Anda di halaman 1dari 3

LEPASNYA TIMOR TIMUR DARI NKRI

Timor - Timur berintegrasi


dengan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia setelah dijajah
selama 450 tahun oleh bangsa
Portugal. Wilayah Provinsi Timor -
timur meliputi pulau Timor, pulau
Kambing / Atauro, pulau Jaco dan
sebuah eksklave ( negara atau bagian
negara yang dikelilingi oleh wilayah
negara lain.) di timor barat yang
dikelilingi oleh provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Pada 31 Desember 31 Mei 1976, saat itu dikeluarkan petisi yang mendesak
pemerintah RI untuk secepatnya menerima dan mengesahkan integrasi Timor Timur ke
dalam negara kesatuan RI tanpa referendum. Integrasi Timor Timur ke dalam wilayah RI
diajukan secara resmi pada 29 Juni 1976. lalu seterusnya, Pemerintah mengajukan RUU
integrasi Timor Timur ke wilayah RI kepada DPR RI. DPR melalui sidang plenonya
menyetujui RUU tersebut menjadi UU Nomor. 7 Tahun 1976 pada 17 Juli 1976 dan
ketentuan tersebut semakin kuat setelah MPR menetapkan TAP MPR No. VI / MPR/ 1978,
hingga pada ahirnya, Timor Timur menjadi Propinsi Indonesia yang ke-27. Saat masih
bergabung dengan indonesia Timor - timur memiliki 13 kabupaten yang terdiri dari beberapa
kecamatan. Ketiga belas kabupaten itu adalah Dili, Baucau, Monatuto, Lautem, Viqueque,
Ainaro, Manufani, Kovalima, Ambeno, Bobonaru, Liquisa, Ermera dan Aileu. Arnaldo dos
Reis Araujo dan Franxisco Xavier Lopez da Cruz saat itu diangkat oleh Presiden Soeharto
menjadi gubernur dan wakil gubernur yang selanjutnya dilantik pada 3 Agustus 1976 oleh
Amir Machmud yang saat itu menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia.
B. J Habibie yang saat itu menggantikan presiden Soeharto mau tidak mau turut
tertimpa masalah dan beragam krisis di indonesia, termasuk krisis disentegari yang terjadi di
Timor Timur. Presiden Habibie yang saat itu terkesan tidak tegas, plin-plan dalam mengambil
keputusan tentang masalah tersebut menjadikan faktor keberuntungan Xanana Goesmao
untuk mengacaubalaukan rasa nasionalime rakyat Timor Timur. Pada saat itu Xanana
Goesmao awalnya adalah seorang pemain sepak bola dan wartawan, namun kemudian
bergabung dengan para pejuang Timor Leste (Gerilyawan) untuk melawan pemerintahan
Indonesia. Xanana Goesmao yang didukung oleh negara luar seperti Australia dan Portugal
semakin menggebu-gebu untuk menyuarakan kemerdekaan Timor - timur. Sebuah aksi protes
dalam prosesi pemakaman seorang aktivis pun dilakukan. Insiden Santa Cruz (juga dikenal
sebagai Pembantaian Santa Cruz) adalah penembakan pemrotes Timor Timur di kuburan
Santa Cruz di ibu kota Dili pada 12 November 1991. Para pemrotes, kebanyakan mahasiswa,
mengadakan aksi protes mereka terhadap pemerintahan Indonesia pada penguburan rekan
mereka, Sebastião Gomes, yang ditembak mati oleh pasukan Indonesia sebulan sebelumnya.
Para mahasiswa telah mengantisipasi kedatangan delegasi parlemen dari Portugal, yang
masih diakui oleh PBB secara legal sebagai penguasa administrasi Timor Timur. Rencana ini
dibatalkan setelah Jakarta keberatan karena hadirnya Jill Joleffe sebagai anggota delegasi itu.
Joleffe adalah seorang wartawan Australia yang dipandang mendukung gerakan kemerdekaan
