Makalah ini untuk dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
Islam
TP.2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan khadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW dan para sahabat yang telah memperjuangkan Islam sehingga
dapat berkembang dengan baik hingga sekarang ini. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas semester tiga. Yang membahas tentang “Evaluasi Menurut Konsep
Islam”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak/ibu atas segala arahan dan
bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca dan
yang paling utama kami itu sendiri. Kami sendiri menyadari bahwasanya makalah ini
banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan kemampuan dari
penulis. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Pokok Bahasan ................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................................ 16
B. Saran ................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam adalah ajaran yang mengemban nilai-nilai spiritual,
moral, dan etika yang tinggi. Pengikut agama Islam, atau umat Muslim,
memandang hidupnya sebagai perjalanan spiritual untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT dan mengemban kewajiban-kewajiban agama. Dalam
menjalani kehidupan, umat Islam diarahkan untuk selalu berpedoman pada
Al-Quran, kitab suci agama Islam, dan Hadis, yaitu catatan tentang perkataan
dan tindakan Nabi Muhammad SAW. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam
Al-Quran dan Hadis menjadi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk dalam proses evaluasi.
1
dengan ajaran Islam tentang keadilan akan mendapatkan penilaian yang
positif. Sebaliknya, tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama
Islam, seperti kecurangan atau ketidakadilan, akan mendapat penilaian yang
negatif. Evaluasi dalam Islam juga mencakup dimensi spiritual dan moral.
Setiap tindakan atau kebijakan dievaluasi tidak hanya dilihat dari hasil fisik
atau materi, tetapi juga dari sudut pandang moral dan spiritual. Hal ini
memperhitungkan integritas, kejujuran, dan moralitas dalam tindakan atau
keputusan yang dievaluasi.
B. Pokok Bahasan
1. Bagaimana Konsep Evaluasi Dalam Islam?
2. Apa saja Prinsip-prinsip Evaluasi Dalam Islam?
3. Bagaimana Fungsi dan Kegunaan Evaluasi Dalam Pembelajaran?
4. Apa saja Jenis-jenis Evaluasi Dalam Pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Konsep Evaluasi Dalam Islam.
2. Untuk Mengetahui Prinsip-prinsip Evaluasi Dalam Islam.
3. Untuk Mengetahui Fungsi dan Kegunaan Evaluasi Dalam Pembelajaran.
4. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Evaluasi Dalam Pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Arikunto, S. (2021), Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi 3. Bumi Aksara, h.3
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jogjakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009)
3
mengimplikasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria dan
kenyataan dalam konteks situasi tertentu (Sudjana, 2009: 3).3
3
Sudjana, N. (2009). Media pengajaran, h.3
4
Baalbaki, M. (2006), Al-Mawrida a Basic Modern English-Arabic Dictionary, Beirut: Dar El-Ilm Lil-
Malayen.
5
Arifin, M. (2009). Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.
6
Nata, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
4
Istilah evaluasi dalam al-Qur’an tidak dijumpai persamaan kata yang
pasti, tetapi ada kata-kata tertentu yang mengarah kepada arti evaluasi,
misalnya (Wahyudi: 2017) :7
ْ
ُۗال َغفُ ْور ع َم ًل ۗ َوه َُو ْالعَ ِزي ُْز َ ِْي َخلَقَ ْال َم ْوتَ َوا ْل َح ٰيوةَ ِليَ ْبلُ َوكُ ْم اَيُّكُ ْم اَح
َ ُسن ْ ٱلَّذ
"yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha
Pengampun," (Q.S Al-Mulk : 2)8
7
Wahyudi, D. (2017). Konsepsi Al-Qur’an tentang hakikat evaluasi dalam pendidikan
Islam. Hikmah: Journal of Islamic Studies, 12(2), 245-272.
8
Q.S Al-Mulk ayat 2
9
QS. Al-Baqarah 284
5
"Sungguh, Tuhanmu akan menyelesaikan (perkara) di antara
mereka dengan hukum-Nya, dan Dia Maha Perkasa, Maha
Mengetahui." (QS. An-Naml : 78).10
10
QS. An-Naml ayat 78
11
QS. Ta-Ha : 72).ُ
12
QS. An-Naml: 27
6
yang terlibat didalamnya) dalam mencapai tujuan pendidikan Islam (Al-
Rasyidin ).13
Secara umum sistem evaluasi pendidikan Islam oleh Allah SWT dan
RasulNya yang berimplikasi pada paedagogis yaitu sebagai berikut
(Samsul Nizar, 2000) :
13
Al-Rasyidin, dkk.Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis.Jakarta:
Ciputat Press. hal. 77
14
Samsul Nizar.Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta:
Ciputat Press. 2000. Hal. 81. Abdul Mujib, et.al. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
2006. Hal. 215
7
sendiri (Nata, 2010). Prinsip-prinsip tersebut sejalan dengan tuntunan islam
sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an berikut:15
ْۤ
َ ٰيـاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا ه
ّللا َوكُ ْونُ ْوا َم َع ال ه
َص ِد ِقيْن
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah
kamu dengan orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah : 119).
15
Nata, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
16
Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 292.
8
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus…”( QS. Al-Bayyinah: 5).17
علَ ْي ِه ُم ْال َم ٰلئِ َكةُ ا َ َّْل تَخَا فُ ْوا ُ ا َِّن الَّ ِذيْنَ قَا لُ ْوا َر ُّبنَا ه
َ ّللا ث ُ َّم ا ْست َ َقا ُم ْوا تَت َن ََّز ُل
ْ َِو َْل ت َحْزَ نُ ْوا َوا َ ب ِْش ُر ْوا ِبا ْل َجـنَّ ِة الَّت
َ ي ُك ْنت ُ ْم ت ُ ْو
َع ُد ْون
17
QS. Al-Bayyinah: 5
18
Hery Noer dan Munzier, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta: Friska Agung, 2000), h. 138-142.
19
Q.S Al-Fushlilat:30
20
Maragustam Siregar, Hand Out Mata Kulia Filsafat Pendidikan Islam, h. 272.
9
yang dievaluasi itu menyeluruh baik besar maupun kecil seperti
dalam firman Allah SWT:
ۗ شي ْٰط ِن
َّ ت ال ِ ْٰۤيا َ يُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا ا ْد ُخلُ ْوا فِى
ُ الس ْل ِم کَا فَّةً ۗ َّو َْل تَتَّبِعُ ْوا ُخ
ِ ط ٰو
4. Prinsip Objektifitas
Dalam mengevaluasi berdasarkan kenyataan yang
sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi hal-hal yang bersifat
emosional dan irasional. Objektif artinya benar-benar menjalankan
aturan dan kriteria yang telah ditetapkan. 22 Allah mengajarkan kita
untuk berlaku adil dalam mengevaluasin sesuatu seperti yang
tercantum dalam ayat al-Qur’an:
ُشن َٰا ن ِ ْٰۤيـاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا كُ ْونُ ْوا قَ َّوا ِميْنَ ِ ه
ِ َّلِل شُ َه َدا َء ِبا ْل ِقس ِْط ۗ َو َْل ي
َ جْر َمنَّكُ ْم
ْۤ
َ ب ِللت َّ ْق ٰوى ۗ َوا تَّقُوا ه
ۗ ّللا ُ ع ٰلى ا َ َّْل ت َ ْع ِدلُ ْوا ۗ اِ ْع ِدلُ ْوا ۗ ه َُو ا َ ْق َر َ قَ ْو ٍم
َّللا َخ ِب ْير ِب َما ت َ ْع َملُ ْون
َ ا َِّن ه
”Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang
yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku
adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan”. (QS. Al-Maidah: 8)23
21
QS. Al-Baqarah: 208.
22
Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional - Prinsip, Teknik, Prosedur, h. 12-14.
23
Q.S Al-Maidah : 8
10
C. Fungsi dan Kegunaan Evaluasi dalam Pembelajaran
25
Hamalik, Oemar. Pengajaran Unit, Bandung: Alumni, 1982. h. 212
11
b) Penetapan bagi tingkah laku apa yang harus direalisasikan oleh
siswa;
c) Menyeleksi atau membentuk instrumen-instrumen yang valid,
terpercaya dan praktis untuk menilai sasara n-sasaran utama proses
kependidikan atau ciri-ciri khusus dari perkembangan dan
pertumbuhan manusia didik. 26
26
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. h.167
27
Al-Rasyidin, dkk. Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, teoritis dan Praktis, Jakarta:
Ciputat Press, 2005
12
D. Jenis-Jenis Evaluasi Dalam Pembelajaran
Dilihat dari pengertian, tujuan, fungsi dan ruang lingkup sistem
pembelajaran, maka pada hakekatnya pembelajaran adalah adalah suatu
program. Artinya evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran adalah
evaluasi penilaian hasil belajar. Zainal Arifin (2016: 35-36) menjelaskan ada
empat jenis evaluasi penilaian hasil belajar yang dapat digunakan. Yakni
penilaian formatif, penilaian sumatif, penempatan dan penilaian diagnostik.
Jenis-jenis evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam adalah :
1. Evaluasi Formatif,
Evaluasi Formatif yaitu penilaian untuk mengetahui dan
memantau kemajuan hasil belajar yang dicapai oleh para peserta
didik selama proses belajar berlangsung dan setelah
menyelesaikan satuan program pembelajaran (kompetensi dasar)
pada mata pelajaran tertentu, serta untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga hasil belajar
peserta didik dan proses belajar guru menjadi lebih baik.Tujuan
utama penilaian formatif adalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran, bukan untuk menentukan tingkat kemampuan
peserta didik. Evaluasi ini mengacu pada:
a) Fungsi, yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran ke arah
yang lebih baik dan efisien atau memperbaiki satuan/rencana
pembelajaran.
b) Tujuan, yaitu untuk mengetahui penguasaan peserta didik
tentang materi yang diajarkan dalam satu satuan/rencana
pembelajaran.
c) Aspek yang dinilai, terletak pada penilaian normatif yaitu hasil
kemajuan belajar peserta didik yang meliputi: pengetahuan,
keterampilan dan sikap terhadap materi ajar PAI yang
disajikan.
d) Waktu pelaksanaan : akhir kegiatan pembelajaran dalam satu
satuan/rencana pembelajaran.
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi Sumatif istilah “sumatif” berasal dari kata “sum”
yang berarti “total obtained by adding together items, numbers or
amounst, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar
peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam satu semester dan
akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya. Oleh sebab itu
evaluasi dilakukan mengacu dan pada:
13
a) Fungsi, yaitu untuk mengetahui angka atau nilai peserta
didik setelah mengikuti program pembelajaran dalam satu
caturwulan, semester atau akhir tahun.
b) Tujuan, untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh
peserta didik setelah mengikuti program pembelajaran
dalam satu caturwulan, semester atau akhir tahunpada
setiap mata pelajaran (PAI) pada satu satuan pendidikan
tertentu.
c) Aspek-aspek yang dinilai, yaitu kemajuan hasil belajar
meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan penguasaan
peserta didik tentang mata pelajaran yang diberikan. Waktu
pelaksanaan, yaitu setelah selesai mengikuti program
pembelajaran selama satu catur wulan, semester atau akhir
tahun pembelajaran pada setiap mata pelajaran (PAI) pada
satu tingkat satuan pendidikan.
14
4. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi Diagnostik yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap
hasil penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik, baik
merupakan kesulitan-kesulitan maupun hambatan-hambatan yang
ditemui dalam situasi belajar mengajar. Evaluasi ini mengacu pada:
a) Fungsi, yaitu untuk mengetahui masalah-masalah yang
diderita atau mengganggu peserta didik, sehingga peserta didik
mengalani kesulitan, hambatan atau gangguan ketika
mengikuti program pembelajaran dalam satu mata pelajaran
tertentu (PAI). Sehingga kesulitan peserta didik tersebut dapat
diusahakan pemecahannya.
b) Tujuan, yaitu untuk membantu kesulitan atau mengetahui
hambatan yang dialami peserta didik waktu mengikuti
kegiatan pembelajaran pada satu mata pelajaran tertentu (PAI)
atau keseluruhan program pembelajaran.
c) Aspek-aspek yang dinilai, meliputi hasil belajar, latar belakang
kehidupannya, serta semua aspek yang berkaitan dengan
kegiatan pembelajaran.
d) Waktu pelaksanaan, disesuaikan dengan keperluan pembinaan
dari suatu lembaga pendidikan, dalam rangka meningkatkan
mutupendidikan para peserta didiknya. 28
28
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi kita
semua. Harapan bagi kami untuk pembaca agar dapat memahami materi
pembelajaran ini. Dalam makalah ini kami sadari materi yang disampaikan
banyak kekurangan. Sehingga kami berharap kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Nata, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nata, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Hery Noer dan Munzier, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta: Friska Agung, 2000).
18