Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

AYAT-AYAT TENTANG ALAT PENDIDIKAN (QS. Al – Ankabut : 2 – 3,


QS. Al – Al Baqarah : 31, QS. Al – Zalazalah : 8 - 9)

Disusun Oleh:

 Riflin

 SUCI DARAYANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM/ BIMBINGAN

PENYULUH ISLAM

STAI YPIQ BAUBAU

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Sega lapuji kami hantarkan kehadirat Pencipta Dan Pemilik lam semesta
Allah swt.Sholawa tserta salam semoga tetap tercurahkan kepad amanusia paling
sempurna Nuhammad saw parasahabat danselu ruhu matnya.
Berkat pertolongan Allah SubahanahuWata,ala kami mampu menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang kami susun untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Tafsir. Kami harapkan makalah ini bias membantu teman – teman untuk
mengenal dan dapat untuk mendalaminya lebih jauh.
Kami penyusun makalah ini menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih terdapat kekurangan di sana, Oleh karena itu kritikdan saran dari
pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan makalah yang
akandatang.

Baubau, 21 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHLUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................2

B. Rumusan Masalah...............................................................................2

C. Tujuan Penulisan................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan.........................................................3

B. Ayat – ayat yang berkaian Evekuasi pendidikan................................6

BAB III PENUTUP..........................................................................................15

A. Kesimpulan.........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHLUAN

A. Latar belakang

Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam suatu sistem pendidikan


yang melibatkan guru dan siswa. Artinya evaluasi harus dilakukan secara
sistematis dan terencana. Evaluasi dijadikan alat untuk menilai serta mengukur
suatu keberhasilan dalam proses pendidikan. Al-Qur’an sebagai sumber utama
pendidikan islam, dan juga banyak mengungkapkan konsep evaluasi di dalam
ayat-ayatnya sebagai acuan bagi manusia untuk hati-hati dalam melakukan
perbuatannya. Didalam Al-Qur’an istilah evaluasi tidak memiliki makna kata
yang pasti tetapi terdapat kata-kata yang bisa dijadikan sebagai rujukan yang
memaknai kata evaluasi tersebut yaitu seperti Al-Bala, Al-Hukm, Al-Qodha,
AlNazr dan Al-Fitnah. Hasil makalah ini diharapkan kepada siswa maupun
guru agar bisa lebih memahami makna kata evaluasi dalam pendidikan
maupun dalam pendidikan islam.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagamian penjelasan dari Evaluasi Pendidikan ?


2. Bagamian penjelasan Ayat – ayat yang berkaian Evekuasi pendidikan?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui maksud dari Evaluasi Pendidikan


2. Untuk mengetahui Ayat – ayat yang berkaian Evekuasi pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan

Pendidikan adalah suatu kegiatan menuntut ilmu atau menambah ilmu


dengan cara ter sistematis dan terstruktur untuk menghasilkan seseorang
peserta didik yang berkarakter dan berprestasi. Dalam proses pendidikan
karakter siswa dibentuk dengan sangat baik dan di didik untuk
mengembangkan potensi diri, agar nantinya pada saat sesorang yang sudah
berpendidikan terjun ke dunia masyarakat dia sudah bisa menempatkan
dirinya dan melangkah tanpa harus dibimbing lagi karena bagi nya dia sudah
mempunyai dan cukup memahami cara dan etika dalam bermasyarakat.1

Menurut SISDIKNAS pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam


mewujudkan proses belajar peserta didik agar secara aktif dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk melakukan kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat. Dalam pendidikan islam,
pendidikan bertujuan untuk membentuk insan kamil atau manusia paripurna
sehingga ini menjadi inti dari segala poses pendidikan. Dan segala komponen
dalam pendidikan islam seperti kurikulum, metode dan proses yang
berlangsung harus sesuai dengan tujuan pendidikan islam.1 Dapat
disimpulkan bahwa kedudukan pendidikan itu sangat tinggi dan harus
terlaksana bagi setiap orang.

1
Pembelajaran Menurut Al-Qur’an. Rausyan Fikr, 15(1), 47. Arikunto, S. (2012).
Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta, 3. Asru., Ananda, R. & Rosnita.
(2014).

