Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME FILM SANG KIAI

UNHAN 2020
Nama : I Putu Astika, ST
NIM : 120200103012
Pangkat/NRP : Mayor Chb / 11020009710575

Film ini berkisah tentang perjuangan bangsa Indonesia ketika dijajah oleh
Jepang. Pendudukan Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda. Jepang melarang
pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat
Indonesia untuk melakukan Sekerei (menghormat kepada Matahari).
Suasana pondok pesantren yang begitu khas seakan berubah menjadi suasana
yang sangat menegangkan dan menakutkan ketika pasukan jepang menyerbu beserta
senjatanya yang kapanpun mereka mau menembaknya maka para santri akan mati
seketika. Mereka pun nyaris membakar para santri. Suasana haru semakin terasa.
Alasan pasukan jepang ke pondok pesantren Tebuireng adalah tidak lain tidak bukan
untuk membawa KH. Hasyim Asyari. Pada masa ini banyak terjadi penangkapan para
Kyai dikarenakan terjadinya penolakan masyarakat Islam dengan “Sikerei”.Sikerei
merupakan upacara tentara jepang untuk menyembah dewa matahari yang disimbolkan
dengan menundukkan badan meyerupai gerakan ruku’.
Singkat cerita KH. Hasyim Asyari dibawa oleh pasukan jepang, setibanya di
kediaman jepang, KH. Hasyim Asyari diminta menandatangani dan diminta melakukan
sikerei. Akan tetpi beliau tidak mau menandatanganinya dan tidak mau melakukan
sikerei. Dan inilah awal penyiksaan KH Hasyim Asyari. beliau disiksa hingga tangannya
berdarah. KH Wahid Hasyim, salah satu putra beliau mencari jalan diplomasi untuk
membebaskan KH Hasyim Asyari. Berbeda dengan Harun, salah satu santri KH Hasyim
Asyari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Harun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH
Hasyim Asyari. Tetapi harun salah karena cara tersebut malah menambah korban
berjatuhan. Kemudian Hadratussyaikh dipindahkan dari Jombang ke Mojokerto.
Setelah dipindahkan ke mojokerto, Wahid Hasyim dan KH. Wahab Chasbullah
melakukan jalan damai dengan perundingan melalui jalur diplomasi. Beliau berdua
mendatangi tentara jepang serta para pemimpinnya, dan akhirnya jepang pun melunak
setelah mendapatkan penjelasan oleh masyarakat pribumi yang bekerja kepada jepang
bahwa masyarakat Indonesia sangat kuat ikatan persaudaraannya dengan dilandasi
dengan agama Islam. Akhirnya jepang pun melepaskan Haddratussyaikh beserta para
‘ulama lainnya dari dalam penjara.
Hasil dari pertemuan itu Wahid Hasyim dan KH. Wahab mengubah perubahan
strategi politik untuk berpura-pura bekerja sama dengan jepang, memanfaatkan fasilitas
jepang untuk persiapan kemerdekaan dan dibentuknya panitia pembelaan terhadap
ulama-ulama NU.Ternyata perjuangan melawan Jepang tidak berakhir sampai disini.
Jepang memaksa rakyat Indonesia untuk melimpahkan hasil bumi. Jepang
menggunakan Masyumi yang diketuai KH. Hasyim Asy'ari untuk menggalakkan
bercocok tanam. Bahkan seruan itu terselip di ceramah sholat Jum'at.. Harun melihat
masalah ini secara harfiah dan merasa bahwa KH. Hasyim Asy'ari mendukung Jepang,
hingga ia memutuskan untuk pergi dari pesantren.
Kebijakan Jepang untuk melipatgandakan hasil pertanian pun mulai menuai
protes dari masyarakat Indonesia. Beberapa pergolakanpun terjadi, salah satunya di
daerah Sukamanah, Jawa Barat. Pergolakan ini dipimpin oleh KH. Zaenal Mustafa yang
penentang kebijakan tanam paksa ini. Sikap Masyumi seakan-akan diam menuai
pertanyaan dari masyarakat. Hingga kemudian KH. Zaenal Mustafa dihukum penggal
oleh Jepang di pesisir Ancol.
Tahun 1945, Jepang mendapatkan tekanan dan serangan oleh tentara Sekutu
sehingga kemudian Jepang mengalami kekalahan dan pasukannya mulai melemah.
Kemudian Jepang meminta kepada Masyumi untuk mengadakan pelatihan wajib militer
kepada seluruh Muslim Indonesia melalui Hadratussyaikh. Akan tetapi, Hadratussyaikh
menolaknya karena mayoritas masyarakat Indonesia pasti tidak mau untuk melawan
tentara sekutu di wiliayah Burma. Beliau kemudian meminta kepada Jepang melatih
masyarakat Indonesia untuk membentuk tentara Laskar Hisbullah untuk
mempersiapkan kemerdekaan. Hingga kemudian pada tanggal 11 Agustus 1945,
Perdana Menteri Jepang, PM Kaiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia dan
mengundang Soekarno sebagai utusan yang menerima pernyataan kemerdekaan
Indonesia tersebut.
Soekarno melalui utusannya meminta pernyataan membela tanah air kepada
Hadratussyaikh untuk melawan penjajahan. Utusan Soekarno menyampaikan
“bagaimana hukumnya membela tanah air bagi masyarakat Indonesia tanpa
kepentingan golongan dan agama apapun?” Utusan Soekarno ini sempat mengulangi
pertanyaan tersebut sampai beberapa kali. Kemudian Hadratussyaikh menjawab bahwa
“Hukum membela tanah air adalah wajib bagi setiap Muslim”. Hal ini bisa diartikan
bahwa setiap umat Islam wajib memperjuangkan tanah airnya demi kemuliaan Islam.
Pergolakan pun berlanjut, Kemerdekaan pun dikumandangkan pada tanggal 17
Agustus 1945. Peperangan masih berlanjut dan Jepang pun angkat kaki dari Indonesia

Anda mungkin juga menyukai