Anda di halaman 1dari 7

LATAR BELAKANG

Setelah wafatnya Rosulullah SAW muncul berbagai macam golongan-golongan


aliran pemikiran dalam Islam yang telah memberikan warna tersendiri dalam
agama Islam. Diantaranya adalah faktor politik sebagaimana yang telah terjadi
pertentangan antara kelompok Ali dengan pengikut Muawiyah, sehingga
memunculkan golongan yang baru yaitu golongan khawarij. Lalu muncullah
golongan-golongan lain sebagai reaksi dari golongan satu pada golongan yang lain.
Ada yang masih dalam koridor al-Qur’an dan sunnah, akan tetapi ada juga yang
menyimpang dari kedua sumber ajaran Islam tersebut. Ada yang berpegang pada
wahyu, dan ada pula yang menempatkan akal yang berlebihan sehingga keluar dari
wahyu. Dan ada juga yang menamakan dirinya sebagai ahlussunnah wal jama’ah.
Sebagai Reaksi Dari Firqah Yang Sesat, Maka Pada Akhir Abad Ke 3 H Timbullah Golongan
Yang Dikenali Sebagai Ahlussunnah Wal Jamaah Yang Dipimpin Oleh 2 Orang Ulama Besar
Dalam Yaitu Syeikh Abu Hassan Ali Al Asy’ari Dan Syeikh Abu Mansur Al Maturidi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah
1. Apa itu pengertian Ahlussunnah wal Jama’ah?
2.    Bagaimana Sejarahnya Ahlussunnah wal Jama’ah?
3.    Apa saja aliran-aliran yang ada didalam Ahlulsunnah wal Jama’ah?
4.    Apa saja doktrin-doktrin Ahlussunnah wal Jama’ah?
5.    Bagaimanakah karakteristik Ahlulsunnah wal Jama’ah?
PENGERTIAN
• Ahlussunnah Wal Jamaa’ah merupakan gabungan dari kata ahl as-sunnah dan ahl al-jama’ah. 2 Dalam bahasa Arab, kata
ahl berarti “pemeluk aliran/ mazhab” (ashab al-mazhabi), jika kata tersebut dikaitkan dengan aliran/ madzhab. Kata al-
Sunah sendiri disamping mempunyai arti al-hadits, juga berarti “perilaku”, baik terpuji maupun tercela. Kata ini berasal
dari kata sannan yang artinya “jalan”. 3
• ahl al-Sunnah dapat diartikan dengan orang-orang yang mengikuti sunnah dan berpegang teguh padanya dalam segala
perkara yang Rasulullah SAW dan para shahabatnya berada di atasnya (Ma ana ‘alaihi wa ashabi), dan orang-orang yang
mengikuti mereka sampai hari Qiamat. Seseorang dikatakan mengikuti al-Sunah, jika ia beramal menurut apa yang
diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW berdasarkan dalil syar’i, baik hal itu terdapat dalam al-Qur’an, dari Nabi
Muhammad SAW, ataupun merupakan ijtihad para shahabat. Adapun al-Jama’ah, berasal dari kata jama’ah dengan
derivasi yajma’u jama’atan yang berarti “menyetujui” atau “bersepakat”. Dalam hal ini, al-jama’ah juga berarti berpegang
teguh pada tali Allah SWT secara berjama’ah, tidak berpecah dan berselisih.
• jika kata al-jama’ah tersebut di sandingkan dengan kata al-Sunnah, yaitu Ahl al-Sunah wa al-Jama’ah, maka yang
dimaksud dengan golongan ini adalah mereka, para pendahulu umat ini yang terdiri dari para shahabat dan tabi’in yang
Bersatu dalam mengikuti kebenaran yang jelas dari Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.
ALIRAN-ALIRAN
1. Aliran Al Asyari’ah
Al Asyari’ah Nama lengkapnya ialah Abul Hasan Ali bin Isma’il bin Abi Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail bin
Abdillah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah Amir bin Abi Musa Al-Asy’ari, Kelompok Asy’ariyah menisbahkan
pada namanya sehingga dengan demikian ia menjadi pendiri madzhab Asy’ariyah. Abul Hasan Al-Asya’ari
dilahirkan pada tahun 260 H/874 M di Bashrah dan meninggal dunia di Baghdad pada tahun 324 H/935 M, 10 ketika
berusia lebih dari 40 tahun. Ia berguru kepada Abu Ishaq Al-Marwazi, seorang fakih madzhab Syafi’i di Masjid Al-
Manshur Baghdad . Ia belajar ilmu kalam dari Al-Jubba’i, seorang ketua Muktazilah di basrah.
Al-Asy’ari yang semula berpaham Mu’tazilah akhirnya berpindah menjadi Ahli Sunnah Al-Asy’ari menganut
faham Mu’tazilah hanya sampai ia berusaha 40 tahun. Abul Hasan menjelaskan bahwa ia menolak pemikirian
Muktazilah, Qadariyah, Jahmiyah, Hururiyah, Rafidhah, dan Murjiah. Dalam beragama ia berpegang pada
Al-Qura’an , Sunnah Nabi, dan apa yang diriwayatkan dari para shahabat, tabi’in, serta imam ahli hadits
ALIRAN-ALIRAN
2. Aliran Al Maturidi
aliran Maturidiyah diambil dari nama pendirinya, yaitu Abu Mansur Muhammad bin Muhammad. Di samping itu,
dalam buku terjemahan oleh Abd. Rahman Dahlan dan Ahmad Qarib menjelaskan bahwa pendiri aliran maturidiyah
yakni Abu Manshur al-Maturidi, kemudian namanya dijadikan sebagai nama aliran ini. Maturidiyah adalah aliran
kalam yang dinisbatkan kepada Abu Mansur al Maturidi yang berpijak kepada penggunaan argumentasi dan dalil aqli
kalami dalam membantah penyelisihnya seperti Mu’tazilah, Jahmiyah dan lain-lain untuk menetapkan hakikat
agama dan akidah Islamiyyah.
Abu Manshur Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Al-Maturidi. Ia dilahirkan di sebuah kota kecil di daerah
Samarkan yang bernama Maturid, di wilayah Trmsoxiana di Asia Tengah, daerah yang sekarang disebut Uzbekistan.
Tahun kelahirannya tidak diketahui pasti, hanya diperkirakan sekitar pertengahan abad ke-3 hijriyah. Ia wafat pada
tahun 333 H/944 M.
• Al-Maturidi hidup pada masa khalifah Al-Mutwakil yang memerintah pada tahun 232-274 H/847-861 M. Karir
pendidikan Al-Maturidi lebih dikonsentrasikan untuk menekuni bidang teologi dari pada fiqih. Pemikiran-pemikirannya
banyak dituangkan dalam bentuk karya tulis, diantaranya adalah kitab Tauhid, Ta’wil Al-Qur'an Makhas Asy-Syara’I,
Al-jald, dll. Selain itu ada pula karangan-karangan yang diduga ditulis oleh Al-Maturidi yaitu Al-aqaid dan sarah fiqih
DOKTRIN DALAM AHLULSUNNAH WAL JAMA’AH

• Dalam sejarah perkembangannya Ahlussunnah Wal Jamaah selalu dinamis dalam menjawab perkembangan


zaman tetapi tetap memegang prinsip dalam mengamalkan ajarannya. Diantara prinsip Ahlussunnah Wal
Jamaah di dalam sejarah perkembangannya di berbagai aspek kehidupan meliputi Aqidah, pengambilan
hukum (Syariah), tasawuf/akhlak dan bidang sosial-politik dengan penjabaran sebagai berikut:
1.      Bidang aqidah
2.      Bidang Istinbath al-hukm (pengambilan dasar hukum syariah)
( Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma, Qiyas)
3. Bidang Tasawuf
4.  Bidang Sosial Politik
KARAKTERISTIK DALAM AHLULSUNNAH WAL
JAMA’AH
Prinsip dan karakter Ahlussunnah wal Jama’ah adalah moderat (tawassut). Kemoderatan itu dapat diaplikasikan dalam tiga
bidang ajaran Islam.
1. Bidang tauhid
2. Bidang syariah
3. Bidang tasawuf
Ada lima istilah yang diambil dari Al-Qur’an maupun Al-hadits dalam menggambarkkaan karakteristik Ahlussunnah
Waljamaah, yakni

a.    At-Tawasuth : pertengahan

b.    Al-I’tidal : tegak lurus, berlaku adil

c.    At-Tasamuh : sikap toleran kepada pihak lain

d.    At-Tawazun : Berarti keseimbangan, tidak berat sebelah,

e. Amar Ma’ruf Nahi Munkar : menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran

Anda mungkin juga menyukai