Dosen pengampu:
Yahya Komarudin, M.Pd.I
Disusun oleh:
Kelompok 12
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat, berkat, dan
rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang Evaluasi
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dalam segi format penulisan,
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Masalah......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang calon guru nantinya akan benar-benar dituntut professional
dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Di dalam mengajar
seorang guru dituntut untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik
sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Evaluasi dalam pendidikan Islam cara atau teknik penilaian terhadap
tingkah laku peserta didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat
komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan juga psikologis dan
spiritual peserta didik. Karena sosok pribadi yang diinginkan pendidikan
Islam bukan hanya pribadi yang bersifat religius, tetapi juga memiliki ilmu
dan berketrampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada Allah SWT.
dan masyarakat.
Dalam hal itu, evaluasi merupakan salah satu bagian dari kegiatan
yang dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung agar tercapainya tujuan
pendidikan tersebut, juga dilakukan untuk mengukur sejauh mana
pengetahuan dan keterampilan siswa setelah menerima materi dan arahan dari
seorang guru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI ?
2. Apa dasar dan kedudukan evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam
PAI ?
3. Apa prinsip evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI ?
4. Apa tujuan dan fungsi pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI ?
5. Apa jenis dan teknik evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
PAI ?
1
C. Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Mengetahui dasar dan kedudukan evaluasi pembelajaran Pendidikan
Agama Islam.
3. Mengetahui prinsip dalam evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama
Islam.
4. Mengetahui tujuan dan fungsi pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
5. Mengetahui jenis dan teknik evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama
Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), 2015,
hlm. 1.
Ibid, hlm.2.
2
3
kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria. Penilaian
(assessment) merupakan kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan hasil
pengukuran, sedang evaluasi merupakan penetapan nilai atau implikasi
perilaku.4
Dapat dipahami berdasarkan uraian diatas bahwa evaluasi terdiri
dari pengukuran dan penilaian. Satu hal yang mencirikan evaluasi, proses
ini diakhiri dengan pengambilan keputusan. Keputusan ini berkenaan
dengan manfaat dari evaluan. Evaluasi memiliki kedudukan yang sangat
penting dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian yang tak
terpisahkan dari pembelajaran itu sendiri. Jika suatu pembelajaran tidak
ada evaluasi dalam langkah-langkahnya, maka pembelajaran yang
demikian tidak akan diketahui keberhasilannya.
4
Sedangkan Pendidikan Agama Islam itu sendiri (PAI) merupakan
sebutan yang diberikan kepada salah satu subyek pelajaran yang harus
dipelajari oleh siswa muslim dan menjelaskannya pada tingkat tertentu.6
Pendidikan Agama Islam ialah usaha lebih khusus ditekankan
untuk mengembangkan fitrah keberagaman subyek peserta didik agar lebih
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Selain itu
Pendidikan Agama Islam bukanlah sekedar proses usaha mentransfer ilmu
pengetahuan atau norma agama melainkan juga berusaha mewujukan
perwujudan jasmani dan rohani dalam peserta didik agar kelak menjadi
generasi yang memiliki watak, budi pekerti dan kepribadian yang luhur
serta kepribadian muslim yang utuh.7
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan evaluasi dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam adalah pengambilan sejumlah
keputusan yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam guna melihat
sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Islam
sebagai tujuan dari pendidikan Islam.8
Jadi dari bebarapa poin pengertian yang ada dapat disimpulkan
bahwa, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan proses
komunikasi dua arah yang dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik dan
belajar dilakukan oleh peserta didik diberikan salah satu mata pelajaran
yang harus dipelajari oleh siswa muslim, khusus ditekankan untuk
mengembangkan fitrah keberagaman subyek peserta didik agar lebih
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.
6
H. M. Chabib Thoha, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Belajar),
1999, hlm. 4.
7
Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Gunungjati dan
Yayasan al-Qalam), 2002, cet. 1, hlm. 18.
8
Arif Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Ciputat Press), 2002, hal. 54.
5
B. Dasar dan Kedudukan Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI)
Ajaran Islam menaruh perhatian sangat besar terhadap evaluasi.
Adapun yang mendasari dari evaluasi dalam proses pendidikan khususnya
Islam dijelaskan dalam al-qur’an surat Al-Anbiya: 47 sebagai berikut:
ْ ُض ُع ا ْلقِ ْسطَ لِيَوْ ِم ا ْلقِيَ َم ِة فَالَ ت
ظلَ ُم نَ ْفسٌ َشيْئا ً َواِن كاَنَ ِم ْثقا َ َل َحبَّ ٍة ِّم ْن خَرْ َد ٍل َ ََون
َأَتَيْنا َ بِها َ َوكف َى بِنا َ َح ِسبِين
9
Tatang Hidayat, Abas Ayafah, “Konsep Dasar Evaluasi dan Implikasinya Dalam
Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah”, Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10
No. 01, 2019, Hal 175.
