PERTEMUAN 01
b.Menurut Terminologi,
Sunnah berarti metode Nabi Muhammad.
Sedangkan menurut jumhur ulama, sunnah adalah sebuah jalan yang ditempuh
oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang selamat dari kesurupan ( syubhat).
Sedangkan jamaah secara istilah menurut Syekh Abdul Qodir Al Jaelani adalah
segala sesuatu yang telah menjadi kesepakatan para sahabat Rasulullah SAW pada masa
Khulafaur Rasyidin dan orang-orang yang telah diberi hidayah oleh Allah SWT.
1
Tiga Komunitas Awal Terbaik;
Masa Salaf Komunitas pertama dalam Islam adalah komunitas para sahabat.
Komunitas ini dipuji oleh Rasulullah dan dijadikan sebagai landasan kebenaran. Karena
itu Rasulullah dalam riwayat yang dikutip Imam as Syahrastany (w. 548 H) menyebut
Ahlussunnah wal Jama'ah itu adalah "ma ana alaihi wa ashhaby" (golongan yang
mengikuti sunnahku dan sunnah para sahabatku). Rasulullah juga memuji tiga komunitas
pertama itu sebagai generasi terbaik, yaitu era sahabat, era tabiin, dan era tabiut tabiin,
yang disebut juga era salaf, atau 300 tahun pertama.
2
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
PERTEMUAN 02
3
dakwah Islamiyah selanjutnya dilakukan oleh sebuah misi para muballigh dari arab,
terutama dari Makkah, Yaman, Dan Lain-lain.
• Mereka berhasil mengislamkan para penguasa di Nusantara, sehingga dalam waktu
relatif singkat, agama islam sudah menjadi agama sebagian besar masyarakat.
• Dakwah islam di Indonesia dilakukan dengan sikap moderat (AtTawassuth), toleran
(At-Tasamuh), dan Seimbang (At-Tawazun), yang ketiga-tiganya merupakan karakteristik
(Ciri khas) para penganut Ahlussunnah wal Jamaah.
• Pada abad 9 Masehi Dinasti Abbasiyah mengirimkan muballigh ke wilayah Sumatera
Utara, yang terdiri dari para ulama Ahlussunnah wal Jamaah bermadzhab Syafi'i.
• Kerajaan samudera Pasai pada Abad 16 Masehi. Ia mengatakan bahwa agama Islam
sudah hampir satu abad lamanya berkembang di wilayah kerajaan tersebut. Rajanya yang
bernama Al Malikudz Dzahir II dikenal sebagai orang yang ahli ibadah, rendah hati, dan
penganut Madzhab Syafi'i.
• Dialog antara Sunan Gunung Jati dengan Raden Panjunan dalam masalah-
masalah hukum islam dengan bermadzhab Syafi’i.
• Primbon Sunan Bonang terdapat ilmu-ilmu Fikih, Tauhid, dan Tasawuf yang disusun
berdasarkan paham Sunni atau Ahlussunnah wal Jamaah.
4
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
PERTEMUAN 03
5
qadim dan azali, karena itu al qur’an sebagai kalam Allah adalah qadim, al qur’an bukan
makhluk. Jadi ia tidak diciptakan.
6
meng-kasab-nya. Dengan begitu manusia yang dikehendaki adalah manusia selalu
kreatif, tetapi kreatif itu tidak menjadikan makhluk sombong karena merasa mampu
menciptakan dan mewujudkan. Tetapi manusia yang kreatif dan pandai bersyukur.
Karena kemampuannya melakukan sesuatu tetap dalam ciptaan Allah.
7
itu dijadikan sebagai salah satu sarana dakwah agar masyarakat dapat
memahami ajaran Islam melalui apa yang selama ini menjadi kegemarannya.
Diantara produk seni dan budaya lokal yang digunakan sebagai media dakwah
adalah Wayang Purwo yang sangat disukai oleh masyarakat Jawa pada masa itu.
Inisiatif menggunakan wayang purwo sebagai media dakwah muncul dari
Sunan Kalijaga. ide cerdas ini kemudian disepakati para Wali Songo, karena
dimodifikasi baik bentuk maupun isi cerita (lakon)nya, agar tidak
bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh Sunan Kalijaga, wayang Purwo tersebut
dimodifikasi menjadi wayang kulit dengan isi cerita yang bernafaskan Islam. misalnya,
dalam cerita Jimat Kalimosodo diungkapkan bahwa setiap orang yang memiliki Jimat
Kalimosodo Niscaya akan selamat hidupnya di dunia maupun di akhirat. Jimat
Kalimosodo merupakan ungkapan simbolis tentang dua kalimat syahadat.
Para mubaligh menggubah gending-gending yang syair-syairnya
bernuansa Islami, bermuatan pendidikan dan falsafah kehidupan, dan lain-
lain. sebagai contoh, Sunan Giri menggubah Gending Asmarandana, Pucung, dan
Lir-Ilir. Sunan Kudus mengubah Gending Maskumambang dan Mijil. Sunan Muria
menggubah Gending Sinom dan Kinanti. Sunan Drajat menggubah Gending Pangkur
yang sebagian alat musiknya masih disimpan di Museum Sunan Drajat, Lamongan Jawa
Timur.
Di samping seni dan budaya, Proses Islamisasi di Indonesia juga
dilakukan dengan menggunakan pendekatan tradisi dan adat istiadat
setempat. tradisi kenduri dan selamatan untuk orang-orang yang telah
meninggal dunia tetap dilestarikan, karena tidak bertentangan secara
diameter dengan syariat Islam.
Islam itu sebagai agama rahmatan lil ‘alamin,Sehingga mesti
bersikap luwes terhadap unsur-unsur budaya lokal yang telah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat sejak mereka dilahirkan.
Strategi lain yang digunakan oleh para mubaligh di Indonesia adalah
penyebaran Islam melalui pendekatan tasawuf, terutama bagi mereka yang sebelumnya
telah memiliki dasar-dasar ajaran kebatinan, apalagi jika dilihat dari sifat dan watak
para ahli tasawuf yang lebih kompromistis, telaten, ramah, dan penuh rasa kasih
sayang.
Dalam upaya mengajarkan agama Islam, strategi dakwah yang dilakukan oleh
para mubaligh adalah kegiatan pendidikan. tidak diketahui secara pasti Bagaimana
pelaksanaan pendidikan Islam di Indonesia pada masa permulaan beberapa literatur
sejarah pendidikan Islam menginformasikan bahwa pendidikan Islam di Indonesia pada
masa permulaan berlangsung sangat sederhana, yakni pengajaran agama diberikan
dengan sistem halaqoh di tempat-tempat ibadah dan di rumah-rumah para mubaligh.
Materi pembelajaran dimulai dari hal-hal yang paling mudah, kemudian dilanjutkan
dengan pengenalan rukun Islam, cara ibadah yang benar, dan baca tulis Alquran. Model
pembelajaran inilah yang secara berangsur-angsur telah membentuk masyarakat
muslim Indonesia yang mampu memahami, menghayati, dan dan mengamalkan ajaran
agamanya, sehingga Islam menjadi agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia.
8
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
PERTEMUAN 04
9
NU kemudian berkembang menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan
jutaan anggota dan ratusan ribu pengurus di seluruh pelosok negeri. Selain itu, KH. Hasyim
Asy’ari juga turut serta dalam pergerakan nasional untuk memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Beliau menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang
merupakan lembaga legislatif pertama Republik Indonesia. Beliau juga mengeluarkan fatwa
jihad untuk melawan agresi militer Belanda pada tahun 1948. Fatwa ini menjadi semangat
bagi para pejuang kemerdekaan untuk berjuang sampai titik darah penghabisan.
10