Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Dosen Pengampu :
Yusraini, S.Ag, M.Pd.I

Disusun Oleh : Kelompok 9


Yogi Hajriansyah : 202210026
Winda Fitria : 202210006
Rohmatul Husna : 202210023
Ayu Sinta Fitri : 202210011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat,
taufiq, hidayah, serta inayah-Nya penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa
shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi
inspirator sejati seluruh umat islam.

Berkat pertolongan Allah SWT dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan


makalah dengan judul : “Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab” pada mata kuliah Metode
dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak yang sudah membantu penulis dalam Menyusun makalah ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga Allah SWT meridhai amal
mereka, membalas kebaikan, kasih sayang, dan doa mereka. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, dengan segala
kerendahan hati saran dan kritik yang bersifat kostruktif. Penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca. Aamiin.
Demikian pengantar makalah ini.

Muaro Jambi, 23 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2
A. Hakikat dan Konsep dasar Evaluasi Pembelajaran .......................................................... 2
B. Tujuan Evaluasi dan Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran ......................................... 5
C. Media Evaluasi dan Teknik Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab ................................. 7
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia terdapat sistem yang mengatur berjalannya proses belajar
mengajar dalam pendidikan. Sistem pendidikan yang ada mencakup beberapa unsur tujuan,
materi, pendidik peserta didik, metode, media dan evaluasi. Hal tersebut merupakan satu
kesatuan dari sebuah sistem yang harus ada dalam sebuah proses pendidikan.

Dalam sistem pendidikan tersebut terdapat evaluasi pendidikan yang kedudukannya memegang
peranan sangat penting dalam pendidikan. Evaluasi merupakan hal yang dapat membawa
pendidikan di indonesia semakin maju. Evaluasi ini perlu dilakukan dalam setiap pembelajaran agar
pembelajaran yang kita lakukan dapat terkontrol dengan baik. Sebuah pembelajaran penting sekali
diakukannya sebuah evaluasi, termasuk dalam Pembelajaran Bahasa Arab.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Hakikat dan Konsep dasar Evaluasi Pembelajaran ?
2. Apa Tujuan Evaluasi dan Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran ?
3. Apa saja Media Evaluasi dan Teknik Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui dan memahami Hakikat dan Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran.
2. Mengetahui dan memahami Tujuan Evaluasi dan Prinsip-Prinsip Evaluasi
Pembelajaran.
3. Mengetahui dan memahami Media Evaluasi dan Teknik Evaluasi Pembelajaran
Bahasa Arab.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat dan Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran


Evaluasi merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi seorang guru,dosen
ataupun pengajar. Jika dianalogikan, evaluasi ibarat payung besar yang memayungi
beberapa konsep di bawahnya seperti pengukuran, penilaian dan tes. Oleh karena itu perlu
diketahui pengertian dan istilah-istilah tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
penggunaan istilahnya.1

a. Pengertian Evaluasi
Evaluasi secara bahasa berasal dari bahasa inggris evaluation yang mengandung kata
dasar value yang berarti nilai. Kata value atau nilai dalam istilah evaluasi berkaitan dengan
keyakinan bahwa sesuatu itu baik atau buruk, benar atau salah, kuat atau lemah, cukup atau
belumcukup dan sebagainya.2

Evaluasi dalam bahasa Arab disebut ‫ تقييم‬atau ‫( تقويم‬Ali al-khuli,1981:165) sebagian


para ahli lebih cenderung mempergunakan kata ‫ تقويم‬dengan alasan pengertiannya lebih
luas dan lebih mencakup karena didalamnya termasuk pengertian,meluruskan,membetulkan
dan merubah. Sedangkan ‫ تقييم‬berarti memberi nilai sesuatu, hanya merupakan
langkah pertama tetapi mendasar dalam proses ‫ تقويم‬.3

Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan,memperoleh dan


menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternative-alternatif
keputusan. Dengan demikian kegiatan evaluasi merupakan proses yang sengaja

1
Nur Fadilah Amin, “Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab”.Jurnal Matluba 1, no. 1
(Juni 2023): 67, https://ejournal.iainh.ac.id/index.php/matluba
2
Amin, “Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran,” 67.
3
Siti Shalihah, “Teori Pengajaran Bahasa Arab di MI”, PRIMARY 4, no. 2 (Juli – Desember
2012): 144, https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/primary/article/download/3019/2204/8039

