Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Sejarah dan perkembangan


Aswaja
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha ESA, karena atas rahmat dan
karunianya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Dan
penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa penyusunan makal ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun
sangatlah dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada. Akhir kata
penulis berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.
Anggota Kelompok

m an Sukmiati A. Ab
ura h dul
Abd
tu r khal
Gu n iq
Latar Belakang
Aswaja merupakan salah satu mata kuliah yang dalam kajiannya merujuk pada al-Qur'an
dan as-Sunnah. Dalam tahap pemahaman Aswaja menggunakan cara logis dan rasional,
karena mengaitkan materi dengan pengalaman mahasiswa dalam kehidupansehari-hari
bukan dengan dogmatis dan doktrin tertentu. Pembelajaran Aswaja juga bertujuan untuk
mendorong mahasiswa supaya mendalamidan mengamalkan ajaran Islam
Ahlusunnah wal Jama'ah yang diharapkan nantinya akan lahir generasi-generasi kiyai
yang unggul serta mampu menjadi pilar-pilar kokoh dalam mensyiarkan Islam ditengah-
tengah masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tawasut, tawazun, tasamu
Rumusan Masalah
Pengertian Ahlusunnah wal Jama'ah
Sejarah perkembangan Ahlusunnah wal
Jama'ah
Pokok-pokok ajaran Ahlusunnah wal
Jama'ah
Tokoh-tokoh dalam Ahlusunnah wal
Jama'ah
Pengertian aswaja
Ahl adalah keluarga, golongan atau pengikut.
As-Sunnah secara bahasa adalah jalan yang ditempuh atau cara pelaksanaan suatu
amalan, baik dalam perkara kebaikan maupun kejelekan. Sedangan pengertian Sunnah
secaraterminlogi yaitu nama suatu jalan yang mendapakan ridlo yang telah ditempuh
olehRasulullah SAW, para khulafau rasyidin dan Salaf Al Sholihin.
Al-Jama'ah secarabahasa, berasal dari kata "Al- Jam‟u” dengan arti mengumpulkan
yang bercerai- berai.Adapun secara istilah syariat berarti orang-orang terdahulu dari
kalangan shahabat NabiSAW. Maka AhluSunnah wal Jama'ah adalah orang-orang yang
konsisten berpegangteguh dengan Sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam. Mereka
adalah dari kalanganshahabat Nabi Saw.
Manfaat Penelitian
01 02
Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet,
conseotetur adipiscing elit. conseotetur adipiscing elit.
Praesent rutrum maximus Praesent rutrum maximus
mauris sed sodales. Ut rhoncus mauris sed sodales. Ut rhoncus
lacinia nisi eu tempus. Proin lacinia nisi eu tempus. Proin
justo eros, mollis laoreet massa justo eros, mollis laoreet massa
non, tincidunt pharetra leo. non, tincidunt pharetra leo.
Cras facilisis leo non nibh Cras facilisis leo non nibh
congue volutapat. congue volutapat.
Konsep Aswaja
Nahdlatul Ulama memahami bahwa perbedaan dan keragaman merupakan sebuahkeniscayaan, dan bahkan merupakan
garis sunnahtullah yang tidak bisa diingkari. Karena itusejak awal berdirinya, Nahdlatul Ulama senantiasa
mengembangkan sikap keterbukaan dansangat menghormati perbedaan. Dalam mengamalkan prinsip-prinsip ini,
Nahdlatul Ulamamengamalkan kosep dari pemahaman Aswaja, yaitu:
1. Tawasuth, artinya mengambil jalan tengah atau pertengahan. Bahwa NahdlatulUlama tidak berpihak kepada
siapapun. Karena kebijakan memang selamanya terletakdiantara dua ujung. Sebagaimana termaktub dalam firman Allah
SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 143:
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia dan agar Rasul(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu."
2. Tasamuh yang berarti toleran. Maksudnya adalah NU toleran terhadap perbedaanpandangan dalam masalah
keagamaan. Begitu pula masalah yang berhubungandengan sosial budaya atau kemasyarakatan, sebagaiman dilakukan
oleh walisongoketika berdakwah.
3. Tawazun yang berarti keseimbangan, tidak berat sebelah, tidak berlebihan suatuunsur atau kekurangan suatu unsur.
Prinsip tawazun ini diambil dari kata Al-Waznuyang berarti alat penimbang. Yang dimaksud disini adalah bahwa NU
menyerasikanantar khidmah kepada Allah dan khidmah kepada manusia. Bagi NU tujuan hidupyang ideal adalah bahagia
dunia dan akhirat.
4. Amar Ma'ruf nahi. Mungkar
artinya mengajak pada kebajikan dan mencegah padakemungkaran. Maksudnya mendorong kepada kebaikan, selalu
mempunyai kepekaanterhadap kejadian-kejadin di lingkungan dan mencegah hal-hal yang dapat merusakmoralitas
masyarakat.
Sejarah aswaja
Perselisihan pada masa kekhalifahan ke-1
Ketika Rasulullah Muhammad SAW wafat, maka terjadilah kesalahpahaman
antaragolongan Muhajirindan Anshar siapa yang selanjutnya menjadi pemimpin
kaum muslimin.Para sahabat melihat hal ini akan mengakibatkan perselisihan
antar kaum muslimin Muhajirindan Anshar. Setelah masing-masing mengajukan
delegasi untuk menentukan siapa Khalifahpengganti Rasulullah. Akhirnya
disepakati oleh kaum muslimin untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah.

