Anda di halaman 1dari 16

ALIRAN ASY’ARIYAH

DISUSUN OLEH :

1. ULFAH NAILIS SA’ADAH

2. SA’ADATUN NAFI’AH

3. ANIFATUL ULAH
PEMBAHASAN

A. AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH


1. Pengertian Ahlus sunnah wal jama’ah
Ahlus sunnah merupakan orang-orang yang berpegang teguh pada
sunnah nabi saw.(hadits). Jamaa’ah berarti mayoritas sesuai dengan
tafsiran yang diberika Sadr Asy-Syari’ah Al-Mahbubi,yakni ‘amma al-
muslimin(umumnya umat islam) dan al-jama’ah al-kasir was-aswad al-
a’zam(jumlah besar dan khalayak ramai)1. Istilah ahlus sunnah wal
jama’ah dinisbahkan pada aliran teologi asy’ariyah dan maturidiyah yang
berpegang kuat pada sunah nabi saw.dan merupakan kelompok mayoritas
dalam masyarakat islam. Sebaliknya,muktazilah sebagai golongan yang
tidak kuat berpegang pada sunah nabi saw.dan sejak semula merupakan
kelompok minoritas dalam masyarakat islam pada waktu itu. Ahlu sunnah
wal jama’ah sangat percaya dan menerima hadis-hadis shahih tanpa
memilih dan melakukan interpretasi. Term ahlus sunnah wal jama’ah
muncul setelah adanya teologi Asy ‘ariyan dan maturidiyah. Tetapi
sebagian pemikir mengatakan bahwa ahlus sunnah wal jama’ah sudah
digunakan sebelum asy’ari lahir. Contohnya dalam surat khalifah Al-
Ma’mun kepada gubernurnya,Ishaq ibn Ibrahim tahun 218H,tercantim
kata-kata wa nasabu anfusahum ila as sunnah(mereka mempertalikan diri
dengan sunnah) dan kaata-kata ahl al-haq wa ad-din wa al-jama’ahahli
kebenaran,agama ,dan jama’ah)2.
Al’Asy’ari dalm maqalt al-islamiyyin(aliran-aliran teologi dan
pandanganya dalam islam),menyebut Ahlus sunnah wal jama’ah sebagai
Ahl al-hadis wa as sunnah(golongan yang berpegang pada hadis dan
sunnah). Dalam kitabnya yang lain,Al-Ibanah(penjelasan),beliau
menyebut Ahlus sunnah wal jama’ah dengan Ahl Al-Haqq wa as
sunnah(golongan yang berpegang pada kebenarandan sunnah nabi
saw.).Dari semua itu,yang lebih populer adalah Ahlus sunnah wal

1
Harun Nasution,Teologi islam:Aliran-Aliran Sejarah AnalisaPerbandingan(Jakarta:UI
press,1978)Cet.ke-2,hlm.64
2
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,Ensiklopedi Islam 1,op.cit.hlm.80;Harun Nasution,op.cit.hlm.85.

