Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SUPERVISI PENDIDIKAN

“SUPERVISI DALAM PERSPEKTIF ISLAM”

DOSEN PENGAMPU : RADINAL TAMRIN S.Pd.I., M.Pd.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 9

1. MUH RUSTAN

2. ILHAM

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL GAZALI BARRU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang

berjudul “Supervisi dalam Perspektif Islam” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Supervisi Pendidikan. Selain itu,

makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Supervisi

dalam Perspektif Islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Radinal Tamrin

S.pd.i., M.pd. selaku dosen bidang studi Supervisi pendidikan yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan

wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah ini.

Barru, 10 Maret

2021

2
Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................        i

KATA PENGANTAR….................................................................................        ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................       iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………................…….………... 1

A. Latar Belakang...................................................................................        1

B. Rumusan Masalah..............................................................................        1

C. Tujuan................................................................................................        1

BAB II PEMBAHASAN.……………………………………………………. 5

A. Pengertian Supervisi Pendidikan Islam.............................................        3

B.Supervisi Dalam Al-Quran dan Hadist...............................................        5

C.Fungsi Supervisi dalam Pendidikan Islam.........................................        7

D. Tujuan Supervisi Pendidikan Islam ..................................................        9

BAB III PENUTUP.....................................…………..…………………….. 11

A. Kesimpulan....................................................................................        12

B. Saran .............................................................................................        12

DAFTAR PUSTAKA……....................….………………………………… 12

3
4
BAB  I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan

pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam

konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang

konsep supervisi pendidikan itu sendiri.

Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh

supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-

pengawas lain yang ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini

adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para

pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan

pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang

cara atau metode mendidik yang baik dan professional1 .

Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan

pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama

pendidikan Islam sebagaimana konsentrasi pembahasan pada mata kuliah

ini dan juga pembahasan yang dikupas didalamnya, sehingga para

pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan

inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi pendidikan Islam pada

1Suharsimi Arikunto,Dasar-Dasar Supervisi, (Jakarta:PT. Rineka Cipta,

2006), h.1-2

1
institusi yang bergerak dalan bidang pendidikan akan lebih menunjang

para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau

mensupervisi pada pendidikan yang baik.

Untuk itu pengetahuan supervisi sangat diperlukan bagi calon-calon

pendidik agar semua rangkaian kegiatan  di dalam kelas bisa mencapai

tujuan yang baik. Terlebih sebagai kepala sekolah yang harus benar-benar

memahami dan mengerti agar dapat memanajemen sistem yang ada

didalam sekolah tersebut dengan baik sehingga visi misi sekolah bisa

diwujudkan.

B.  Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam ?

2.  Bagaimana pentingnya supervisi  bagi pendidikan Islam ?

3.  Bagaimana fungsi supervisi pendidikan Islam ?

4.  Bagaimana  tujuan supervisi pendidikan Islam ?

C.  Tujuan

1.  Untuk mengetahui bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam   

2.  Untuk mengetahui bagaimana pentingnya supervisi bagi pendidikan

Islam

3.  Untuk mengetahui fungsi supervisi pendidikan Islam

4.  Untuk mengetahui bagaimana tujuan supervisi pendidikan Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Supervisi Pendidikan Islam

1. Secara Etimologi

Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan

vision. Super berarti di atas dan vision berarti melihat, secara keseluruhan

berarti melihat dari atas. Oleh karena itu supervisi mengandung arti

melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang

dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja

bawahan2. Hal tersebut juga ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, yang mengartikan supervisi sebagai pengawasan utama atau

pengontrolan tertinggi3.

Istilah supervisi masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan

pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan

orang yang berada di posisi atas, yaitu pimpinan terhadap hal-hal yang ada

di bawahnya, yaitu yang menjadi bawahannya4.

Ada perbedaan rumpun tersebut, inspeksi artinya melihat untuk

mencari kesalahan. Pemeriksaan artinya melihat apa yang terjadi dalam

2 H. E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta:


Bumi Aksara, 2012), h. 239.
3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 872.
4 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi,(Jakarta: Rineka Cipta,
2004), h. 3.

3
kegiatan. Pengawasan dan penilikan, artinya melihat apa yang positif dan

negatif. Supervisi, melihat bagian mana dari sekolah yang masih negatif

untuk diupayakan menjadi positif, dan melihat mana yang sudah positif

untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi, yang penting adalah

pembinaan. Supervisi merupakan istilah yang dalam rumpun pengawasan

tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Dalam kegiatan supervisi,

pelaksanaan bukan mencari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung

unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat

diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat

diberitahu bagian yang perlu diperbaiki5.

Dalam pendidikan Islam istilah supervisi yang digunakan adalah

almusyarafah, yang secara kebahasaan masih seakar dengan kata syaraf

yang selalu berkaitan dengan kedudukan terhormat‖ (high rank, nobility,

distinction, eminence, etc). Dalam hal ini al-musyarafah dimaksudkan

sebagai pengawasan yang berasal dari kalangan orang-orang yang

memiliki kedudukan terhormat6.

Kedudukan terhormat dalam Islam, tidak selamanya berkonotasi

pangkat dan jabatan atau atas dasar strata kehidupan sosial, tetapi lebih

didasarkan kepada derajat keimanan dan keilmuan. Alquran menyatakan

bahwa Allah meninggikan derajat orang-orang beriman dan berilmu

pengetehuan diantara umat manusia lainnya. Jadi seorang supervisor

(musyrif) menurut konsep ini, mestilah orang-orang yang memiliki nilai


5Ibid, h. 4
6 Dja‘far Siddik,
Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam,(Bandung:
Citapustaka Media, 2006), h. 164.

4
lebih yang siap menularkan dan menginternalisasikan nilai lebih tersebut

kepada pihak yang disupervisi7

2. Secara Terminologi

Supervisi pendidikan adalah bantuan yang diberikan kepada

personil pendidikan untuk mengembangkan proses pendidikan yang lebih

baik dan upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui kegiatan-kegiatan

tetertentu8. Adapun menurut Purwanto supervisi pendidikan adalah segala

bantuan dari pemimpin sekolah yang tertuju pada perkembangan

kepemimpinan guru-guru dan personal sekolah lainnya dalam mencapai

tujuan pendidikan9.

Berdasarkan definisi di atas, Supervisi dalam perspektif pendidikan

Islam merupakan kegiatan supervisi pada umunya tetapi berlandaskan

nilai-nilai islam. Nilai-nilai yang diterapkan dalam supervisi islam adalah

muqawwun (pemberdayaan) tujuannya agar seluruh unsur pendidikan pada

suatu lembaga pendidikan menjadi lebih berdaya dalam melaksanakan

tugasnya masing-masing. pemberdayaan yang dilakukan bersifat

partisipatif (musyarakah) dengan melibatkan seluruh komunitas dan

civitas pendidikan melakukan perbaikan dan perubahan ke arah yang

diperkirakan menjadi lebih baik.

Supervisi dalam pendidikan Islam mengandung semangat

ukhuwah, demokratis dan kebersamaan, karena sasaran supervisi bukan


7 Ibid, h. 165.
8 H. M. Daryanto, Administrasi Pendidikan,(Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
h. 175.
9 Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan,(Bandung: Rosdakarya, 1998),
h. 76.

5
hanya para guru secara individual agar dapat dapat melaksanakan

keinerjanya dengan baik dan benar, tetapi juga dengan semangat ukhuwah

bi al-musyarakah, antara sesama guru pun didorong untuk saling

bekerjasama dalam melakukan berbagai perbaikan dalam proses belajar

mengajar.

B. Supervisi dalam Al-Quran dan Hadist

Secara perspektif pendidikan islam pengertian supervisi merujuk

pada Al-quran dan hadist. Supervisi atau pengawasan dalam Alquran

sebagai berikut.

1. Pengawasan langsung dari Allah SWT

Kehadiran Allah tidak diragukan dalam kehidupan kita tiap waktu.

Allah tidak melepas pengawasan pada semua ciptaanya. Tidak satupun

ciptaanya dibiarkan sendiri. Saat kita sendiri, yang kedua adalah Allah.

sebagaimana ayatnya

ِ ۖ ْ‫ت َو َما فِي اأْل َر‬


‫ض َما يَ ُكونُ ِمن نَّجْ َو ٰى ثَاَل ثَ ٍة إِاَّل هُ َو َرابِ ُعهُ ْم َواَل خَ ْم َس ٍة إِاَّل ه َُو‬ َ ‫أَلَ ْم ت ََر أَ َّن هَّللا َ يَ ْعلَ ُم َما فِي ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬

َ ِ‫َسا ِد ُسهُ ْم َواَل أَ ْدن َٰى ِمن ٰ َذل‬


ۖ ُ‫ك َواَل أَ ْكثَ َر إِاَّل هُ َو َم َعهُ ْم أَ ْينَ َما َكان‬
‫وا ثُ َّم يُنَبِّئُهُم بِ َما َع ِملُوا يَوْ َم ْالقِيَا َم ۚ ِة إِ َّن هَّللا َ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء‬

)٧( ‫َعلِي ٌم‬

Terjemahnya :
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan
rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada
(pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya.
Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu
atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di
manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan
kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu
(Q.S.AlMujadalah, ayat 7).

6
2. Pengawasan malaikat

Malaikat sebagai makhluk yang berbeda dengan manusia yang di

ciptakan tanpa nafsu, mendapat amanah dari Allah untuk mengawasi

manusia, memonitor perbuatan amal baik dan buruk seperti dalam ayat

berikut :

ِ ‫إِ ۡذ يَتَلَقَّى ۡٱل ُمتَلَقِّيَا ِن ع َِن ۡٱليَ ِم‬


ِ ‫ين َوع َِن ٱل ِّش َم‬
١٧ ‫يد‬ٞ ‫ال قَ ِع‬

Terjemahnya:
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal
perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk
di sebelah kiri (Q.S Qaf ayat 17).

3.Pengawasan diri sendiri

Saat kita meninggal dunia dan saat hari perhitungan maka anggota

tubuh kita akan berbicara tentang semua hal perbuatannya saat hidup di

dunia. Kita tidak bisa apa-apa lagi untuk mengatur apa yang akan

dilaporkan bagian tubuh kita saat nanti perhitungan. Tidak memiliki daya

upaya selain pasrah saat semua anggota tubuh kita bicara untuk menilai

rapor amal perbuatan kita didunia.

ْ ُ‫ۡٱليَ ۡو َم ن َۡختِ ُم َعلَ ٰ ٓى أَ ۡف ٰ َو ِه ِهمۡ َوتُ َكلِّ ُمنَٓا أَ ۡي ِدي ِهمۡ َوت َۡشهَ ُد أَ ۡر ُجلُهُم بِ َما كَان‬
٦٥ َ‫وا يَ ۡك ِسبُون‬

Terjemahnya :
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah
kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki
mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan (Q.S Yasin
ayat 65)

Ayat tersebut memberi penjelasan pada kita yang kadang lupa atas

pengawasan Allah SWT. Seringkali manusia tidak mengingat bahwa Allah

sangat dekat kita setiap saat, dekat pada seluruh ciptaanNya. Ayat diatas

7
juga memberi petunjuk tentang kekuasan Allah sang Maha pencipta. Allah

mempunyai kewenanganan yang tak terhingga atas segala kehidupan dan

kematian. Allah sang supervisor yang Maha bijaksana.

Rasulullah dalam beberapa hadist menganjurkan pengawasan,

evaluasi seperti hadist berikut.

‫َحا ِسبُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم قَ ْب َل أَ ْن تُ َحا َسبُوا َوتَ َزيَّنُوا‬

Artinya :
Periksa diri kamu sebelum memeriksa orang lain. Lihat dahulu
kerja kamu sebelum melihat hasil kerja orang lain. (HR. Tirmidzi: 2383)

Hadist tersebut menjelaskan betapa kita harus melakukan evaluasi

terhadap kinerja kita terlebih dulu sebelum kita menilai kelebihan dan

kelemahan orang lain. Ini sangat penting diperhatikan, karena lebih sering

kita lebih pandai melihat kesalahan orang lain, mencacat dan sebagainya,

padahal kita sendiri belum bisa benar dalam bekerja. Sebagai pemimpin

terutama yang bertindak sebagai supervisor hendaknya dapat melampaui

pengetahuan diatas pengetahuan bawahannya. Sehingga bisa menjadi

panutan, menjadi tempat bertanya atas segala hal yang tidak dimengerti

bawahannya. Terutama dapat menjadi pengarah dan Pembina dalam tindak

lanjut supervisi nantinya.

