Panggilan
Peserta IPNU : Makestawan
Peserta IPPNU : Makestawati
Sesama Peserta : Rekan/Rekanita
Panitia/Pelatih : Kakak
Pemateri : Bapak/Ibu
PESERTA MAKESTA
Hak Peserta
1. Mendapatkan semua fasilitas selama melaksanakan Kegiatan Makesta
2. Mengeluarkan pendapat yang tidak melanggar etika
Kewajiban Peserta
1. Menjaga ketertiban jalannya kegiatan
2. Menjaga lingkungan kegiatan
3. Menjaga kelakuan
4. Menjaga nama baik IPNU IPPNU
5. Bersama-sama mensukseskan kegiatan
6. Mematuhi semua peraturan baik tertulis maupun lisan
7. Mengikuti semua kegiatan
Larangan Peserta
1. Meninggalkan tempat kegiatan tanpa seizin Panitia
2. Membuat Gaduh suasana
3. Menggunakan Handphone/Laptop saat kegiatan berlangsung
4. Berduaan dengan lawan jenis Peserta/Panitia
5. Berbuat Kriminal
6. Tidur diluar tempat yang telah disediakan Panitia
7. Mencorat-coret dinding ruangan makesta
8. Membawa Barang terlarang
9. Merokok saat Season berlangsung
PANITIA KEGIATAN
Hak Panitia
1. Mendapatkan semua fasilitas selama pelaksanaan kegiatan makesta
2. Mengeluarkan pendapat yang tidak melanggar Etika
3. Mengubah jadwal kegiatan sesuai kondisi
4. Menegur/menindak yang melanggar peraturan
Kewajiban Panitia
1. Mengatur jalannya kegiatan
2. Menjaga lingkungan kegiatan
3. Menjaga kelakuan
4. Menjaga nama baik IPNU IPPNU
5. Bersama-sama mensukseskan kegiatan
6. Mematuhi semua peraturan baik tertulis maupun lisan
7. Koordinasi dengan panitia lain
Larangan Panitia
1. Meninggalkan tempat kegiatan tanpa seizin Panitia lain
2. Membuat Gaduh suasana
3. Berduaan dengan lawan jenis Peserta/Panitia
4. Berbuat Kriminal
5. Tidur diluar tempat yang telah disediakan Panitia
Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan dibahas dan diselesaikan
berdasarkan asas kekeluargaa
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Bismillahirrohmanirrohiim
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga sampai detik ini kita dalam keadaan sehat
wal afiyat. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW semoga kelak di hari kiamat kita mendapatkan syafaat beliau,
Aamiin Yaa Robbal Alamiin...
Kami Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU Kecamatan Wiradesa periode
2022-2024 ini melaksanakan instruksi pengkaderan kepada Pimpinan Ranting dan
Komisariat IPNU IPPNU Se-Kecamatan Wiradesa yang bernama MAKESTA.
MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) merupakan sebuah jenjang pengkaderan
formal yang pertama kali untuk menjadikan para pelajar sebagai anggota IPNU dan
IPPNU. Selain itu, makesta juga merupakan pintu gerbang awal pengenalan kepada
calon anggota yang diharapkan nantinya bisa terlibat aktif dalam kepengurusan
ranting masing-masing. Adanya makesta ini juga sebagai pengarahan kepada calon
anggota untuk mempunyai sikap mental dan perubahan dalam diri calon anggota
supaya menjadi lebih baik untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
organisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Terbentuknya calon anggota yang
mempunyai kesadaran kritis, cerdas dan tanggap terhadap realita kehidupan sosial
dalam berorganisasi adalah tujuan dari sebuah proses pengkaderan.
Di akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Semoga dengan disusunnya modul ini
mampu memberi manfaat dalam organisasi IPNU dan IPPNU khususnya di wilayah
Kecamatan Wiradesa. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi
berjalannya organisasi yang sesuai aturan. Dari kami kurang lebihnya mohon maaf
apabila ada kalimat yang kurang berkenan.
Mengetahui,
Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU
Kecamatan Wiradesa
A. Pengertian Aswaja
Ahlus-Sunnah wal Jama'ah (Bahasa Arab: )أهل السنة والجماعةatau
lebih sering disingkat Ahlus-Sunnah (bahasa Arab: )أهل السنةterdiri dari
tiga kata yakni:
1. Ahl ( )أهلberarti keluarga, golongan, atau pengikut.
2. Al-Sunnah ( )السنةberarti segala sesuatu yang telah diajarkan oleh
Rasulullah SAW. yakni semua yang datang dari Nabi SAW berupa
perbuatan, ucapan dan pengakuan Nabi SAW.
3. Al Jama’ah ( )الجماعةyakni apa yang disepakatioleh para sahabat
Rasulullah SAW pada masa Khulafaur Rosyidin (Kholifah Abu Bakr
RA, Umar bin Khatthob RA, Utsman bin Affan RA dan Ali bin Abi
Tholib RA).1
1
Muhyiddin Abdussomad, Hujjah NU Akidah-Amaliah-Tradisi,(Surabaya:Khalista) hal.4
2. Bidang Fiqih, yakni mengikuti salah satu dari empat madzab yaitu
madzab Hanafi, madzab Maliki, Madzab Syafii dan madzab Hambali.
3. Bidang Tasawuf/Akhlak, yakni mengikuti pendapat Imam Junaidi
Al Baghdadi dan Imam Ghozali.
َفُقْو اَل َلُه َقْو ًال َّلِّيًنا َّلَع َّلُه َيَتَذَّك ُر َاْو َيْخ َشى
“maka berbicaralah kamu berdua (Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS)
kepadanya (fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut dan mudah-
mudahan ia ingat dan takut. (QS. Thaha: 44)
2
Antologi NU hal. 111
Ayat ini berbicara tantang perintah Allah kepada Nabi Musa AS dan
Nabi Harun AS agar berkata dan bersikap baik kepada fir aun. Al-Hafizh Ibnu
Katsir (701-774 H/1302-1373 M) ketika menjabarkan ayat ini mengatakan,
sesungguhnya dakwah Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS kepada Fir aun
adalah menggunakan perkataan yang penuh belas kasih, lembut, mudah dan
ramah. Hal itu dilakukan supaya lebih menyentuh hati, lebih dapat diterima
dan lebih berfaidah.(Tafsir al-quranil Azhim,Juz III, Hal 206).
Dalam tatatran praktis, sebagaimana dijelaskan K.H Ahmad Shiddiq
bahwa prinsip-prinsip ini dapat terwujudkan dalam beberapa hal sebagai
berikut :
1. Aqidah
a. Keseimbangan dalam penggunaan dalil aqli dan dalil naqli
b. Memeurnikan aqidah dari pengaruh luar islam
c. Tidak gampang menilai salah atau menjatuhkan vonis syirik,
bidah apalagi kafir.
2. Syariah
a. Berpegang teguh pada alquran dan hadist dengan menggunakan
metode yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
b. Akal baru dapat digunakan pada masalah yang tidak ada nash
yang jelas (shariq/qothti).
c. Dapat menerima perbedaan pendapat dalam menilai masalah
yang memiliki dalil yang multi interpretatif (zhanni).
3. Tasawuf
a. Tidak mencegah, bahkan menganjurkan usaha memperdalam
pengkhayatan ajaran islam, selama menggunakan cara-cara yang
tidak bertentangan dalam prinsip-prinsip hukum islam.
b. Mencegah sikap berlebihan (ghuluw) dalam menilai sesuatu.
c. Berpedoman kepada akhlaq yang luhur.
4. Pergaulan antar golongan
a. Mengakui watak manusia yang senang berkumpul dan
berkelompok berdasarkan unsur pengikatnya masing-masing.
b. Mengembangkan toleransi kepada kelompok yang berbeda.
c. Pergaulan antar golongan harus atas dasar saling menghormati
dan menghargai.
d. Bersikap tegas kepada pihak yang nyata-nyata memusuhi agama
islam.
5. Kehidupan bernegara
a. NKRI harus tetap dipertahankan karena merupakan kesepakatan
seluruh komponen bangsa.
b. Selalu taat dan patuh kepada pemerintah dengan semua aturan
yang dibuat, selama tidak bertentangan dengan ajaran agama.
c. Tidak melakukan pemberontakan atau kudeta kepada
pemerintah yang sah.
d. Kalau terjadi penyimpangan dalam pemerintahan, maka
mengingatkannya dengan cara yang baik.
6. Kebudayaan.
a. Kebudayaan harus ditempatkan pada kedudukan yang wajar.
Dinilai dan dinilai dengan norma dan hukum agama.
b. Kebudayaan yang baik dan tidak bertentangan dengan agama
dapat diterima, dari manapun datangnya.
c. Dapat menerima budaya baru yang baik dan melestarikan budaya
lama yang masih relevan.(al-muhafadzatu alal qadimis shalih wal
akhdu bil jadidil ashlah)
7. Dakwah
a. Berdakwah bukan untuk menghukum atau memberikan vonis
bersalah, tetapi mengajak masyarakat menuju jalan yang di ridhai
Allah SWT.
b. Berdakwah dilakukan dengan tujuan dan sasaran yang jelas.
c. Dakwah dilakukan dengan petunjuk yang baik dan keterangan
yang jelas, disesuaikan dengan kondisi dan keadaan sasaran
dakwah.3
3
www.nu.or.id
4
http//generasisalaf.wordpress.com
MATERI
NAHDLATUL ULAMA
(Memahami Perjuangan Mempertahankan Ajaran Islam Ala ASWAJA)
A. Sejarah Lahirnya NU
Nahdlatul Ulama, disingkat NU, artinya kebangkitan para
ulama. Sebuah organisasi yang didirikan para ulama pada tanggal 31
januari 1926 M/ 16 Rajab 1344 H di Surabaya.
Latar belakang berdirinya NU berkaitan dengan
perkembangan pemikiran keagamaan dan politik dunia islam kala
itu. Pada tahun 1924, Syarif Husein, Raja Hijaz (Makkah) yang
berpaham sunni ditakklukan oleh Abdul Aziz bin Saud yang belariran
wahabi. Tersebarlah berita bahwa penguasa baru itu akan melarang
semua bentuk amaliah keagamaan ala kaum sunni, yang sudah
berjalan berpuluh-puluh tahun ditanah arab, dan akan menggatinya
dengan model wahabi. Pengamalan agama dengan sistem bermadzab,
tawasul, ziarah kubur, maulid nabi, dan lain sebagainya, akan segera
dilarang.
Tidak hanya itu. Raja Ibnu Saud juga ingin melebarkan
pengaruh kekuasaannya ke seluruh dunia Islam. Dengan dalih demi
kejayaan Islam, ia berencana meneruskan kekhilafan Islam yang
terputus di Turki pasca runtuhnya daulah Usmaniyah. Untuk itu dia
berencana menggelar Muktamar Khilafah di kota suci Makkah,
sebagai penerus khilafah yang terputus itu
Seluruh negara Islam didunia akan diundang untuk
menghadiri muktamar tersebut, termasuk indonesia. Awalnya,
utusan yang direkomendasikan adalah HOS Cokroaminoto (SI), K.H.
Mas Mansur (Muhammadiyah) dan K.H. Abdul Wahab Hasbullah
(pesantren) namun rupanya ada permainan licik di antara kelompok
yang mengusung para calon utusan Indonesia. Dengan alasan Kiai
Wahab tidak mewakili organisasi resmi, maka namanya dicoret dari
daftar calon utusan.
Peristiwa itu menyadarkan para ulama pengasuh pesantren
akan pentingnya sebuah organisasi. Sekaligus menyisakan sakit hati
yang mendalam, karena tidak ada lagi yang bisa dititipi sikap
keberatan akan rencana Raja Ibnu Saud yang akan mengubah model
beragama di Makkah. Para ulama pesantren sangat tidak bisa
menerima kebijakan raja yang anti kebebasan bermadzab, anti
maulid Nabi, anti ziarah kubur, dan lain sebagainya. Bahkan santer
terdengar berita makam Nabi Muhammad SAW.pun akan segera
digusur!
Bagi para kiai pesantren pembaharuan adalah keharusan. K.H
Hasyim Asyari juga tidak mempersoalkan dan bisa menerima
gagasan para kaum modernis untuk mengimbau umat islam kembali
pada ajaran Islam murni. Namun Kiai Hasyim tidak bisa menerima
pemikiran mereka yang meminta umat islma melepaskan diri dari
sistem bermadzab. Karena latar belakang yang mendesak itulah
Jamiyah Nahdlatul Ulama didirikan.
Susunan pengurus PBNU yang pertama
Syuriah
Rais akbar : K.H.M. Hasyim Asyari
Wakil rais akbar : K.H Dahlan Ahyad
Katib awal : K.H abdul Wahab
Katib Tsani : K.H Abdul Chalim
Awan : K.H Mas Alwi Abdul Aziz
K.H Ridwan Abdullah
: K.H Said
: K.H Amin
K.H Masjkuri
K.H Nahrowi
Mustasyar : K.H R. Asnawi
K.H Ridwan
K.H Mas Nawawi
K.H Doro Muntoho
Syeikh Ahmad Ghonaim
K.H R. Hambali
Tanfidziyah
Ketua : H. Hasan Gipo
Penulis : M. Sidiq Sugwng Judodiwirjo
Bendahara : H. Burhan5
B. Paham keagamaan NU
5
Antologi NU, Hal 1-3
NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan
sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli
(rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis). Karena itu
sumber pemikiran bagi NU tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi juga
menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas kebenaran.
Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti
Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang
teologi. Kemudian dalam bidang fiqih lebih cenderung mengikuti
mazhab: imam Syafi'i dan mengakui tiga madzhab yang lain: imam
Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali sebagaimana yang tergambar
dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang
tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi,
yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.
Keterangan:
1. Gambar bola dunia
melambangkan tempat hidup, tempat berjuang, dan beramal di
dunia ini dan melambangkan pula bahwa asal kejadian manusia
itu dari tanah dan akan kembali ke tanah.
2. Gambar peta pada bola dunia merupakan peta Indonesia
melambangkan bahwa Nahdlatul Ulama dilahirkan di Indonesia
dan berjuang untuk kejayaan Negara Republik Indonesia.
3. Tali yang tersimpul
melambangkan persatuan yang kokoh, kuat; Dua ikatan di
bawahnya merupakan lambang hubungan antar sesama manusia
dengan Tuhan; Jumlah untaian tali sebanyak 99 buah
melambangkan Asmaul Husna.
4. Sembilan bintang yang terdiri dari lima bintang di atas garis
katulistiwa dengan sebuah bintang yang paling besar terletak
paling atas.melambangkan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
sebagai pemimpin umat manusia dan Rasulullah; Empat buah
bintang lainnya melambangkan kepemimpinan Khulaur Rasyidin
yaitu Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan,
dan Ali bin Abi Thalib.Empat bintang di bawah garis katulisitiwa
melambangkan empat madzab yaitu Hanafi, Maliki, Syafii, dan
Hambali. Jumlah bintang sebanyak 9 (sembilan) melambangkan
sembilan wali penyebar agama Islam di pulau Jawa.
5. Tulisan Arab Nahdlatul Ulama
menunjukkan nama dari organisasi yang berarti kebangkitan
ulama. Tulisan Arab ini juga dijelaskan dengan tulisan NU dengan
huruf latin sebagai singkatan Nahdlatul Ulama.
6. Warna hijau dan putih
warna hijau melambangkan kesuburan tanah air Indonesia dan
warna putih melambangkan kesucian.6
D. Tujuan Organisasi
Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah
waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan
meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat
persatuan dalam perbedaan.
2. Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang
bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas. Hal ini terbukti
dengan lahirnya Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernuansa
NU.
6
Aggaran Dasar NU pasal 4
3. Di bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat
serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan
kemanusiaan.
4. Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan
untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan
berkembangnya ekonomi rakyat. Hal ini ditandai dengan lahirnya
BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti
membantu masyarakat.
5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat
luas. NU berusaha mengabdi dan menjadi yang terbaik bagi
masyarakat.
PR NU Kelurahan Mayangan :
a. Rais Syuriah : KH. M. Tohir
b. Tanfidziyah : Ust. Ahmad Fauzi
7
http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama
Untuk Pusat, Wilayah, Cabang, dan Majelis Wakil Cabang,
setiap kepengurusan terdiri dari:
1. Mustasyar (Penasihat)
2. Syuriyah (Pimpinan tertinggi)
3. Tanfidziyah (Pelaksana Harian)
F. Lembaga-lembaga NU
Merupakan pelaksana kebijakan NU yang berkaitan dengan
suatu bidang tertentu. Lembaga ini meliputi:
1. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)
2. Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU)
3. Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama ( LPKNU )
4. Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU)
5. Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU)
6. Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI)* (Indonesia)Lembaga Rabithah
Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama- Asosiasi Pesantren
Nahdlatul Ulama
7. Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU)
8. Lembaga Takmir Masjid (LTM)
9. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia NU
10. Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (SARBUMUSI)
11. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH)
12. Lajnah Bahtsul Masail (LBM-NU)
13. Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU)
14. Lembaga Badan Halal Nahdlatul Ulama (LBHNU)
G. Lajnah NU
Merupakan pelaksana program Nahdlatul Ulama (NU) yang
memerlukan penanganan khusus. Lajnah ini meliputi:
1. Lajnah Falakiyah (LF-NU)
2. Lajnah Ta'lif wan Nasyr (LTN-NU)
3. Lajnah Auqaf (LA-NU)
4. Lajnah Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Lazis NU)
H. Badan Otonom NU
Merupakan pelaksana kebijakan NU yang berkaitan dengan
kelompok masyarakat tertentu. Badan Otonom ini meliputi:
1. Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah
2. Muslimat Nahdlatul Ulama
3. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
4. Fatayat Nahdlatul Ulama
5. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
6. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)
7. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)
8. Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (PSNU Pagar Nusa)
9. Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz (JQH)
10. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU)
MATERI
Ke IPNU an
(Menumbuhkan Semangat Berorganisasi Pelajar NU)
AZAZ
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara IPNU berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradap, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat / kebijaksanan dalam
permusyawatan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.8
Sifat IPNU
Keterpelajran
Kekeluargaan
Kekaderan
Kemasyarakatan
Keagamaan
Fungsi IPNU
1. Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dan kepelajaran.
2. Wadah kaderisasipelajar untuk mempersiapkan kader-kader penerus
Nahlatul Ulama dan Pemimpin Bangsa.
3. Wadah penguatan pelajar dan melaksanakan dan mengembangkan Islam
Ahlussunnah Wal Jamaah untuk melanjutkan semangat jiwa dan nilai-
nilai Nahdliyah.
4. Wadah komunikasi pelajar untuk memperkokoh ukhuwah Nahdliyah,
Islamiyyah, Insaniyyah, dan Wathoniyyah.9
Visi IPNU
Terwujudnya pelajar-pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT,
berakhlakul Karimah, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki
kesadaran dan tanggungjawab terhadap terwujudnya tatanan masyarakat
yang berkeadilan dan demokratis atas dasar ajaan Islam Ahlussunnah wal
Jamaah.
Misi IPNU
1. Mendorong para pelajar bangsa untuk taat (patuh) dalam menjalankan
perintah dan menjauhi segala larangan yang termaktub dalam ajaran
Islam
2. Membentuk karakter para pelajar bangsa yang santun dalam bertindak,
jujur dalam berprilaku, jernih dan obyektif dalam berfikir, serta memiliki
ide/gagasan yang inovatif.
3. Mendorong pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai media pengembangan potensi dan peningkatan SDM
pelajar.
4. Mewujudkan kader pemimpin bangsa yang profesional, jujur dan
bertanggung jawab yang dilandasi oleh spirit nilai ajaran Islam
ahlussunah wal jamaah.
Keanggotaan
Anggota IPNU adalah para pelajar, santri dan remaja putri yang telah
berumur 13 s/d 24 tahun.
Jenis-jenis Kaderisasi
Kaderisasi Formal dilakukan melalui pelatihan-pelatihan kader berjenjang
yang bersifat formal dan baku, serta pelatihan pengembangan kader lainnya.
a. Masa Kesetiaan Anggota ( MAKESTA )
b. Latihan Kader Muda ( LAKMUD )
c. Latihan Kader Utama ( LAKUT )
d. Latihan Instruktur (LATIN)
e. Latihan Instruktur Nasional (LATINAS)
Kaderisasi Non-formal dilakukan melalui pelatihan-pelatihan khusus
pendampingan dan praktek lapangan.
a. Pelatihan Administrasi
b. Pendidikan dan Latihan Utama (DIKLATAMA)
c. Pelatihan Tertib Lalu Lintas (TIBLANTAS)
Kaderisasi Informal dilakukan langsung melalui kepengurusan organisasi,
kepanitiaan dan keterlibatan dalam kehidupan nyata di tengah masyarakat.
MATERI IPPNU
(Menumbuhkan Jiwa semangat Ber-IPPNU)
10
PO IPNU, Hal 130
Timur. Selanjutnya di sepakati dalam pertemuan tersebut bahwa peserta
putri yang akan hadir dalam kongres di Malang dinamakan IPNU putri
Dalam suasana kongres ternyata keberadaan IPNU putri nampaknya
masih diperdebatkan secara alot.Semula direncanakan secara Administratif
hanya menjadi departemen didalam tubuh organisasi IPNU. Sementara hasil
negosiasi dengan pengurus teras PP IPNU telah membentuk semacam kesan
eksklusivitas IPNU hanya untuk pelajar putra. Melihat hasil tersebut maka
pada hari kedua kongres, peserta putri yang hanya diwakili lima daerah
yaitu: (Kediri, Yogyakarta, Surakarta, Malang dan Lumajang) melakukan
konsultasi dengan dua jajaran di pengurus teras Badan Otonom NU yang
menangani pembinaan organisasi pelajar yaitu PB Ma arif (saat itu dipimpin
oleh KH Syukri Ghozali) dan ketua PP Muslimat NU (Mahmudah Mawardi).
Maka dari pembicaraan selama beberapa hari tersebut telah membuat
keputusan sebagai berikut:
1. Tanggal 28 Pebruari 5 Maret 1955 terbentuknya IPNU putri di Malang.
2. Pembentukan Organisasi Putri secara organisatoris dan secara
administratif terpisah IPNU.
3. Tanggal 08 Rajab 1374 H / 02 Maret 1955 dideklarasikan sebagai hari
kelahiran IPNU putri.
4. Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan cabang
selanjutnya ditetapkan sebagai ketua yaitu UMROH MAHFUDHOH dan
sekretarisnya SYAMSIYAH MUTHOLIB.
5. PP IPNU putri berkedudukan di Surakarta Jawa Tengah.
6. Memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi dan pendirian IPNU
putri kepada PB Ma,arif NU menyetujui dengan merubah nama IPNU
putri menjadi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).
KEANGGOTAAN
Anggota IPPNU adalah pelajar putri Islam yang berusia 12-27
tahun. Anggota IPPNU terdiri dari anggota biasa dan anggota istimewa.
Anggota biasa IPPNU adalah pelajar putri Nahdlatul Ulama, berusia
1227 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah menengah
atau perguruan tinggi, pondok pesantren atau sederajat dan menyetujui
Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga IPPNU. Anggota istimewa
IPPNU adalah alumni pengurus IPPNU dan orang yang dianggap pernah
berjasa terhadap organisasi.
JENJANG PENGKADERAN
1. Masa Kesetiaan Anggota ( MAKESTA )
2. Latihan Kader Muda ( LAKMUD )
3. Latihan Kader Utama ( LAKUT )
CITRA DIRI IPPNU
Visi & Misi IPPNU
Visi IPPNU
terbentuknya kesempurnaan Pelajar Putri Indonesia yang
bertanggungjawab atas terlaksananya Syariat Islam Ahlussunnah Wal
Jamaah an-Nahdliyyah dan berkomitmen terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Misi IPPNU
1. Membangun kader NU yang berkualitas, berakhlaqul karimah,
bersikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
2. Mengembangkan wacana dan kualitas sumber daya kader menuju
tercapainya kesetaraan gender
3. Membentuk kader yang dinamis, kreatif dan inovatif,
BERPERILAKU ASWAJA:
1. Landasan Agama (ucapan, perbuatan sesuai dengan Al-Qur’an
hadist, ijma’ dan qiyas)
2. Nilai-nilai agama
- tawassuth dan Itidal
- tawazzun (seimbang)
- tasammuh (toleran)
- Amar ma’ruf nahi mungkar
AKIDAH IPPNU
beraqidah Islam menurut faham ahlusunnah wal jamaah dan
mengikuti salah satu madzhab: Hanafi, Maliki, SyafiI, dan Hambali
SIFAT IPPNU
organisasi yang kepelajaran, kemasyarakatan, dan keagamaan yang
bersifat nirlaba
FUNGSI IPPNU
1. Wadah berhimpun pelajar putri Nahdlatul Ulama untuk
melanjutkan nilai-nilai dan cita-cita perjuangan NU.
2. Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi pelajar putri NU untuk
menggalang Ukhuwah Islamiah dan mengembangkan syiar Islam
ahlusunnah wal jamaah.
3. Wadah kaderisasi NU pada bazis pelajar putri untuk
mempersiapkan kader-kader bangsa.
Lambang organisasi
1. Lambang organisasi berbentuk segitiga sama kaki
dengan ukuran alas sama dengan tinggi;
2. Warna dasar hijau dikelilingi garis warna
kuning yang kedua tepinya diapit oleh warna
putih;
3. Isi lambang: bintang sembilan (satu terletak
diatas, empat buah menurun disisi kanan, empat
buah lainnya menurun disisi kiri berwarna
kuning), dua kitab dan dua bulu angsa bersilang
untuk ujung mata pena berwarna putih serta dua
kuncup bunga melati putih di kedua sudut bawah
lambang;
4. Tulisan IPPNU dengan lima titik di belakang
huruf berwarna putih berada di bawah bulu
angsa dan di antara dua kuncup bunga melati
putih.
Arti lambang:
Warna hijau : keberanian, kesuburan serta dinamis;
Warna putih : kesucian, kejernihan serta kebersihan;
Warna kuning : hikmah yang tinggi/kejayaan;
Segitiga : iman, islam dan ihsan;
Dua buah garis tepi mengapit warna kuning : dua kalimat syahadat
Sembilan bintang : keluarga NU, yang diartikan; Nabi Muhammad
saw, 4 bintang sebelah kanan (khulafaur rosyidin),
4 bintang sebelah kiri (4 imam madzhab).
Dua kitab : al qur’an dan hadits;
Dua bulu bersilang : aktif menulis dan membaca untuk menambah
wacana berpikir;
Dua bunga melati : perempuan yang dengan kebersihan pikiran dan
kesucian hatinya memadukan dua unsur ilmu
pengetahuan umum dan agama.
Lima titik diantara I.P.P.N.U : rukun islam
2. LKPP
LKPP (Lembaga Konseling Pelajar Putri) merupkan salah satu lembaga
IPPNU.
a. Status dan Kedudukan
1. Semi otonom.
2. Pelaksana program khusus LKPP
b. Hak dan Wewenang
1. Menyusun dan menetapkan tata kerja lembaga Konseling
Pelajar/mahasiswa Putri bersama Ketua.
2. Membuat program kerja pengembangan lembaga Konseling
Pelajar/mahasiswa Putri bersama Ketua.
3. Mengeluarkan surat-surat yang berkaitan dengan kegiatan
lembaga Konseling Pelajar/mahasiswa Putri dengan
sepengetahuan Ketua.
c. Tugas dan Kewajiban
1. Melaksanakan program-program khusus lembaga Konseling
Pelajar/mahasiswa Putri selama masa bakti.
2. Membentuk jaringan kerja dengan lembaga atau instansi lain
yang bersifat lintas sektoral untuk mewujudkan terlaksananya
program lembaga Konseling Pelajar/mahasiswa Putri.
3. Dalam menjalankan tugasnya, Ketua lembaga Konseling
Pelajar/mahasiswa Putri bertanggung jawab kepada Ketua.
3. Lembaga Ekonomi dan Kewirausahaan
Status dan Kedudukan
Pelaksana program-program bidang ekonomi dan kewirausahaan.
Hak dan Wewenang
1. Merumuskann langkah-langkah operasional program dan
pengembangannya sesuai dengan departemennya.
2. Menyusun dan mengembangkan program kerja formal dan
informal yang sesuai dan menyentuh pada kebutuhan organisasi
secara berkala selama masa bakti.
3. Menyusun dan mengembangkan alternatif program Ekonomi
dan Kewirausahaan baik secara formal maupun informal yang
lebih menyentuh dan terarah pada kebutuhan organisasi secara
berkala selama masa bakti.
c. Tugas dan Kewajiban
- Melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan.
- Memberikan laporan atas kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan, dihadapan rapat pleno.
- Dalam menjalankantugasnya, bertanggung jawab kepada
ketua.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang dalam
kehidupannya selalu membutuhkan hubungan dan kerja sama dengan orang
lain. Dan ia tidak mungkin hidup tanpa adanya kerjasama dengan sesamanya
dalam memenuhi kebutuhannya. Bahkan sebagian besar kebutuhan manusia
dapat dicapai apabila ia berhubungan dengan orang lain. Oleh karena itu
manusia dalam hidupnya tidak hanya membutuhkan hidup bersama. Akan
tetapi mereka juga perlu mengatur hidup bersama, dikarnakan adanya
kepentingan dan tujuan bersama. Dengan kata lain manusia dalam hidupnya
selalu BERORGANISASI.
PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi berasal dari istilah Yunani ORGANON dan istilah latin
ORGANUM, yang berarti : alat, bagian, anggota atau badan. Dengan
demikian Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia yang
bekerjasama secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Lazim pula
disebut jamiyah, Ikatan, Pergerakan dan lain-lain.
Tanpa mendefinisikan apa itu organisasi, beberapa penulis
mengemukakan ada tiga ciri dari suatu organisasi, yaitu :
- Adanya sekelompok manusia
- Terjadinya kerja sama yang harmonis
- Adanya pencapaian tujuan bersama
MANFAAT ORGANISASI
Manfaat organisasi dapat dibagi menjadi dua :
a. Manfaat Individu
- Bertambah luasnya hubungan dan wawasan
- Melatih diri untuk hidup disiplin dan tanggung jawab
- Melatih diri untuk hidup bermasyarakat secara tidak kaku
- Meningkatkan dan mengambangkan potensi diri
- Mengerti kondisi dan perkembangan yang terjadi di tengah kehidupa
masyarakat secara langsung
- Menambah kecakapan dalam mengatasi dan menyelesaikan segala
permasalahan
b. Manfaat Kolektif
- Tersalurkannya potensi seluruh anggota, sehingga menjadi sesuatu
kekuatan yang kokoh dan berwibawa
- Terpeliharanya ukhuwah / persatuan
- Terciptanya efisiensi dalam kerja sehingga banyak yang dapat di
perbuat secara efektif
- Terwujudnya keserasian, keharmonisan, kemajuan, kemakmuran,
dan kesejahteraan
MACAM-MACAM ORGANISASI
Dalam kehidupan dan dengan sifat kekhususannya masing-masing,
maka terdapat beberapa macam organisasi :
a. Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS), seperti : IPNU, IPPNU, GP ANSOR
b. Organisasi Politik (ORPOL) seperti : PPP, PKB, PDI, GOLKAR
c. Organisasi Profesional (ORPROF) seperti : IDI, PERGUNU
UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Agar sebuah organisasi berjalan dengan baik, maka harus terdapat beberapa
unsur penting di dalamnya. Berikut ini adalah unsur-unsur organisasi secara
umum:
a. Personil (Man)
Ini adalah unsur terpenting di dalam sebuah organisasi dimana
masing-masing personil memiliki tingkatan dan fungsi tersendiri.
b. Kerjasama (Team Work)
Organisasi hanya bisa mencapai tujuan bersama bila para anggotanya
melakukan tugas dan tanggungjawab secara bersama-sama.
c. Tujuan Bersama
Ini adalah sasaran yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi, baik
dari sisi prosedur, program, pola, hingga hasil akhir dari pekerjaan
organisasi tersebut.
d. Peralatan (Equipment)
Untuk mencapai tujuan diperlukan sarana dan prasanan berupa
kelengkapan sebuah organisasi, seperti; kantor/gedung, material,
uang, sumber daya manusia, dan lainnya.
e. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh pada sebuah organisasi.
Misalnya sosial budaya, kebijakan, anggaran, peraturan, dan kondisi
ekonomi.
f. Sumber Daya Alam
Selain lingkungan, sumber daya alam juga merupakan unsur penting
yang harus terpenuhi agar organisasi berjalan dengan baik. Beberapa
contohnya adalah; air, keadaan iklim, kondisi tanah, cuaca, flora dan
fauna.
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Agar perjalanan sebuah organisasi berjalan dengan baik, maka
diperlukan adanya prinsip-prinsip organisasi, yaitu :
a. Adanya perumusan tujuan yang jelas
b. Adanya pembagian kerja
c. Adanya pemisahan pekerja / departementasi
d. Adanya pelimpahan wewenang
e. Adanya pengawasan secara hirarachis
f. Adanya kesatuan komando/perintah dan tanggung jawab
g. Adanya koordinasi agar berjalan dengan selaras.
TERBENTUKNYA SEBUAH ORGANISASI
Organisasi terbentuknya karena terdorong oleh persamaan-
persamaan yang dimiliki oleh para anggota, diantaranya yang dominan
adalah persamaan fungsi, agama, kepentingan, pandangan dan tujuan.
PENUTUP
Eksistensi organisasi sangat ditentukan oleh para anggotanya. Oleh
karena itu seluruh anggota yang ada di dalamnya mesti dan harus
melibatkan diri secara aktif dan terus menerus. Apalagi IPNU IPPNU salah
satu badan otonom NU. Sudah barang tentu kita sebagai anggotanya selalu
berusaha untuk tegak dan berlakunya ajaran Islam ala Ahlus Sunnah Wal
Jamaah dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat indonesia tercinta ini,
dengan niat mencari ridlo Allah SWT.
MATERI
Ke-INDONESIA-an
(Menumbuhkan Rasa Nasionalisme Dalam Diri Pelajar)
A. Sejarah Umum
I. Latar Belakang Sebelum Kemerdekaan Indonesia
Pada pembahasan berikutnya akan dijelaskan mengenai sejarah
singkat sebelum kemerdekaan Indonesia dengan beberapa penderitaan yang
dialaminya. Perjuangan Bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan
harus melalui beberapa penjajahan oleh bangsa asing.
Setidaknya dalam kisaran waktu tahun 1945-1955 bangsa Indonesia
mencapai puncak perjuangan kemerdekaannya. Sejarah perjuangan
Kemerdekaan Indonesia diawali dengan penjajahan oleh Bangsa Portugis.
Setelah keberhasilan bangsa tersebut dalam menjajah Indonesia, membuat
beberapa pihak bangsa Eropa lainnya ikut terdorong untuk menjajah
Indonesia dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Setelah berjuang melawan penjajahan kedua bangsa tersebut,
selanjutnya tiba pada perjuangan untuk melawan penjajahan bangsa
Belanda. Pada tahun 1602 Belanda berhasil mendirikan Verenigde
Oostindische Compagnie (VOC) dengan tujuan untuk menguasai pasar
rempah-rempah Indonesia.
Belanda berhasil menjajah Indonesia sekitar 3,5 Abad. Kemudian
datanglah Bangsa Jepang untuk menggantikan penjajahan Bangsa Belanda
dengan sebuah perjanjian Belanda menyerah tanpa syarat kepada
Jepang.Padamulanya, kedatangan mereka mendapat sambutan baik dari
warga Indonesia, namun kenyataannya mereka memperlakukan Indonesia
sama halnya dengan Belanda.
Perjuangan kemerdekaan Indonesia sampai pada terbentuknya
BPUPKI oleh Jepang. Badan tersebut dibentuk dengan tujuan untuk
mempersiapkan usaha-usaha dalam rangka untuk meraih kemerdekaan
negara Indonesia. Namun tak lama, badan tersebut digantikan oleh PPKI
sebagai Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa-Peristiwa Penting Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tentunya tidak diperoleh
dengan cara yang mudah. Banyak peristiwa-peristiwa penting yang menjadi
sejarah kemerdekaan Indonesia.
Dengan kata lain, mungkin kemerdekaan Indonesia tidak akan
tercapai apabila beberapa peristiwa tersebut tidakterjadi. Berikut beberapa
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi hingga terjadinya kemerdekaan
Indonesia.
11
Resolusi Jihad NU, Hal 54-55
MARS IPNU MARS IPPNU
Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah duimu
CATATAN
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________