Anda di halaman 1dari 44

RUNDOWN ACARA MAKESTA ii

PR. IPNU & IPPNU KAMPIL


Tata Tertib Pelaksanaan MAKESTA

Panggilan
Peserta IPNU : Makestawan
Peserta IPPNU : Makestawati
Sesama Peserta : Rekan/Rekanita
Panitia/Pelatih : Kakak
Pemateri : Bapak/Ibu

PESERTA MAKESTA

Pakaian selama Makesta


1. Berpakaian Rapi dan Sopan
2. Makestawan : Atas Putih, bawah gelap, berpeci dan bersepatu
3. Makestawati : Atas Putih, bawah gelap (tidak ketat), berkerudung putih dan
bersepatu
4. Memakai ID Card (Kartu identitas peserta)

Hak Peserta
1. Mendapatkan semua fasilitas selama melaksanakan Kegiatan Makesta
2. Mengeluarkan pendapat yang tidak melanggar etika

Kewajiban Peserta
1. Menjaga ketertiban jalannya kegiatan
2. Menjaga lingkungan kegiatan
3. Menjaga kelakuan
4. Menjaga nama baik IPNU IPPNU
5. Bersama-sama mensukseskan kegiatan
6. Mematuhi semua peraturan baik tertulis maupun lisan
7. Mengikuti semua kegiatan

Larangan Peserta
1. Meninggalkan tempat kegiatan tanpa seizin Panitia
2. Membuat Gaduh suasana
3. Menggunakan Handphone/Laptop saat kegiatan berlangsung
4. Berduaan dengan lawan jenis Peserta/Panitia
5. Berbuat Kriminal
6. Tidur diluar tempat yang telah disediakan Panitia
7. Mencorat-coret dinding ruangan makesta
8. Membawa Barang terlarang
9. Merokok saat Season berlangsung
PANITIA KEGIATAN

Hak Panitia
1. Mendapatkan semua fasilitas selama pelaksanaan kegiatan makesta
2. Mengeluarkan pendapat yang tidak melanggar Etika
3. Mengubah jadwal kegiatan sesuai kondisi
4. Menegur/menindak yang melanggar peraturan

Kewajiban Panitia
1. Mengatur jalannya kegiatan
2. Menjaga lingkungan kegiatan
3. Menjaga kelakuan
4. Menjaga nama baik IPNU IPPNU
5. Bersama-sama mensukseskan kegiatan
6. Mematuhi semua peraturan baik tertulis maupun lisan
7. Koordinasi dengan panitia lain

Larangan Panitia
1. Meninggalkan tempat kegiatan tanpa seizin Panitia lain
2. Membuat Gaduh suasana
3. Berduaan dengan lawan jenis Peserta/Panitia
4. Berbuat Kriminal
5. Tidur diluar tempat yang telah disediakan Panitia

“Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan dibahas dan diselesaikan
berdasarkan asas kekeluargaa
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Bismillahirrohmanirrohiim

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga sampai detik ini kita dalam keadaan sehat
wal afiyat. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW semoga kelak di hari kiamat kita mendapatkan syafaat beliau,
Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin...
Kami Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU Kecamatan Wiradesa periode
2022-2024 ini melaksanakan instruksi pengkaderan kepada Pimpinan Ranting dan
Komisariat IPNU IPPNU Se-Kecamatan Wiradesa yang bernama MAKESTA.
MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) merupakan sebuah jenjang pengkaderan
formal yang pertama kali untuk menjadikan para pelajar sebagai anggota IPNU dan
IPPNU. Selain itu, makesta juga merupakan pintu gerbang awal pengenalan kepada
calon anggota yang diharapkan nantinya bisa terlibat aktif dalam kepengurusan
ranting masing-masing. Adanya makesta ini juga sebagai pengarahan kepada calon
anggota untuk mempunyai sikap mental dan perubahan dalam diri calon anggota
supaya menjadi lebih baik untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
organisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Terbentuknya calon anggota yang
mempunyai kesadaran kritis, cerdas dan tanggap terhadap realita kehidupan sosial
dalam berorganisasi adalah tujuan dari sebuah proses pengkaderan.
Di akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Semoga dengan disusunnya modul ini
mampu memberi manfaat dalam organisasi IPNU dan IPPNU khususnya di wilayah
Kecamatan Wiradesa. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi
berjalannya organisasi yang sesuai aturan. Dari kami kurang lebihnya mohon maaf
apabila ada kalimat yang kurang berkenan.

Wallahulmuwaffiq ilaa aqwamitthoriq


Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Mengetahui,
Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU
Kecamatan Wiradesa

M. Khafidzin Amalia Salsabila


Ketua IPNU Ketua IPPNU
MATERI
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
(Menerapkan Ajaran Islam ASWAJA Dalam Kehidupan Sehari-hari)

A. Pengertian Aswaja
Ahlus-Sunnah wal Jama'ah (Bahasa Arab: ‫ )أهل السنة والجماعة‬atau
lebih sering disingkat Ahlus-Sunnah (bahasa Arab: ‫ )أهل السنة‬terdiri dari
tiga kata yakni:
1. Ahl (‫ )أهل‬berarti keluarga, golongan, atau pengikut.
2. Al-Sunnah (‫ )السنة‬berarti segala sesuatu yang telah diajarkan oleh
Rasulullah SAW. yakni semua yang datang dari Nabi SAW berupa
perbuatan, ucapan dan pengakuan Nabi SAW.
3. Al Jama’ah (‫ )الجماعة‬yakni apa yang disepakatioleh para sahabat
Rasulullah SAW pada masa Khulafaur Rosyidin (Kholifah Abu Bakr
RA, Umar bin Khatthob RA, Utsman bin Affan RA dan Ali bin Abi
Tholib RA).1

Ahlus Sunnah adalah orang-orang yang mengikuti sunnah dan


berpegang teguh dengannya dalam seluruh perkara yang disandarkan
kepada Rasulullah dan juga para sahabatnya. Oleh karena itu Ahlus
Sunnah yang sebenarnya adalah para sahabat Rasulullah dan orang-
orang yang mengikuti mereka sampai hari kiamat.
Ahlussunnah wal jama’ah bukanlah aliran baru yang muncul
sebagai reaksi dari beberapa yang menyimpang dari ajaran islam yang
hakiki. Tetapi Ahlussunnah wal jama’ah adalah islam yang murni
sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan sesuai dengan apa
yang telah digariskan serta diamalkan oleh sahabatnya.
Golongan Ahlussunnah wal jama’ah mengikuti rumusan yang
telah digariskan oleh ulama’ salafus sholeh yakni:
1. Bidang Teologi (Akidah/Tauhid) yakni tercerminkan dalam
rumusan yang digagas oleh Imam Abu Hasan Al Asy’ari dan Imam
Abu Mansur Al Mathuridi. (Meliputi sifat wajib bagi Allah, sifat
mustahil bagi Allah, sifat jaiz bagi Allah, sifat wajib bagi rosul, sifat
mustahil bagi rosul dan sifat jaiz bagi rosul)

1
Muhyiddin Abdussomad, Hujjah NU Akidah-Amaliah-Tradisi,(Surabaya:Khalista) hal.4
2. Bidang Fiqih, yakni mengikuti salah satu dari empat madzab yaitu
madzab Hanafi, madzab Maliki, Madzab Syafi’i dan madzab Hambali.
3. Bidang Tasawuf/Akhlak, yakni mengikuti pendapat Imam Junaidi
Al Baghdadi dan Imam Ghozali.

B. Prinsip-prinsip Sikap Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah


Sebagai pembeda dengan yang lain, ada tiga ciri aswaja yakni
tiga sikap yang selalu diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para
sahabatnya. Yaitu:
1. At Tawassuth yakni sikap tengah-tengah, sedang-sedang (tidak
ekstrim kiri atau ekstrim kanan).
2. At Tawazun yakni seimbang dalam segala hal, termasuk dalam
penggunaan dalil aqli(dalil yang bersumber dari akal pikiran
rasional) dan dalil naqli (dalil yang bersumber dari alqur’an dan
hadist)
3. Al I’tidal yakni tegak lurus
4. Amar ma’ruf nahi mungkar. Artinya menyeru (mengajak) untuk
melakukan perbuatan yang baik dan melarang (menjauhi) perbuatan
yang bertentangan dengan agama.Amar ma’ruf nahi mungkar ini
termasuk dalam misi nahdlotul ulama, yang dalam pendekatan
dakwahnya mengedepankan langkah langkah persuasif (damai).
Tidak diperkenankan melakukan kekerasan dengan main hakim
sendiri.2

Selain prinsip-prinsip diatas, golongan Ahlussunnah Wal Jama’ah juga


mengamalkan sikap tasamuh atau toleransi. Yakni menghargai perbedaan
serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama.
Namun bukan berarti mengakui atau membenarkan keyakinan yang berbeda
tersebut dalam meneguhkan apa yang diyakini. Firman Allah SWT :

‫َفُقْو اَل َلُه َقْو ًال َّلِّيًنا َّلَع َّلُه َيَتَذَّك ُر َاْو َيْخ َشى‬
“maka berbicaralah kamu berdua (Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS)
kepadanya (fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut dan mudah-
mudahan ia ingat dan takut.” (QS. Thaha: 44)