2
direncanakan untuk memperoleh informasi atau data untuk kemudian membuat suatu
Keputusan.4

b. Pengertian Pengukuran
Pengukuran dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah measurement yaitu suatu
proses untuk memperoleh deskripsi dalam bentuk angka-angka mengenai tingkat dari sifat
atau kemampuan yang dimiliki seseorang.5 Pengukuran merupakan suatu deskripsi
kuantitatif tentang keadaan suatu hal sebagaimana adanya, atau perilaku yang Nampak pada
seseorang, atau tentang prestasi yang dihasilkan oleh siswa.6
Pengukuran merupakan bagian penting dari evaluasi. Pengukuran memberikan
informasi yang dapat menjadi dasar evaluasi. Pengukuran dalam pendidikan merupakan
proses untuk memperoleh gambaran terukur mengenai sejauh mana siswa menguasai suatu
kompetensi.7
c. Pengertian Penilaian
Penilaian dalam bahasa inggris yaitu assesment berarti menilaisesuatu. Adapun
menilai mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri
atau berpegangan pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, dan
sebagainya. Jadi, penilaian itu bersifat kualitatif.8
Sehingga dapat disimpulkan bahwa asesmen atau penilaian adalah suatu kegiatan
membandingkan atau menerapkan hasil pengukuran untuk memberikan nilai terhadap objek
penilaian.
d. Pengertian Tes
Adapun yang dimaksud dengan tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
dan atau perintah-perintah yang harus dilakukan, Suharsimi Arikunto menerangkan bahwa

4
Ubaid Ridho, “Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab”, An-Nabighoh 20, no. 1 (2018): 22,
https://core.ac.uk/download/pdf/235260527.pdf
5
Amin, “Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran,”68
6
Shalihah, “Teori Pengajaran Bahasa Arab di MI”,144
7
Amin, “Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran,”68
8
Amin, “Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran,”68

3
tes merupakan suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-
hasil pelajaran pada seorang murid atau kelompok murid.9

Dari pengertian keempat istilah di atas, dapat kita lihat keterkaitan antara satu konsep
dengan konsep lainnya.

Dapat dilihat pada gambar di atas bahwa evaluasi merupakan payung besarnya, yang
mengandung konsep yang lebih umum. Sedangkan penilaian merupakan merupakan bagian
dari evaluasi yang berbentuk pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan
karakteristik seseorang atau sesuatu. Sedangkan pengukuran merupakan bagian dari
evaluasi yang berupa prosedur pengumpulan data dan informasi numerik yang diperlukan
sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan. Kemudian tes merupakan salah
satu jenis alat untuk memperoleh data.10

9
Mubarak Bamualim, “Kedudukan dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab”,
JURNAL AL-FAWA’ID 10, no. 2 (September 2020): 4
https://www.researchgate.net/publication/367818561_Kedudukan_Dan_Tujuan_Evaluasi_Pembel
ajaran_Bahasa_Arab

10
Amin, “Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran,” 70

4
B. Tujuan Evaluasi dan Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran
Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Ada dua cara
yang dapat ditempuh guru bahasa Arab untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat
khusus. Pertama, melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua, melakukan perincian
proses mental yang akan dievaluasi. Tujuan utama evaluasi dalam proses belajar mengajar
bahasa Arab adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai pencapaian
prestasi peserta didik sesuai dengan indikator yang dirumuskan. 11
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dipedomani dalam melaksanakan
evaluasi, diantara prinsip-prinsip tersebut adalah:12
a. Terus menerus

Maksudnya, guru harus membuat perencanaan dan kemudian melaksanakan evaluasi


secara teratur dan dan kontinyu pada setiap akhir penyajian bahasan, setiap akhir satuan
bahasan atau akhir unit pelajaran sampai pada tes tiap semester untuk keperluan pengisian
buku laporan kemajuan belajar siswa. Evaluasi yang terus menerus ini dipandang penting
dilihat dari berbagai segi, yaitu:

a) Dilihat dari segi kepentingan guru, dengan evaluasi yang terus menerus guru
dapat menilai sikap dan perhatian siswa pada materi pelajaran, disamping itu
juga untuk mengetahui perkembangan kemajuan belajar siswa dari waktu ke
waktu.
b) Dilihat dari segi kepentingan siswa, adanya evaluasi yang terus menerus ini
merupakan dorongan kepada siswa untuk memberikan perhatian yang
berkesinambungan pada pelajaran dan berpartisipasi aktif dalam proses
belajar mengajar.
c) Ditinjau dari kepentingan belajar bahasa, evaluasi yang terus menerus ini
sangat penting karena bahasa pada hakekatnya adalah kebiasaan, dan
kebiasaan ini dapat diciptakan melalui pengulangan (repetisi) latihan yang

11
Ngalim Purwanto, MP., “Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran”, :5-7
12
Shalihah, “Teori Pengajaran Bahasa Arab di MI, 146-147

5
terus menerus dan perhatian yang berkesinambungan. Dengan demikian,
kalau guru tidak rajin untuk membuat evaluasi maka jangan heran dan
bingung kalau tiba-tiba mendapatkan murid yang "jatuh" pada ujian tengah
semester ataupun pada ujian akhir semester. Kalau sudah demikian apa yang
bisa guru lakukan? Ada kemungkinan. mengatrol nilai...Suatu kebiasaan
yang tidak baik bukan?

