Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM


Tujuan Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Studi Qur,an dan
Tafsir Tabawi

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dr. Moh. Nor. Afandi, M.Pd.I
Di susun oleh:

1. Aisyah Hana Safira (222101010055)


2. Nadiya Khilmiyatur R. (222101010063)
3. Satrio Putra Cahyadi (222101010068)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DESEMBER 2022
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Evaluasi Pendidikan
Dalam Islam" dengan tepat waktu. Dan terimakasih juga kepada orang tua kami yang
senantiasa mendoakan kami serta teman-teman yang telah mendukung kami dalam proses
pembuatan makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Dr.
Moh. Nor. Afandi, M.Pd.I. pada mata kuliah “Studi Quran dan Tafsir Tarbawi”. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang mata kuliah tersebut. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Moh.Nor.Afandi,M.Pd.I. selaku dosen mata
kuliah Studi Quran dan Tafsir Tarbawi, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita yang membacanya. Kami yakin
makalah yang kami tulis sudah mencangkup hal-hal inti, sehingga akan mudah untuk
dipahami karena kami telah menyusun makalah ini dari berbagai sumber referensi relevan.
Sebelum makalah kami susun, kami sudah membaca dan mengkaji berkali-kali . Kami
menyadari makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran akan
kami terima dari pembaca, namun kami yakin pembaca akan mudah dalam menguasai
materi di dalam makalah ini.

Jember, 12 Desember 2022

Kelompok 13

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i

PRAKATA .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................ 4

1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 4

1.3 TUJUAN ................................................................................................................ 4

BAB II

PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5

2.1 PENGERTIAN EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM ............................ 5

2.2 LANDASAN EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM ............................... 5

2.3 TUJUAN DAN FUNGSI EVALUSAI DALAM PENDIDIKAN ISLAM ............ 6

2.4.OBJEK EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM......................................... 7

2.5 PRINSIP EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM ...................................... 7

2.6 TEKNIK EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM ...................................... 11

2.7 JENIS-JENIS EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM ............................... 12

BAB III

3.1 KESIMPULAN .................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan Islam merupakan penddidikan didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam
sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an dan hadits serta dalam pemikiran para ulama dan
dalam praktik sejarah umat islam. Untuk mengetahui tercapaian suatu tujuan kegiatan
evaluasi. Dengan evaluasi maka suatu kegiatan dapat diketahui atau ditentukan tarap
kemajuannya.Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya dapat
dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap output yang dihasilkannya. Mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan oleh pesrta didik diperoleh
melalui evaluasi. Dengan kata lain penilain atau evaluasi digunakan sebagai alat untuk
menentukan suatu tujuan pendidikan dicapai atau tidak.Dalam pendidikan Islam evaluasi
merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan Islam yang harus dilakukan secara
sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan
dicapai dalam proses pendidikan islam dan proses pembelajaran. Dalam makalah ini akan
penulis sajikan hal-hal yang menyangkut evaluasi pendidikan Islam, dari mulai pengertian,
tujuan, prinsip, fungsi, dan perannya

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian evaluasi dalam pendidikan islam?
b. Apa landasan evaluasi dalam pendidikan islam?
c. Apa tujuan dan fungi evaluasi dalam pendidikan isam?
d. Apa saja objek evaluasi dalam pendidikan islam?
e. Apa prinsip evaluasi dalam pendidikan islam??
f. Apa tekhnik evaluasi pendidikan dalam islam?
g. Apa saja jenis-jenis evaluasi dalam pendidikan pendidikan islam?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian evaluasi dalam pensisikan islam
b. Untuk mengetahui landasan evaluasi dalam pendidikan islam
c. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi dalam pendidikan islam
d. Untuk mengetahui objek evaluasi pendidikan dalam islam
e. Untuk mengetahui prinsip evaluasi dalam pendidikan dalam islam
f. Untuk mengetahui tekhnik evaluasi dalam pendidikan islam
g. Untuk mengetahui jenis jenis pendidikan dalam islam

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Evaluasi berasal dari kata “To Evaluate” yang berarti menilai. Disamping kata
evaluasi terdapat pula istilah measurement yang berarti mengukur. Pengukuran dalam
pendidikan adalah usaha untuk memahami kondisi-kondisi objektif tenang sesuatu yang
akan dinilai. Penilaian dalam pendidikan islam akan objektif apabila disandarkan pada
nilainilai Al-Quran dan Al-Hadits. 1
Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa inggris Evaluation, dalam bahasa arab :
Al-Taqdiir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value, dalam
bahasa arab (Al-Qiimah). Dengan demikian evaluasi pendidikan secara harfiyah berarti
penilaian dalam bidang pendidikan atau hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikann.
Evaluasi dalam pendidikan islam merupakan cara atau tekhnik penilaian terhadap
tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersia komperhensif dari
seluruh asfek-asfek kehidupan mental psikologi dan spiritual religious, karena manusia
hasil pendidikan islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersifat religious,
melainkan juga berilmu dan berketrampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada
tuhan dan masyarakatnya. 2
2.2. Landasan Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Evaluasi pendidikan islam dilaksanakan berdasarkan dua pedoamn yaitu Al-Quran dan
Hadist. Ada banyak dalil terutama surah dalam AlQuran yang membicarankan tentang
evaluasi sebagai berikut:
1. Dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18 Allah Swt berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”
Dalam hal ini bertakwa kepada Allah pada redaksi pertama dikaitkan dengan
suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap manusia beriman agar senantiasa

1
Marzuki Ismail, Hakim Lukmanul, Evaluasi Pendidikan Islam, Diakses pada 12 Desember 2022 dari
https://jurnal.umt.ac.id/index.php/JKIP/article/download/1498/950
2
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, cet. III, (Jakarta: rineka Cipta, 2011), h. 19-21

5
melakukan evaluasi terhadap perbuatannya yang telah lalu yang akan menjadi
dasar dalam melakukan perbuatan selanjutnya.

2. Di dalam hadist Nabi disebutkan


“Evaluasilah dirimu sebelum engkau dievaluasi.”
Pernyataan ini berkaitan dengan kegiatan evaluasi terhadap diri sendiri. hal ini
membuktikan bahwa Allah mengutus dua malaikat, yaitu Raqib dan Atid
sebagai supervisor dan evaluator manusia. Kedua malaikat tersebut mencatat
semua perbuatan manusia.
3. . Allah juga berfirman di dalam al-Qur’an surah Al-Ghashiyah : 26
Yang artinya: “Kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab
mereka”.
4. Dan di dalam Al-Quran surah al-Zilzalah ayat 7-8 Allah berfirman:
Yang artinya “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” Dari
ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwasannya setiap manusia akan dihisab
sesuai dengan amal perbuatannya, baik dari kebaikan maupun kejelekannya
walaupun seberat dzarrah. Maka sepantasnya setiap manusia untuk selalu
3
mengevaluasi dirinya sendiri. Sebelum allah mengevaluasi amal perbuatannya.
2.3 Tujuan Dan Fugsi Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan merupakan kriteria atau ukuran dalam evaluasi pendidikan.
Menurut Anas Sudijono, tujuan evaluasi adalah, pertama, untuk mencari informasi atau
bukti-bukti tentang sejauhmana kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah mencapai
tujuan, atau sejauhmana batas kemampuan yang telah dicapai oleh seseorang atau
sebuah lembaga. Kedua, untuk mengetahui sejauhmana efektifitas cara dan proses yang
ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Abdul Mujib dkk, tujuan evaluasi adalah:
1. Mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, melatih
keberanian, dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang

3
Sholihah Mega(Rabu 29 Juli 2015),Landasan evaluasi pendidikan islam, Diakses pada 12 Desember
2022 dari
http://megasholihah33.blogspot.com/2015/07/landasan-evaluasi-pendidikan-islam.html

