Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

(MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI SEKOLAH)

Dosen Pengampu :
Eka Rihan K. M.Pd

Disusun Oleh :
Muhammad Dian (180995)
Sahril (181012)
Salsa Nurbalqis (180986)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU
JURUSAN TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat-
Nya yang berlimpah, kami dapat menyusun makalah ini dengan baik sesuai
dengan kemampuan kami. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Untuk selanjutnya penulis mengharapkan semoga
makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis dan juga bagi mahasiswa
STAIN Sultan Abdurrahman. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah
ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik agar
makalah ini menjadi lebih baik dari sebelumnya, penulis sadar bahwa
kesempurnaan hanyalah milik-Nya. Akhir kata semoga makalah yang penulis
susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin yarabbal`alamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bintan, 23 Maret 2020

i
Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Pengertian Manajemen Pembiayaan di Sekolah...................................................2
B. Sumber Pembiayaan Sekolah................................................................................2
C. Ruang Lingkup Manajemen Pembiayaan di Sekolah...........................................4
BAB III..........................................................................................................................6
PENUTUP.....................................................................................................................6
A. Kesimpulan...........................................................................................................6
B. Saran......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah faktor penting untuk mewujudkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Kenyataannya, tidak semua orang dapat
memperoleh pendidikan yang wajar karena mahalnya biaya yang harus
dikeluarkan. Kondisi inilah kemudian mendorong dimasukkannya aturan tentang
pendidikan dalam amandemen UUD 1945. Konstitusi mengamanatkan kewajiban
pemerintah untuk mengalokasikan biaya pendidikan 20% dari APBN maupun
APBD agar masyarakat dapat menikmati pelayanan pendidikan.
Dengan di adakannya 20% alokasi pembiayaan dari APBN dan APBD
seharusnya mampu digunakan secara efektif dan efisien, selain itu anggaran
pendidikan dapat diperoleh dari berbagai sumber, oleh karena itu perlu dilakukan
manajemen.
Manajemen pembiayaan di sekolah adalah segenap kegiatan yang
berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana
pendidikan di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen pembiayaan di sekolah?
2. Darimanakah sumber pembiayaan sekolah?
3. Apa saja ruang lingkup manajemen pembiayaan di sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen pembiayaan di sekolah.
2. Untuk mengetahui sumber pembiayaan sekolah.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen pembiayaan di sekolah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pembiayaan di Sekolah


Manajemen adalah sebuah proses dalam perencanaan untuk mencapai
tujuan tertentu. Secara etimologi, “manajemen” berasal dari kata to manage yang
berarti mengatur. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan
urutan dan fungsi manajemen itu sendiri.1 Menurut GR Terry manajemen adalah
suatu proses yang mempunyai ciri khas yang meliputi segala tindakan-tindakan
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian yang bertujuan
untuk menentukan dan mencapai sasaran-sasaran yang sudah ditentukan melalui
pemanfaatan berbagai sumber, diantaranya sumber daya manusia dan
sumbersumber lainnya.2
Kata pembiayaan berasal dari kata dasar biaya yang artinya uang
yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dsb) sesuatu;
ongkos; belanja; pengeluaran, sedangkan kata pembiayaan sendiri berarti segala
sesuatu yang berhubungan dengan biaya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
manajemen pembiayaan di sekolah adalah segenap kegiatan yang berkenaan
dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana atau biaya
pendidikan di sekolah.

B. Sumber Pembiayaan Sekolah


Pada tingkat sekolah (satuan pendidikan), biaya pendidikan diperoleh dari
subsidi pemerintah pusat, pemerintah daerah, iuran siswa, dan sumbangan
masyarakat. Sejauh tercatat dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

1
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah, (Semarang: PT Pustaka
Rizki Putra, 2011), hlm.7
2
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),
hlm.1

2
Sekolah (RAPBS), sebagian besar biaya pendidikan di tingkat sekolah berasal dari
pemerintah pusat, sedangkan sekolah swasta berasal dari para siswa atau yayasan.3
Dalam dimensi sumber-sumber pembiayaan sekolah dapat dibagi dalam 3
kategori besar, yaitu:
1. Hasil penerimaan umum pemerintah, merupakan sumber yang terpenting
dalam pembiayaan pendidikan. Termasuk di dalamnya adalah semua
penerimaan pemerintah di semua tingkat pemerintahan, baik pajak, bantuan
luar negeri maupun pinjaman pemerintah. Besarnya ditentukan oleh aparat
pemerintah ditingkat pusat atau daerah yang pertimbangannya berdasarkan
prioritas tertentu.
2. Penerimaan khusus untuk pendidikan seperti bantuan atau pinjaman luar negeri
yang diperuntukkan untuk pendidikan, seperti UNICEF, UNESCOO, pajak
khusus yang hasil seluruhnya atau sebagian diberikan untuk pendidikan.
3. Uang sekolah atau iuran lainnya yaitu pembayaran orang tua murid secara
langsung kepada sekolah berdasarkan pertimbangan tertentu.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003
ditegaskan secara jelas bahwa pengadaan dan pendayagunaan sumber daya
pendidikan dilakukan oleh semua pihak, termasuk di dalamnya pemerintah,
masyarakat, serta keluarga peserta didik untuk mempermudah dalam memberikan
kesempatan belajar bagi semua warga negaranya. Adapun sumber-sumber biaya
pendidikan disekolah yaitu: (1) dana pemerintah, (2) iuran sekolah SPP, (3)
sumbangan sukarela dari masayarakat dan perusahaan.4

3
Supriadi. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: PT Rosdakarya 2003), hlm. 6.
4
Yeti Heryati dan Mumuh Muhsin, Manajemen Sumber Daya Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,
2014), hlm.227

3
C. Ruang Lingkup Manajemen Pembiayaan di Sekolah
1. Perencanaan Pembiayaan
Sebelum kegiatan dimulai, selalu diawali dengan tahap kegiatan
perencanaan, yang menurut Hoy dan Miskel “to plan means to study the future
and arrange the plan of operation” 5. Berdasarkan pengertian tersebut, kepala
sekolah harus memikirkan dan merencanakan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan oleh sekolah di waktu mendatang. Kemudian dilanjutkan dengan
merancang langkah-langkah operasional, yang mungkin dilakukan sesuai
dengan sumber dana dan sumber daya yang ada.
Sebelum memasuki tahun anggran dan ajaran baru, kepaala sekolah
dan guru bersama orang tua (Komite Sekolah), mengadakan rapat bersama
untuk menyusun rencana kegiatan sekolah. Rapat itu meliputi kegiatan
akademik dan kegiatan administratif dan besarnya biaya yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan tersebut.
Perencanaan ini dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah (RAPBS), yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan di sekolah selama satu tahun ajaran. Suatu kegiatan yang
dirancang dengan baik, jelas, serta rasional akan lebih mudah untuk
dilaksanakan. Maka dari itu, perlu disusun suatu rancangan kegiatan yang
disesuaikan dengan alokasi waktu, alokasi biaya, serta alokasi sumber daya
manusia secara tepat dan teratur. Semua perencanaan harus sudah
memperhitungkan semua alokasi sumber daya secara cermat, agar tidak terjadi
pemborosan, keterlambatan, atau kesulitan teknis di dalam pelaksanaannya.
2. Pelaksanaan Pembiayaan
Rencana kegiatan sekolah yang disusun sebelum memasuki tahun
ajaran baru di dalam RAPBS, di dalam pelaksanaannya perlu bersifat luwes
terhadap kondisi aktual yang berkembang dan dialam sekolah pada saat

5
Bedjo Sujanto, Pengelolaan Sekolah Permasalahan dan Solusi, (Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara,,
2018), hlm.63

4
tertentu.6 Hal ini bukan berniat untuk menyimpang dari rencana yang telah
dibuat, namun kemampuan untuk menyesuaikan dengan perubahan terjadi, serta
mendahulukan kegiatan yang dianggap penting berdasarkan urutan prioritas
perlu dipahami oleh warga sekolah.
Guru dan kepala sekolah dibiasakan berpikir dan bertindak kreatif,
fleksibel, serta responsif terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi i
masyarakat sehingga sekolah dapat memilih prioritas kegiatan mana yang harus
dilakukan, yang diperkirakan dapat meningkatkan kualitas kegiatan belajar
mengajar, serta kegiatan mana saja harus ditangguhkan dan disesuaikan dengan
kondisi daya dukungnya.
3. Evaluasi Pembiayaan
Pelaksanaan evaluasi terhadap penggunaan biaya pendidikan, pada
dasarnya adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan disekolah
sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau belum.
Evaluasi perlu dilakukan agar pelaksanaan program kegiatan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Di dalam evaluasi pembiayaan kegiatan ini, kepala sekolah harus
melihat dengan teliti dan mencocokkan antara pelaksanaan kegiatan dengan
biaya yang digunakan, serta hasil yang daapat dicapai dari kegiatan tersebut.7
Apabila capaian hasil seimbang dengan biaya yang dikeluarkan daan alokasi
waktu yang digunakan maka kegiatan tersebut dikatakan efektif. Namun,
apabila capaian lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan maka program
kegiatan tersebut dikatakan kurang efektif atau tidak efektif.

6
Ibid, hlm.69
7
Ibid, hlm.71

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manjemen pembiayaan di sekolah adalah segenap kegiatan yang
berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana
atau biaya pendidikan di sekolah.
Pada tingkat sekolah (satuan pendidikan), biaya pendidikan diperoleh dari
subsidi pemerintah pusat, pemerintah daerah, iuran siswa, dan sumbangan
masyarakat. Untuk sekolah swasta, pemerintah juga memberikan bantuan dalam
bentuk (a) penempatan guru negeri yang dipekerjakan, (b) bantuan khusus untuk
pembangunan gedung dan peralatan serta (c) uang rutin untuk kebutuhan rutin,
bantuan ini mungkin berbentuk sumbangan, bantuan atau subsidi.
Adapun ruang lingkup dalam manajemen pembiayaan di sekolah, yaitu
perencanaan pembiayaan, pelaksanaan pembiayaan, dan evaluasi pembiayaan.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Dan
apabila terdapat  kesalahan mohon untuk dapat memaafkan dan memakluminya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Heryati, Yeti, dan Mumuh Muhsin. 2014. Manajemen Sumber Daya Pendidikan.
Bandung: Pustaka Setia
Mustari, Mohamad. 2014. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sujanto, Bedjo. 2018. Pengelolaan Sekolah Permasalahan dan Solusi. Jakarta Timur:
PT. Bumi Aksara
Supriadi. 2003. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung: PT
Rosdakarya
Syukur, Fatah. 2011. Manajemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah. Semarang:
PT Pustaka Rizki Putra

Anda mungkin juga menyukai