Anda di halaman 1dari 27

1.

2. Teori Belajar dan Pembelajaran


a. Belajar
belajar itu ialah suatu proses dalam merubah tingkah laku dan mental pada diri
seseorang agar menjadi kepribadian yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Teori Belajar dan Pembelajaran


1. Teori Behaviorisme
Toeri Behaviorisme merupakan prinsip penguatan stimulus respon, dimana
pengetahuan akan terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin kuat jika
diberi penguatan.
Teori ini lebih mementingkan pengaruh lingkungan dalam pembeltukan
perubahan tingkah laku ppeserta didik. oleh karnanya guru harus harus dapat
menyusun atau mendisain stimulus yang sesuai dengan karakter kompetensi,
perilaku, mata pelajaran dan karakter peserta didik.
kelebihan teori behaviorisme diantaranya, Membiasakan guru untuk tanggap
akan situasi dan kondisi belajar, Pengulangan dan latihan yang digunakan supaya
perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan.
kelemahan dari teori behaviorisme ini diantaranya, Penggunaan hukuman
merupakan matode yang efektif dalam menertibkan peserta didik, Cenderung
membentuk peserta didik tidak kreatif dan tidak produktif, Pembelajaran yang
berpusat guru dan hanya memandang hasil atau output yang dapat diukur dan
diamati.

2. Teori Kognitivisme
Teori ini lebih mementingkan proses dari pada akibat atau hasil belajar peserta
didik, yang ditentukan oleh pendidik dalam mengatur proses situasi dan kondisi
dalam belajar teori ini juga menekankan pada adanya pemahaman dalam
memecahkan masalah atau berpikir dan dapat mengaplikasikan apa yang
dipikirkannya.
kelebihan teori Kognitivisme diantaranya : peserta didik dituntut unutk belajar
mandiri dan secara aktif, Menerapkan apa yang dimiliki peserta didik, agar memiliki
pengalaman dalam mengeksplorasi kognitifnya lebih dalam,

1
kelemahan dari teori Kognitivisme pada dasarnya lebih menekankan pada
kemampuan ingatan masing-masing peserta didik, yang menjadi kelemahannya
terletak pada selalu menganggap bahwa semua peserta didik memiliki kemampuan
daya ingat yang sama.

3) Teori Humanisme
Teori ini memprioritaskan pada sikap dan kondisi peserta didik dalam
kesanggupan menyadiri diri, bebas memilih menetukan nasib sendiri, kebebasan
untuk bertanggung jawab, kecemasan sebagai undur dasar pencarian.
Pendidik berperan menjadi fasilisator memberikan motivasi dan kesadaran
mengenai makna belajar dalam kehidupan peserta didik, secara tidak langsung
peserta didik mulai memahami potensi dirinya secara positif.
Kelebihan teori Humanisme cocok diterapkan pada materi-materi
pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap
dan analisis terhadap fenomena sosial. Kelemahan dari teori ini tidak semua peserta
didik memiliki kepercayaan diri dan aktif yang sama ada yang pemalu dan eenggan
menunjukkan dirinya, jika pendidik hanya menjadi fasilisator maka pandidik akan
kurang dalam mengamati peserta didiknya.

3. Cara Belajar Yang Efektif


1) Perlunya Bimbingan. Begitu juga dengan belajar dengan adanya bimbingan dari
orang yang lebih memahami atau dapat disebut dengan guru, dalam proses belajar
lebih terarah dan efektif.
2) Kondisi dan Strategi Belajar
Secara tidak langsung kondisi dan strategi dalam belajar sangat berpengaruh
terhadap hasil output siswa
Sedangkan kodisi eksternal adalah kondisi duluar diri kita seperti lingkungan
sekolah atau sarana dan prasarana yang diantaranya:
a) Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bau yang mengganggu konsentrasi
pikiran.
b) Ruangan cukup terang, tidak gelap yng dapat mengganggu mata.
c) Cukup sarana atau media dan teknologi yang diperlukan untuk belajar,
seperti alat bantu audio, video tape dan proyektor, meja, bangku dan alat
tulis yang membatu proses belajar berlangsung.

2
2.
A. Definisi Media dan Pembelajaran
media bisa juga diartikan sebagai perantara yang digunakan antara komunikan
kepada komunikator dalam menyampaikan suatu pesan dan informasi. media
merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan atau informasi. Pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk
menunjukkan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang ditetapkan
terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta yang pelaksanaannya terkendali.
B. Definisi Media Pembelajaran
Media pembelajaran juga bisa dimengerti sebagai suatu alat/metode yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik agar dapat
merangsang pikiran, minat, dan juga perhatian peserta didik supaya proses
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

C. Macam-Macam Media Pembelajaran


1. Media Pembelajaran Media Visual
a. Pengertian Media Visual
Media visual merupakan media yang memiliki unsur utama berupa garis,
bentuk, warna, dan tekstur dalam penyajiannya. Dengan penyajian tersebut yang
menarik, maka media visual dapat mempermudah pemahaman siswa mengenai materi
pembelajaran. Media visual menampilkan keterkaitan isi materi yang ingin disampaikan
dengan kenyataan. Media visual dapat ditangkap dengan baik oleh siswa dengan indera
penglihatan. Media visual dapat ditampilkan dalam dua bentuk. Bentuk pertama yaitu
media visual yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slide, foto, gambar atau
lukisan, dan cetakan. Bentuk kedua yaitu, media visual yang menampilkan gambar atau
simbol yag bergerak seperti film bisu. Media pembelajaran yang biasanya digunakan
dalam pembelajaran yaitu buku, jurnal, peta, gambar, dan lain sebagainya.
b. Fungsi Media Pembelajaran Visual
Media visual dapat mengarahkan perhatian siswa agar dapat fokus
pada materi pembelajaran, Materi yang ditampilkan dapat diarahkan dengan media visual
agar siswa tidak bosan untuk memperhatikan maeri pembelajaran, Media visual dapat
membuat siswa aktif di dalam kelas, Memperlancar siswa memahami dan mengingat
materi atau informasi dalam pembelajaran.
c. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Visual
1) Kelebihan

3
Kelebihan dari media pembelajaran visual adalah Membantu
meningkatkan keefektifan pecapaian tujuan pembelajaran dengan bahan
visual, Memperlancar proses pembelajaran, sehingga siswa dapat mudah
dan cepat menerima materi pembelajaran.
2) Kekurangan
Terkadang tampil lambat dan kurang praktis, Hanya berbentuk pola
tertentu dan tidak diikuti oleh audio sehingga materi yang disampaikan
kurang mendetail, Media visual yang khususnya berbentuk cetak
memerlukan biaya produksi yang cukup mahal karena harus mencetak
terlebih dahulu

2. Media Pembelajaran Audio Visual


a. Pengertian Audio Visual
Audio visual merupakan salah satu media yang menampilkan unsur suara dan
unsur gambar secara terpadu pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi.
Penggabungan kedua unsur tersebut membuat media audio visual menjadi lebih efektif.
Media audio visual merupakan seperangkat alat yang dapat memproyeksikan perpaduan
antara gambar bergerak dan suara yang akan membentuk sebuah karakter yang sama
dengan obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam media audio visual adalah video
atau VCD dan film.

b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Audio Visual


1) Film bersuara
Film merupakan sebuah media yang memilki kemampuan besar dalam
proses belajar-mengajar.
2) Video
Video merupakan salah satu media audio visual yang menampilkan
gerak dan banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran. Pesan
yang disajikan dalam media ini bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa juga
bersifat normatif, edukatif, dan instruksional.

c. Fungsi Media Pembelajaran Audio Visual


Fungsi media pembelajaran audio visual adalah Mewujudkan situasi
dalam kondisi belajar mengajar yang lebih efektif, Sebagai hiburan bagi siswa
dan dapat merangsang minat belajar siswa, alat untuk mempermudah dan

4
mempercepat proses belajar dalam menangkap sebuah materi pembelajran
yang diberikan oleh guru, Dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar.

3. Media Pembelajaran Komputer


a. Pengertian Komputer
Penggunaa media komputer merupakan proses pembelajaran yang
memfungsikan software atau perangkat lunak komputer sebagai media bagi
siswa untuk berinteraksi dengan komputer dalam aktivitas belajar baik di kelas
maupun di rumah.

b. Karakteristik Media Pembelajaran Komputer


1) Efektif
Media pembelajaran komputer digunakan harus sesuai dengan tujuan
dan materi pembelajaran agar efektif menunjang keberhasilan
penyampaian materi pembelajaran.
2) Menyesuaikan
Media pembelajaran komputer digunakan harus sesuai dengan
karakteristik siswa. Guru harus memahami karakter siswa sebagai audiens.
3) Interaktif
Kemampuan komputer dalam menampilkan gambar-gambar, animasi,
dan suara yang dapat menarik perhatian siswa sehingga interaksi antara
siswa dengan pelajaran dapat tercapai maksimal.
4) Terkonsep
Pada dasarnya guru juga senang menggunakan komputer. Selain lebih
efektif, pembelajaran meggunakan komputer lebih terkonsep.

c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Komputer


1) Presentasi power point
Power point merupakan media yang menggabungkan semua unsur
media seperti teks, video, animasi, image, grafik, dan sound.
2) Multimedia pembelajaran interaktif
Multimedia pembelajaran interaktif merupkan media yang memilki
unsur animasi, video, sound, teks, dan grafis.
3) Video pembelajaran

5
Video pembelajaran merupakan media yang memiliki unsur rekaman,
visualisasi, prinsip menonton, sumber video, dan muatan video.
4) Internet
Internet merupakan media yang beperan penting dalam proses
pembelajaran. Email, chatting, blog, e-learning, web, dan lain sebagainya
merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan materi dengan
menggunakan media komputer. Jaringan komputer berupa internet dan
web telah membuka akses bagi setiap siswa untuk mendapatkan informasi
dan ilmu pengetahuan.

d. Fungsi Media Pembelajaran Komputer


1) Fungsi kognitif
Komputer mengajarkan mengenai berbagai konsep yang terdiri dari
aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi. Kemudian, konsep
tersebut dijelaskan dengaan sederhana melalui penggaabungan visual dan
audio yang dianimaasikan. Dengan demikian, komputer sesuai sebagai
media pembelajaran mandiri.
2) Fungsi psikomotor
Fungsi psikomotor tersurat dan tersirat dalm bentuk pembelajaran yang
dikemas dalam simulasi dan games. Hal tersebut sangat baik digunakan
untuk menciptakan kondisi dunia kerja.
3) Fungsi afektif
Komputer menghadirkan program-program yang menarik. Apabila
program tersebut dirancang dengan tepat makan tujuan pembelajaran akan
tercapai.

e. Kelebihan dan Kekurangan Komputer


1) Kelebihan
Membantu siswa menentukan tahapan dalam proses pembelajaran, Dapat
menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh siswa, Memilki
kemampuan bdalam mengintegrasikan komponen warna, musik, dan
animasi grafik, Dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor
hasil belajar siswa secara otomatis.
2) Kekurangan

6
Membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer
sebelum menggunakannya, Biaya pengadaan dan pengembangan program
komputer yang tinggi, Biaya relatif tinggi untuk pengadaan, pemeliharaan,
dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras atau hardware.

4. Media Pembelajaran Microsoft Power Point


a. Pengertian Microsoft Power Point
Microsoft power point merupakan salah satu program aplikasi yang
dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia yang
menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan, dan relatif
murah.

b. Karakteristik Media Pembelajaran Microsoft Power Point


Karakteristik dari media pembelajaran Microsoft Power Point adalah
sebagai berikut:
1) Kesederhanaan elemen yang terkandung dalam suatu visual sehingga
memudahkan dalam menangkap dan memahami pesan yang disajikan
secara visual.
2) Keterpaduan elemen-elemen visual yang dapat membantu pemahaman
pesan dan informasi yang dikandungnya.
3) Konsep yang ingin ditampilkan memerlukan penekanan dari salah satu
unsur sehingga akan menjadi pusat perhatian siswa.
4) Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan
yang memberikan persepsi keseimbangan. Selain itu, unsur-unsur visual
seperti bentuk, garis, dan warna perlu dipertimbangkan.

c. Fungsi Media Pembelajaran Microsoft Power Point


Fungsi media pembelajaran Microsoft Power Point adalah sebagai berikut:
1) Menginformasikan atau menyampaikan suatu materi kepada banyak orang.
2) Meyakinkan audiens atas suatu topik tertentu dari informasi, data, dan
bukti-bukti yang logis yang disajikan.
3) Presentasi yang baik mampu menjadikan dan membangkitkan inspirasi
bagi audiens.
4) Dapat menghibur audiens dari kegiatan presentasi yang ditampilkan.

7
d. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Microsoft Power Point
1) Kelebihan
a) Dapat memberi tampilan yang menarik karenaa dilengkapi dengan
kombinasi antara warna, huruf, animasi, teks, dan gambar atau foto.
b) Mampu merangsang siswa untuk mengetahui lebih luas informasi
mengenai materi yang tersaji.
c) Tampilan pesan atau informasi secara visual yang mudah dipahami
oleh siswa.
d) Membantu dan memudahkan guru dalam proses belajar mengajar.
e) Sebagai alat bantu yang dapat diperbanyak dan dipakai secara
berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan.
f) Praktis dalam penggunaan maupun penyimpanan.
2) Kekurangan
Kelebihan media pembelajaran Microsoft Power Point adalah sebagai
berikut:
a) Memerlukan persiapan yang memakan waktu dan tenaga, serta
dibutuhkan kesabaran untuk menyusun dan membuatnya.
b) Hanya dapat dioperasikan pada sistem Windows saja.
c) Membutuhkan keahlian lebih untuk dapat membuat power point yang
menarik.

5. Media Pembelajaran Internet


a. Pengertian Internet
internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu
bahkan berjuta jaringan komputer dan komputer pribadi yang memungkinkan
setiap
Di dunia pendidikan, intenet membantu konsep pembelajaran sehingga
dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran,
siswa dapat mengakses secara online dan belajar secara mandiri.

b. Karakteristik Media Pembelajaran Internet


Karakteristik media pembelajaran internet adalah sebagai berikut:
1) Media elektronik komunikasi dalam bentuk jaringan yang luas dan
mendunia.
2) Mampu menjadi pusat informasi dan sumber informasi yang tidak terbatas.

8
3) Membutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam mengakses internet.

c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Internet


Jenis-jenis media pembelajara internet adalah sebagai berikut:
1) Web
Menerapkan pembelajaran berbasis web merupakan penerapan
penyampaian materi pembelajaran secara online. Guru memandu siswa
untuk mendapatkan materi belajar secara online. Bentuk tugas yang
diberikan guru dapat berupa laporan, tugas baca, dan lain sebagainya.
2) E-Learning
E-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan rangkaian
eletronik seperti LAN, WAN, atau internet untuk menyampaikan materi
pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Penggunaan e-learning adalah
siswa dituntut aktif untuk belajar mandiri dan bertanggungjawab untuk
pembelajarannya, mewakili guru sebagai sumber belajar dalam media
pembelajaran internet, dan memanfaatkan keunggulan komputer dalam
proses pembelajaran.
3) Email
Email merupakan aplikasi berbentuk teks yang digunakan sebagai alat
komunikasi melalui internet. Email dapat digunakan untuk saling berkirim
pesan dalam proses pembelajaran. Pesan tersebut berisi lampiran tugas
yang dikumpulkan siswa kepada guru. Begitupun tugas dapat disampaikan
oleh guru kepada siswa melalui email.

d. Fungsi Media Pembelajaran Internet


Fungsi media pembelajaran internet adalah sebagai berikut:
1) Sebagai alat komunikasi bagi siswa, guru, maupun orang tua.
2) Siswa dapat mengakses informasi sebagai sumber pembelajaran.
3) Sebagai perpustakaan dalam bentuk jaringan komputer.
4) Melengkapai materi pembelajaran siswa dikelas dan membantu proses
pengumpulan materi.
5) Dapat menggantikan model pembelajaran tatap muka jika diperlukan.

e. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Internet


1) Kelebihan

9
Kelebihan media pembelajaran internet adalah sebagai berikut:
a) Siswa tertarik dengan pembelajaran melalui media internet.
b) Tersedianya materi pembelajaran yang mutakhir melalui media
internet.
c) Tercukupinya kebutuhan materi pembelajaran baik guru maupun
siswa.
d) Menjembatani guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah
melalui fasilitas internet.
e) Tidak terbatas waktu dalam mengakes internet.
2) Kekurangan
a) Kemampuan siswa dalam mengakses internet mempengaruhi lama
waktu menggunakan media internet.
b) Kurangnya tatap muka guru dan siswa atau siswwa dan siswa dapat
memperlambat terbentuknya nilai dan sikap proses pembelajaran.
c) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
d) Membutuhkan kemampuan yang cukup dalam menggunakan internet
sebagai media pembelajan.

6. Multimedia
a. Pengertian Multimedia
multimedia adalah media yang menggunakan dua unsur atau lebih
media yang terdiri dari teks, grafik, gambar atau foto, audio, video, dan
animasi secara teritegrasi. Multimedia pembelajaran diartikan sebagai aplikasi
multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyalurkan
pesan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan belajaran sehingga secara proses belajar
terjadi, bertujuan, dan terkendali.

b. Ragam Media yang Digunakan dalam Multimedia


1) Teks
Teks adalah rangkaian tulisan yang tersusun sehingga memiliki makna
sebagai informasi yang hendak disampaikan. Teks merupakan jenis media
yang paling dominan pemakaiannya
2) Suara (Audio)

10
Suara merupakan unsur penting yang harus dipertimbangkan dalam
pengembangan multimedia.
3) Animasi
Animasi adalah kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa
sehingga menghasilkan gambar bergerak. Pergerakan gambar itu dibentuk
dengan menampilkan urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit
pada kecepatan yang tinggi, sehingga menghasilkan objek gambar statik
yang dapat bergerak seperti hidup. Dengan kemampuan ini maka animasi
dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak
dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi
yang dijelaskan dapat tergambarkan.
4) Bagan dan Grafik
Fungsi bagan dari multimedia adalah untuk menyajikan ide atau
gagasan yang sulit bila hanya disampaikan melalui teks atau suara saja dan
memperjelas penyajian informasi yang biasanya disajikan melalui suara.
Sedangakan grafik adalah gambar sederhana yang menggunkan titik,
garis atau gambar dan simbol-simbol verbal lainnya untuk
menggambarkan data secara kuantitatif tentang perkembangan seesuatu,
atau membandingkan suatu objek tertentu.

c. Manfaat Multimedia
1) Dapat mengombinasikan teks, audio, grafik, gambar diam maupun
bergerak serta video dalam satu kesatuan sistem sehingga dapat digunakan
secara bersamaan (Multiple audio).
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran (Learner participation).
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri dan
berulang-ulang sehingga terjadi pemahaman konsep dalam diri siswa
(Individualization).
4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat pilihan bagian yang
terlebih dahulu akan dipelajari dari menu-menu yang tersedia (Flexibility).
5) Program animasi dalam multimedia dapat dimanfaatkan untuk
menunjukkan simulasi proses dinamis suatu objek konkret maupun abstrak
sehingga memberikan pengalaman belajar lebih bermakana kepada siswa

11
seolah-olah melihat secara langsung objek yang sedang dipelajari
(Simulations).

3.

A. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran


1. Landasan Empiris
Agar tercapai tujuan pembelajaran maka harus didasarkan pada penyesuaian
media pembelajaran terhadap gaya belajar peserta didik. Adapun tiga karakter gaya
belajar yang dimiliki peserta didik yang harus diketahui oleh para pendidik, yaitu:
a) Karakter Belajar Visual
Individu yang memiliki gaya belajar visual cenderung belajar menggunakan
komunikasi visual (penglihatan) yang sifatnya eksternal yaitu menggunakan materi
atau media yang bisa dilihat. Sedangkan yang sifatnya internal menggunakan
imajinasi sebagai sumber informasi. Siswa yang memiliki karakter ini cenderung
melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka guru untuk mengerti materi yang
disampaikan dan akan cenderung untuk duduk didepan agar dapat melihat dengan
jelas.
b) Karakter Belajar Auditori
Merupakan suatu gaya belajar yang cenderung menggunakan
pendengaran/audio sebagai sarana mencapai keberhasilan dalam belajar. Gaya
belajar auditori yang bersifat eksternal adalah dengan mengeluarkan suara,
sedangkan gaya belajar auditori yang bersifat internal memerlukan suasana yang
tenang-hening sebelum mempelajari sesuatu. Siswa dengan gaya belajar auditori
dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan metode diskusi verbal dan
mendengarkan materi yang disampaikan.
c) Karakter Belajar Kinestetik
Merupakan gaya belajar yang melalui gerakan-gerakan sebagai sarana
memasukkan informasi ke dalam otaknya. Siswa yang mempunyai gaya belajar
kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Sehingga mereka
sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan kuat untuk beraktivitas dan
bereksplorasi sangat kuat.
2. Landasan Psikologis
Landasan psikologi sangat penting dipertimbangkan dalam penggunaan media
pembelajaran. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar.

12
Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan
keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar
proses pembelajaran dapat berangsung secara efektif.
Jadi, minimal ada dua bidang psikologi yang mendasari media pembelajaran.
Yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Keduanya sangat diperlukan, baik
didalam merumuskan tujuan, memilih, dan menerapkan media serta teknik-teknik
evaluasi.
3. Landasan Teknologis
landasan teknologis dalam penggunaan media pembelajaran dimana Teknologi
pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan,
pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran
merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam
situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
4. Landasan Teoritis
landasan teoretis penggunaan media dalam pendidikan adalah guru sebagai
sumber pesan, menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa melalui media
pendidikan ataupun media pembelajaran. Semakin banyak indra yang digunakan untuk
menerima dan mengolah informasi, semakin besar kemungkinan informasi tersebut
dimengerti dan dapat bertahan diingatan sekaligus berharap siswa dapat menerima dan
menyerap dengan baik, pesan-pesan dalam materi pembelajaran.

B. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media dalam Pembelajaran


Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu cara untuk
menciptakan kegiatan pembelajaran lebih baik dan menarik. Adapun prinsip yang adalah
sebagai berikut.
1. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Masing-masing jenis media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu
pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media akan membantu tercapainya tujuan
pembelajaran.
2. Penggunaan media pembelajaran harus mempertimbangkan kecocokan ciri media
dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.

13
3. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang
dilaksanakan, seperi cara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara
individual, atau belajar secara mandiri.
4. Penggunaan media harus disertai persiapanang cukup, seperti mempersiapkan media
yang dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan diruang kelas
sebelum pelajaran dimulai dan sebelum peserta didik msuk
5. Peserta didik perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar mereka
dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting selama penyajian dengan
media langsung.
6. Penggunaan media disahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta
didik.
Adapun prinsip-prinsip media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (1991) yang
menjelaskan lebih sederhana namun mudah dipahami. Berikut prinsip-prinsipnya:
1. Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu
media yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2. Menyajikan media dengan tepat; artinya teknik dan metode penggunaan media dalam
pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, dan sarana yang ada.
3. Menempatkan penggunaan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat; artinya,
kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak
setiap saat selama proses belajar-mengajar terus-menerus menjelaskan materi dengan
media.

6.

 2.1 Pengertian media pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (‫ )وسائل‬atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. media yaitu segala bentuk yang dipergunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi.
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa)
untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.

14
Media digunakan sebagai alat komunikasi yang sering digunakan dalam proses
pembelajaran untuk menyampaikan materi dari pengajar kepada peserta didiknya. Dengan
media pembelajaran peserta didik akan lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
selain itu lebih mudah untuk dipahami.

a.      Media Audio

Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima
pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat
dikelompokkan dalam media audio diantaranya : radio, tape recorder, telepon, laboratorium
bahasa, dll.

b.     Media Visual

Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan
menjadi dua yaitu: Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan
potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan
lain- lain. Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu
dan sebagainya.

c.      Media audio visual

Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar.
Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu:
Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku
bersuara. Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara,
dll.

2.3 Karakteristik media berdasarkan klasifikasinya

Berdasarkan beberapa pengklasifikasian di atas dapat ditarik kesimpulan secara umum


media pembelajaran ada lima yaitu: Media berbasis cetakan, Media berbasis visual, media
berbasis audio-visual, media berbasis komputer, media berbasis manusia.

1.     Media berbasis cetakan


Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya melalui
huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi
yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah : Buku Teks, Modul, Bahan
Pengajaran Terprogram. Dalam media berbasis cetakan terdapat enam hal yang harus

15
diperhatikan saat merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf,
dan penggunaan spasi kosong.

2.     Media berbasis Visual


Media berbasis visual dalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan.
Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkaian), slides
(bingkai) foto, gambar, atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan
gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.

Media berbasis visual (image/perumpamaan) memegang peran yang sangat penting


dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui
elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan
minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa
harus berinteraksi dengan visual itu untuk menyakinkan adanya proses informasi.

     3. Media berbasis audio visual


Media audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio dan
visual. Pengajaran melalui audio visual, memiliki karakteristik pemakaian perangkat keras
selama proses belajar, seperti penggunaan proyektor, tape recorder, proyektor visual yang
lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang
penerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada
pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.

  4. Media berbasis komputer


Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor.

5.     Media berbasis manusia


 Media berbasis manusia merupakan media tertua untuk mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita
adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran
siswa. Media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui
eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada
lingkungan belajar. Seringkali dalam suasana pembelajaran, siswa pernah mengalami
pengalaman belajar yang jelek dan memandang belajar sebagai sesuatu yang negatif.

16
Instruktur manusia “sebagai media” secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan
memberinya pengalamn belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.

2.4  Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran

1.Media berbasis cetakan


Kelebihan Media Bahan Cetak yaitu:
a. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak, Pesan atau informasi
dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-
masing, Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa, akan lebih
Menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.

Kekurangan Media Bahan Cetak yaitu: Proses pembuatannya membutuhkan waktu


yang cukup lama, Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan
minat siswa untuk membacanya, Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah
rusak dan sobek.

2. Media Visual
Kelebihan media berbasis visual:
1. Lebih menarik karena ada gambar, sehingga memberikan pengalaman nyata untuk siswa.
2. Lebih mudah mengingat dengan visual peta konsep, maid mapping dan singkatan.
3. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan
organisasi) dan memperkuat ingatan siswa.
4. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata.

Kekurangan media berbasis visual:


1. Akan terjadi kesulitan jika siswa mengalami masalah pada indra penglihatannya.
2.  Siswa tidak akan memahami gambar jika gambar tidak jelas atau tidak sama dengan
bentuk nyatanya.
3. Tidak dapat melayani siswa dengan gaya belajar auditif dan kinestetik.   
4. Membutuhkan waktu yang lama untuk membuat gambar dan keterampilan khusus
menyajikan gambar sesuai wujud aslinya.

3.     Media berbasis audio visual


       Kelebihan media berbasis audio visual:
1. Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan media audio   maupun
visual.

17
2. Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai melihat langsung,
sehingga tidak hanya membayangkan.
3. Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audio visual.
4. dalam media ini mencakup segala aspek indera pendengar, penglihat dan peraba.
Sehingga kemampuan semua indera dapat terasah dengan baik karena dipergunakan
dengan seimbang dan bersama.

Kekurangan media berbasis audio visual:


a. Pembuatan media audio visual memerlukan waktu yang lama, karena memadukan 2
elemen yakni audio dan visual.
b. Membutuhkan keterampilan dan ketelitian dalam pembuatannya,karena harus mampu
mencakup segala aspek indera pendengaran, penglihatan, dan peraba.
c.  Biaya yang digunakan dalam pembuatan media audio visual cukup mahal.

4.     Media berbasis computer


Kelebihan media berbasis computer ialah:

a. Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record


keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil
belajar secara otomatis.
b. Komputer memiliki kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik
dan animasi grafik (graphic animation). Hal ini menyebabkan komputer mampu
menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme yang tinggi.
c. Penggunaan komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil belajar dengan
penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contoh yang tepat untuk ini adalah
program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan
teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan
untuk melakukan percobaan.

Kekurangan media berbasis computer ialah:


a. Dalam menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus
tentang komputer. 
b. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreatifitas siswa, sehingga hal
tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
c. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam
kelompok kecil. Untuk kelompok yang lebih besar diperlukan tambahan peralatan lain
yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar lebih besar.

18
5. Media berbasis manusia
Kelebihan media berbasis manusia ialah:

a. Ekonomis, karena tidak mengeluarkan banyak biaya.


b. Bisa dilakukan dimanapun, kapanpun jika ada kesempatan.
c. Tidak membutuhkan alat-alat tertentu dalam penyampaiannya.(cukup alat
bicara/loudspeaker untuk membantu)
d. Dapat memberikan motivasi kepada siswa. Karena di samping guru dapat
memberikan pembelajaran juga bisa menyisipkan motivasi-motivasi sehingga anak-
anak dapat dengan baik menyerap pembelajaran sehingga termotivasi menjadi siswa
yang baik.
e. Dapat terjadi interaksi dan komunikasi yang timbal balik. Tanya jawab, tanggapan
maupun sanggahan. Siswa aktif setelah diberi informasi.

Kekurangan media berbasis manusia:


a. Informasi dan pengetahuan hanya terbatas pada kemampuan menyampai pesan(guru).
b. Terkadang membuat siswa jenuh dan bosan.
c. Tidak efektif untuk jumlah audiens yang banyak.
d. Pembelajaran tidak dapat ditangkap oleh siswa dengan baik jika terdapat masalah
pada alat penyampainya. Misalnya suara tidak jelas atau bahasa tidak dimengerti oleh
siswa

7.

Macam-macam Media Pembelajaran Media Berbasis ICT


1. Teknologi Komputer

Media pembelajaran berbasis computer atau bisa disebut pembelajaran berbantuan


computer adalah salah satu media pemebelajaran yang sangat menarik dan mampu
meningkatkan informasi motivasi belajar peserta didik. penggunaan computer sebagai media
pembelajaran interaktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya program
computer-assisted learning (CAL), konferensi komputer, surat elektronik(email), dan
komputer multimedia yang kemudian disebut multimedia pembeljaran interaktif.

2. Teknologi Multimedia

19
Meda pembelajaran yang termasuk ke dalam teknologi multimedia adalah kamera digital,
kamera video, player suara, player video, dll. Multimedia sering diartikan sebagai gabungan
dari banyak media atau setidak-tidaknya terdiri lebih dari satu media. Multimedia dapat
diartikan sebagai komputer yang dilengkapi dengan CD player, sound card, speaker dengan
kemampuan memproses gambar gerak, audio, dan grafis dalam resolusi yang tinggi.
Teknologi ini terdiri dari perangkat keras LAN, internet, wifi, dan lain-lain. Selain itu
juga terdiri dari perangkat lunak pendudukungnya atau aplikasi jaringan seperti seperti WEB,
e-mail, html, java, php, aplikasi basis data dan lain-lain.salah satu bentuk pemanfaatannya
teknologi informasi untuk pembelajaran adalah pengembangan e-dukasi.net yang berbasis
internet. Dengan adanya teknologi internet ini sistem penyampaian dan komunikasi antara
peserta didik dan guru, guru dengan guru atau peserta dengan didik lain, dan peserta didik
dengan sumber belajar dapat dilakukan dengan bentuk dan cara, baik secara bersama
maupun tidak.

A. Bagaimana Perkembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT

Kalau kita lihat perkembangan, pada mulanya media yang berbasis ICT hanya digunakan
sebagai alat bantu mengajar guru. Namun dewasa ini perkembangan penggunaan ICT dalam
pendidikan semakin pesat saja.
Setelah agak lama, kemudian konsep visual berkembang menjadi audio visual
pembelajaran. Yang disebut juga audio visualeducation atau audio visual aids yang kira-kira
muncul pada tahun 1940. Kemudian kira-kira tahun 1945 beberapa variasi nama muncul
dipergunakan, seperti audio visual material dan audio visual device.
Perkembangan selanjutnya dapat dikatakan sebagai akibat dari diterapkanya ilmu
komunikasi sangat besar sekali hingga timbul gerakan “audio visual communicaton” yang
menggeser audio visual education. Gerakan ini lebih menitik beratkan pada komunikasi.
Tahun 1950-an juga kita kenal sebagai periode di mana perkembangan industri komunikasi
khususnya bidang televisi mulai lepas landas, hal ini ditandai dengan ditemukanya electronoc
video recording.Kemudian pada tahun 1959 tegnologi ini dengan bantuan ford fondation
mulai disediakan untuk keperluan pendidikan.
Perkembangan selanjutnya terjadi sekitar tahun 1960. Perubahan konsepsi ini
dimungkinkan dengan diaplikasikanya pendekatan sistem (system aproach) dan konsep
perkembangan pembelajaran pada kegiatan pendidikan. Selain itu juga semakin besar
pengaruh psikologi dan ilmu tingkah laku terhadap konsep perkembangan tegnologi
pendidikan. Perkembangan ini terus berlanjut hingga sampai pada tahap yang sangat modern
seperti sekarang ini. Tegnologi ICT terus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

20
Bahkan pemanfaatan media ICT dalam dunia pendidikan sekarang sudah sangat
berbeda dengan ilustrasi di atas seperti pada masa permulaan. Kini pemanfaatan media ICT
tidak selayaknya lagi hanya dimaknai sebagai alat bantu dalam penyampaian materi
pendidika, namun sebagai suatu kebutuhan agar penyampaian materi lebih teliti dan menarik.
Sehingga proses pembelajaran akan berjalan tidak monoton dan mampu memberi stimulus
kepada peserta didik untuk menyerap materi.
Bahkan di era globalisasi ini, pemanfaatan media ICT justru semakin pesat. Terutama
dengan munculnya komputer dan semakin menjamurnya laptop mempunyai andil besar
dalam pengembangan ini. Di tambah dengan adanya jaringan internet memudahka untuk
mengacces internet. Bahkan dapat dikatakan proses pembelajaran sekarang bisa dikatakan
tidak bisa lepas dari ICT. Misalnya dalam pencarian materi pelajaran yang melalui internet,
proses diskusi yang menggunakan power point bahkan komunikasi juga memakai ICT, yaitu
memakai e-mail, twitter, facebook dan lain sebagainya. Namun perkembangan ICT yang
begitu pesat harus mampu diimbangi dengan pengembangan SDM agar mampu
mengimbanginya. Apalagi dalam pemanfaatanya, media ICT juga perlu adanya keahlian
khusus. Disamping itu pemanfaatan ICT juga perlu di barengi strategi yang jitu agar mampu
mendapatkan hasil secara optimal.

8.

A. Pengertian Integrasi TIK dalam Pembelajaran

Integrasi dalam KBBI diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan yang
utuh atau bulat.1 Integrasi juga dapat diartikan sebagai proses dimana komponen yang
berbeda bergabung menjadi satu. Sedangkan teknologi informasi dan komunikasi
mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
1. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, menyimpan, memanipulasi, dan pengelolaan informasi.
Lebih jauh teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data dan suara.
2. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Jadi, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah segala kegiatan yang berkaitan
dengan pemrosesan, pengelolaan dan transfer atau pemindahan informasi antarmedia.
Berdasarkan pengertian, dapat ditarik kesimpulan bahwa integrasi teknologi informasi dan
1

21
komunikasi dalam pembelajaran adalah suatu proses menggabungkan dua komponen
berbeda menjadi satu antara teknologi informasi dan komunikasi ke dalam pembelajaran
guna memudahkan kita mendapatkan informasi.

B. Proses Mengintegrasikan TIK ke dalam Pembelajaran


Fryer dalam (Utomo:2008) menyebutkan dua pendekatan yang dapat dilakukan guru
ketika merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK, yaitu:
1. Pendekatan Topik (Theme-Centered Approach)
Pada pendekatan ini, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan.
Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah:
a) Menentukan topik
b) Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
c) Menentukan aktifitas pembelajaran dan software (seperti modul, LKS, program
audio, bahan belajar online di internet, dll) yang relevan untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut.
2. Pendekatan Software (Software-centered Approach)
Pada pendekatan ini, menganut langkah yang sebaliknya. Langkah pertama
dimulai dengan mengidentifikasi software (seperti buku, modul, LKS, program audio,
bahan belajar online di internet, dll) terlebih dahulu. Kemudian menyesuaikan dengan
topik dan tujuan pembelajaran yang relevan dengan software yang ada tersebut.

C. E-Learning
Istilah e-learning merupakan konsep belajar yang diartikan sebagai pemanfaatan
teknologi internet yang digunakan untuk mengakses sumber belajar yang berisi informasi
dan pengetahuan diluar sistem pendidikan yang diselenggarakan secara konvensional.
Pemanfaatan e-learning yang dipandang sebagai salah satu upaya untuk memperoleh
informasi dan pengetahuan yang telah memberikan sejumlah keuntungan bagi
penggunanya, yaitu:
1. Memberikan kesenangan dalam belajar
2. Membuat proses belajar menjadi lebih efisien
3. Membuka peluang untuk mempelajari informasi dan pengetahuan dari beragam
sumber yang tersedia
4. Menciptakan interaksi belajar yang bersifat dinamis
Pada umumnya, aktivitas dalam e-learning mampu memberikan kesenangan belajar
bagi penggunanya. Belajar melalui program e-learning memungkinkan pengguna dapat

22
mengakses beragam informasi dan pengetahuan yang diperlukan dari situs web yang ada.
Selain itu, pengguna program e-learning juga dapat mengakses informasi dan pengetahuan
yang perlu dimana saja dan kapan saja asalkan perangkat komputer yang digunakan
tersambung dengan jaringan internet.
Belajar dengan konsep e-learning dapat membantu seseorang untuk terlatih dan
terbiasa dalam mengelola waktu belajar secara mandiri. Belajar mandiri dapat dimaknai
sebagai aktivitas belajar yang melibatkan peserta didik dalam menentukan waktu dan
sumber belajar yang perlu dipelajari untuk mencapai kemampuan atau kompetensi yang
diperlukan. Aktivitas belajar seperti ini disebut dengan istilah belajar mandiri atau self-
directed learning. Hal ini membuat aktivitas belajar dengan e-learning kerap dikaitkan
dengan konsep sistem belajar jarak jauh.
Aktivitas belajar melalui e-learning dapat membantu siswa untuk mencapai
kemampuan atau kompetensi yang diperlukan dengan cara yang efektif dan efisien.
Pengguna program e-learning dapat menghemat waktu dan melakukan proses belajar
dengan porsi waktu yang lebih banyak. Hal tersebut disebabkan siswa atau pengguna e-
learning tidak perlu hadir di ruangan kelas tertentu seperti halnya siswa yang mengikuti
program pendidikan konvensional.
E-learning mampu membuat penggunanya dapat mengakses beragam informasi yang
akan dipelajari dari beragam situs web yang ada. Pengguna e-learning harus memiliki
kemampuan dalam memilih konten informasi dan pengetahuan yang relevan dengan
kebutuhan belajar yang mereka miliki. Jenis-jenis aplikasi e-learning yang biasa
digunakan dalam pembelajaran diantaranya ada edmodo, google classroom, moodle dan
lain-lain. Tentunya e-learning memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaanya.
Adapun Kelebihan e-learning antara lain:
a. Lebih mudah untuk diserap, artinya ialah menggunakan fasilitas multimedia yang
berupa suatu gambar, teks, animasi, suara, dan juga video.
b. Jauh lebih efektif dan efisien
c. Jauh lebih ringkas, artinya ialah tidak banyak mengandung formalitas kelas, langsung
kedalam suatu pokok bahasan, mata pelajaran yang sesuai kebutuhan.
d. Tersedia dalam 24 jam per hari , artinya ialah penguaasaan dalam materi tergantung
pada semangat dan juga daya serap siswa.

Adapun kekurangan e-learning diantaranya adalah:

23
1) Kurangnya interaksi antara pengajar serta juga pelajar atau juga bahkan antar pelajar itu
sendiri.
2) Berubahnya suatu peran pengajar dari yang semula menguasai mengenai teknik
pembelajaran yang konvensional, sekarang juga dituntut untuk dapat mengetahui teknik
pembelajaran menggunakan ICT (information, communication, dan juga technology).
3) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet
4) Kurangnya suatu sumber daya manusia yang mengerti internet.

A. Pengertian Model Integrasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi


Prawiradilaga (2007: 33) mendefinisikan “model sebagai tampilan grafis, prosedur
kerja yang teratur dan sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan
berikut saran”. Integrasi adalah proses dimana komponen yang berbeda bergabung menjadi
satu.
Khusus pendidikan jarak jauh, pemerintah Indonesia telah mengatur pelaksanaannya
melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 31 yang menekankan pada: pendidikan jarak jauh dapat
diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, pendidikan jarak jauh
berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat
mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler; dan
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi yaitu:
a. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
b. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu peranan yang tidak terpisahkan yang
mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antarmedia.
Pengajar pun berperan sebagai pemrogram, yaitu selalu kreatif dan inovatif
menghasilkan berbagai karya inovatif berupa program atau perangkat keras/lunak yang
akan digunakan untuk membelajarkan pembelajar. Peran pembelajar dalam pembelajaran
bukan obyek yang pasif yang hanya menerima informasi dari pengajar, namun lebih aktif,
kreatif, dan partisipatif dalam proses pembelajaran. Pembelajar tidak hanya mengingat

24
fakta-fakta atau mengungkapkan kembali informasi yang diterimanya dari pengajar,
namun mampu menghasilkan atau menemukan berbagai informasi atau ilmu
pengetahuan. Pembelajaran yang dilakukan pembelajar tidak hanya kegiatan perorangan
(individual), namun juga pembelajaran berkelompok secara kooperatif dengan pembelajar
lainnya.

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran antara lain


dengan:
1. Pengajar dan pembelajar mampu mengakses pada teknologi informasi dan
2. komunikasi. Pengajar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi, karena pengajar berperan sebagai pembelajar yang
harus belajar terus menerus sepanjang hayat. Tujuannya untuk meningkatkan profesional
dan kompetensinya.
3. Tersedia materi pembelajaran yang berkualitas dan bermakna (meaningful). Pembelajaran
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berlangsung bukan hanya
terjadi di satu tempat seperti di sekolah atau perguruan tinggi, melainkan dapat dilakukan
di banyak tempat yang berbeda.

Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran yang penting dalam kehidupan
sekarang dan di masa yang akan datang, termasuk dalam bidang pendidikan. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan telah memicu kecenderungan
pergeseran dari pembelajaran konvensional secara tatap muka ke arah pembelajaran jarak
jauh yang dapat diakses dengan menggunakan media, seperti komputer, multimedia dan
internet tanpa dibatasi jarak, tempat, dan waktu oleh siapa pun yang memerlukannya. Apalagi
dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan akan lebih bersifat terbuka dan dua arah,
beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja yang kompetitif.

Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web


Pendidikan menekankan kontrol yang sangat sistematis dan ketat terhadap proses
pembelajaran, dengan memberikan keleluasan kepada pembelajar untuk mengembangkan
strategi belajarnya. Dilihat dari metode penyampaian materi pembelajaran yang terjadi
selama proses pembelajaran berlangsung melahirkan sistem pendidikan konvensional dengan
cara tatap muka dan sistem pendidikan jarak jauh. Dalam pendidikan konvensional, pengajar
dan pembelajar berada pada satu ruang dan waktu yang sama. Selama proses pembelajaran
berlangsung, pengelolaan kelas sepenuhnya oleh pengajar yang melakukan berbagai aktivitas

25
seperti menjelaskan atau mengadakan tanya jawab tentang materi pembelajaran yang
dibahasnya, memberikan bimbingan, memotivasi, menilai dan sebagainya.

Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web atau Online


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya perkembangan
teknologi komputer dengan internetnya, yang sangat pesat dewasa ini, berpengaruh terhadap
berkembangnya konsep pembelajaran jarak jauh. Internet menjadi media yang sangat tepat
dalam pembelajaran jarak jauh karena mampu menembus batas waktu dan tempat atau dapat
diakses kapan saja, dimana saja, multiuser dan memberikan kemudahan. Dengan teknologi
ini informasi dan materi pembelajaran menjadi cepat sampainya.
Adapun Commission on Instructional Technology dalam (Danim, 2008:10)
mengidentifikasikan beberapa keuntungan pemanfaatan teknologi pendidikan seperti tersebut
di bawah ini.
a. Media Teknologi Pendidikan membuat pendidikan lebih produktif. Media teknologi
pendidikan telah menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan rate belajar. Dia
memungkinkan bagi guru untuk memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien, dapat
menjauhkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, yang kurang menunjang , seperti tugas-
tugas administratif atau pekerjaan rutin yang berlebihan dalam rangka transformasi
informasi.
b. Media Teknologi Pendidikan menunjang pengajaran individual, atau dengan kata lain
memungkinkan penerapan individualisasi dalam kegiatan pengajaran. Teknologi
pendidikan dapat diterapkan melalui berbagai cara dalam rangka be- lajar. Kombinasi
integratif dalam guru, siswa, materi, ruang dan waktu dapat membuat belajar berada
dalam kondisi sebenarnya. Teknologi pendidikan me- mungkinkan siswa untuk dapat
menemukan arah diri menurut yang ia miliki.
c. Media Teknologi Pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiah. teknologi
pendidikan memungkinkan guru dan siswa menciptakan rangkaian kerja yang sesuai
dengan tujuan belajar mengajar, memberi kemudahan kepada anak untuk mengetahui apa
yang sebenarnya harus ia pahami.
d. Media teknologi dapat menimbulkan suatu objek tak berwujud pendidikan ke dalam
memberi kemantapan dan percepatan pemahaman siswa, menata waktu secara efektif dan
efisien, mereduksi ukuran-ukuran suatu objek atau menyederhanakan suatu peristiwa
tertentu.

26
e. Media Teknologi Pendidikan dapat membuat kegiatan belajar menjadi lebih ‘immediate’.
Teknologi pendidikan dilukiskaan sebagai jembatan antara dunia luar (world outside)
dengan dunia dalam (world inside) sekolah. Melalui tele- visi, film dan media lainnya,
kurikulum dapat digarap secara dinamis. Pengetahuan dan realitas mudah didapat,
demikian juga pemahaman terhadap berba- gai materi pelajaran.

27

Anda mungkin juga menyukai