2
jama’ah sering juga disebut dengn golongan sunni. 3 Penyebutan Ahlu
sunnah wal jama’ah ini juga digunakan untuk membedakan kelompok ini
dari kelompok lain seperti Syi’ah,Khawarij,Murji’ah,dan muktazilah.
Para imam mazhab fikih seperti imam Abu Hanifah(w.105 H),Imam
Malik bin annas(w.179 H),Imam As-Syafi’i(w. 204 H),dan Imam Ibnu
Hanbal(w.241 H) dikenal sebagai tokoh-tokoh Ahlus sunnah sebelum
munculnya imam Al-Asy’ari,Imam Al-Maturidi,dan yang sebagai tokoh
mutakallimin(Ahli ilmu kalam) dari kalangan ahlus sunnah pada abad ke-
3 H.4
Kaum Ahlus sunnah wal jama’ah sebagai kaum yang menganut
i’tiqad sebagai i’tiqad yang dianut oeh nabi muhammad saw.dan sahabat-
sahabat beliau. Di antara mereka ada yang disebut salaf(salafiah),ulama’
terdahulu,adalah generasi awal mulai dari para sahabat,tabi’in,dan tabi’it
tabi,in,dan khalaf(khalafiah) yaitu generasi penerus yang datang
kemudian. Yang termasuk ulama’ salaf diantaranya Ahmad ibn
Hanbal,Ibn Taimiyah,dan Muhammad ibn Abdul Wahab. Sementara
itu,yang termasuk ulama’ khalaf seperti Al-Asy’ari,Al-Baqillani,Al-
Juwaini,Al- Gazali,As-Sanusi,Al-Maturidi,Al Bazdawi,dan An Nasafi.
Generasi salaf merupakan generasi yang mempercayai kebenaran ayat-
ayat mutasyabihat5 dan membenarkanya,sedangkan generasi khalaf
berpandangan bahawa menyerahkan arti yang haqiqi dari ayat-ayat
mutasyabihat hanya kepada allah sendiri,dan memberikan makna ayat-
ayat tersebut scara harfiah dengan istilah”Bal kaifa laa lam”dengan alasan
at-tafwid(penyerahan total). Pentafwidan ini menggunakan penafsiran
yang berpandangan sesuai dengan kemahasucian dan kemahaagungan
allah serta lebih menjauhkan dari sikap pemyerupaan(tasybih)terhadap
allah dengan sifat-sifat makhluk atau biasa disebut”Ta’wil”. Di sinilah
terlihat jelas ciri dari Ahlus sunnah wal jama’ah yang selalu mengambil
sikap jalan tengah(at-tawasah)dalam metode dan pola pikir.6

3
Ibid
4
Muhammad Tolhah Hasan,Ahlussunnah waljama’ah:dalam persepsi dan
TradisiNU(Jakarta:Lantabora Press,2005),Cet.ke-3,hlm.9.
5
Ayat-Ayat Mutasyabihat(ayat-ayat yang mengandung arti ganda)yang ada didalam Al—
Qur’an,terutama yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah seperti kata(tangan),(mata),(bersemayam).
6
Muhammad Tholhah Hasan,op.cit.,hlm.9-12

3
2. Sejarah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Aliran ahlu sunnah wal jamaa’ah timbul sebagai reaksi terhaadap
paham-paaham Muktaazilah.7 Menurut AL-Asy’ari,pemikiran Muktazilah
banyak yang bertentangan dengan I’tiqad kepercayaan nabi muhammad
saw.,para sahabat,serta Al- Qur’an dan hadits. 8 Disamping itu,dalam
penyebaran pham Muktazilah terjadi suatu peristiwa yang membuat
lembaran hitam dalam sejarah perkembangan Muktazilah itu sendiri.
Khalifah Al-Mkmun dalam menerapkan prinsip amar ma’ruf nahi
mungkar(perintah untuk mengerjakan perbuatab baik baik dan larangan
mengerjakan perbuataan keji)melakukan pemaksaan paham Muktazilah
kepada seluruh masyarakat islam. Dalam pemaksaan paham-paham
Muktazilah,banyak ulama’ sebagai panutan masyarakat menjadi korban
penganiayaan,diantaranya Ahman bin Hanbaldan Muhammad bin Nuh.
Mereka tetap berpegang teguh pada hadis Nabi Muhammad saw.dan tidak
mau menerima logika dalam pembuktian masalah-masalah akidah.
Mereka mendapat siksaan karenaa sikap kuat dan konsistenya dalam
mempertahankan prinsip bahwa Al-Qur’an itu bukanlah makhluk
sebagaimana yang dianut oleh paham muktazilah. Peristiwa ini dikenal
dalam sejaarah teologi islam dengan istilah mihna/inkuisi(ujian akidah).
Sejak terjadinya mihna (inkuisi )itu,masyarakat membenci muktaziah
yang berkembang menjadi permusuhan. Masyarakat melupakan jasa baik
dan jerih payah mereka untuk membela islam dalam melakukan
perlawanan terhadap kaum zindiq dan budak hawa nafsu. Masyarakat
hanya mengingat hasutan mereka kepada para khalifah untuk melakukan
inkuisi terhadap setiap imam dan ahli haadis yang bertakwa. Sementara
itu,orang awam sulit untuk menerima paham-paham muktzilah yang
rasional dan filosofis. Mereka menginginkan ajaran-ajaran yang sifatnya
sederhana yng sejalan dengan sunnah Nabi saw.dan tradisi paera
sahabat,sedangkan muktazilah tidak banyak berpegang pada sunnah nabi
saw.

7
Harun Nasution,op.cit.,hlm.61.
8
Siradjuddin Abbas,I’tiqad Ahlussunnah waljamaah(jakarta:Pustaka Tarbiyah,2006),hlm.22.

4
Oleh karena itu,aliran ahlus sunnah wal jama’ah ini lahir pada akhir
abad ke-3 Hdengan dipelopori oleh seoraang ulaa’ terkemuka bernama
Abu Hasan Al- Asy’ari(260-324 H/873-935 M)di Basrah sebagai pendiri
aliran Asy’ariyah atau Al-Asya’irah, kemusdian diikutioleh Abu Mansur
Al-Maturidi(w.333 H/944 M)di Samarkand sebagai pendiri aliran
maturidiah. Mereka bersatu dalam melakukan bantahan terhadap
muktazilah dan mengembalikan akidah kaum muslimin kepada
kemurnianya sebagaimana yang diharuskan oleh rasulullahsaw.dan para
sahabatnya, meskipun sedikit banyak mereka mempunyai perbedaan.Di
Bukhara,aliran maturidiah selanjutnya didirikan dan dikembangkan pula
oleh Ali Muhammad Al-Bazdawi. Aliran maturidiah Samarkand agak
liberal dan lebih dekat pada muktazilah,Maturidiah Bukhara bersifat
tradisional dan lebih dekat pada Asy’ariyah. Kedua aliran teologi
ini,Asy’ariyah dan maturidiah kemudian dikenal dengan golongan Ahlus
Sunnah Wal Jama’ah.9
Setelah dicabutnya paham muktazilah dari mazhab resmi negara oleh
khalifah Mutawakkil,paham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah berkembang dan
dianut secara luas oleh umat islam. Sekalipun paham Syi’ah dan pelanjut
paham muktazilah pernah berkuasa pada masa dinasti Buwaihi dan awal
pemerintahan Dinasti Seljuk,mayoritas umat islam waktu itu tidak ikut
terpengaruh oleh paham teologi penguasa. Pada zaman dinasti
Salajikah,terkenal dengan madrasah Nizamiyah yang didirikan Nizaam
Al- Mulk,ajaran-ajaran Al-Asy’ari berkembang lebih pesat. Para
pengajarnya sebagaipengikut Asy’ariyahsecara gencar menyebarkan
ajaran ahlus sunnah wal jama’ahkepada murid-muridnya. Ibnu
Tumart(pendiri Dinasti Al- Muwahhidun)sebagai alumni madrasah
Nizamiyah,besar pengaruhnya dalam penyebaran Ahlus Sunnah Wal
Jama’ahdi Afrika dan Andalusia.Untuk belahan dunia timur,paham Ahlus
sunnah wal jama’ah dikembangkan oleh Abu Bakar Muhammad Al-
Baqillani dari murid Al-Asy’ari sendiri,Ibnu Mujahid,dan Abu Hasan Al-
Bahili. Sebagai pengikut Al-Asy’ari,Al-Baqillani tidak begitu saja

9
Imam Muhammad Abu Zahrah,Aliran politik dan aqidah(Jakarta:Logos
PublishingHouse,1996),hlm.189;Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,Ensiklopedi Islam 1,Ibid.

5
menerima ajaran Al-Asy’ariyah. Pemikiran-pemikiranya ada yang tidak
sejalan dengan pemikiran Al-Asy’ari.
Ajaran Asy’ariyah selanjutnya dikembangkan oleh imam Haramain.A
bdul Ma’ali Al- Juwaini,yang pemikiranya banyak berbeda dengan
pemikiran Al-Asy’ari. Kemudian Imam Abu Hamid Al-Gazali(1058-
111),dianggap paling besar berjasa mengembangkan ajaran Asy’ariyah.
Ia merupakan tokoh Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang berpengaruh di
dunia islam. Al-Gazali mempunyai paham dan pemikiran yang sama
dengan Al-Asy’ari. Melalui usaha Al-Gazali dan murid-muridnya,ajaran
Ahlu Sunnah Wal Jama’ah tersebar ke seluruh pelosok dunia sampai saat
ini10,termasuk indonesia yang tidak asing lagi dengan sifat dua puluh.
Di indonesia,konsep Ahlus Sunnah Wal Jama’ah disingkat Aswaja
yang dijabarkan oleh K.H.Bisyri Mustafa dibakukan menjadi Aswaja
versi NU. Menurutnya,Aswaja adaah golongan muslim yang mengikuti
rumusan Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam
bidang akidah dan mengikuti salah satu mazhab dalam fikih serta
mengikuti Imam Al-Junaidi Al- Baghdadi dan Abu Hamid Al- Gazali di
bidang tasawuf.11
3. Tokoh-Tokoh Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Tokoh Ahlus Sunnah Wal Jama’ah meliputi ulama’-ulama’ salaf dan
khalaf. Yang termasuk ulama’ salaf antara lain sebagai berikut.
1. Imam Ahmad bin Hanbal
Nama lengkapnya Ahmad bin Muhammad bin Hanbal. Ia
dilahirkan dan meninggal di Bagdad pada 164 H/780 M-241
H/855 M. Beliau adalah ulama’ mujtahid(ahli ijtihad)di bidang
fikih(salah seorang diantara empat imam mazhab yang terkenal di
duniz islam,mazhab Hanbali)dan ahli hadis. Karenanya,ia dikenal
dengan panggilan imam hanbali.
Teologi pemikiran Ahmad bin Hanbal meliputi:12

10
Ibid.
11
http://www.hamline.Edu/apakabar/basis data/1997/04/10/1052
12
Abdul Rozak dan Rohison Anwar,Ilmu Kalam(Bandung:Pustaka Setia,2007),hlm.112-114

6
a. Tentang ayat-ayat mutasyabbihat
Ahmad bin hanbal dalam memahami ayat-ayat al-
qur’an lebih suka menerapkan pendekatan
tekstual(lafzi)daripada pendekatan takwil,terutama yang
berkaitan dengan sifat-sifat tuhan dan ayat-ayat mutasyabihat.
Ahmad bin hanbal bersikap menyerahkan(tafwid)makna-
makna ayat dan hadis mutasyabihatkepada allah dan rasul-nya,
menyucikan-nya dari keserupaan makhluk. Ia sama sekali
tidak menakwilkan pengertian lahirnya.
b. Tentang status al-qur’an
Menurut Ahmad bin Hanbal,al-qur’an tidak diciptakan
dan kadim,sejalan dengan pola pikirnya yang menyerahkan
ayat-ayat yang berhubungan dengan sifat allah kepada kepada
allah dan rasul-nya.
2. Ibnu Taimiyah
Nama lengkapnya Taqiyuddin Abdul Abbas Ahmad bin Abdul
Salam bin Abdullah bin Muhammad bin Taimiyah Al-Harrani Al-
Hanbali. Beliau dilahirkan di Harran,Turki,pada senin,10
Rabuiulawal 661 H/22 Januari 1263 M. Beliau meninggal di
Damaskus.Syiria,(dalam penjara)pada malam senin,20 Zulkaidah
728 H/26-27 September 1328 M. Ia seorang pemikir islam
terkemuka dan tokoh pembaru abad ke-8 H/ke-14 M yang berasal
dari keluarga cendekiawan,lingkungan pecinta ilmu.
Pemikiran Teologi Ibn Taimiyah antara lain meliputi:13
a. Akidah(pengetahuan ketuhanan)yang benar adalah akidah
salaf,yakni bersumber dari al-qur’an dan hadist,bukan diambil
dari dalil-dalil rasional yang filosofis.
b. Sifat-sifat Tuhan adalah apa yang secara jelas termaktub di dalam
al-qur’an dan hadis. Pendapat yang membatasi sifat Tuhan pada
sifat dua puluh(pendapat Asy’ariyah)dan yang menafikkan sifat-
sifat Tuhan,bertentangan dengan akidah salaf.

13
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,Ensiklopedi Islam 2,op.cit.hlm.170-171

7
c. Menolak mempersamakan sifat-sifat Tuhan dengan sifat-sifat
Makhluk Nya,seperti pendapat Muktazilah. Ntegasnya,sifat-sifat
Tuhan tanpa tamsil(menyamakan sifat-sifat Tuhan dengan sifat-
sifat makhluk-Nya)dan tanzih(menafikan sifat-sifat Tuhan)
d. Menentang penggunaan takwil(meninggalkan arti hakiki
mengambil arti majazi)dalam menjelaskan sifat-sifat Tuhan. Ia
tidak menerima penkwilan kata yad dan wajah dengan tangan dan
wajah,juga dengan ayat-ayat mutasyabihat lainya.
3. Muhammad ibn Abdul Wahhab
Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad ibn Abd Al-
Wahhab ibn Sulaiman ibn Ali ibn Muhammad ibn Rasyid At-
Tamimi. Belia dilahirkan di Uyainah,Nejd(Arab Saudi),tahun
1115 H/1703 M dan meninggal di Daryah tahun 1201H/1787 M.
Ia pencetus alira Wahabiyah yang muncul di Arab untuk melawan
semua penyimpangan dan menghidupkan kembali mazhab ibn
Taimiyah.14
Ajaran Muhammad ibn Abdul Wahhab hampir seluruhnya
bertemakan pemurnian tauhid. Karya-karyanya seperti
fikih,tafsir,hadis,dan sejarah,digunakan sebagai alat untuk
memurnikan tauhid. Berikut ini adalah inti ajaran tauhidnya.15
a. Yang boleh dan yang disembah hanyalah Tuhan,maka
orang yang menyembah selain Tuhan menjadi
musyrikdan boleh dibunuh.
b. Kebanyakan orang islam bukan lagi penganut paham tauhid
yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan
bukan lagi dari tuhan,melainkan dari syekh atau wali dan
dari kekuatan gaib,sementara orang islam yang demikian
juga telah menjadi musyrik.
c. Menyebut nama nabi,malaikat,atau syekh sebagai perantara
dalam doa juga merupakan syirik.
d. Meminta syafaat selain kepada tuhan adalah syirik.
14
H. Laoust.”Ibn Abd Al-Wahhab”dalam B.lewis dkk.”The Encyclopedia of islam.” Vol II.
(Leiden:E.J.Brill.1971),hlm.677.
15
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,Ensiklopedi Islam 2,op.cit.hlm.161.

8
e. Bernazar selain kepada tuhan adalah syirik.
f. Memperoleh pengetahuan selain dari al-qur’an dan hadis
merupakan kekufuran.
g. Tidak percaya kepada kada dan kadar tuhan juga
merupakan kekufuran.
h. Menafsirkan al-qur’an dengan takwil adalah kafir.
Adapun tokoh-tokoh ahlus sunnah wal jama’ahdari kalangan ulama’
Khalaf,di antaranya:

1. Abu Musa Al-Asy’ari


Nama lengkapnya Abu Hasan Ali bin Ismail bin Ishaq bin
Salim bin Isma’il bin Abdillah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah bin
Abu Musa Al-Asy’ari. Beliau dilahirkan di Basrah tahun 260 H/873
M dan wafat di Bagdad pada tahun 324 H/935 M. 16 Ia pendiri aliran
Asy’ariyah/ Asya’irah yang menjadi aliran resmi negara pada masa
Nizamul Mulk(w.485 H/1092 M)seorang perdana menteri saljuk yang
hnya mengajarkan l\aliran Asy’ariyah dianut oleh imam malik,imam
syafi’i,dan ahmad bin hanbal.

2. Abu Mansur Al-Maturidi


Nama lengkapnya Abu Mansur Muhammad bin Mahmud Al-
Hanafi Al-Mutakallim Al-Maturidi As-Samarqandi. Namun ia lebih
terkenal dengan nama Abu Mnsur Muhammad Al-Maturidi. Ia
dilahirkan di Maturid,sebuah kota di samarkand,Uzbekistan,Sovyet
Selatan,pada pertengahan abad ke-3 Hijriyah(paruh kedua abad ke-9
M)DAN wafat di Samarkand pada 333 H/944 M.17

3. Al-Baqillani

16
Muhammad Imarah,Tayyarat Al- FikrAl- Islami(Beirut:Dar Asy-Syuruq,1911),hlm.163.Ahmad
Hanafi,Theologi Islam(Jakarta :Bulan Bintang,1990)Cet. VIII,hlm.58.
17
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,Ensiklopedi
Islam3,op.cit.hlm.206;H.A.R.Gibb,et.al.,TheEncyclopedia of Islam,Vol.V.E.J.Brill,Leiden,1960,hlm.414.

9
Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin
Tayyib,dilahirkan di Basrah. Adapun tahun kelahiranya tidak
diketahui dengan pasti,beliau meninggal pada 403 H/1013 M.
Karyanya yang terkenal adalah at-Tamhid,membahas hal-hal yang
perlu diketahui sebelum mempelajari ilmu kalam.18
4. Al-Juwaini
Nama lengkapnya Abu Al-Ma’aly bin Abdillah,lahir dan
wafat di Naisabur pada tahun 419 H/1028 M-478 H/1085 M. 19
Pemikiranya pun banyak yang berbeda dengan pemikiran Al-Asy’ari,
menurut Al- Juwaini,daya yang ada pada manusia mempunyai efek
yang serupa dengan efek yang terdapat antara sebab-dan musabab.
Wujud perbuatan manusia bergantung pada daya yang ada pada diri
mereka dan daya ini bergantung pada sebab lain. Demikian seterusnya
sampai pada sebab dari segala sebab,yaitu allah swt. Dalam hal
hukum kausalitas ini,Al-Juwaini lebih dekat pada Muktazilah20.
5. Al-Gazali
Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad
At-Tausi Al-Gazali. Beliau lahir dan wafat di Gazalah,sebuah kota
kecil dekat Tus di Khurasan padaa tahun 450 H/1058 M-505 H/19
Desember 1111 M. Terhadap ilmu kalam,mulanya beliau kurang
menyetujui karena ilmu kalam dianggap tidak dapat mencapai pada
ilmu tentang allah dan sifat-sifat-Nya bahkan menghalang-
halanginya. Hal ini beliau ungkapkan dalam kitab Ihya’
Ulumuddin.Namun,beliau akhirnya mengakui ilmu kalam atau ilmu
taauhid sebagai ilmu yang paling mulia dan terpenting yang harus
dimiliki oleh semua orang,sebagaimana dikemukakanya pada kitab
Ar-Risalah Al- Laduniyah. Beliau tetap setia pada pokok persoalan
yang dibahas Al-Asy’ari.21

6. As-Sanusi

18
Umar Hasyim,op.cit.hlm.76.
19
Umar Hasyim,op.cit.hlm.77
20
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,Ensiklopedi Islam 1,Ibid.
21
Umar Hasyim,op.cit.hlm.78.

10
Nama lengkapnya Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf,lahir
dan meninggal di Al-Jazairiah pada tahun 333 H/1427 M-395 H/1490
M. Karyanya antara lain buku Aqidah Ahli At- Tauhid dan syarahnya
Umdah Ahli At-Taufiq wa At- Tasdiq(pegangan ahli
kebenaran,maksudnya ahli sunnah). Karyanya itu berpengaruh besar
menyebarkan paham Asy’ariyah karena di dalamnya terdapat
perincian tentang sifat-sifat allah dan Rasul-Nya kepada jumlaj
tertentu,seperti wajib,mustahil,dan jaiz. Karyanya itu amat di gemari
di indonesia sehingga aliran Asy’ariyah di indonesia bercorak
sanusiyah.22
7. Al-Bazdawi
Nama lengkapnya Abu Al-Yusr Muhammad Al-Bazdawi(421-
493 H). Beliau adalah pengikut Al-Maturidi yang mengetahui ajaran-
ajaran Al- Maturidi dari orang tuanya karena sang nenek merupakan
murid Al-Maturidi. Al-Bazdawi pun mempunyai beberapa
murid,salah seorangnya Najm Ad-Din Muhammad An-Nasafi(460
537 H),pengarang buku Al-‘Aqa’id An-Nasafiah. Sebagaimana Al-
Baqillani dan Al-Juwaini Yng berbeda paham dengan Al- Asy’ari,Al-
Bazdawi pun demikian,tidak sepaham dengan Al-Maturidi. Perbedaan
paham antara Al- Bazdawi dan Al-Maturidi menimbulkan alirn
maturidiyah terbagi dua golongan,Samarkand dan Bukhara. Golongan
Samarkand adalah pengikut Al-Maturidi yang memiliki paham lebih
dekat pada paham muktazilah. Sementara itu,golongan Bukhara
adalah pengikut Al-Bazdawi yang mempunyai pendapat yang lebih
dekat pada pendapat Al-Asy’ari.23
4. Doktrin-Doktrin Ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
1. Doktrin-Doktrin Teologi Al-Asy’ari
Formulasi pemikiran Al-Asy’ari,secara esensial menampilkan
sebuah upaya sintesis antara formulai ortodoks ekstrem pada satu sisi
dan Mu’tazilah pada sisi lain. Dari segi etosnya,pergerakan tersebut
memiliki semangat ortodoks aktualitas formulasinya jelas

22
Ibid.
23
Harun Nasution,op.cit.hlm.77-78.

11
menampakkan sifat yang reaksionis terhadap Mu’tazilah,sebuah
reaksi yang tidak bisa 100% menghindarinya. 24
Pemikiran-pemikiran Al-Asy’ari yang terpenting antara lain:
a. Tuhan dan sifat-sifat-Nya
Al-Asy’ari berpendapat bahwa tuhan mempunyai sifat-sifat.
Sifat-sifat tersebut adalah azali dan qodim yang berdiri diatas zat
tuhan. Sifat-sifat tersebut bukanlah zat tuhan,bukan pula lain dari
zat-Nya. Disebut bukan lain dari zat karena sifat-sifat itu melekat
dan tak terpisahkan dari zat. Sifat-sifat itu tidak akan ada tanpa
zat. Sifat-sifat itu tidak berdiri sendiri,tetapi berdiri di atas zat
tersebut. Karena zat tuhan adalah azali dan qodim,maka sifat
tuhan pun azali dan qodim.
b. Kebebasan dalam berkehendak(free will)
Mengenai perbuatan manusia,Al-Asy’ari berpendapat bahwa
perbuatan manusia itu diciptakan oleh tuhan. Untuk
menggambarkan hubungan perbuatan manusia dengan kehendak
dan kekuasaan mutlak tuhan,Al-Asy’ari menggunakan istilah al-
kash(acquisition,perolehan). Al kasb adalah sesuatu yang timbul
dari al-muktasib. Yang dimaksud dengan al-kasb disini
ialah”berbarengnya kekuasaan manusia dengan tuhan”. Dalam
paham Al-Asy’ari,untuk terwujudnya perbuatan diperlukan
adanya 2 daya,yaitu daya tuhan dan daya manusia;tetapi daya
tuhanlah yang berpengaruh dalam perwujudan perbuatan itu.
c. Akal dan wahyu dan kriteria baik dan buruk
Baik kaum Muktazilah dengan Asy’ariyah mengakui
pentingnya akal dan wahyu,tetapi berbeda dalam menghadapi
pertentangan antara keduanya:kaum muktazilah akan
mengutamakan akal,sementara Asy’ariyah mengutamakan wahyu.
Setelah itu,bagi kaum muktazilah,kriteria tentang baik dan buruk
adalah akal pikiran dan bukan wahyu;sedangkan bagi kaum
Asy’ariyah kebalikanya.
d. Qodimnya Al-Qur’an

24
Ahmad Amin,Dhuha Al-Islam,Dar Al- Misriyah,Kairo,1946,hlm.92.

12
Al-Asy’ari berpendapat bahwa al-quran bersifat qodim,tidak
diciptakan. Dasar dari pendapat ini adalah firman allah swt.dalam
surah an-nahl ayat 40.

ُ ‫ِإَّنَم ا َقْو ُلَنا ِلَش ْي ٍء ِإَذ ا َأَر ْد َناُه َأْن َنُقوَل َلُه ُك ْن َفَيُك‬
‫ون‬
Sesungguhnya perkataan kami terhadap sesuatu apabila kami
menghendakinya, kami Hanya mengatakan kepadanya: kun
(jadilah), Maka jadilah ia. (QS, 16:40).

Menurutnya orang yang mengatakan bahwa alquran adalah


makhluk berati mereka menyamakan tuhan dengan patung yang
tidak mempunyai kalam dan tidak bisa bertutur kata,sebagaimana
jawaban nabi ibrahim as.ketika ditanya oleh kaumnya tentang
orang-orang yang telah merusak tuhan-tuhan mereka.

e. Melihat Allah
Al-Asy’ari berpendapat bahwa allah dapat dilihat di akhirat
kelak. Kaum asy’ariyah seperti biasa mengambil jalan tengah.
Mereka sependapat dengan kaum muktazilah,bahwa allah tidak
memiliki keluasan tapi sependapat pula dengan kaum muslim
ortodoks dan kaum zahiriyah,bahwa ia dapat dilihat. Mereka
menyatakan bahwa allah,karena maha kuasa,dapat membuat
dirinya bisa dilihat walaupun ia tidak mempunyai keluasan,atau
dapat menciptakan dalam diri manusia emampuan untuk melihat
suatu objek yang tidak mempunyai keluasan. Pendapat ini di
dasarkan kepada firman Allah surah al- Qiyamah ayat 22 dan 23.
‫ٌۙة‬
‫ َّناِضَر َّيْو َمِٕىٍذُو ُج ْو‬, ‫َناِظ َر ٌة َر ِّبَهاِاٰل ى‬

Artinya : Wajah-wajah ( orang mukmin ) pada itu berseri-seri,


memandang Tuhanya.

f. Keadilan
Al-Asy’ari mengatakan bahwa tidak ada satupun yang wajib
bagi tuhan. Tuhan adalah berkuasa mutlak. Andaikata tuhan
memasukkan seluruh manusia ke dalam surga,hal ini bukan
berarti dia tidak adil. Sebaliknya andai kata tuhan memasukkan

13
seluruh manusia ke dalam neraka,maka tuhan tidak dapat
dikatakan bersifat dholim tuhan adalah penguasa mutlak,bisa
berbuat apa saja yang dia inginkan.
g. Antropomorfisme
Al-Asy’ari berpendapat bahwa tuhan bertahta di
arsy,mempunyai makna,tangan dan mata; tetapi tidak dapat di
tentukan bagaimana(bila kaifa).
Harun Nasution memberikan komentar bahwa argumen kaum
Asy’ariyah agaknya adalah sebagai berikut:
Manusia adalah lemah dan akalnya tak sanggup memberikan
interpretasi jauh tentang sifat-sifat jasmani tuhan yang tersebut
dalam al-qur’an sedemikian rupa sehingga meniadakan sifat-sifat
tersebut. Tetapi sebaliknya, sungguh pun akal manusia lemah,
akal tak dapat menerima bahwa tuhan mempunyai anggota badan
seperti yang di sebut oleh kaum antroporfisme. Oleh karena itu
Tuhan mempunyai sifat-sifat jasmani seperti yang disebut dalam
al-qur’an tetapi dengan tak di ketahui bagaimana bentuknya (bila
kaifa).

2. Doktrin-Doktrin Teologi Al-Maturidi


Diantara doktrin-doktrin teologi al-maturidi antara lain:
a. Akal dan wahyu
b. Perbuatan Manusia
c. Kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan
d. Sifat Tuhan
e. Melihat Tuhan
f. Kalam Tuhan
g. Pengutusan Rasul
h. Pelaku Dosa Besar(murtakib al-kabir)

14
PENUTUP

a. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini,ditarik suatau kesimpulan,bahwa secara
historistimbulnya aliran Asy’ariyah disebabkan karena kuatnya keinginan
untuk kembali pada pemahaman yang semula yaitu pemikiran Ahlus Sunnah
Wal Jama’ah,tetapi juga dalam pemikiranya Al-Asy’ari masih menggunakan
metode yang digunakan oleh kaum muktazilah,yaitu menggunakan
kemampuan akal menganalisis nas-nas Al-Qur’an.
Kaum Muktazilah selalu mengedepankan akal pikiran untuk memahami
wahyu,berangkat dari akal kemudian wahyu. Tapi Al-Asy’ari sebaliknya
mengedapankan wahyu dibanding akal,menggunakan akal seperlunya saja.
Sehingga tidak heran Al-Asy’ari dalam pemikiranya selalu
mengkompromikan pemahaman Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan kaum
rasionalis tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada setiap pokok-pokok
pemikiranya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rozak,dkk.2018.Ilmu Kalam.Bandung:CV PUSTAKA SETIA

Ratu Suntiah,dkk.2018.Ilmu Kalam.Bandung:ARMICO Bandung

Sudarsono.2004.Filsafat Islam.Jakarta:PT RINEKA CIPTA

Qodir, C.A.2002.Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam.Jakarta:Pustaka Obor

Indonesia

Haisyi,Noor Wahidah.1996.Sejarah Pemikiran Dalam Islam.Jakarta:PUSTAKA

ANTARA bekerja sama dengan (LSIK)

16

Anda mungkin juga menyukai