Dari uraian ayat dan hadist terlihat supervisi dalam perspektif islam

pertama dimulai dengan kemauan kesadaran diri sendiri, beriman bahwa

Allah mengawasi kita. Sehingga setiap gerak kita itu tidak sendiri, tapi

berdua, tidak bertiga tapi berempat yang selebihnya ada Allah yang selalu

menyertai kita. Sehingga dapat menjadi batas-batas kita dalam mengambil

8
keputusan dan menjadikan kita bersikap selalu hati-hati. Pengawasan

Allah lebih teliti dari supervisor yang biasa kita hadapi seperti kepala

sekolah ataupun pengawas. Selanjutnya dari diri-sendiri pada pengawasan

oleh pengawas atau pimpinan. Tugas pemimpin amat berat dalam hal

pengawasan, harus mampu mengawasi kerja bawahan dalam segala aspek.

Sebab jika tidak mampu menjalankan pengawasan dengan keseluruhan

akan sulit memenuhi target pencapaian tujuan pendidikan. Menjadi modal

dasar dalam supervisi adalah ketaan pada Allah dan ketakwaan yang kuat.

Ketakwaan menjadi pagar penyelewengan. Satu kali penyelewengan

kinerja dapat meruntuhkan semua pekerjaan. Maka ketakwaan semua

pihak harus terus menjadi pegangan.

Supervisi dalam perspektif islam lebih mengedepankan pendekatan

yang humanism tidak hanya pengisian data pada kertas, tidak sekedar

penuntutan kerja yang maksimal. Lebih pada pendekatan dan masukan

nilai-nilai islam.

C. Fungsi Supervisi Pendidikan Islam

Sebagaimana kebiasaan di atas, bahwa penulis  terlebih dahulu akan

mengemukakan fungsi supervisi pendidikan untuk dijadikan induksi. Ada

berbagai tanggapan mengenai fungsi supervisi pendidikan sesuai dengan

definisi yang telah dikemukakan, namun prioritas utama dari supervisi

pendidikan adalah perbaikan proses pembelajaran. Akan tetapi, yang

diperbaiki supervisi pendidikan itu, bukan hanya proses pembelajaran.

9
Maka dari itu, terdapat analisis yang lebih luas yang dikemukakan oleh

Swearingen:

1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah

2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah

3. Memperluas pengalaman guru-guru

4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif

5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus

6. Menganalisis situasi belajar mengajar

7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota

8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan

tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-

guru.

Suatu jabatan akan mengalami pertumbuhan bila selalu ada usaha

perbaikan terus menerus. Perbaikan memberikan pengalaman baru.

Pengalaman baru memberi motivasi ke arah usaha peningkatan. Dengan

sendirinya tumbuhlah dorongan-dorongan positif ke arah harapan yang

lebih tinggi.

Dari berbagai fungsi supervisi pendidikan Islam di atas, dapat

diringkas menjadi 3 fungsi utama supervisi pendidikan Islam, yaitu fungsi

motivasi, fungsi kontrol dan fungsi pengembangan. Namun yang perlu

diingat adalah semuanya dijalankan dan diterapkan berdasarkan nilai-nilai

Islam. Banyak sekali hadits yang menerangkan mengenai motivasi,

terutama motivasi bagi pendidik untuk meningkatkan kompetensi yang

10
dimilikinya. Sedangkan fungsi kontrol dapat dilakukan dengan jalan

musyawarah bukan dengan jalan inspeksi, karena Islam mengajarkan

musyawarah bukan mencari kesalahan. Seorang pemimpin atau supervisor

lembaga pendidikan Islam yang bijak harus seperti dokter yang

mempunyai segudang resep dan mampu mendiagnosis kelemahan pasien

sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Fungsi yang

terakhir yaitu fungsi pengembangan. Seorang supervisor harus mampu dan

mempunyai kiat-kiat untuk mengembangkan kompetensi orang yang

disupervisinya dan kompetensi dirinya. Kompetensi dirinya dikembangkan

dengan cara selalu melakukan pembacaan baik terhadap buku-buku

maupun terhadap fenomena. Orang yang selalu membaca akan selalu

berkembang baik pengetahuannya maupun kompetensi yang lainnya.

Maka dari itulah, ayat yang pertama kali turun adalah perintah membaca

bukan perintah yang lain. Di samping itu, pengembangan terhadap dirinya

dan orang yang disupervisinya dapat dilakukan dengan hubungan vertikal

dan horizontal. Hubungan vertikal itu dilakukan dengan memperkokoh

niat dan selalu berusaha menggabungkan antara dzikir dan pikir.

