Oleh :
Dosen pengampu :
TAHUN 2022/1444
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga UAS ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam pada junjungan nabi kita Muhammad saw beserta
keluarga dan para sahabat yang telah memperjuangkan agama Islam. Kemudian
dengan segala hormat penulis sampaikan rasa terima kasih kepada Ibuk Dr.
Asmaiwaty Arief, M. Pdselaku dosen pengampu pada mata kuliah Telaah Kurikulum
Dalam penulisan UAS ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari
kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca demi perbaikan makalah ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada rekan-
rekan yang telah berkontribusi dalam penulisan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................3
A. Latar belakang..................................................................................................3
B. Rumusan masalah ............................................................................................5
C. Tujuan ..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
A. Kesimpulan ....................................................................................................15
B. Saran ..............................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan kurikulum merupakan sebuah kebutuhan dan kewajiban.
Pernyataan tersebut didasarkan pada perubahan iklim masyarakat yang pasti terjadi
dan terus menerus mengalami dinamisasi, sehingga kebutuhan masyarakat juga
berubah. Oleh karena itu kurikulum juga harus dikembangkan untuk menjawab
tantangan zaman yang semakin berkembang. Jika tidak diadakan pengembangan
maka bisa dipastikan kurikulum tersebut tidak lagi relevan, mandek, ketinggalan
jaman, sehingga menyebabkan lembaga ditinggalkan oleh masyarakat. Jika kurikulum
diibaratkan organisme (manusia) maka jika organisme tersebut tidak menyesuikan diri
terhadap lingkungan atau keadaan habibat yang ada maka secara hukum alam
organisme tersebut akan mati atau bisa tersengkir dari komunitasnya.
3
diartikan bagian dari keseluruah yang ada, atau bisa berarti unsur dari sesuatu yang
utuh. Seperti organism, maka kurikulum juga perlu mengadakan pengembangan diri
untuk menjaga eksistensinya agar bisa tetap berguna dan bisa mendapat legitimasi
dari lingkungan. Dalam mengembangkan kurikulum perlu memperhatikan komponen-
komponen dan model pengembangan kurikulum. Hal ini dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendiagnosis dari sudut mana dan arah pengembangannya ke
mana pengembangan tersebut dilakukan.
Sudah menjadi pengetahuan jamak bahwa komponen atau Organ dari anatomi
organanisme kurikulum yang utama adalah tujuan, isi atau materi, proses atau sistem
penyampaian dan media serta evaluasi. Organ-organ tersebut harus memiliki
keterkaitan, kesinambungan, dan saling membangun satu sama lain sehingga bisa
menjadi sebuah sistem yang utuh dan bisa berjalan dengan normal. Inilah yang
kemudian disebut sebagai organisme kurikulum. Oleh karena itulah, sangat penting
dalam mengembangkan kurikulum perlu mengkaji tentang komponen-komponen
(organ) yang terbangun di dalamnya.
Mengacu dari uraian di atas, untuk lebih fokusnya pembahasan penulis akan
memaparkan komponen-komponen kurikulum yang meliputi: tujuan, isi,/bahan ajar,
metode/strategi mengajar dan evaluasi.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan telaah kurikulum ?
2. Apa saja komponen kurikulum ?
3. Apa yang dimaksud dengan evaluasi kurikulum ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian telaah kurikulum
2. Untuk mengetahui komponen kurikulum
3. Untuk mengetahui evaluasi kurikulum
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Telaah Kurikulum
Telaah adalah penyelidikan, kajian, pemeriksaan, dan penelitian. Kurikulum
adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar
nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani
untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk
menentukan tingkat pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat
peraturan yang berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik dalam
mengembangkan potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu.
b) Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005) : Kurikulum merupakan niat & harapan
yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang
6
dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat &
rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang
terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.
c) Crow and Crow : Kurikulum ialah suatu rancangan dalam pengajaran yang
tersusun secara sistematis untuk menyelesaikan program dalam memperoleh
ijazah.
d) Drs. Cece Wijaya, dkk : Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni
meliputi keseluruhan program dan kehidupan didalam sekolah.
g) Hamid Hasan (1988) : Berpendapat bahwa konsep kurikulum bisa ditinjau dari
4 sudut yakni : (1) kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-
teori dan penelitian , (2) sebagai suatu rencana tertulis, yaitu sebagai
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, didalamnya berisi tentang
tujuan, bahan ajar, aktifitas belajar, alat-alat atau media, dan waktu
pembelajaran, (3) sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yakni dalam bentuk praktek
pembelajaran , (4) sebagai suatu hasil, yaitu konsekwensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan, melalui ketercapaiannya tujuan kurikulum terhadap
peserta didik.
7
B. Komponen Kurikulum
1) Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan erat dengan arah atau hasil yang diharapan
secara mikro maupun makro. Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi dari mulai
tujuan yang sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat
diukur, yang kemudian dinamakan dengan kompetensi. Pembahasan lebih lanjut
tujuan pendidikan nasional diklasifikasikan menjadi empat yaitu :
8
b) Tujuan Intstitusional (TI) atau lembaga; tujuan kelembagaan dirumuskan
oleh masing-masing lembaga sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan lembaga
dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Ini berarti bahwa tujuan Insitusional
tidak boleh keluar dari bingkai tujuan pendidkan Nasional yang telah ditetapkan oleh
Undang-Undang. Tujuan Isntitusional biasanya juga melihat dari jenjang masing-
masing lembaga atau sesuai dengan tingkat usia siswa, sehingga setiap jenjang harus
memiliki keterkaitan satu sama lain yang mana jenjang yang paling dasar mendukung
tujuan institusional secara umum jenjang yang lebih tinggi.
c) Tujuan Kurikuler (TK); tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau
mata pelajaran merupakan bagian dari salah satu cakupan tujuan lembaga. Tujuan
kurikuler merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan tujuan institusional. Dengan
demikian, setiap tujuan kurikuler harus dapat mendukung dan diarahkan untuk
mencapai tujuan institusional.
2) Komponen Isi
a) Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau
topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan
pembelajaran.
c) Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal
ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai
melalui pencapaian materi kurikulum.Materi kurikulum mengandung aspek-aspek
tertentu sesuai dengan tujuan kurikulum, yang meliputi :
a) Teori, ialah seperangkat konstruk atau konsep, definisi dan preposisi yang saling
berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan
menspesifikasi hubungan-hubungan antara variablevariabel dengan maksud
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
b) Konsep, ialah suatu abstraksi yang dibentuk oleh generalisasi dan kekhususan-
kekhususan. Konsep adalah definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
d) Prinsip, adalah ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang
mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.
10
e) Prosedur, adalah suatu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran
yang harus dilakukan oleh siswa.
f) Fakta, adalah sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting,
terdiri dari terminologi, orang dan tempat, dan kejadian.
h) Contoh atau ilustrasi, ialah suatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan
untuk memperjelas suatu uraian.
i) Definisi, adalah penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/suatu
kata dalam garis besarnya.Preposisi, adalah suatu pernyataan atau theorem, atau
pendapat yang tidak diberi argumentasi.
3) Komponen Strategi
Komponen strategi dan metode merupakan komponen yang memiliki peran yang
sangat penting, dikarenakan berhubungan dengan implementasi kurikulum. Strategi
pembelajaran merupakan pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam
mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dengan kata lain strategi memiliki dua hal yang penting yaitu rencana yang
diwujudkan dalam bentuk kegiatan dan strategi disusun untuk mencapai tujuan
terentu. Sedangkan metode adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan belajar nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal.Strategi menuju pada pendekatan, metode serta peralatan mengajar
yang digunakan dalam pengajaran. Pada hakekatnya strategi pengajaran tidak hanya
terbatas pada hal itu saja, tetapi menyangkut berbagai macam yang diusahakan oleh
guru dalam membelajarakan siswa tersebut. Dengan kata lain mengatur seluruh
komponen, baik pokok maupun penunjang dalam sistem pengajaran. Subandijah,
memasukkan komponen evaluasi kedalam komponen strategi. Hal ini berbeda pula
dengan pendapat para ahli lainnya yang mengatakan bahwa komponen evaluasi
adalah komponen yang berdiri sendiri.
11
4) Komponen Evaluasi
C.Evaluasi Kurikulum
Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menetukan nilaidari
sesuatu. Evaluasi dalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatuproses dalam usaha
untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakansebagai bahan pertimbangan
untuk membuat keputusan akan perlu tidaknyamemperbaiki sistem pembelajaran
sesuai dengan tujuan yang akan ditetapkan . Tyler seperti yang dikutip Sukmadinata
menyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan
pendidikan sudah tercapai atauterealisasikan.Sedangkan pengertian kurikulum,
menurut Glatthorn dalam buku Zaini adalah sebagai rencana yang dibuat untuk
membimbing anak belajar di sekolah, disajikan dalam bentuk dokumen yang sudah
ditentukan, disusun berdasarkan tingkat-tingkat generalisasi, dapat diaktualisasikan
dalam kelas, dapat diamati oleh pihak yang berkepentingan dan dapat membawa
perubahan tingkah laku . Menurut Micheal Scriven dalam buku Nurgiantoro,
12
mengemukakan bahwa proses penilaian terdiri dari tiga komponen, yaitu
pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan, dan pembuatan keputusan. Ia
mengartikan evaluasi sebagai “proses memperoleh informasi, mempergunakannya
sebagai bahan pembuatan pertimbangan, dan selanjutnya sebagai dasar pembuatan
keputusan”. Tyler dalam buku Hamalik, berpendapat bahwa evaluasi kurikulum pada
dasarnya adalah suatu proses untuk mengecek keberlakuan kurikulum yang harus
diberlakukan ke dalam empat tahap yaitu sebagai berikut:
13
teori baru . Evaluasi kurikulum memegang peran sangat penting baik dalam
penentuan kebijakansanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan
keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh
para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam
memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan
pengembangan model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga
dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan
lainnya, dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan
pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian, serta fasilitas
pendidikan lainnya . Beberapa hasil evaluasi menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan keputusan. Pihak pengambil keputusan dalam pelaksanaan pendidikan
dan kurikulum adalah guru, murid, orang tua, kepala sekolah, para inspektur,
pengembang kurikulum dan lain-lain. Namun demikian pada prinsipnya tiap
pengambil keputusan dalam proses evaluasi memegang peran yang berbeda, sesuai
dengan posisinya. Salah satu kesulitan yang dihadapi dalam penggunaan hasil
evaluasi bagi pengambilan keputusan adalah hasil evaluasi yang diterima oleh
berbagai pihak pengambil keputusan adalah sama. Masalah yang timbul adalah
apakah hasil evaluasi tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak. Jawabannya belum
tentu, karena suatu informasi mungkin lebih bermanfaat bagi pihak tertentu tetapi
kurang bermanfaat bagi pihak yang lain . Kesatuan penilaian hanya dapat dicapai
melalui suatu konsensus. Konsensus tersebut berupa kerangka kerja penelitian yang
dipusatkan pada tujuan-tujuan khusus, pengukuran prestasi belajar yang bersifat
behavioral, analisis statistik dari prestasi tes dan post tes. Secara umum, langkah-
langkah pokok evaluasi pendidikan meliputi tiga kegiatan utama yaitu persiapan,
pelaksanaan dan pengolahan hasil .
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16