MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Dosen Pengampu : H. Nanang Rahmat, M.A.Pd
oleh :
Nabila Asy-Syifa
NIM P17333121042
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah juga kasih
sayang nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan tema “Konsep Agama” ini
dengan baik. Semoga dengan adanya makalah ini dapat mendorong minat rekan-rekan yang
membaca, dan mempelajarinya agar senantiasa mengamalkan hal-hal baik yang terdapat di
dalamnya. Dalam materi “Konsep Agama” ini akan banyak membahas tentang keimanan juga
apa saja yang menjadi prinsip dan dasar-dasar pokok ajaran agama islam.
Penulis haturkan terima kasih sebanyak-banyak nya kepada dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Agama yaitu Bapak H. Nanang Rahmat, M.A.Pd yang telah memberikan
tugas pembuatan Makalah ini kepada penulis. Karena dengan adanya tugas ini ilmu
pengetahuan penulis bertambah dan banyak mendapatkan pelajaran. Penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini, dengan menyemangati penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna dimasa yang akan
datang nantinya.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................................................... 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
Pendahuluan ........................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
Landasan Teori ....................................................................................................................... 6
A. Landasan Teologis....................................................................................................... 6
B. Landasan Teori ............................................................................................................ 7
C. Landasan Filosofis....................................................................................................... 8
BAB III .................................................................................................................................... 10
Pembahasan .......................................................................................................................... 10
A. Agama Islam ............................................................................................................. 10
B. Islam Secara Etimologis dan Terminologis .............................................................. 11
C. Tujuan Memahami Islam .......................................................................................... 11
D. Cara mempelajari Agama Islam ................................................................................ 11
E. Rukun Iman ............................................................................................................... 12
F. Pengaruh Iman terhadap Kehidupan Seorang Muslim .............................................. 15
BAB IV .................................................................................................................................... 17
Penutup ................................................................................................................................. 17
A. Kesimpulan................................................................................................................ 17
B. Saran .......................................................................................................................... 18
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 19
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang bersifat universal dan memiliki prinsip rahmatan lil’alamin.
Ajaran Islam bertujuan untuk untuk mensejahterakan kehidupan umat manusia secara lahir
dan batin, baik di dunia maupun di akhirat. Menurut Islam setiap manusia pada dasarnya
telah dikaruniai kecenderungan untuk bertauhid, yakni mengesakan Tuhan. Mengenai hal
ini Allah SWT. Menegaskan bahwa dalam diri manusia ada juga kecenderungan untuk
meyakini adanya Allah SWT dan beribadah kepada-Nya, dalam istilah Al-qur’an
kecenderungan dimaksud disebut dengan “fitrah”.
Manusia secara kodrati memiliki fitrah. Oleh karena itu manusia memiliki potensi
untuk beriman dan beribadah kepada Allah SWT ketika mereka baru dilahirkan, akan tetapi
karena adanya fektor lingkungan sekitar, maka fitrah tersebut kadang kala bisa tidak
berkembang dengan baik sebagaimana mestinya, melainkan mengarah pada hal-hal yang
lain. Seperti hal-hal positif maupun hal-hal negatif.
Keberagamaan yang baik dibuktikan dalam amal ibadah tersebut adalah sebagai wajud
dari motivasai iman, maka ia diwajibkan kepada siapa saja terutama kepada umat Islam
yang sudah dewasa (baligh baik pejabat maupun rakyat biasa, baik ia sebagai petani, buruh,
guru, karyawan maupun pedagang. Meskipun Islam mewajibkan umatnya untuk
melaksanakan amal ibadah, namun pada kenyataannya sering terjadi kejanggalan–
kejanggalan dalam kehidupan sosial. Misalnya ada sebagian para pedagang yang kurang
rajin dalam menjalankan amal ibadah seperti shalat dan puasa, di samping itu ada juga yang
menjalankan usahanya supaya berhasil seperti contohnya dengan menggunakan (penglaris
atau laku , mereka bisa juga meminta syarat – syarat tertentu kepada tuan guru atau orang
‘alim, bahkan ada juga yang menggunakan ajimat – ajimat penglaris yang tidak
bertentangan dengan aqidah Islam, seperti ajimat yang bertuliskan ayat – ayat al- Qur’an
yang dibalut dengan kain kuning. Sebaliknya ada juga pedagang yang rajin dalam
menjalankan ibadah shalat dan puasa. Selain itu ada juga mereka yang berdagang
melakdanakan ala kapitalis yakni untuk mendapatkan keuntungan sebanyak – banyaknya
baik dengan cara menipu, seperti mengurangi timbangan, takaran, literan dan tidak jujur.