6
telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya.
2. Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga
yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya.
3. Mengumpulkan informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk
mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil pendidikan yang telah
dicapai untuk kemudian dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki fungsi pokok
sebagai berikut:
1. Mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan
kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengukur sampai di mana keberhasilan sistem pengajaran yang
digunakan.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajar
mengajar.
2.4 Objek Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Umumnya, dapat diartikan objek dari evaluasi pendidikan Islam adalah peserta
didik. Sementara secara khusus, objek evaluasi meliputiaspek-aspek tertentu yang
terdapat pada peserta didik. Pada hakikatnya, peserta didik bukan hanya berperan
sebagai objek evaluasi semata, melainkan juga berperan sebagai subjek evaluasi. Oleh
karna itu, evaluasi pendidikan lslam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu evaluasi
dirisendiri (self evaluation/introspeksi) dan evaluasl terhadap orang lain atau peserta
didik. 4
Evaluasi ini tentunya berdasarkan kesadaran internal yang bertujuanuntuk
meningkatkan kreativitas dan produktivitas (amal saleh) pribadi. Jika dalam evaluasi
ditemukan keberhasilan, maka hendaklah keberhasilan tersebut di pertahankan dan
ditingkatkan. Akan tetapi apabila ditemukan beberapa kelemahan dan kegagalan,
maka hendaknya hal tersebut segera diperbaiki dengan cara meningkatkan ilmu, iman,
dan amal. Umar bin Khatab berkata “haasibuu qabla an tuhaasabuu” (evaluasilah
dirimu sebelum engkau dievaluasi). Pernyataan ini berkaitan dengan kegiatan evaluasi
terhadap diri sendiri.

4
Syamsul Kurniawan, Ilmu Pendidikan Islam Sebuah Kajian Komprehensif. h.

7
Asumsi yang mendasari pernyataan tersebut adalah bahwa Allah mengutus
dua malaikat Raqib dan Atid sehagai supervisor den evaluator terhadap manusia.
Kedua malaikat tersebut mencatat semua perbuatan manusia. Berdasarkan catatan
tersebut, Allah kemudian mengevaluasinya. Hasil yang baik mendapatkan surga,
sedangkan hasil yang buruk mendapatkan neraka. Karena itu, manusia dituntut untuk
selalu waspada dan memperhitungkan segala tindakannya, agar kehidupannya kelak
tidak merugi.
2.5 Prinsip-Prinsip Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Evaluasi adalah penilaian tentang suatu aspek yang dihubungkan dengan situasi aspek
lainnya, sehingga diperoleh gambaran menyeluruh yang ditinjau dari beberapa segi.
Sehubungan dengan itu, dalam pelaksanaan evaluasi harus diperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut :5
1. Prinsip Umum
Agar evaluasi akurat dan bermanfaat bagi pesertaa didik dan masyarakat, maka
evaluasi harus menerapkan seperangkat prinsip-prinsip umum sebagai berikut
a. Valid
Evaluasi mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes
yang terpercaya dan shahih. Artinya, adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi
pengukuran dan sasaran pengukuran. Apabila alat ukur tidak memiliki
keshahihan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan maka data yang dihasilkan
juga salah dan kesimpulan yang ditarik juga salah
b. Berorintasi Kepada Komponen
Evaluasi harus memiliki pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi
seperangkat pengetahuan, sikap keterampilan dan nilai yang terefleksi dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan berpijak pada kompetensi ini maka,
ukuran-ukuran keberhasilan pembelajaran akan dapat diketahui secara jelas dan
terarah.
c. Berkelanjutan
Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus dari waktu kewaktu untuk
mengetahui secara menyeluruh perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan
dan unjuk kerja peserta didik dapat dipantau melalui penilaian.
d. Menyeluruh

5
https://azharb48.blogspot.com/2018/07/prinsip-prinsip-evaluasi-dalam.html?m=1

8
Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik dan meliputi seluruh materi ajar serta berdasarkan
pada strategi dan prosedur penilaian. Dengan berbagai bukti hasil belajar peserta
didik yang dapat dipertanggung jawabkankepada semua pihak.
e. Bermakna
Evaluasi diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak.
Untuk itu hendaknya evaluasi mudah difahami dan dapat ditindak lanjuti oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Adil dan objektif
Evaluasi harus mempertimbangkan rasa keadilan bagi peserta didik dan
objetifitas pendidik, tanpa membedakan jenis kelamin, latar belakang etnis,
budaya, dan berbagai hal yang memberikan kontribusi pada pembelajaran.
Sebab ketidak adilan dalam penilaian dapat menyebabkan menurunnya motivasi
belajar siswa karena mereka merasa dianaktirikan.
g. Terbuka
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan. Sehingga
keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang
berkepentingan tanpa ada rekayasa dan yang disembunyikan sehingga tidak
merugikan semua pihak.
h. Ikhlas
Ikhlas merupakan kebersihan niat atau hati pendidik, bahwa ai melakukan
evaluasi itu dalam rangka efesiensi tercapainya tujuan pendidikan, dan bagi
kepentingan peserta didik, dengan niat ikhlas karena Allah SWT.
i. Praktis
Praktis berarti mudah dimengerti dan dilaksanakan dengan beberapa indikator,
yaitu : hemat waktu, biaya dan tenaga, mudah di adminitrasikan, mudah
menskor dan mengolahnya, dan mudah ditafsirkan.
j. Dicatat dan akurat
Hasil dari setiap evaluasi prestasi peserta didik harus secara sistematis dan
komprehensif dicatat dan disimpan, sehingga sewaktu-waktu dapat
dipergunakan.
k. Sistematis
Evaluasi dilakukan secara berencana dan bertahap mengikuti langkah-langkah
yang baku.

9
l. Menggunakan acuan kriteria
Evaluasi didasarkan pada ukuran pencapaian kompotensi yang ditetapkan.
m. Akuntabel
Evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun
hasilnya.
2. Prinsip Khusus
a. Adanya jenis penilaian digunakan memungkinkan adanya kesempatan terbaik
dan maksimal bagi peserta didik menunjukkan kemampuan hasil belajar mereka.
b. Setiap pendidik harus mampu melaksanakan prosedur penilaian, dan pencatatan
secara tepat dan kemampuan serta hasil belajar yang dicapai peserta didik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan islam, evaluasi
merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan islam yang harus
dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur
keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan islam dan
proses pembelajaran.Evaluasi akan terlaksana dengan baik jika sesuai dengan
perencanaan dan tujuan yang telah dicanangkan dengan memperhatikan prinsip-
prinsip evaluasi.
Adapun prinsip evaluasi yang dkutip dari buku Abdul mujib dan Jusuf Mudzakir,
yaitu:
a. Prinsip kesinambungan (Kontinuitas)
Evaluasi tidak hanya dilakukan setahun sekali, ataupun persemester, tetapi
dilakukan secara terus-menerus, mulai dari proses belajar mengajar sambil
memperhatikan keadaan peserta didiknya, hingga peserta didik tersebut tamat
dari sekolah. Dalam ajaran islam, prinsip kontiunitas sangat diperhatikan. Karena
dengan berpegang dengan prinsip ini, keputusan yang diambil oleh sesorang
menjadi valid dan stabil sebagaimana dijelaskan dalam QS. Fhushilat:30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah"
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun
kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah
merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan
Allah kepadamu serta menghasilkan suatu tindakan yang menguntungkan.”
(QS. Al-Ahqof: 13-14) Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:"Tuhan
Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamahMaka tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka

10
Itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai Balasan atas
apa yang telah mereka kerjakan.
b. Prinsip Menyeluruh
Prinsip yang melihat semua aspek, meliputi kepribadian, ketajaman hafalan,
pemahaman, ketulusan, kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab dan
sebagainya. Bila diperlukan, masing-masing bidang diberikan penilaian secara
khusus, sehingga peserta didik mengetahui kelebihannya dibandimg dengan
teman-temannya. Hal itu diasumsikan bahwa tidak semua peserta didik menguasai
beberapa pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Dalam kondisi inilah maka
setiap individu yang berprestasi dapat menerima hadiah, sekalipun pada beberapa
bagian ia tertinggal dengan teman-temannya.
c. Prinsip Objektivitas
Dalam mengevaluasi berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh
dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosional dan irasional. Allah SWT
menitahkan agar seseorang berlaku adil dalam mengevaluasi sesuatu, jangan
karena kebencian menjadikan ketidakobjektifan evaluasi yang dilakukan. Firman
Allah QS Al-maidah:8 yang artinya:”Hai orang-orang yang beriman hendaklah
kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Nabi Muhammad SAW bersabda : andaikan Fatimah binti Muhammad itu
mencuri, niscaya aku tidak segan-segan memotong kedua tangannya”. Demikian
pula halnya dengan Umar bin Khatab yang mencabuk anaknya karena berbuat
zina. Prinsip ini dapat diterapkan bila penyelenggara pendidikan sifat-sifat utama,
misalnya sifat sidiq (benar atau jujur), ikhlas, amanah, ta’awun, ramah dan
sebagainya.
2.6.Teknik Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Dalam evalusai, secara garis besar ada dua macam tehnik tes yaitu tes dan non tes
Berikut penjelasannya:
1. Tehnik Tes Ditinjau dari segi kegunaannya untuk mengukur siswa, maka tes dibagi
menjadi tiga yaitu tes diagnostic, tes formatif, dan tes sumantif.
a. Tes diagnostic berguna untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa baik

11
berupa kesulitan belajar maupun hambatan yang didalami oleh peserta didik,
sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat. Tes ini biasanya dilakukan
secara lisan ataupun tulisan.
b. Tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa terbentuk
setelah mengikuti program tertentu. Tes ini dilaksanakan biasanya di tengah-
tengah perjalanan program pembelajaran dan disebut dengan “ujian harian”.
c. Tes sumantif adalah tes akhir dari program pembelajaran. Tes ini bisa disebut
EBTA, tes akhir semestes, UAN. Materinya yang di tes adalah materi yang telah
diajar kan selama satu semester.
2. Tehnik Non Tes
Suharsimi Arikunto membedakan tehnik non tes menjadi 6 macam, di antaranya
adalah skala bertingkat, kuisioner, daftar cocok, wawancara,observasi, dan riwayat
hidup.
a. Skala bertingkat menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap
sesuatu hasil pertimbangan.
b. Kuisioner atau yang lebih dikenal dengan angket adalah sebuah draf pertanyaan
yang harus diisi oleh orang yang akan diukur.
c. Daftar Cocok adalah deretan pertanyaan, dimana responden yang dievaluasi
tinggal membubuhkan tanda cocok ditempat yang sudah disediakan.
d. Wawancara atau interview adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab sepihak.
e. Observasi atau pengamatan adalah suatu tehnik yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
f. Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa
kehidupannya. Sehingga dengan mengetahui riwayat hidup subyek, maka akan
mempermudah kegiatan evaluasi
2.7. Jenis-Jenis Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
1. Evaluasi Formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh
para peserta didik setelah menyelesaikan satuan program pembelajaran (kompetensi
dasar) pada mata pelajaran tertentu. berfungsi, yaitu untuk memperbaiki proses
pembelajaran ke arah yang lebih baik dan efisien atau memperbaiki satuan/rencana
pembelajaran. Tujuannya untuk mengetahui penguasaan peserta didik tentang materi
yang diajarkan dalam satu satuan/rencana pembelajaran.
2. Evaluasi Sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik

12
setelah mengikuti pelajaran dalam satu semester dan akhir tahun untuk menentukan
jenjang berikutnya. Berfungsi untuk mengetahui angka atau nilai peserta didik setelah
mengikuti program pembelajaran dalam satu catur wulan, semester atau akhir tahun.
3. Evaluasi penempatan (placement), yaitu evaluasi tentang peserta didik untuk
kepentingan penempatan di dalam situasi belajar yang sesuai dengan kondisi peserta
didik.berfungsi untuk mengetahui keadaan peserta didik termasuk keadaan seluruh
pribadinya, sehingga peserta didik tersebut dapat ditempatkan pada posisi sesuai
dengan potensi dan kapasitas dirinya. Tujuannya untuk menempatkan peserta didik
pada tempat yang sebenarnya, berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan,
serta keadaan diri peserta didik sehingga peserta didik tidak mengalami hambatan
yang berarti dalam mengikuti pelajaran atau setiap program bahan yang disajikan
guru.
4. Evaluasi Diagnostik, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil penganalisaan
tentang keadaan belajar peserta didik, baik merupakan kesulitan-kesulitan maupun
hambatan-hambatan yang ditemui dalam situasi belajar mengajar. Berfungsi untuk
mengetahui masalah-masalah yang diderita atau mengganggu peserta didik, sehingga
peserta didik mengalani kesulitan, hambatan atau gangguan ketika mengikuti program
pembelajaran dalam satu mata pelajaran tertentu (PAI). Sehingga kesulitan peserta
didik tersebut dapat diusahakan pemecahannya.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Evaluasi adalah suatu proses dan tindakan yang terencana untuk mengumpulkan
informasi tentang kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan (peserta didik) terhadap
tujuan (pendidikan), sehingga dapat disusun penilaiannya yang dapat dijadikan dasar
untuk membuat keputusan.
Evaluasi pendidikan Islam adalah suatu proses dan kegiatan penilaian yang terencana
terhadap peserta didik dari keseluruhan aspek mental-psikologis dan spiritual religius
dalam pendidikan Islam untuk mengetahui taraf kemajuan dalam pendidikan Islam.
Tujuan Evaluasi pendidikan yaitu mengetahui kadar pemahaman peserta didik,
mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang lemah, mengumpulkan
informasi, untuk mengetahui penguasaan peserta didik dalam kompetensi/subkompetensi
tertentu, untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik (diagnostic test) dan untuk
memberikan arah dan lingkup pengembangan evaluasi selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bintuwardah (2022), Jenis-jenis pendidikan evaluasi pendidikan islam. Diakses pada 12


Desember 2022 dari
https://www.scribd.com/doc/21624484/JENIS-JENIS-EVALUASI-PENDIDIKAN-ISLAM
Marzuki Ismail, Hakim Lukmanul, Evaluasi Pendidikan Islam, Diakses pada 12 Desember 2022 dari
https://jurnal.umt.ac.id/index.php/JKIP/article/download/1498/950
Sholihah Mega(Rabu 29 Juli 2015),Landasan evaluasi pendidikan islam, Diakses pada 12 Desember
2022 dari
http://megasholihah33.blogspot.com/2015/07/landasan-evaluasi-pendidikan-islam.html
Bachtiar Bae u (2013), Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan Agama Islam, Diakses pada 12
Desember 2022, dari
http://bayumusty.blogspot.com/2013/04/tujuan-dan-fungsi-evaluasi-pendidikan.html?m=1
Nalang (2016), Makalah Fungsi, Tujuan dan Kegunaan Evalusai Pendidikan Islam, Diakses pada 12
Desember 2022, dari
https://makalah-jadi.blogspot.com/2016/01/makalah-fungsi-tujuan-dan-kegunaan.html?m=1
Kahfi Ashabul, Evaluasi Pendidikan Islam, Diakses pada 12 Desember 2022, dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://stai-binamadani.e-
journal.id/jurdir/article/download/54/40/&ved=2ahUKEwjpxIzE0_P7AhXw7nMBHWbDA
9IQFnoECCcQAQ&usg=AOvVaw2KhBfEmB_2WYCyzTz9VTQp

15

Anda mungkin juga menyukai