Anda di halaman 1dari 2

Organisasi Sosial Kemasyarakatan Bentukan Jepang

1. Gerakan Tiga A

Gerakan Tiga A Dikutip dari Masa Pendudukan Jepang, Gerakan Tiga A (3A) punya
tiga semboyan yakni: Nippon Pelindung Asia Nippon Pemimpin Asia Nippon Cahaya Asia
Gerakan Tiga A didirikan pada tanggal 29 April 1942, tepat dengan Hari Nasional Jepang
yakni kelahiran (Tencosetsu) Kaisar Hirohito. Gerakan ini dipelopori oleh Kepala
Departemen Propaganda (Sendenbu) Jepang, Hitoshi Shimizu. Hitoshi Shimizu menunjuk
tokoh pergerakan nasional, Mr Syamsudin (Raden Sjamsoeddin) sebagai Ketua. Gerakan ini
meliputi berbagai bidang pendidikan. Bidang pendidikan dapat memenuhi sasaran untuk
menampung pemuda-pemuda dalam jumlah besar. Maka pada akhir 1942, Gerakan Tiga A
(3A) dibubarkan

2. PUTERA

Sebagai ganti Gerakan Tiga A yang dibubarkan karena tidak efektif, Jepang
memprakarsai Pusat Tenaga Rakyat atau Putera. Putera dipimpin oleh tokoh nasional yang
kerap dijuluki Empat Serangkai. Empat Serangkai terdiri dari Soekarno, Moh Hatta, KH Mas
Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. Dengan restu Jepang, Putera pun didirikan pada 16 April
1943. Tujuan Putera adalah membangun dan menghidupkan kembali hal-hal yang
dihancurkan Belanda. Jepang menyadari Putera lebih banyak menguntungkan bagi pegerakan
nasional dibanding kepentingan Jepang sendiri. Maka pada 1944, Jepang membubarkan
Putera.

3. Fujinkai

Fujinkai awalnya bagian wanita dari Putera. Setelah Putera dibubarkan, Jepang
mempertahankan bagian wanitanya. Bagian wanita itu dibuat organisasi sendiri pada Agustus
1943 bernama Fujinkai. Selain beranggotakan para ibu, Fujinkai juga punya Bagian Pemudi
yang bernama Josi Saimentai. Anggotanya para gadis yang berusia di atas 15 tahun. Fujinkai
bertugas meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Anggotanya menggelar
kegiatan pendidikan dan kursus-kursus.

4. Jawa Hokokai

Pada 1944, Jepang mulai terhimpit dalam perang melawan negara-negara Barat.
Sebagai pengganti Gerakan Tiga A dan Putera, Jepang membentuk Jawa Hokokai. Dari Masa
Pendudukan Jepang di Indonesia (2019) dijelaskan bahwa Jawa Hokokai atau Himpunan
Kebaktian Jawa pada 8 Januari 1944. Jawa Hokokai dibentuk untuk menumbuhkan persatuan
dan semangat rakyat. Untuk menghadapi perang Jepang, rakyat diharapkan memberi darma
baktinya. Kebaktian yang dimaksud berupa: Mengorbankan diri, Mempertebal
persaudaraan ,Melaksanakan suatu tindakan dengan bukti.
Program-program Jawa Hokokai yakni: Melaksanakan segala tindakan dengan nyata
dan ikhlas demi pemerintah Jepang Memimpin rakyat untuk mengembangkan tenaganya
berdasarkan semangat persaudaraan Memperkokoh pembelaan tanah air

5. MIAI

MIAI adalah Majelis Islam A'la Indonesia. Jepang menghidupkan kembali MIAI,
federasi ormas Islam yang didirikan oleh KH Mas Mansyur dan rekan-rekannya pada 1937 di
Surabaya.

Tujuan dibentuknya MIAI ialah untuk mempererat hubungan antara perhimpunan-


perhimpunan Islam Indonesia dan kaum Islam di luar indonesia serta mempersatukan suara-
suara untuk membela Islam. MIAI akhirnya dibubarkan pada November 1943 dan diganti
dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

6. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)

Masyumi didirikan pada November 1943. Ketua Pengurus Besarnya KH Hasyim


Asy'ari. Wakilnya dari Muhammadiyah antara lain KH Mas Mansyur, KH Farid Ma’ruf, KH
Mukti, KH Wahid Hasyim, dan Kartosudarmo.

Tujuan dibentuknya organisasi MASYUMI ialah terlaksananya ajaran dan hukum


Islam di dalam kehidupan orang seorang, masyarakat, dan negara Republik Indonesia,
menuju keridhaan ilahi.

Anda mungkin juga menyukai