2
Antologi NU hal. 111
Ayat ini berbicara tantang perintah Allah kepada Nabi Musa AS dan
Nabi Harun AS agar berkata dan bersikap baik kepada fir ’aun. Al-Hafizh Ibnu
Katsir (701-774 H/1302-1373 M) ketika menjabarkan ayat ini mengatakan,
”sesungguhnya dakwah Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS kepada Fir ’aun
adalah menggunakan perkataan yang penuh belas kasih, lembut, mudah dan
ramah. Hal itu dilakukan supaya lebih menyentuh hati, lebih dapat diterima
dan lebih berfaidah.(Tafsir al-qur’anil ‘Azhim,Juz III, Hal 206).
Dalam tatatran praktis, sebagaimana dijelaskan K.H Ahmad Shiddiq
bahwa prinsip-prinsip ini dapat terwujudkan dalam beberapa hal sebagai
berikut :
1. Aqidah
a. Keseimbangan dalam penggunaan dalil aqli dan dalil naqli
b. Memeurnikan aqidah dari pengaruh luar islam
c. Tidak gampang menilai salah atau menjatuhkan vonis syirik,
bid’ah apalagi kafir.
2. Syariah
a. Berpegang teguh pada alqur’an dan hadist dengan menggunakan
metode yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
b. Akal baru dapat digunakan pada masalah yang tidak ada nash
yang jelas (shariq/qotht’i).
c. Dapat menerima perbedaan pendapat dalam menilai masalah
yang memiliki dalil yang multi interpretatif (zhanni).
3. Tasawuf
a. Tidak mencegah, bahkan menganjurkan usaha memperdalam
pengkhayatan ajaran islam, selama menggunakan cara-cara yang
tidak bertentangan dalam prinsip-prinsip hukum islam.
b. Mencegah sikap berlebihan (ghuluw) dalam menilai sesuatu.
c. Berpedoman kepada akhlaq yang luhur.
4. Pergaulan antar golongan
a. Mengakui watak manusia yang senang berkumpul dan
berkelompok berdasarkan unsur pengikatnya masing-masing.
b. Mengembangkan toleransi kepada kelompok yang berbeda.
c. Pergaulan antar golongan harus atas dasar saling menghormati
dan menghargai.
d. Bersikap tegas kepada pihak yang nyata-nyata memusuhi agama
islam.
5. Kehidupan bernegara
a. NKRI harus tetap dipertahankan karena merupakan kesepakatan
seluruh komponen bangsa.
b. Selalu taat dan patuh kepada pemerintah dengan semua aturan
yang dibuat, selama tidak bertentangan dengan ajaran agama.
c. Tidak melakukan pemberontakan atau kudeta kepada
pemerintah yang sah.
d. Kalau terjadi penyimpangan dalam pemerintahan, maka
mengingatkannya dengan cara yang baik.
6. Kebudayaan.
a. Kebudayaan harus ditempatkan pada kedudukan yang wajar.
Dinilai dan dinilai dengan norma dan hukum agama.
b. Kebudayaan yang baik dan tidak bertentangan dengan agama
dapat diterima, dari manapun datangnya.
c. Dapat menerima budaya baru yang baik dan melestarikan budaya
lama yang masih relevan.(al-muhafadzatu ‘alal qadimis shalih wal
akhdu bil jadidil ashlah)
7. Dakwah
a. Berdakwah bukan untuk menghukum atau memberikan vonis
bersalah, tetapi mengajak masyarakat menuju jalan yang di ridhai
Allah SWT.
b. Berdakwah dilakukan dengan tujuan dan sasaran yang jelas.
c. Dakwah dilakukan dengan petunjuk yang baik dan keterangan
yang jelas, disesuaikan dengan kondisi dan keadaan sasaran
dakwah.3

C. Tokoh- tokoh ASWAJA an Nahdliyah


1. Syeikh muhammad arsyad al-banjari
2. Syeikh sulaiman ar-rasuli al-minagkabawi
3. Syeikh sayyid utsmani
4. Syeikh muhammad khkolil al-maduri
5. Syeikh nawawi al-bantani
6. Hadratussyekh kh hasyim asyari4

3
www.nu.or.id
4
http//generasisalaf.wordpress.com
MATERI
NAHDLATUL ULAMA’
(Memahami Perjuangan Mempertahankan Ajaran Islam Ala ASWAJA)

A. Sejarah Lahirnya NU
Nahdlatul Ulama, disingkat NU, artinya kebangkitan para
ulama. Sebuah organisasi yang didirikan para ulama pada tanggal 31
januari 1926 M/ 16 Rajab 1344 H di Surabaya.
Latar belakang berdirinya NU berkaitan dengan
perkembangan pemikiran keagamaan dan politik dunia islam kala
itu. Pada tahun 1924, Syarif Husein, Raja Hijaz (Makkah) yang
berpaham sunni ditakklukan oleh Abdul Aziz bin Saud yang belariran
wahabi. Tersebarlah berita bahwa penguasa baru itu akan melarang
semua bentuk amaliah keagamaan ala kaum sunni, yang sudah
berjalan berpuluh-puluh tahun ditanah arab, dan akan menggatinya
dengan model wahabi. Pengamalan agama dengan sistem bermadzab,
tawasul, ziarah kubur, maulid nabi, dan lain sebagainya, akan segera
dilarang.
Tidak hanya itu. Raja Ibnu Saud juga ingin melebarkan
pengaruh kekuasaannya ke seluruh dunia Islam. Dengan dalih demi
kejayaan Islam, ia berencana meneruskan kekhilafan Islam yang
terputus di Turki pasca runtuhnya daulah Usmaniyah. Untuk itu dia
berencana menggelar Muktamar Khilafah di kota suci Makkah,
sebagai penerus khilafah yang terputus itu
Seluruh negara Islam didunia akan diundang untuk
menghadiri muktamar tersebut, termasuk indonesia. Awalnya,
utusan yang direkomendasikan adalah HOS Cokroaminoto (SI), K.H.
Mas Mansur (Muhammadiyah) dan K.H. Abdul Wahab Hasbullah
(pesantren) namun rupanya ada permainan licik di antara kelompok
yang mengusung para calon utusan Indonesia. Dengan alasan Kiai
Wahab tidak mewakili organisasi resmi, maka namanya dicoret dari
daftar calon utusan.
Peristiwa itu menyadarkan para ulama pengasuh pesantren
akan pentingnya sebuah organisasi. Sekaligus menyisakan sakit hati
yang mendalam, karena tidak ada lagi yang bisa dititipi sikap
keberatan akan rencana Raja Ibnu Saud yang akan mengubah model
beragama di Makkah. Para ulama pesantren sangat tidak bisa
menerima kebijakan raja yang anti kebebasan bermadzab, anti
maulid Nabi, anti ziarah kubur, dan lain sebagainya. Bahkan santer
terdengar berita makam Nabi Muhammad SAW.pun akan segera
digusur!
Bagi para kiai pesantren pembaharuan adalah keharusan. K.H
Hasyim Asy’ari juga tidak mempersoalkan dan bisa menerima
gagasan para kaum modernis untuk mengimbau umat islam kembali
pada ajaran Islam ‘murni’. Namun Kiai Hasyim tidak bisa menerima
pemikiran mereka yang meminta umat islma melepaskan diri dari
sistem bermadzab. Karena latar belakang yang mendesak itulah
Jam’iyah Nahdlatul Ulama didirikan.
Susunan pengurus PBNU yang pertama
Syuriah
Rais akbar : K.H.M. Hasyim Asyari
Wakil rais akbar : K.H Dahlan Ahyad
Katib awal : K.H abdul Wahab
Katib Tsani : K.H Abdul Chalim
A’wan : K.H Mas Alwi Abdul Aziz
K.H Ridwan Abdullah
: K.H Said
: K.H Amin
K.H Masjkuri
K.H Nahrowi
Mustasyar : K.H R. Asnawi
K.H Ridwan
K.H Mas Nawawi
K.H Doro Muntoho
Syeikh Ahmad Ghonaim
K.H R. Hambali
Tanfidziyah
Ketua : H. Hasan Gipo
Penulis : M. Sidiq Sugwng Judodiwirjo
Bendahara : H. Burhan5
B. Paham keagamaan NU
5
Antologi NU, Hal 1-3
NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan
sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli
(rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis). Karena itu
sumber pemikiran bagi NU tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi juga
menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas kebenaran.
Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti
Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang
teologi. Kemudian dalam bidang fiqih lebih cenderung mengikuti
mazhab: imam Syafi'i dan mengakui tiga madzhab yang lain: imam
Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali sebagaimana yang tergambar
dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang
tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi,
yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.

C. Arti dan Lamabang NU

Dalam Anggaran Dasar


NU, Pasal 4, disebutkan “Lambang
Nahdlatul Ulama berupa gambar
bola dunia yang dilingkari tali
tersimpul, dikitari oleh 9
(sembilan) bintang, 5 (lima) bintang terletak melingkari di atas garis
katulisitiwa, yang terbesar diantaranya terletak di tengah atas,
sedang 4 (empat) bintang lainnya terletak melingkar di bawah
katulisitiwa, dengan tulisan NAHDLATUL ULAMA dalam huruf Arab
yang melintang dari sebelah kanan bola dunia ke sebelah kiri, semua
terlukis dengan warna putih di atas dasar hijau.”

Keterangan:
1. Gambar bola dunia
melambangkan tempat hidup, tempat berjuang, dan beramal di
dunia ini dan melambangkan pula bahwa asal kejadian manusia
itu dari tanah dan akan kembali ke tanah.
2. Gambar peta pada bola dunia merupakan peta Indonesia
melambangkan bahwa Nahdlatul Ulama dilahirkan di Indonesia
dan berjuang untuk kejayaan Negara Republik Indonesia.
3. Tali yang tersimpul
melambangkan persatuan yang kokoh, kuat; Dua ikatan di
bawahnya merupakan lambang hubungan antar sesama manusia
dengan Tuhan; Jumlah untaian tali sebanyak 99 buah
melambangkan Asmaul Husna.
4. Sembilan bintang yang terdiri dari lima bintang di atas garis
katulistiwa dengan sebuah bintang yang paling besar terletak
paling atas.melambangkan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
sebagai pemimpin umat manusia dan Rasulullah; Empat buah
bintang lainnya melambangkan kepemimpinan Khulaur Rasyidin
yaitu Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan,
dan Ali bin Abi Thalib.Empat bintang di bawah garis katulisitiwa
melambangkan empat madzab yaitu Hanafi, Maliki, Syafii, dan
Hambali. Jumlah bintang sebanyak 9 (sembilan) melambangkan
sembilan wali penyebar agama Islam di pulau Jawa.
5. Tulisan Arab “Nahdlatul Ulama”
menunjukkan nama dari organisasi yang berarti kebangkitan
ulama. Tulisan Arab ini juga dijelaskan dengan tulisan NU dengan
huruf latin sebagai singkatan Nahdlatul Ulama.
6. Warna hijau dan putih
warna hijau melambangkan kesuburan tanah air Indonesia dan
warna putih melambangkan kesucian.6

D. Tujuan Organisasi
Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah
waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan
meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat
persatuan dalam perbedaan.
2. Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang
bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas. Hal ini terbukti
dengan lahirnya Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernuansa
NU.
6
Aggaran Dasar NU pasal 4
3. Di bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat
serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan
kemanusiaan.
4. Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan
untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan
berkembangnya ekonomi rakyat. Hal ini ditandai dengan lahirnya
BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti
membantu masyarakat.
5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat
luas. NU berusaha mengabdi dan menjadi yang terbaik bagi
masyarakat.

E. Struktur Tingkatan kepengurusan NU


1. Pengurus Besar (tingkat Pusat).
2. Pengurus Wilayah (tingkat Propinsi), terdapat 33 Wilayah.
PWNU Jawa Tengah :
a. Rais Syuriah : KH. Ubaidullah Shodaqoh
b. Tanfidziyah : KH. Drs. Muhammad Muzammil
3. Pengurus Cabang (tingkat Kabupaten/Kota) atau Pengurus
Cabang Istimewa untuk kepengurusan di luar negeri, terdapat
439 Cabang dan 15 Cabang Istimewa.
PCNU Kab. Pekalongan :
a. Rais Syuriah : KH. Muhammadun Raden Jundi
b. Tanfidziyah : Drs. KH. Muslikh Khudlori, M.Si.
4. Pengurus Majlis Wakil Cabang / MWC (tingkat Kecamatan),
terdapat 5.450 Majelis Wakil Cabang.
MWC NU Kecamatan Wiradesa :
a. Rais Syuriah : Kyai Ulin Nuha
b. Tanfidziyah : K.H. Machrus
5. Pengurus Ranting (tingkat Desa / Kelurahan), terdapat 47.125
Ranting.7

PR NU Kelurahan Mayangan :
a. Rais Syuriah : KH. M. Tohir
b. Tanfidziyah : Ust. Ahmad Fauzi
7
http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama
Untuk Pusat, Wilayah, Cabang, dan Majelis Wakil Cabang,
setiap kepengurusan terdiri dari:
1. Mustasyar (Penasihat)
2. Syuriyah (Pimpinan tertinggi)
3. Tanfidziyah (Pelaksana Harian)

Untuk Ranting, setiap kepengurusan terdiri dari:


1. Syuriyah (Pimpinan tertinggi)
2. Tanfidziyah (Pelaksana harian)
3. Anggota

Berikut ini adalah daftar Rais Am dan Ketua Pengurus Besar


Nahdlatul Ulama
No. Nama Periode
1 KH. Mohammad Hasyim Asy'arie 1926-1947
2 K.H. Abdul Wahab Chasbullah 1947-1971
3 KH. Bisri Syansuri 1971-1980
4 KH. Muhammad Ali Maksum 1980-1984
5 KH. Achmad Muhammad Hasan Siddiq 1984-1991
6 KH. Ali Yafie (pjs) 1991-1992
7 KH. Mohammad Ilyas Ruhiat 1992-1999
8 Dr (HC).KH. Mohammad Ahmad Sahal 1999-2010
Mahfudz
9 KH. Ahmad Mustofa Bisri (pjs) 2010 -2015
10 Prof. Dr (HC) KH. Ma’ruf Amin 2015 – 2018
11 KH. Miftachul Akhyar 2018 – Sekarang

Ketua Umum Tanfidziyah (Pelaksana) Pengurus Besar Nahdlatul


Ulama:
No. Nama Periode
1 KH. Hasan Gipo 1926-1952
2 KH. Idham Chalid 1952-1984
3 Dr (HC). KH. Abdurrahman Wahid 1984-1999
4 KH. Hasyim Muzadi 1999-2010
5 Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A. 2010-2021
6 KH. Yahya Cholil Staquf 2021 - Sekarang

F. Lembaga-lembaga NU
Merupakan pelaksana kebijakan NU yang berkaitan dengan
suatu bidang tertentu. Lembaga ini meliputi:
1. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)
2. Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU)
3. Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama ( LPKNU )
4. Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU)
5. Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU)
6. Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI)* (Indonesia)Lembaga Rabithah
Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama- Asosiasi Pesantren
Nahdlatul Ulama
7. Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU)
8. Lembaga Takmir Masjid (LTM)
9. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia NU
10. Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (SARBUMUSI)
11. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH)
12. Lajnah Bahtsul Masail (LBM-NU)
13. Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU)
14. Lembaga Badan Halal Nahdlatul Ulama (LBHNU)

G. Lajnah NU
Merupakan pelaksana program Nahdlatul Ulama (NU) yang
memerlukan penanganan khusus. Lajnah ini meliputi:
1. Lajnah Falakiyah (LF-NU)
2. Lajnah Ta'lif wan Nasyr (LTN-NU)
3. Lajnah Auqaf (LA-NU)
4. Lajnah Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Lazis NU)

H. Badan Otonom NU
Merupakan pelaksana kebijakan NU yang berkaitan dengan
kelompok masyarakat tertentu. Badan Otonom ini meliputi:
1. Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah
2. Muslimat Nahdlatul Ulama
3. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
4. Fatayat Nahdlatul Ulama
5. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
6. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)
7. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)
8. Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (PSNU Pagar Nusa)
9. Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz (JQH)
10. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU)
MATERI
Ke IPNU an
(Menumbuhkan Semangat Berorganisasi Pelajar NU)

Latar Belakang Berdirinya IPNU


1. Faktor Aqidah
Karena mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam ala Ahlussunnah
Wal jamaah.
2. Faktor pendidikan
Karena pendidikan merupakan media yang efektif untuk melakukan
pengkaderan, sehingga kader-kader muda terdidik dan terarah untuk
menciptakan kader yang professional. Pelajar memiliki usia, pemahaman
dan latar pendidikan yang relatif sama sehingga akan mudah
memberikan sebuah informasi atau pelajaran.

