Proposal Tesis
Dosen Pembimbing
Diajakun Oleh
Sakinah
Nim : 2105010018
Segala Puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan rahmat serta anugerah
darinya sehingga proposal tesis ini dapat tersusun sebagaimana mestinya dengan judul
“Pengembangan Silabus Program Majelis Taklim Al-Hidayah di Kel. Rembon Kec. Rembon
Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada panutan terkuat kita dalam
mengarungi bahtera kehidupan yakni baginda Rasululla Saw, nabi yang Agung, Nabi
Subhanahu Wa Ta’ala untuk kita semua yang insya Allah berada dalam kandungan ihdinas
siratol mustaqim. Sebagai peserta didik (mahasiswa) merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan proposal tesis ini, karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
ke dua pembimbing atau para pembaca agar ke depannya dapat menyampaikan keilmuan-
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tujuan pendidikan agama Islam secara umum tidaklah lepas dari tujuan hidup
manusia menurut syariat Islam, yaitu mengabdi kepada Allah Swt untuk mencapai
masyarakat sekaligus sebagai modal sosial yang terus diberikan penguatan dan
Dalam pendidikan Islam yang dimaksudkan disini adalah majelis taklim Al-
Hidayah di Kel. Rembon Kec. Rembon Kab. Tana Toraja, bahwa salah satu peranan
yang dilakukan jamaah majelis taklim tersebut yakni bergerak dalam pengajian
keagamaan yang secara basis dari jamaah majelis taklim tersebut diisi oleh kaum
perempuan, oleh karena itu tak jarang anggapan yang muncul tentang majelis taklim
sebagai kegiatan pengajian dan kegiatan sosial lainnya. Sekiranya, melalui gerakan
hanya bertugas di dapur, untuk itu tersedia majelis taklim akan berupaya mengambil
keagamaan.1
Rembon Kab. Tana Toraja yang membutuhkan modul pengajaran dalam mengolah
setiap pertemuan yang dilakukan dengan ini pula, sebagai rujukan yang diajukan oleh
peneliti melalui hasil observasi lapangan bahwa, perlu adanya materi secara struktural
1
Rumadani Sagala, “Peran Majelis Taklim Al-Hidayah dalam Pendidikan Islam dan Gerakan Sosial
Keagamaan di Provinsi Lampung”, Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman, Vol. 6, No. 1, 2019, h. 2
1
dalam mengolah pertemuan majelis taklim, dalam hal ini ialah silabus sebagai bahan
ajar yang dapat dipertimbangkan oleh pengurus dari majelis taklim tersebut.
pendidik dan secara sumber literatur berasal dari sumber buku pembelajaran dan
peserta didik khususnya para jamaah majelis taklim Al-Hidayah Kec. Rembon.
terutama keterampilan berpikir kritis.2 Olehnya itu silabus sebagai rujukan alternatif
untuk mengevaluasi konsep pengajaran yang ada di Majelis Taklim Al-Hidayah Kec.
pendidikan khususnya pada muatan materi keagamaan Islam dan masjid salah satu
diantaranya yang memiliki banyak fungsi dipergunakan umat Islam untuk melakukan
berbagai kegiatan, seperti kegiatan beribadah dan kegiatan ibadah disini memiliki
cakupan arti yang luas, tidak hanya tempat untuk melakukan sholat atau pengajian,
tetapi berbagai kegiatan yang mengandung nilai positif yang tentunya membawa
kemaslahatan bagi kehidupan umat baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Hal ini
termasuk juga bahwa masjid berfungsi sebagai dimensi sosial, sebagai pusat
2
Chika Putri Faritzah, Dkk, “Ramcangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Kelas X”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi, (Bengkulu :
Universitas Bengkulu, 2022), h. 2. Diakses Melalui, https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jppb/article/view/
13298. Pada Tanggal 3 Oktober 2022
2
kebudayaan, dan sebagai tempat berkembangnya umat Islam dalam berbagai aspek.
orang yang beriman dan takut kepada Allah Azza Wa Jalla saja yang mampu
mengelola dan memakmurkan masjid. Keberhasilan suatu masjid itu dapat ditinjau
dari struktur bangunannya serta simpatik masyarakat yang sering beribadah maupun
melakukan kegiatan lainnya. Dari keberhasilan itu tidak terlepas dari adanya
pengelolaan maupun implementasi masjid itu sendiri. 3 Dengan demikian peran dan
fungsi masjid ini melahirkan Majelis Taklim sebagai arah masyarakat dalam
melangsungkan ibadah salat, maka dengan ini peran dan fungsi masjid tersebut
sebagai poros dalam mengolah pemahaman para jamaah yang ada di suatu wilayah,
khususnya di Masjid Al-Hidayah Kel. Rembon Kec. Rembon Kab. Tana Toraja.
