Anda di halaman 1dari 15

Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Ruang

Lingkup Evaluasi Pendidikan PAI


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI

Dosen pengampu : Ida Hamidah, MPd

NAMA KELOMPOK :

1. ALFINA HIDAYATUST SANIA

2. SHABRINA IMROATUL FAZA

3. KHASAN ANWAR

Sekolah Tinggi Agama Islam Wali Sembilan Semarang

JL. Kimangunsarkoro No.17 Semarang,50136, 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang merupakan sumber
dari segala Ilmu Pengetahuan, yang telah memberikan kami nikmat kesehatan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini . Tak lupa sholawat serta salam kami
sanjungkan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di Yaumul Akhir nanti, Aamiin.

Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kami
di masa yang akan datang. Sehingga dalam kesempatan ini, perkenankan kami
mengucapkan terimakasih untuk yang terhormat :

1. Dosen Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI

2. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan serta doanya,


sehingga makalah ini dapat terselesaikan

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas amal yang telah
diberikan kepada kami. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan teman
– teman, Aamiin

2
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI.................................................................5

B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran PAI.......................................................................7

C. Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI........................................................................8

D. Prinsip Evaluasi Pembelajaran PAI.....................................................................10

E. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran PAI.......................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai


ajaran Islam yang tercantum di Al-Qur’an dan Hadits. Dalam Pendidikan Islam
evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan Islam yang harus
dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat ukur keberhasilan yang
akan dicapai dalam proses pendidikan Islam. Evaluasi pendidikan memiliki
kedudukan yang amat strategis, karena hasil dari kegiatan evaluasi dapat
digunakan sebagai input untuk melakukan perbaikan kegiatan pendidikan. Maka
dari itu, makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan mengenai hal tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI ?

2. Bagaimanakah Tujuan Evaluasi Pembelajaran PAI ?

3. Bagaimanakah Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI ?

4. Bagaimanakah Prinsip Evaluasi Pembelajaran PAI ?

5. Bagaimanakah Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran PAI ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mampu mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, prinsip, dan ruang lingkup


evaluasi pembelajaran PAI

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI

Secara Bahasa, Evaluasi berasal dari bahasa inggris “Evaluation” yang berarti
penilaian atau penaksiran. Sedangkan secara etimologi, “evaluasi” berasal dari kata
“to evaluate” yang berarti menilai. Evaluasi pendidikan agama ialah suatu kegiatan
untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan agama.
Evaluasi adalah alat untuk mengukur ampai dimana penguasaan murid terhadap
pendidikan yang telah diberikan. Dalam beberapa literatur dan kamus Bahasa Arab,
evaluasi disebut dengan al-taqwim yang memiliki beberapa makna :

1. Menentukan sesuatu (taqdir al syai’) dan memperbaiki yang bengkok (ishlah


I’wijajihi)

2. Mengukur (al-tadbir)

3. Menyempurnakan (al-itmam wa al-ikmal)

Para ahli serta pakar mempunyai pandangan serta pendapat yang berbeda-beda
dalam mendefinisikan mengenai apa itu evaluasi. Evaluasi Pembelajaran menurut
para ahli antara lain :

Sudijono ( 1996 )

Pengertian evaluasi adalah penafsiran atau interupsi yang bersumber pada data
yang kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan hasil dari suatu pengukuran.

Nurkancana ( 1983 )

5
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang di lakukan yang berkenaan dengan proses
untuk menentukan nilai dari suatu hal.

Raka Joni ( 1975 )

Evaluasi adalah suatu proses untuk mempertimbangkan sesuatu barang atau


objek , hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor yang kemudian
di sebut dengan Value Judgment.

John M. Echols dan Hasan Shadily ( 1983 )

Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang
berarti penilaian atau penaksiran.

Stufflebeam, dkk ( 1971 )

Evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful


information for judging decision alternatives”. Yang artinya, dalam evaluasi
terdapat beberapa unsur yaitu sebuah proses ( Process ) Perolehan ( Obtaining ),
Penggambaran ( Delineating ), Penyediaan ( Providing ) informasi yang berguna (
Useful Information ) dan alternatif keputusan.

Kumano ( 2001 )

Evaluasi adalah penilaian terhadap data yang telah di kumpulkan melalui


kegiatan asesmen.

Ahmad Ibrahim Khadr

‫علعبة ومنلة لتتلن اجلاع قاللععلونات اوقاللبنانات عقاات قالعلقاة‬


‫ اوقالخنع‬،‫ اولحعبعهن لتحديد دراجة لحقبق قاهأدقاف‬،‫بنلننأرة قاللدراوسة‬
‫م‬
ّ َ ‫قالقرقارقاات ون أاجل قالتصحبحل اوقالتصليب في ضللل قاهأكللنم قالللتي ل‬
.‫إطلقاهن‬

Evaluasi adalah proses sistematis yang meliputi pengumpulan informasi dan


data yang memiliki hubungan dengan realitas materi, menganalisisnya guna untuk

6
menentukan tingkat ketercapaian tujuan serta mengambil keputusan untuk
memperbaiki dan membenahinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan.

Evaluasi dalam pendidikan agama Islam adalah pengambilan sejumlah


keputusan yang berkaitan dengan pendidikan agama islam guna melihat sejauh
mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai islam sebagai tujuan
dari pendidikan islam itu sendiri. Atau lebih singkatnya yang dimaksud dengan
evaluasi disini adalah evaluasi tentang proses belajar mengajar dimana guru
berinteraksi dengan siswa.

B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran PAI

Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk belajar
mengajar pendidikan agama): untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi
taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetepkan dalam kurikulum. Disamping itu agar guru dapat
menilai daya guna pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
sekaligus mempertimbangkan hasilnya serta metode mengajar dan sistem
pengajaran yang dipergunakan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan
dalam kurikulum.
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman anak didik terhadap
materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat
kembali materi yang telah diberikan. Selain itu, program evaluasi bertujuan
mengetahui siapa diantara anak didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang
lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya, sehingga
naik tingkat, kelas maupun tamat sekolah. Sasaran evaluasi tidak hannya
bertujuan mengevaluasi anak didik saja, tetapi juga bertujuan mengevaluasi
pendidik, sejauh mana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk
mencapai tujuan pendidikan islam.

Menurut Anas Sudijono, tujuan evaluasi adalah, pertama untuk mencari


informasi atau bukti-bukti tentang sejauhmana kegiatan-kegiatan yang dilakukan

7
telah mencapai tujuan, atau sejauhmana batas kemampuan yang telah dicapai oleh
seseorang atau sebuah lembaga. Kedua, untuk mengetahui sejauhmana efektifitas
cara dan proses yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Abdul Mujib dkk, tujuan evaluasi adalah:
1. Mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran,
melatih keberanian, dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali
materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya.
2. Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang lemah,
sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar
kekurangannya.
3. Mengumpulkan informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk
mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil pendidikan yang telah
dicapai untuk kemudian dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

C. Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI

Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki fungsi
pokok, sebagai berikut:
1. Mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan
kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengukur sampai di mana keberhasilan sistem pengajaran yang
digunakan.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses
belajar mengajar.
Dalam rangka menerapkan prinsip keadilan dan keikhlasan, evaluasi
pendidikan berfungsi:
1. Penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan-peranan masa hadapan
dan pemindahan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan peranan-peranan
tersebut.
2. Pemindahan pengetahuan kepada generasi muda.
3. Pemindahan nilai-nilai dari generasi tua kepada generasi muda.

8
4. Mendidik anak didiknya beramal di dunia ini untuk memetik hasilnya di
akhirat.
Seorang pendidik melakukan evaluasi di sekolah mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf
perkembangan dan kemajuan yang diperoleh peserta didik dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan
agama.
2. Mengetahui prestasi hasil belajar guna menetapkan keputusan.
3. Untuk mengetahui efektivitas cara belajar dan mengajar yang telah
dilakukan benar-benar tetap atau tidak, baik yang berkenaan dengan sikap
guru maupun peserta didik.
4. Mengetahui kelembagaan guna menetapkan keputusan yang tepat dan
mewujudkan persaingan sehat, dalam rangka berpacu dalm prestasi.
5. Untuk mengetahui sejauh mana kurikulum telah dipenuhi dengan proses
kegiatan belajar mengajar.
6. Untuk mengetahui pembiayaan yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan
dalam berbagai kebutuhan.
7. Sebagai bahan laporan terhadap orangtua peserta didik.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan Oemar Hamalik, bahwa fungsi
evaluasi adalah untuk membantu peserta didik agar ia dapat mengubah atau
mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta memberi bantuan padanya
cara meraih suatu kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya, selain itu juga
dapat membantu seorang pendidik dalam mempertimbangkan adequate (cukup
memadai) metode pengajaran serta membantu dan mempertimbangkan
administrasinya. Sementara pendapat lain mengemukakan, evaluasi berfungsi
sebagai:
1. Mengidentifikasi dan merumuskan jarak dari sasaran-sasaran pokok dari
kurikulum secara komprehensif;
2. Penetapan bagi tingkah laku apa yang harus direalisasikan oleh siswa;