Sejarah singkat lahirnya IPNU


Pada dasarnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) didirikan
sebagai organisasi kesiswaan dan kesantrian, ia dimasukkan dalam rangka
menyatukan gerakan langkah dan dinamisasi kaum terpelajar di kalangan
Nahdliyyin.
Ketika Kongres LP Ma’arif NU di Semarang tanggal 20 Jumadil Akhir
1373 H atau 24 Februari 1954 M, M. Tholhah Mansur mengusulkan
dibentuknya ikatan bagi pelajar NU yang mana anggotanya adalah putra NU
dan usulan tersebut diterimaoleh forum. Detik itu pula IPNU dilahirkan di
kota Semarang.
Dalam perjalanannya, IPNU mengalami 3 fase perubahan. Yang
pertama, IPNU lahir dari basis pelajar dan santri, kedua IPNU berbasis
umum dan ketiga IPNU kembali pada habitatnya yaitu basis pelajar dan
santri. Pada saat fase kedua, IPNU mempunyai persoalan yang cukup besar
dimana IPNU hampir kehilangan jati dirinya sebagai kader. Hal itu terjadi
akibat adanya tekanan yang dilakukan oleh rezim Orde Baru dengan strategi
penerapan UU nomor 8 tahun 1985 tentang ideologi ormas yang menjadikan
pancasila sebagai satu-satunya asas serta dipolitisasi (penghapusan) dengan
mewadahi semua OKP dalam KNPI. Selai itu dengan adanya SKB tiga menteri
yang salah satu poinnya pelarangan organisasi kesiswaan selain OSIS dan
Pramuka.
Dengan demikian, IPNU berbenah diri dan mengubah orientasi dan
garis perjuangan pasca diberlakukannya UU tersebut. Hal itu teraktualisasi
dan terformulasi dalam Keputusan IPNU-IPPNU X tahun 1988 di Jombang,
dengan mengganti huruf ”P” yang semula Pelajar menjadi Putra/Putri. Hal
tersebut menjadikan segmentasi IPNU lebih luas.
Pasca Kongres tersebut, disadari maupun tidak disadari perluasan
orientasi ternyata berdampak kurang baik terhadap kinerja dan aktifitas
IPNU secara konstitusional maupun operasional. Maka pada Kongres IPNU
tahun 2000 di Makasar mengeluarkan deklarasi Makasar lewat rekomendasi
Komisi A (organisasi) yang mencetuskan keputusan :
 Mengembalikan IPNU pada visi keterpelajaran sebagimana tujuan awal.
 Menumbuhkembangkan IPNU pada basis perjuangan yaitu di sekolah
dan Ponpes.
 Mengembalikan Corp Brigade Pembangunan sebagai kelompok
kedisiplinan, kepanduan dan kepencintaalaman di sekolah-sekolah)
Fase ketiga merupakan Implementasi dari isi deklarasi Makasar tahun 2000.
Tepatnya pada Kongres XIV IPNU di Sukolilo Surabaya 18-21 Juni 2003 IPNU
kembali ke habitatnya. Mengembalikan IPNU ke basis pelajar dan santri
merupakan salah satu bentuk pembenahan diri untuk menata organisasi.
Oleh karena itu, dengan menggarap kalangan pelajar diharapkan akan lebih
cepat dan efektif dalam memberikan pemahaman terhadap konsep dan
ajaran NU sehingga kan melahirkan kader-kader professional sesuai dengan
bidangnya masing-masing.

Organisasi yang lahir sebelum IPNU


1. Tsamrotul Mustafidin, lahir di Surabaya 11 Oktober 1936.
2. Persatuan Murid Nahdlotul Oelama, (PAMNO) tahun 1936.
3. Ikatan Siswa Mubalighin Nahdlotul Oelama, (IKSIMINO), lahir di
Semarang 1952.
4. Persatuan Pelajar Nahdlotul Oelama, (PERPENO) lahir di Kediri.
5. Ikatan Pelajar Nahdlotul Oelama, (IPINO). Di Medan, 1954.
6. Ikatan Pelajar Nahdlotul Oelama, (IPNO) di Surakarta.

Tujuan lahirnya IPNU


1. Mempersatukan antar pelajar umum dan agama (santri).
2. Mengumpulkan anak-anak NU.
3. Mengembangkan pengetahuan agama dan umum.
4. Mempersiapkan pemimpin NU dan bangsa di masa datang.
5. Mengembangkan syari’at Islam Ala ASWAJA.

AZAZ
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara IPNU berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradap, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat / kebijaksanan dalam
permusyawatan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.8

Sifat IPNU
 Keterpelajran
 Kekeluargaan
 Kekaderan
 Kemasyarakatan
 Keagamaan

Fungsi IPNU
1. Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dan kepelajaran.
2. Wadah kaderisasipelajar untuk mempersiapkan kader-kader penerus
Nahlatul Ulama dan Pemimpin Bangsa.
3. Wadah penguatan pelajar dan melaksanakan dan mengembangkan Islam
Ahlussunnah Wal Jama’ah untuk melanjutkan semangat jiwa dan nilai-
nilai Nahdliyah.
4. Wadah komunikasi pelajar untuk memperkokoh ukhuwah Nahdliyah,
Islamiyyah, Insaniyyah, dan Wathoniyyah.9

Lima pedoman yang harus diperhatikan dalam pengembangan IPNU


(Mabadi Al-Khomsah)
1. Ash-Shidqu (Jujur/keberanian, kesungguhan dan keterbukaan).
2. Al-Amanah (Dapatdipercaya, setia dan tepatjanji).
3. Al-Adalah (Adil).
4. Ta’awun (Tolongmenolong, setiakawandangotongroyong).
8
PDPRT IPNU, Hal 10
9
PDPRT IPNU, Hal 11
5. Istiqomah (Tetap, berkesinambungan dan berkelanjutan)

Visi IPNU
Terwujudnya pelajar-pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT,
berakhlakul Karimah, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki
kesadaran dan tanggungjawab terhadap terwujudnya tatanan masyarakat
yang berkeadilan dan demokratis atas dasar ajaan Islam Ahlussunnah wal
Jama’ah.

Misi IPNU
1. Mendorong para pelajar bangsa untuk taat (patuh) dalam menjalankan
perintah dan menjauhi segala larangan yang termaktub dalam ajaran
Islam
2. Membentuk karakter para pelajar bangsa yang santun dalam bertindak,
jujur dalam berprilaku, jernih dan obyektif dalam berfikir, serta memiliki
ide/gagasan yang inovatif.
3. Mendorong pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai media pengembangan potensi dan peningkatan SDM
pelajar.
4. Mewujudkan kader pemimpin bangsa yang profesional, jujur dan
bertanggung jawab yang dilandasi oleh spirit nilai ajaran Islam
ahlussunah wal jamaah.

Keanggotaan
Anggota IPNU adalah para pelajar, santri dan remaja putri yang telah
berumur 13 s/d 24 tahun.

Jenis-jenis Kaderisasi
Kaderisasi Formal dilakukan melalui pelatihan-pelatihan kader berjenjang
yang bersifat formal dan baku, serta pelatihan pengembangan kader lainnya.
a. Masa Kesetiaan Anggota ( MAKESTA )
b. Latihan Kader Muda ( LAKMUD )
c. Latihan Kader Utama ( LAKUT )
d. Latihan Instruktur (LATIN)
e. Latihan Instruktur Nasional (LATINAS)
Kaderisasi Non-formal dilakukan melalui pelatihan-pelatihan khusus
pendampingan dan praktek lapangan.
a. Pelatihan Administrasi
b. Pendidikan dan Latihan Utama (DIKLATAMA)
c. Pelatihan Tertib Lalu Lintas (TIBLANTAS)
Kaderisasi Informal dilakukan langsung melalui kepengurusan organisasi,
kepanitiaan dan keterlibatan dalam kehidupan nyata di tengah masyarakat.

Tokoh pendiri IPNU


1. Tholhah Mansyur (Mahasiswa UGM)
2. Ismail (Mahasiswa IAIN Kalijogo)
3. Mahbub Junaidi (Mahasiswa UI).
4. M. Sofyan Kholil
5. A. Ghani Farida
6. M. Uda
7. M. Sahal Makmun (Mahasiswa UI)
8. Ilyas Ru’at (Jawa Barat).

Tokoh-tokoh yang pernah menjadi ketua umum PP IPNU :


1. Rekan Tolchah Mansoer 1954 – 1960
2. Rekan Ismail Makky 1960 – 1963
3. Rekan Asnawi Latief 1963 – 1970
4. Rekan Tosari Wijaya 1976 – 1981
5. Rekan Ahsin Zaidy 1981 – 1988
6. Rekan Zainut Tauhid 1988 – 1996
7. Rekan Hilmy Muhammadiyah 1996 – 2000
8. Rekan Abdullah Azwar Anas 2000 – 2003
9. Rekan Mujtahidur Ridho 2003 – 2006
10. Rekan Rekan Idy Muzayyad 2006 – 2009
11. Rekan Achmad Syauqi 2009 – 2012
12. Rekan Khoirul Anam 2012 – 2015
13. Rekan Asep Irfan Mujahid 2015 – 2018
14. Rekan Aswandi 2018 – 2022
15. Rekan Muhammad Agil Nuruz Zaman 2022 - Sekarang.
Ketua PW IPNU Provinsi Jawa Tengah
Muhammad Irfan Khamid (Cilacap, 2022-2025)

Ketua PAC IPNU Kecamatan Wiradesa


M. Khafidzin (Kadipaten, 2022-2024)

Ketua PR IPNU Kelurahan Mayangan


Dwi Rizky Bagus Saputra (Kampil, 2022-2024)

