Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM

(ILMU PENDIDIKAN ISLAM)

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah filsafat Pendidikan islam

Dosen : deden Muhammad nurdin, s.pd

Disusun oleh:

Bunyamin Haz Dispi Nawawi Ramat

Muhammad Ali Najin Muhammad Abdul Basit

Sahrul Mutakin Alpan Muhammad Hilmi

PROGRAM STUDI MANAGEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AZZAHRA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia dan
hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas karya tulis ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW
beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.

Tugas makalah yang diberi judul “ Evaluasi dalam Pendidikan Islam” ini ialah
suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja penulis dimana tugas ini merupakan
syarat dari aspek penilaian mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari
kekurangan, terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi dan sumber yang
penulis dapatkan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
sangat penulis perlukan untuk perbaikan penulisan makalah ini.

Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya serta


keridhoan-Nya kepada kita semua, Aamiin.

Cibalong, 26 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….. 2

1.3 Tujuan …………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………….. 3

2.1 Pengertian Evaluasi dalam Pendidikan Islam …………………………. 3

2.2 Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam …………………………….. 5

2.3 Tujuan Evaluasi dalam Pendidikan Islam ……………………………...7

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………..10

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….10

3.2 Saran ……………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan dapat tercapai? Apakah


aktivitas yang dilakukan telah berhasil mencapai sasaran? Apakah prosedur kerja
yang dilakukan sudah tepat? Apakah sumber daya yang dimiliki sudah dapat
dimobilisasi secara optimal untuk mencapai tujuan? Apakah elemen-elemen
pendukung kegiatan sudah berfungsi dengan baik? Kesemuanya itu membutuhkan
proses evaluasi untuk dapat menjawab secara tepat.

Kedudukan evaluasi dalam proses kegiatan juga memiliki kedudukan yang


sama pentingnya, karena evaluasi merupakan bagian integral dari proses kegiatan
secara keseluruhan. Oleh karena itu secara sederhana evaluasi akan menjadi wahana
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan
serta menjadi sumber informasi yang terukur, hambatan – hambatan atau kendala
yang dihadapi di dalam proses pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.

Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan komponen yang penting


dan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses. Kepentingan evaluasi tidak hanya
mempunyai makna bagi proses belajar siswa, tetapi juga memberikan umpan balik
terhadap program secara keseluruhan. Oleh karena itu, inti evaluasi adalah pengadaan
informasi bagi pihak pengelola proses belajar mengajar untuk membuat keputusan.
Evaluasi meliputi semua aspek pembelajaran, baik kemampuan intelektual (kognitif),
kemampuan rasa dan sikap atau perilaku (afektif), serta kemampuan keterampilan
(psikomotorik). Pada aspek kognitif evaluasi dimaksudkan sebagai seberapa jauh
kemampuan pengetahuan yang diperoleh melalui proses pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Ini menyangkut kemampuan anak didik untuk mengetahui,
memahami, menganalisis subyek pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Sedangkan aspek afektif, menyangkut kemampuan anak didik untuk


menerima, berpatisipasi, menilai, mengorganisasi serta membentuk pola hidup.

4
Selanjutnya aspek psikomotorik menyangkut kemampuan anak didik untuk
melakukan persepsi, melakukan gerakan terbimbing, melakukan gerakan yang
terbiasa, hingga yang kompleks serta melakukan penyesuaian pola dan
mengembangkan kreativitas.

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai


ajaran Islam sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an dan al-Hadits serta dalam
pemikiran para ulama dan dalam praktik sejarah umat Islam. Dalam pendidikan Islam
evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan Islam yang harus
dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan
atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan Islam dan proses
pembelajaran.

Untuk mencapai idealitas di atas, maka haruslah disusun sebuah sistem


evaluasi pembelajaran FPI yang tidak hanya melihat Islam sebagai sebuah
pengetahuan atau pemahaman, tetapi lebih dari itu yaitu dengan memandang Islam
sebagai sebuah aksi moral.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian evaluasi pendidikan islam?


2. Bagaimana prinsip evaluasi dalam pendidikan islam?
3. Bagaimana tujuan evaluasi dalam pendidikan islam?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari evaluasi dalam pendidikan Islam.


2. Untuk dapat mengetahui apa saja prinsip yang terdapat dalam evaluasi
pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui bahwa adanya tujuan dan kegunaan evaluasi dalam
pendidikan Islam tersebut.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi

A. Menurut Bahasa/Etimologi

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris Evaluation yang berarti menilai. Istilah
nilai (value) pada mulanya dipopulerkan oleh filosof dan Plato yang pertama kali
mengemukakannya. Kata nilai menurut pengertian filosof, adalah idea of world.
Kemudian, kata nilai juga ada keterkaitannya dengan dunia ekonomi yang dipanutkan
dengan harga.

Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihan, yang berarti ujian, dan
khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan. Nilai dalam
bahasa Arab disebut dengan al-Qimah atau al-Taqdir. Dengan demikian secara
harfiat evaluasi pendidikan, al-Taqdir al-Tarbawiy yang dapat diartikansebagai
penilaian dalam bidang pendidikan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan.

B. Menurut Istilah/Terminologi

Dalam pendidikan ada lima istilah yang saling berkaitan diantaranya:

a. Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu gejala
menurut aturan tertentu. Pengukuran bisa bersifat kuantitif yang hasilnya
berupa angka dan kualitatif yang bukan berupa angka (berupa predikat atau
pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat
kurang), yang disertai dengan deskripsi penjelasan peserta didik.
b. Penilaian

6
Penilaian atau assessment adalah istilah umum yang mencakup semua
metode yang biasa digunakan untuk menilai untuk kerja individu atau
kelompok peserta didik.
c. Evaluasi
Evaluasi atau evaluation adalah penilaian yang sistematik tentang
manfaat atau kegunaan suatu objek. Evaluasi memerlukan data hasil
pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki banyak dimensi.
Dengan demikian di dalam evaluasi terdapat pengukuran dan penilaian.
d. Ulangan
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
unruk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan
menentukan keberhasilan belajar peserta didik. (Permen Diknas No. 20 Tahun
2007)
e. Ujian
Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau
penyelesaian dan suatu satuan pendidikan. Ujian ada dua macam, yaitu: Ujian
Sekolah dan Ujian Nasional.
f. Para ahli mendevinisikan evaluasi sebagai berikut
1) Menurut Edwin Wandt evaluasi mengandung pengertian satu
tindakan / proses dalam membentuk nilai sesuatu
2) Menurut M. Chabibi Thoha evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadan objek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk
memproleh kesimpulan.

Oleh karena itu, yang dimaksud evaluasi dalam pendidikan Islam adalah
pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam guna

7
melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Islam
sebagai tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri.

Jadi evaluasi pendidikan Islam yaitu kegiatan penilaian terhadap tingkah laku
peserta didik dari keseluruhan aspek mental-psikologis dan spiritual religius dalam
pendidikan Islam, dalam hal ini tentunya yang menjadi tolak ukur adalah al-Qur’an
dan al-Hadits. Evaluasi harus dilakukan dengan tepat, cermat dan akuntable. Sebab
demikian, evaluasi dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara objektif,
sehingga tidak akan merugikan siswa itu sendiri maupun Stakeholder yang lainnya,
termasuk masyarakat dan negara. Dengan pelaksanaan evaluasi ini bukan hanya
pendidik juga keseluruhan aspek/unsur pendidikan Islam.

2.2 Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam

A. Prinsip Umum
Agar evaluasi dapt akurat dan brmanfat bagi peserta didik dan masyarakat,
maka harus menerapkan seprangkat prinsip-prinsip umum sebagai berikut :
a. Valid
Evaluasi mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan
jenis tes yang terpercaya dan shahih. Artinya ada kesesuaian alat ukur dengan
fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran.
b. Berorientasi kepada kompetensi
Evaluasi harus memiliki pencapaian kompetensi peserta didik yang
meliputi seprangkat pengetahuan, sikap keterampilan dan nilai yang refleksi
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
c. Berkelanjutan/ berkesinambungan (kontinuitas)
Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus dari waktu ke waktu
untuk mengetahui secar menyeluruh perkembangan pesert didik sehingga
kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat dipantau melalui penilaian.
d. Menyeluruh (Komprehensif)

8
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik dan juga meliputi seluruh materi berdasarkan
prosedur.
e. Bermakna
Evaluasi diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua
pihak. Untuk itu evaluasi hendaknya mudah difahami dan dapat
ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Adil dan Objektif
Evaluasi harus mempertimbangkan rasa keadilan bagi peserta didik
dan objektif berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi
oleh hal-hal yang bersifat emosional dan irasional. Jangan karena kebencian
menjadikan ketidakobjektifan evaluasi.
g. Terbuka
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan
sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak
yang berkepentingan, tanpa ada rekayasa atau sembunyi-sembunyi yang dapat
merugikan semua pihak.
h. Ikhlas
Evaluasi dilakukan dengan niat dan yang bersih, dalam rangka
efisiensi tercapainya tujuan pendidikan dan bai kepentingan peserta didik.
i. Praktis
Evaluasi dilakukan dengan mudah dimengerti dan dilaksanakan
dengan beberapa indikator:
1. Hemat waktu, biaya, dan tenaga
2. Mudah diadministrasikan
3. Mudah menskor dan mengolahnya
4. Mudah ditafsirkan
j. Dicatat dan akurat

9
Hasil dari setiap evaluasi peserta didik harus secara sistematis dan
komprehensif dicatat dan disimpan, sehingga sewaktu – waktu dapat
digunakan.

k. Sistematis

Evaluasi dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti


langkah – langkah baku.

l. Menggunakan acuan kriteria

Evaluasi didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang


ditetapkan.

m. Akuntabel

Evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,


maupun hasilnya.

B. Prinsip Khusus
1. Adanya jenis penilaian yang digunakan yang memungkinkan adanya
kesempatan terbaik dan maksimal bagi perserta didik untuk
menunjukan kemampuan hasil belajar mereka.
2. Setiap peserta didik harus mampu melaksanakan prosedur penilaian,
dan pencatatan secara tepat prestasi dan kemampuan serta hasil belajar
yang dicapai peserta didik.
3. Hasil penilaian ditindak lanjuti dengan program remedial bagi peserta
didik yang pencapaiannya dibawah kriteria ketuntasan.
4. Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan di dalam sekolah maupun luar sekolah.

2.3 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Dalam Pendidikan Islam

10
Tujuan program evaluasi adalah mengetahui kadar atau ukuran pemahaman
anak didik terhadap materi pembelajaran, melatih keberanian, dan mengajak anak
didik untuk mengingat materi yang telah diberikan

A. Tujuan Secara Umum

Ada tujuan pedagogis dari sistem evaluasi Al-Qur’an terhadap perbuatan


manusia, yaitu:

1. Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai


macam problema kehidupan. (Q.S al-baqarah: 155)
2. Untuk mengetahui sejauh mana atau sampai dimana hasil pendidikan
wahyu yang telah diaplikasikan Rasulullah kepada umatnya.
3. Untuk menentukan klasifikasi atau tingkat kehidupan keislaman atau
keimanan manusia, sehingga diketahui manusia paling beriman di sisi Allah
SWT yang paling bertaqwa kepada-Nya.
B. Tujuan Evaluasi di Lembaga Pendidikan Islam
Secara umum, tujuan evaluasi pada satuan (lembaga) pendidikan islam
adalah:
1. Untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi
pelajaran, dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi
yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya.
2. Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan lemah,
sehingga yang lemah diberikan perhatian khusus agar ia dapat
mengejar kekurangannya.
3. Mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagi dasar untuk
mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil pendidikan
yang telah dicapai.
4. Untuk mencari dan menemukan faktor – faktor penyebab keberhasilan
dan ketidak berhasilan peserta dalam mengikuti program pendidikan,
sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara – cara
perbaikannya.

11
C. Fungsi Evaluasi dalam Pendidikan Islam
1. Ishlah, yaitu perbaikan terhadap semua komponen pendidikan,
termasuk perbaikan perilaku, wawasan dan kebiasaan – kebiasaan
peserta didik.
2. Tazkiyah, yaitu penyucian terhadap semua komponen pendidikan,
artinya melihat kembali program – program pendidikan yang
dilakukan, apakah program tersebut penting atau tidak dalam
kehidupan peserta didik.
3. Tajdid, yaitu memodrenisasi semua kegiatan pendidikan. Dengan
kegiatan ini dapat dimobalisasi dan dinamisasi untuk kepentingan
yang lebih maju.
4. Ad-Dakhil, yaitu masukan sebagai laporan bagi orang tua peserta didik
berupa rapor, ijazah, sertifikat dan sebagainya.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Pengertian evaluasi dalam pendidikan islam terbagi dua yaitu secara


etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu Evaluation dan bahasa arab
yaitu al-taqdir al tarbawiy. Secara terminology ada lima istilah yang
berkaitan yaitu pengukuran, penilaian, evaluasi, ulangan, dan ujian.
b. Prinsip evaluasi dalam pendidikan islam terbagi dua yaitu (1) prinsip
umum yang mana valid, beriorentasi pada kompetensi, berkelanjutan,
menyeluruh, bermakna, adil dan objektif, terbuka, ikhlas, praktis, dicatat
dan akurat, sistematis, akuntabel. (2) prinsip khsusus diantaranya; jenis
penilaian yang dapat menunjukkan kemampuan hasil belajar peserta didik,
peserta didik dapat pelaksanakan prosedur penilaian terhadap prestasi dan
kemampuan yang dicapai, adanya program remedial bagi peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan, dan penilaian juga sesuai dengan
keadaan.
c. Tujuan evaluasi dalam pendidikan islam dapat dibagi menjadi dua; (1)
secara umum yng berdasarkan Al-Qur’an dan praktikal Rasulullah SAW
dengan menguji daya kemampuan manusia, mengetahui sejauh mana
pendidikan wahyu yang telah diaplikasikan. (2). Tujuan evaluasi yang

13
lainnya ialah mengetahui kadar pemahaman siswa, mengetahui tingkat
kecerdasan dan kekurangan dari siswa, dan mengumpulkan informasi yang
digunakan untuk pengecekan hasil pencapaian.

3.2 Saran

Demikian paparan makalah tentang evaluasi pendidikan Islam bahwa evaluasi


dalam pendidikan islam itu sangatlah penting sehingga perlunya adanya perbaikan,
menelaah dan mengkaji secara continue dalam perbaikan secara terus menerus
terhadap pembelajaran agar mencapai tujuan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib & Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: Kencana, 2008

Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers,
2002.

Drs. M. Ngalim Purwanto,M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT.


Remaja Rosdakarya Bandung, 2004

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan


Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Kalam Mulia, 2008.

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2002

14

Anda mungkin juga menyukai