6
C. Prinsip Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Prinsip evaluasi pendidikan Agama Islam dibedakan ke dalam dua
bagian:10
a. Prinsip Dasar Evaluasi
Adapun prinsip dasar evaluasi yang biasa diistilahkan dengan prinsip
idealisme dari evaluasi mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Evaluasi adalah alat komunikasi; yaitu komunikasi inter dan antar
sekolah dengan orang tua dan sekolah dengan masyarakat.
2. Evaluasi untuk membantu anak-anak dalam mencapai
perkembangan yang semaksimal mungkin.
3. Evaluasi terhadap anak tidak hanya dibandingkan dengan anak itu
sendiri pada hasil-hasil sebelumnya akan tetapi juga dibandingkan
dengan kelompoknya.
4. Dalam mengadakan evaluasi seharusnya menggunakan berbagai
macam alat atau cara-cara evaluasi dengan segala variasinya.
5. Evaluasi seharusnya memberi follow up.
6. Bahwa dalam memberi evaluasi seseorang itu didasarkan pada
keadaan yang bisa diserap oleh indera manusia, sedangkan keadaan
bathiniyah seseorang menjadi urusan masing-masing orang dengan
Allah SWT.
b. Prinsip Pelaksanaan Evaluasi
Dalam memberikan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar
mengajar pendidikan agama harus berdasarkan prinsip pelaksanaan:
1. Kesinambungan (Kontinuitas)
Dalam ajaran Islam sangat diperhatikan prinsip kontinuitas, karena
dengan berpegang pada prinsip ini, keputusan yang diambil
seseorang menjadi valid dan stabil, dan menguntungkan serta
untuk mengetahui perkembangan peserta didik sehingga kegiatan
dan kerja peserta didik dapat dilihat melalui penilaian.
10
Zuhairini dkk, Metodologi Penelitian Agama, (Solo:Ramadhani), 1993, hal. 149-150.
7
2. Menyeluruh (Komprehensif)
Prinsip ini melihat semua aspek kepribadian, pemahaman,
ketulusan, kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab dan
sebagainya. Ciri khas yang ada dalam mata pelajaran PAI yakni
terikat dengan nilai-nilai ilahiyah, dan itu merupakan nilai yang
inti. Oleh karena itu, mesti dilakukan evaluasi yang terintegrasi dan
komprehensif mencakup seluruh ranah yang dituju baik aspek
aqliyah, qolbiyah, dan amaliyah.
3. Objektivitas
prinsip ini dilakukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya,
tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosional dan
irasonal. Allah SWT. memerintahkan agar seseorang berlaku adil
dalam mengevaluasi sesuatu, jangan karena kebencian ketidak
objektivan evaluasi yang dilakukan.
8
d) Mengenal latar belakang dan psikologis lingkungan murid
terutama yang mengalami kesulitan belajar untuk
selanjutnya digunakan sebagai perbaikan. 11
Fungsi evaluasi bagi pembelajaran PAI sebagai bahan untuk
penunjang penyusunan perencanaan pembelajaran, sehingga ditemukan
kekurangannya kemudian bisa diperbaiki dan disempurnakan,
sebagaimana tujuan pembelajaran PAI yang seharusnya. Evaluasi mesti
mengetahui sejauh mana kemajuan pembelajaran PAI selama ini, baik
dilihat dari segi aqliyah, qolbiyah dan amaliyah. Jangan sampai dari setiap
pembelajaran dan evaluasi yang dilakukan hanya memenuhi formalitas
tuntutan pekerjaan saja, dan kering dari nilai-nilai ilahiyah. Tetapi,
evaluasi yang dilakukan mesti memberikan kontribusi dalam melakukan
perubahan pembelajaran.
Evaluasi memiliki kegunaan untuk mengetahui hasil pembelajaran
PAI yang telah dicapai, untuk melihat keberhasilan tersebut harus
dikembalikan kepada tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Ruang
lingkup evaluasi pembelajaran PAI mencakup aspek perencanaan,
pelaksanaan, dan hasil. Oleh karena itu, cakupan ruang lingkup evaluasi
pembelajaran PAI mesti komprehensif dan terintegrasi antara langkah-
langkah pembelajarannya.12
9
b. Evaluasi Sumative
Evaluasi yang dilakukan sesudah beberapa pokok bahasan.
Evaluasi ini jangka panjang. Pelaksaannya yaitu ulangan tiap
akhir semester.
c. Evaluasi Placement
Jika cukup banyak calon siswa yang diterima pada suatu
sekolah sehingga diperlukan lebih dari satu kelas, maka untuk
pembagian diperlukan pertimbangan khusus. Tes ini dilakukan
pada awal tahun pelajaran untuk mengetahui tingkat
pengetahuan siswa.
d. Evaluasi Diagnostic
Evaluasi yang berfungsi untuk mengenal latar belakang peserta
didik yang mengalami kesulitan belajar yang hasilnya
digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan-
kesulitan tersebut. 13
13
Zuhairini dkk, Metodologi Penelitian Agama, (Solo: Ramadhani), 1993, hal. 151.
10
a. Tes
Adalah alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
memperoleh data atau keterangan yang diinginkan tentang
seseorang dengan cara yang tepat dan cepat. Tes bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan,
penugasan, atau aspek-aspek lain yang sejenis dari peserta
didik. Langkah-langkah pengembangan tes meliputi: (1)
menentukan tujuan penilaian, (2) menentukan kometensi yang
diujikan, (3) menentukan materi penting pendukung
kompetensi, (4) menentukan jenis tes yang tepat, (5)
menyususn kisi-kisi, butir soal, dan pedoman penskoran, (6)
melakukan telaah butir soal. Bentuk tes juga bisa dibagi
menjadi:
1) Tes Tertulis
2) Tes Lisan
3) Tes Praktek
b. Non Tes
14
Jurnal di laman tersimpan
11
proses mencari ilmunya bukan mendapatkan ilmu. Artinya
pembelajaran PAI lebih banyak mengukur, menilai dan
mengevaluasi proses pembelajarannya, pendidik harus melihat
perkembangan aqliyah, qolbiyah, dan amaliyah peserta didik.
Teknik yang bisa dilakukan; observasi, wawancara, kuisioner,
bahkan teknik yang tidak diketahui peserta didik.
b. Tes Subyektif
Tes ini disebut juga tes esai (uraian). Tes esai lebih
digunakan untuk mengukur kemampuan lebih tinggi dalam
ranah kognitif. Seperti menggunakan, menganalisis,
menilai, dan berpikir kreatif. Karena melalui tes ini peserta
didik diajak untuk menerangkan, mengungkapkan,
menciptakan, membandingkan, maupun menilai suatu
obyek. Tes ini menyediakan kebebasan kepada peserta
12
didik dalam menentukan responnya terhadap materi yang
ditanyakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan proses
komunikasi dua arah yang dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik dan
belajar dilakukan oleh peserta didik diberikan salah satu mata pelajaran yang
harus dipelajari oleh siswa muslim, khusus ditekankan untuk
mengembangkan fitrah keberagaman subyek peserta didik agar lebih
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Ajaran Islam
menaruh perhatian sangat besar terhadap evaluasi. Adapun yang mendasari
dari evaluasi dalam proses pendidikan khususnya Islam dijelaskan dalam al-
qur’an surat Al - Anbiya: 47.
Prinsip evaluasi pendidikan Agama Islam dibedakan ke dalam dua
bagian yakni prinsip dasar evaluasi dan prinsip pelaksanaan evaluasi.
Berkaitan dengan evaluasi pada pendidikan agama islam, tujuan pendidikan
agama islam pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi empat poin
penting. Fungsi evaluasi bagi pembelajaran PAI sebagai bahan untuk
penunjang penyusunan perencanaan pembelajaran, sehingga ditemukan
kekurangannya kemudian bisa diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana
tujuan pembelajaran PAI yang seharusnya. Jenis evaluasi belajar dalam
proses belajar mengajar pendidikan agama di sekolah dapat dibedakan ke
dalam; Evaluasi Formatif, summative, placement, dan diagnostic. Teknik
pelaksanaannya berupa teknik tes dan non tes.
13
B. Saran
Teknik evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak cukup
hanya dengan data-data seperti teknik tes saja. Implikasinya, evaluasi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dilakukan secara kontinuitas,
komprehensif dan terintegrasi. Dengan demikian, pendidik PAI harus mampu
mengevaluasi tingkah laku perkembangan peserta didik dalam aspek aqliyah,
qolbiyah dan amaliyah.
DAFTAR PUSTAKA
14
15