KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah swt atas segala nikmat terlebih nikmat islam dan iman. Tak lupa
sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar muhammad saw. Nabi
panutan dengan pribadi yang sempurna. Semoga kita semua bisa mensuritauladani sikap-
sikap beliau.
MAKESTA Adalah Jenjang proses kaderisasi tingkat pertama. Dimana awal mula siapapun
yang mau dianggap benar-benar anggota didalam organisasi IPNU IPPNU ini. Maka perlunya
suatu kaderisasi agar menjadi anggota yang faham akan organisasinya.
Dalam hal ini penyusun ingin mempersembahkan karya susunan materi dalam MAKESTA.
Semoga bermanfaat
Penyusun
Jazakumullah khairan...
1
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI MATERI........................................................................................2
A. Ke-Aswaja-an.......................................................................................................3
B. Ke-NU-an.............................................................................................................5
C. Ke-IPNU dan Ke-IPPNU-an...............................................................................10
D. Ke-Organisasian..................................................................................................16
E. Ke-Pemimpinan...................................................................................................19
BAB III. PENUTUP
LAMPIRAN........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................23
2
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
A. KEASWAJAAN
3
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
Sebagai buntut dari pertentangan antar umat Islam tadi, lahirlah berbagai kelompok
politik yang berkembang menjadi aliran kalam. Hal ini disebabkan dari perdebatan antar
kelompok mengenai siapa yang salah, siapa yang benar, siapa yang masuk surga, siapa yang
masuk neraka dan seterusnya.
Pada saat umat Islam sedang kebingungan dikarenakan pergolakan pemikiran politik dan
kalam ini, ada sekelompok orang yang tidak terlibat dengan pertentangan politik dan masih
berpegang teguh pada ajaran tauhid yang telah ditegakkan oleh Rasululloh SAW., mereka
inilah para pengamal substansi ajaran ahlus-sunnah wal-jama’ah, meski saat itu belum
terlembagakan, namun kelompok ini jumlahnya mayoritas. Para tokoh pengamal ajaran yang
belum bernama ahlus-sunnah wal-jamaah ini diantaranya, Abu Musa Al-Asy’ari, Hasan Al-
Basri (wafat 110 H) dll.
Ajaran aswaja ini, terlembagakan pada masa Imam Al-Asy’ari (260-324 H) dan Imam
Al-M’aturidi (248-333 H). kedua imam ini saling berjauhan, dan tidak pernah bertemu secara
langsung, Imam Asy’ari berada di Basrah dan Imam Ma’turidi di Khurasan. Namun,
keduanya sama-sama memperjuangkan faham kalam ahlus-sunnah wal-jama’ah dengan
doktrin sifat-sifat Allah yang populer dengan sifat 20 atau sifat 13.
Para pengikut kedua Imam ini, kemudian menyebarluaskan ajaran Islam ahlus-sunnah
wal-jama’ah ini, sehingga samapai ke Indonesia dan umat Islam di berlahan dunia lain,
karena faham ini yang mayoritas dipegang oleh umat Islam di dunia.
4
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
5
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
B. Ke-NAHDLATUL ‘ULAMA-an
6
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
Madura, yang menghasilkan keputusan untuk membentuk komite Hijaz sebagai utusan resmi
dari kalangan Pesantren.
KH. Hasyim Asyari menyarankan agar Komite Hijaz ini tidak hanya untuk sekedar
urusan Muktamar saja, tetapi dikembangkan menjadi organisasi permanen untuk
memperjuangkan dan melestarikan ajaran Islam Ahlus-sunnah wal-jama’ah. Akhirnya usulan
tersebut dispakati oleh para ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut dengan suara bulat,
dan dibentuklah Jam’iyah Nahdlatul Ulama, pada tanggal 16 Rajab 1344 H. atau 31 Januari
1926 M.
Dengan demikian, Organisasi NU ini, berdiri untuk mempertahankan ajaran Islam Ahlus-
sunnah wal-jama’ah yang mengakui dan mengikuti madzhab, juga sebagai bentuk
perlawanan terhadap kaum kolonial Belanda dalam perjuangan kemerdekaan.
Selain itu, berdirinya NU merupakan ujung dari perjalanan dan perkembangan gagasan
yang muncul di kalangan para kyai. Seab, sebelum lahir Nahdlatul Ulama, terlebih dahulu
muncul organisasi para pedagang yang bernama Nahdlatut Tujjar (tahun 1918), kelompok
diskusi Tashwirul Afkar (1922) dan gerakan pendidikan Nahdlatul Wathan.
7
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
8
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
2. Lajnah
Adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama’ untuk melaksanakan program Nahdlatul
Ulama’ yang memerlukan penanganan khusus.
a. Lajnah Falaqiyah bertugas mengurus masalah hisab dan ru’yah.
b. Lajnah Ta’lif Wanafsir bertugas di bidang penerjemahan, penyusunan dan penyebaran kitab-
kitab menurut faham Ahlussunah Wal Jama’ah.
c. Lajnah Auqof bertugas menghimpun dan mengelola tanah serta bangunan yang diwakafkan
kepada Nahdlatul Ulama’.
d. Lajnah Waqof Infaq dan Shodaqoh bertugas menghimpun, mengelola dan mentasarufkan
zakat, infaq, dan shodaqoh.
e. Lajnah Bahtsul Masail Diniyah, bertugas menghimpun, membahas dan memecahkan
masalah maudzuiyah dan waqiiyah yang harus segera mendapat kepastian hokum.
9
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
8. Pagar Nusa menghimpun para anggota Nahdlatul Ulama’ yang suka dalam bidang bela diri
pencak silat.
10
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
11
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
MURID NU. Dan pada saat itu banyak para pelajar yang ikut pergerakan melawan penjajah.
Pada tahun 1945 terbentuk IMNU atau Ikatan Murid Nahdlatul Ulama. Di Madura (1945)
berdiri IJTIMAUTH TOLABIAH dan SYUBBANUL MUSLIM, kesemuanya itu juga ikut
berjuang melawan penjajah dengan gigih. Di Semarang (1950) berdiri Ikatan Mubaligh
Nahdlatul Ulama dengan anggota yang masih remaja. Sedangkan 1953 di Kediri berdiri
(PERPENU) Persatuan Pelajar NU. Pada tahun yang sama di Bangil berdiri Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama (IPENU). Pada tahun 1954 di Medan berdiri Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama (IPNU). Dari sekian banyak nama yang mendekati adalah IPNU yang lahir di Medan
pada tahun 1954.
C. Periode Kelahiran
Gagasan untuk menyatukan langkah dan nama perkumpulan diusulkan dalam Muktamar
LP Ma’arif pada 20 Jumadil Tsani 1373 H bertepatan 24 Februari 1954 M di Semarang.
Usulan ini dipelopori oleh pelajar Yogyakarta, Solo dan Semarang yang terdiri Sofyan Cholil,
Mustahal, Abdul Ghoni, Farida Achmad, Maskup dan M. Tolchah Mansyur. Dengan suara
bulat dan mufakat dilahirkanlah organisasi yang bernama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
( IPNU ) dengan ketua pertama Rekan M. Tolchah Mansyur.
Pada 30 April – 1 Mei 1954 diadakan pertemuan di Surakarta yang terkenal dengan
pertemuan KOLIDA ( Konferensi Lima Daerah ) yang dihadiri Yogyakarta, Semarang,
Surakarta, Jombang dan Kediri ( diwakili Bpk. KH Asmuni Iskandar dari Gurah ). Dalam
konferensi ini ditetapkan PD/PRT dan berusaha untuk mendapatkan legitimasi/pengakuan
secara formal dari NU.
Usaha untuk mencari legitimasi ini diwujudkan dengan mengirimkan delegasi pada
Muktamar NU ke X di Surabaya pada 9-14 September 1954. Delegasi dipimpin oleh M.
TOLCHAH MANSYUR, dengan beranggotakan 5 orang yaitu SOFYAN CHOLIL, M
NAJIB ABDUL WAHAB, ABDUL GHONI dan FARIDA ACHMAD. Dengan perjuangan
yang gigih akhirnya IPNU mendapatkan pengakuan dengan syarat hanya beranggotakan putra
saja.
Pada 28 Februari – 5 Maret 1955 IPNU mengadakan Kongres ke I di Malang. Bersamaan
dengan itu di kota Solo, Remaja-remaja putri sedang mengadakan musyawarah dan
menghasilkan organisasi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ( IPPNU ), tepatnya tanggal 8
Rajab 1374 H bertepatan dengan tanggal 2 Maret 1955 yang juga ditetapkan sebagai hari
lahir IPPNU.
12
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
Dari Kongres ke I – VI status IPNU-IPPNU masih menjadi anak asuh LP Ma’arif. Dan
ketika Kongres ke VI di Surabaya pada 20-24 Agustus 1966, IPNU-IPPNU meminta hak
Otonomi sendiri dengan tujuan agar dapat mengatur Rumah Tangganya sendiri dan dapat
memusatkan organisasi ini ke Ibu Kota Negara.
Pengakuan otonomi diberikan pada muktamar NU di Bandung tahun 1967, yang
dicantumkan dalam AD/ART NU Pasal 10 Ayat 1 dan ayat 9. Pada Muktamar NU di
Semarang tahun 1979 status IPNU-IPPNU terdapat pada pasal 2 Anggaran Dasar NU.
Citra diri IPNU-IPPNU berorientasi serta berpijak pada kesemestaan organisasi dan
anggotanya untuk senantiasa menempatkan pergerakan pada zona keterpelajaran dengan
kaidah “belajar, berjuang, dan bertakwa”, yang bercorak dasar dengan wawasan kebangsaan,
ke-Islaman, keilmuan, kekaderan dan keterpelajaran.
a. Wawasan Kebangsaan
Ialah wawasan yang dijiwai oleh asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan, yang mengakui kebhinekaan sosial, budaya yang menjunjung tinggi persatuan
13
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
dan kesatuan, hakekat dan martabat manusia yang memiliki komitmen dan kepedulian
terhadap nasib bangsa dan negara berlandasakan prinsip keadilan, persamaan dan demokrasi.
b. Wawasan Ke-Islaman
Ialah wawasan yang menempatkan ajaran agama Islam sebagai sumber motivasi dan
inspirasi dalam memberikan makna dan arah pembangunan manusia.
c. Wawasan Keilmuan
Ialah wawasan yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk
mengembangkan sumberdaya anggota dan kader.
d. Wawasan Kekaderan
Ialah wawasan yang menempatkan organisasi sebagai wadah untuk membina anggota
agar menjadi kader-kader yang memiliki komitmen terhadap idiologi, cita-cita, perjuangan
organisasi, bertanggung jawab dalam mengembangkan dan membentengi organisasi, juga
diharapakan dapat membentuk pribadi yang menghayati dan mengenal ajaran Islam ala
ahlissunnah wal jama’ah.
e. Wawasan Keterpelajaran
Ialah wawasan yang menempatkan organisasi dan anggota pada pemantapan diri sebagai
center of excellence pemberdayaan sumberdaya manusia terdidik yang berilmu, berkeahlian
dan visioner, yang diikuti kejelasan misi sucinya, sekaligus strategi dan operasionalisasi yang
berpihak kepada kebenaran, kejujuran serta amar ma’ruf nahi munkar.
14
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
3) Dibagian atas tercantum huruf IPNU dengan titik diantaranya diapit oleh tiga garis lurus
spendek (satu diantaranya lebih panjang pada bagian kanan dan kirinya semua berwarna
putih).
4) Dibawahnya terdapat bintang sembilan, lima terletak sejajar yang satu diantaranya lebih
besar terletak ditengah dan empat bintang lainnya terletak mengapit membentuk sudut segi
tiga, semua berwarna kuning.
5) Diantara bintang yang mengapit terdapat dua kitab dan dua bulu angsa yang bersilangan
berwarna putih.
Arti Lambang IPNU :
1) Warna hijau : subur, warna kuning : himmah/cita-cita yang tinggi, warna putih : suci.
2) Bentuk bulat : kontinuitas / terus-menerus / istiqomah
3) Tiga titik diantara huruf IPNU : Islam, Iman, Ikhsan
4) Enam garis / strip pengapit huruf IPNU : Rukun Iman
5) Bintang : ketinggian cita-cita
6) Sembilan bintang : Lambang keluarga besar NU
7) 5 bintang diatas : 1 bintang yang besar ditengah : Nabi Muhammad SAW
8) 4 bintang di kanan kiri : Khulafaur Rosyidin, yaitu sahabat : Abu bakar Ashidiq, Umar bin
Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib RA.
9) 4 bintang di bawah : 4 madzhab, yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Syafi’i, dan
Imam Maliki ra.
10) Dua kitab : Al-Qur’an dan Al-Hadits
11) Bulu : Lambang ilmu, 2 bulu angsa bersilang : sintesis / perpaduan ilmu agama dan ilmu
umum.
12) Bintang bersudut 5 : Rukun Islam.
15
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
1) Warna hijau : kebenaran, warna kuning : kejayaan dan himmah / cita-cita yang tinggi, warna
putih : kesucian.
2) Bentuk segi tiga : Islam – Iman – Ikhsan
3) Dua garis tepi : 2 Kalimat Syahadat
4) Sembilan bintang : Lambang keluarga besar NU
5) 1 bintang yang besar diatas : Nabi Muhammad SAW
6) 4 bintang menurun di sisi kanan : Khulafaur Rosyidin, yaitu sahabat : Abu bakar Ashidiq,
Umar bin Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib RA.
7) 4 bintang menurun di sisi kiri : 4 madzhab, yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam
Syafi’i, dan Imam Maliki ra.
8) Dua kitab : Al-Qur’an dan Al-Hadits
9) Bulu : Lambang ilmu, 2 bulu bersilang :aktif menuntut ilmu agama dan ilmu umum, aktif
membaca dan menulis.
10) Dua bunga : sintesis / perpaduan ilmu agama dan ilmu umum
11) Lima titik diantara huruf IPPNU : Rukun Islam.
16
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
D. KEORGANISASIAN
Bekerjalah dengan struktur yang rapih, seperti bangunan yang kokoh (Q.S As-Shaf
64:1)
Organisasi bukanlah pasar apalagi bazar. Ada sebilangan orang, ada pemimpin dan
ada tujuan bersama yang hendak dicapai
a. Pengertian
Secara harfiah atau lughot organisasi berasal dari bahasa yunani Organa yang menurut
bahasa latin Organom. Sedangkan menurut bahasa inggris Organition, menurut bahasa
belanda Organisatie, kesemuanya mempunyai arti kumpulan.
Secara definisi atau istilah organisasi menurut para ahli ialah :
1. John M. Gaus “organisasi adalah tata hubungan antara orang-orang untuk dapat
memungkinkan tercapai banyak tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan
tanggung jawab.
2. G.R. Terry :Organisasi berasal dari kata Organism yaitu suatu struktur yang dengan bagian-
bagian yang sedemikian rupa di integrasi sehingga hubungan antara sau sama lain saling
dipengaruhi dan mempengaruhi hubungan mereka secara keseluruhan.
3. Leonardo Wite mengemukakan bahwa pengertian “Organisasiialah pola hubungan yang
ditetapkan secara formal oleh hukum dan oleh top manajement (organisasi formal) organisasi
adalah sejumlah kata hubungan kerja (work relation ship) yang menjelma dari hubungan
kerjasama antar hubungan seseorang dalam suatu jangka waktu yang panjang (organisasi
informal)
Dari beberapa definisi diatas seara umum dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur
organisasi adalah :
1) Adanya dua orang atau lebih
17
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
18
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
19
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
E. KE-PEMIMPIN-AN
a. Definisi Kepemimpinan
1. Menurut Drs. Moh Hatta
Kepemimpinan adalah suatu ilmu yang menyalurkan gagasan baik secara umum maupun
individu untuk kemudian dilaksanakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
2. Menurut Tanrembaun
Kepemimpinan adalah daya atau kemampuan seseorang dalam mempungaruhi pikiran orang
lain melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan bersama.
Dari definisi diatas dapat kita tarik kesipulan bahwa definisi kepemimpinan adalah suatu
proses untuk menyalurkan gagasa secara kolektif maupun individu dengan didukung oleh
daya atas kemampuan untuk mempungaruhi orang lain melalui proses komunikasi untuk
kemudian dilaksanakan bersama-sama dalam mencapai tujuan yang di cita-citakan.
Keturunan
Kekuasaan
20
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
2. Bebas (Liberal)
Suatu tipe kepemimpinan dimana seorang pemimpin memberikan kebebasan kepada
bawahannya untuk mengutarakan pendapat sekaligus mengatur bagaimana pendapatnya bisa
dijalankan bersama, dalam tipe ini koordinasi berlangsung dua arah namun biasanya bawahan
lebih dominant dalam pengambilan keputusan, sehingga seorang pemimpin terkesan hanya
sebagai simbol, jadi anggota memiliki kemampuan yang dominant.
3. Demokratis
Musyawarah dan kesepakatan anggota menjadi akar dalam perjalanan organisasi, dalam tipe
ini semua yang menjadi permasalahan kelompok dipecahkan dalam sebuah permusyawaratan
anggota. Pemimpin menjadi fasilitator dan yang menjadi kebijakan adalah kata mufakat.
c. Idealisme Pemimpin
1. Memiliki kemampuan yang lebih baik
2. Mampu menjadi motivator, fasilitator dan menjadi seorang kontrol, dinamisator sekaligus
uswah.
3. Memiliki dedikasi yang tinggi pada organisasi
4. Memiliki visi kedepan yang baik
5. Mampu menjadi tauladan bagi anggota
6. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan selruh komponen organisasi
7. Mampu menjadi innovator
8. Memiliki kemampuan untuk membaca situasi dan kondisi yang berkembang di
lingkungannya
9. Bertanggung jawab.
21
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
Lampiran
سيا َ بِالَدى
ِ اِندُون ْي
Indonesia Biladi
22
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu
MARS IPNU
Wahai pelajar Indonesia
Siapkanlah barisanmu
Bertekat bulat bersatu
Di bawah kibaran panji IPNU
Wahai pelajar islam yang setia
Kembangkanlah agamamu
Dalam Negara Indonesia
Tanah air yang ku cinta
Dengan berpedoman kita belajar
Berjuang serta bertakwa
Kita bina watak nusa dan bangsa
Tuk kejayaan masa depan
Bersatu wahai pelajar islam jaya
Tunaikanlah kewajiban yang mulya
Ayo maju pantang mundur
Dengan rahmat tuhan kita perjuangkan
Ayo maju pantang mundur
Pasti tercapai adil makmur
MARS IPPNU
Sirnalah gelap terbitlah terang
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul genderang
Segala rinyangan mundur semua
Tiada laut sedalam iman
Tiada gunung setinggi cita
Sujud kepala kepada tuhan
Tegak kepala lawan derita
Dimalam yang sepi dipagi yang cerah
23
PAC IPNU IPPNU DUDUKSAMPEYAN
DAFTAR PUSTAKA
Nuri Noor Azizah. MAKALAH 5 Materi Penting dalam Makesta (Masa Kesetiaan Anggota).
(Online). http://www.academia.edu/19253874/5_materi_makesta. diunduh tanggal 15
November 2016
Anonim. Materi MAKESTA : KEORGANISASIN. (Online).
http://ipnuippnubumiayu.blogspot.co.id/2015/08/materi-makesta-keorganisasian.html.
diunduh tanggal 15 November 2016
http://kikifidyawati.blogspot.com/2016/11/materi-makesta-masa-kesetiaan-anggota.html
24