Islam merupakan agama yang diwahyukan Allah Swt. kepada manusia melalui Nabi
Muhammad Saw. sebagai Rasul dan Nabi terakhir. Ajaran yang dibawa oleh Islam
mencakup bidang keimanan atau tauhid, muamalah atau syari‟ah, ibadah, dan akhlak
menjadi pedoman manusia dalam menjalani kehidupan. Seluruh ajaran tersebut bersumber
dari al-Qur‟an dan Hadis. Untuk memahami ajaran-ajaran agama Islam yang dijadikan
pedoman hidup serta dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari harus adanya
proses pendidikan bagi manusia (An-Nahlawi, 1999).
Karena melalui proses pendidikan manusia bisa mengetahui, mempelajari, menghayati,
memahami, serta mengamalkan ajaran-ajaran tersebut. Apabila ditinjau kembali tujuan
pendidikan nasional yang terdapat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSPN) Nomor 20 Tahun 2003 bab II pasal 3, disebutkan bahwa; Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Peran dan fungsi pendidikan agama Islam dalam pembinaan umat sangat penting sekali
untuk membimbing dan mengarahkan potensi individu melalui penanaman nilai-nilai
pengetahuan, nilai-nilai agama, serta nilai-nilai susila (A. H. Lubis, 2016). Salah satu aspek
pendidikan agama Islam yang paling strategis dalam membina kualitas pribadi muslim
adalah pendidikan keimanan, selain pendidikan akhlak, pendidikan intelektual,
keterampilan, dan kemasyarakatan (Tafsir, 2002).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang penulisan makalah ini, akan di kemukakan beberapa masalah yang
terkait, seperti :
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah, antara lain :
A. Landasan Teologis
Allah SWT telah mengungkapkan secara langsung dalam beberapa teks ayat berkait
dengan harkat dan martabat manusia yang merupakan anugerah Allah SWT, antara lain:
A. QS Al-Anbiya Ayat 107
َن َل ْسرَ َٓ َام
َ ََ َلِْ لَ َمََِّْ َكةَ َمحَ َ َِّل ََ َك
Artinya : “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi seluruh alam”
Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat
dia termasuk orang yang rugi.
E. QS An Nisa Ayat 125
ُ
يغَ ْلْ ََٓ َ ََن َِ ْ َلف َ َْ ََُ س َح َكِ ْلٰ َا ِّْل َم َنوَ ْلا َا ْءََْ ََّ َُ َك َء َا َا َِّ ََِّٓكَْ ْل َُ ْلا َا َََِْٓلْل
َ س َُ َاََِّْ َََ َم ْل ل َٰ َح َاَِّ َْ َّلَلٰ َِْ ََم
َ ْلا
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas
berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama
Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya).
F. QS An Nisa Ayat 136
ُْ ْل
ََٓ لر َ ج َٓ َُسّٰاَّ ِكَِ َن َا َا َِّ ِا َا َ َْا َّ َُمَ َُؤْل ْلء َا َ َْ ََََِْ َم َلََِّْ َََُ ْلْ َٓرَ َِ َا ََّ َْ َنم ْ َل َنََِِّّ ََّلَ َرنْ ْلْ َْاَ ََ َنم َا َِّ َْي
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-
Nya dan kepada kitab (Al Quran) yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."
G. Hadits
ِ و َع َم ٌل باأل َ ْرك،ان
.}َان ِ سَ الل ِ {اإليمانُ َم ْع ِرفَةٌ بالقَ ْل:قال النبي صلى الله عليه وسلم
ِ َوقَ ْو ٌل ِب،ب
Nabi saw. bersabda, “Iman adalah mengetahui dengan hati, diucapkan dengan lisan,
dan diamalkan dengan.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ibnu Majah dan imam At-
Thabrani dari sahabat Ali bin Abi Thalib dengan sanad yang dhaif.
Artinya: "Beritahukanlah kepadaku apa itu iman." Rasulullah menjawab, "Iman itu
artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya,
Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang
buruk." (HR. Muslim).
B. Landasan Teori
1. Konsep Agama Secara Etimologis
Agama berasal dari bahasa sanskerta yaitu : A = tidak, GAMA = kacau, kocar-kacir,
berantakan jadi AGAMA = tidak kacau, tidak kocar-kacir, tidak berantakan, atau
adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu.
Dalam bahasa Latin Agama : Religio, Religere = mengembalikan ikatan,
memperhatikan dengan saksama. Agama adalah tindakan manusia untuk
mengembalikan ikatan atau memulihkan hubungannya dengan Ilahi.
Dalam bahasa arab : Din berasal dari kata dana yadinu dinan berarti tatanan, sistem
atau tatacara hidup. Jadi Din ialah tatacara hidup.
3. Unsur-Unsur Agama
a. Keyakinan (credial, akidah), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan
supranatural yang diyakini pengatur dan pencipta alam.
b. Peribadatan (ritual, ibadah), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan
dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan
ketundukannya.
c. Sistem nilai (Value, sumber hukum, syari’at) yang mengatur hubungan manusia
dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan
tersebut
C. Landasan Filosofis
Agama mengambil peran yang sangat penting dalam pembentukan cara pandang. Hal
ini pertama-tama disebabkan karena agama menyentuh hal-hal mendasar dari hidup
manusia. Ajaran agama berisi panduan yang menjadi penuntun hidup para pemeluknya.
Ajaran agama menggeluti halhal yang bermakna bagi hidup yang terungkap dalam
dialektika tentang pertanyaan dan jawaban terhadap pencarian makna hidup setiap
manusia.
Singkatnya, agamalah yang menyediakan jawaban dari pertanyaan sulit dan universal
ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan-pertanyaan mutlak (ultimate
questions) yang menyangkut eksistensi hidup manusia. Oleh karena itu, pasti akan
ditanyakan oleh setiap orang dalam hidupnya teristimewa pada momen-momen spesial
dalam perjalanan hidupnya. Agama memberi pencerahan dan jawaban mengenai
pertanyaan-pertanyaan ini. Dengan cara itu, agama menentukan cara pandang dan perilaku
hidup para pemeluknya.
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai seseorang atau kelompok bahkan setelah
melalui tahapan-tahapan dan proses yang panjang. Tujuan seringkali dijadikan pijakan
dalam melakukan sesuatu.
Tujuan merupakan akhir dari suatu usaha yang disengaja, teratur dan tersusun, maka
hasil tidaklah merupakan penghabisan yang pasti dari serentetan langkah-langkah yang
berkaitan satu sama lain. Karena antara tujuan dan keinginan adalah berbeda, keinginan
bersifat mudah berubah, sedangkan tujuan adalah tetap adanya (Al-Syaibani, 1979: 403).
Dengan melihat sifat tujuan yang tetap dan tidak berubah-berubah, maka yang dituju
oleh pendidikan juga sesuatu yang tidak berubah yaitu Tuhan. Seperti dikatakan oleh Yusuf
Al Qardhawi, rabbaniyah atau ketuhanan bagi manusia adalah menjadi sebagai ghoyah
(tujuan) dan 12 Volume X, No.1, 2017 Jurnal eL-Tarbawi Abdul Matin Bin Salman dan
Nur Sahed wijhah (sudut pandang). Maksdunya bahwa Tuhan itu di jadikan tujuan akhir
dan sasarannya yang jauh kedepan bagi manusia.
BAB III
Pembahasan
A. Agama Islam
Mengutip dari brilio.net, Islam dalam bahasa Arab merupakan mashdar dari kata
aslama-yuslimu-islaaman, yang artinya taat, tunduk, patuh, berserah diri kepada Allah.
Sedangkan jika dilihat dari asal katanya, Islam berasal dari kata assalmu, aslama,
istaslama, saliim, dan salaam. Masing-masing kata tersebut memiliki arti sebagai
berikut:
a) Assalmu artinya damai, perdamaian. Maksudnya, Islam adalah agama yang
damai dan setiap muslim hendaknya menjaga perdamaian.
b) Aslama artinya taat, berserah diri. Maksudnya seorang muslim hendaknya
berserah diri pada Allah dan mengikuti ajaran Islam dengan taat.
c) Istaslama artinya berserah diri.
d) Saliim artinya bersih dan suci. Maksud dari kata ini merupakan gambaran dari
hati seorang muslim yang bersih, suci, jauh dari sifat syirik atau menyekutukan
Allah.
e) Salaam artinya selamat, keselamatan. Islam adalah agama yang penuh
keselamatan. Jika seorang muslim menjalankan ajaran Islam dengan baik,
maka Allah akan menyelamatkannya baik di dunia maupun akhirat.
Dalam Al-Qur'an sendiri, kata Islam sebagai agama disebutkan dalam surat Al
Maidah ayat 3, yang artinya "Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu
jadi agama bagimu."
Selain itu, surat Ali Imran ayat 9 juga menyebutkan agama Islam, yang artinya:
"Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam." Disebutkan pula dalam surat Ali
Imran ayat 85 yang artinya: "Dan siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka
tidak akan diterima darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi."
Sedangkan dalam hadis, Rasulullah pernah menjelaskan arti Islam. Hadis tersebut
kemudian terkenal sebagai hadis Jibril, karena saat itu, malaikat Jibril yang berubah
wujudnya menjadi seorang laki-laki datang menemui Rasulullah untuk bertanya
tentang Islam dan meminta penjelasan pada Rasulullah.
Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata, "Ketika kami sedang duduk-duduk
bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang pakaiannya
sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya tidak terlihat tanda-tanda seorang
musafir, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga ia duduk
di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi SAW dan meletakkan
telapak tangannya di atas paha Nabi. Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku
tentang Islam? Rasulullah SAW menjawab: Islam adalah engkau bersyahadat
bahwasannya tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad
adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan
melaksanakan haji ke Baitullah jika engkau mampu melaksanakannya." (HR. Muslim)
B. Islam Secara Etimologis dan Terminologis
Islam secara etimologis adalah, selamat, kedamaian, sentausa. Dalam istilah Syar’i,
Islam adalah berserah diri, tunduk patuh dengan kesadaran yang tinggi tanpa paksaan
ISLAM adalah menerima segala perintah dan larangan Allah swt, yang diturunkan
melalui wahyu yang disampaikan oleh para Nabi.
Islam secara terminologis adalah jalan hidup (way of life) satu-satunya yang paling
selamat mengantarkan manusia sampai tujuan akhirnya, yaitu kehidupan akhirat. Islam
sebagai agama akhir yang telah mendapat jaminan dari sisi Allah akan kebenarannya.
Agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya untuk
memahami ayat-ayat kauniyah (Sunnatullah) yang terbentang di alam semesta, dan
memahami ayatayat qur’aniyah yang terdapat di dalam al-qur’an.
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan
Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah
kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan
mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu
apapun, dan tidak mendapat petunjuk.
E. Rukun Iman
Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan
seorang muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam
ajaran Islam, yaitu:
Begitu juga nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda dalam hadits Jibril: ”Iman
ituadalah hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-
Nya, Rasul-rasulNya, dan hari akhir. Dan engkau beriman kepada takdir Allah, yang
baik maupun yang buruk.” (HR Muslim)
Islam berasal dari kata assalmu, aslama, istaslama, saliim, dan salaam. Masing-
masing kata tersebut memiliki arti sebagai berikut:
a) Assalmu artinya damai, perdamaian. Maksudnya, Islam adalah agama yang
damai dan setiap muslim hendaknya menjaga perdamaian.
b) Aslama artinya taat, berserah diri. Maksudnya seorang muslim hendaknya
berserah diri pada Allah dan mengikuti ajaran Islam dengan taat.
c) Istaslama artinya berserah diri.
d) Saliim artinya bersih dan suci. Maksud dari kata ini merupakan gambaran dari
hati seorang muslim yang bersih, suci, jauh dari sifat syirik atau menyekutukan
Allah.
e) Salaam artinya selamat, keselamatan. Islam adalah agama yang penuh
keselamatan. Jika seorang muslim menjalankan ajaran Islam dengan baik,
maka Allah akan menyelamatkannya baik di dunia maupun akhirat.
Cara mempelajari Agama Islam adalah :
Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan
seorang muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam
ajaran Islam, yaitu:man kepada Allah, Iman kepada Malaikat-malaikat Allah, Iman
kepada Kitab-kitab Allah, Iman kepada Rasul-rasul Allah, Iman kepada hari Kiamat,
Iman kepada Qada dan Qadar.
Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi perilaku
seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan dibuktikan pada
dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa Allah itu ada, Maha Melihat
dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya akan senantiasa berhati-hati dan
waspada, ia tidak akan merasa sendirian, kendati tidak ada seorang manusiapun di
sekitarnya.
B. Saran
Kita sebagai manusia harus mampu menentukan agama dengan kemauan diri kita
sendiri bukan karena mengkuti teman, keturunan, mayoritas. Namun diantara itu
semua, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT. Kita sebagai
manusia juga harus mempunyai tujuan yang jelas untuk memilih agama dan harus
dengan lapang dada memilih tanpa paksaan.
Rahmat, Nanang. 2021. PPT “Materi 4, Konsep Agama dasar-dasar pokok Agama Islam.
Diakses pada tanggal 3 September 2021 pukul 12.09
Lakonawa, Petrus. 2013. Jurnal HUMANIORA Vol.4 No.2 Oktober 2013: 790-799. “AGAMA
DAN PEMBENTUKAN CARA PANDANG SERTA PERILAKU HIDUP
MASYARAKAT”. https://media.neliti.com/media/publications/167476-ID-agama-
dan-pembentukan-cara-pandang-serta.pdf . Diakses pada tanggal 3 September 2021
pukul 23.54
Lararenjana, Edelweis. 2020. “Mengenal Tujuan Pendidikan Islam dan Konsepnya dalam
Membangun Kapasitas Diri. Merdeka.com.
https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-tujuan-pendidikan-islam-dan-konsepnya-
dalam-membangun-kapasitas-diri-kln.html?page=5 . Diakses pada tanggal 3
September 2021 pukul 02.00
Dwi, Noviana. 2019. “Makna, Tujuan, Metedologi Agama Islam. Kompasiana.
https://www.kompasiana.com/novianadwi8495/5d8ededf097f360dbd61ae02/makna-
tujuan-metodologi-agama-islam?page=2&page_images=1 . Diakses pada tanggal 3
September 2021 pukul 22.45