Anda di halaman 1dari 20

Hakikat dan Karakteristik Aqidah Akhlak

Diajukan sebagai tugas makalah kelompok untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Aqidah Akhlak MI/SD

Dosen Pengampu:
Indira Septianty Ramadhan M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 1 Kelas 6 D

Muhammad Ardiansyah (1711240101)


Rika Rahdiani (1711240108)
Tiyas Fatonah (1711240120)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengkaruniakan kenikmatan


kepada kita semua. Sehingga berkat rahmat dan limpahan-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak MI/SD. Kami
berharap makalah yang kami kerjakan dapat bermanfaat dan berguna baik bagi
para pembaca maupun kami sendiri.
Dalam memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa/i telah
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Hakikat dan Karakteristik Akidah
Akhlak” . Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari masih banyaknya
kesalahan baik yang kami sengaja maupun tidak. Kami berharap pembaca dapat
memakluminya dan untuk ke depannya kami akan melakukan yang lebih baik
lagi.
Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen atas bimbingan yang telah
diberikan agar membuat mampu menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Dan kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang kami lakukan dalam penulisan kali ini.

Bengkulu, 06 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 1
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akidah Akhlak............................................................... 3
B. Tujuan Akidah Akhlak..................................................................... 8
C. Fungsi Akidah Akhlak..................................................................... 11
D. Karakteristik Akidah Akhlak Anak MI/SD..................................... 12
E. Perkembangan Akidah Akhlak Anak MI/SD................................... 13
F. Perbedaan Individu Anak MI/SD Dalam Akidah Akhlak............... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................16
B. Kritik dan Saran.................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dialami manusia
sekarang ini, tidak sedikit membawa dampak negatif terhadap sikap hidup
berprilaku (moral dan akhlak) manusia itu sendiri, baik ia sebagai makluk
individu maupun makluk sosial.
Dampak negatif yang paling nyata terhadap kehidupan manusia atas
kemajuan tersebut adalah mewabahnya budaya materi. Hal ini ditandai
dengan meluasnya anggapan bahwa satu-satunya yang dapat membahagiakan
hidup manusia adalah kekayaan materi. Sehingga mereka mengejar materi
tanpa menghiraukan nilai-nilai spiritual yang sangan berperan dalam
memelihara dan mengendalikan prilaku atau akhlak mereka. Nilai-nilai
spiritual yang dimaksud ialah ajaran agama yang berfungsi membina
kepribadian manusia dalam kedudukannya sebagai hamba Allah.
Dalam dunia pendidikan pembelajaran akidah akhlah sangatlah penting
agar peserta didik memiliki prilaku yang baik, sehingga tidak berprilaku
sesukanya. Belajarlah dari sejarah bangsa-bangsa, tidak bisa dipungkiri
bahwa keunggulan dan kehancuran umat ditentukan oleh akhlak yang mereka
miliki. Oleh karena itu, akhlak sangatlah penting dalam kehidupan manusia.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai hakikat dan karakteristik akidah
akhlak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian aqidah akhlak?
2. Apa saja tujuan dari aqidah akhlak?
3. Apa saja fungsi aqidah akhlak?
4. Apa saja karakteristik aqidah akhlak MI/SD?
5. Bagaimana perkembangan aqidah akhlak untuk anak MI/sd?
6. Bagaimana perbedaan individu anak MI/SD dalam mempelajari aqidah
akhlak?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dari aqidah akhlak.
2. Untuk memahami tujuan aqidah akhlak.
3. Untuk mengetahui fungsi aqidah akhlak.
4. Untuk mengetahui karakteristik aqidah akhlak MI/SD.
5. Untuk memahami perkembangan aqidah akhlak untuk anak MI/SD.
6. Untuk mengetahui perbedaan individu anak MI/SD dalam mempelajari
aqidah akhlak.

D. Manfaat Penelitian
1. Makalah bermanfaat untuk mahasiswa/i, sebagai bahan untuk menambah
ilmu maupun wawasan tentang hakikat dan karakteristik aqidah akhlak..
2. Makalah ini bermanfaat untuk bagi semua pembaca agar mengetahui hal-
hal yang terdapat di dalam pembelajaran aqidah akhklak.
3. Makalah ini bermanfaat untuk dapat mempermudah Dosen dalam
menjelaskan kepada para mahasiswa/i tentang materi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqidah Akhlak
1. Pengertian Aqidah
Pengertian aqidah secara bahasa berasal dari kata Al-‘aqad, yakni
ikatan, pengesahan, penguatan, kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
dan pengikat dengan kuat. Selain itu, aqidah memiliki arti keyakinan dan
penetapan. Dengan demikian aqidah dapat diartikan sebagai ketetapan
hati yang tidak adakeraguan kepada orang yang mengambil keputusan,
baik benar maupun salah.1
Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan.
Karena itu, aqidah ditautkan dengan rukun iman yang menjadi asas
seluruh ajaran islam. Kedudukannya sangat sentral dan fundamental,
karena menjadi asas dan sekaligus sangkutan atau gantungan segala
sesuatu dalam islam. 2
Aqidah islam ditautkan kepada rukun islam yang menjadi asas
seluruh ajaran agama islam. Kedudukan sangat sentral dan fundamental,
karena seperti telah disebutkan dan gantungan segala sesuatu dalam
islam, juga menjadi titik tolak kegiatan seorang muslim. Aspek aqidah
kedudukannya sangat penting dalam pendidikan islam, karena
merupakan aspek yang harus ditanamkan lebih awal terhadap diri
seseorang atau anak didik.
Didalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang pendidikan akidah
salah satunya terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 21 :

1
Rosihon Anwar dan Saehudin. Akidah Akhlak. (Bandung : Pustaka Setia. 2016). Hal: 13-14
2
Mohammad Daud Ali. Pendidikan Agama Islam.(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.2010). Hal:
199
Dari penjelasan diatas maka dapat dijelaskan bahwa Allah
memerintakan seluruh umat manusia untuk menyembah-Nya. Pendidikan
aqidah yang terkandung dalam ayat ini adalah bahwasanya Allah
mendidik, memerintahkan, kepada manusia untuk menyembah hanya
kepadaNya, Allah yang menciptakan manusia, dan tidak
mempersekutukannya.3
Seseorang dinyatakan beriman bukan hanya karena percaya
terhadap sesuatu, melainkan keperayaan itu juga mendorongnya untuk
mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinan. Islam
merupakan dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Dasar kepercayaan ini wajib
diucapkan dan diwujudkan dalam bentuk tindakan.
2. Pengertian Akhlak
Secara bahasa kata akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu khuluq
jamaknya adalah akhlaq. Kata ini secara bahasa mengandung arti
perangai, tabiat dan agama. Kata tersebut mengandung segi-segi
persesuaian dengan perkataan khalq, yang berarti kejadian serta
berhubungan erat dengan kata khaliq, yang berarti pencipta dan makhluq
yang berati diciptakan.
Ibn Al-Jauzi menjelaskan bahwa al-khuluq adalah etika yang
dipilih seseorang. Dinamakan khuluq karena etika bagakan khalqah
(karakter) pada dirinya. Dengan demikian khuluq adalah etika yang
menjadi plihan dan diusahakan seseorang.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata akhlak berarti
sebagai budi pekerti, watak, tabiat. Secara sempit pengertian akhlak
dapat diartikan dengan:
a. Kumpulan kaidah untuk menempuh jalan yang baik
b. Jalan yang sesuai untuk menuju akhlak
c. Pandangan akal tentang kebaikan dan keburukan.
Kata akhlak lebih luas artinya dari moral atau etika yang sering
dipakai dalam bahasa Indonesia karena akhlak meliputi segi-segi

3
Dayun Riadi, DKK. Ilmu Pendidikan Islam. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 2017). Hal. 89
kejiwaan dari tingkah laku lahiriah dan batiniah seseorang. Persamaan itu
ada karena keduanya membahas masalah baik dan buruk tingkah laku
manusia.
Menurut Ibnu Maskawaih (941-1030 M), akhlak adalah keadaan
jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa
melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
Imam Al-Ghazali (1055-1111 M) dalam Ihya Ulumuddin
menyatakan bahwa akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam
dalam jiwa yang mendorong perbuatan yang spontan tanpa memerlukan
pertimbangan pikiran. Akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri
seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku dan
perbuatan.
Menurut Syekh Makarim Al-Syirazi, akhlak adalah sekumpulan
keutamaan maknawi dan tabiat batini manusia. Sedangkan menurut Al-
Faidh Al-Kasyani, akhlak adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi
yang mandiri dalam jiwa, yang darinya muncul perbuatan dengan mudah
tanpa didahului perenungan dan pemikiran.
Pengertian tersebut memberi gambaran bahwa tingkah laku
merupakan bentuk kepribadian seseorang tanpa dibuat-buat atau ada
dorongan dari luar. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan
akal dan agama, dinamakan akhlak baik (akhlakul karimah/ akhlakul
mahmudah), sebaliknya jika tindakan spontan itu jelek, disebut akhlakul
madzmudah.4
Akhlak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalm jiwa
seseorang sehingga menjadi kepribadiannya.
b. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa
pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan sesuatu
perbuatan yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang
ingatan, tidur, atau gila.

4
Rosihon Anwar dan Saehudin. Akidah Akhlak. (Bandung : Pustaka Setia. 2016). Hal. 255-258
c. Akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakan, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan,
pilihan, dan kebuasan yang bersangkutan.
d. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya,
bukan main-main atau karena bersandiwara.
e. Sejalan dengan ciri yang keempat perbuatan akhlak (khusnya
akhlak baik). akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan iklas
karena Allah SWT, bukan karena ingin mendapatkan suatu pujian.5
Pembinaan akhlak dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui
rukun iman dan rukun islam sebagai berikut:
a. Melalui pemahaman dan kesadaran akan apa yang terkandung
dalam rukun iman dan implementasinya dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Melalui pengalaman terhadap rukun islam dengan pemahaman dan
kesadaran yang diikuti internalisasi nilai rukun islam dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Pembiasaan diri dengan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari
akan tertanam kuat dengan jati diri.
d. Memperbanyak membaca Al-Qur’an, mengamali dan memahami
maknanya untuk diamalkan.6
3. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembelajaran Aqidah Akhlak adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam
perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan
dan pembiasaan
Pembelajaran Aqidah akhlak yang merupakan bagian dari
pendidikan agama islam yang lebih mengedepankan aspek afektif, baik
nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang hendak ditanamkan dan
5
Beni Ahmad saebani dan Abdul Hamid. Ilmu Akhlak. (Bandung: Pustaka Setia.2017). Hal. 14-15
6
Dayun Riadi, DKK. Ilmu Pendidikan Islam. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 2017). Hal. 102
ditumbuh kembangkan kedalam peserta didik sehingga tidak hanya
berkonsentrasi pada persoalan teoritis yang bersifat kognitif semata,
tetapi sekaligus juga mampu mengubah pengetahuan akidah akhlak yang
bersifat kognitif menjadi bermakna dan dapat diinternalisasikan serta
diaplikasikan kedalam perilaku sehari-hari.7
Pendidikan aqidah akhlak pada tingkat MI/ SD terfokus pada
bahan-bahan pelajaran yang dapat mengarahkan pada pencapaian
kemampuan dasar peserta didik untuk dapat memahami pengamalan dan
pembiasaaan berakhlak islami secara sederhana, untuk dapat dijadikan
landasan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk
jenjang pendidikan berikutnya. Mata pelajaran aqidah akhlak bertujuan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang
diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman
peserta didik tentang aqidah dan akhlak islam.
Adapun materi dan pembelajaran penanaman akhlak hendaknya
menjadi nomor satu. Aqidah yang mengakar menjadi pondasi dan akhlak
yang mendasar menjadi prestasi. Pembelajaran aqidah akhlak, harus
diatur sedemikian rupa untuk dapat menghasilkan produk yang baik.
Produk yang baik bukan hanya secara pengatahuan saja akan tetapi
secara aplikasi dilapangan juga baik.
4. Hubungan Aqidah Dengan Akhlak
Aqidah merupakan suatu keyakinan yang harus dimiliki oleh
manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia. Untuk, itu akidah dapat
dijadikan sebagai gudang akhlak yang kukuh. Aqidah mampu
menciptakan kesadaran diri bagi manusia untuk berpegang teguh pada
norma dan nilai-nilai akhlak yang luhur.
Islam menggabungkan antara agama yang hak dan akhlak. Agama
menganjurkan setiap individu untuk berakhlak mulia dan menjadikannya
sebagai kewajiban di atas pundaknya yang dapat mendatangkan pahala
atau siksa baginya. Atas dasar ini, agama tidak hanya mengutarakan
7
Muhaimin. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2004).
hal. 313.
wejangan-wejangan akhlaknya tanpa dibebani rasa tanggung jawab.
Bahkan agama tersusun dari keyakinan dan perilaku.8 Oleh karena itu
akhlak dalam pandangan islam harus berpijak pada keimanan. Iman
tidaklah cukup jika hanya disimpan daam hati, namun harus di praktikan
dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk akhlak yang baik.
Aqidah tanpa akhlak adalah seumpama sebatang pohon yang tidak
dapat dijadikan tempat berlindung di saat kepanasan dan tidak pula ada
buahnya yang dapat dipetik. Sebaliknya akhlak tanpa aqidah hanya
merupakan layang-layaang bagi benda yang tidak tetap, yang selalu
bergerak. Oleh karena itu Islam memberikan perhatian yang serius
terhadap pendidikan akhlak.

B. Tujuan Aqidah Akhlak


1. Tujuan Aqidah
Menurut Sayid Sabiq, tujuan aqidah adalah agar seseorang
mengenal yang sebenar-benarnya kepada Allah melalui akal dan hatinya.
Sedangkan menurut Toto Suryana dkk, tujuan aqidah adalah sebagai
berikut:
a. Menuntun dan mengembangkan dasar ketuhanan yang dimiliki
manusia. Sejak lahir manusia telah memiliki potensi keberagaman
sehingga sepanjang hidupnya membutuhkan agama untuk mencari
keyakinan terhadap Tuhan. Aqidah berperan memenuhi kebutuhan
fitrah manusia, menuntun dan mengarahkan manusia kepada
keyakinan yang benar tentang Tuhan, tidak menduga-duga atau
mengira-ngira, tetapi menunjukkan Tuhan yang sebenarnaya.
b. Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa. Agama sebagai
kebutuhan fitrah manusia akan senantiasa menuntut dan
mendorongnya untuk terus mencarinya. Aqidah memberikan jawaban
pasti sehingga kebutuhan rohaninya dapat terpenuhi sehingga
memperoleh ketenangan dan ketentraman jiwa yang diperlukannya,

8
Rosihon Anwar dan Saehudin. Akidah Akhlak. (Bandung : Pustaka Setia. 2016). Hal. 245-246
dan terhindar dari kecemasan. Selain itu, aqidah akan menghubungkan
orang mukmin dengan penciptanya.
c. Memberikan pedoman hidup yang pasti. Keyakinan terhadap Tuhan
memberikan arahan dan pedoman yang pasti sebab aqidah
menunjukkan kebenaran dan keyakinan yang sesungguhnya. Aqidah
memberikan pengetahuan tentang asal muasal manusia datang, untuk
apa hidup dan arahan manusia akan pergi sehingga kehidupan
manusia akan lebih jelas dan bermakna.
d. Membebaskan akal dan pikiran dari kekeliruan yang timbul karena
jiwa yang kosong dari akidah. Orang yang jiwanya kosong dari aqidah
kadang-kadang terjatuh pada berbagai kesesatan9
2. Tujuan Akhlak
Pada dasarnya tujuan pokok akhlak adalah agar setiap muslim
berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai yang baik sesuai dengan
ajaran islam.
Tujuan akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Adapun tujuan umumnya adalah membentuk kepribadian
seseorang muslim yang memiliki akhlak mulia baik secara lahiriah
maupun batiniah.
Adapun tujuan akhlak secara khusus adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad SAW
b. Menjembatani kerenggangan antara akhlak dan ibadah
Tujuan ini artinya menyatukan antara akhlak dan ibadah, atau dalam
ungkapan yang lebih luas antara agama dan dunia.
c. Mengimplementasikan pengetahuan tentang akhlak dalam
kehidupan.10
3. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya
yang terpuji melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah
9
Rosihon Anwar dan Saehudin. Akidah Akhlak. (Bandung : Pustaka Setia. 2016). Hal: 16-17
10
Rosihon Anwar dan Saehudin. Akidah Akhlak….Hal: 266-268
dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannnya kepada
Allah Swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Di dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak kurikulum Madrasah
Tsanawiyah, mata pelajaran aqidah akhlak bertujuan untuk :
a. Siswa memiliki pengetahuan, penghayatan dan keyakinan akan hal-hal
yang harus diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah
lakunya sehari-hari.
b. Siswa memiliki pengetahuan, penghayatan dan kemauan yang kuat
untuk mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang
buruk, baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan dirinya sendiri,
dengan sesama manusia, maupun dengan alam lingkungannya.
c. Siswa memperoleh bekal tentang akidah dan akhlak untuk melanjutkan
pelajaran ke jenjang pendidikan menengah.
Selain itu tujuan permbelajaran aqidah akhlak adalah sebagai berikut:
a. Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur
dan mulia. Seorang muslim yang berakhlak mulia senantiasa
bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah,
dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam
lingkungan. Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang
luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah akhlak.
b. Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan.
Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal
pikiran untuk selalu berfikir sebelum melakukan suatu hal.

C. Fungsi Aqidah Akhlak


1. Fungsi Aqidah
Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan. Semakin
tinggi bangunan yang akan didirikan, harus semakin kokoh fondasiyang
dibuat. Kalau ajaran islam kita bagi dalam sistematika aqidah, ibadah,
akhlak, dan mu’amalat maka keempat aspek di atas tidak dapat dipisahkan
sama sekali.
Seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan
ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermu’amalat
dengan baik. Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh Allah SWT kalau
tidak dilandasi dengan aqidah. Seseorang tidaklah dinamai berakhlak
mulia bila tidak memiliki aqidah yang benar.11

2. Fungsi Akhlak
Pendidikan akhlak mencangkup tentang persoalan kebaikan dan
kesopanan, tingkah laku yang terpuji serta berbagai persoalan yang timbul
dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana seorang peserta didik
bertingkah laku. Pendidikan akhlak ini sangat penting diterapkan untuk
pembinaan atau pembentukan tingkah lakunya.
Ibnu Sina sangat menekankan pentingnya pendidikan akhlak,
semata-mata disebabkan karena akhlak sumber segala-galanya dan
kehidupan bergantung pada akhlak. Oleh karena itu, akhlak sangat
berfungsi dalam kehidupan manusia dalam bersosialisasi.12

3. Fungsi Pembelajaran Aqidah Akhlak


a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang
telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.
b. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-
kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama
Islam dalam kehidupan sehari-hari.

11
Yunahar Ilyas. Kuliah Aqidah Islam. (Yogyakarta : Lembaga Pengkajian dan Pengamatan Islam
(LPPI). 2013). Hal: 10
12
Dayun Riadi, DKK. Ilmu Pendidikan Islam. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 2017). Hal. 99-100
c. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau
dari budaya lain yang membahayakan dan menghambat
perkembangannya demi menuju manusia Indonesia seutuhnya.
d. Pengajaran, yaitu menyampaikan informasi dan pengetahuan keimanan
dan akhlak.
e. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial
melalui Aqidah Akhlak.
f. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
g. Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlak pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

D. Karakteristik Aqidah Akhlak MI/SD

Karakteristik pembelajaran aqidah akhlak di MI/ SD menekankan pada


aspek-aspek berikut:
1. Pembentukan keyakinan atau keimanan yang benar dan kokoh pada diri
siswa terhadap Allah, Malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Hari akhir,
dan Qadla dan Qadar, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk sikap
dan perbuatan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
2. Proses pembentukan tersebut dilakukan melalui tahapan-tahapan, yaitu:
a. Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap aqidah yang benar
(rukun iman), serta mana akhlak yang baik dan yang buruk terhadap
diri sendiri, orang lain, dan alam lingkungan yang bersifat pelestarian
alam, hewan dan tumbuh-tubuhan sebagai kebutuhan hidup manusia.
b. Penghayatan siswa terhadap aqidah yang benar (rukun iman), serta
kemauan yang kuat dari siswa untuk mewujudkannya dalam sikap dan
tingkah lakunya sehari-hari.
c. Kemauan yang kuat (motivasi iman) dari siswa untuk membiasakan diri
dalam mengamalkan akhlak yang baik dan meninggalkan akhlak yang
buruk, baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan dirinya sendiri,
dengan sesamaa manusia, maupun dengan lingkungan, sehingga
menjadi manusia yang berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Pembentukan aqidah akhlak pada siswa tersebut berfungsi sebagai upaya
peningkatan pengetahuan siswa tentang aqidah akhlak, pengembangan atau
peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa, perbaikan terhadap kesalahan
keyakinan dan perilaku, dan pencegahan terhadap akhlak tercela. 13

E. Perkembangan Aqidah Akhlak MI/SD


Penanaman pembelajaran aqidah akhlak terhadap anak didik dalam
pendidikan islam haruslah dimulai sejak dini dengan pemahaman seperti
mengajarkan mengaji, puasa, sholat, berprilaku baik dan sopan, dan lain-lain.
Namun sebelum mengajarkan pemahaman seperti yang disebutkan diatas
terlebih dahulu kita sebagai pendidik menanamkan keiman dan keyakinan
terhadap anak didik bahwa semua apa yang ada di langit dan di bumi ini ada
yang menciptakan, yaitu sang maha pencipta Allah SWT.14
Dalam perkembang pembelajaran aqidah akhlak di MI/SD memiliki
ruang lingkup yaitu :
1. Aspek aqidah terdiri atas keimanan kepada sifat wajib, mustahil dan jaiz
Allah, keimanan kepada kitab Allah, Rasul Allah, sifat-sifat dan
mukjizatnya dan hari akhir.
2. Aspek Akhlak terpuji yang terdiri dari atas khauf, taubat, tawadlu, ikhlas,
bertauhid, inovatif, kreatif, percaya diri, tekad yang kuat, ta‟aruf, taawun,
tafahum, tasamuh, jujur, adil, amanah, menepati janji dan
bermusyawarah.
3. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, munafik, namimah dan
ghibah.
Dalam perkembangan aqidah akhlak juga jika sejak masa kanak-
kanaknya, anak tumbuh berkembang dengan berpijak pada landasan iman
kepada Allah dan terdidik untuk selalu takut, ingat, bersandar, minta
pertolongan dan berserah diri kepada-Nya, ia akan memiliki potensi dan
respon secra instingtif di fdalam menerima setiap keutamaan dan kemuliaan,
13
Muhaimin. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2004) Hal.
311
14
Dayun Riadi, DKK. Ilmu Pendidikan Islam. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 2017). Hal. 92
disamping itu terbiasa melakukan akhlak mulia. Sebab benteng pertahan
religius yang berakar pada hati sanubarinya. Kebiasaan mengingat Allah yang
telah dihayati dalam dirinya dan intropeksi diri yang telah menguasai seluruh
pikiran dan perasaannya, dan telah memisahkan anak dari sifat-sifat negatif,
kebiasaan-kebiasaan dari tradisi jahiliyah yang rusak. Bahkan menerimanya
terhadap setiap kebaikan akan menjadi salah satu kehiasan dan
kesenangannya terhadap keutamaan, dan kemuliaan akan menjadi akhlak dan
sifat yang paling menonjol.

F. Perbedaan Individu Anak MI/SD Dalam Mempelajari Aqidah Akhlak


Setiap individu anak MI/SD dalam memahami aqidah akhlak pasti
berbeda-beda. Namun, akidah akhlak memiliki pengaruh yang hampir sama
untuk masing-masing individu. Toto Suryana dkk menyebutkan pengaruh
akidah akhlak sebagai berikut:
1. Menjauhkan manusia dari pandangan yang sempit
2. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan mengetahui harga
diri
3. Menumbuhkan sifat rendah hati
4. Membentuk manusia yang jujur dan adil
5. Menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap
persoalan
6. Membentuk pendirian yang teguh, kesabaran, ketabahan, dan semangat
7. Menanamkan sifat semangat dan berani, tidak gentar menghadapi
masalah
8. Menciptakan sikap hidup damai dan rida
9. Membentuk manusia menjadi patuh, taat, dan disiplin menjalankan
perintah Allah SWT.15

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

15
Rosihon Anwar dan Saehudin. Akidah Akhlak. (Bandung : Pustaka Setia. 2016). Hal: 18
Dari makalah yang telah kami buat maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa aqidah akhlak adalah adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia
dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.
Selain itu, aqidah akhlak juga mempunya tujuan yang sangan
berpengaruh penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi
pembelajaran aqidah akhlak sendiri meliputi Pengembangan, perbaikan,
pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari
budaya lain, pengajaran, penyesuaian mental peserta didik terhadap
lingkungan fisik dan sosial melalui aqidah akhlak, penanaman nilai ajaran
Islam, penyaluran peserta didik untuk mendalami aqidah akhlak pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Kemudian karakteristik pembelajaran aqidah akhlak sendiri lebih
mengedepankan agar peserta didik mengetahui tentang berakhlak baik, selalu
menuruti perinta Allah SWT. Serta dalam perkembangan aqidah akhlak anak
didik sudah dimulai sejak mereka dini kemudian didalam perbedan individu
dalam aqidah akhlak antara lain menjauhkan manusia dari pandangan yang
sempit, menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan mengetahui harga
diri, menumbuhkan sifat rendah hati, membentuk manusia yang jujur dan
adil, menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap
persoalan, membentuk pendirian yang teguh, kesabaran, ketabahan, dan
semangat, menanamkan sifat semangat dan berani, tidak gentar menghadapi
masalah, menciptakan sikap hidup damai dan rida, membentuk manusia
menjadi patuh, taat, dan disiplin menjalankan perintah Allah SWT.

B. Kritik dan Saran


1. Seiring dengan perkembangan dizaman sekarang pembelajaan akidah
akhlak harus terus dikembangan agar peserta didik memiliki sikap yang
baik dan tidak mudah terpengaruh akan budaya asing
2. Sebagai pendidik kita harus selalu memberikan contoh yang baik kepada
peserta didik baik dalam cara berbicara, berprilaku dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad Daud. 2010. “Pendidikan Agama Islam”. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada
Anwar, Rosihon dan Saehudin. 2016. “Akidah Akhlak”. Bandung : Pustaka
Setia
Ilyas, Yunahar. 2013. “Kuliah Aqidah Islam”. Yogyakarta : Lembaga
Pengkajian dan Pengamatan Islam (LPPI)
Muhaimin. 2003. “Wacana Pengembangan Pendidikan Islam” Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Riady, Dayun. Dkk. 2017. “Ilmu Pendidikan Islam” Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Saebani, Beni Ahmad dan Abdul Hamid. 2017. “Ilmu Akhlak”. Bandung :
Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai