Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Oleh: Kelompok 10

1. Putri Rahma 23031120055


2. Inda Lili Irwanti 230031120055

Kelas: Biologi 3

Dosen Pengampu:
Achmad Fadil,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT, karena tanpa Rahmat & RidhoNya, kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, sehingga makalah yang berjudul pendidikan karakter
serta pendidikan nilai pada remaja dan pembelajarannya dapat terselesaikan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Pendidkan Islam
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Achmad Fadil, M.Pd.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidkan Islam yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman- teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan
data- data dalam pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam penulisan maupun punyusunan kata makalah ini terdapat
kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik
dari teman teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang
sempurna.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada para pembaca.

Palembang, 6 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
C. Tujuan Masalah..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Apa Pengertian Evaluasi Pendidikan Islam?.....................................................................3
B. Apa Tujuan Evaluasi Pendidikanr Islam?..........................................................................4
C. Apa Fungsi Evaluasi Pendidikan?.....................................................................................5
D. Apa Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan islam?................................................................6
E. Apa Cara Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Islam?...........................................................7
F. Apa Jenis Jenis Evaluasi Pendidikan Islam?......................................................................8
G. Apa Sifat dan Teknik pendidikan islam?.........................................................................10
BAB III PENUTUP.............................................................................................................11
KESIMPULAN...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

ii
A. Latar belakang BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan islam merupakan jenis pendidikan yang memiliki pengaruh baik
bagi perilaku siswa, karena ajaran dalam pendidikan islam berlandaskan unsur-
unsur nilai yang terkandung dalam ajaran Islam. Dimana salah satu tujuannya
untuk mendidik manusia menjadi muslim yang haqiqi dengan iman yang benar,
tunduk dan beribadah kepada Allah, sehingga mencapai derajat insan kamil
dengan akhlak yang terpuji dan mulia dengan perwujudan sebagai khalifah Allah
dimuka bumi ini , dengan mengedepankan aspek rohani dalam setiap tingkah
laku, sehingga apa yang dilakukan dapat memberi manfaat dan menjadikan hidup
lebih berarti. Dan supaya terbentuknya siswa yang berkarakter insan kamil
tersebut maka diperlukan pembiasaan dan penanaman nilai-nilai islami dalam
keseharian siswa. Sehingga siswa akan terbiasa berprilaku baik dan dapat
terwujudnya siswa yang berkarakter islami
.Dalam pendidikan islam, tujuan merupakan acuan dasar dalam membentuk
program-program yang akan dijalankan Segala program yang dibentuk dalam
pendidikan islam selalu berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai dalam
pendidikan tersebut, sehingga hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan.
Keberhasilan suatu program dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah
dilakukan evaluasi atau penilaian. Dengan dilakukan suatu evaluasi maka dapat
diketahui kekurangan dan kelebihannya, serta dapat ditentukan langkah
berikutnya untuk dapat memajukan dan memperbaiki program-program
sebelumnya, dengan dilakukan evaluasi atau penilaian dapat diketahui sejauh
mana hasil belajar peserta didik, apakah program yang dilaksanakan telah
membuahkan hasil sesuai tujuan yang diharapkan atau masih jauh dari tujuan
pendidikan tersebut. Tanpa adanya kegiatan evaluasi, maka tidak akan ditemukan
informasi tentang baik buruknya kegiatan belajar mengajar yang sudah diterapkan
siswa dan guru.

1
B. RUMUSAN MALASAH
1. Apa Pengertian Evaluasi Pendidikan Islam?
2. Apa Tujuan Evaluasi Pendidikanr Islam?
3. Apa Fungsi Evaluasi Pendidikan?
4. Apa Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan islaM?
5. Apa Cara Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Islam?
6. Apa Jenis Jenis Evaluasi Pendidikan Islam?
7. Apa Sifat dan Teknik pendidikan islam?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk Memahai Pengertian Evaluasi Pendidikan Islam?
2. Untuk Memahami Tujuan Evaluasi Pendidikanr Islam?
3. Untuk Memahami Fungsi Evaluasi Pendidikan?
4. Untuk Memahami Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan islaM?
5. Untuk Memahami Cara Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Islam?
6. Untuk Memahami Jenis Jenis Evaluasi Pendidikan Islam?
7. Untuk Memahami Sifat dan Teknik pendidikan islam?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan Islam

Secara etimologi evaluasi berasal dari bahasa inggris, evaluation. Kata


evaluation berasal dari kata value yang berarti nilai atau harga. Dalam bahasa
arabValuation berarti tatsmiim, taqyiim atau taqdir Kata evaluation juga berasal
dari kata kerja yakni to evaluate yang berarti menilai.
Evaluasi adalah suatu proses penaksiran terhadap kemajuan, per- tumbuhan,
dan perkembangan peserta didik untuk tujuan pendidikan. Evaluasi pendidikan
Islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu aktivitas di
dalam pendidikan Islam. Program evaluasi ini diterapkan dalam rangka
mengetahui tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi
pelajaran, menemukan kelema han-kelemahan yang dilakukan, baik berkaitan
dengan materi, metode, fasilitas, dan sebagainya.1
.Evaluasi juga dapat diartikan sebagai upaya untuk menilai sesuatu
menggunakan kriteria tertentu. Dengan demikian secara harfiah evaluasi
pendidikan atau taqdir al-tarbawiy dapat diartikan sebagai penilaian dalam
pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan
.Evaluasi dalam wacana keislaman terdapat beberapa padanan kata. Kata-kata
tersebut adalah; al-hisab yang berarti perkiraan, penafsiran, perhitungan. Al-bala’
yang berarti percobaan dan pengujian, Al-hukm yang berarti pemutusan , Al-
qadha yang berarti keputusan, Al-nazhr yang berarti penglihatan dan al-imtihan
yang berarti pengujian Istilah nilai atau value pada mulanya populer dikalangan
filosof, dan plato lah yang mula-mula mengemukakannya. Menurut filosof nilai
“idea of worth”. Berawal dari pengertian ini lah kata nilai mulai di kenal di
berbagai kalangan, bahkan kata nilai tidak hanya digunakan dalam bidang
ekonomi atau perhitungan saja namun kata nilai digunakan juga dalam
ranah pendidikan.2

1
al-tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 9, No. 2, 2018 P. ISSN: 20869118

2
Almasri,. Manajemen Sumber Daya Manusia: Imlementasi dalam Pendidikan Islam. Kutubkhanah: Jurnal
Penelitian Sosial Keagamaan, 19(2), 133–151.

3
B. Tujuan Evaluasi Pendidian Islam
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman peserta di- dik
terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk
mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan me- ngetahui tingkat
perubahan perilakunya. Selain itu, program evaluasi bertujuan mengetahui siapa
di antara peserta didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi
perhatian khusus agar ia dapat me- ngejar kekurangannya. Sasaran evaluasi tidak
bertujuan mengevaluasi peserta didik saja, tetapi juga bertujuan mengevaluasi
pendidik, yaitu sejauh mana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya
untuk mencapai tujuan pendidikan Islam."3
Tujuan evaluasi ditujukan juga untuk melihat dan mengetahui proses yang
terjadi semasa dalam pembelajaran yang meliputi proses belajar mengajar yang
dilakukan siswa dan guru, sarana dan prasarana sekolah, ataupun hasil dari proses
belajar mengajar siswa. Evaluasi juga dapat mendorong para siswa untuk lebih
giat belajar secara terus menerus dan juga kepada guru untuk lebih meningkatkan
kualitas proses pembelajaran serta mendorong sekolah untuk meningkatkan
fasilitas dan kualitas belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
evaluasi adalah untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik
dalam hubungannya dengan tuhannya, masyarakat, alam, bahkan dirinya sendiri.
Dengan ini menyatakan bahwa tujuan evaluasi pendidikan islam lebih ditekankan
kepada penilaian afektif dan psikomorotik dibanding kognitif. Serta tujuan dari
evaluasi sendiri untuk mengembangkan proses pembelajaran yang meliputi input,
transformasi dan output.4
C. Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam
Fungsi evaluasi adalah membantu peserta didik agar ia dapat meng- ubah atau
mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan padanya
cara meraih suatu kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya. Di samping itu,
fungsi evaluasi juga dapat membantu seorang pendidik dalam mempertimbangkan

3
.Oemar Hamalik, Pengajaran Unit, (Bandung: Alumini, 1982), h. 106,
4
sawaluddin. . Konsep Evaluasi dalam Pembelajaran Pendidikan Islam. Jurnal AlThariqah, 3(1), 39–53.

4
adequate (cukup memadai) metode pengajaran serta membantu dan
mempertimbangkan administrasinya."5
Sasaran-sasaran evaluasi pendidikan Islam secara garis besarnya melihat empat
kemampuan peserta didik, yaitu: ; ; dan c Keempat kemampuan dasar tersebut
dijabarkan dalam klasifikasi kemampuan teknik menjadi masing-masing sebagai
berikut:
1. Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan tuhannya.
sejauh mana loyalitas dan pengabdiannya kepada Allah Swt. dengan indikasi-
indikasi lahiriah berupa tingkah laku yang mencerminkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah Swt., yang tertuang dalam bentuk ibadah seperti
shalat, puasa, dan haji.
2. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat,
sejauh mana ia dapat menerapkan nilai-nilai agamanya dan kegiatan hidup
bermasyarakat, seperti akhlak yang mulia, disiplin, kepeduli- an, dan
tanggung jawab sosial.
3. Sikap dan peng- alaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat,
bagaimana ia berusaha mengelola dan memelihara serta menyesuai- kan diri
dengan alam sekitarnya, apakah ia merusak ataukah mem- beri makna bagi
kehidupan alam semesta.
4. Sikap dan pandangan terhadap diri sendiri selaku hamba Allah angota
masyarakat, bagaimana dan sejauh mana ia memandang diri sendiri sebagai
hamba Allah dalam menghadapi kenyataan masyarakat yang beraneka ragam
budaya, suku, dan agama.6
Allah Swt. dalam mengevaluasi hamba-hamba-Nya tidak memandang formalitas,
tetapi memandang substansi di balik tindakan hamba-hamba tersebut. Bahkan
kualitas suatu perilaku lebih dipentingkan daripada kuantitasnya dalam proses
evaluasi. Firman Allah Swt.: "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali
tidak dapat mencapai (keridhaan) Al- lah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang
dapat mencapainya" (QS. al- Hajj: 37). "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya
Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia
Mahaperkasa lagi Maha Pengampun" (QS. al-Mulk: 2) Sabda Nabi saw.:
5
Muhammad Athiyah al-Abrasyi, Ruh al-Tarbiyah wa al-Ta'lim, (Saudi Arabiyah: Dar al-Ahya' t.th.), h. 362.
6
Oemar Hamalik, Op.cit, h. 106-107

5
"Sesungguhnya Allah tidak mengevaluasi pada bentuk dan rupa, postur tubuh
serta harta kamu, tetapi Allah mengevaluasi pada hati dan amal perbuatanmu"
(HR. Thabrani).
D. Prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan Islam
Evaluasi adalah penilaian tentang suatu aspek yang dihubungkan dengan
situasi aspek lainnya, sehingga diperoleh gambaran menyeluruh yang ditinjau dari
beberapa segi. Sehubungan itu, dalam pelaksanaan evaluasi harus diperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Prinsip Kesinambungan (Kontinuitas)
Evaluasi tak hanya dilakukan setahun sekali, atau per semester, te- tapi dilakukan
secara terus-menerus, mulai dari proses belajar mengajar sambil memperhatikan
keadaan peserta didiknya, hingga peserta didik tersebut tamat dari lembaga
sekolah. Dalam ajaran Islam, sangat diper- hatikan prinsip kontinuitas, karena
dengan berpegang dengan prinsip ini, keputusan yang diambil oleh seseorang
menjadi valid dan stabil (QS. Fushshilat: 30), serta menghasilkan suatu tindakan
yang menguntungkan (QS. al-Ahqaf: 13-14).
2. Prinsip Menyeluruh (Komprehensif)
Prinsip yang melihat semua aspek; meliputi kepribadian, ketajaman hafalan,
pemahaman, ketulusan, kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab, dan
sebagainya. Bila diperlukan, masing-masing bidang diberi- kan penilaian secara
khusus, sehingga peserta didik mengetahui kelebih- annya dibanding dengan
teman-temannya. Hal itu diasumsikan bahwa tidak semua peserta didik menguasai
beberapa pengetahuan atau kete- rampilan secara utuh. Dalam kondisi inilah maka
setiap individu yang berprestasi dapat menerima hadiah, sekalipun pada beberapa
bagian ia tertinggal dengan teman-temannya.
3. Prinsip Objektivitas
Dalam mengevaluasi berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh
dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosional dan irasional. Allah Swt.
menitahkan agar seseorang berlaku adil dalam mengevaluasi sesuatu, jangan
karena kebencian menjadikan ketidakobjektifan evaluasi yang di- lakukan (QS. al-
Maaidah: 8). Nabi Muhammad saw. bersabda, "Andaikan Fathimah binti
Muhammad itu mencuri, niscaya aku tidak segan-segan memotong kedua

6
tangannya." Demikian pula halnya dengan Umar bin Khattab yang mencambuk
anaknya karena berbuat zina. Prinsip ini dapat diterapkan bila penyelenggara
pendidikan sifat-sifat utama, misalnya sifat sidiq (benar atau jujur), ikhlas,
amanah, ta'awun, ramah, dan sebagainya7
E. Cara Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Islam
Evaluasi pendidikan Islam dapat dilakukan dengan dua cara, yai- tu
evaluasi terhadap diri sendiri (self-evaluation) dan terhadap kegiatan orang lain
(peserta didik)."
1. Terhadap Diri Sendiri
Seorang Muslim, termasuk peserta didik, yang sadar dan baik ada- lah mereka
yang sering melakukan evaluasi diri dengan cara muhasabah dengan menghitung
baik buruknya, menulis autobiografi dan inventari- diri (self-inventory), baik
mengenai kelebihan yang harus dipertahan kan maupun kekurangan dan
kelemahan yang perlu dibenahi. Evaluasi terhadap diri sendiri yang sesungguhnya
akan mampu menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, karena yang
mengetahui perilaku individu adalah individu itu sendiri. Firman Allah Swt.
dalam QS. adz-Dzariyat ayat 21: "Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah
kamu tiada mem- perhatikan?" Kelemahan evaluasi diri sendiri adalah cenderung
subjektif apabila yang bersangkutan tidak memiliki kesadaran untuk perbaikan
dan peningkatan diri, sebab ia ingin terlihat sukses, tanpa cacat, dan ingin di
depan.
Umar bin al-Khattab berkata: "Hasibu qabla 'an tuhasabu" (Evaluasi- lah
dirimu sebelum engkau dievaluasi oleh orang lain) dengan begitu, in- dividu
dituntut waspada dalam melakukan suatu tindakan, karena semua tindakan itu
tidak terlepas dari evaluasi dari Allah Swt. (QS. al-Baqarah: 115) serta dua
malaikat sebagai supervisornya, yaitu Raqib dan Atid (QS. Qaf: 18).
2. Evaluasi Kegiatan Orang Lain
Evaluasi terhadap perilaku orang lain harus disertai dengan amr ma'ruf dan nahi
munkar (mengajar yang baik dan mencegah yang mungkar) tujuannya adalah
memperbaiki tindakan orang lain, bukan untuk mencari aib atau kelemahan

7
Arifin HM, Op.cit., h. 242

7
8
seseorang. Dengan niatan ini maka evaluasi pendidikan Islam dapat terlaksana
(QS, al-Ashr: 3). Dengan dorongan hawa nafsu dan bisikan setan, individu
terkadang melakukan kesalah- an dan perilaku yang buruk. Ia tidak merasakan
bahwa tindakannya itu merugikan di kemudian hari. Dalam kondisi ini, perlu ada
evaluasi dari orang lain, agar ia dapat kembali ke fitrah aslinya yang cenderung
baik. Evaluasi dari orang lain cenderung objektif, karena tidak dipengaruhi hasrat
primitifnya.
F. Jenis Jenis Evaluasi Pendidikan Islam
Dalam konteks pendidikan, evaluasi qur’anic tersebut mempunyai karakter
yang sama dengan evaluasi-evaluasi pendidikan dibawah ini;
1. Evaluasi formatif adalah evaluasi atau penilaian yang dilakukan untuk
dapat mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik setelah
menyelesaikan program dalam satuan materi pokok pada suatu bidang studi
tertentu. Sehingga pendidik dapat menetapkan tingkat penguasaan peserta-didik
dan menentukan bagian-bagian tugas yang belum dikuasai dengan tepat. Evaluasi
ini dilakukan karena manusia memiliki banyak kelemahan dan membutuhkan
bantuan dan pendorong, seperti yang telah difirmankan dalam Al-Qur’an surah
An-Nisa ayat 28 yang Artinya: Allah hendak memberikan keringanan kepadamu,
dan manusia dijadikan bersifat lemah
2. Evaluas sumatif adalah penilaian atau evaluasi yang secara umum
dilakukan untuk menilai hasil keseluruhan dari proses belajar mengajar pada
setiap akhir periode belajar-mengajar, dan dilakukan secara terpadu. Evaluasi ini
sejalan dengan semangat Al-Qur’an surah Al-Insyiqaq ayat 19, dan AlQamar ayat
49Artinya:Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat dalamkehidupan Q.S
Al-Insyiqaq: 19 Artinya : Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu
menurut ukuran
3. Evaluasi placement adalah evaluasi atau penilaian tentang pribadi
peserta didik untuk kepentingan penempatan di dalam situasi belajar yang sesuai
dengan kondisi peserta didik . Evaluasi ini biasanya dilakukan sebelum peserta
didik mulai mengikuti proses pembelajaran, hal ini berguna vuntuk kepentingan

8
Baca Syahminan Zaini dan Muhaimin, Belajar sebagai Sarana Pengembangan Fitrah Manusia, (Jakarta:
Kalam Mulia, 1991), h. 59-64.

8
penempatan pada jurusan atau fakultas yang sesuai dengan kemampuan siswa. 9
Hal ini didasari karna setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-
beda. Dan perbedaan itu bisa menjadi kelemahan dan kelebihan. Jika kelebihan
dapat dikembangkan dan kelemahan dapat diperbaiki seperti firman Allah;
Artinya: Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya
masingmasing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalan-
Nya(Q.S Al-Isra’: 84)
4. Evaluasi diagnostik ialah evaluasi yang ditujukan untuk mengetahui dan
menganalisis tentang keadaan peserta didik, baik yang berkenaan dengan
kesulitankesulitan yang dihadapi, maupun hambatan yang dijumpai dalam
kegiatan belajar mengajar. Evaluasi ini dilakukan agar guru dapat memahami
keadaan dan kesulitan yang dialami oleh peserta didik, sehingga dapat
menentukan tahap penanganan yang dapat diberikan kepada peserta didik. Dalam
islam difirmankan dalam Al-quran surah al-insyirah ayat 5-7 Artinya: Karena
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. 7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Q.S Al
insyirah:5-7)
5. Evaluasi kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran yang telah dijatahkan dalam struktur program, berupa penugasan-
penugasan atau pekerjaan rumah yang menjadi pasangan kegiatan intrakulikuler
(Djamarah, 2000). Dari jenis-jenis evaluasi ini disimpulkan bahwasanya evaluasi
pendidikan islam tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi atau menilai satu
aspek namun menilai berbagai aspek yang terjadi selama proses pendidikan dan
pengajaran.
G. Sifat Dan Teknik Evaluasi Pendidikan Islam
Sifat-sifat evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam adalah sebagai
berikut:
1. kuantitatif, yaitu hasil evaluasi yang diberi- kan skor atau nilai dalam
bentuk angka, misalnya 50, 79, dan 100

9
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1990), h. 268-270

9
2. kualitatif, yang hasil evaluasi diberikan dalam bentuk pernyataan verbal,
misalnya memuaskan, baik, cukup dan kurang.
Teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi pendidikan Islam ada- lah:
1. teknik tes, yaitu teknik yang digunakan untuk menilai kemam- puan
peserta didik, meliputi pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil belajar,
serta bakat khusus dan inteligensinya. Teknik ini terdiri atas:
a. uraian (essay test), baik uraian bebas (free test) maupun uraian
terbatas (limited essay)
b. objektif tes, dalam bentuk betul-salah (true-false), pilihan ganda
(multiple choice), menjodohkan (matching), isian (complation)
dan jawaban singkat (short answer)
c. bentuk tes lain, seperti bentuk ikhtisar, laporan, dan bentuk
khusus dalam pelajaran bahasa;
2. nontes, yaitu teknik yang digunakan untuk menilai karakteristik lainnya,
misalnya minat, sikap, dan kepribadian siswa. Teknik ini meliputi obser- vasi
terkontrol, wawancara (interview), rating scale, inventory, questionna ire,
dan anecdotal accounts."10

10
Ismed Syarif dan Ramdono, Komponen Evaluasi dalam Pengajaran Suatu Sistem, (Jakarta: R
Pengetahuan, 1984), h. 15.

1
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Evaluasi dalam pendidikan islam sangat erat kaitannya dengan apa yang
tela difirmankan dalam alquran, dimana evaluasi dalam pendidikan islam yakni
obyek yang di nilai atau di evaluasi dari peserta didik tidak hanya hal-hal yang
berkaitan dengan keilmuan saja, dan bukan pula yang berkaitan dengan perilaku
keagamaannya saja; namun keseimbangan diantara keduanya. Peserta didik selalu
dievalausi akan tingkah laku keagamaan, sosial beserta keilmuan, ketrampilan dan
lain sebagainya. Dengan pembahasan di atas diharapkan untuk para pendidik
maupun siswa untuk dapat menerapkan sistem-sitem evaluasi dalam pendidikan
islam yang sesuai dengan prosedur dan prisnsip-prinsipnya. Sehingga kegiatan
belajar dan mengajar yang dilakukan di sekolah dapat mencapai hasil yang
maksimal, dan diarapkan setelah melaksanakan evaluasi dapat mengetahui
kekurangan, kendala bahkan solusi yang dapat diterapkan sehingga menjadikan
proses belajar mengajar lebih efektif.

1
DAFTAR PUSTAKA
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 9, No. 2, 2018
P. ISSN: 20869118
Sawaluddin. (2018). Konsep Evaluasi dalam Pembelajaran Pendidikan Islam.
Jurnal AlThariqah, 3(1), 39–53.
Sudion, A. (2005). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Suharna, A. (2016a). Evaluasi Pendidikan Persfektif Islam. Jurnal Qathrunâ, 3(2),
49–68.
Suharna, A. (2016b). Evaluasi Pendidikan Perspektif Islam. Jurnal Qathrunâ, 3(2)
Suryani, Y. E. (2017). Pemetaan Kualitas Empirik Soal Ujian Akhir Semester pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA di Kabupaten Klaten. Jurnal
Pendidikan Dan Evaluasi Pendidikan, 21(2), 142–152.
Oemar Hamalik, Pengajaran Unit, (Bandung: Alumini, 1982)
Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha
Nasional,1981), h. 139.
Muhammad Athiyah al-Abrasyi, Ruh al-Tarbiyah wa al-
Ta'lim, (Saudi Arabiyah: Dar al-Ahya' t.th.), .
Oemar Hamalik, Op.cit, . Pndidikan Islam (bandung:20139)
Arifin HM, Imu Pendidikan Islam: Suara Tinjauan Teoritis dan Praktis, (Jakarta:
Bumi Aksar 1991)
Ismed Syarif dan Ramdono, Komponen Evaluasi dalam Pengajaran Suatu Sistem,
(Jakarta: R Pengetahuan, 1984),
Baca Syahminan Zaini dan Muhaimin, Belajar sebagai Sarana Pengembangan
Fitrah Manusia, (Jakarta: Kalam Mulia, 1991).
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1990).

Anda mungkin juga menyukai