Penulis:
Satria Wiguna, S.Pd.I, M.Pd.
ISBN: 978-623-315-463-5
Design Cover:
Retnani Nur Briliant
Layout:
Nisa Falahia
ii
KATA PENGANTAR
iii
pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan Anates,
proses analisis tes akan menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat.
Aplikasi Anates adalah program aplikasi yang khusus
digunakan untuk menganalisa tes pilihan ganda dan uraian.
Program ini dikembangkan oleh Bapak Drs. Karno To, M.Pd.
seorang dosen Psikologi di UPI dan Bapak Yudi Wibisono, S.T.
seorang Konsultan komputer. Aplikasi Anates memiliki
kemampuan untuk menganalisa soal tes seperti :
1. Menghitung skor (asli maupun dibobot)
2. Menghitung reliabilitas tes
3. Mengelompokan subjek kedalam kelompok atas atau bawah
4. Menghitung daya pembeda
5. Menghitung tingkat kesukaran soal
6. Menghitung korelasi skor butir dengan skor total
7. Menentukan kualitas pengecoh (disktaktor)
iv
DAFTAR ISI
v
APLIKASI ANATES
DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN
vi
BAB I.
PENDAHULUAN
2
Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor 14
tahun 2005 tentang pendidik dan dosen pada BAB I ketentuan
umum pasal 1 menyebutkan bahwa: pendidik adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah (pertama atau atas). Hal ini sesuai sebagai
pendidik atau pendidik pentingnya melakukan evaluasi hasil
belajar peserta didik dalam pengendalian mutu pendidikan secara
nasional. Mengingatkan untuk pendidik dalam menerapkan
evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan, maksud dari evaluasi berkelanjutan ini adalah dari
waktu ke waktu dan terencana selama pembelajaran. Artinya
evaluasi hasil belajar peserta didik itu tidak dilaksanakan hanya
sekali satu semester saja, namun pada tiap-tiap pembelajaran yang
telah disajikan oleh pendidik atau pendidik.
Sehubungan hasil evaluasi belajar pesera didik yang
dilakukan dengan secara terencana, teratur, dan terjadwal
sehingga evaluator (pendidik, dosen dan lain-lain) dapat
menentukan langkah-langkah pendidik yang perlu diambil dalam
perbaikan dan memperoleh informasi yang dapat memberikan
gambaran perkembangan peserta didik sejauh mana kebeharsilan
hasil belajar. Menurut Abdul Mujib dan Jusuf Muadzakkir
dikatakan keberhasilan belajar adalah suatu perubahan yang
terjadi pada peserta didik yang melakukan pembelajaran, bukan
saja perubahan dari pengetahuan (kognitif), tetapi juga
pengetahuan untuk membentuk sikap, kebiasaan, penguasaan,
dan menghargai keterampilan dalam dirinya terhadap proses
pembelajaran (Abdul Mujib dan Jusuf Muadzakkir, 2014 : 215).
Kemudian apa saja perencanaan dan langkah-langkah
pendidik dalam mengevaluasi hasil belajar peserta didik agar
memperoleh data penilaian dan pengukuran hasil belajar peserta
didik? Menurut Anas Sudiyono pada umumnya perencanaan
evaluasi hasil belajar itu mencakup enam jenis kegiatan, yaitu:
Pertama, merumuskan tujuan evaluasi yang akan dilaksanakan.
Kedua, menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya
3
aspek kognitif, afektif, ataukah aspek psikomotor. Ketiga, memilih
dan menentukan teknik apakah yang akan digunakan dalam
pelaksanaan evaluasi. Misalnya dengan menggunakan teknis tes
atau nontes. Keempat, menyusun alat-alat pengukur yang akan
dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar
peserta didik. Kelima, menentukan tolak ukur, norma atau kriteria
yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan
interpretasi terhadap data hasil evaluasi. Keenam, menentukan
frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan dan
berapa kali mengunakan evaluasi akan dilaksanakan (Anas
Sudiyono, 2004: 59).
Kesimpulan di atas bahwa perencanaan merupakan proses
penyusunan evaluasi hasil belajar yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pelaksanaan perencanaan
tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka
tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun
yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat
dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran. Begitu pula
dengan perencanaan pembelajaran, yang direncanakan harus
sesuai dengan target pendidikan. Pendidik sebagai subjek dalam
membuat perencanaan pembelajaran harus dapat menyusun
berbagai program pembelajaran sesuai pendekatan dan metode
yang akan di gunakan. Dan peserta didik/i atau peserta didik
sebagai objek dari perencana evaluasi hasil belajar yang akan
dilaksanakan pendidik. Maksudnya sasaran atau objek evaluasi
disini adalah hal-hal yang menjadi pusat perhatian untuk
dievaluasi.
Kaitannya dengan setelah perencanaan hasil evaluasi
belajar, maka diperlukan pendidik dalam teknik evaluasi sebagai
alat ukur. Adapun alat ukur dalam mengevaluasi hasil belajar
dibidang pelajaran pendidkan di sekolah ialah secara tes, berupa
soal objektif.
Tes adalah kegiatan atau proses sistematis mengukur
kemampuan/kondisi seseorang (peserta didik). Kegiatan tes
disebut dengan testing yang menggunakan alat yaitu tes. Maka
dari itu tes diartikan dengan sejumlah pertanyaan yang diberikan
4
kepada peserta didik baik soal objektif yang akan dijawab benar
atau salah, atau sejumlah tugas yang oleh peseta didik
dilaksanakan dengan berhasil atau gagal, sehingga kemampuan
peserta didik dapat dinyatakan dengan skor atau dinilai
berdasarkan acuan tertentu.
Teknik evaluasi disini menggunakan pendekatan penilaian
acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan Norma (PAN) dalam
mengelolah evaluasi hasil belajar peserta didik sebagai penguat
landasan teori yang berhubungan dengan evaluasi. Katagori
penilaian acuan patokan yaitu pertama, nilai dari hasil penilaian
acuan patokan (PAP) dijadikan indikator untuk mengetahui
sampai dimana tingkat kemampuan dan penguasaan peserta didik
tentang materi pembelajaran tertentu. Kedua, kriteria atau patokan
yang digunakan penilaian acuan patokan (PAP) bersifat mutlak.
Sedangkan Katagori penilaian acuan norma yaitu pertama PAN
menggunakan kriteria yang bersifat relatif, dalam arti tidak tetap
atau selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan waktu.
kedua, nilai hasil PAN hanya menunjukkan kedudukan peserta
didik di dalam peringkat prestasi kelompoknya (Asrul, 2014: 191)
Mengevaluasi hasil belajar peserta didik hendaklah seorang
pendidik atau pendidik melakukan penilaian secara objektif
kepada peserta didik. Hal ini sebagaimana firman allah Q.S.Al-
Zalzalah/ : 7-8 :
٨ ُِ َٔ َيٍ يَ ۡع ًَ ۡم ِي ۡثقَا َل َذز َّٖة َش ٗ ّسا يَ َس٧ُِفَ ًٍَ يَ ۡع ًَ ۡم ِي ۡثقَا َل َذ َّز ٍة خ َۡي ٗسا يَ َس ۥ
5
dalam belajar yang sampaikan pendidik, dan hal-hal yang lainnya,
maka ia tidak akan memperoleh nilai yang baik dari ketentuan
penilaian pendidik. Maka tugas pendidik atau pendidik untuk
mendorong dan memperbaiki peserta didik berupa remedial,
penambahan tugas-tugas sebagai, atau hafalan-hafalan untuk
perubahan nilai dari kegagalan hasil belajar peserta didik.
Mengidentifikasi persoalan yang timbul pada umumnya
adanya kendala-kendala pendidik dalam mengevaluasi hasil
belajar peserta didik, dianataranya:
1. pendidik yang mengalami kesulitan dalam mengelola
evaluasi belajar peserta didik, karena masih
menggunakan teknik manual dan sederhana terutama
dari segi melakukan penilaian ulangan harian yang sifat
rutin setiap pertemuan setelah pendidik menyampaikan
materi pembelajaran kepada peserta didik dan akhir
semester. Dikarena diperlukan tahap demi tahap mulai
dari memeriksa jawaban peserta didik satu persatu soal
tersebut, belum lagi menskorkan data untuk mengetahui
jumlah nilai yang diperoleh peserta didik. Sehingga tidak
objektif dan maksimalnya pemberian penilaian hasil
belajar pendidikan agama Islam kepada peserta
didiknya.
2. Pendidik mengalamai kesulitan pendidik dalam
pembuatan tes soal melalui dengan cara kisi-kisi soal
sebelum diujikan kepada peserta didik. Tujuan kisi-kisi
soal ini untuk peningkatan mutu kualitas tes soal yang
ada kaitannya dengan penilaian belajar.
6
Ada banyak cara yang dilakukan untuk menilai ranah
konitif diantaranya melalui ulangan harian,ujian tengah semester,
ujian akhir semester dan ujian akhir nasional. Ujian akhir nasional
yang di selenggarakan pemerintah pusat berbentuk tes pilihan
ganda, oleh karena itu dalam beberapa hal penilaian seorang
pendidik dituntut untuk mampu membuat soal tes pilihan ganda
dengan baik dan benar sekaligus mampu mengevaluasi soal tes
tersebut apakah digunakan atau tidak untuk tes-tes berikutnya.
Adapun alat evaluasi pembelajaran yaitu Menganalisis butir
soal (Tes Tertulis dan Tes Lisan). Pendidik perlu meningkatkan
kualitas butir soal melalui analisis terhadap komponen-komponen
utama dari tiap-tiap butir soal. Seorang pendidik dalam
melakukan analisis butir soal dapat menggunakan peralatan
teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi dalam
melakukan analisis butir soal merupakan salah satu alternatif
pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh pendidik. Salah
satu program aplikasi yang dapat di-gunakan oleh pendidik untuk
meng-analisis butir soal adalah program aplikasi Anates.
Secara singkat dan tepat mengenai aplikasi ANATES
merupakan sebuah program aplikasi komputer yang bertujuan
untuk menganalisis butir soal. Program ini sangat bermanfaat
khususnya bagi para pendidik atau pendidik umumnya dalam
memperhatikan evaluasi pendidikan. Karena para pendidik
dituntut untuk membuat sejumlah soal sesuai dengan KD
(Kompetensi Dasar) mata pelajaran yang di tempuh. Maka setiap
pendidik diharapakan untuk menyelesaikan administrasi berupa
Analisis Tes. Tujuan analisis adalah untuk mengkaji, dan
menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu
sebelum soal digunakan untuk memberikan penilaian kepada
peserta didik.
Khususnya untuk soal obyektif (pilihan ganda), secara
emperis butir-butir soal disebut bermutu apabila memenuhi 5
(lima) persyaratan, yaitu pertama, option-option pengecoh
berfungsi untuk menjebak peserta didik yang menjawab secara
tebak-tebakan atau tidak paham konsep, kedua, butir soal memiliki
tingkat kesulitan yang ideal, artinya tidak terlalu sulit dan tidak
7
terlalu mudah, ketiga,butir soal dapat membedakan antara peserta
didik yang menguasai konsep dengan yang tidak menguasai
konsep, Empat, bersifat valid, artinya tepat digunakan untuk
menentukan nilai peserta didik dan lima, bersifat reliabel, artinya
butir soal tersebut konsisten dalam memberikan interprestasi nilai
bagi peserta didik.
Analisis tes adalah salah satu kegiatan yang perlu dilakukan
dalam rangka meningkatkan mutu suatu tes, baik mutu
keseluruhan tes maupun mutu tiap butir soal/tugas yang menjadi
bagian dari tes itu. Tes sebagai alat seleksi maupun evaluasi
diharapkan menghasilkan nilai atau skor yang obyektif dan
akurat. Bila tes yang digunakan pendidik kurang baik, maka nilai
yang diperoleh peserta didik tidak obyektif dan berarti peserta
didik diperlakukan tidak adil. Oleh sebab itu perlu diusahakan
agar tes yang diberikan kepada peserta didik sedapat mungkin
cukup baik dan bermutu dilihat dari berbagai segi. Untuk
mempermudah menganalisis suatu tes tersebut maka diperlukan
alat bantu bagi para pendidik dan calon pendidik untuk
mempermudah menganalisi hasil butir soal yaitu aplikasi
ANATES sebagai alat bantu yang bisa dibgunakan untuk
menganalisa kualitas butir soal pilihan berganda.
Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong dan tertarik
mengadakan tulisan buku untuk mengungkap manfaat dari
aplikasi ANATES bagi pendidik, sehingga memberikan kontribusi
dalam menganalisis butir-butir soal sebagai mutu tes, sehingga
memperoleh tes yang objektif. Dan tanpa disandari secara
langsung pendidik menabung soal-soal untuk mengevaluasi
pembelajaran peserta didik.
8
BAB II.
MENGENAL APLIKASI ANATES
10
kesukaran soal, menghitung korelasi skor butir dengan skor
total, menentukan kualitas pengecoh (disktaktor).
1. Menghitung skor
Penyekoran disini maksudnya untuk mengetahui
hasil jawaban pelajaran peserta didik dari Tes (soal
berganda). Pada aplikasi ANATES setiap butir tes terlihat
jawaban benar atau jawaban salah oleh peserta didik. Maka
setiap butir soal Jawab benar ditandai dengan angka = 1,
jawab soal salah = (-), dan tidak menjawab soal dengan
tanda bintang = (*).
Adapun arti dari skor ganjil, genap, dan skor total
pada aplikasi ANATES dengan 10 butir soal tes objektif :
Pertama, skor ganjil yaitu jawaban benar dari butir soal
nomor 1, 3, 5, 7, 9 dan seterusnya, kedua, skor genap yaitu
jawaban benar dari butir soal nomor 2, 4, 6, 8, dan
seterusnya, dan ketiga, skor total yaitu jumlah skor yang
diperoleh dari seluruh bentuk soal skor ganjil dan genap
dengan rumus tebakan (guessing formula) jika mengambil
contoh dari skor ganjil = 3 dan skor genap =2 maka skor
totalnya 3+ 2 = 5. Bukan itu saja hasil skor tes peserta didik
dapat di hitung atau skor secara otomatis. Dengan demikian
skor tes objektif ditentunkan oleh banyak butir yang
dijawab benar. Skor yang diperoleh disebut dengan skor
mentah (Zainal Arifin, 2009: 231).
Pada aplikasi ANATES ini Jumlah skor tes peserta
didik dapat diurutkan dari hasil belajar peserta didik
tertinggi sampai ke terendah, dengan begitu pendidik
dengan cepat dan mudah mengetahui dalam memperoleh
data peserta didik yang telah banyak dalam menjawab
benar dan salah dari soal tes objektif.
11
dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten atau
tidak berubah-ubah (Suharsimi Arikunto, 2008: 25).
Pengertian dari reliabilitas tes adalah adalah tes yang
menghasilkan skor secara relatif tidak berubah walaupun
diujikan dengan tes yang sama pada situasi dan waktu yang
berbeda-beda. Atau pengukuran ke pengukuran lainnya.
Dengan kata lain reliabilitas merupakan tingkat konsistensi
atau kemantapan hasil terhadap hasil dua pengukuran hal
yang sama. Dapat juga diartikan sebagai tingkat
kepercayaan dari suatu alat ukur.
Metode menghitung reliabilitas tes ada tiga cara,
yaitu: Pertama, metode bentuk paralel (equivalent). Kedua,
metode tes ulang (Test- retest method). Ketiga, metode belah
dua (Split-half method). Pada aplikasi ANATES ini untuk
menghitung reliabilitas tes menggunakan metode belah dua
(Split-half method) yaitu membelah ganjil-genap dan
membelah atas item-item awal dan akhir.
Rumus menghitung reliabilitas tes pada aplikasi
anates, yaitu :
rtt = 2 x r1/21/2
1 + r1/21/2
Keterangan:
rtt = koefisien reliabilitas tes
r 1/21/2 = koefisien korelasi skor ganjil-genap (kolerasi XY)
Keterangan :
N = Jumlah subjek atau peserta didik
∑x = Jumlah dari Skor ganjil
∑y = Jumlah dari Skor genap.
∑xy = jumlah dari skor genap dan ganjil.
∑x2 = Jumlah dari skor ganjl yang dikuadratkan.
∑y2 = Jumlah dari skor genap yang dikuadratkan.
rxy = 4445
√ 46726549
rxy = 4445
6835,68204
rxy = 0, 65
13