Jenjang Kepengurusan IPNU


Struktur organisasi IPNU terdiri dari:
1. Pimpinan IPNU Tingkat Pusat, disebut Pimpinan Pusat disingkat PP
IPNU, ketua umum Muhammad Agil Nuruz Zaman dari Demak.
2. Pimpinan IPNU di Propinsi, disebut Pimpinan Wilayah disingkat PW
IPNU, PW IPNU Jawa Tengah dengan ketuanya M. Irfan Khamid dari
Cilacap.
3. Pimpinan IPNU di Kabupaten/Kota disebut Pimpinan Cabang disingkat
PC IPNU, PC IPNU Kab. Pekalongan dengan ketua Muhammad Ali Yafie
Dari Kecamatan Tirto.
4. Pimpinan IPNU di Kecamatan disebut Pimpinan Anak Cabang disingkat
PAC IPNU, PAC IPNU Kecamatan Wiradesa dengan ketua M. Khafidzin
dari Desa Kadipaten
5. Pimpinan IPNU di Desa/Kelurahan disebut Pimpinan Ranting disingkat
PR IPNU.
6. Pimpinan IPNU di Dukuh/Dusun disebut Pimpinan Anak Ranting
disingkat PAR IPNU.
7. Pimpinan IPNU untuk Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi disebut
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi disingkat PKPT IPNU.
8. Pimpinan IPNU untuk Lembaga Pendidikan Ditingkat Pondok Pesantren,
SMP, SMA dan Sederajat disebut Pimpinan Komisariat disingkat PK
IPNU.
9. Pimpinan IPNU di Luar Negeri disebut Pimpinan Cabang Istimewa
disingkat PCI.
Lambang IPNU
Arti lambang
a. Lambang organisasi berbentuk bulat, berarti
kontinuitas.
b. Warna dasar hijau tua, berarti subur.
c. Warna kuning melingkar, berarti hikmah dan cita-
cita yang tinggi
d. Warna putih yang mengapit warna kuning, berarti
suci
e. Sembilan bintang : lambang keluarga Nahdlatul Ulama, yaitu :
1) Lima bintang di atas yang satu besar di tengah : Nabi Muhammad,
yang empat kanan dan kiri : Khulafaur Rasyidin, Abu Bakar, Umar,
Utsman, dan Ali
2) Empat bintang di bawah : madzhab empat ,: Hanafi, Maliki, Syafi ’i dan
Hambali
f. Dua kitab : Al Qur’an dan Al Hadits
g. Kata IPNU dicantumkan di atas yang menunjukkan nama organisasi
h. Titik tiga diantara kata I.P.N.U mewakili slogan belajar, berjuang,
bertaqwa
i. Enam strip mengapit kata IPNU berarti rukun iman
j. Bulu : lambang ilmu, dua bulu angsa bersilang : sintesa antara ilmu umum
dan ilmu agama
k. Sudut bintang lima : rukun Islam10

MATERI IPPNU
(Menumbuhkan Jiwa semangat Ber-IPPNU)

SEJARAH KELAHIRAN IPPNU


Bermula dari perbincangan ringan yang dilakukan oleh beberapa
remaja putri yang sedang menuntut ilmu di Sekolah Guru Agama (SGA)
Surakarta, tentang keputusan Muktamar NU ke-20 1954 di Surakarta. Maka
perlu adanya organisasi pelajar di kalangan Nagdliyat. Dalam keputusan ini
NU beserta banomnya seperti Muslimat NU, Fatayat NU, GP Anshor dan IPNU
membentuk tim resolusi IPNU putri pada Kongres I IPNU di Malang Jawa

10
PO IPNU, Hal 130
Timur. Selanjutnya di sepakati dalam pertemuan tersebut bahwa peserta
putri yang akan hadir dalam kongres di Malang dinamakan IPNU putri
Dalam suasana kongres ternyata keberadaan IPNU putri nampaknya
masih diperdebatkan secara alot.Semula direncanakan secara Administratif
hanya menjadi departemen didalam tubuh organisasi IPNU. Sementara hasil
negosiasi dengan pengurus teras PP IPNU telah membentuk semacam kesan
eksklusivitas IPNU hanya untuk pelajar putra. Melihat hasil tersebut maka
pada hari kedua kongres, peserta putri yang hanya diwakili lima daerah
yaitu: (Kediri, Yogyakarta, Surakarta, Malang dan Lumajang) melakukan
konsultasi dengan dua jajaran di pengurus teras Badan Otonom NU yang
menangani pembinaan organisasi pelajar yaitu PB Ma ’arif (saat itu dipimpin
oleh KH Syukri Ghozali) dan ketua PP Muslimat NU (Mahmudah Mawardi).
Maka dari pembicaraan selama beberapa hari tersebut telah membuat
keputusan sebagai berikut:
1. Tanggal 28 Pebruari – 5 Maret 1955 terbentuknya IPNU putri di Malang.
2. Pembentukan Organisasi Putri secara organisatoris dan secara
administratif terpisah IPNU.
3. Tanggal 08 Rajab 1374 H / 02 Maret 1955 dideklarasikan sebagai hari
kelahiran IPNU putri.
4. Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan cabang
selanjutnya ditetapkan sebagai ketua yaitu UMROH MAHFUDHOH dan
sekretarisnya SYAMSIYAH MUTHOLIB.
5. PP IPNU putri berkedudukan di Surakarta Jawa Tengah.
6. Memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi dan pendirian IPNU
putri kepada PB Ma,arif NU menyetujui dengan merubah nama IPNU
putri menjadi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).

Tokoh-tokoh yang pernah menjadi Ketua Umum PP IPPNU adalah:


1. Rekanita Umroh Mahfudhoh (Gersik Jatim. 1955-1956)
2. Rekanita Basyiroh Soimuri (Solo Jateng. 1956-1958)
3. Rekanita Basyiroh Soimuri (Solo Jateng. 1958-1960)
4. Rekanita Mahmudah Nachrowi (Malang Jatim. 1960-1963)
5. Rekanita Farida Mawardi (Surakarta Jateng. 1963-1966)
6. Rekanita Mahsanah Asnawi (Rembang Jateng. 1966-1970)
7. Rekanita Ratu Ida Mawadah (Serang Banten. 1970-1976)
8. Rekanita Misnar Ma’ruf (Padang Sumbar. 1976-1981)
9. Rekanita Titin Asiyah (Jakarta. 1981-1988)
10. Rekanita Ulfah Masfufah (Jatim. 1988-1991)
11. Rekanita Ulfah Masfufah (Jatim. 1991-1996)
12. Rekanita Safira Mahrusah (Yogyakarta. 1996-2000)
13. Rekanita Ratu Diah Hatifah (Banten. 2000-2003)
14. Rekanita Siti Soraya Devi (Cirebon Jabar. 2003-2006)
15. Rekanita Wafa Patria Ummah (Jatim. 2006-2009)
16. Rekanita Margareth Aliyatul Maemunah (Jatim. 2009-2012)
17. Rekanita Farida Farichah (Jateng. 2012-2015)
18. Rekanita Puti Hasnah (Jakarta. 2015-2018)
19. Rekanita Nurul Hidayati Ummah (Jakarta.2018 – 2022)
20. Rekanita Whasfi Valesufah (Kudus Jateng. 2022-Sekarang)

Ketua PW IPPNU Provinsi Jawa Tengah


Dwi Sangita (Tegal, 2022-2025)

Ketua PAC IPPNU Kecamatan Wiradesa


Amalia Salsabila (Ketandan, 2022-2024)

Ketua PR IPPNU Kelurahan Mayangan


Rikhadatul Makhdiyah (Kampil, 2022-2024)

KEANGGOTAAN
Anggota IPPNU adalah pelajar putri Islam yang berusia 12-27
tahun. Anggota IPPNU terdiri dari anggota biasa dan anggota istimewa.
Anggota biasa IPPNU adalah pelajar putri Nahdlatul Ulama, berusia
12–27 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah menengah
atau perguruan tinggi, pondok pesantren atau sederajat dan menyetujui
Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga IPPNU. Anggota istimewa
IPPNU adalah alumni pengurus IPPNU dan orang yang dianggap pernah
berjasa terhadap organisasi.

JENJANG PENGKADERAN
1. Masa Kesetiaan Anggota ( MAKESTA )
2. Latihan Kader Muda ( LAKMUD )
3. Latihan Kader Utama ( LAKUT )
CITRA DIRI IPPNU
Visi & Misi IPPNU
Visi IPPNU
terbentuknya kesempurnaan Pelajar Putri Indonesia yang
bertanggungjawab atas terlaksananya Syariat Islam Ahlussunnah Wal
Jama’ah an-Nahdliyyah dan berkomitmen terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Misi IPPNU
1. Membangun kader NU yang berkualitas, berakhlaqul karimah,
bersikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
2. Mengembangkan wacana dan kualitas sumber daya kader menuju
tercapainya kesetaraan gender
3. Membentuk kader yang dinamis, kreatif dan inovatif,

KARAKTER DASAR IPPNU


 MABADI KHAIRA UMMAH:
1. Ash-Sidqu (Kejujuran)
2. Al-amanah wal-Wafa bil- Ahdi (Dapat dipercaya, setia dan tepat
janji
3. Al-Adalah (Bersikap dan bertindak adil dalam segala hal)
4. Atta’awun (tolong menolong)
5. Al-Istiqomah (Keteguhan)

 BERPERILAKU ASWAJA:
1. Landasan Agama (ucapan, perbuatan sesuai dengan Al-Qur’an
hadist, ijma’ dan qiyas)
2. Nilai-nilai agama
- tawassuth dan I’tidal
- tawazzun (seimbang)
- tasammuh (toleran)
- Amar ma’ruf nahi mungkar
 AKIDAH IPPNU
beraqidah Islam menurut faham ahlusunnah wal jamaah dan
mengikuti salah satu madzhab: Hanafi, Maliki, Syafi’I, dan Hambali

 SIFAT IPPNU
organisasi yang kepelajaran, kemasyarakatan, dan keagamaan yang
bersifat nirlaba

 FUNGSI IPPNU
1. Wadah berhimpun pelajar putri Nahdlatul Ulama untuk
melanjutkan nilai-nilai dan cita-cita perjuangan NU.
2. Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi pelajar putri NU untuk
menggalang Ukhuwah Islamiah dan mengembangkan syi’ar Islam
ahlusunnah wal jamaah.
3. Wadah kaderisasi NU pada bazis pelajar putri untuk
mempersiapkan kader-kader bangsa.

