NAMA KELOMPOK :
3. KHASAN ANWAR
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang merupakan sumber
dari segala Ilmu Pengetahuan, yang telah memberikan kami nikmat kesehatan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini . Tak lupa sholawat serta salam kami
sanjungkan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di Yaumul Akhir nanti, Aamiin.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kami
di masa yang akan datang. Sehingga dalam kesempatan ini, perkenankan kami
mengucapkan terimakasih untuk yang terhormat :
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas amal yang telah
diberikan kepada kami. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan teman
– teman, Aamiin
2
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Secara Bahasa, Evaluasi berasal dari bahasa inggris “Evaluation” yang berarti
penilaian atau penaksiran. Sedangkan secara etimologi, “evaluasi” berasal dari kata
“to evaluate” yang berarti menilai. Evaluasi pendidikan agama ialah suatu kegiatan
untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan agama.
Evaluasi adalah alat untuk mengukur ampai dimana penguasaan murid terhadap
pendidikan yang telah diberikan. Dalam beberapa literatur dan kamus Bahasa Arab,
evaluasi disebut dengan al-taqwim yang memiliki beberapa makna :
2. Mengukur (al-tadbir)
Para ahli serta pakar mempunyai pandangan serta pendapat yang berbeda-beda
dalam mendefinisikan mengenai apa itu evaluasi. Evaluasi Pembelajaran menurut
para ahli antara lain :
Sudijono ( 1996 )
Pengertian evaluasi adalah penafsiran atau interupsi yang bersumber pada data
yang kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan hasil dari suatu pengukuran.
Nurkancana ( 1983 )
5
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang di lakukan yang berkenaan dengan proses
untuk menentukan nilai dari suatu hal.
Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang
berarti penilaian atau penaksiran.
Kumano ( 2001 )
6
menentukan tingkat ketercapaian tujuan serta mengambil keputusan untuk
memperbaiki dan membenahinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan.
Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk belajar
mengajar pendidikan agama): untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi
taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetepkan dalam kurikulum. Disamping itu agar guru dapat
menilai daya guna pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
sekaligus mempertimbangkan hasilnya serta metode mengajar dan sistem
pengajaran yang dipergunakan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan
dalam kurikulum.
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman anak didik terhadap
materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat
kembali materi yang telah diberikan. Selain itu, program evaluasi bertujuan
mengetahui siapa diantara anak didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang
lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya, sehingga
naik tingkat, kelas maupun tamat sekolah. Sasaran evaluasi tidak hannya
bertujuan mengevaluasi anak didik saja, tetapi juga bertujuan mengevaluasi
pendidik, sejauh mana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk
mencapai tujuan pendidikan islam.
7
telah mencapai tujuan, atau sejauhmana batas kemampuan yang telah dicapai oleh
seseorang atau sebuah lembaga. Kedua, untuk mengetahui sejauhmana efektifitas
cara dan proses yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Abdul Mujib dkk, tujuan evaluasi adalah:
1. Mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran,
melatih keberanian, dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali
materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya.
2. Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang lemah,
sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar
kekurangannya.
3. Mengumpulkan informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk
mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil pendidikan yang telah
dicapai untuk kemudian dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki fungsi
pokok, sebagai berikut:
1. Mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan
kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengukur sampai di mana keberhasilan sistem pengajaran yang
digunakan.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses
belajar mengajar.
Dalam rangka menerapkan prinsip keadilan dan keikhlasan, evaluasi
pendidikan berfungsi:
1. Penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan-peranan masa hadapan
dan pemindahan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan peranan-peranan
tersebut.
2. Pemindahan pengetahuan kepada generasi muda.
3. Pemindahan nilai-nilai dari generasi tua kepada generasi muda.
8
4. Mendidik anak didiknya beramal di dunia ini untuk memetik hasilnya di
akhirat.
Seorang pendidik melakukan evaluasi di sekolah mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf
perkembangan dan kemajuan yang diperoleh peserta didik dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan
agama.
2. Mengetahui prestasi hasil belajar guna menetapkan keputusan.
3. Untuk mengetahui efektivitas cara belajar dan mengajar yang telah
dilakukan benar-benar tetap atau tidak, baik yang berkenaan dengan sikap
guru maupun peserta didik.
4. Mengetahui kelembagaan guna menetapkan keputusan yang tepat dan
mewujudkan persaingan sehat, dalam rangka berpacu dalm prestasi.
5. Untuk mengetahui sejauh mana kurikulum telah dipenuhi dengan proses
kegiatan belajar mengajar.
6. Untuk mengetahui pembiayaan yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan
dalam berbagai kebutuhan.
7. Sebagai bahan laporan terhadap orangtua peserta didik.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan Oemar Hamalik, bahwa fungsi
evaluasi adalah untuk membantu peserta didik agar ia dapat mengubah atau
mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan padanya
cara meraih suatu kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya, selain itu juga
dapat membantu seorang pendidik dalam mempertimbangkan adequate (cukup
memadai) metode pengajaran serta membantu dan mempertimbangkan
administrasinya. Sementara pendapat lain mengemukakan, evaluasi berfungsi
sebagai:
1. Mengidentifikasi dan merumuskan jarak dari sasaran-sasaran pokok dari
kurikulum secara komprehensif;
2. Penetapan bagi tingkah laku apa yang harus direalisasikan oleh siswa;
9
3. Menyeleksi atau membentuk instrumen-instrumen yang valid, terpercaya
dan praktis untuk menilai sasaran-sasaran utama proses kependidikan atau
ciri-ciri khusus dari perkembangan dan pertumbuhan manusia didik.
Adapun fungsi evaluasi menurut Abudin Nata adalah :
1. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan.
2. Memberi umpan balik bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran.
3. Untuk menentukan kemajuan belajar.
4. Untuk mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan.
5. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar yang tepat.
6. Bagi pendidik, untuk mengatur proses pembelajaran. Bagi peserta didik
untuk mengetahui kemampuan yang telah dicapai, bagi masyarakat untuk
mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan program.
Selain itu, ada beberapa fungsi lain yang bisa disebut, yaitu: fungsi seleksi,
fungsi penempatan, fungsi pengukur keberhasilan dan fungsi diagnosis.
10
seperti hubungan guru dengan siswa dan faktor perasaan karena merasa
tidak tega atau yang lainnya tidak boleh dimasukkan ke dalam evaluasi.
Jika siswa tersebut mendapat nilai yang kurang baik, berarti harus
dimasukkan nilai tersebut dengan pemberian catatan untuk memotivasi
siswa dan pemberitahuan kepada orang tua.
4. Prinsip Sistematis
Penilaian harus dilakukan secara sistematis dan teratur.
Domain afektif terdiri dari empat jenjang kemauan, yaitu menerima (receiving),
menanggapi atau menjawab (responding), menilai (valuing), organisasi
(organization). Keempat jenjang tersebut juga akan dibahas pada bab
selanjutnya.
Berbeda dengan kedua domain sebelumnya, domain ini lebih menekankan pada
kata kerja operasional yang digunakan harus sesuai dengan kelompok
keterampilan masing-masing, bukan pada jenjang-jenjangnya.
1 Ismail, Muhammad Ilyas. Evaluasi Pembelajaran Konsep Dasar, Prinsip, Teknik, dan
Prosedur, (Depok:Rajawali Pers, 2020), hal, 8-11.
11
1) Muscular or motor skill, meliputi mempertontokan gerak, menunjukkan hasil,
melompat, menggerakkan, menampilkan.
a. Program Pembelajaran
1) Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar, yaitu target yang harus dikuasai
siswa dalam setiap pokok bahasan.
2) Isi atau materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa topik pokok
bahasan dan subtopik atau sub pokok bahasan beserta perinciannya dalam
setiap bidang studi atau mata pelajaran.
5) Sumber belajar, yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar.
7) Penilaian proses dan hasil belajar, baik yang menggunakan tes maupun nontes.
12
3) Peserta didik atau siswa, terutama dalam hal peran serta siswa dalam kegiatan
belajar dan bimbingan.
c. Hasil Pembelajaran
3. Kecerdasan.
5. Keterampilan.
13
4. Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah siswa
menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran berkaitan dengan cakupan objek evaluasi
itu sendiri. Jika objek evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua hal yang
berkaitan dengan pembelajaran menjadi ruang lingkuopnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogpenahitam.blogspot.com/2015/09/makalah-evaluasi-pembelajaran-
pai.html
https://core.ac.uk/download/pdf/322502283.pdf
15