Fretilin. Dalam prosesi pemakaman, para mahasiswa menggelar spanduk untuk penentuan
nasib sendiri dan kemerdekaan, menampilkan gambar pemimpin kemerdekaan Xanana
Gusmao. Pada saat prosesi tersebut memasuki kuburan, pasukan Indonesia mulai menembak.
Dari orang-orang yang berdemonstrasi di kuburan, 271 tewas, 382 terluka, dan 250
menghilang. Salah satu yang meninggal adalah seorang warga Selandia Baru, Kamal
Bamadhaj, seorang pelajar ilmu politik dan aktivis HAM berbasis di Australia.
Faktor lain penyebab Timor timur ingin melepaskan diri yaitu tidak terpenuhinya hak-
hak dasar rakyat seperti kesejahteraan, keadilan, keamanan, pendidikan, dan kesehatan.
Belum lagi minimnya sarana pendidikan, kesehatan, maupun transportasi di sana. Perkara
inilah yang membuat saudara-saudara kita di timor timur tertarik dengan ide kemerdekaan.
Lemahnya kesadaran politik masyarakat. Ide-ide disintegrasi yang dimainkan oleh asing
gampang diterima masyarakat, padahal disintegrasi merupakan alat permainan negara-negara
kapitalis penjajah. Yang diuntungkan dari disintegrasi adalah negara-negara penjajah. Karena
itu, meminta bantuan kepada negara-negara kapitalis penjajah sesungguhnya bukanlah solusi,
tetapi justru akan menimbulkan penderitaan.baru.
Presiden B.J Habibie berupaya keras untuk menghentikanya, Namun, sayang serasa
tak mampu hingga presiden membuat dua opsi (pilihan alternatif) yang dia tawarkan untuk
memecahkan masalah Timor Timur. Dua opsi yang ditawarkan kepada Timor - timor tersebut
yaitu pemberian otonomi khusus atau memisahkan diri dari Indonesia. Portugal dan PBB
menyambut baik tawaran ini. Selanjutnya, perundingan Tripartit di New York pada 5 Mei
1999 antara Indonesia, Portugal dan PBB menghasilkan kesepakatan tentang pelaksanaan
jajak pendapat mengenai status masa depan Timor Timur atau United Nations Mission in
East Timor (UNAMET).
Jajak pendapat diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 1999 yang diikuti oleh
451.792 orang pemilih yang dianggap penduduk Timor Timur berdasarkan kriteria yang
ditetapkan UNAMET, baik yang berada di wilayah Indonesia maupun luar negeri. Hasil jajak
pendapat diumumkan pada 4 September 1999 di Dili dan di PBB. Sejumlah 78,5 persen
penduduk menolak dan 21,5 persen menerima otonomi khusus yang ditawarkan. Dengan
mempertimbangkan hal ini maka MPR RI dalam Sidang Umum MPR pada 1999 mencabut
TAP MPR No. VI/1978 dan mengembalikan Timor Timur seperti pada 1975. Sejak itulah, isu
disentegrasi bangsa menjadi suatu persoalan yang tidak bisa dinomorduakan sebab bukan
tidak mungkin muncul “kecemburuan” dari daerah lain yang merasa dirinya kaya dan mampu
mengurus daerahnya sendiri memilih memisahkan diri juga dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Tugas memelihara kedaulatan nasional merupakan tugas kita bersama
jangan sampai ada daerah lain yang akan memisahkan diri dari Indonesia, karena
seberapapun kecilnyanya daerah tersebut atau semiskin apapun daerah itu, daerah tersebut
tetap Indonesia.

Sumber :
1. https://insulinda.wordpress.com/2013/06/26/kronologis-lepasnya-timor-timor-dari-
wilayah-negarakesatuan-republik-indonesia/
2. http://wartasejarah.blogspot.co.id/2018/01/lepasnya-timor-timur-dari-wilayah-
nkri.html

Anda mungkin juga menyukai