b. Menyeluruh
Artinya evaluasi harus meliputi semua komponen bahasa (system bunyi, system
tulisan, struktur kalimat, struktur kata, dan kosa kata) dan mencakup semua aspek
kemahiran berbahasa yaitu: mahir menyimak ) ‫ مهارة اإلستماع‬mahir berbicara ‫) مهارة الكالم‬
mahir membaca ) ‫ مهارة القراءة‬dan mahir menulis ) ‫ (مهارة الكتابة‬Disamping itu perlu juga
diperhatikan berbagai ranah (domain) tujuan pengajaran yakni pengetahuan keterampilan
dan sikap.
Dan perlu di ingat bahwa tujuan pengajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah adalah
agar siswa menguasai bahasa Arab. secara pasif dan aktif walaupun bersifat dasar, serta
perlu di ingat pula bahwa pendekatan syam'iyah syafahiyah memberikan keseimbangan
pada ke empat kemahiran berbahasa seperti diatas.

c. Tulus ikhlas
Yang berarti bahwa pelaksanaan evaluasi atau pemberian tes oleh guru kepada siswa
hendaklah didasari oleh ketulusan hati seorang guru, dengan meletakan kepentingan siswa
sebagai tumpuan. Dan ketulusan ini tercermin dalam sikap dan tindakan guru seperti
dibawah ini:
1) Memperhatikan keadaan siswa secara individual, artinya kemajuan siswa dalam
penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam rangka tercapainya tujuan
kurikulum haruslah dipertimbangkan dari situasi dan kondisi masing-masing siswa.

6
2) Bersedia mempergunakan hasil tes sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses
belajar mengajar, dalam arti memperbaiki memperbaiki kekurangan dan kelemahan
guru.

C. Media Evaluasi dan Teknik Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab


Media atau alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara efektifan
dan efisien. Kata "alat" biasa disebut juga dengan istilah "instrument". Dengan demikian
alat/media evaluasi juga bisa disebut dengan istilah instrument evaluasi.

Alat evaluasi dapat dikatakan baik bila mampu mengevaluasi sesuatu yang dievaluasi
dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Dalam menggunakan alat tersebut evaluator
menggunakan cara atau teknik, dan oleh karena itu dikenal dengan teknik evaluasi. Teknik
evaluasi itu ada dua macam, yaitu teknik non-test dan teknik test.

a. Teknik Non-tes;
Teknik non-tes merupakan alat penilaian yang dipergunakan untuk mendapatkan
informasi tentang keadaan si tertes (tercoba, Inggris: testee) tanpa menggunakan alat
tes. Teknik non-tes dipergunakan untuk mendapatkan data yang tidak—atau paling
tidak secara tidak langsung berkaitan dengan tingkah laku kognitif. Penilaian yang
dilakukan dengan teknik nontes terutama jika informasi yang diharapkan diperoleh
berupa tingkah laku afektif, psikomotor, dan lain-lain yang tidak secara langsung
berkaitan dengan tingkah laku kognitif.Teknik non-tes antara lain adalah skala
bertingkat (rating scale), kuesioner (questionair), daftar cocok (check list),
wawancara (interview), pengamatan (observation), riwayat hidup).Untuk teknik non-
tes ini

7
b. Teknik Test;
Istilah tes berasal dari kata testum (berasal dari bahasa prancis kuno) yang berarti
piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Sebelum adanya Ejaan Yang
Disempurnakan dalam bahasa Indonesia, tes ditulis dengan test. Teknik tes
merupakan suatu bentuk pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan
oleh siswa (tercoba, testee) yang sedang dites. Jawaban yang diberikan siswa
terhadap pertanyaan-pertanyaan itu dianggap sebagai informasi terpercaya yang
mencerminkan kemampuannya. Dari segi bentuknya, tes dibedakan menjadi tes
subyektif dan tes obyektif.

Tes subyektif umumnya berbentuk esai (uraian). Tes ini adalah sejenis tes
kemajuan belajar siswa yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan
atau uraian kata-kata. Ciri pertanyaannya didahului dengan kata-kata seperti ;
uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, simpulkan, dan sebagainya. Sedangkan
tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara
obyektif. Hal ini dimaksud untuk mengatasi dan menutupi kelemahan-kelemahan
tes bentuk esai. Dalam penggunaan tes obyektif ini jumlah soal yang diajukan
jauh lebih banyak dari pada tes essai. Adapun tes obyektif itu ada beberapa
macam, antara lain :

1. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test )


Multiple Choice Test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang
suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih
satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan.Tes bentuk
pilihan ganda ini merupakan bentuk tes obyektif yang paling banyak digunakan
karena banyak sekali materi yang dapat dicakup. Bentuk-bentuk soal yang
digunakan dalam soal pilihan ganda ada beberapa variasi, antara lain :
a) Pilihan ganda biasa, contohnya :
Pilihlah satu jawaban yang tepat antara A, B, C atau D.

8
......‫هذا كتاب‬
‫ كتاب الجميل‬-‫ الكتاب جميل ج‬-‫ الكتاب الجميل ب‬-‫أ‬
‫كتاب جميل‬-‫د‬
Untuk mengolah skor bentuk tes pilihan ganda digunakan dua rumus, yaitu dengan
rumus denda, dan rumus tanpa denda. Bila menggunakan rumus denda, rumusnya adalah :
S=R-W
0-1

S = skor yang diperoleh (Raw score)


R = jawaban yang betul
W = jawaban yang salah
0 = banyaknya option
1 = bilangan tetap.
Sedangkan untuk yang tanpa denda mengguakan rumus:
S=R

2. Tes Benar Salah (True-False Test/‫)والخطأ الصواب اختيار‬


Tes benar-salah soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan (statement).
Statement tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya
bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan dengan melingkari huruf B
jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkari S jika
pernyataannya salah.45 Contohnya:
‫ الكراسة خالد جديد‬: ‫ ص – ح‬1
‫ مكتبة المدرسة قريبة‬: ‫ ح‬- ‫ ص‬2
Adapun cara mengolah skor untuk tes benar-salah ada dua cara, yaitu : dengan
teknik denda dan tanpa denda. Khusus untuk teknik menskor dengan denda
digunakan rumus:
S = R – W, di mana

9
S = skor yang diperoleh
R = right (jawaban yang benar)
W = wrong (jawaban yang salah).
Sedangkan teknik menskor yang tanpa denda digunakan rumus S = R, dimana
yang dihitung hanya yang betul. Untuk soal yang tidak dikerjakan dinilai nol.

3) Menjodohkan (Matching Test/‫)والمزاوجة اختبارالمقابلة‬


Matching test dapat disebut juga dengan mencocokkan, memasangkan, atau
menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri
jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam
seri jawaban. Tugas murid ialah mencari dan menempatkan jawaban-jawaban
sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya. Contohnya : "Pasangkanlah
pertanyaan yang ada pada lajur kanan dengan cara menempatkan huruf yang
terdapat di muka pernyataan lajur kiri pada titik-titik yang disediakan di lajur
kanan".
‫أين وجدت كال من هؤالء األفراد ؟‬
1 ‫ املكتب‬- ‫مدرس‬-
2 ‫ املدرسة‬- ‫أمني املكتبة‬-
3 ‫ املكتبة‬- ‫موظف‬-
4 ‫ احلديقة‬- ‫تاجر‬-
5 ‫ املستشفي‬- ‫بستاين‬-
6 ‫ الصيدلية‬- ‫طبيب‬-
‫ صيديل‬-
‫ خادم‬-
‫ عامل‬-
Cara mengolah skor soal ini dengan rumus S = R, artinya skor terakhir dihitung
jawaban yang benar saja.

10
4) Tes Isian (Completion Test/ (‫)الموجزة باإلجابة اإلختبار‬
Completion test biasa juga disebut tes isian, tes menyempurnakan, atau tes
melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagain-
bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh
siswa ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari murid.
Contoh soal :
‫ ضع فى الفراغ كلمة مناسبة‬.
1( ‫فى الصباح الباكر‬............ ‫أقوم من‬
2( ‫مشيا على األقدام‬............ ‫أبي يذهب إلى‬
3( ‫إللقاء الخطبة‬......... ‫صعد الخطيب على‬

Cara mengolah skornya adalah dengan rumus S = R sama dengan bentuk


matching test.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam menyusun evaluasi pembelajaran
bahasa Arab, guru atau dosen dituntut serius dan mumpuni dalam teori dan praktek karena
evaluasi adalah salah satu komponen pembelajaran yang sangat vital dalam kegiatan belajar
mengajar. Karena dengan evaluasi bisa diukur sukses tidaknya proses pembelajaran. Dalam
merancang alat evaluasi pembelajaran bahasa Arab, evaluator wajib memperhatikan macam
evaluasi, tujuan dan prinsip evaluasi, serta rambu-rambu dalam menyusun teknik tes dan
non tes.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amin, N. F. (2023). Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. Jurnal Matluba.
Bamualim, M. (2020). Kedudukan dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. Jurnal
Al-Fawa'id.
Ridho, U. (2018). Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. An-Nabighoh.
Shalihah, S. (2012). Teori Evaluasi Pengajaran Bahasa Arab di MI. PRIMARY.

13

Anda mungkin juga menyukai