Bentuk pola dalam memberikan edukasi atau pemahaman para jamaah tersebut
Taklim Al Hidayah, karena secara struktur materi yang ada di majelis tersebut belum
ada. Artinya, jika penerapan program silabus di Majelis Al-Hidayah berjalan dan
tentunya diterima oleh para jamaah, maka dengan ini ada suatu upaya dalam
mereduksi keganjalan dalam majelis tersebut dan sebagai arah dari itu tentunya
menghasilkan bahan ajar yang secara efektif meningkatkan akidah dan ahlak majelis
taklim Al-Hidayah Kel. Rembon Kec. Rembon Kab. Toraja. Dengan materi-materi
yang dimuat dalam silabus tersebut. Disamping itu, pendekatan yang dilakukan dalam
3
Tri Hasri Dewi, Dkk, “Implementasi Manajemen Masjid dalam meningkatkan Minat Sholat
Berjamaah Di Masjidal Alam Kota Kendari”, Vol. 2, No. 1 Mei 2022, h. 91-92, diakses melalui
https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/Al-Munazzam/article/view/4292. Pada tanggal 25 Agustus 2022
3
menyusun materi-materi yang nantinya dimuat dalam silabus ialah bersumber dari
Jika mengukur kiprah dan peranan penting dari majelis taklim tersebut
tentunya dapat dilihat dari legalitas oleh pemerintah yang menjadikan majelis taklim
sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, sebagaimana tertuang dalam pasal 26
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), bahwa satuan pendidikan non formal terdiri atas
lembaga kursus, lembaga pelatihan, lembaga belajar, dan majelis taklim, serta satuan
keagamaan yang merupakan swadaya masyarakat murni dan tidak bergantung penuh
terhadap pemerintah. Menurut Tutty Alawiyah, pada umumnya majelis taklim ialah
dikembangkan, dan didukung oleh anggotanya. Majelis taklim juga merupakan wadah
persekolahan dan tetap eksis sampai saat ini. sedangkan Menurut Haidar, majelis
taklim adalah bagian dari lembaga pendidikan Islam nonformal, yang bergerak dalam
bidang dakwah Islam.5 Tentunya majelis taklim merupakan arah atau suatu wadah
yang tidak hanya sebagai alat silaturahmi, melainkan lebih kepada pengembangan
4
Firmansyah, “Pendampingan Penyusunan Silabus Pengajian Majelis taklim At-Taqwa Desa Muara
Batun Kecamatan Jejawi kabupaten Ogan Komering Ilir”, (Palembang, Universitas Islam Negeri Raden Fatah :
2020), Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol.4 No. 1 April 2020, h. 55
5
Fauziah Nasution, “Sejarah Kebangkitan Lembaga Pendidikan Islam Nonformal : Majelis Taklim Di
Kota Padang Sidimpuan (1901-2020), (Medan, Pascasarjana UIN Sumatera Utara : 2022), h. 2, diakses melalui
http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/14006 pada tanggal 23 Agustus 2022
4
Mengingat Majelis taklim sangat diperlukan untuk memberitahukan,
menerangkan dan mengabarkan suatu ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu
maknanya dapat membekas pada diri muta’allim untuk kemudian ilmu yang
kebahagiaan dunia serta sebagai bekal akhirat, untuk mencapai ridha Allah SWT, dan
sebagai wadah yang kuat dalam membina konsep keagamaan, maka prinsip dalam
penelitian ini ialah memberikan bahan ajar atau silabus yang sekiranya dapat
tersistematis terkait yang tersampaikan oleh para narasumber dalam kegiatan khusus.
Sejauh ini, pengembangan silabus yang dapat dilakukan dan relevan dengan
tugas dan pekerjaan seorang pendidik di suatu majelis tersebut adalah dengan
menggunakan pendekatan model grass roots. Pola pengembangan ini terpusat pada
pengelolaan materi oleh guru atau sekelompok pendidik dalam satu tempat atau
beberapa sekolah, karena guru tahu persis permasalahan yang dihadapi oleh para
jamaah majelis taklim. Jadi, Pengembangan silabus dengan grass roots ini
jamaah). Demikian pengembangan silabus melalui grass roots ini ditunjang oleh
kolaborasi dan penyelarasan dalam cara belajar lain yang sifatnya kontekstual, yakni
suatu keinginan untuk mencoba dan mencoba sesuatu yang baru dalam upaya untuk
5
pemahaman tersebut, akan memudahkan calon peneliti dan para tenaga pengajar
dalam mendesain lingkungan belajar yang dapat mengaktifkan para jamaah untuk
suatu silabus dapat menjembatani proses pengajaran yang sekiranya tidak hanya
secara pribadi keilmuan yang didapatkan, melainkan hasil dari materi tersebut dapat
UURI No. 20 Tahun 2003 tentunya sebagai peluang yang cukup besar dalam
Rembon Kel. Rembon Kab. Toraja, karena berdasarkan tingkat keyakinan masyarakat
toraja yang dominan non muslim maka dalam hal ini yang kemudian memberikan
beragama, selain itu tentunya menitik beratkan kepada perkembangan majelis taklim
yang ada. Dalam hal ini pengembangan silabus program majelis taklim Al-Hidayah di
Kel. Rembon Kec. Rembon Kab. Toraja dibutuhkan dalam mereduksi segala hal yang
kemudian memperlambat laju program pendidikan bagi tenaga pendidik dan yang
menerima materi, khususnya pada wilayah kajian tentang thahara dan meteri yang
berkaitan dengan salat. Selain itu belakangan ini, fakta yang ada di majelis tersebut
belum adanya bahan ajar secara sistematis untuk dituangkan dengan ini penyusunan
dan pengembangan silabus bagi para jamaah sebagai referensi dalam membantu
B. Rumusan masalah
6
Bagaimana efektifitas silabus program majelis Taklim Al Hidayah di Kel.
C. Tujuan Pengembangan
Guna menghasilkan bahan ajar yang efektif dalam peningkatan akidah dan
ahlak bagi majelis taklim Al-Hidayah Kel. Rembon Kec. Rembon Kab. Toraja.
D. Manfaat Pengembangan
majelis taklim dalam pembelajaran dengan metode dakwah, adapun poin dari silabus
tersebut ialah :
taklim berikutnya.
2. Secara dasar, pokok materi silabus tersebut meliputi tentang thahara, yang
itu materi mengenai salat fardhu juga sebagai rujukan. Dalam hal ini
7
meliputi lima pokok pembahasan yakni, tata cara salat, bacaan salat, salat
bagi orang sakit, salat dalam perjalanan, serta salat jamak dan qasar.
Model pengembangan program silabus majelis taklim ini berfokus pada pola
manajemen bahan ajar yang kurang sistematis, sehingga dalam hal ini
majelis taklim tersebut, namun fokus pada meteri yang ditawarkan hanya
dua pokok bahasan yakni, tentang thahara dan materi salat fardu.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
terkait posisi penelitian ini dalam hubungannya dengan penelitian sejenis yang dilakukan
sebelumnya oleh para akademisi. Penelitian terdahulu juga merupakan suatu hal dalam
membantu peneliti menemukan inspirasi baru dalam mengolah bahan penelitian. Adapun
Taklim At-Taqwa Desa Muara Batun Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering
Muara Batun Kec. Jejawi Kab. Ogan Komering Ilir. Pada penelitian Firmansyah memiliki
kesamaan dengan peneliti, yakni sama-sama membahas mengenai silabus Majelis Taklim,
namun yang menjadi pembeda dari penelitian Firmansyah adalah terkait tentang
pengembangan silabus di Majelis Taklim Al-Hidayah Kel. Rembon Kab. Toraja Utara.
Bara”. Dalam penelitiannya bertujuan untuk mengetahui peran Majelis Taklim dalam
rangka bimbingan belajar mengaji Ibu-Ibu Lansia di Majelis Taklim Serumpun, selain itu
Martani dan Fadhlur Rahman Armi memiliki kesamaan sekaitan dengan persoalan
9
Majelis Taklim, namun yang membedakannya adalah, peneliti sendiri berfokus tentang
silabus program pengembangan sialbus majelis taklim al-Hidayah Kel. Rembon Kec.
Toraja Utara.
masyarakat Desa Sukadamai. Dalam penelitian Wella Ayu Diah Safitri memiliki
kesamaan dengan peniliti yang membahas sekaitan dengan salah satu arah dari pada
majelis taklim tentang pemberdayaan masyarakat, namun yang menjadi pembeda dalam
penelitian tersebut ialah terkait pada wilayah forum silaturahmi masyarakat desa
(FORSMART), sedangkan peniliti sendiri hanya berfokus dengan satu studi kasus
silabus.
Adapun penyajian tabel dari kajian penelitian terdahulu yang relevan dan
10
Komering Ilir di wilayah penyusunan dan
nantinya akan
diajukan sebagai
bahan pertimbangan
berfokus di persoalan
fardhu
11
majelis taklim kelambagaan majelis
pemberdayaan dengan
masyarakat pengembangan
program silabus
B. Landasan Teori
1. Silabus
a. Pengertian Silabus
pelajaran atau tema tertentu yang meliputi SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
Nasional).
pembelajaran. Silabus yang disusun dengan baik dapat menjadi kunci bagi
kesuksesan pengajaran. Dengan silabus yang baik, guru bersama siswa akan lebih
12
informasi penting, silabus yang berorientasi kepada siswa juga dapat menjadi alat
belajar yang penting yang akan memperkuat tujuan, peran, sikap, dan strategi yang
akan digunakan oleh guru untuk mendapat pengajaran yang aktif, bermanfaat, dan
penunjang dalam mengolah suatu materi yang nantinya akan disampaikan bagi
peserta didik, terlebih lagi orientasi dari silabus tersebut mengacu kepada tujuan,
peran, sikap dan strategi terhadap peserta didik. Disamping itu, silabus disini
ditujukan dalam lembaga keagamaan Majelis Taklim dengan itu arah dari silabus
nantinya dapat menunjang para jamaah dalam menerima bahan ajar yang
penilaian dari hasil implementasi bahan ajar yang di tujukan kepada jamaah
dengan suatu daftar isi yang akan dinilai dalam sebuah silabus.
gramatikal dan beberapa lagi secara lengkap berisi daftar yang tidak
8
Farihatul Husniyah, “Model Silabus Nosional Bagi Pengajaran Bahasa Arab”, Jurnal Tarbiyatuna,
Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2017, h. 31
13
hanya bahasa, tetapi juga topik dan materi atau serangkaian kegiatan
dan tugas-tugas.
rangkaian metode pembelajaran dengan maksud dan tujuan tertentu yang tidak
pembelejaran.
9
Zakaria, “English For Islamic Purposes: Pengembangan Silabus Pengajaran Bahasa Inggris Untuk
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam”, (Tangerang, Sekolah Tinggi Agama Islam Binamadani :
2021), Vol. 4, No. 1 Februari 2021, h. 69
14
minggunya efektif, maka jam pelajaran yang digunakan untuk proses
tidak efektif adalah minggu yang tidak ada berlangsung proses belajar
singkat dalam melihat alokasi waktu dan tema materi yang akan
Tana Toraja. Selain itu, Setiap pengurus inti atau yang bertugas
kegamaan lainnya.10
terhadap awal penyusunan bahan ajar bagi majelis taklim dan sampai pada
program dan bahan ajar yang sudah disusun, apakah dapat diterapkan untuk tahun
10
Suryo Hoirul Ahsan, “Perangkat Pembelajaran Tema Lingkungan Melalui Bermain Drama Untuk
Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun”, Jurnal STAI Darul Arafah, Vol. 1, No. 1,
2018, h. 50. Diakses Melalui, https://journal.staidarularafah.ac.id/index.php/jstaida/article/view/130. Pada
tanggal 7 Oktober 2022
15
berikutnya atau malah ada koreksi dari bahan ajar yang diterima bagi jamaah
pelaksanaan metode pendidikan sehingga menjadi terarah dan efisien. Salah satu
bagian dari perencanaan pembelajaran yang sangat penting dibuat oleh tenaga
Pembelajaran (RPP). Silabus memberikan arah tentang apa saja yang harus dicapai
guna menggapai tujuan pembelajaran dan cara seperti apa yang akan digunakan.
Selain itu silabus juga memuat teknik penilaian seperti apa untuk menguji sejauh
peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian. Maka dalam
hal ini memberikan beberapa uraian prinsip dalam pengembangan silabus, yakni ;
makin mudah diamati, dan makin cepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
untuk membentuk kompentensi tersbut. Selain itu, Silabus harus sederhana dan
penyusunan materi maka dalam hal ini kegiatan disusun dan dikembangkan dalam
silabus harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan
kebutuhan dan tentunya arah dari materi yang dimuat jelas pencapaiannya,
11
Saidatun Najmiah, “Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menyusun Silabus Dan Rpp
Melalui Supervisi Akademik Yang Berkelanjutan Di Ma. Darul Inabah”, Vol. 2, No. 3 November 2021, h. 885.
Diakses melalui, https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/ijed/article/view/1419. Pada tanggal 23 Agustus 2022
16
sehingga memiliki garis koordinasi yang dibutuhkan antara komponen pelaksana
program disekolah atau suatu lembaga tertentu, dalam hal ini majelis taklim.
ukuran ialah, mengisi kolom identitas, menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan
untuk pertemuan yang akan ditetapkan. Artinya dibutuhkan jadwal dari pengurus
inti dalam mengatur pertemuan para jamaah agar jadwal yang ditetapkan menjadi
suatu acuan untuk hadir dalam kegiatan yang dimuat di majelis taklim. Selain itu,
melihat dan memperkiran kebutuhan materi para para jamaah dengan menentukan
standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator yang akan digunakan
pada silabus yang telah disusun. Setelah melalui penentuan kompetensi dasar dan
pengajaran yang signifikan membangun pola yang diupayakan oleh pendidik, dari
hal demikian penentuan metode pembelajaran yang akan digunakan juga sebagai
syarat agar terjalinnya komunikasi yang efektif antar jamaah dengan merumuskan
langka-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.
Setelah melalui beberapa proses tersebut maka penentuan sumber bahan ajar yang
digunakan dibutuhkan berdasarkan kebutuhan para jamaah, dan dari hasil sumber
tersebut dapat diidentifikasi dengan menyusun materi materi yang ada .12
12
Siti Zulaikhah, “Peningkatan Keterampilan Menyusun Silabus Melalui Pembinaan Bagi Guru SDN 1
Kenteng Kec. Toroh Kab. Grobogan pada Semester II Tahun Ajaran 2019/2020”, Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran, Vol. 2, No.3 Juli 2022, h. 135-136. Diakses melalui
https://widyasari-press.com/wp-content/uploads/2022/08/15.-Siti-Zulaikhah-Peningkatan-Keterampilan-
Menyusun-Silabus-.pdf. Pada tanggal 3 September 2022
17
Menurut peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 22 Tahun
isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran
pada setiap tahun ajaran tertentu.13 Namun dalam hal ini silabus yang disinggung
kegiatan pembelajaran, penilaian alokasi waktu, dan sumber belajar, selain itu
setelah kompetensi dasar. Hal ini bertujuan untuk dapat lebih mudah mengetahui
keilmuan
18
4) Konsisten, adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar,
penilaian
suatu ukuran khusus dalam menentukan dan menganalisis apa saja yang nantinya
majelis taklim yang ada di Kel. Rembon Kec. Rembon Kab. Tana Roraja.
14
Lise Chamisijitan, “Silabus Mata Pelajaran”,h. 9. Diakses melalui, http://file.upi.edu/Direktori/
FPMIPA/PRODI.ILMUKOMPUTER/196603252001121MUNIR/Multimedia/MultimediaBahanAjarPJJ/
PengembanganKurikulum/pengembangankurikulum8.pdf. Pada tanggal 5 Oktober 2022
19
c. Komponen Silabus
komponen yang ditetapkan dalam kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.
harus dipelajari oleh peserta didik untuk jenjang sekolah, kelas, dan
mata pelajaran
pelajaran
20
8) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
9) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
2. Majelis Taklim
َم ْج ِلُس الَّتْع ِلْيِمberasal dari akar kata bahasa Arab, terdiri atas dua suku kata
yakni majelis berarti “tempat” dan taklim yang berarti “mengajar”. Secara bahasa,
yang waktu belajarnya secara berkala, teratur, dan tidak serupa dengan waktu
jadwal sekolah pada umumnya, selain itu jamaah dalam Mejelis Taklim hadir atas
majelis adalah pertemuan atau perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat
15
Ngadiya, “Pelaksanaan Supervisi Akademik Berkelanjutan sebagai Upaya Peningkatan Kompitensi
Guru SMA dalam Menyusun Silabus dan RPP”, Vol. 9, No. 2, Juni 2021, h. 106. Diakses Melalui,
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jko/article/view/1098. Pada tanggal 5 Oktober 2022
16
Imamul Huda, “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Multikultural di Majelis Taklim An Najach
Magelang”, (Surakarta : Universitas Muhammadiyah, 2019), Vol. 13, No. 2 Desember 2019, h. 255. Diakses
Melalui, https://pdfs.semanticscholar.org/e2f6/dd64640cc58dcc40f0dfd3558cbb65bc3daa.pdf. Pada Tanggal 18
Desember 2022
21
Departemen Agama RI merumuskan arti dan makna majelis taklim sebagai
Islam bagi orang dewasa/adult education, biasanya secara berkala, sekali dalam
sekalipun pada umumnya dilakukan oleh oleh orang-orang dewasa, akan tetapi ada
juga yang menyelenggarakan secara campuran, malah ada yang secara khusus
ditujukan bai anak-anak dan remaja. Kata taklim juga berhubungan erat dengan
kata takrif. Taklim menurut Emha Ainun Nadjib lebih berorientasi pengajaran,
pengkajian secara mendalam suatu pokok persoalan. Jika jamaah ingin menuntut
pendalaman di majelis taklim, maka harus dilanjutkan dengan takrif. Tidak cukup
diselenggarakan secara berkala dan teratur yang diikuti oleh jamaah, yang relatif
santun dan serasi antara manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan
agama Islam
17
Andi Eka Putra, “Peran Majelis Taklim dalam Pemberdayaan Perempuan di Kota Bandar
Lampung”, Desertasi (Lampung : Universitas Islam Negeri Reden Intan Lampung, 2022), h. 52-53
22
Majlis Taklim sebagai institusi pendidikan Islam yang berbasis masyarakat
masyarakat yang memiliki tradisi belajar tanpa dibatasi oleh usia, jenis kelamin,
kegamaan lainnya, bagi semua lapisan masyarakat. Urgensi majelis taklim yang
formal. Bahkan pada ayat 4 secara eksplisit disebutkan majelis Taklim merupakan
Islam non Formal, dan sekaligus lembaga dakwah yang memiliki peran strategis
yangdiajarkan pada kelompok pengajian ini yaitu pendidikan Islam dengan acuan
dan landasan Al-Qur’an dan Hadits yang disampaikan dalam forum pengajian ibu-
18
St. Aisyah Bm, “Strategi Majelis Taklim Terhadap Pengembangan Dakwah”, Jurnal Pengembangan
Masyarakat Islam, Vol. 6 Juni 2018, h. 14. Diakses melalui,
https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/beritasosial/article/view/9918 pada tanggal 22 Agustus 2022
23
tumbuh dan berkembang ditengah-tengah komunitas muslim pedesaan maupun
perkotaan sebagai lembaga dakwah plus pendidikan dan menjadi lembaga yang
paling banyak diminati oleh komunitas muslim (terutama kaum perempuan) dalam
yaitu munculnya kaum perempuan Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT,
Islam secara sembunyi-sembunyi, dari satu rumah ke rumah lainnya, dan dari satu
tempat ke tempat lainnya. Sedangkan pada era Madinah, Islam mulai diajarkan
kemudian hadir di tengah masyarakat. Majelis taklim ini kemudian yang menjadi
para anggota majelis taklim kemudian bertemu untuk belajar dan saling
24
Di awal masuknya Islam ke Indonesia, majelis taklim merupakan sarana
Islam kepada masyarakat sekitar. Dengan berbagai kreasi dan metode, majelis
Islam dan menjadi sarana berkomunikasi antar sesama umat. Bahkan berawal dari
majelis taklim inilah kemudian muncul metode pengajaran yang lebih teratur,
taklim cukup kuat dengan tetap memelihara poladan tradisi yang baik sehingga
yang bersifat formal. Bedanya, kalau dulu majelis taklim hanya sebatas tempat
pengajian yang dikelola secara individual oleh kiai yang sekaligus merangkap
mengajian agama Islam dan dikelola dengan cukup baik oleh individu atau
Tujuan dari pembinaan majelis taklim mencakup tujuan jangka pendek dan
tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah terciptanya kehidupan dunia
yang bahagia. Sedangkan tujuan jangka panjang yang dimaksud adalah kehidupan
yang tidak hanya berhenti di dunia saja, masih ada kehidupan yang lebih kekal dan
19
Iwan Ridwan, “Sejarah dan Kontribusi Majelis Taklim dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di
Indonesia”, Vol. 6, NO. 1 Juni 2020, h. 19
25
abadi yakni kehidupan akhirat. Disinilah kelebihan pendidikan di majelis taklim
yang mempersiapkan jamaahnya untuk selalu hidup bahagia dunia dan akhirat.
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Namun dalam
pelaksanaannya mencakup ranah yang lebih luas, tergantung dari orientasi majelis
keagamaan umat, ada pula yang bertujuan menguatkan aspek sosial dan ekonomi
umat.20
Majelis taklim sebagai salah satu lembaga dakwah memiliki tujuan untuk
Oleh karena itu, majelis taklim perlu menyesuaikan dan mengikuti perubahan
kelembagaan dan pranata sosial. Hal ini penting mengingat lembaga majelis
taklim adalah lembaga massa yangmemiliki jumlah anggota yang cukup memadai
untuk mencapai tujuan dan melakukan aksi dan solidaritas secara bersama. Tugas
organisasi. Bila organisasi sosial menjalankan tugas, fungsi dan perannya secara
benar, yakni dengan melakukan advokasi disemua bidang dan melakukan gerakan
pemberdayaan, maka tidak ada ruang kosong bagi persoalan masyarakat yang
tidak tertangani. Ukuran kinerja organisasi sosial pun menjadi jelas. Organisasi
20
Andi Eka Putra, “Peran Majelis Taklim dalam Pemberdayaan Perempuan di Kota Bandar
Lampung”, h. 60-61
26
sosial yang paling besar pengabdiannya untuk kemajuan masyarakat akan
Peran dari majelis taklim cukup beragam, mulai dari peran sebagai
tersebut tentunya tergantung dari proses interaksi yang terjadi dalam lingkungan
majelis taklim tersebut. namun yang jelasnya majelis taklim telah berperan
sesuai dengan ajaran Islam. Keberadaan majelis taklim dalam masyarakat telah
perempuan, apabila bagi mereka yang menjadi anggota dan jamaahnya. Hal ini
Peranan majelis taklim selama ini tidaklah terbatas bukan hanya kepentingan para
27
Indonesia di berbagai bidang, Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam
taklim bukan hanya sebagai lembaga pendidikan keagamaan, namun juga menjadi
pendidikan pada pengajian Al-Hidayah Kel. Rembon Kec. Rembon Kab. Tana
Toraja mengacu pada sejarah majelis taklim sebagai lembaga pendidikan non-
formal. Jika ditelusuri lebih jauh, kata taklim itu sendiri adalah pengajaran bagi
memiliki basis tradisi yang kuat, yaitu mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW
atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel dan tidak terikat waktu.
usia, lapisan atau strata sosial. Hanya saja, jamaah pengajian semuanya
ataupun malam hari. Tempat pengajarannya pun bisa dilakukan di rumah, masjid,
28
Mengingat pelaksanaan dari majelis taklim yang fleksibel dan terbuka
kelurahan rembon telah menjadi lembaga pendidikan seumur hidup bagi umat
Islam, walaupun pendidikan non formal. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk
memikirkan dan memberdayakan keberadaan majelis taklim saat ini dan masa
mendatang agar bisa bertahan dan terus berkembang lebih balk, serta menjadi
rahmat bagi umat. Untuk itu, melihat ada dua hal yang perlu menjadi perhatian
khusus kita dalam upaya memaksimalkan peran dan fungsi majelis taklim, yaitu
fungsi dan peran. Adapun fungsi dan peran Majelis Taklim sebagaimana yang
21
Rumadani Sagala, “Peran Majelis Taklim Al-Hidayah dalam Pendidikan Islam dan Gerakan Sosial
Keagamaan di Provinsi Lampung”, h. 6-7
29
Majelis taklim juga berfungsi sebagai lembahga pendidikan dan
22
St. Aisyah BM. “Strategi Majelis Taklim Terhadap Pengembangan Dakwah”, Jurnal Berita Sosial,
Vol. 4, Juni 2018, h. 18
30
Berdasarkan uraian diatas yang tentunya memberi arah, bahwa masjid tidak
hanya sebagai sarana pada waktu tertentu, melainkan banyak hal atau kegiatan
yang dapat dilakukan diluar dari salat wajib, maka melalui sebuah pendidikan akan
memotivasi diri untuk berada dalam ruang lingkup kebaikan di segala aspek
kehidupan. Oleh karenanya sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surah
ٰٓيَاُّيَه ا اَّل ِذ ْيَن ٰا َم ُن ْٓو ا ِاَذ ا ِقْي َل َلُك ْم َتَفَّس ُحْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْفَس ُحْو ا َيْفَس ِح ُهّٰللا َلُك ْۚم َو ِاَذ ا ِقْي َل اْنُش ُز ْو ا
َفاْنُشُز ْو ا َيْر َفِع ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيٌر
pengetahuan selama berada dalam koridor yang benar. Oleh karena itu, umat Islam
dianjurkan agar senantiasa menuntut ilmu karena hal tersebut tidak hanya
memperkuat hubungan secara baik antara sesama manusia, tetapi ikut serta dalam
Tafsiran dari Ibnu Katsir bahwa, Allah Swt berfirman untuk mendidik hamba-
hambaNya yang beriman dan seraya memerintahkan kepada mereka untuk saling
31
Dalam sebuah hadits Nabi Saw bersabda, “Barangsiapa memberikan
kemudahan kepada orang yang ada dalam kesulitan, maka Allah Swt akan
memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Dan Allah Swt senantiasa membantu
seorang hamba selama hamba-Nya membantu orang yang kesulitan.” (H.R. Muslim)
Imam Ahmad dan Asy-Syafi’I meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Saw
tempatduduknya kemudian dia menempati tempat duduk itu, tetapi hendaklah kalian
diperbolehkan bagi seseorang untuk memisahkan (tempat duduk) antara dua orang
beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
menjalin harmonisasi dalam satu majelis. Allah berfirman “hai orang- orang yang
tempat pada orang lain dalam majelis-majelis yakni satu tempat, baik tempat duduk
maupun bukan tempat duduk, apabila diminta kepadamu untuk melakukan itu, maka
lapangkanlah tempat untuk orang lain itu dengan suka rela. Jika kamu melakukan
32
kamu. Dan apabila dikatakan: “berdirilah kamu ketempat yang lain,atau untuk
diduduki tempatmu buat orang yang lebih layak, atau bangkitlah untuk melakukan
sesuatu seperti untuk salat dan berjihad, maka berdirilah dan bangkitlah, Allah akan
duniadan akhirat, dan Allah terhadap apa-apa yang kamu kerjakan sekarang atau masa
Berdasarkan dari penjelasan kedua tafsir di atas, maka dapat kita ambil
memperbaiki tempat duduk dan mempersilahkan orang yang baru hadir dengan
memberikan tempat yang cukup untuk orang itu duduk. Tafsir ayat ini juga
mengajarkan kita untuk beriman dengan ikhlas dan berlapang dada serta patuh
terhadap aturan Allah, serta giatdalam belajar dan mengamalkan ilmu karena Allah
akan meninggikan beberapa derajat untuk orang berilmu baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Dalam konteks pendidikan (tarbawi), maka hendaknya pendidik dan
Dalam UURI No. 2 Tahun 1989 (sistem pendidikan nasional) pasal 47 ayat 2
yang dikutip oleh hasbullah dinyatakan bahwa satuan pendidikan non formal atau
23
Ahmad Fahrudin, Arbaul Fauziah, “Konsep Ilmu dan Pendidikan Dalam Perspektif Surat Al-
Mujadilah Ayat 11”, Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, Vol. 8, No. 1 Juni 2020, h. 276-277. Diakses melalui,
ttp://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/kon/article/view/3267. Pada Tanggal 18 Desember 2022
33
yang diselenggarakan masyarakat tetap diakui, dengan kata lain pendidikan jalur luar
sekolah atau biasa disebut dengan pendidikan non formal akan tetap tumbuh dan
berkembang secara utuh dan menjadi suatu perpaduan dalam sistem pendidikan
nasional.24
arah tersebut memberikan suatu hal yang sangat luar biasa, tidak hanya bagi jamaah di
setiap majelis taklim, melainkan ruang lingkupnya secara umum, olehnya itu orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan bersesuaian dengan firman Allah swt Q.S
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjaan”, selain itu,
Rasulullah Saw juga memerintahkan untuk memperdalam ilmu agama yang artinya,
“Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diberi kebaikan, maka orang itu
memperdalam agama Islam” (H.R. Bukhari dan Muslim). Hal ini menunjukkan
bahwa menuntut ilmu dalam Islam merupakan suatu proses tanpa ada akhirnya atau
yang terkenal dengan sebutan long life education yang sejalan dengan prinsip yang
24
M. Isnando Tamrin, “Pendidikan Non Formal Berbasis Masjid Sebagai Bentuk tanggung Jawab
Umat Islam Dalam Perspektif Pendidikan Seumur”, Vol. 12, No. 79 Januari 2018, h. 70-71, diakses melalui
https://www.jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/download/489/428. Pada tanggal 3 September 2022
25
Sutarjo, “Peran Majelis Taklim dalam Menigkatkan Pemahaman Keagamaan”, (Karawang,
Universitas Singaperbangsa : 2021), Vol. 9, No. 1, Maret 2021, h. 102, diakses melalui
https://journal.unsika.ac.id/index.php/judika/article/view/5238. Pada tanggal 31 Agustus 2022
34
kepada Allah swt. Majelis Taklim tentunya bukan suatu wadah yang menghimpun
gerakan perpolitikan. Namun, peran majelis taklim sebagai arah pembaharu atau
2) Taman rekreasi rohaniah. Dalam hal ini nuansa yang tertanam bersifat
santai.
terkait keagamaan di suatu masyarakat, maka dalam hal ini fungsi majelis taklim di
wadah tersebut sebagai prakarsa tokoh agama, lembaga keagamaan, maupun tokoh
karena pada wilayah ini dibuthkan gerakan progresif dalam membina paham
26
Zaini Dahlan, “Peran dan Kedudukan Majelis Taklim di Indonesia”, Jurnal Pendidikan dan
Keislaman, Vol. 2, No. 2, Juli Desember 2019, h. 267. Diakses melalui http://jurnal.stitalittihadiyahlabura.ac.id/
index.php/alfatih/article/view/40. Pada Tanggal 30 Agustus 2022
27
Wella Ayu Diah Safitri, ““Peran Majelis Taklim Dalam Pemberdayaan Masyarakat Islam Melalui
Forum Silaturahmi Masyarakat Desa Sukadamai Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan”, (Lampung,
Universitas Islam Negeri Raden Intan : 2021), h. 12, diakses melalui
http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/19480. Pada tanggal 3 September 2022
35
Mengingat dan mempertimbangkan atas apa yang selama ini dilakukan majelis
taklim tentunya termasuk hal yang luar biasa, terlebih lagi secara gerakan kaum
perempuan yang mendominasi dalam suatu majelis tersebut, namun ada hal yang
mesti juga diperhatikan terhadap majelis taklim yakni, permasalahan yang sering
muncul adalah adanya elit politik partai yang sering memanfaatkan jamaah untuk
pendidikan Islam berubah.28 Berkaitan dengan gerakan politik tersebut maka tentunya
sebagai harapan ialah, keutuhan majelis taklim tentunya tidak semudah itu ikut serta
dalam gerakan perpolitikan, karena dasar dari gerakannya mengarahkan umat ke jalan
C. Kerangka Pikir
Terkait mengenai silabus yang menjadi suatu bahan pokok pada penelitian ini,
maka tentunya dubutuhkan alur dalam mengarahkan suatu capaian yang diharapkan
berkonsentrasi memberikan sebuah pola terstruktur bagi jamaah Majelis Taklim Al-
Hidayah Kel. Rembon Kec. Rembon Kab. Tana Toraja, khususnya pada konsep
pendidikan yang ada dalam majelis tersebut, sehingga memberikan gambaran tentang
peran pada materi yang nantinya akan ditawarkan kepada para jamaah, namun tidak
hanya sampai disitu, karena sebagai landasan secara teoritis dalam penyusunan suatu
28
Mustopa, “Majelis Taklim Sebagai Alternatif Pusat Pendidikan Islam”, Jurnal The Islamic Religious
Educational, Vol. 1, No. 1, 2022, h. 3
36
silabus dibutuhkan pendekatan dan atau kajian khusus dalam mengolah kebutuhan materi
Silabus
Salat Fardhu :
Thahara :
1. Tata cara salat
2. Bacaan salat 1. Wudhu
3. Salat jamak dan 2. Tayamum
qasar 3. Mandi
4. Salat orang sakit
5. Salat dalam
perjalanan
Uji kelayakan
silabus
bahwa alur dalam penyusunan serta pengembangan silabus ditujukan kepada Majelis
Taklim Al-Hidayah Kel. Rembon dengan dua pokok materi yang menjadi suatu rujukan
kepada para jamaah yakni mengenai Salat Fardhu dan Thahara, dimana salat fardhu
menguraikan lima materi, sedangan pada pembahasan yang termuat dalam thahara
sendiri ada tiga pokok materi yang akan ditawarkan dalam silabus nantinya. Selanjutnya,
setelah menyusun secara struktur dari dua materi tersebut, maka dibutuhkan uji
kelayakan (validasi data) kepada yang berwenang untuk memeriksa apakah metode yang
37
dilakukan dalam penyusunan silabus tersebut dapat diterapkan kepada majelis taklim Al-
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pedoman dalam melakukan proses penelitian yang bertujuan untuk memberi pegangan
yang jelas dan terstruktur kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Adapun
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian R & D (Riset &
Develompent). Adapun model yang dituangkan terdiri atas lima Langkah sebagaimana
yang dikemukakan oleh Addie, yaitu dengan menggunakan Analisis (analyze), pada tahap
mengkaji masalah dasar yang dihadapi oleh pendidik dalam proses pembelajaran,
Selanjutnya, pada tahap rancangan (design) didasarkan pada hasil analisis kinerja
dan analisis kebutuhan yaitu pemilihan format dan rancangan awal, merancang perangkat
mengembangkan perangkat pembelajaran dan divalidasi melalui ahli. Uji ahli dilakukan
pembelajaran yang divalidasi nantinya direvisi berdasarkan saran dari validator. Di tahap
39
dikoreksi diujicobakan dilapangan untuk mengetahui apakah silabus tersebut layak untuk
digunakan.29
B. Lokasi Penelitian
Taklim Al-Hidayah)
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini ditujukan kepada jamaah majelis taklim Al-Hidayah Kel.
Silabus atau bahan ajar yang telah dibuat sebagai pedoman secara terstruktur akan
diujikan kepada jamaah Majelis Taklim Al-Hidayah Kel. Rembon Kec. Rembon Kab.
Tana Toraja, dan untuk menguji kelayakan silabus tersebut dibutuhkan validator (dosen
29
Indah Prestika, Dkk, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Menggunakan Model
Discovery Learning dalam Rangka Memfasilitasi Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Materi Bangun
Datar Kelas VII SMP”, Vol. 5, No. 1, Maret 2021, h. 856
40
D. Prosedur Pengembangan
melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan lima model. Adapun hal tersebut
sebagai berikut :
1. Analisis
yakni, analisis berdasarkan dari kebutuhan dan analisis mataeri. Sebagaimana yang
akan diteliti dan mencari tahu apa saja kebutuhan materi yang akan diajarkan. Dari
tahap penentuan materi bahan ajar (kebutuhan) tentunya melalui wawancara, bahwa
keterangan langsung dari responden, dalam hal ini jamaah majelis Taklim. Dari hasil
wawancara yang dilakukan maka hasil dari kebutuhan mengenai materi yang akan
dimuat dalam silabus adalah tentang materi salat fardhu dan thahara.
2. Perancangan
tahap analisis, maka selanjutnya melakukan suatu Perancangan, dimana pada tahap ini
menguraikan dua pokok materi yakni salat fardhu yang memuat tentang ; tata cara
salat, bacaan salat, salat jamak dan qasar, salat bagi orang sakit, serta salat dalam
perjalanan. Adapu materi yang ke dua mengenai bersuci (thahara) yang memuat tiga
41
3. Pengembangan
dalam bentuk silabus yang tentunya sesuai dengan kebutuhan para majelis taklim.
Selanjutnya melakukan riset berdasarkan uji kelayakan terhadap muatan materi yang
ada dalam silabus tersebut. sebagaimana dalam hal ini diajukan kepada ahli untuk
memvalidasi silabus agar layak dikembangkan kepada Jamaah Majelis Taklim Al-
Hidayah Kel. Rembon Kec. Rembon Kab. Tana Toraja. Dalam tahap pengembangan
ini juga tentunya tidak lepas dari prinsip-prinsip pengembangan yang menjabarkan
4. Implementasi
Implementasi produk atau bahan ajar yang ditujukan kepada jamaah Majelis
Taklim Al-Hidayah Kel. Rembon Kec. Rembon Kab. Tana Toraja sebagai guna dalam
tahap ini dilaksanakan sebagai guna untuk mereduksi hal-hal yang tidak diinginkan
dalam bahan ajar atau silabus yang ada untuk jamaah majelis taklim Al-Hidayah Kel.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan sebagai upaya untuk mereduksi hal-hal yang tidak sesuai
dari pedoman perancangan silabus yang ditujukan pada jamaah Majelis Taklim.
Olehnya itu pemeriksaan Kualitas dengan cara validasi ahli yang dilakukan oleh ahli
media dan ahli materi untuk mengetahui tingkat kelayakan media, guna merevisi
42
E. Teknik Pengumpulan data
a. Observasi (Pengamatan)
Pada tahap observasi memuat tentang identifikasi materi yang dibutuhkan oleh
para jamaah Majelis Taklim. Dalam hal ini berdasarkan hasil wawancara oleh
responden, bahwa ada dua materi pokok yang nantinya diuraikan dalam silabus yakni
mengenai thahara dan salat fardhu. Karena berdasarkan hasil pengamatan peneliti di
dalam majelis tersebut, belum terdapat struktural materi yang akan menjadi bahan
kajian.
b. Interview (Wawancara).
Teknik wawancara atau interview ini dilakukan secara tatap muka dengan
panduan kuisioner yang dipersiapkan melalui tanya jawab antara peneliti atau
pengumpul data dengan responden. Adapun kandungan yang terdapat pada tahap
wawancara ialah, mempertanyakan apa saja yang selama ini menjadi bahan kajian
hasil wawancara tersebut terdapat dua unsur materi yang dikemukakan oleh
responden untuk menjadi bahan ajar yakni mengenai salat fardhu dan thahara.
Dimana materi ini dapat memberikan edukasi tidak hanya kepada para jamaah
melainkan secara penerapan lebih lanjutnya dapat diajarkan bagi keluarga, khususnya
c. Rekaman audio.
43
d. Document (Dokumen)
Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dokumen yang mana peneliti
mengambil sumber penelitian atau objek dari dokumen atau catatan dari peristiwa yang
sudah berlalu, baik dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari
seseorang. Bisa diambil dari catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, dan
lain sebagainya. Pada tahap ini untuk mengumpulkan data yang ada hubungannya
dengan penelitiann tersebut. Dokumen dalam penelitian ini juga sebagai sumber data
yang dimanfaatkan untuk menguji dan menganalisa atau sebagai perbandingan dari
penelitian sebelumnya.
deskriptif yang memberikan penjabaran bahwa hasil analisis yang memuat tentang
pengamatan berdasarkan survei lapangan, dokumen resmi, gambar dan foto. Setelah
menelaah hasil yang ditemukan di lapangan, kemudian mereduksi kenjanggalan yang ada
dalam bentuk rangkuman sebagai dasar untuk langkah selanjutnya. Dalam hal ini
Dalam memuat hasil yang diperoleh maka pada langkah berikutnya melakukan
koding dengan mengkategorikan hasil analisis. Dalam hal ini menganalisis data sebagai
upaya peneliti agar mendalami secara kepustakaan guna sebagai uji perbandingan
Setelah menyusun atau memuat data tersebut, maka dibutuhkan pemeriksaan data
sesuai dengan pedoman penyusunan. Sedangkan dalam memvalidasi data yang sudah
disusun dibutuhkan ahli desain pembelajaran untuk menilai kelayakan silabus, selain itu
44
Majelis Taklim disini juga ikut berperan dalam memperhitungkan kelayakan dari apa
yang sudah disusun oleh peneliti, karena sumber utama pada penelitian ini adalah Jamaah
Majelis Taklim Al-Hidayah. Penilaian ahli desain menggunakan dua jenis instrumen
dalam melihat kandungan prinsip pengembangan silabus, dalam hal ini terdapat indikator
mengenai kelayakan (Ya atau Tidak) atas apa yang disusun berdasarkan hasil analisis
45
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fahrudin, Arbaul Fauziah, “Konsep Ilmu dan Pendidikan Dalam Perspektif Surat Al-
Mujadilah Ayat 11”, Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, Vol. 8, No. 1 Juni 2020.
Berbasis Potensi Lokalmateri Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan”, Vol. 10,
Andi Eka Putra, “Peran Majelis Taklim dalam Pemberdayaan Perempuan di Kota Bandar
2022).
Andi Eka Putra, “Peran Majelis Taklim dalam Pemberdayaan Perempuan di Kota Bandar
Lampung”.
Chika Putri Faritzah, Dkk, “Ramcangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi untuk
Oktober 2022
Farihatul Husniyah, “Model Silabus Nosional Bagi Pengajaran Bahasa Arab”, Jurnal
46
Fauziah Nasution, “Sejarah Kebangkitan Lembaga Pendidikan Islam Nonformal : Majelis
2 Desember
Matematis Pada Materi Bangun Datar Kelas VII SMP”, Vol. 5, No. 1, Maret
2021.
Iwan Ridwan, “Sejarah dan Kontribusi Majelis Taklim dalam Peningkatan Kualitas
Jarot Suseno, “Pengembangan Silabus Fisika Melalui Pola Grass Roots pada Mata
Penelitian Sains dan Pendidikan, Vol. 2, No. 1, 2022. Diakses Melalui, https://e-
47
journal.iain-palangkaraya.ac.id/index.php/mipa/article/download/3815/pdf. Pada
FPMIPA/PRODI.ILMUKOMPUTER/196603252001121MUNIR/Multimedia/
MultimediaBahanAjarPJJ/PengembanganKurikulum/
M. Isnando Tamrin, “Pendidikan Non Formal Berbasis Masjid Sebagai Bentuk tanggung
Jawab Umat Islam Dalam Perspektif Pendidikan Seumur”, Vol. 12, No. 79
Januari
https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/ukhwah/article/view/1153 pada
Mustopa, “Majelis Taklim Sebagai Alternatif Pusat Pendidikan Islam”, Jurnal The Islamic
Kompitensi Guru SMA dalam Menyusun Silabus dan RPP”, Vol. 9, No. 2, Juni
Oktober 2022
48
Rumadani Sagala, “Peran Majelis Taklim Al-Hidayah dalam Pendidikan Islam dan Gerakan
Rumadani Sagala, “Peran Majelis Taklim Al-Hidayah dalam Pendidikan Islam dan Gerakan
Saidatun Najmiah, “Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menyusun Silabus Dan
Rpp Melalui Supervisi Akademik Yang Berkelanjutan Di Ma. Darul Inabah”, Vol.
Guru SDN 1 Kenteng Kec. Toroh Kab. Grobogan pada Semester II Tahun Ajaran
Diakses
2022
St. Aisyah Bm, “Strategi Majelis Taklim Terhadap Pengembangan Dakwah”, Jurnal
https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/beritasosial/article/view/9918 pada
St. Aisyah BM. “Strategi Majelis Taklim Terhadap Pengembangan Dakwah”, Jurnal Berita
49
Suryo Hoirul Ahsan, “Perangkat Pembelajaran Tema Lingkungan Melalui Bermain Drama
Untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun”, Jurnal
https://journal.staidarularafah.ac.id/index.php/jstaida/article/view/130. Pada
Agustus 2022
Tri Hasri Dewi, Dkk, “Implementasi Manajemen Masjid dalam meningkatkan Minat Sholat
Berjamaah Di Masjidal Alam Kota Kendari”, Vol. 2, No. 1 Mei 2022. diakses
melalui https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/AlMunazzam/article/view/
Wella Ayu Diah Safitri, ““Peran Majelis Taklim Dalam Pemberdayaan Masyarakat Islam
Zaini Dahlan, “Peran dan Kedudukan Majelis Taklim di Indonesia”, Jurnal Pendidikan dan
30 Agustus 2022
50
Zakaria, “English For Islamic Purposes: Pengembangan Silabus Pengajaran Bahasa Inggris
51