Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang Terhormat ..

Yang Terhormat ..

Dan teman-teman yang diberkati oleh Allah

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kita semua keselamatan dan berkat dalam hidup. Tuhan
yang menciptakan firman ini.

Tidak lupa untuk sholawat dan salam kepada nabi Muhammad tercinta melihat yang benar-benar
dicintai oleh ALLAH SWT dan menyelamatkan kehidupan manusia dari kehancuran di keselamatan,
itulah jalan yang benar ALLAH SWT.

Dalam kesempatan ini, saya berterima kasih karena sudah diberi untuk berbicara di depan penonton.
Sekarang, saya ingin berbicara tentang resolusi NU jihad dan kebangkitan rakyat indonesia.

Ladies and Gentleman,

Kita sebagai pelajar NU tentunya tahu bahwa resolusi jihad menyatakan perjuangan untuk merdeka
adalah perang suci. Resolusi jihad NU meminta pemerintah Indonesia supaya menentukan suatu sikap
dan tindakan nyata serta sepada dengan usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan dan
agama serta negara, khususnya pihak belanda dan kaki tangannya. Sebab-sebab munculnya resolusi
jihad tidak dapat dipisahkan dari peristiwa-peristiwa sejarah sebelumnya. Mulai dari peristiwa
perobekan bendera Belanda, hingga peristiwa perebutan senjata tentara Jepang. Kondisi ini pun kian
memanas dan mendorong Presiden Soekarno berkonsultasi pada KH Hasyim Asy'ari, menanyakan
hukum mempertahankan kemerdekaan.

KH Hasyim Asy'ari menyatakan umat Islam harus melakukan pembelaan terhadap tanah air dari
ancaman asing. Kemudian, pada 21-22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari berinsiatif melakukan rapat
konsul NU se-Jawa dan Madura. Kesepakatan mereka melahirkan resolusi yang diberi nama Resolusi
Jihad. Resolusi Jihad NU dipelopori oleh K.H. Hasyim Asyari karena melihat kemungkinan bahwa
perjuangan kemerdekaan masih belum berakhir. Hal ini disebabkan kedatangan pimpinan Brigadir
Jenderal Mallaby, yang merupakan buah dari rencana Agresi Militer II Belanda.

Sebelumnya, Nahdhatul Ulama sudah memiliki milisi yang sempat dilatih secara militer oleh Jepang.
Nama organisasi itu adalah Laskar Hizbullah, yang turut dikobarkan semangatnya. Bagi Nahdlatul ulama,
baik Belanda maupun Jepang telah berbuat kezaliman di Indonesia. Kiai Hasyim Asy'ari berkata "Tidak
akan tercapai kemuliaan Islam dan kebangkitan syariatnya di dalam negeri-negeri jajahan," Jadi syarat
tegaknya syariat Islam adalah kemerdekaan dari penjajah asing. Eksistensi penjajah dianggap Kiai
Hasyim akan menyulitkan penegakan syariat Islam.
Ladies and gentleman

Pada zamam dulu orang-orang Pesantren yang mulanya bertujuan untuk belajar ilmu agama, dalam
perkembangannya diajarkan nilai-nilai nasionalisme untuk berkhidmat kepada bangsa dan negara.
Karena itulah, persantren kemudian menjadi wadah untuk melatih kesadaran kolektif untuk
membangun cita-cita persatuan umat dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Sebagaimana bunyi fatwa jihad bahwa berperang menolak dan melawan penjajah itu fardu ain, harus
dikerjakan tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata atau tidak. Bagi yang
berada di luar jarak lingkaran tadi, kewajiban itu jadi fardu kifayah, yang cukup dikerjakan sebagian
orang Islam saja. Resolusi Jihad NU lantas melahirkan spirit perlawanan yang menggerakkan semangat
"kaum bersarung" untuk terjun berpartisipasi angkat senjata melawan penjajah.

Menurut KH. Hasyim Asy’ari, jihad merupakan satu amalan besar dan penting dalam Islam dengan
keutamaannya yang sangat banyak sekali, tentunya menjadi kewajiban seorang muslim untuk
melaksanakanya bila suatu saat diserang oleh orang kafir. Oleh karena itu menurut KH. Hasyim Asy’ari
dalam konteks melawan penjajah Belanda, memberikan fatwa jihad mempertahankan tanah air
Indonesia hukumnya wajib atas seluruh orang yang berada di wilayah negara Indonesia.

Namun, di zaman sekarang, kita sebagai santri sekaligus warga negara Indonesia tidak lagi berperang
atau berjihad dengan mengangkat senjata, melainkan dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
yang merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia karena negara ini tidak hanya terdiri atas satu
golongan suku, ras, dan agama, tetapi banyak sekali golongan yang ada di tanah air kita tercinta.

Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika mari kita perkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai
generasi muda kita memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Posisi kita sebagai generasi penerus menuntut perilaku yang mampu mendukung persatuan dan
kesatuan. Kita harus mampu menunjukkan peran yang positif sebagai santri yang memiliki tanggung
jawab moral untuk kejayaan bangsa pada masa depan.

Peringatan resolusi jihad menjadi momentum kebangkitan gerakan rakyat Indonesia dalam membangun
kehidupan yang lebih beradab, demokratis dan berperikemanusiaan serta melawan pihak-pihak yang
berupaya menggerogoti keutuhan NKRI. Nahdlatul ulama menyebut bahwa umat dan ulama di banyak
tempat punya hasrat besar untuk menegakkan agama Islam dan mempertahankan kedaulatan Republik
Indonesia. Niat itu tertuang dalam pertimbangan Resolusi Jihad bahwa mempertahankan dan
menegakkan Negara Republik Indonesia menurut hukum Agama Islam, termasuk sebagai satu
kewadjiban bagi setiap orang Islam.

Lewat Resolusi Jihad, kaum santri memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia
supaja menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sebadan terhadap usaha-usaha yang akan
membahayakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia.

Bukan zamannya lagi bermalas-malasan dan melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji apalagi
melakukan tawuran. Sebagai pelajar Nahdlatul ulama mari bersungguh-sungguh memanfaatkan
kesempatan untuk menempa diri menjadi pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif,
percaya diri, inovatif, dan memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat pengabdian terhadap
masyarakat, bangsa dan negara yang tinggi. Semoga negara Indonesia tercinta ini senantiasa terjaga
kesatuan dan persatuannya.

Ladies and Gentleman

This is the end of my speech. I hope we can take a good lesson from what I deliver today. I ask
forgiveness for any words and behave which are not supposed to be. Thank you for your kind attention.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa