Anda di halaman 1dari 24

PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

PIMPINAN ANAK CABANG


IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA’
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA’
KECAMATAN DUDUKSAMPEYAN
KABUPATEN GRESIK
2018-2020

 KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah swt atas segala nikmat terlebih nikmat islam dan iman. Tak lupa
sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar muhammad saw. Nabi
panutan dengan pribadi yang sempurna. Semoga kita semua bisa mensuritauladani sikap-
sikap beliau.
MAKESTA Adalah Jenjang proses kaderisasi tingkat pertama. Dimana awal mula siapapun
yang mau dianggap benar-benar anggota didalam organisasi IPNU IPPNU ini. Maka perlunya
suatu kaderisasi agar menjadi anggota yang faham akan organisasinya.
Dalam hal ini penyusun ingin mempersembahkan karya susunan materi dalam MAKESTA.
Semoga bermanfaat

Penyusun

Jazakumullah khairan...

1
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI MATERI........................................................................................2
A.    Ke-Aswaja-an.......................................................................................................3
B.     Ke-NU-an.............................................................................................................5
C.     Ke-IPNU dan Ke-IPPNU-an...............................................................................10
D.    Ke-Organisasian..................................................................................................16
E.     Ke-Pemimpinan...................................................................................................19
BAB III. PENUTUP
LAMPIRAN........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................23

2
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

A. KEASWAJAAN

1)        Pengertian dan dalil Ahlussunah Wal Jama’ah


Ahlussunah Wal Jama’ah menurut bahasa berasal dari tiga suku kata dalam bahasa Arab,
yaitu :
1.        Ahlun ( ‫)ﺍﻫﻞ‬, Berarti kalompok, keluarga, golongan
2.        Sunnah (‫ )ﺍﻟﺳﻨﻪ‬Berarti jalan atau ajaran nabi, meliputi perkataan, perbuatan, Ketetapan Nabi
Muhammad SAW.
3.        Al jama’ah (‫ )ﺍﻟﺠﻤﻌﻪ‬Berarti golongan mayoritas (umumnya umat islam)
4.        Ahlussunah Wal Jama’ah menurut istilah artinya ajaran islam yang murni sebagaimana yang
diajarkan oleh Rosululloh SAW., bersama para sahabat-sahabatnya dan para salafu shalih.
Dari pengertian diatas diambil kesimpulan bahwa Ahlussunah Wal Jama’ah adalah
golongan pengikut ajaran islam yang selalu berpegang teguh pada :
a.         Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
b.        Sunnah para sahabat khususnya khulafaurrosyidin.
c.         ijma’ (kesepakatan para ‘ulama’ terutama masalah khilafiyah memilah pendapat) dan
mengikuti madzab imam mujtahidin, terutama madzab empat (Hanafi, Maliki, Hambali dan
Syafi’i).
d.        Qiyas (Menetapkan hukum suatu kejadian atau peristiwa yang tidak ada dasar nashnya
dengan cara membandingkan kepada suatu kejadian atau peristiwa lain yang telah ditetapkan
hukumnya berdasarkan nash karena ada persamaan ilat antara kedua kejadian atau peristiwa
itu)

2)        Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Aswaja


Pada masa Rasululloh SAW. masih hidup, dikalangan umat Islam kala itu, nyaris tak ada
permasalahan yang berkepanjangan, sebab, Rasulullah selalu dapat menyelesaikannya dengan
baik. Namun, setelah Beliau Wafat, berbagai permasalahan timbul di kalangan Umat Islam
waktu itu, dan tak jarang mengakibatkan pertentangan yang serius diantara Umat Islam.
Sebagai bukti seriusnya pertentangan itu adalah, wafatnya Khalifah Utsman bin Affan dan
Khalifah Ali bin Abi Thalib yang dibunuh. Persoalan ini memang persoalan politik, tetapi
pada akhirnya merembet pada persolan ‘aqidah, peristiwa ini lah yang sering disebut dengan
Alfitnatul Qubro.

3
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

Sebagai buntut dari pertentangan antar umat Islam tadi, lahirlah berbagai kelompok
politik yang berkembang menjadi aliran kalam. Hal ini disebabkan dari perdebatan antar
kelompok mengenai siapa yang salah, siapa yang benar, siapa yang masuk surga, siapa yang
masuk neraka dan seterusnya.
Pada saat umat Islam sedang kebingungan dikarenakan pergolakan pemikiran politik dan
kalam ini, ada sekelompok orang yang tidak terlibat dengan pertentangan politik dan masih
berpegang teguh pada ajaran tauhid yang telah ditegakkan oleh Rasululloh SAW., mereka
inilah para pengamal substansi ajaran ahlus-sunnah wal-jama’ah, meski saat itu belum
terlembagakan, namun kelompok ini jumlahnya mayoritas. Para tokoh pengamal ajaran yang
belum bernama ahlus-sunnah wal-jamaah ini diantaranya, Abu Musa Al-Asy’ari, Hasan Al-
Basri (wafat 110 H) dll.
Ajaran aswaja ini, terlembagakan pada masa Imam Al-Asy’ari (260-324 H) dan Imam
Al-M’aturidi (248-333 H). kedua imam ini saling berjauhan, dan tidak pernah bertemu secara
langsung, Imam Asy’ari berada di Basrah dan Imam Ma’turidi di Khurasan. Namun,
keduanya sama-sama memperjuangkan faham kalam ahlus-sunnah wal-jama’ah dengan
doktrin sifat-sifat Allah yang populer dengan sifat 20 atau sifat 13.
Para pengikut kedua Imam ini, kemudian menyebarluaskan ajaran Islam ahlus-sunnah
wal-jama’ah ini, sehingga samapai ke Indonesia dan umat Islam di berlahan dunia lain,
karena faham ini yang mayoritas dipegang oleh umat Islam di dunia.

3)        Prinsip-Prinsip yang Dikembangkan Aswaja


Beberapa prinsip yang dikembangkan oleh faham ahlu sunnah wal jama’ah, yang
kemudian diaktualisasikan oleh jam’iyah Nahdlatul Ulama, yaitu :
1.        Tawassut (garis tengah) dan I’tidal (garis lurus)
Sikap tengah yang berintikan kepada prinsip hidup yang menjunjung tinggi keharusan
berlaku adil dan lurus di tengah-tengah kehidupan bersama. Dengan sikap ini NU sulalu
menjadi kelompok panutan yang bersikap dan berlaku serta bertindak lurus dan selalu bersifat
membangun serta menghindari segala bentuk pendekatan yang bersifat tatoruf/ekstrim
(keras).

2.        Tasamuh (Toleran)


Sikap toleran terhadap perbedaan-perbedaan baik masalah keagamaan, terutama hal-hal
yang bersifat furu’iyah atau masalah khilafiyah serta dalam masalah kemasyarakatan dan
kebudayaan.

4
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

3.        Tawazun (Seimbang)


Sikap seimbang dalam berkhidmat. Menyelaraskan berhidmah terhadap Allah SWT,
hidmah kepada sesama manusia, serta kepada lingkungan hidupnya, menyelaraskan
kepentingan masa lalu, masa kini dan masa mendatang.
4.        Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Selalu memiliki kepekaan untuk mendorong perbuatan yang baik, berguna dan
bermanfaat bagi kehidupan bersama,  serta menolak dan mencegah semua hal yang dapat
menjerumuskan dan merendahkan nilai-nilai kehidupan.
Dalam upaya untuk melestarikan, mempertahankan, mengamalkan dan mengembangkan
ajara ahlus-sunnah wal-jama’ah, Nahdlatul ‘Ulama’ berpegang teguh pada system bermadzab
a.         Dalam bidang aqidah mengikuti madzab yang dipelopori imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan
Abu Mansur Al-Maturidzi.
b.        Dalam bidang fiqih mengikuti salah satu madzab empat (Syafi’I, Maliki, Hanafi, Hambali).
c.         Dalam bidang akhlak/tasawuf mengikuti madzab Imam Junaidi Al-Baghdadi dan Imam Al-
Ghazali.

5
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

B. Ke-NAHDLATUL ‘ULAMA-an

I.          Latar Belakang Berdirinya Nadlatul ‘Ulama


Jam’iyah Nahdlatul Ulama berdiri pada tanggal 16 Rajab 1344 H., bertepatan dengan 31
Januari 1926 M. di Surabaya. Pendirinya adalah KH. Wahab Hasbullah, KH. Hasyim Asy’ari,
KH. Bisri Jombang, dll
Latar belakang berdirinya Nahdlatul Ulama, tidak bisa dilepaskan dari keadaan Umat
Islam Indonesia saat itu, hal ini dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, Umat Islam Indonesia
pada saat itu sedang berada dalam cengkraman kaum penjaja Belanda, sehingga ketentraman
umat Islam dalam menjalankan ibadah banyak terganggu, sebab hak-hak mereka dirampas
oleh kaum penjajah. Kedua, munculnya gerakan pembaruan Islam yang berfaham wahabi,
dengan menentang tradisi umat Islam yang sudah sejak lama ada di Indonesia, sebagai
warisan dari para wali. Mereka beranggapan bahwa keislaman masayarakat Nusantara waktu
itu belum sempurna, karen penuh dengan praktek-praktek tahayul, bid’ah dan khurafat.
Tuduhan syirik pun tak jarang dialamatkan pada umat islam Indonesia yang berpegang pada
tradisi. Bukan hanya itu, mereka juga telah membentuk kekuatan melalui pendirian
organisasi-organisasi yang berfaham Wahabi.
Selain kedua faktor yang terjadi di Indonesia tadi, ada juga faktor internasional, yaitu;
kebijakan Raja Abdul Aziz bin Suud (Saudi Arabia) yang mematenkan satu faham
keagamaan saja, yaitu wahabi, dengan melakukan pelarangan bermadzab, larangan berziarah
ke makam Syuhada’ dan makam Rosulullah (Bahkan mereka bermaksud menghancurkan
kubah hijau makan Rosulullah SAW di Madinah), berdoa, bertawasul dilarang keras, tidak
boleh membaca sholawat Dalailul Khoirot sebab kesemuanya dipandang sirik dan bid’ah.
Parahnya lagi, Raja ini bermaksud mengadakan Muktamar Khilafah untuk mengukuhkan
dirinya, menggantikan daulah Usmaniyah, sebagai pusat kekuasaan Islam. Umat Islam dari
seluruh dunia diundang, termasuk juga Indonesia.
Delegasi Indonesia diwakili oleh tokoh Syarikat Islam, Muhammadiyah dan dari
kalangan Pesantren. Namun dari kalangan Pesantren, ditolak, sebab tidak mewakili
organisasi. Padahal kalangan Pesantren sangat berkepentingan dalam muktamar itu, mereka
akan mengusulkan kepada raja Suud, agar me mberikan kebebasan dalam bermadzhab. Olah
karena itu, KH. Wahab Hasbullah, mengumpulkan tokoh-tokoh Pesantren se-Jawa dan

6
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

Madura, yang menghasilkan keputusan untuk membentuk komite Hijaz sebagai utusan resmi
dari kalangan Pesantren.
KH. Hasyim Asyari menyarankan agar Komite Hijaz ini tidak hanya untuk sekedar
urusan Muktamar saja, tetapi dikembangkan menjadi organisasi permanen untuk
memperjuangkan dan melestarikan ajaran Islam Ahlus-sunnah wal-jama’ah. Akhirnya usulan
tersebut dispakati oleh para ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut dengan suara bulat,
dan dibentuklah Jam’iyah Nahdlatul Ulama, pada tanggal 16 Rajab 1344 H. atau 31 Januari
1926 M.
Dengan demikian, Organisasi NU ini, berdiri untuk mempertahankan ajaran Islam Ahlus-
sunnah wal-jama’ah yang mengakui dan mengikuti madzhab, juga sebagai bentuk
perlawanan terhadap kaum kolonial Belanda dalam perjuangan kemerdekaan.
Selain itu, berdirinya NU merupakan ujung dari perjalanan dan perkembangan gagasan
yang muncul di kalangan para kyai. Seab, sebelum lahir Nahdlatul Ulama, terlebih dahulu
muncul organisasi para pedagang yang bernama Nahdlatut Tujjar (tahun 1918), kelompok
diskusi Tashwirul Afkar (1922) dan gerakan pendidikan Nahdlatul Wathan.

II.       Bentuk dan Sistem Organisasi Nahdlatul Ulama


A. Tujuan Nahdlatul Ulama
Dalam pasal 5 Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama dikatakan bahwa : “ Tujuan Nahdlatul
Ulama adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut faham Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah dan
menurut salah satu dari madzhab empat untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang
demokratis dan berkeadilan demi kemaslahata dan kesejahteraan umat”.

B. Struktur keorganisasian Nahdlatul ‘Ulama


Struktur organisasi Nahdlatul Ulama terdiri dari :
a.         Pengurus Besar, Berkedudukan di ibukota Negara
b.        Pengurus Wilayah, berkdudukan di ibukota propinsi
c.         Pengurus Cabang, berkdudukan di ibukota kabupaten/kota
d.        Pengurus cabang istimewa, berkedudukan di luar negeri
e.         Pengurus Majlis Wakil cabang, berkedudukan di ibu kota kecamatan
f.         Pengurus Ranting, berkedudukan di ibukota kelurahan
Adapun, kepengurusan Nahdlatul ulama terdiri dari :
1.        Mustasyar; penasehat yang terdapat di tiap tingkat kepengurusan (kecuali tingkat ranting)
2.        Syuriyah; adalah pimpinan tertinggi nahdlatul Ulama

7
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

3.        Tanfidziah; adalah pelaksana kebijakan organisasi

C.      Perangkat Organisasi Nahdlatul Ulama’


Perangkat organisasi Nahdlatul ‘Ulama terdiri atas:
1.        Lembaga
Adalah perangkat departemen organisasi Nahdlatul Ulama’ yang berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama’, khususnya yang berkaitan dengan bidang tertentu.
Lembaga-lembaga tersebut adalah :
a.         Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama’(LDNU) bertuigas melaksanakan kebijakan Nahdlatul
Ulama’ dibidang penyiaran agama islam Ahlussunah Wal Jama’ah.
b.         Lembaga pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama’ (LP. MA”ARIF. NU) bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama’ dibidang pendidikan dan pengajaran, baik formal
maupun non formal selain pondok pesantren.
c.         Lembaga Sosial Mabarot Nahdlatul Ulama’ (LS MABAROT NU) bertugas melaksanakan
kebijakan Nahdlatul Ulama’ di bidang sosial dan kesehatan.
d.        Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama’ (LP. NU) bertugas melaksanakan kebijakan
Nahdlatul Ulama’ di bidang pengembangan ekonomi warga Nahdlatul Ulama’.
e.         Robithoh Ma’had (RMI) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama’ di bidang
pengembangan pondok pesantren.
f.          Lembaga Kemasyarakatan Keluarga Nahdlatul Ulama’ (LKKNU) bertugas melaksanakan
kebijakan Nahdlatul Ulama’ di bidang kemaslahatan keluarga, kependidikan dan lingkungan
hidup.
g.         Lembaga Tamir Masjid Indonesia (LTMI) bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul
Ulama’ di bidang pengembangan dan kemakmuran masjid.
h.         Lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia (LAKPESDAM) bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama’ dalam bidang kajian dan pengembangan sumber
daya manusia.
i.           Lembaga Seni Budaya Nahdlatul Ulama’ (LESBUMI NU) bertugas melajsanakan kebijakan
Nahdlatul Ulama’ di bidang seni dan budaya.
j.           Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama’ (LPBH NU) bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama’ di bidang Penyuluhan dan bantuan hokum.
k.         Jamiatul Quro’wal huffad bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama’ di bidang
pengembangan seni baca dan metode pengajaran dan hafalan Al Qur’an.

8
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

2.        Lajnah
Adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama’ untuk melaksanakan program Nahdlatul
Ulama’ yang memerlukan penanganan khusus.
a.         Lajnah Falaqiyah bertugas mengurus masalah hisab dan ru’yah.
b.         Lajnah Ta’lif Wanafsir bertugas di bidang penerjemahan, penyusunan dan penyebaran kitab-
kitab menurut faham Ahlussunah Wal Jama’ah.
c.         Lajnah Auqof bertugas menghimpun dan mengelola tanah serta bangunan yang diwakafkan
kepada Nahdlatul Ulama’.
d.        Lajnah Waqof Infaq dan Shodaqoh bertugas menghimpun, mengelola dan mentasarufkan
zakat, infaq, dan shodaqoh.
e.         Lajnah Bahtsul Masail Diniyah, bertugas menghimpun, membahas dan memecahkan
masalah maudzuiyah dan waqiiyah yang harus segera mendapat kepastian hokum.

3.        Badan Otonom


Adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama’ yang berfungsi membantu melaksanakan
kebijakan Nahdlatul ULlama’, khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat
tertentu yang beranggotakan perseorangan.
1.         Jam’iyah ahli thoriqoh mu’tabaroh annahdiyah, badan otonom yang menghimpun pengikut
aliran thoriqoh yang Mukhtabar di lingkungan Nahdlatul Ulama’.
2.         Muslimat Nahdlatul Ulama’ (Mulimat NU) menghimpun anggota perenpuan Nahdlatul
Ulama’.
3.         Fatayat Nahdlatul Ulama’ (Fatayat NU) menghimpun anggota perempuan muda Nahdlatul
Ulama’.
4.         Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR) menghimpun anggota pemuda Nahdlatul Ulama’
5.         Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) menghimpun pelajar, santri, dan mahasiswa laki-
laki.
6.         Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) menghimpun pelajar, santri dan mahasiswa
perempuan.
7.         Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama’ (ISNU) menghimpun para sarjana dan kaum intelektual di
kalangan Nahdlatul Ulama’.

9
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

8.         Pagar Nusa menghimpun para anggota Nahdlatul Ulama’ yang suka dalam bidang bela diri
pencak silat.

4.        Lambang Nahdlatul Ulama terdiri dari :


1.         Globe(bola dunia), melambangkan bumi tempat manusia hidup dan mencari kehidupan yaitu
dengan berjuang, beramal, dan berilmu. Bumi mengingatkan bahwa manusia berasal dari
tanah dan akan kembali ke tanah serta dikeluarkan dari tanah pada hari kiamat.
2.         Peta Indonesis yang terlihat pada globe, melambangkan bahwa NU berdiri di Indonesia dan
berjuang untuk kekayaan negara RI.
3.         Tali bersimpul yang melingkari globe, melambangkan persatuanyang kokoh dan ikatan di
bawahnya melambangkan hubungan manusia dengan Allah SWT. Untaian tali berjumlah 99,
melambangkan Asmaul Husna agar manusia hidup bahagia di dunia dan akhirat.
4.         Bintang besar, melambangkan kepemimpinan nabi Muhammad SAW. Empat bintang di atas
garis katulistiwa melambangkan kepemimpinan Khulafaur Rosyidin (Abu bakar Shiddiq,
Umar bin Khotob, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib). Empat di bawah garis katulistiwa
melambangkan empat madzab (Imam Syafi’i, Maliki, Hambali, dan Hanafi). Jumlah bintang
ada 9 melambangkan Walisongo.
5.         Tulisan arab “Nahdlatul Ulama” membentang dari kanan ke kiri, menunjukkan nama
organisasi yang berarti kebangkitan para Ulama.
6.         Warna dasar hijau melembangkan kesuburan tanah air Indonesia, Sedangkan tulisan
berwarna putih melambangkan kesucian.

10
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

C. Ke-IPNU dan Ke-IPPNU-an

IPNU-IPPNU  merupakan Organisasi Badan Otonom Nahdlatul Ulama, dan bagian


tak terpisahkan dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda. Sebagai organisasi Banom, IPNU-
IPPNU dituntut senantiasa mengembangkan dan meningkatkan peran serta fungsinya sebagai
pelaksana kebijakan NU yang berkaitan dengan kelompok masyarakat pelajar, santri,
mahasiswa dan remaja sebagai basis keanggotaannya. Ada beberapa aspek yang melatar
belakangi berdirinya organisasi IPNU-IPPNU yaitu :
1.         Aspek Ideologis yaitu Indonesia  adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama
Islam dan berhaluan Ahlus sunnah wal jama’ah sehingga untuk melestarikannya perlu
dipersiapkan kader-kader yang  nantinya sebagai penerus perjuangan NU dalam kehidupan
beragama bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2.         Aspek Paedagogis yaitu adanya keinginan untuk menjembatani kesenjangan antara pelajar
dan santri serta mahasiswa di pendidikan umum dan pendidikan pondok pesantren.
3.         Aspek Sosiologis yaitu adanya persamaan tujuan, kesadaran dan keikhlasan akan pentingnya
suatu wadah pembinaan bagi generasi penerus para ulama dan penerus perjuangan bangsa.
Sebagai organisasi  Banom dari  NU, IPNU-IPPNU selalu meletakkan posisinya sebagai
organisasi kader yang selalu meletakkan nilai-nilai dasar perjuangan Islam Ahluss sunnah
wal Jama’ah dalam setiap gerak langkahnya, dan secara otonomi memiliki kepentingan dan
cita-cita serta peraturan perundang-undangan sendiri. Sehingga segala bentuk kebijakan dan
pengembangan program IPNU-IPPNU harus selalu mempertimbangkan kebutuhan sendiri.

I.          HISTORIS IPNU-IPPNU


A.      Periode Perintis
Munculnya organisasi IPNU-IPPNU bermula dari adanya jam’iyah yang bersifat lokal
atau kedaerahan yang berupa kumpulan pelajar, sekolah dan pesantren, yang semula dikelola
oleh para Ulama. Contohnya jam’iyah Diba’iyah.
Di Surabaya didirikan TSAMROTUL MUSTAFIDIN (1936).Selanjutnya Persatuan
Santri Nahdlatul Ulama atau PERSANU (1939). Di Malang (1941) lahir PERSATUAN

11
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

MURID NU. Dan pada saat itu banyak para pelajar yang ikut pergerakan melawan penjajah.
Pada tahun 1945 terbentuk IMNU atau Ikatan  Murid Nahdlatul Ulama. Di Madura (1945)
berdiri IJTIMAUTH TOLABIAH dan SYUBBANUL MUSLIM, kesemuanya itu juga ikut
berjuang melawan penjajah dengan gigih. Di Semarang (1950) berdiri Ikatan Mubaligh
Nahdlatul Ulama dengan anggota yang masih remaja. Sedangkan 1953 di Kediri berdiri
(PERPENU) Persatuan Pelajar NU. Pada tahun yang sama di Bangil berdiri Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama (IPENU). Pada tahun 1954 di Medan berdiri Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama (IPNU). Dari sekian banyak nama yang mendekati adalah IPNU yang lahir di Medan
pada tahun 1954.

C. Periode Kelahiran
Gagasan untuk menyatukan langkah dan nama perkumpulan diusulkan dalam Muktamar
LP Ma’arif pada  20 Jumadil Tsani 1373 H bertepatan 24 Februari 1954 M di Semarang.
Usulan ini dipelopori oleh pelajar Yogyakarta, Solo dan Semarang yang terdiri Sofyan Cholil,
Mustahal, Abdul Ghoni, Farida Achmad, Maskup dan M. Tolchah Mansyur. Dengan suara
bulat dan mufakat dilahirkanlah organisasi yang bernama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
( IPNU ) dengan ketua pertama Rekan M. Tolchah Mansyur.
Pada 30 April – 1 Mei 1954 diadakan pertemuan di Surakarta yang terkenal dengan
pertemuan KOLIDA   ( Konferensi Lima Daerah ) yang dihadiri Yogyakarta, Semarang,
Surakarta, Jombang dan Kediri ( diwakili Bpk. KH  Asmuni Iskandar dari Gurah ). Dalam
konferensi ini ditetapkan PD/PRT dan berusaha untuk mendapatkan legitimasi/pengakuan
secara formal dari NU.
Usaha untuk mencari legitimasi ini diwujudkan dengan mengirimkan delegasi pada
Muktamar NU ke X di Surabaya pada 9-14 September 1954. Delegasi dipimpin oleh M.
TOLCHAH MANSYUR, dengan beranggotakan 5 orang yaitu SOFYAN CHOLIL, M
NAJIB ABDUL WAHAB, ABDUL GHONI  dan FARIDA ACHMAD. Dengan perjuangan
yang gigih akhirnya IPNU mendapatkan pengakuan dengan syarat hanya beranggotakan putra
saja.
Pada 28 Februari – 5 Maret 1955 IPNU mengadakan Kongres ke I di Malang. Bersamaan
dengan itu di kota Solo, Remaja-remaja putri sedang mengadakan musyawarah dan
menghasilkan organisasi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ( IPPNU ), tepatnya tanggal 8
Rajab 1374 H bertepatan dengan tanggal 2 Maret 1955 yang juga ditetapkan sebagai hari
lahir IPPNU.

12
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

Dari Kongres ke I – VI status IPNU-IPPNU masih menjadi anak asuh LP Ma’arif. Dan
ketika Kongres ke VI di Surabaya pada 20-24 Agustus 1966, IPNU-IPPNU meminta hak
Otonomi sendiri dengan tujuan agar dapat mengatur Rumah Tangganya sendiri dan dapat
memusatkan organisasi ini ke Ibu Kota Negara.
Pengakuan otonomi diberikan pada muktamar NU di Bandung tahun 1967, yang
dicantumkan dalam AD/ART NU Pasal 10 Ayat 1 dan ayat 9. Pada Muktamar NU di
Semarang tahun 1979 status IPNU-IPPNU terdapat pada pasal 2 Anggaran Dasar NU.

II.       VISI DAN MISI


Sesuai dengan PDPRT visi dan misi IPNU-IPPNU adalah sebagai berikut :
◊   Visi
Adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak
mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya
syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah  yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
◊   Misi
1.        Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi.
2.        Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa.
3.        Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program
perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna
terwujudnya khaira ummah
4.        Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak
merugikan organisasi.

III.    CITRA DIRI IPNU-IPPNU

Citra diri IPNU-IPPNU berorientasi serta  berpijak pada kesemestaan organisasi dan
anggotanya untuk senantiasa menempatkan pergerakan pada zona keterpelajaran dengan
kaidah “belajar, berjuang, dan bertakwa”, yang bercorak dasar dengan wawasan kebangsaan,
ke-Islaman, keilmuan, kekaderan dan keterpelajaran.
a.         Wawasan Kebangsaan
Ialah wawasan yang dijiwai oleh asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan, yang mengakui kebhinekaan sosial, budaya yang menjunjung tinggi persatuan

13
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

dan kesatuan, hakekat dan martabat manusia yang memiliki komitmen dan kepedulian
terhadap nasib bangsa dan negara berlandasakan prinsip keadilan, persamaan dan demokrasi.
b.        Wawasan Ke-Islaman
Ialah wawasan yang menempatkan ajaran agama Islam sebagai sumber motivasi dan
inspirasi dalam memberikan makna dan arah pembangunan manusia.
c.         Wawasan Keilmuan
Ialah wawasan yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk
mengembangkan sumberdaya  anggota dan kader.
d.        Wawasan Kekaderan
Ialah wawasan yang menempatkan organisasi sebagai wadah untuk membina anggota
agar menjadi kader-kader yang memiliki komitmen terhadap idiologi, cita-cita, perjuangan
organisasi, bertanggung jawab dalam mengembangkan dan membentengi organisasi, juga
diharapakan dapat membentuk pribadi yang menghayati dan mengenal ajaran Islam ala
ahlissunnah wal jama’ah.
e.         Wawasan Keterpelajaran
Ialah wawasan yang menempatkan organisasi dan anggota pada pemantapan diri sebagai
center of excellence pemberdayaan sumberdaya manusia terdidik yang berilmu, berkeahlian
dan visioner, yang diikuti kejelasan misi sucinya, sekaligus strategi dan operasionalisasi yang
berpihak kepada kebenaran, kejujuran serta amar ma’ruf nahi munkar.

IV.    Struktur organisasi IPNU dan IPPNU adalah sebagai berikut :


1.        Pimpinan Pusat (PP) untuk tingkat nasional, (masa khidmat 3 tahun)
2.        Pimpinan Wilayah (PW) untuk tingkat propinsi, (masa khidmat 3 tahun)
3.        Pimpinan Cabang (PC) untuk tingkat kabupaten/kota, (masa khidmat 2 tahun)
4.        Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) untuk luar negeri, (masa khidmat 2 tahun)
5.        Pimpinan Anak Cabang (PAC) untuk tingkat kecamatan, (masa khidmat 2 tahun)
6.        Pimpinan Ranting (PR) untuk tingkat desa atau kelurahan, (masa khidmat 1 tahun)
7.        Pimpinan Komisariat (PK) untuk lembaga pendidikan, (masa khidmat 1 tahun)

V.       Lambang IPNU


1)        Lambang organisasi berbentuk bulat
2)        Warna dasar hijau berlingkar kuning ditepinya dengan diapit dua lingkaran putih.

14
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

3)        Dibagian atas tercantum huruf IPNU dengan titik diantaranya diapit oleh tiga garis lurus
spendek (satu diantaranya lebih panjang pada bagian kanan dan kirinya semua berwarna
putih).
4)        Dibawahnya terdapat bintang sembilan, lima terletak sejajar yang satu diantaranya lebih
besar terletak ditengah dan empat bintang lainnya terletak mengapit membentuk sudut segi
tiga, semua berwarna kuning.
5)        Diantara bintang yang mengapit terdapat dua kitab dan dua bulu angsa yang bersilangan
berwarna putih.
Arti Lambang IPNU :
1)        Warna hijau : subur, warna kuning : himmah/cita-cita yang tinggi, warna putih : suci.
2)        Bentuk bulat : kontinuitas / terus-menerus / istiqomah
3)        Tiga titik diantara huruf IPNU : Islam, Iman, Ikhsan
4)        Enam garis / strip pengapit huruf IPNU : Rukun Iman
5)        Bintang : ketinggian cita-cita
6)        Sembilan bintang : Lambang keluarga besar NU
7)        5 bintang diatas : 1 bintang yang besar ditengah : Nabi Muhammad SAW
8)        4 bintang di kanan kiri : Khulafaur Rosyidin, yaitu sahabat : Abu bakar Ashidiq, Umar bin
Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib RA.
9)        4 bintang di bawah : 4 madzhab, yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Syafi’i, dan
Imam Maliki ra.
10)    Dua kitab : Al-Qur’an dan Al-Hadits
11)    Bulu : Lambang ilmu, 2 bulu angsa bersilang : sintesis / perpaduan ilmu agama dan ilmu
umum.
12)    Bintang bersudut 5 : Rukun Islam.

VI.    LAMBANG IPPNU


1)        Lambang organisasi segitiga sama kaki.
2)        Warna dasar hijau bergaris berwarna kuning yang diapit dua warna putih ditepinya.
3)        Isi lambang : Bintang sembilan, yang satu besar terletak diatas, empat menurun disisi kiri
dan empat lainnya menurun disisi kanan dan berwarna kuning. Dua kitab dan dua bulu ayam
bersilang berwarna putih, dua bunga melati di sudut bawah berwarna putih.
4)        Dibawah dua bulu dan diantara dua bunga melati terdapat tulisan IPPNU dengan titik
diantara huruf-hurufnya berwarna putih.
Arti Lambang IPPNU :

15
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

1)        Warna hijau : kebenaran, warna kuning : kejayaan dan himmah / cita-cita yang tinggi, warna
putih : kesucian.
2)        Bentuk segi tiga : Islam – Iman – Ikhsan
3)        Dua garis tepi : 2 Kalimat Syahadat
4)        Sembilan bintang : Lambang keluarga besar NU
5)        1 bintang yang besar diatas : Nabi Muhammad SAW
6)        4 bintang menurun di sisi kanan : Khulafaur Rosyidin, yaitu sahabat : Abu bakar Ashidiq,
Umar bin Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib RA.
7)        4 bintang menurun di sisi kiri : 4 madzhab, yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam
Syafi’i, dan Imam Maliki ra.
8)        Dua kitab : Al-Qur’an dan Al-Hadits
9)        Bulu : Lambang ilmu, 2 bulu bersilang :aktif menuntut ilmu agama dan ilmu umum, aktif
membaca dan menulis.
10)    Dua bunga : sintesis / perpaduan ilmu agama dan ilmu umum
11)    Lima titik diantara huruf IPPNU : Rukun Islam.

16
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

D.      KEORGANISASIAN
Bekerjalah dengan struktur yang rapih, seperti bangunan yang kokoh (Q.S As-Shaf
64:1)
Organisasi bukanlah pasar apalagi bazar. Ada sebilangan orang, ada pemimpin dan
ada tujuan bersama yang hendak dicapai

a.         Pengertian
Secara harfiah atau lughot organisasi berasal dari bahasa yunani Organa yang menurut
bahasa latin Organom. Sedangkan menurut bahasa inggris Organition, menurut bahasa
belanda Organisatie, kesemuanya mempunyai arti kumpulan.
Secara definisi atau istilah organisasi menurut para ahli ialah :
1.        John M. Gaus “organisasi adalah tata hubungan antara orang-orang untuk dapat
memungkinkan tercapai banyak tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan
tanggung jawab.
2.        G.R. Terry :Organisasi berasal dari kata Organism yaitu suatu struktur yang dengan bagian-
bagian yang sedemikian rupa di integrasi sehingga hubungan antara sau sama lain saling
dipengaruhi dan mempengaruhi hubungan mereka secara keseluruhan.
3.        Leonardo Wite mengemukakan bahwa pengertian “Organisasiialah pola hubungan yang
ditetapkan secara formal oleh hukum dan oleh top manajement (organisasi formal) organisasi
adalah sejumlah kata hubungan kerja (work relation ship) yang menjelma dari hubungan
kerjasama antar hubungan seseorang dalam suatu jangka waktu yang panjang (organisasi
informal)
Dari beberapa definisi diatas seara umum dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur
organisasi adalah :
1)        Adanya dua orang atau lebih

17
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

2)        Adanya maksud untuk kerjasama


3)        Adanya pengatura hubungan
4)        Adanya tujuan yang hendak dicapai
Berdasarkan unsur-unsur dasar ini sekedar sebagai pegangan dapatlah dirumuskan
definisi yang lebih mendekati praktek organisasi sehari-hari sebagai berikut : “Organisasi
adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yang terkait dalam hubungan formal
dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang ditentukan”.

b.        Fungsi Organisasi


Dari sedikit uraian diatas kita paling tidak mempunya gambaran setelah kita
berorganisasi lalu mengapa manusia harus berorganisasi, untuk mengetahui hal itu maka
perlu mengetahui fungsi organisasi dalam kehidupan kita sebagai elemen masyarakat.
Secara ringkas fungsi organisasi ada 2 :
1.        Sebagai sarana komunikasi antar manusia (human relation)
2.        Sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama.
c.         Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui dan
dilakukan, ibarat rumah prinsip merupakan tiangnya, prinsip tersebut adalah :
1)        Memiliki tujuan atau rumusan yang jelas
2)        Setiap anggota memahami dan menerima tujuan tersebut
3)        Adanya kesatuan arah atau persepsi
4)        Adanya suatu perintah atau komando
5)        Adanya keseimbangan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing anggota
6)        Adanya pembagian tugas / job description
7)        Adanya jaminan keamanan dalam bekerja
8)        Adanya transportasi yang cukup
9)        Garis kekuasaan tanggung jawab serta hirarki tata kerjanya tergambar dalam struktur
organisasi.

d.        Macam-macam organisasi


Macam organisasi apabila diklasifikasikan menjadi beberapa macam, antara lain :

18
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

1.        Atas dasar usia


a)        Pelajar, Remaja, Pemuda pemula (IPNU-IPPNU, IRM, PII)
b)        Mahasiswa, (PMII, HMI, GMNI)
c)        Pemuda dewasa (GP.ANSOR, PMM, KNPI, FKPPI, Pemuda Muhammadiyah)
2.        Organisasi Politik
a)        Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
b)        Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
c)        Partai Golongan Karya (GOLKAR)
d)       Dan lain-lain

3.        Organisasi Profesi


a)        Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
b)        Persatuan Pengusaha Indonesia (PPI)
c)        Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
d)       Dan lain-lain
Adapun tujuan organisasi kemasyarakatan adalah sesuai dangan tujuannya masing-
masing. Dalam mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan
UUD’45, wadah persatuan Negara RI bab III pasal 5,6 dan 7 berisi tentang hak dan
kewajiban organisasi kemasyarakatan berfungsi :
1.        Sebagai wadah penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingannya
2.        Wadah pengembangan dan pembinaan anggotanya dengan berusaha mewujudkan tujuan
nasional.
3.        Wadah peran serta dalam mensukseskan pembangunan
4.        Sarana penyalur aspirasi anggota dan sebagai sarana komunikasi sosial timbal balik anggota
dan antar ormas dengan organisasi kekuatan politik badan perwakilan rakyat pemerintah.
Hak-hak organisasi kemasyarakatan antara lain :
1.        Melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan
2.        Mempertahankan hak hidup organisasi sesuai dengan tujuan organisasi
Kewajiban organisasi kemasyarakatan adalah :
1.        Mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
2.        Menghayati, mengamalkan dan mengamankan pancasila serta UUD’45 serta murni dan
konsekwen
3.        Memelihara persatuan dan kesatuan

19
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

E.       KE-PEMIMPIN-AN
a.        Definisi Kepemimpinan
1.        Menurut Drs. Moh Hatta
Kepemimpinan adalah suatu ilmu yang menyalurkan gagasan baik secara umum maupun
individu untuk kemudian dilaksanakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
2.        Menurut Tanrembaun
Kepemimpinan adalah daya atau kemampuan seseorang dalam mempungaruhi pikiran orang
lain melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan bersama.
Dari definisi diatas dapat kita tarik kesipulan bahwa definisi kepemimpinan adalah suatu
proses untuk menyalurkan gagasa secara kolektif maupun individu dengan didukung oleh
daya atas kemampuan untuk mempungaruhi orang lain melalui proses komunikasi untuk
kemudian dilaksanakan bersama-sama dalam mencapai tujuan yang di cita-citakan.

b.        Macam-Macam Kepemimpinan


Suatu model kepemimpinan memiliki ciri dan karakter masing-masing. Hal ini tak lepas
dari unsur-unsur yang meletar belakangi lahirnya seorang pemimpin dalam suatu kelompok
atau organisasi, diantara unsur-unsur tersebut adalah :
           Kecakapan seorang pemimpin
           Wibawa

           Keturunan

           Kekuasaan

           Kemampuan berkomunikasi


           Kekayaan

20
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

           Dan lain-lain.


Beberapa macam kepemimpinan
1.        Otoriter
Dalam tipe kepemimpinan ini, jalur koordinasi hanya berlangsung satu arah yaitu dari atas
kebawah. Segala hal yang berkaitan dengan kebijakan hanya ditangani seorang pimpinan.
Bawahan tidak berhak mengajukan usul dan saran. Mereka hanya wajib menjalankan apa
yang telah ditentukan oleh seorang pmimpin. Tipe ini mempunyai kelemahan apabila sang
pemimpin menemui jalan buntu dalam pencarian sebuah solusi permasalahan organisasi
maka organisasi mengalami stagnasi (kemandekan/kefakuman) dan cenderung cepat
mengalami konflik.

2.    Bebas (Liberal)
Suatu tipe kepemimpinan dimana seorang pemimpin memberikan kebebasan kepada
bawahannya untuk mengutarakan pendapat sekaligus mengatur bagaimana pendapatnya bisa
dijalankan bersama, dalam tipe ini koordinasi berlangsung dua arah namun biasanya bawahan
lebih dominant dalam pengambilan keputusan, sehingga seorang pemimpin terkesan hanya
sebagai simbol, jadi anggota memiliki kemampuan yang dominant.
3.        Demokratis
Musyawarah dan kesepakatan anggota menjadi akar dalam perjalanan organisasi, dalam tipe
ini semua yang menjadi permasalahan kelompok dipecahkan dalam sebuah permusyawaratan
anggota. Pemimpin menjadi fasilitator dan yang menjadi kebijakan adalah kata mufakat.

c. Idealisme Pemimpin
1.        Memiliki kemampuan yang lebih baik
2.        Mampu menjadi motivator, fasilitator dan menjadi seorang kontrol, dinamisator sekaligus
uswah.
3.        Memiliki dedikasi yang tinggi pada organisasi
4.        Memiliki visi kedepan yang baik
5.        Mampu menjadi tauladan bagi anggota
6.        Mampu berkomunikasi dengan baik dengan selruh komponen organisasi
7.        Mampu menjadi innovator
8.        Memiliki kemampuan untuk membaca situasi dan kondisi yang berkembang di
lingkungannya
9.        Bertanggung jawab.

21
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

Lampiran

Karya: KH. Abdul Wahab Chasbullah (1934)

ْ‫يا َ لَ ْل َوطَنْ يا َ لَ ْل َوطَن يا َ لَ ْل َوطَن‬


Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon

ْ‫ُح ُّب ا ْل َوطَنْ ِمنَ ْا ِإلي َمان‬


Hubbul Wathon minal Iman

‫َوالَتَ ُك ْن ِمنَ ْال ِحرْ ما َ ْن‬


Wala Takun minal Hirman

ْ‫اِ ْن َهض ُوا أَ ْه َل ا ْل َوطَن‬


Inhadlu Alal Wathon

‫سيا َ بِالَدى‬
ِ ‫اِندُون ْي‬
Indonesia Biladi

َ ‫أَ ْنتَ ُع ْنواَنُ ا ْلفَ َخاما‬


Anta ‘Unwanul Fakhoma

َ ‫ُك ُّل َمنْ يَأْتِيْكَ يَ ْوما‬


Kullu May Ya’tika Yauma

َ ‫طَا ِمحا ً يَ ْل‬


‫ق ِحما َ ًما‬
Thomihay Yalqo Himama

Pusaka Hati Wahai Tanah Airku


Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku

22
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

Pusaka Hati Wahai Tanah Airku


Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku

Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu

MARS IPNU
Wahai pelajar Indonesia
Siapkanlah barisanmu
Bertekat bulat bersatu
Di bawah kibaran panji IPNU
Wahai pelajar islam yang setia
Kembangkanlah agamamu
Dalam Negara Indonesia
Tanah air yang ku cinta
Dengan berpedoman kita belajar
Berjuang serta bertakwa
Kita bina watak nusa dan bangsa
Tuk kejayaan masa depan
Bersatu wahai pelajar islam jaya
Tunaikanlah kewajiban yang mulya
Ayo maju pantang mundur
Dengan rahmat tuhan kita perjuangkan
Ayo maju pantang mundur
Pasti tercapai adil makmur

MARS IPPNU
Sirnalah gelap terbitlah terang
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul genderang
Segala rinyangan mundur semua
Tiada laut sedalam iman
Tiada gunung setinggi cita
Sujud kepala kepada tuhan
Tegak kepala lawan derita
Dimalam yang sepi dipagi yang cerah

23
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN

Hatiku teguh bagimu ikatan


Dimalam yang hening dihati membakar
Hatiku penuh bagimu pertiwi
Mekar seribu bunga ditaman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu kucari amal kuberi
Untuk agama bangsa negeri

DAFTAR PUSTAKA

Nuri Noor Azizah. MAKALAH 5 Materi Penting dalam Makesta (Masa Kesetiaan Anggota).
(Online). http://www.academia.edu/19253874/5_materi_makesta. diunduh tanggal 15
November 2016
Anonim. Materi MAKESTA : KEORGANISASIN. (Online).
http://ipnuippnubumiayu.blogspot.co.id/2015/08/materi-makesta-keorganisasian.html.
diunduh tanggal 15 November 2016
http://kikifidyawati.blogspot.com/2016/11/materi-makesta-masa-kesetiaan-anggota.html

24

Anda mungkin juga menyukai