9
3. Menyeleksi atau membentuk instrumen-instrumen yang valid, terpercaya
dan praktis untuk menilai sasaran-sasaran utama proses kependidikan atau
ciri-ciri khusus dari perkembangan dan pertumbuhan manusia didik.
Adapun fungsi evaluasi menurut Abudin Nata adalah :
1. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan.
2. Memberi umpan balik bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran.
3. Untuk menentukan kemajuan belajar.
4. Untuk mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan.
5. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar yang tepat.
6. Bagi pendidik, untuk mengatur proses pembelajaran. Bagi peserta didik
untuk mengetahui kemampuan yang telah dicapai, bagi masyarakat untuk
mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan program.
Selain itu, ada beberapa fungsi lain yang bisa disebut, yaitu: fungsi seleksi,
fungsi penempatan, fungsi pengukur keberhasilan dan fungsi diagnosis.

D. Prinsip Evaluasi Pembelajaran PAI

Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran dibutuhkan sebuah prinsip sebagai


dasar pelaksanaan penilaian. Prinsip prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Evaluasi
Evaluasi hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif
(menyeluruh), yaitu pengukuran yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.
2. Prinsip Kesinambungan (Kontinuitas)
Penilaian yang hendaknya dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi
dalam pembelajaran bukan hanya dilakukan saat ujian tengah semester
atau akhir semester saja. Lebih dari itu, jika Bapak/Ibu Guru ingin melihat
perubahan nilai dari siswa harus dilakukan secara berkesinambungan.
Artinya, sejak dari tahap penyusunan rencana pembelajaran hingga
pelaporannya tetap harus dipantau secara berkelanjutan.
3. Prinsip Objektif
Penilaian diusahakan agar seobjektif mungkin. Penilaian hasil dalam
evaluasi belajar haruslah bersifat objektif. Artinya, faktor-faktor subyektif

10
seperti hubungan guru dengan siswa dan faktor perasaan karena merasa
tidak tega atau yang lainnya tidak boleh dimasukkan ke dalam evaluasi.
Jika siswa tersebut mendapat nilai yang kurang baik, berarti harus
dimasukkan nilai tersebut dengan pemberian catatan untuk memotivasi
siswa dan pemberitahuan kepada orang tua.
4. Prinsip Sistematis
Penilaian harus dilakukan secara sistematis dan teratur.

E. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran PAI

1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Domain Hasil


Belajar1

a. Domain Kognitif (Cognitive Domain)

Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu pengetahuan (knowledge),


pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis
(synthesis), evaluasi (evaluation) yang akan dibahas pada bab berikutnya.

b. Domain Afektif (Affective Domain)

Domain afektif terdiri dari empat jenjang kemauan, yaitu menerima (receiving),
menanggapi atau menjawab (responding), menilai (valuing), organisasi
(organization). Keempat jenjang tersebut juga akan dibahas pada bab
selanjutnya.

c. Domain Psikomotor (Psychomotor Domain)

Berbeda dengan kedua domain sebelumnya, domain ini lebih menekankan pada
kata kerja operasional yang digunakan harus sesuai dengan kelompok
keterampilan masing-masing, bukan pada jenjang-jenjangnya.

1 Ismail, Muhammad Ilyas. Evaluasi Pembelajaran Konsep Dasar, Prinsip, Teknik, dan
Prosedur, (Depok:Rajawali Pers, 2020), hal, 8-11.

11
1) Muscular or motor skill, meliputi mempertontokan gerak, menunjukkan hasil,
melompat, menggerakkan, menampilkan.

2) Manipulations or motor skill, meliputi mereparasi, Menyusun, membersihkan,


menggeser, memindahkan, membentuk.

3) Neuromuscular coordination, meliputi mengamati, menerapkan,


menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik
dan menggunakan.

2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Sistem


Pembelajaran

a. Program Pembelajaran

1) Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar, yaitu target yang harus dikuasai
siswa dalam setiap pokok bahasan.

2) Isi atau materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa topik pokok
bahasan dan subtopik atau sub pokok bahasan beserta perinciannya dalam
setiap bidang studi atau mata pelajaran.

3) Metode pembelajaran, yaitu cara guru menyampaikan materi pelajaran, seperti


metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemecah masalah, dan sebagainya.

4) Media pembelajaran, yakni alat-alat yang membantu untuk mempermudah guru


dalam menyampaikan isi atau materi pelajaran.

5) Sumber belajar, yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar.

6) Lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga.

7) Penilaian proses dan hasil belajar, baik yang menggunakan tes maupun nontes.

b. Proses Pelaksanaan Pembelajaran

1) Kegiatan, yang meliputi jenis kegiatan, prosedur pelaksanaan setiap jenis


kegiatan, sarana pendukung, efektivitas, dan efisiensi.

2) Guru, terutama dalam hal menyampaikan materi.

12
3) Peserta didik atau siswa, terutama dalam hal peran serta siswa dalam kegiatan
belajar dan bimbingan.

c. Hasil Pembelajaran

Baik untuk jangka pendek (sesuai dengan pencapaian indicator), jangka


menengah (sesuai dengan target untuk setiap bidang studi atau mata pelajaran), dan
jangka panjang (setelah siswa terjun ke masyarakat).

3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Proses


dan Hasil Belajar

1. Sikap dan kebiasaan, motivasi, minat, bakat.

2. Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran.

3. Kecerdasan.

4. Perkembangan jasmani atau kesehatan.

5. Keterampilan.

4. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Berbasis


Kelas

1. Komprehensif dasar mata pelajaran, meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap,


dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah
siswa menyelesaikan suatu aspek mata pelajaran tertentu.

2. Kompetensi rumpun mata pelajaran, meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap,


dan nilai-nilai yang direflesikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah
siswa menyelesaikan rumpun pembelajaran tertentu, misalnya rumpun pelajaran
PAI merupakan akidah, akhlak, al-Qur’an, hadist, dan fiqh.

3. Kompetensi lintas kurikulum, meliputi pengetahuan , ketrampilan, sikap, dan


nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak, baik
mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat maupun kecakapan hidup yang harus
dikuasai oleh siswa melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan.

13
4. Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah siswa
menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu.

5. Pencapaian ketrampilan hidup yaitu penguasaan berbagai kompetensi dasar,


kompetensi lintas kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran, dan kompetensi
tamatan melalui berbagai pengalaman belajar dapat memberikan efek positif dalam
bentuk kecakapan hidup (life skills).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi adalah alat untuk mengukur ampai dimana penguasaan murid


terhadap pendidikan yang telah diberikan. Tujuan evaluasi adalah mengetahui
kadar pemahaman anak didik terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan
mengajak anak didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan.
evaluasi memiliki fungsi pokok, sebagai berikut:
1. Mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan
kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengukur sampai di mana keberhasilan sistem pengajaran yang
digunakan.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses
belajar mengajar.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran dibutuhkan sebuah prinsip sebagai dasar
pelaksanaan penilaian. Prinsip prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Evaluasi
2. Prinsip Kesinambungan (Kontinuitas)
3. Prinsip Objektif
4. Prinsip Sistematis

14
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran berkaitan dengan cakupan objek evaluasi
itu sendiri. Jika objek evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua hal yang
berkaitan dengan pembelajaran menjadi ruang lingkuopnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://blogpenahitam.blogspot.com/2015/09/makalah-evaluasi-pembelajaran-
pai.html

https://core.ac.uk/download/pdf/322502283.pdf

Ismail, Muhammad Ilyas. 2020. Evaluasi Pembelajaran Konsep Dasar, Prinsip,


teknik, dan Prosedur. Depok : Rajawali Pers

15

Anda mungkin juga menyukai