D. Tujuan Supervisi Pendidikan Islam

1.  Tujuan Umum

Yakni memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru ( dan staf

sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas

kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses

pembelajaran. Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah

11
meningkat, demikian pula mutu pembelajarannya, maka diharapkan prestasi

belajar siswa juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan

pembimbing tersebut dapat bersifat langsung ataupaun tidak langsung kepada

giru yang bersangkutan.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus supervisi pendidikan adalah sebagaimana yang

dikemukakan oleh Arikunto sebagai berikut:

1.  Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta

didik yang belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai

prestasi belajar secara optimal

2.  Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan

membimbing siswa mencapai prestasi belajar.

3. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan

terlaksana dengan baik

4. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang

ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu

mengoptimalkan keberhasilan siswa

5. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam

mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya

siswa dapat mencapai

Sedangkan mengenai tujuan supervisi pendidikan Islam, sebenarnya

sudah terangkum dalam rumusan definisi yang penulis kemukakan di atas,

yaitu untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan Islam serta

12
profesionalisme pendidik Islam. Hal tersebut berarti orientasi supervisi

pendidikan Islam sebenarnya adalah peningkatan mutu dan kualitas

pendidikan Islam melalui peningkatan profesionalisme pendidik Islam.

Tujuan supervisi pendidikan Islam haruslah positif dan konstruktif juga

sesuai dengan landasan pendidikan Islam, yaitu memperbaiki sistem yang

ada, mengurangi pemborosan dana, waktu, material dan finansial juga

tenaga di lembaga pendidikan Islam, menegakkan prosedur, program,

peraturan, standart sehingga dapat mencapai efisiensi lembaga, out

put pendidikan Islam yang tinggi, berakhak mulia, menjadi

manusia kamil dengan niat ibadah dan berakhir dengan khusnul khotimah.

Secara praktisnya tujuan supervisi pendidikan Islam adalah:

1. Membantu guru dalam lembaga pendidikan Islam melihat dengan jelas

tujuan-tujuan pendidikan Islam.

2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid guna

mencapai tujuan pendidikan Islam.

3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern, metode-

metode dan sumber-sumber pengalaman belajar.

4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil

pekerjaan guru itu sendiri.

5. Membantu guru-guru baru di lembaga pendidikan Islam tersebut

sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya dan

tidak jenuh dalam menjalaninya.

13
6. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya

dalam pembinaan lembaga pendidikan Islam.

Tujuan praktis yang penulis kemukakan ini bukan harga mati,

maksudnya masih banyak tujuan praktis yang belum penulis kemukakan,

dan penjabaran tujuan praktis tersebut hanya sebagai contoh saja. Karena

pada dasarnya asalkan tujuan praktis atau operasional tersebut tidak

menyimpang dari tujuan utama dari supervisi pendidikan Islam.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

14
1.    Supervisi dalam perspektif pendidikan Islam merupakan kegiatan

supervisi pada umunya tetapi berlandaskan nilai-nilai islam. Nilai-nilai

yang diterapkan dalam supervisi islam adalah muqawwun (pemberdayaan)

tujuannya agar seluruh unsur pendidikan pada suatu lembaga pendidikan

menjadi lebih berdaya dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

2. Supervisi atau pengawasan dalam Alquran sebagai berikut ; pengawasan

langsung dari Allah SWT, pengawasan malaikat dan pengawasan diri

sendiri

3.    fungsi supervisi pendidikan Islam dibagimenjadi 3 fungsi utama , yaitu

fungsi motivasi, fungsi kontrol dan fungsi pengembangan

4.    Tujuan supervisi dibedakan menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan

khusus, sedangkan tujuan supervisi islam yaitu untuk meningkatkan

kualitas dan mutu pendidikan Islam serta profesionalisme pendidik Islam.

B.     SARAN

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa pembuatan makalah ini,

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengaharapkan

kritik dan sarannya yang membangun, agar pembuatan makalah ini bisa

lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya

dan khususnya bagi kami.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta : PT. Rineka Cipta,2006

15
Sahertian,Piet, Mataheru,Frans, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,Surabaya:

Usana Offset Printing. 1981

 Sahertian, Piet,Dasar-Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, Juni 2000. Jakarta :

PT. Rineka Cipta. Juni 2000

16

Anda mungkin juga menyukai