STRUKTUR ORGANISASI IPPNU


Struktur organisasi IPPNU terdiri dari:
1. Pimpinan IPPNU tingkat Nasional disebut Pimpinan Pusat
disingkat PP IPPNU dengan ketua Whasfi Valesufah dari Kudus, Jawa
Tengah.
2. Pimpinan IPPNU di Provinsi disebut Pimpinan Wilayah disingkat PW
IPPNU dengan ketua Dwi Sangita dari Kabupaten Tegal
3. Pimpinan IPPNU di Kabupaten atau Kota disebut Pimpinan Cabang
disingkat PC IPPNU dengan ketua Fatimatun Nabila dari Kecamatan
Buaran.
4. Pimpinan IPPNU di Kecamatan disebut Pimpinan Anak Cabang
disingkat PAC IPPNU dengan ketua Amalia Salsabila dari Desa Ketandan
5. Pimpinan IPPNU Desa atau Kelurahan disebut Pimpinan Ranting
disingkat PR IPPNU;
6. Pimpinan IPPNU tingkat Dusun (jika diperlukan) disebut Pimpinan Anak
Ranting disingkat PAR IPPNU;
7. Pimpinan IPPNU untuk Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi disebut
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi disingkat PKPT IPPNU;
8. Pimpinan IPPNU untuk tingkat fakultas/jurusan Lembaga Pendidikan
Perguruan Tinggi disebut Pimpinan Anak Komisariat Perguruan Tinggi
disingkat PAKPT IPPNU;
9. Pimpinan IPPNU untuk Lembaga Pendidikan di tingkat Pondok
Pesantren, SLTP, SLTA dan sederajat disebut Pimpinan Komisariat
disingkat PK IPPNU;
10. Pimpinan IPPNU Luar Negeri disebut Pimpinan Cabang Istimewa
disingkat PCI IPPNU.

Lambang organisasi
1. Lambang organisasi berbentuk segitiga sama kaki
dengan ukuran alas sama dengan tinggi;
2. Warna dasar hijau dikelilingi garis warna
kuning yang kedua tepinya diapit oleh warna
putih;
3. Isi lambang: bintang sembilan (satu terletak
diatas, empat buah menurun disisi kanan, empat
buah lainnya menurun disisi kiri berwarna
kuning), dua kitab dan dua bulu angsa bersilang
untuk ujung mata pena berwarna putih serta dua
kuncup bunga melati putih di kedua sudut bawah
lambang;
4. Tulisan IPPNU dengan lima titik di belakang
huruf berwarna putih berada di bawah bulu
angsa dan di antara dua kuncup bunga melati
putih.

Arti lambang:
Warna hijau : keberanian, kesuburan serta dinamis;
Warna putih : kesucian, kejernihan serta kebersihan;
Warna kuning : hikmah yang tinggi/kejayaan;
Segitiga : iman, islam dan ihsan;
Dua buah garis tepi mengapit warna kuning : dua kalimat syahadat
Sembilan bintang : keluarga NU, yang diartikan; Nabi Muhammad
saw, 4 bintang sebelah kanan (khulafaur rosyidin),
4 bintang sebelah kiri (4 imam madzhab).
Dua kitab : al qur’an dan hadits;
Dua bulu bersilang : aktif menulis dan membaca untuk menambah
wacana berpikir;
Dua bunga melati : perempuan yang dengan kebersihan pikiran dan
kesucian hatinya memadukan dua unsur ilmu
pengetahuan umum dan agama.
Lima titik diantara I.P.P.N.U : rukun islam

LEMBAGA- LEMBAGA YANG ADA DI IPPNU


1. KPP
Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) merupakan lembaga yang
dibentuk berdasarkan keputusan Konbes I IPNU IPPNU pada tanggal 28
Oktober 1965 di Pekalongan, Jawa Tengah.Pada awal terbentuknya
lembaga ini bernama CBP-wati yang merupakan wadah bagi pemuda
dan pelajar NU untuk mengokohkan barisan dalam mengimbangi
munculnya berbagai barisan yang berkibar dari panji-panji komunis.
Dalam perjalannya CBP-wati ini mengalami stagnasi dan selanjutnya
diputuskan dalam amanat Kongres XII IPPNU di Makasar, Sulawesi
Selatan dengan perubahan nama menjadi Korp Pelajar Putri (KPP) yang
kemudian untuk pengukuhannya ditetapkan dalam Kongres XIII IPPNU
di Surabaya, Jawa Timur.
Untuk mewujudkan visi dan misi organisasi, KPP lahir kembali
dengan perubahan yang disesuaikan dinamika dan kebutuhan organisasi
di masyarakat. Dari CBP-wati yang berorientasi pada perlawanan
terhadap gerakan komunis, menjadi Korp Kepanduan Putri pada
Kongres XII IPPNU, dan Korp Pelajar Putri pada Konbes IPPNU di
Jakarta yang lebih ditekankan pada terbentuknya kader IPPNU yang
memiliki kreatifitas, sportifitas dan kedisiplinan.

FUNGSI DAN TUJUAN KPP


Sebagai wadah untuk melatih diri, mamantapkan motivasi dan
mengembangkan kreatifitas dalam meningkatkan SDM, loyalitas serta
mempererat hubungan anggota IPPNU dengan lingkungan masyarakat
serta berpartisipasi aktif ikut membangun Negara Republik Indonesia
dengan mengibarkan panji-panji NU disetiap pengabdian dalam bidang
lingkungan alam kepanduan dan kesehatan.
Untuk perihal KPP dan apa apa yang ada didalamnya selanjutnya
akan dijelaskan secara rinci dalam jenjang pengkaderan IPPNU khusus
tentang KPP; yakni DIKLATAMA, DIKLATMAD dan DIKLATNAS

2. LKPP
LKPP (Lembaga Konseling Pelajar Putri) merupkan salah satu lembaga
IPPNU.
a. Status dan Kedudukan
1. Semi otonom.
2. Pelaksana program khusus LKPP
b. Hak dan Wewenang
1. Menyusun dan menetapkan tata kerja lembaga Konseling
Pelajar/mahasiswa Putri bersama Ketua.
2. Membuat program kerja pengembangan lembaga Konseling
Pelajar/mahasiswa Putri bersama Ketua.
3. Mengeluarkan surat-surat yang berkaitan dengan kegiatan
lembaga Konseling Pelajar/mahasiswa Putri dengan
sepengetahuan Ketua.
c. Tugas dan Kewajiban
1. Melaksanakan program-program khusus lembaga Konseling
Pelajar/mahasiswa Putri selama masa bakti.
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga atau instansi lain
yang bersifat lintas sektoral untuk mewujudkan terlaksananya
program lembaga Konseling Pelajar/mahasiswa Putri.
3. Dalam menjalankan tugasnya, Ketua lembaga Konseling
Pelajar/mahasiswa Putri bertanggung jawab kepada Ketua.
3. Lembaga Ekonomi dan Kewirausahaan
Status dan Kedudukan
Pelaksana program-program bidang ekonomi dan kewirausahaan.
Hak dan Wewenang
1. Merumuskann langkah-langkah operasional program dan
pengembangannya sesuai dengan departemennya.
2. Menyusun dan mengembangkan program kerja formal dan
informal yang sesuai dan menyentuh pada kebutuhan organisasi
secara berkala selama masa bakti.
3. Menyusun dan mengembangkan alternatif program Ekonomi
dan Kewirausahaan baik secara formal maupun informal yang
lebih menyentuh dan terarah pada kebutuhan organisasi secara
berkala selama masa bakti.
c. Tugas dan Kewajiban
- Melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan.
- Memberikan laporan atas kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan, dihadapan rapat pleno.
- Dalam menjalankantugasnya, bertanggung jawab kepada
ketua.

