Anda di halaman 1dari 5

PERAN SANTRI DAN KIAI

DALAM PELAKSANAAN RESOLUSI JIHAD

PENDAHULUAN
Santri adalah sebutan bagi seseorang yang menuntut ilmu di pondok pesantren, sama
halnya seperti seorang siswa yang mencari ilmu disekolah. Namun perbedaannya
terletak dari segi ilmu yang dia pelajari dan bagaimana dia memperolehnya. Sedangkan
Kiai dalam masyarakat Jawa merupakan sebutan bagi seseorang yang sangat dihormati
dan disegani.
Hubungan kiai dan santri merupakan hubungan yang sama halnya seperti hubungan
antara siswa dan guru. Namun kedua hal tersebut berbeda dari setiap aspek,
bahwasannya hubungan antara siswa dan guru biasanya hanya hubungan sebatas
mengajar saja, sedangkan kiai dan santri merupakan hubungan yang sama dekatnya
seperti hubungan anak dan orang tua.
Resolusi jihad merupakan pernyataan yang menyatakan, bahwa setiap umat muslim
yang berjuang bersama untuk mempertahankan negara dan ikut berperang itu adalah
salah satu perbuatan jihad. Resolusi jihad ini ditetapkan sebagai persiapan rakyat untuk
menolak kembali penduduk Belanda yang bergabung dalam NICA.
Tentunya saat kalian belajar disekolah, kalian banyak diperkenalkan dengan pahlawan-
pahlawan yang berperan penting dalam kemerdekan negara Indonesia. Sebenarnya
sejarah-sejarah yang kalian ketahui tidak banyak menceritakan kontribusi kiai dan santri
dalam kemerdekaan indonesia. Padahal sebenarnya kiai dan santri sangat berperan
penting dalam kemerdekaan Indonesia.
Semakin bertambahnya tahun ternyata orang-orang melupakan, bahkan mungkin
sebagian tidak mengetahui sejarah tentang kemerdekaan Indonesia. Ada kata pepatah
yang mengatakan Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah ( JASMERAH ), yang
memiliki arti seharusnya kita sebagai generasi baru harus mengetahui dan mengenang
jasa para pahlawan terdahulu karena itu penting.
Memang pada kenyataannya tidak banyak diketahui dalam sejarah bahwa santri dan kiai
telah memegang peranan penting dalam usaha memerdekakan negara Republik
Indonesia. Untuk contoh yang lebih mudahnya kalian dapat melihat dalam sebuah flim
yang berjudul sang Kiai, karena flim tersebut menceritakan kisah nyata mengenai
perjuangan para Kiai dan Santri dalam usaha memperjuangkan Negara Indonesia.
URAIAN
Bagi kalian yang pernah menonton flim sang kiai, kalian pasti sudah mengerti dan
paham tentang betapa pentingnya kontribusi yang dilakukan oleh para kiai dan santri
untuk memerdekakan negara Indonesia ini, lalu kalian pasti sudah menegetahui siapa
sajakah kiai yang berperan penting dalam resolusi jihad tersebut.
Sang kiai merupakan flim yang dirilis pada tahun 2013,yang mana naskah flim ini
ditulis oleh Anggoro. Flim ini menceritakan awal mula kedatangan jepang ke Indonesia,
yang mana kedatangan mereka pada saat itu disambut dengan antusiasme dan
kebahagiaan karena dianggap sudah membantu mereka dari penjajahan belanda.
Namun, lama kelamaan jepang mulai memperlihatkan sifat asli mereka yang ingin
menguasai Indonesia.
Salah satu cara Jepang menarik simpati masyarakat pribumi pada saat itu ialah dengan
mendekati dan memanfaatkan para pemuka agama, yang pada saat itu para pemuka
agama sangat disegani dan dihormati, terutama tokoh besar agama pada saat itu ialah
K.H.Hasyim Asy-Ari beliau juga dikenal sebagai pendiri Pondok pesantren Tebu Ireng
dan organisasi Nahdhatul Ulama.
Semakin lama setelah kedatangan jepang, masyarakat pribumi diperlakukan seperti
budak yang harus selalu mengikuti perintah apapun yang dikatakan oleh orang-orang
jepang. Hal inipun membuat masyarakat pribumi semakin tercekik kedalam kemiskinan.
Hingga suatu hari orang-orang Jepang datang ke pesantren Tebu ireng untuk
menangkap K.H.Hasyim Asy-Ari, dengan alasan bahwa beliau telah menghasut rakyat.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya kericuhan antara orang-orang Jepang dengan para
santri di pesantren tersebut. Setelah tertangkap beliau dikurung didalam markas Jepang,
beliau juga dipaksa menandatangani perjanjian untuk bersedia melakukan seikere yaitu
upacara yang dilakukan untuk menyembah matahari. Namun beliau dengan keras
menolak hal tersebut.
Setelah mengetahui tempat keberadaan sang Kiai, para santri Tebu ireng berbondong-
bondong mendatangi markas Jepang untuk meminta membebaskan Kiai mereka dengan
cara membaca shalawat didepan gerbang markas Jepang, walaupun sudah berhari-hari
mereka tetap tidak berhenti melakukannya. Bukannya berhenti santri diseluruh
Indonesia ternyata malah ikut berpartisipasi melakukannya. Jepang terdesak dengan apa
yang dilakukan oleh para santri hingga akhirnya mereka memutuskan untuk
memindahkan Kiai ke Mojokerto.
Wahid Hasyim beserta para tokoh agama lainnya akhirnyapun menempuh jalan
diplomasi, yaitu dengan cara berpura-pura mendukung Jepang dan memanfaatkan
fasilitas Jepang. Mereka juga membentuk pembelaan ulama NU yang ditangkap oleh
Jepang. Dengan bantuan A.Hamid Ono para ulamapun dibebaskan.
Pada 7 Desember 1942 di BATAVIA, Jepang mengumpulkan para Kiai Jawa untuk
mendirikan MIAI. Hingga pada Oktober 1943, Jepang membubarkannya dan
mendirikan MASYUMI yang dipimpin oleh K.H.Hasyim Asy-Ari. Jepang meminta
MASYUMI untuk membuat khatbah propaganda dengan memperbanyak hasil bumi
yang disampaikan saat melakukan khatbah shalat jum’at dan menekankannya dengan
ayat Al-Qur’an dan hadits.
Kebijakan tersebut ternyata menuai banyak protes diberbagai kalangan karena mereka
berpendapat seharusnya hasil bumi yang mereka peroleh seharusnya menjadi sumber
hidup mereka bukan menyetorkannya kepada Jepang. KH.Zaenal Mustafa beliau
merupakan salah satu orang yang melakukan protes kepada Jepang, atas apa yang
dilakukannya Jepang memenggal kepalanya didepan umum sebagai peringatan kepada
masyarakat lain untuk tunduk kepada mereka. Karena hal inilah banyak masyarakat
berpendapat bahwa MASYUMI telah berpihak dan tunduk kepada Jepang.
Pernah suatu ketika K.H.Hasyim Asy-Ari ditanya apa hukumnya membela negara dan
melawan penjajah, lalu beliau menjawab ”Hukumnya adalah fardu ain bagi setiap
mukallaf , perang melawan penjajah adalah jihad fisabilillah, oleh karena itu umat islam
yang mati dalam peperangan itu adalah syahid,mereka yang mengkhianati peruangan
umat islam dengan memecah belah persatuan dan menjadi kaki tangan penjajah wajib
hukumnya dibunuh (Hubbul Waton Minal Iman)”
K.H.Hasyim Asy-Ari akhirnya menjalankan rencananya dengan mulai membentuk
pasukan Hisbullah dibawah pimpinan K.H.Abdul Wahab Hasbullah. Yang mana
pasukan ini dibuat secara suka rela tanpa adanya paksaan, terutama para santri diseluruh
pelosok Indonesia ikut berpartisipasi untuk melawan Jepang. Hingga pada 14 Agustus
1945, jepang menyatakan kalah dari sekutu dan keberadaan Jepang semakin melemah.
Rakyat Indonesia semakin Bersatu hingga kemerdekaan dikumandangkan tiga hari
setelahnya, Bung Tomo ikut menyuarakan didepan rakyat Surabaya dengan selalu
menyebut Allah SWT. Flim inipun diakhiri dengan meninggalnya K.H.Hasyim Asy-Ari
Setelah kemerdekaan Indonesia, rupanya pejajah dari negara lain tidak tinggal diam.
Inggris bersekutu dengan NICA ( Netherlands Indies Civil Administration ) untuk
menjajah Indonesia yang tentunya hal tersebut tidak terjadi karena K.H.Hasyim Asy-Ari
Bersama para kiai dan santri diseluruh Jawa dan Madura menyerukan jihad melawan
penjajah, Deklarasi ini terjadi pada tanggal 22 Oktober 1945 sebelum wafatnya
K.H.Hasyim Asy-Ari.
Selanjutnya para kiai dan santri mulai bergerak ke Surabaya sebagai bentuk perlawanan
kepada penjajah. Pada tanggal 24 Oktober Bung Tomo berpidato di radio beliau
berpesan kepada penduduk Surabaya agar jangan berkompromi dengan sekutu yang
akan datang ke Surabaya.
Pada tanggal 27,28,29 Oktober 1945. Kiai, Santri dan penduduk Surabaya menyerang
markas Brigade 49 Mahratta pimpinan brigadier Jenderal Aulbertin Walter Sothern
Mallaby yang pada saat itu beliau berhasil dibunuh. Akibat serangan 3 hari tersebut
terjadilah perang pada tanggal 10 November 1945, perang tersebut terjadi antara
pasukan Inggris dengan masyarakat pribumi, kiai dan santri. Perang tersebut
berlangsung selama 3 minggu yang mana perang ini dicatat sebagai perang terbesar
sepanjang sejarah. Kemudian tanggal 10 Novemeberpun populer disebut sebagai hari
pahlawan.
Tanggal 22 Oktober, tepatnya pada tahun 1945 merupakan hari yang sangat penting dan
bersejarah bagi para santri diseluruh dunia. Hari tersebut merupakan peringatan hari
santri nasional, yang mana tanggal ini disahkan pada tanggal 15 Oktober 2015 pada
masa presiden Joko Widodo. Alasan mengapa hari santri diperingati pada tanggal 22
Oktober, karena tanggal tersebut merujuk pada saat K.H.Hasyim Asy-Ari membacakan
seruan kepada umat manusia untuk berjuang (jihad) melawan sekutu yang ingin
menjajah Indonesia.
Sebenarnya mengapa hari santri dirayakan, agar para santri dan masyarakat mengetahui
dan mengenang perjuangan kiai dan santri terdahulu saat memerdekakan Negara
Indonesia. Fatwa jihad tersebut seketika membakar semangat masyarakat Indonesia
untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah dipromosikan pada tanggal 17 Agustus
1945.Resolusi jihad K.H.Hasyim Asy-Ari mempunyai esensi bahwa mempertahankan
kemerdekaan adalah kewajiban agama.
Ketua umum pengurus Nahdhatul Ulama (PBNU) yakni K.H. Said Aqil Siroj
mengatakan bahwa resolusi jihad adalah bukti bahwa kiai dan santri sangan berperan
penting dalam menegakan kemerekaan Indonesia. Beliau juga berkata yang melatar
belakangi lahirnya hari santri membuat nilai nasionalisme berbasis Ahlu Sunnah Wal
Jamaah, yakni kewajiban mempertahankan kemerdekaan sebagai satu satunya
pemerintahan yang sah.

KESIMPULAN
Kiai dan santri merupakan tokoh pahlawan yang sangat penting dalam memerdekakan
Indonesia. Maka dari itu, seharusnya anak muda zaman sekarang mengetahui sejarah
yang sebenarnya tentang kemerdekaan Indonesia. Karena kita harus selalu mengingat
jasa dari orang - orang yang telah memerdekakan Indonesia. Jika bukan tanpa mereka
bisa jadi saat ini kita masih dijajah.
Sebagai bukti bahwasannya Kiai dan santri sangat berperan penting dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, kita bisa melihat cerita mengharukan dari
sebuah flim yang berjudul Sang Kiai. Dimana flim ini menceritakan bukti nyata
mengenai bagaimana sulitnya masyarakat pribumi pada saat dijadikan budak oleh para
penjajah. Flim ini juga menceritakan bagaimana perjuangan para Kiai dan Santri dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Fahmi firdaus. 2021. "Hari santri nasional"
https://nasional.okezone.com/read/2021/10/22/337/2489908/hari-santri-nasional-
resolusi-jihad-dan-peran-kh-hasyim-asy-ari-pertahankan-kemerdekaan, diakses pada 14
Oktober 2022 pukul 20:17

2020 "resensi flim santri" https://pers-upn.com/2020/08/20/resensi-film-sang-kiai-2013/


diakses pada 15 Oktober 2022 pukul 20:40

Nuriel Shiami Indiraphasa. 2021. "Resolusi jihad, bukti peran kiai dan santri tegakan
kemerdekaan" https://www.nu.or.id/nasional/resolusi-jihad-bukti-peran-kiai-dan-santri-
tegakkan-kemerdekaan-WTInw, diakses pada 15 0ktober 2022 pukul 21:20

Sang kiai directed by Anggoro Ikranagara


Performance by Agus Kuncoro, Christine Hakim, Adipati Dolken
Rapy Films, 2013.(Sang Kiai)

Anda mungkin juga menyukai