Fitnah pada masa kekhalifahan ke-3


Pada masa kekhalifahan ke-3, Utsman bin Affan,terjadi fitnah yang
cukup serius di tubuhIslam pada saat itu, yang mengakibatkan
terbunuhnya Khalifah Utsman.Pembunuhnya ialahsuatu rombongan
delegasi yang didirikan oleh Abdullah bin Saba' dari Mesir yang
hendakmemberontak kepada Khalifah dan hendak membunuhnya.
Abdullah bin Saba' berhasilmembangun pemahaman yang sesat untuk
mengadu domba umat Islam untukmenghancurkan Islam dari dalam.
Kemudian masyarakat banyak saat itu, terutama disponsorioleh para
bekas pelaku pembunuhan terhadap Utsman,berhasil membunuh dia
dengan sadisketika dia sedang membaca Qur'an.
Fitnah pada masa kekhalifahan ke-4
Segera setelah bai'at Khalifah Alimengalami kesulitan bertubi-tubi. Orang-orang yangterpengaruh Abdullah bin
Saba' terus menerus mengadu domba para sahabat. Usaha merekaberhasil. Para sahabat salah paham mengenai
kasus hukum pembunuhan Utsman. Yangpertama berasal dari istri RasulullahSAW, Aisyah,yang bersama dengan
Thalhahdan yangkedua ialah bersama dengan Zubair.Mereka berhasil diadu domba hingga terjadilah
PerangJamalatauPerang Unta. Dan kemudianMuawiyah yang diangkat olehUtsman sebagaiGubernur di Syam,
mengakibatkan terjadinya Perang Shiffin. Melihat banyaknya korban darikaum muslimin, maka pihak yang berselisih
mengadakan ishlah atau perdamaian. Dari
peristiwa inilah umat islam terpecah menjadi dua golongan yaitu syi‟ah dan khawarij. Syi‟ah
adalah golongan pendukung Ali RA, sedangkan khawarij (kharaja, keluar) adalah golongandimana tidak memihak
kepada Ali RA atau muawiyah, dengan alasan hukum Allah atau al-quran. Sehingga pada masa pemerintahan
Muawiyah terpecah menjadi tiga golongan.Golongan pertama adalah pengikut setia Ali RA, golongan ke-dua penolak
Ali RA dan yangke-tiga adalah pendukung muawiyah. Sekitar pada akhir tahun 40-an hijjriyah, Muawiyah
membuat ajaran baru yang disebut jabariyah. Ajaran jabariyah mengambil dasar “segala yangterjadi adalah atas
kehendak Allah”, seperti yang tertulis dalam al qurah al-anfal:17.
Dan bukan engkau memanah ketika engkau memanah melainkan Allah yang memanah itu adalah salah satu ayat
yang digunakan para kiyai untuk mendukung jabariyah. Mungkinpara ulama, kyai yang ingin dekat dengan kekuasaan
kemudian menyebarkan paham jabariyahtersebut. Akibatnya muncul pengemis-pengemis, ekonomi hancur, manusia
banyak yangtidak berusaha mencari rezeki, karena memandang rezeki telah diatur oleh Allah.
Muncul Faham Qodariyah
Cucu Ali RA (muhammad bin ali muhammad binn abi talib) membuat aliran bernamaqodariyah
Faham ini memiliki kehendak mutlak, Allah tidak ikut campur dengan apa yangdilakukan manusia
seperti yang tertulis dalam Al-quran surah Ar-rad :11 yang berarti" sesungguhnya Allah tidak akan
merubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yangmerubahnya. Disinilah mulai ada
reformasi dan dapat menggatikan kekuasaan dinasti Umayyah digantikan dengan dinasti
Abasyiah. kemudian muncul faham mu‟tazilah yang menjadi spirit pembangunan negara. Paham
ini yang mulanya memberikan semangat padamanusia bahwa manusia memiliki hak mutlak, dan
dengan perinsip akal. Segala sesuatu yangmasuk akal adalah segala sesuatu yang harus
dirasionalkan. Sehingga kelewatan, karenasemua serba akal dan semua kehendak manusia (akal
mutlak). Hingga terjadi sebuah peristiwaketika salah satu keturunan abbasiyah
menggunakan paham mu‟tazilah sebagai paham resminegara sehingga timbul korban yang
tidak mengikuti paham mu‟tazilah akan diberikan
panismen berupa hukuman mati dan lain sebagainya.
Perkembangan
Ahlus-Sunnah pada masa kekuasaan Bani Umayyah masih dalam keadaan mencaribentuk, hal ini