3
Evaluasi pendidikan adalah proses penilaian seseorang guru/pendidik
terhadap siswa/peserta didik dengan upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Evaluasi ini di lakukan pada setiap akhir pembelajaran guna untuk mengetahui
seberapa paham siswa terhadap materi yang diberikan guru dan si guru juga
dapat menentukan mana siswa yang beprestasi dan tidak. Dalam pelaksanaan
evaluasi belajar guru harus bersifat adil dan tidak pilih kasih dengan
siswasiswa nya agar nanti nya tidak menimbulkan pro dan kontra antara
peserta didik dalam proses pendidikan.2

Nata mengemukakan Evaluasi pendidikan adalah sesuatu kegiatan yang


berisi mengadakan pengukuran dan penilaian terhadap keberhasilan
pendidikan, dari berbagai aspek yang berkaitan dengannya atau dengan
ungkapan lain evaluasi pendidikan adalah kegiatan mengukur dan menilai
terhadap sesuatu yang terjadi di dalam kegiatan pendidikan2 Berdasarkan
pengertian evaluasi pendidikan dapat di lihat bahwa kedudukan evaluasi itu
juga sangat penting atau falam kata lain evaluasi pendidikan harus dilakukan
di setiap kegiatan pendidikan demi kepentingan siswa dan gurunya. Evaluasi
pendidikan juga bisa ditelusuri dari ayat-ayat al-qur’an dengan tujuan untuk
menenmukan informasi serta isyarat- isyarat yang diperoleh dari al-qur’an
tentang evaluasi pendidikan. Tetapi informasi serta isyarat apa sebenarnya
evaluasi itu dan babgaimana pelaksanaannya tidak terlepas dari subjektivitas
manusia. Dan evaluasi pendidikan juga sangat menarik untuk di kaji melalui
ayat-ayat al-qur’an dan akan di kaji melalui surah Al-Ankabut Ayat 2 dan 3,
Al Baqarah ayat 31 dan Al Zalzalah 8.

Dalam al-qur’an kata evaluasi/penilaian memiliki arti yang luas dan


terdapat juga istilahistilah yang bisa dijadikan sebagai rujukan yang memaknai
kata evaluasi, yaitu sebagai berikut:

2
Evaluasi Pembelajara: Sebuah Kajian Teori. Jurnal Edueksos, 3(1), 76. Rahayu, F. (2019).

4
1. Al-Hisab. Memiliki makna mengira, menafsirkan dan menghitung. Dapat
dilihat pada firman Allah SWT.Artinya: “Dan jika kamu melahirkan apa
yang ada dihatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan
membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan itu. Maka Allah
mengampuni siapa yang dikehendaki”

2. Al-Bala’. Memiliki makna cobaan, ujian. Misalnya dalam firman Allah


SWT.Artinya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji
kamu yang lebih baik amalannya”

3. Al-Hukm. Memiliki makna putusan atau vonis. Misalnya dalam firman


Allah SWT.Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan
perkara antara mereka dengan putusan-Nya, dan dia maha perkasa dan
maha mengetahui”

4. Al-Qodha. Memiliki arti putusan. Misalnya dalam firman Allah


SWT.Artinya: “Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan,
sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di
dunia ini saja”

5. Al-Nazr. Memiliki arti melihat. Misalnya firman Allah SWT.Artinya:


“Sulaiman berkata: akan kami lihat, apakah kamu benar-benar ataukah
kamu termasuk orang-orang yang berdusta”

6. Al- Fitnah. Memiliki arti Pengujian dan Eksperimen. Misalnya firman


Allah SWT. Artinya: "Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang
sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
benar. Dan sesungguhnya Dia mengetahui orangorang yang dusta”3

3
Evaluasi Pendidikan Islam. Tadarus Tarbawy, 1(1), 81. Miharah B.(2017). Evaluasi
belajar peserta didik (siswa). Jurnal Idaarah, 1(2), 264-265. Miswanto. (2016).

5
.

B. Ayat Ayat Tentang Evaluasi Pendidikan

1. Ayat dan terjemahanya surah Al Ankabut Ayat 2-3

Ayat - 2
‫ب ٱلنَّاسُ َأن يُ ْت َر ُك ٓو ۟ا َأن يَقُولُ ٓو ۟ا َءا َمنَّا َوهُ ْم اَل يُ ْفتَنُون‬
َ ‫َأ َح ِس‬

Terjemahaanya :

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:


"Kami telah beriman",sedang mereka tidak diuji lagi?

Ayat - 3

۟ ُ‫ص َدق‬
َ‫وا َولَيَ ْعلَ َم َّن ْٱل ٰ َك ِذبِين‬ َ َ‫َولَقَ ْد فَتَنَّا ٱلَّ ِذينَ ِمن قَ ْبلِ ِه ْم ۖ فَلَيَ ْعلَ َم َّن ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذين‬

Terjemahanya :

Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,


maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

2. Syarah kosa kata ayat

o Kami telah menguji = ‫فَتَنَّا‬


o Maka sungguh mengetahui (mereka) benar = ‫ص َدقُو‬
َ
o dan sungguh Dia mengetahui = ‫ب‬
َ ‫َأ َح ِس‬
o َّ ‫فَلَيَ ۡعلَ َم‬
orang-orang yang berdusta = ‫ن‬
o mereka ditinggalkan/dibiarkan = ‫ر ُك ٓو ْا‬
َ ‫ي ُۡت‬
o mereka mengatakan = َ‫يَقُولُ ٓو َولَيَ ۡعلَ َمن‬
o mereka akan diuji = َ‫ي ُۡفتَنُونَ ۡٱل ٰ َك ِذبِين‬

6
o dan sesungguhnya = ‫ َولَقَ ۡد‬4

3. Asbabun Nuzul Ayat

Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’d yang bersumber dari ‘Abdullah bin ‘Ubaid
bin ‘Umair bahwa ayat ini Maksud dari ayat ini adalah untuk menguji daya
kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problem kehidupan
yang dialaminya, untuk mengetahui sampai dimana atau sejauh mana hasil
pendidikan wahyu yang telah ditetapkan Rasulullah SAW terhadapumatnya
dan untuk memenuhi klasifikasi atau tingkat-tingkat kehidupan keislaman
sehingga diketahui manusia yang paling mulia di sisi Allah yaitu yang paling
bertaqwa kepadaNya, manusia yang sedang dalam iman dan ketaqwaannya
dan manusia yang ingkar kepada ajaran Islam. Untuk mengetahui sejauh mana
kuatnya iman seseorang , Allah SWT kadang mengevaluasinya melalui
berbagai cobaan yang diberikanNya kepada umat manusia baik cobaan yang
besar maupun kecil.Berdasarkan ayat di atas juga seorang pendidik mesti
mampu menanamkan nilai-nilai kesadaran kepada peserta didik untuk
mengevaluasi dirinya sendiri. Dorongan evaluasi yang dilakukan peserta didik
mesti dorongan untuk menghisab diri sendiri, dan itu akan mendorong
keberhasilan sebuah pendidikan.5

4. Tafsir ayat

a. Ayat ke 2

Pada ayat ini,Allah bertanya kepada manusia yang telah mengaku


beriman dengan mengucapkan kalimat syahadat bahwa apakah mereka
akan dibiarkan begitu saja mengakui keimanan tersebut tanpa terlebih
dahulu diuji? Tidak,malah setiap orang beriman diuji lebih

4
Substansi Evaluasi Pendidikan dalam Pendidikan Islam. Al-Ishlah, 17(2), 104- 105. Rahayu, F.
(2019).

5
Substansi evaluasi pendidikan dalam pendidikan Islam. Al-Ishlah, 17(2), 112- 113.
Rahmadhani, F., Nahar, S., & Syaukani. (2018).

7
dahulu,sehingga dapat diketahui sampai manakah mereka sabar dan tahan
menerima ujian tersebut. Ujian yang mesti mereka temuph itu bermacam-
macam.

Umpamanya perintah berhijrah (meninggalkan kampung halaman demi


menyelamatkan iman dan keyakinan), berjihad dijaaln Allah,
mengendalikan syahwat,mengerjakan tugas-tugas daaml rangka taat
kepada Alla,dan bermacam-macam musibah seperti kehilangan anggota
keluarga,dan hawa apnas yang kering yang menyebabkan tumbuh-
tumbuhan mati kekeringa.Maksud ayat ini dapat dilihat dalam ayat lain
yakni: "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan begitu saja,
padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad diantara kamu
dan tidak mengambil teman yang setia selain Allah, Rasul-nya dan orang-
orang yang beriman.

b. Tafsiran Ayat ke 3

Orang-orang yang beriman dan berpegang teguh dengan


keimanannya akan menghadapi berbagai macam penderitaan dan
kesulitan. Mereka sabar dan tabah menahan penderitaan itu. Umpanya
Bani Israil yang beriman,telah diuji Allah dengan berbagai macam siksaan
yang dijatuhkan Fir'aun kepadanya.Umat nabi Isa yang beriman juga tidak
luput dari azab dan kesengsaraan. Semua menjadi contoh dan pelajaran
bagi umat yang beragama Islam ini. Dalam sebuah hadis Nabi SAW
dijelaskaskan diriwayatkan oleh khabbab bin al-aratt bahwa ia berkata,
"Kami mengadukan kepada Rasulullah yang dalam keadaan tidur
beralaskan sorbannya di sisi Ka'bah,kami mengatakan ( bahwa kami
menderita berbagai macam siksaan berat dari kaum musyrikin). Apakah
kamu tidak akan menolong kami wahai Rasulullah, dengan cara engkau
berdoa untuk keselamatan kami dari siksaan tersebut? Rasulullah
menjawab,"Orang-orang sebelum kamu juga mengalami hal seperti ini,

8
bahkan lebih hebat lagi. Seseorang yang karena keimanannya yang
membaja kepada Tuhan ia hukum, dan digali lubang khusus untunya .

3. Ayat Al Baqarah Ayat 31

1. Ayat dan Terjemahanya


ۤ
‫ال اَ ۢ ْنبِـُٔوْ نِ ْي بِا َ ْس َم ۤا ِء ٰهُٓؤاَل ۤ ِء اِ ْن‬ َ ‫َو َعلَّ َم ٰا َد َم ااْل َ ْس َم ۤا َء ُكلَّهَا ثُ َّم َع َر‬
َ َ‫ضهُ ْم َعلَى ْال َم ٰل ِٕى َك ِة فَق‬
َ‫ص ِدقِ ْين‬ٰ ‫ُك ْنتُ ْم‬

Terjemanya :

‘Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian


Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-
Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”

2. Syarah Kosa kata Ayatnya

 ‫َو َعلَّ َم‬ dan Dia mengajarkan

 ‫ٰا َد َم‬ Adam

 َ‫س َم ۤاء‬
ْ َ ‫ااْل‬ nama-nama

 ‫ُكلَّهَا‬ seluruhnya

 ‫ثُ َّم‬ kemudian

 ‫ضهُ ْم‬
َ ‫َع َر‬ Dia mengemukakannya

 ‫ َعلَى‬atas/kepada
ۤ
 ‫ ْال َم ٰل ِٕى َك ِة‬Malaikat
 َ َ‫فَق‬
‫ال‬ maka Dia berfirman

 ‫ اَ ۢ ْنبِـُٔوْ نِ ْي‬terangkan kepadaKu

9
 ‫ بِا َ ْس َم ۤا ِء‬dengan nama-nama6

 ‫ٰهُٓؤاَل ۤ ِء‬ ini semua

 ‫اِ ْن‬ jika

 ‫ُك ْنتُ ْم‬ kamu adalah

 ٰ orang-orang yang benar


َ‫ص ِدقِ ْين‬

3. Asbabun nuzulnya

Ibnu Jarir mengatakan, pendapat yang paling tepat dalam hal ini
adalah penafsiran Ibnu Abbas dan orang-orang yang sependapat
dengannya, artinya yaitu Allah Ta’ala berfirman: “Sebutkanlah nama-
nama benda yang telah Aku perlihatkan kepada kalian, hai para malaikat
yang mempertanyakan: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah?” Yaitu dari kalangan selain kami, “Padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu?” Jika ucapan kalian itu benar
bahwa Jika Aku menciptakan khalifah di muka bumi ini selain dari
golongan kalian ini, maka ia dan semua keturunannya akan durhaka
kepada-Ku, membuat kerusakan, dan menumpahkan darah. Dan jika Aku
menjadikan kalian sebagai khilafah di muka bumi, maka kalian akan
senantiasa menaati-Ku, mengikuti semua perintah-Ku, serta menyucikan
diri-Ku. Maka jika kalian tidak mengetahui nama-nama benda yang telah
Aku perlihatkan kepada kalian itu, padahal kalian telah menyaksikannya,
berarti kalian lebih tidak mengetahui akan sesuatu yang belum ada dari
apa-apa yang nantinya bakal terjadi.”7
6
Substansi evaluasi pendidikan dalam pendidikan Islam. Al-Ishlah, 17(2), 112- 113.
Rahmadhani, F., Nahar, S., & Syaukani. (2018).

7
Konsep evaluasi pendidikan dalam AlQur’an Surah Azzalzalah: 7-8 dan Al-baqarah:31-
34. Edu riligia. (2)2, 190. 27Q.S. Al-Ankabut Ayat 3 Ramdhani, R. (20183(1), 40.
Suharna, A. (2016).

10
Hal ini untuk memperlihatkan keterbatasan pengetahuan para
malaikat itu dan agar mereka mengetahui keunggulan Adam sebagai
manusia terhadap mereka,dan agar mereka mengetahui ketinggian hikmah
Allah dalam memilih manusia sebagai khalifah yaitu mengatur segala
sesuatu dan menegakkan kebenaran dan keadilan dimuka bumi ini
memerlukan pengetahuan yang banyak dan kemampuan serta daya pikir
yang kuat.

4. Tafsiran Ayat

Imam Ibnu Katsir dalam karyanya, Tafsirul Qur’anil Azhim,


menjelaskan Surat Al-Baqarah ayat 31 merupakan sebuah petunjuk di
mana Allah menyebutkan kemuliaan bangsa Adam dibandingkan jenis
malaikat atas keistimewaan pengetahuan nama-nama segala benda yang
tidak diketahui oleh bangsa lainnya. Peristiwa ini, kata Imam Ibnu Katsir,
terjadi setelah malaikat sujud kepada Adam AS. Pasal ini didahulukan
karena berkaitan dengan kedudukan Adam AS dan ketidaktahuan malaikat
atas hikmah penciptaan khalifatullah, yaitu ketika mereka bertanya
demikian, lalu Allah menjawab bahwa Dia mengetahui apa yang mereka
tidak ketahui. Oleh karena itu, Allah menerangkan hal ini untuk
menjelaskan kepada malaikat terkait kelebihan Adam AS atas ilmu yang
dianugerahkan. Tetapi pendapat yang shahih, kata Imam Ibnu Katsir,
Allah mengajarkan nama segalanya, baik benda, sifat, maupun
perbuatannya sebagaimana pandangan sahabat Ibnu Abbas RA. Wallahu
a‘lam.
8

8
Evaluasi Pendidikan Persepktif Islam. Jurnal Qathruna, 3(2), 61-63 Wahyudi, D. (2016).

11
4. Al- Zalzalah Ayat 8

1. Ayat dan terjemahanya

‫ࣖ َو َم ْن يَّ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َش ًّرا ي ََّر ٗه‬

Terjemahannya :

Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan


melihat (balasan)nya.

2. Syarah Kosa kata Ayatnya

o dan barang siapa =  ‫َو َم ْن‬

o mengerjakan =   ْ‫ي َّ ْع َمل‬

o َ ‫ِم ْثقَا‬
seberat =  ‫ل‬

o َّ ‫َذ‬
zarah =  ‫ر ٍة‬

o ًّ ‫َش‬
(suatu) kejahatan = ‫را‬

o niscaya dia akan melihat (balasan)nya = ‫ي ََّر ٗه‬

3. Asababun Nuzulnya

Dari Sa’id bin Jubair ra menerangkan bahwa kedua ayat ini diturunkan
berkenaan dengan kaum Muslim, yaitu pada saat Surat Al Insan ayat 8
diturunkan, banyak yang beranggapan orang yang bersedekah sangat kecil tak
akan mendapat pahala. Sementara yang lain beranggapan bahwa dosa-dosa

12
ringan yang akan mereka lakukan tak akan mendapat siksa. (HR. Ibnu
Hatim).9

Oleh karena itu, tunrun Surat Al Zalzalah ayat 8 sebagai bantahan terhadap
anggapan tersebut. Bahwa hal tersebut keliru. Sekecil apa pun suatu amal baik
akan tetap diperhitungkan. Begitu pula dengan dosa, sekecil dan seremeh apa
pun dosa itu, tetap akan mendapat balasan. Demikian penjelasan mengenai
Asbabun Nuzul Surat Al Zalzalah, semoga dapat menambah wawasan bagi
umat Muslim.10

4. Tafsir ayat:

Dalam ayat-ayat ini,Allah merincikan balasan amal masing-masing.Barang


siapa beramal baik,walaupun hanya seberat atom niscaya akan diterima
balasannya,dan begitu pula yang beramal jahat walaupun hanya seberat
atom akan merasakan balasannya. Amal kebajikan orang-orang kafir tidak
daapt menolong dan melepaskan nya dari siksa karena kekafirannya.
Mereka tetap sengsara selama-lamanya didalam neraka.

Berdasarkan uraian dan bahasan-bahasan yang dipaparkan dalam di atas


dalam makalah ini,Alquran sebagai firman Allah Swt., yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw., yang didalamnya penuh dengan kemuliaan,
mukzijat, serta pelajaran bagi umat manusia, selanjutnya dalam setiap surah
dan ayat memiliki keistimewaan masing-masing atau pembahasan.
Khususnya firman Allah Swt., dalam surah az-Zalzalah ayat 8 dan al-
Baqarah.

a. Prinsip yang mengacu pada tujuan

9
Substansi Evaluasi Pendidikan dalam Pendidikan Islam. Al-Ishlah, 17(2), 104- 105.
Rahayu, F. (2019).

10
Evaluasi Pembelajara: Sebuah Kajian Teori. Jurnal Edueksos, 3(1), 76. Rahayu, F.
(2019).

13
Maksudnya adalah bahwa evaluasi yang dilakukan harus sesuai dengan
tujuan. Dalam kedua surah yang diteliti bahwa Allah Swt., melakukan
evaluasi kepada hambaNya sesuai dengan tujuan. Misalkan tujuan evaluasi
yang terdapat dalam surah az-Zalzalah ayat 8, evaluasi yang Allah lakukan
bertujuan untuk memberikan balasan terhadap siapa saja yang berbuat
kebaikan dan siapa saja yang berbuat keburukan walaupun perbuatan
tersebut hanya seberat zarrah.

b. Prinsip al kamâl

Adalah melakukan evaluasi terhadap sesuatu hal haruslah melihat semua


aspek, jika objek evaluasi adalah seorang hamba, maka seluruh
kepribadiannya harus dievaluasi mulai dari niat, perkataan maupun
perbuatannya. Begitu juga halnya dalam pendidikan, seorang evaluator
dalam mengevaluasi peserta didik haruslah mencakup semua aspek yang
dimiliki peserta didik, yaitu seperi aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
psikomorik, dari ketiga aspek tersebut harus dilakukan evaluasi.

c. Prinsip maudhûiyyah diartikan objektif.

Maksudnya pada prinsip ini evaluasi yang dilakukan haruslah sesuai


apa adanya dengan kemampuan seseorang tanpa adanya rekayasa atau
pengaruh dari hal lain yang membuat hasil evaluasi tidak sesuai dengan
kemampuan seseorang. Berdasarkan hal tersebut maka pendidik selaku
evaluator harus memiliki sifat objektif, tanpa adanya kecurangan maupun
pengaruh dari hal lainnya. Hasil evaluasi yang didapatkan harus
berdasarkan kemampuan peserta didik, tanpa adanya rekayasa dalam
pengubahan hasil evaluasi yang di dapat oleh peserta didik.

11

11
Evaluation of learning programs at elementary School level of “ Sekolah Alam
Indonesia (SAI)”. (Evaluative research Using Countenance Stake’s Model). American
Journal of Educational Research, 7(2), 126. Hidayat, T. & Asyafah. A. (2019).

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan pengertian evaluasi


itu sangat banyak di kemukakan didalam buku-buku maupun jurnal-jurnal
tetapi makna kata nya semua sama yaitu evaluasi adalah
penilaian/pengukuran. Didalam al-qur’an kata evaluasi/penilaian memiliki
arti yang luas dan terdapat juga istilah-istilah yang bisa dijadikan sebagai
rujukan yang memaknai kata evaluasi, yaitu: Al- Hisab, Al-Bala’, Al-
Hukm, Al-Qodha, Al-Nazr, Al-Fitnah dan masih banyak sekali. Dan ada
pula ayat al- qur’an yang diambil untuk rujukan kata evaluasi yaitu Al-
Qur’an Surah Al-Ankabut:2-3, ayat ini diambil sebagai rujukan supaya
semua umat manusia dapat muhasabah diri bahwa penilaian itu memang
ada dari Allah bukan hanya didalam sistem pendidikan saja tetapi berlaku
juga untuk keseharian manusia, tidak mungkin ketika manusia itu
menyatakan dirinya beriman lantas Allah tidak akan mengujinya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Pembelajaran Menurut Al-Qur’an. Rausyan Fikr, 15(1), 47. Arikunto, S.


(2012).
Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta, 3. Asru., Ananda,
R. & Rosnita. (2014).
Buku Evaluasi Pembelajaran. Citapustaka Media, 16. Dali, Z. (2018).
Pancasila: Local Indigenous Islamic Character Education In Indonesia.
MADANIA: JURNAL KAJIAN KEISLAMAN, 22(2), 185-194. Gunadi,
R.A.A. (2014).
Evaluasi pembelajaran aktif kreatif,efektif dan menyenangkan dengan
model con- text input process product. Jurnal Ilmiah Widya, 2(2), 3.
Hamka, B. (1967).
Ebook Tafsir Al-Azhar Jilid 7. Harjanti, R., Supriyati, Y., & Rahayu, W.
(2019).
Evaluation of learning programs at elementary School level of “ Sekolah
Alam Indonesia (SAI)”. (Evaluative research Using Countenance Stake’s
Model). American Journal of Educational Research, 7(2), 126. Hidayat, T.
& Asyafah. A. (2019).
Konsep dasar evaluasi dan implikasinya dalam evaluasi pembelajaran PAI
di sekolah. Al-Tadzkiyyah, 10(1), 175. Marzuki, I & Hakim, L. (2019).
Evaluasi Pendidikan Islam. Tadarus Tarbawy, 1(1), 81. Miharah B.(2017).
Evaluasi belajar peserta didik (siswa). Jurnal Idaarah, 1(2), 264-265.
Miswanto. (2016).
Evaluasi pelaksanaan pendidikan pesantren mini di MA Patra Mandiri
Plaju Palembang. Jurnal of Islamic management, 2(2), 89. Muhtifah, L.
(2005).
Evaluasi Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an. Al-Qalam, 22(2), 245-
246. Nuriyah, N. (2014).
Evaluasi Pembelajara: Sebuah Kajian Teori. Jurnal Edueksos, 3(1), 76.
Rahayu, F. (2019).
Substansi Evaluasi Pendidikan dalam Pendidikan Islam. Al-Ishlah, 17(2),
104- 105. Rahayu, F. (2019).
Substansi evaluasi pendidikan dalam pendidikan Islam. Al-Ishlah, 17(2),
112- 113. Rahmadhani, F., Nahar, S., & Syaukani. (2018).
Konsep evaluasi pendidikan dalam AlQur’an Surah Azzalzalah: 7-8 dan
Al-baqarah:31-34. Edu riligia. (2)2, 190. 27Q.S. Al-Ankabut Ayat 3
Ramdhani, R. (20183(1), 40. Suharna, A. (2016).
Evaluasi Pendidikan Persepktif Islam. Jurnal Qathruna, 3(2), 61-63
Wahyudi, D. (2016).

16
17

Anda mungkin juga menyukai