Disusun Oleh:
Dosen Pengampu
Ellyana, M. Pd. I
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya karena kami dapat
menyelesaikan makalah Pengembangan Profesi Guru dengan judul materi “Evaluasi
Pembelajaran Bidang Studi Aqidah Akhlak di Madrasah”. Makalah ini disusun guna
melengkapi tugas dari matakuliah Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah dengan dosen
pengampu Ibu Ellyana, M. Pd. I.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan
kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan
maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya ini dan karya-
karya yang akan datang. Demikianlah makalah ini kami susun dengan harapan dapat
menambah wawasan tentang “Evaluasi Pembelajaran Bidang Studi Aqidah Akhlak di
Madrasah ” serta dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca sebagaimana
mestinya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan salah satu factor yang sangat menentukan bagi kehidupan manusia,
karena kalau penyelenggaraan pendidikan dapat berhasil dengan baik, maka akan
terbentuklah manusia yang berkepribadian, memiliki pengetahuan dan keterampilan
serta berakhlak mulia. Akidah merupakan dasar islam. Hal ini mengingat bahwa Nabi
Muhammad SAW, diutus kedunia ini untuk menyempurnakan atau meluruskan akidah
manusia yang sudah jauh menyimpang dari ajaran sebenarnya. Mata pelajaran akidah
akhlak di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta
didik di Madrasah Tsanawiyah/ SMP.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah?
2. Apa Saja Langkah-Langkah Dalam Kegiatan Perencanaan Evaluasi Hasil Belajar?
3. Bagaimana Penerapan Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah?
4. Apa Saja Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah?
5. Bagaimana Bentuk Evaluasi Melalui Penilaian Sikap?
6. Apa Saja Metode dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah?
C. Tujuan
Penyusunan Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Arti Evaluasi Pembelajan Aqidah Akhlak di Madrasah
2. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Dalam Kegiatan Perencanaan Evaluasi Hasil
Belajar.
3. Untuk Mengetahui Penerapan Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah
4. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di
Madrasah.
5. Untuk Mengetahui Evaluasi Melalui Penilaian Sikap
6. Untuk Mengetahui Metode dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di
Madrasah.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ َع ْق ًد- َي ْعقِ ُد- ] َع َق َدartinya
adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah
urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta
terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat
(keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang
mengharapkan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya
dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan. 1
Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [ ]خلقjamaknya [
]أخالقyang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi,
akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut
pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau
akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-
perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.
Pengertian Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak menurut para ahli:
1. Suharsimi
Evaluasi merupakan upaya untuk menentukan nilai dan jumlah. Dalam pendidikan
atau pembelajaran aqidah akhlak selain arti berdasarkan terjemahan, kata-kata
yang terkadang terdapat didefinisi tersebut pun menunjukan bahwa kegiatan
evaluasi harus dilakukan secra hati-hati bertanggung jawab,menggunakan strategi,
dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. B.S.Bloom
1
Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001) hal. 3
5
Evaluasi merupakan pengumpulan fakta secara sistematis untuk menetapkan bahwa
telah terjadi perubahan dalam diri siswa dan meningkatkan tingkat perubahan
tersebut.
b. Keseluruhan
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, kita mengambil seluruh objek
itu sebagai bahan evaluasi misalnya: jika objek evaluasi itu anak, maka yang
dievaluasi adalah seluruh aspek kepribadian anak itu,baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Jika objek evaluasi itu perlengkapan
maka, yang dievaluasi adalah seluruh perlengkapan, bukan hanya sebagian.
c. Objektivitas
Dalam melakukan evaluasi, guru hendaknya bersikap adil dan objektif,
menjalankan sikap atau prasangka buruk harus dijauhkan, dan harus didasarkan
dengan kenyataan sebenarnya.
d. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak,
yaitu: orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, dan peserta didik itu
sendiri. Hal ini di maksudkan agar semua pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
6
Guru memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu
tertentu (waktu yang terbatas) dan tempat tertentu pula. Dilaksanakan dengan
bahasa lisan untuk memberikan pengertian terhadap sesuatu masalah, karena
itu cara ini sering disebut metode kuliah. Kelemahan-kelemahan metode ini
adalah:
Dalam pengajaran ini perhatian hanya terpusat kepada Guru, Guru sebagai
murid selalu benar.
Untuk sekolah dasar metode ini kurang baik karena segala sesuatu akan
ditelan tanpa kritik.
b. Metode Diskusi
Metode ini biasanya erat kaitannya dengan metode lainnya, misalnya metode
ceramah, karyawisata dan lain-lain karena metode diskusi ini adalah bagian yang
terpenting dalam memecahkan sesuatu masalah. 2Fungsi dari metode ini antara
lain: untuk merengsang muridmurid agar berfikir dan mengeluarkan
pendapatnya sendiri, untuk mengambil satu jawaban aktual atau satu rangkaian
jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama.
c. Metode Eksperimen
Metode ini biasanya dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu seperti ilmu alam,
ilmu kimianya dan sebagainya, biasanya terdapat ilmu-ilmu alam yang di dalam
penelitiannya menggunakan metode yang bersifat obyektif, baik dilakukan di
dalam maupun di luar kelas maupun di dalam satu labolatorium.
Metode-metode ekperimen ini hendaknya diterapkan bagi pelajaran-pelajaran
yang belum pernah diajarkan oleh metode lain sehingga terasa benar fungsinya.
d. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
melakukan sesuatu kepada anak didik.3
2
Yusuf Tayibnapis Farida, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi Untuk Program (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2008) hal. 34
3
Hayati Nik, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Bandung: Alfabeta, 2011) hal. 25
7
Yang dimaksudkan metode ini ialah suatu cara dalam proses belajar mengajar
bilamana Guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian
tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada Guru.Dengan cara demikian
dimaksudkan agar murid-murid akan berpengalaman mengetahui berbagai
masalah yang mungkin akan dihadapinya kelak.
2. Menentukan aspek-aspek yang harus dinilai. Penentuan tentang jenis aspek yang
harus dinilai ditentukan oleh tujuan penilaian yang dilakasanakan. 4 Guru Akidah
Akhlak dalam menetapkan aspek-aspek hasil belajar yang akan dinilai dapat
berpedoman kepada GBPP, buku-buku pedoman atau tujuan-tujuan yang harus
dicapai dalam mata pelajaran yang diajarkan.
4. Memilih atau menyusun alat-alat (instrumen) penilaian yang akan digunakan sesuai
dengan metode yang dipilih. Dalam menerapkan metode observasi, alat-alat yang
perlu disiapkan ialah pedoman observasi dan blanko untuk mencatat hasil-hasil yang
akan diperoleh dalam observasi. Apabila alat-alat yang dimaksud telah tersedia,
maka guru tinggal memilih salah satu dari alat tersebut. Akan tetapi, apabila alat-
alat tersebut belum tersedia, maka guru harus menyusunnya sendiri. Penyusunan
alat-alat penilaian merupakan hal sangat penting sebab tepat atau tidak tepatnya
data yang diperoleh sangat tergantung kepada tepat atau tidaknya lat-alat penilaian
yang digunakan.
5. Menentukan kriteria yang akan digunakan, seperti skala lima, skala sebelas atau
skala seratus.
6. Menetapkan frekuensi penilaian. Artinya berapa kali penilaian hasil belajar itu akan
dilaksanakan dalam suatu periode tertentu. Hasil ini tergantung pada tujuan yang
hendak dicapai. Dalam penilaian hasil belajar suatu pedoman yang tepat digunakan
untuk menetapkan frekuensi penilaian ialah struktur dari bahan pelajaran. Kalau
suatu bahan pelajaran terdiri atas empat unit, misalnya, maka penilaian terhadap
bahan pelajaran tersebut paling sedikit harus dilaksanakan setiap akhir dari suatu
unit.
8
2. Penilaian kemajuan belajar merupakan pengumpulan informasi tentang kemajuan
belajar peserta didik. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemmpuan
dasar yang dicapai peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam
kurun waktu, unit satuan, atau jenjang tertentu.
3. Penilaian hasil belajar Aqidah Akhlaq adalah upaya pengumpulan informasi untuk
menntukan tingkat penguasaan peserta didik terhadap suatu kompetensi meliputi :
pengetahuan, sikap dan nilai. Penilaian hasil belajar ini dilakukan sepenuhnya oleh
Madrasah yang bersangkutan. Hasil penilaian dijadikan sebagai pertimbangan
utama dalam memasuki pembelajaran jenjang berikutnya.
4. Penilaian hasil belajar Aqidah Akhlaq secara nasional dilakukan dengan mengacu
kepada kompetensi dasar, hasil belajar, materi standar dan indikator yang telah
ditetapkan di dalam Kurikulum Nasional. Penilaian tingkat nasional berfungsi untuk
memperoleh informasi dan data tentang mutu hasil penyelenggaraan mata
pelajaran Aqidah Akhlaq.5
5. Teknik dan instrumen penilaian yang digunakan adalah yang dapat mengukur
dengan tepat kemampuan dan usaha belajar peserta didik.
7. Pengukuran terhadap ranag afektif dapat dilakukan dengan menggunakan cara non
tes, seperti skala penilaian, observasi dan wawancara.
5
Mudjahid dkk, Perencanaan Madrasah Mandiri (Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan,
2002)hal. 64
6
Ibrahim Darsono, Membangun Aqidah dan Akhlak Untuk Kelas VII Madrasah Tsanawiyah (Solo: Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, 2007) hal. 28
9
Untuk mengetahui tingkat-tingkat efektivitas dari metode-metode
pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran.
b. Tujuan Khusus
untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan.
untuk mencari dalam menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan
tidakstabilan peserta didik salam mengikuti program pendidikan.
e. Mendapat jaminan surga dan selamat dari api neraka apabila benarbenar
berpegang teguh terhadap akidah islam secara sempurna Ibrahim (2007: 6).
Sedangkan Pembelajaran dapat diartikan hasil dari memori, kognisi, dan
10
metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal inilah yang terjadi
ketika seseorang sedang belajar, dan kondisi ini juga sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, karena belajar merupakan proses alamiah setiap orang
(Huda, 2013: 2).7
PENUTUP
7
Bambang Dwiloka, Teknik Menulis Karya Ilmiah (Jakarta: PT . Rineka Cipta, 2005)hal. 30
11
A. Kesimpulan
Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu
objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur
untuk memperoleh kesimpulan
1. Merumuskan tujuan penilaian yang hendak dilaksanakan dalam suatu proses
belajar mengajar.
2. Menentukan aspek-aspek yang harus dinilai.
3. Menentukan metode pengajaran yang akan digunakan berdasarkan aspek-aspek
yang akan dinilai.
4. Memilih atau menyusun alat-alat (instrumen) penilaian yang akan digunakan
sesuai dengan metode yang dipilih. Menentukan kriteria yang akan digunakan,
seperti skala lima, skala sebelas atau skala seratus.
DAFTAR PUSTAKA
12
Ngalim, MP. Prinsip-Prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung : Remaja Rosdakarya)
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2001)
Mudjahid, dkk. Perencanaan Madrasah Mandiri. (Jakarta : Puslitbang Pendidikan Agama dan
Keagamaan, 2002)
Darsono, Ibrahim.2007.membangun Aqidah dan Akhlak untuk kelas VII Madrasah
Tsanawiyah. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Farida Yusuf Tayibnapis. 2008. Evaluasi Progam dan Instrumen Evaluasi untuk Program
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hayati, Nik, 2011. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Bandung: Alfabeta.
13