dapat dilihat dengan perkembangan empat mazhab yang ada di tubuh Sunni.Abu Hanifah,
pendiri Mazhab Hanafi, hidup pada masa perkembangan awal kekuasaan
BaniAbbasiyah.Terdapat empat mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di
dalamkeyakinan sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti. Perbedaan yang
adapada setiap mazhab tidak bersifat fundamental. Perbedaan mazhab bukan pada hal
Aqidah(pokok keimanan) tapi lebih pada tata cara ibadah. Para Imam mengatakan bahwa
merekahanya ber-ijtihad dalam hal yang memang tida ada keterangan tegas dan jelas dalam
Alquranatau untuk menentukan kapan suatu hadis bisa diamalkan dan bagaimana
hubungannyadengan hadis-hadis lain dalam tema yang sama. Mengikuti hasil ijtihad tanpa
mengetahuidasarnya adalah terlarang dalam hal akidah, tetapi dalam tata cara ibadah masih
dibolehkan,karena rujukan kita adalah Rasulullah saw. dan beliau memang tidak pernah
memerintahkan
untuk beribadah dengan terlebih dahulu mencari dalil-dalilnya secara langsung, karena jikahal
itu wajib bagi setiap muslim maka tidak cukup waktu sekaligus berarti agama itu tidaklagi
bersifat mudah.
Pokok-pokok ajaran Aswaja
a. Aqidah dalam Islam bisa dikelompokan menjadi 6 pembahasan, yaitu : tentang
ketuhanan, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Akhir dan qada dan qadar.
2. Fiqhih
Dalam bidang fiqih dan amaliyah faham Aswaja mengikuti pola bermadzhab
dengan
mengikuti salah satu madzhab fiqih yang di deklarasikan oleh para ulama‟ yang
mencapai tingkatan mujtahid mutlaq. Beberapa madzhab yang digunakan oleh
aliran aswaja, yaitu madzhab Imam Hanafi, Maliki, Syafi‟i dan Hanbali.
3 Tasawuf
Dalam bidang tasawuf Aswaja memiliki prinsip untuk dijadikan pedoman
bagikaumnya. Sebagaimana dalam masalah akidah dan fiqih, dimana Aswaja
mengambilposisi yang moderat, tasawuf Aswaja juga demikian adan
Tokoh ASWAJA
Uraikan hal yang ingin Anda bahraikan hal yang ingin Anda Terkait sunan, Prof. KH. Abdullah bin Nuh,
mengatakan bahwa sunan adalah sebutanmulia yang diperuntukkan bagi para raja dan para tokoh
dai Islam di Jawa. Nasab merekabersambung kepada Al-Imam Ahmad Al Muhajir. Dan berdasarkan apa
yang diajarkan olehmereka, dapat dipahami bahwa mereka semua adalah ulama pengikut Madzhab
Syafi'i dan sunni dalam dasar dan akidah keagamaannya. Mereka kemudian lebih terkenal dengan
sebutan "Walisongo"(Al Imam Al Muhajir, hal 174).Ada beberapa bukti bahwa Walisongo termasuk
golongan Aswaja. Selanjutnya Prof.KH. Abdullah Nuh menjelaskan jika kita mempelajari primbon, yakni
kumpulan ilmu danrahasia yang di dalamnya terdapat materi ajaran Ibrahim (Sunan Bonang), maka di
sana kitaakan mendapatkan banyak nama dan kitab yang menjadi referensi utama para dai
sembilan.Berupa pendapat dan keyainan, sebagaimana juga memuat masalah akidah dan fiqih
dengansusunan yang bagus sekali, dengan akidah Ahlusunnah wal Jama'ah
dan Madzhab AsSyafi ih dan dari sini, menjadi jelas bahwa para dai yang sangat terkenal dalam
sejarahmasyarakat Jawa dengan gelar Walisongo itu, termasuk tokoh utama dalam penyebaranajaran
Ahlussunnah Wal Jama'ah Imam Al Muhajir, hal 182)Hal yang sama juga dikemukakan oleh Prof. KH.
hal yang ingin Anda bahasraikan hal yang ingin Anda bahas.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai