Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH

“Evaluasi Pembelajaran Bidang Studi Aqidah Akhlak di Madrasah”

Disusun Oleh:

Nafa Lorensa (1911210109)

Dosen Pengampu

Ellyana, M. Pd. I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh,

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya karena kami dapat
menyelesaikan makalah Pengembangan Profesi Guru dengan judul materi “Evaluasi
Pembelajaran Bidang Studi Aqidah Akhlak di Madrasah”. Makalah ini disusun guna
melengkapi tugas dari matakuliah Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah dengan dosen
pengampu Ibu Ellyana, M. Pd. I.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan
kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan
maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya ini dan karya-
karya yang akan datang. Demikianlah makalah ini kami susun dengan harapan dapat
menambah wawasan tentang “Evaluasi Pembelajaran Bidang Studi Aqidah Akhlak di
Madrasah ” serta dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca sebagaimana
mestinya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Bengkulu, April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah ................................... 5


B. Langkah-Langkah dalam Kegiatan Perencanaan Evaluasi Hasil Belajar... ............ 6
C. Penerapan Evaluasi Pembelajaran Akidah Akhlak .................................................. 7
D. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak .................................... 7
E. Evaluasi melalui Penilaian Sikap............................ ................................................. 9
F. Prinsip dan Metode Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak.................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan salah satu factor yang sangat menentukan bagi kehidupan manusia,
karena kalau penyelenggaraan pendidikan dapat berhasil dengan baik, maka akan
terbentuklah manusia yang berkepribadian, memiliki pengetahuan dan keterampilan
serta berakhlak mulia. Akidah merupakan dasar islam. Hal ini mengingat bahwa Nabi
Muhammad SAW, diutus kedunia ini untuk menyempurnakan atau meluruskan akidah
manusia yang sudah jauh menyimpang dari ajaran sebenarnya. Mata pelajaran akidah
akhlak di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta
didik di Madrasah Tsanawiyah/ SMP.

Evaluasi sangat penting dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar olehkarena


itu, setiap satuan pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama periode pendidikan,
guru harus mengadakan penilaian hasil belajar, baik oleh pihak terdidik maupun
pendidik. Demikian pula dalam satu kali proses pembelajaran, guru seharusnya menjadi
seorang evaluator yang baik

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah?
2. Apa Saja Langkah-Langkah Dalam Kegiatan Perencanaan Evaluasi Hasil Belajar?
3. Bagaimana Penerapan Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah?
4. Apa Saja Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah?
5. Bagaimana Bentuk Evaluasi Melalui Penilaian Sikap?
6. Apa Saja Metode dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah?

C. Tujuan
Penyusunan Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Arti Evaluasi Pembelajan Aqidah Akhlak di Madrasah
2. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Dalam Kegiatan Perencanaan Evaluasi Hasil
Belajar.
3. Untuk Mengetahui Penerapan Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah
4. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di
Madrasah.
5. Untuk Mengetahui Evaluasi Melalui Penilaian Sikap
6. Untuk Mengetahui Metode dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di
Madrasah.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah


Menurut bahasa kata “evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu “to evaluate”
atau “evaluation” yang berarti mengukur, menilai. Sedangkan menurut istilah evaluasi
merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu objek dengan
menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk
memperoleh kesimpulan.1

Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ ‫ َع ْق ًد‬-‫ َي ْعقِ ُد‬-‫ ] َع َق َد‬artinya
adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah
urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta
terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat
(keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang
mengharapkan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya
dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan. 1

Pelajaran Aqidah Akhlak merupakan pelajaran pendidikan agama Islam yang


membahas tentang Aqidah dan Akhlak terhadap Allah, Rosul-Nya, keluarga, dan
lingkungan sekitar. Secara Etimologi (lughatan), Aqidah berakar dari kata „aqada-
ya‟qidu-„aqidatan. a‟qdan dan „aqidah berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh.
Setelah terbentuk menjadi „aqidah berarti keyakinan Munawir (1984: 1023).

Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [ ‫ ]خلق‬jamaknya [
‫ ]أخالق‬yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi,
akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut
pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau
akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-
perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.
Pengertian Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak menurut para ahli:
1. Suharsimi
Evaluasi merupakan upaya untuk menentukan nilai dan jumlah. Dalam pendidikan
atau pembelajaran aqidah akhlak selain arti berdasarkan terjemahan, kata-kata
yang terkadang terdapat didefinisi tersebut pun menunjukan bahwa kegiatan
evaluasi harus dilakukan secra hati-hati bertanggung jawab,menggunakan strategi,
dan dapat dipertanggung jawabkan.

2. B.S.Bloom

1
Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001) hal. 3

5
Evaluasi merupakan pengumpulan fakta secara sistematis untuk menetapkan bahwa
telah terjadi perubahan dalam diri siswa dan meningkatkan tingkat perubahan
tersebut.

3. Gustave Le Bon dalam As-Shidqy


Kata akhlak secara bahasa berasal dari kata khalaqa yang asalnya khuluqun yang
berarti perangai, tabit, adat dan khalqun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan.
Jadi, aqidah adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya yang ada di dalam hati dan
tidak dapat dicapai dengan akal.

4. Abu Bakar Jabir al-jazairy


Aqidah merupakan sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma)
oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah (kebenaran) itu dipatrikan (oleh
manusia) di dalam hati (serta) diyakini keshahihan dan keberadaannya (secara pasti)
dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu Al-Jaziry(1978:
21).

B. Prinsip dan Metode Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah


1. Prinsip-Prinsip Evaluasi
a. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental. Karena pendidikan itu sendiri
adalah suatu proses suatu kontinu, maka evaluasi pun harus dilakukan secara
kontinu. Hasil penilaian yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa
dihubungkan dengan hasil-hasil dalam waktu sebelumnya, sehingga, dengan
demikian, dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang
perkembangan anak didik.

b. Keseluruhan
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, kita mengambil seluruh objek
itu sebagai bahan evaluasi misalnya: jika objek evaluasi itu anak, maka yang
dievaluasi adalah seluruh aspek kepribadian anak itu,baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Jika objek evaluasi itu perlengkapan
maka, yang dievaluasi adalah seluruh perlengkapan, bukan hanya sebagian.

c. Objektivitas
Dalam melakukan evaluasi, guru hendaknya bersikap adil dan objektif,
menjalankan sikap atau prasangka buruk harus dijauhkan, dan harus didasarkan
dengan kenyataan sebenarnya.

d. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak,
yaitu: orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, dan peserta didik itu
sendiri. Hal ini di maksudkan agar semua pihak-pihak tersebut merasa dihargai.

2. Metode Pembelajaran Aqdah Akhlak


a. Metode Ceramah

6
Guru memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu
tertentu (waktu yang terbatas) dan tempat tertentu pula. Dilaksanakan dengan
bahasa lisan untuk memberikan pengertian terhadap sesuatu masalah, karena
itu cara ini sering disebut metode kuliah. Kelemahan-kelemahan metode ini
adalah:
 Dalam pengajaran ini perhatian hanya terpusat kepada Guru, Guru sebagai
murid selalu benar.

 Pada metode caramah terdapat unsur paksaankarena Guru hanya berbicara


sedangkan murid hanya mendengar.

 Untuk sekolah dasar metode ini kurang baik karena segala sesuatu akan
ditelan tanpa kritik.

b. Metode Diskusi
Metode ini biasanya erat kaitannya dengan metode lainnya, misalnya metode
ceramah, karyawisata dan lain-lain karena metode diskusi ini adalah bagian yang
terpenting dalam memecahkan sesuatu masalah. 2Fungsi dari metode ini antara
lain: untuk merengsang muridmurid agar berfikir dan mengeluarkan
pendapatnya sendiri, untuk mengambil satu jawaban aktual atau satu rangkaian
jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama.

c. Metode Eksperimen
Metode ini biasanya dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu seperti ilmu alam,
ilmu kimianya dan sebagainya, biasanya terdapat ilmu-ilmu alam yang di dalam
penelitiannya menggunakan metode yang bersifat obyektif, baik dilakukan di
dalam maupun di luar kelas maupun di dalam satu labolatorium.
Metode-metode ekperimen ini hendaknya diterapkan bagi pelajaran-pelajaran
yang belum pernah diajarkan oleh metode lain sehingga terasa benar fungsinya.

d. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
melakukan sesuatu kepada anak didik.3

e. Memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh Guru


itu sendiri atau langsung oleh anak didik. Dengan metode demonstrasi guru atau
anak didik memperlihatkan kepada seluruh anggota kelas sesuatu proses,
misalnya bagimana melaksanakan praktek sholat yang sesuai dengan ajaran
Rasulullah SAW.

f. Metode Pemberian Tugas

2
Yusuf Tayibnapis Farida, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi Untuk Program (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2008) hal. 34
3
Hayati Nik, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Bandung: Alfabeta, 2011) hal. 25

7
Yang dimaksudkan metode ini ialah suatu cara dalam proses belajar mengajar
bilamana Guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian
tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada Guru.Dengan cara demikian
dimaksudkan agar murid-murid akan berpengalaman mengetahui berbagai
masalah yang mungkin akan dihadapinya kelak.

C. Langkah-Langkah dalam Kegiatan Perencanaan Evaluasi Hasil Belajar


1. Merumuskan tujuan penilaian yang hendak dilaksanakan dalam suatu proses belajar
mengajar. Rumusan tujuan tersebut berpedoman pada tujuan mata pelajaran yang
diasuh oleh guru.

2. Menentukan aspek-aspek yang harus dinilai. Penentuan tentang jenis aspek yang
harus dinilai ditentukan oleh tujuan penilaian yang dilakasanakan. 4 Guru Akidah
Akhlak dalam menetapkan aspek-aspek hasil belajar yang akan dinilai dapat
berpedoman kepada GBPP, buku-buku pedoman atau tujuan-tujuan yang harus
dicapai dalam mata pelajaran yang diajarkan.

3. Menentukan metode pengajaran yang akan digunakan berdasarkan aspek-aspek


yang akan dinilai. Untuk menilai keterampilan, misalnya dapat digunakan metode
observasi.

4. Memilih atau menyusun alat-alat (instrumen) penilaian yang akan digunakan sesuai
dengan metode yang dipilih. Dalam menerapkan metode observasi, alat-alat yang
perlu disiapkan ialah pedoman observasi dan blanko untuk mencatat hasil-hasil yang
akan diperoleh dalam observasi. Apabila alat-alat yang dimaksud telah tersedia,
maka guru tinggal memilih salah satu dari alat tersebut. Akan tetapi, apabila alat-
alat tersebut belum tersedia, maka guru harus menyusunnya sendiri. Penyusunan
alat-alat penilaian merupakan hal sangat penting sebab tepat atau tidak tepatnya
data yang diperoleh sangat tergantung kepada tepat atau tidaknya lat-alat penilaian
yang digunakan.

5. Menentukan kriteria yang akan digunakan, seperti skala lima, skala sebelas atau
skala seratus.

6. Menetapkan frekuensi penilaian. Artinya berapa kali penilaian hasil belajar itu akan
dilaksanakan dalam suatu periode tertentu. Hasil ini tergantung pada tujuan yang
hendak dicapai. Dalam penilaian hasil belajar suatu pedoman yang tepat digunakan
untuk menetapkan frekuensi penilaian ialah struktur dari bahan pelajaran. Kalau
suatu bahan pelajaran terdiri atas empat unit, misalnya, maka penilaian terhadap
bahan pelajaran tersebut paling sedikit harus dilaksanakan setiap akhir dari suatu
unit.

D. Penerapan Evaluasi Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah


1. Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian kemajuan belajar dan penilaian hasil
belajar peserta didik yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan perilaku mereka.
4
Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001)hal. 2-3

8
2. Penilaian kemajuan belajar merupakan pengumpulan informasi tentang kemajuan
belajar peserta didik. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemmpuan
dasar yang dicapai peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam
kurun waktu, unit satuan, atau jenjang tertentu.

3. Penilaian hasil belajar Aqidah Akhlaq adalah upaya pengumpulan informasi untuk
menntukan tingkat penguasaan peserta didik terhadap suatu kompetensi meliputi :
pengetahuan, sikap dan nilai. Penilaian hasil belajar ini dilakukan sepenuhnya oleh
Madrasah yang bersangkutan. Hasil penilaian dijadikan sebagai pertimbangan
utama dalam memasuki pembelajaran jenjang berikutnya.

4. Penilaian hasil belajar Aqidah Akhlaq secara nasional dilakukan dengan mengacu
kepada kompetensi dasar, hasil belajar, materi standar dan indikator yang telah
ditetapkan di dalam Kurikulum Nasional. Penilaian tingkat nasional berfungsi untuk
memperoleh informasi dan data tentang mutu hasil penyelenggaraan mata
pelajaran Aqidah Akhlaq.5

5. Teknik dan instrumen penilaian yang digunakan adalah yang dapat mengukur
dengan tepat kemampuan dan usaha belajar peserta didik.

6. Penilaian dilakuakan melalui tes dan non tes.

7. Pengukuran terhadap ranag afektif dapat dilakukan dengan menggunakan cara non
tes, seperti skala penilaian, observasi dan wawancara.

8. Penilaian terhadap ranah psikomotorik dengan tes perbuatan dengan menggunakan


lembar pengamatan atau instrumen lainnya.

E. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah


1. Tujuan Umum dan Khusus Evaluasi
a. Tujuan Umum
 Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan bukti
mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang di alami oleh para
peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu. 6Dengan kata lain, tujuan umum dari evaluasi adalah untuk
memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk sampai di mana
tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam
pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses
pembelajaran.

5
Mudjahid dkk, Perencanaan Madrasah Mandiri (Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan,
2002)hal. 64
6
Ibrahim Darsono, Membangun Aqidah dan Akhlak Untuk Kelas VII Madrasah Tsanawiyah (Solo: Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, 2007) hal. 28

9
 Untuk mengetahui tingkat-tingkat efektivitas dari metode-metode
pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran.

b. Tujuan Khusus
 untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan.
 untuk mencari dalam menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan
tidakstabilan peserta didik salam mengikuti program pendidikan.

Secara rinci fungsi evaluasi dalam pengajaran yaitu:


 Untuk mengetahui perkembangan serta keberhasilan siswa setelah
mengalami atau melakukan kegiatan belajar-mengajar selama jangka waktu
tertentu.

 Untuk mengatahui tingkat keberhasilan program pengajaran

 Untuk keperluan Bimbingan Konseling

 Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang


bersangkutan.

2. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak


Tujuan pembelajaran akidah akhlak ialah menjadi pedoman bagi setiap muslim,
artinya setiap Umat Islam harus meyakini dan menjalankan pokok-pokok kandungan
aqidah Islam tersebut dengan tujuan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan
akhirat dan mendapatkan ridla dari Allah SWT.

Tentunya dengan demikian mempelajari akidah akhlak berarrti wajib dengan


tujuan mengetahui petunjuk hidup yang benar serta dapat membedakan mana
yang benar dan mana yang salah, memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan
yang ada sejak lahir, memelihara manusia dari kesyirikan (Kementrian Agama, 2014:
8).

3. Fungsi pembelajaran Aqidah Akhlak


a. Dapat memperoleh petunjuk hidup yang benar, sesuai kehendak Allah SWT
yang telah mencipta alam semesta termasuk diri kita sendiri

b. Selamat dari pengaruh yang lain

c. Memperoleh ketentraman dan kebahagiaan jiwa

d. Tidak mudah terpengaruh kemewahan dunia

e. Mendapat jaminan surga dan selamat dari api neraka apabila benarbenar
berpegang teguh terhadap akidah islam secara sempurna Ibrahim (2007: 6).
Sedangkan Pembelajaran dapat diartikan hasil dari memori, kognisi, dan
10
metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal inilah yang terjadi
ketika seseorang sedang belajar, dan kondisi ini juga sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, karena belajar merupakan proses alamiah setiap orang
(Huda, 2013: 2).7

F. Evaluasi melalui Penilaian Sikap


Aspek yang dinilai melalui sikap ini adalah mencakup ketiga aspek pengetahuan
(kognitif), aspek keterampilan (psikomotor) dan aspek sikap (afektif). Aspek kognitif ini
yakni yang berhubungan dengan cara berpikir siswa terhadap bahan pengajaran yang
telah diajarkan. Dalam hal ini dapat dibedakan menjadi 6 aspek yaitu:
1. Recall (ingatan)
2. Comprehension (pemahaman)
3. Aplication (penerapan)
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi

PENUTUP
7
Bambang Dwiloka, Teknik Menulis Karya Ilmiah (Jakarta: PT . Rineka Cipta, 2005)hal. 30

11
A. Kesimpulan
Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu
objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur
untuk memperoleh kesimpulan
1. Merumuskan tujuan penilaian yang hendak dilaksanakan dalam suatu proses
belajar mengajar.
2. Menentukan aspek-aspek yang harus dinilai.
3. Menentukan metode pengajaran yang akan digunakan berdasarkan aspek-aspek
yang akan dinilai.
4. Memilih atau menyusun alat-alat (instrumen) penilaian yang akan digunakan
sesuai dengan metode yang dipilih. Menentukan kriteria yang akan digunakan,
seperti skala lima, skala sebelas atau skala seratus.

B. Kritik dan Saran


Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan dalam
masalah ini dapat membantu serta bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap
pula kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya.
Sekian dan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

12
Ngalim, MP. Prinsip-Prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung : Remaja Rosdakarya)
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2001)
Mudjahid, dkk. Perencanaan Madrasah Mandiri. (Jakarta : Puslitbang Pendidikan Agama dan
Keagamaan, 2002)
Darsono, Ibrahim.2007.membangun Aqidah dan Akhlak untuk kelas VII Madrasah
Tsanawiyah. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Farida Yusuf Tayibnapis. 2008. Evaluasi Progam dan Instrumen Evaluasi untuk Program
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hayati, Nik, 2011. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Bandung: Alfabeta.

13

Anda mungkin juga menyukai