PENGERTIAN KONSEP GENDER


Gender merupakan perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan
perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Gender itu berasal dari
bahasa latin “GENUS” yang berarti jenis atau tipe. Gender adalah sifat dan
perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara
sosial maupun budaya.
Perlu diketahui, pengertian gender berbeda dengan pengertian
jenis kelamin. Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu
yang lahir secara biologis sebagai laki-laki dan perempuan yang kemudian
memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan perempuan melalui
atribut-atribut maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh nilai-
nilai atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan. Lebih
singkatnya, gender dapat diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks,
menjadi peran dan perilaku sosial. Menurut Ilmu Sosiologi dan Antropologi,
Gender itu sendiri adalah perilaku atau pembagian peran antara laki-laki dan
perempuan yang sudah dikonstruksikan atau dibentuk di masyarakat
tertentu dan pada masa waktu tertentu pula.
SEJARAH MUNCULNYA GENDER
Diketahui bahwa, kata gender sendiri berasal dari bahasa Prancis
Pertengahan Gendre yang juga berasal dari kata bahasa Latin genus dengan
arti "jenis" atau "tipe". Dilansir dari Wikipedia, Istilah "peran gender"
pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1955. Sementara itu, istilah
"identitas gender" digunakan pada sebuah pernyataan pers pada 21
November 1966 yang mengumumkan sebuah klinik baru bagi transeksual di
Rumah Sakit Johns Hopkins.
Sejarawan gender juga tertarik pada bagaimana perbedaan gender
dipersepsikan pada waktu dan tempat yang berbeda, biasanya dengan
asumsi bahwa perbedaan tersebut disatukan secara sosial. Susunan atau
pembuatan sosial gender ini sepanjang waktu direpresentasikan sebagai
perubahan dalam norma-norma perilaku bagi laki-laki atau perempuan. Para
sejarawan ini mempelajari sejarah gender dengan mencatat perubahan
norma pada manusia dari waktu ke waktu, dan menafsirkan aspek
perubahan tersebut mengenai iklim, sosial,kultur, politik yang lebih luas.
Sehingga tidak heran bila pengertian gender saat ini lebih luas dan fleksibel,
bahkan masih menjadi topik pembahasan.
MATERI
Ke - ORGANISASI - an
(Sebuah Aktualisasi Diri Dalam Masyarakat)

PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang dalam
kehidupannya selalu membutuhkan hubungan dan kerja sama dengan orang
lain. Dan ia tidak mungkin hidup tanpa adanya kerjasama dengan sesamanya
dalam memenuhi kebutuhannya. Bahkan sebagian besar kebutuhan manusia
dapat dicapai apabila ia berhubungan dengan orang lain. Oleh karena itu
manusia dalam hidupnya tidak hanya membutuhkan hidup bersama. Akan
tetapi mereka juga perlu mengatur hidup bersama, dikarnakan adanya
kepentingan dan tujuan bersama. Dengan kata lain manusia dalam hidupnya
selalu ”BERORGANISASI”.

PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi berasal dari istilah Yunani ”ORGANON” dan istilah latin
”ORGANUM”, yang berarti : alat, bagian, anggota atau badan. Dengan
demikian Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia yang
bekerjasama secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Lazim pula
disebut jam’iyah, Ikatan, Pergerakan dan lain-lain.
Tanpa mendefinisikan apa itu organisasi, beberapa penulis
mengemukakan ada tiga ciri dari suatu organisasi, yaitu :
- Adanya sekelompok manusia
- Terjadinya kerja sama yang harmonis
- Adanya pencapaian tujuan bersama

FUNGSI DAN PERANAN ORGANISASI


Organisasi berfungsi sebagai berikut :
a. Wadah penyalur kegiatan sesuai kepentingan organisasi
b. Wadah pembinaan dan pengembangan anggota
c. Sarana komunikadi dan penyalur aspirasi anggota
Sedangkan peranan organisasi, sebagai mana kita maklumi bahwa
organisasi itu mempunyai struktur dan tata kerja secara jelas, dan
menyeluruh serta berfungsi sebagaiana tersebut di atas, maka organisasi
mempunyai peranan penting dalam rangka mencapai tujuan bersama
dengan melalui realisasi program-program perjuangan sesuai dengan
perkembangan masyarakat.

MANFAAT ORGANISASI
Manfaat organisasi dapat dibagi menjadi dua :
a. Manfaat Individu
- Bertambah luasnya hubungan dan wawasan
- Melatih diri untuk hidup disiplin dan tanggung jawab
- Melatih diri untuk hidup bermasyarakat secara tidak kaku
- Meningkatkan dan mengambangkan potensi diri
- Mengerti kondisi dan perkembangan yang terjadi di tengah kehidupa
masyarakat secara langsung
- Menambah kecakapan dalam mengatasi dan menyelesaikan segala
permasalahan
b. Manfaat Kolektif
- Tersalurkannya potensi seluruh anggota, sehingga menjadi sesuatu
kekuatan yang kokoh dan berwibawa
- Terpeliharanya ukhuwah / persatuan
- Terciptanya efisiensi dalam kerja sehingga banyak yang dapat di
perbuat secara efektif
- Terwujudnya keserasian, keharmonisan, kemajuan, kemakmuran,
dan kesejahteraan

MACAM-MACAM ORGANISASI
Dalam kehidupan dan dengan sifat kekhususannya masing-masing,
maka terdapat beberapa macam organisasi :
a. Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS), seperti : IPNU, IPPNU, GP ANSOR
b. Organisasi Politik (ORPOL) seperti : PPP, PKB, PDI, GOLKAR
c. Organisasi Profesional (ORPROF) seperti : IDI, PERGUNU

UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Agar sebuah organisasi berjalan dengan baik, maka harus terdapat beberapa
unsur penting di dalamnya. Berikut ini adalah unsur-unsur organisasi secara
umum:
a. Personil (Man)
Ini adalah unsur terpenting di dalam sebuah organisasi dimana
masing-masing personil memiliki tingkatan dan fungsi tersendiri.
b. Kerjasama (Team Work)
Organisasi hanya bisa mencapai tujuan bersama bila para anggotanya
melakukan tugas dan tanggungjawab secara bersama-sama.
c. Tujuan Bersama
Ini adalah sasaran yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi, baik
dari sisi prosedur, program, pola, hingga hasil akhir dari pekerjaan
organisasi tersebut.
d. Peralatan (Equipment)
Untuk mencapai tujuan diperlukan sarana dan prasanan berupa
kelengkapan sebuah organisasi, seperti; kantor/gedung, material,
uang, sumber daya manusia, dan lainnya.
e. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh pada sebuah organisasi.
Misalnya sosial budaya, kebijakan, anggaran, peraturan, dan kondisi
ekonomi.
f. Sumber Daya Alam
Selain lingkungan, sumber daya alam juga merupakan unsur penting
yang harus terpenuhi agar organisasi berjalan dengan baik. Beberapa
contohnya adalah; air, keadaan iklim, kondisi tanah, cuaca, flora dan
fauna.

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Agar perjalanan sebuah organisasi berjalan dengan baik, maka
diperlukan adanya prinsip-prinsip organisasi, yaitu :
a. Adanya perumusan tujuan yang jelas
b. Adanya pembagian kerja
c. Adanya pemisahan pekerja / departementasi
d. Adanya pelimpahan wewenang
e. Adanya pengawasan secara hirarachis
f. Adanya kesatuan komando/perintah dan tanggung jawab
g. Adanya koordinasi agar berjalan dengan selaras.
TERBENTUKNYA SEBUAH ORGANISASI
Organisasi terbentuknya karena terdorong oleh persamaan-
persamaan yang dimiliki oleh para anggota, diantaranya yang dominan
adalah persamaan fungsi, agama, kepentingan, pandangan dan tujuan.

PENUTUP
Eksistensi organisasi sangat ditentukan oleh para anggotanya. Oleh
karena itu seluruh anggota yang ada di dalamnya mesti dan harus
melibatkan diri secara aktif dan terus menerus. Apalagi IPNU IPPNU salah
satu badan otonom NU. Sudah barang tentu kita sebagai anggotanya selalu
berusaha untuk tegak dan berlakunya ajaran Islam ala Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat indonesia tercinta ini,
dengan niat mencari ridlo Allah SWT.
MATERI
Ke-INDONESIA-an
(Menumbuhkan Rasa Nasionalisme Dalam Diri Pelajar)

A. Sejarah Umum
I. Latar Belakang Sebelum Kemerdekaan Indonesia
Pada pembahasan berikutnya akan dijelaskan mengenai sejarah
singkat sebelum kemerdekaan Indonesia dengan beberapa penderitaan yang
dialaminya. Perjuangan Bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan
harus melalui beberapa penjajahan oleh bangsa asing.
Setidaknya dalam kisaran waktu tahun 1945-1955 bangsa Indonesia
mencapai puncak perjuangan kemerdekaannya. Sejarah perjuangan
Kemerdekaan Indonesia diawali dengan penjajahan oleh Bangsa Portugis.
Setelah keberhasilan bangsa tersebut dalam menjajah Indonesia, membuat
beberapa pihak bangsa Eropa lainnya ikut terdorong untuk menjajah
Indonesia dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Setelah berjuang melawan penjajahan kedua bangsa tersebut,
selanjutnya tiba pada perjuangan untuk melawan penjajahan bangsa
Belanda. Pada tahun 1602 Belanda berhasil mendirikan Verenigde
Oostindische Compagnie (VOC) dengan tujuan untuk menguasai pasar
rempah-rempah Indonesia.
Belanda berhasil menjajah Indonesia sekitar 3,5 Abad. Kemudian
datanglah Bangsa Jepang untuk menggantikan penjajahan Bangsa Belanda
dengan sebuah perjanjian Belanda menyerah tanpa syarat kepada
Jepang.Padamulanya, kedatangan mereka mendapat sambutan baik dari
warga Indonesia, namun kenyataannya mereka memperlakukan Indonesia
sama halnya dengan Belanda.
Perjuangan kemerdekaan Indonesia sampai pada terbentuknya
BPUPKI oleh Jepang. Badan tersebut dibentuk dengan tujuan untuk
mempersiapkan usaha-usaha dalam rangka untuk meraih kemerdekaan
negara Indonesia. Namun tak lama, badan tersebut digantikan oleh PPKI
sebagai Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa-Peristiwa Penting Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tentunya tidak diperoleh
dengan cara yang mudah. Banyak peristiwa-peristiwa penting yang menjadi
sejarah kemerdekaan Indonesia.
Dengan kata lain, mungkin kemerdekaan Indonesia tidak akan
tercapai apabila beberapa peristiwa tersebut tidakterjadi. Berikut beberapa
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi hingga terjadinya kemerdekaan
Indonesia.

