Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Evaluasi Pendidikan Islam”

Memenuhi Tugas

Ilmu Pendidikan Islam

Dosan Pengampu: Ab Karim Amarullah,S.Pd,I,.M.Pd.I

Di Susun
Oleh:

1. Sri Hardiyani (22.11.2834)


2. Putri Marshanda ( 22.11.2862)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM II E


YAYASAN PENDIDIKAN DAN AMAL SOSIAL AN-NADWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
TAHUN AKADEMIK
2023
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi allah yang telah memberikan karunia kepada kita umat
Rasulullah, sehingga detik ini kita masih merasakan kasih sayang berupa
limpahan rahmat serta hidayah-Nya, mampu menghirup udara segar dan
menikmati indahnya ciptaan tuhan serta kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Evaluasi pendidikan islam ”.
Sholawat kita hadiahkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Ucapan terimakasih kepada Dosen Pengampu yang telah sudi kiranya
memberikan ilmunya kepada kami melalui mekanisme pembuatan makalah dan
membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Terimaksih juga kepada rekan-
rekan sekalian yang telah bersama-sama mengorbankan waktu,fikiran serta
tenaganya untuk membuat makalah ini, mungkin tanpa kerjasama rekan-rekan
makalah ini tidak selesai sebagaimana kita lihat saat ini.
Terakhir kami sampaikan, jika nanti dalam pembahasan makalah ini terdapat
banyak kesalahan ataupun tedapat kata-kata yang tidak sopan yang seharusnya
tidak kami cantumkan, kami penyusun makalah mohon ampun dan maaf yang tak
terhingga serta mohon maklum, kami disini masih dalam tahap belajar dalam
menggali ilmu pengetahuan.
Atas perhatian dan kemaklumannya kami ucapkan terimakasih.

Kuala Tungkal, Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
D. Manfaat .......................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian evaluasi dalam pendidikan islam ................................. 3
B. Objek, tujuan evaluasi .................................................................... 4
C. Tujuan dan fungsi evaluasi dalam islam ........................................ 6
D. Manfaat evaluasi ............................................................................ 9
E. Evaluasi dalam islam...................................................................... 10
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam memandang evaluasi sangat penting, karena dalam islam faktor
pengukuran, penilaian, ketercapaian suatu ibadah bisa dilihat dari syarat dan
rukunnya ibadah tersebut. Contoh dalam shalat, shalat nya sesorang bisa dinilai
dari bagaimana dia mengerjakannya apakah semua syarat dan rukunnya sudah
terpenuhi dengan baik atau belum. Bisa juga dilihat dari indicator shalat tersebut
seperti dalam Al-qur’an dijelaskan dalam surah Al-Ankabut ayat 45.

            

           

Artinya : “Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu


(Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya shalat itu mencegah
perbuatan keji dan munkar”. (Al-Ankabut : 29 : 45)
Allah dalam berbagai firman-Nya dalam Al-Quran memberitahukan
kepada kita bahwa pekerjaan evaluasi terhadap anak didik merupakan suatu tugas
penting dalam rangkaiaan proses pendidikan yang telah dilaksanakan oleh
pendidik. Untuk mengetahui ketercapaian suatu tujuan kegiatan yaitu evaluasi.
Dengan evaluasi, maka suatu kegiatan dapat diketahui atau ditentukan taraf
kemajuannya. Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya
dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap output yang dihasilkannya.
Dengan kata lain penilaian atau evaluasi digunakan sebagai alat untuk
menentukan suatu tujuan pendidikan dicapai atau tidak. Atau untuk melihat
sejauhmana hasil belajar siswa sudah mencapai tujuannya.
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa metode mengajar dalam pendidikan islam?
2. Apa teknik mengajar dalam pendidikan islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa metode mengajar dalam pendidikan islam .
2. Untuk mengetahui apa teknik mengajar dalam pendidikan islam.
D. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
peneitian evaluasi dalam pendidikan islam.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
mengaplikasikan teori penelitian dalam bidanng linguistik dan pengajarannya.Dan
di harapkan dapat mengembangkan kreatifitas menulis mahasiswa dalam
memahami ilmu pendidikan agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi berasal dari kata “To Evaluate” yang berarti menilai.
Disamping kata evaluasi terdapat pula istilah measurement yang berarti
mengukur. Pengukuran dalam pendidikan adalah usaha untuk memahami
kondisi-kondisi objektif tenang sesuatu yang akan dinilai. Penilaian dalam
pendidikan islam akan objektif apabila disandarkan pada nilainilai Al-Quran
dan Al-Hadits.
Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa inggris Evaluation, dalam
bahasa arab : Al-Taqdiir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar
katanya adalah value, dalam bahasa arab (Al-Qiimah). Dengan demikian
evaluasi pendidikan secara harfiyah berarti penilaian dalam bidang pendidikan
atau hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikann.
Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa inggris Evaluation, dalam
bahasa arab : Al-Taqdiir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar
katanya adalah value, dalam bahasa arab (Al-Qiimah). Dengan demikian
evaluasi pendidikan secara harfiyah berarti penilaian dalam bidang pendidikan
atau hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikann. Suharsimi Arikunto
mengajukan tiga istilah dalam pembahasan evaluasi yaitu, pengukuran,
penilaian dan evaluasi. Pengukuran (measurement) adalah membandingkan
sesuatu dengan suatu ukuran. Pengukuran ini bersifat kuantitatif. Penilaian
adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan
buruk penilaian ini bersifat kualitatif, sedangkan evaluasi mencakup
pengukuran dan penilaian.
Evaluasi dalam pendidikan islam merupakan cara atau tekhnik
penilaian terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan
yang bersia komperhensif dari seluruh asfek-asfek kehidupan mental psikologi
dan spiritual religious, karena manusia hasil pendidikan islam bukan saja
sosok pribadi yang tidak hanya bersifat religious, melainkan juga berilmu dan
berketrampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada tuhan dan

3
masyarakatnya. Sedangkan menurut prof. Dr. H. Ramayulis dalam bukunya
ilmu pendidikan islam, evaluasi pendidikan islam merupakan suatu kegiatan
untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan islam.1
Sasaran-sasaran dari evaluasi pendidikan islam secara garis besarnya
meliputi empat kemampuan dasar anak didik yaitu:
1. Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan pribadinya dengan
Tuhannya.
2. Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat.
3. Sikap dan pengamalan terhadap arti kehidupannya dengan alam
sekitarnya.
4. Sikap dan pandangannya terhadap dirinya sendiri selaku hamba Allah dan
selaku anggota masyarakat serta selaku holifah di muka bumi.
Sasaran-sasaran evaluasi tersebut dirumuskan kedalam berbagai
pertanyaan atau statemen-stateman yang disajikan kepada anak didik untuk
ditanggapi. Hasil dari tanggapan mereka kemudian di analisis secara psikolois,
karena yang menjadi pokok evaluasi adalah sikap mental dan pandangan dasar
dari mereka sebagai manifestasi dari keimanan dan keislaman serta keilmu
pengetahuannya. Oleh sebab itu evaluasi dalam pendidikan agama islam
sangat penting, guna melihat ketercapaian suatu tujuan pendidikan islam itu
sendiri, apakah sudah memenuhi target ataukah belum.
B. Objek Evaluasi
1. Objek Evaluasi pendidikan islam
Yang dimaksud dengan objek evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu
yang dijadikan titik pusat perhatian/pengamatan. Salah satu cara untuk
mengetahui objek dari evaluasi pendidikan adalah dengan jalan menyorotinya
dari tiga aspek, yaitu input, transformasi, dan output.
a. Input
Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran di
sekolah, input tidak lain adalah calon siswa. Calon siswa sebagai pribadi
yang utuh, dapat ditinjau dari segi yang menghasilkan bermacam-macam

1
Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Kalam Mulia, cet. ke 10, hal: 220.

4
bentuk tes yang digunakan sebagai alat untuk mengukur. Aspek yang
bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup empat hal:
1) Kemampuan,Untuk dapat mengikuti program pendidikan suatu
lembaga/sekolah/institusi maka calon peserta didik harus memiliki
kemampuan yang sepadan atau memadai, sehingga nantinya peserta
didik tidak akan mengalami hambatan atau kesulitan.
2) Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan
menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu,
informasi tentang kepribadian sangat diperlukan, sebab baikburuknya
kepribadian secara psikologis akan dapat mempengaruhi mereka dalam
mengikuti program pendidikan. Alat untuk mengetahui kepribadian
seseorang disebut Personality Test.
3) Sikap, sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku manusia sebagai
gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun
karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat
dibutuhkan dalam pergaulan maka informasi mengenai sikap seseorang
penting sekali. Alat untuk mengetahui keadaan sikap seseorang
dinamakan Attitude Test.
4) Inteligensi ,Untuk mengetahui tingkat inteligensi seseorang digunakan
tes. inteligensi yang sudah banyak diciptakan oleh para ahli. Seperti,
tes Binet-Simon (buatan Binet dan Simon), SPM, Tintum, dsb. Dari
hasil tes akan diketahui IQ (Intelligence Qoutient) yaitu angka yang
menunjukkan tinggi rendahnya inteligensi seseorang tersebut.
b. Transformasi
Transformasi yang dapat diibaratkan sebagai “mesin pengolah
bahan mentah menjadi bahan jadi”, akan memegang peranan yang sangat
penting. Ia dapat menjadi faktor penentu yang dapat menyebabkan
keberhasilan atau kegagalan dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan
yang telah ditentukan; karena itu objek-objek yang termasuk dalam
transformasi itu perlu dinilai/dievaluasi secara berkesinambungan. Unsur-

5
unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian demi diperolehnya
hasil pendidikan yang diharapkan antara lain:
1) Kurikulum/materi pelajaran.
2) Metode pengajaran dan cara penilaian.
3) Sarana pendidikan/media pendidikan.
4) Sistem administrasi.
5) Guru dan personal lainnya dalam proses pendidikan.
c. Output
Sasaran evaluasi dari segi output adalah tingkat pencapaian atau
prestasi belajar yang berhasil diraih peserta didik setelah mereka terlibat
dalam proses pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan.
Ranah yang biasa digunakan adalah tiga trikhotomik Benyamin Bloom,
yaitu kognitif, Afektif dan psikomotor. Sasaran di atas, merupakan obyek
dari evaluasi pendidikan, evaluasi pengajaran dan evaluasi kurikulum.
Pendidikan islam secara rasional filosofis adalah bertujuan untuk
membentuk al-insan al- kamil, atau manusia paripurna. Berawal dari
konsep ini, pendidikan islam.
Hendaknya diarahkan pada dua tujuan. Pertama, tujuan horizontal dan
kedua, tujuan vertical. pada tujuan horizontal pendidikan hendaknya dapat
mengembangkan pengalaman kehidupan yang konkrit yang terkait dengan
pemahaman diri, sesama manusia dan alam semesta. Oleh karena itu
akumulasi dari berbagai pengetahuan, keterampilan dan sikap mental
merupakan bekal utama dalam hubungannya pemahaman tentang kehidupan
konkrit tersebut. Sedangkan pada tujuan vertical pendidikan sains dan
tekhnologi selain menjadi alat untuk pemanfaatan, pemeliharaan dan
melestarikan sumber daya alam, juga henndaknya menjadi jembatan dalam
mencapai hubungan yang abadi dengan sang pencipta.2
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam

2
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
cet. ke 10, hal: 3.

6
Dalam setiap kegiatan evaluasi, langkah pertama yang harus
diperhatikan adalah tujuan evaluasi. pment.”Kemudian dikemukakan oleh
Tylor bahwa tujuan evaluasi adalah untuk mengembangkan suatu kebijakan
yang bertanggungjawab mengenai pendidikan. Sedangkan menurut Popham
menyatakan bahwa tujuan evaluasi ialah untuk membuat keputusan yang lebih
baik. Evaluasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara
lain dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan, supervise, seleksi dan
pembelajaran. Setiap bidang atau kegiatan tersebut memiliki tujuan yang
berbeda.

Dalam kegiatan bimbingan, tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh


informasi secara menyeluruh mengenai karakteristik peserta didik, sehingga
dapat diberikan bimbingan dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dalam
kegiatan supervise, tujuan evaluasi adalah untuk menentukan keadaan suatu
situasi pendidikan atau pembelajaran, sehingga dapat diusahakan langkah-
langkah perbaikan untuk menentukan mutu pendidikan di sekolah. Terkait
dengan fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung dari sudut mana kita
melihatnya. Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai
berikut:

1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahuisejauh


mana kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.

2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta


didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat.

3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam


menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan
kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru
dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya.

7
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam
kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang
pandai.

5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam


menempuh program pendidikannya.

6. Evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan


dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan
maupun kenaikan kelas.

7. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang


kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang
berwenang, kepala sekolah, guru-guru dan peserta didik itu sendiri.

Secara umum, ada empat fungsi evaluasi dalam pendidikan Islam


yaitu:

1. Dari segi pendidikan, evaluasi berfungsi untuk membantu seorang


pendidik mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
tugasnya.

2. Dari segi peserta didik, evaluasi membantu peserta didik untuk dapat
mengubah atau mengubah tingkah lakunya secara sadar kearah yang lebih
baik.

3. Dari segi ahli pemikir pendidikan islam, evaluasi berfungsi untuk


membantu para pemikir pendidikan islam mengetahui kelemahan teoriteori
pendidikan islam dan membantu mereka dalam merumuskan kembali
teori-teori pendidikan islam yang relevan dengan arus dinamika zaman
yang senantiasa berubah.

8
4. Dari segi politik pengambil kebijakan pendidikan islam (pemerintahan)
evaluasi berfungsi untuk membantu mereka dalam membenahi sistem
pengawasan dan mempertimbangankan kebijakan yang akan diterapkan
dalam sistem pendidikan islam.3

D. Manfaat Evaluasi

1. Manfaat bagi siswa

a. Siswa dapat mengetahui hasil evaluasi memuaskan atau tidak


memuaskan.

b. Siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti


pelajaran yang diberikan oleh guru.

2. Manfaat bagi guru.

a. Guru akan mengetahui siswasiswa mana yang sudah menguasai bahan


pelajarannya.

b. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi
siswa.

c. Guru akan mengetahui apakah metode yang diberikan sudah tepat atau
belum.

3. Manfaat Bagi sekolah

a. Dengan evaluasi dapat diketahui kondisi belajar yang dilangsungkan di


sekolah.

3
Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosdakarya: Bandung. hal: 14.

9
b. Informasi guru tentang tepat tidaknya kurikulum sekolah, sebagai
bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang
akan datang.

c. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat


digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah
sudah memenuhi standart atau belum. Pemenuhan standart akan
terlihat dari bagusnya angkaangka yang diperoleh.

E. Evaluasi dalam Pendidikan Islam

Evaluasi ini mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi


pembelajaran, maka seorang pendidik harus dapat membedakan mana yang
kegiatan evaluasi hasil belajar dan mana yang kegiatan evaluasi pembelajaran.
Evaluasi hasil belajar menekankan pada pencapaian informasi tentang
seberapakah hasil belajar yang dicapai oleh siswa sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan, sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses
yang sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan proses
pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara optimal.4

4
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara) cet. ke 10, hal: 38.

10
11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran pada
khususnya, dan sistem pendidikan pada umumnya. Artinya, evaluasi
merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dielakkan dalam setiap proses
pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan evaluasi, baik evaluasi hasil belajar
maupun evaluasi pembelajaran, merupakan bagian integral yang tidak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran atau pendidikan. Pendidikan Islam
merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam
sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an dan al-Hadits serta dalam pemikiran
para ulama dan dalam praktik sejarah umat Islam. Dalam prosesnya,
pendidikan Islam menjadikan tujuan sebagai sasaran ideal yang hendak
dicapai dalam program dan diproses dalam produk kependidikan Islam atau
output kependidikan Islam dengan tolok ukur hasil pendidikan dapat diketahui
dengan adanya evaluasi.
B. Saran
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat megetahui lebih mendalam
tentang evaluasi dalam pendidikan islam serta penulis berharap dengan adanya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pelajar,mahasiswa serta semua pihak yang
membaca karya ilmiah ini. melalui makalah ini supaya dapat memahami lebih
mendalami lagi mengenai pendidikan agama islam.
Penulis menyadarai dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan jauh dari kesepurnaan. Maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak,untuk dapat menulis karya
ilmiah yang lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Kalam Mulia, cet. ke 10.


Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:
Bumi Aksara, cet. ke 10.
Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosdakarya:
Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta:
Bumi Aksara) cet. ke 10.

Anda mungkin juga menyukai