1. Penyerahan Jepang Terhadap Sekutu


Setelah penjajahan yang dilakukan Bangsa Jepang terhadap
Indonesia, akhirnya mereka takluk di tangan sekutu setelah terjadinya bom
Nagasaki dan Hiroshima.Tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1945 untuk kota
Hiroshima, dan tanggal 9 Agustus 1945 pada kota Nagasaki.
Lebih dari 14.000 penduduk setempat menjadi korban ledakan bom
tersebut. Setelah peristiwa tersebut, beredarlah kabar mengenai informasi
tentang pemerintah Jepang yang akan memberikan kemerdekaan dengan
segera kepada Indonesia.
Isi mengenai informasi tersebut adalah kemerdekaan Indonesia
dapat dilakukan dengan pembacaan teks proklamasi padatanggal 24 Agustus
1945 yang akan ditugaskan pada anggota PPKI.

2. Peristiwa Rengas dengklok


Terdengarnya kabar bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu
membuat beberapa anggota golongan muda yaitu Sutan Sjahrir, Chaerul
Saleh, Darwis, dan Wikana mendesak para golongan tua untuk segera
melakukan memproklamasikan kemerdekaan.
Namun tokoh utama golongan tua yaitu Soekarno dan Moh Hatta
tidak setuju akan hal tersebut. Mereka menganggap bahwa pengambilan
keputusan secara mendadak dalam proklamasi kemerdekaan akan
menyebabkan pertumpahan darah antara kekuasaan Jepang yang belum
sepenuhnya diambil alih oleh Indonesia.
Perdebatan inilah yang menyebabkan terjadinya peristiwa Rengas
dengklok. Mengingat pro dan kontra antara golongan muda dan golongan
tua, sebuah keputusan pun akhirnya diambil.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 para golongan muda membawa
Soekarno dan Moh Hatta ke Rengas dengklok.Mereka bertujuan untuk
mengamankan mereka dari pengaruh Jepang.Agar proklamasi kemerdekaan
Indonesia dapat segera dilaksanakan.

3. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan


Mungkin pada bagian inilah yang menjadi tonggak penting sejarah
kemerdekaan Indonesia.Dengan adanya peristiwa Rengas dengklok,
akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta tergugah untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan.
Dengan mengadakan rapat perumusan teks proklamasi di rumah
Laksamana Maeda pada tanggal 16 Agustus 1945 lengkap dihadiri oleh
beberapa anggota para golongan muda.
Sebagai Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang, rumah
Laksamana Maeda dianggap menjadi tempat yang paling aman untuk
melakukan perumusan teks proklamasi.
Karena Laksamana Maeda merupakan teman baik dari Ahmad
Soebardjo yang merupakan salah satu anggota golongan tua perumusan teks
proklamasi kemerdekaan Indonesia.

4. Teks Proklamasi Kemerdekaan


Setelah rapat yang diselenggarakan oleh Soekarno, Moh. Hatta, dan
Ahmad Soebardjo, tersusunlah sebuah naskah teks proklamasi yang ditulis
tangan oleh Soekarno. Dengan telah disetujui oleh para anggota golongan tua
dan muda, dan mengalami beberapa perubahan, akhirnya Soekarno
menandatangani teks tersebut dengan disaksikan oleh semua pihak yang
menjadi saksi.

5. Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan


Pada tanggal inilah yang menjadi hari paling bersejarah bagi Bangsa
Indonesia. Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan teks
proklamasi oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Dihadiri oleh para
tokoh pergerakan kemerdekaan dan seluruh rakyat Indonesia yang ingin
menyaksikan buah hasil dari perjuangan para pahlawan dan tokoh penting
demi kemerdekaan Indonesia.
Upacara pembacaan teks proklamasi tersebut berjalan dengan sangat
lancar dengan bertempat di kediaman Soekarno di jalan Pegangsaan Timur
Nomer 56.Beberapa acara telah disusun dalam hari kemerdekaan Indonesia,
seperti pengibaran bendera Merah Putih, dan beberapa sambutan oleh
walikota pada saat itu yaitu Suwiryo dan dr. Muwardi.
Hari itu menjadi hari terpenting dan menjadi sejarah kemerdekaan
Indonesia yang paling dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia.Dengan
tersiarny akabar kemerdekaan Indonesia ke beberapa daerah hingga luar
negeri, membuat Indonesia benar-benar sudah merdeka dan bebas dari
belenggu para penjajah.

B. Keterkaitan NU dengan Kemerdekaan Indonesia


Peristiwa 10 November 1945 merupakan tonggak sejarah yang samgat
penting bagi berdirinya bangsa indonesia. Karenanya, sampai hari ini,
seluruh bangsa indonesia setiap tanggal 10 November memperingatinya
sebagai hari pahlawan. Namun, peristiwa 10 november 1945 tidak akan
pernah terjadi jika pada 22 oktober 1945 Rais Akbar Nahdlatul Ulama KH.
Hasyim Asy’ari bersama para kiai-kiai NU lainnya tidak menyerukan jihad fi
sabilillah mempertahankan NKRI yang baru saja diplopamirkan. Peristiwa ini
dikenal dengan “Resolusi Jihad” tanpa Resolusi Jihad, maka tidak akan ada
perlawanan rakyat terhadap sekutu. Bahkan tanpa Resolusi Jihad, eksistensi
NKRI yang berusia seumur jagung terancam goyah.
Sebagaimana sejarah mencatat, tegak dan berdirinya NKRI tidak bisa
dilepaskan dari peran perjuangan para santri.Berdasarkan laporan
pemerintah belanda sendiri, peristiwa perlawanan sosial politik terhadap
penguasa kolonial, dipelopori oleh para kiai sebagai pemuka agama,
pemimpin pesantren, para haji, dan guru-guru ngaji. Puncak perlawanan itu
adalah diselenggarakannya Rapat Besar Nahdlatul ulama di kantor NU
Bubutan Surabaya yang mencetuskan “Resolusi Jihad ” pada tanggal 22
Oktober 1945.
Resolusi Jihad ini sendiri antara lain berisi seruan :
1. Seluruh umat islam wajib hukumnya untuk mempertahankan dan
menegakkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia dari tangan
penjajah belanda dan sekutu.
2. Memohon dengan sangat kepada pemerintah Republik Indonesia supaya
menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sepadan
terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan agama
dan negara Indonesia terutama terhadap pihak belanda dan kaki-
tangannya.
3. Supaya memerintahkan melanjutkan perjuangan bersifat “sabilillah ”
untuk tegaknya Negara Republik Indonesia merdeka dan agama islam. 11

11
Resolusi Jihad NU, Hal 54-55
MARS IPNU MARS IPPNU

Wahai pelajar Indonesia Sirnalah gelap terbitlah terang


Siapkanlah barisanmu Mentari timur sudah bercahya
Bertekat bulat bersatu Ayunkan langkah pukul genderang
Di bawah kibaran panji IPNU Segala rintangan mundur semua
Wahai pelajar islam yang setia Tiada laut sedalam iman
Kembangkanlah agamamu Tiada gunung setinggi cita
Dalam Negara Indonesia Sujud kepala kepada tuhan
Tanah air yang ku cinta Tegak kepala lawan derita
Dengan berpedoman kita belajar Dimalam yang sepi dipagi yang
Berjuang serta bertakwa terang
Kita bina watak nusa dan bangsa Hatiku teguh bagimu ikatan
Tuk kejayaan masa depan Dimalam yang hening dihati
Bersatu wahai pelajar islam jaya membakar
Tunaikanlah kewajiban yang mulya Hatiku penuh bagimu pertiwi
Ayo maju pantang mundur Mekar seribu bunga ditaman
Dengan rahmat tuhan kita Mekar cintaku pada ikatan
perjuangkan Ilmu kucari amal kuberi
Ayo maju pantang mundur Untuk agama bangsa dan negeri
Pasti tercapai adil makmur

MARS Syubbanul Waton


‫يَا َلْلَو َطْن يَا َلْلَو َطن يَا َلْلَو َطْن‬
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
‫ُح ُّب اْلَو َطْن ِم َن ْاِإل يَم اْن‬
Hubbul Wathon minal Iman
‫َو َالَتُك ْن ِم َن اْلِح ْر مَاْن‬
Wala Takun minal Hirman
‫ِاْنَهضُو ا َأْه َل اْلَو َطْن‬
Inhadlu Alal Wathon
‫ِانُدونْيِس يَا ِبَالدى‬
Indonesia Biladi
‫َأْنَت ُع ْنوَاُن اْلَفَخ امَا‬
Anta ‘Unwanul Fakhoma
‫ُك ُّل َم ْن َيْأِتْيَك َيْو مَا‬
Kullu May Ya’tika Yauma
‫َطاِم حًا َيْلَق ِح مَاًم ا‬
Thomihay Yalqo Himama

Pusaka Hati Wahai Tanah Airku


Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku

Pusaka Hati Wahai Tanah Airku


Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku

Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah duimu
CATATAN
_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai