Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama
panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam
karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat
yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke
pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua
kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

Hadirin Rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya sedikit menyampaikan tentang betapa
bernilainya hidup di pesantren. Mungkin ada yang bertanya-tanya apa menariknya
hidup di pesantren, jauh dari orang tua, segala sesuatunya mengantri, terkadang
tempatnya terkesan kumuh dan sebagainya. Ada banyak alasan mengapa orang
tidak ingin masuk pesantren diantaranya mungkin tidak sanggup untuk jauh dari
keluarga, tidak dapat hidup bersama dengan orang lain, tidak tahan dengan segala
sesuatu yang penuh dengan aturan, tidak dapat membayangkan untuk mengantri
dalam pelbagai hal dan sebagainya.

Setiap orang tentunya memiliki jalan kehidupannya masing-masing, tapi izinkan


saya mengatakan bahwa jalan hidup dengan mencari ilmu di pesantren adalah jalan
hidup yang bernilai dan indah. Kenapa bernilai, karena tidak semua orang memiliki
kesempatan dan kemampuan diri untuk hidup di tempat yang sering kali dikatakan
sebagai penjara suci ini. Hanya orang yang mampu berkorban yang mampu
melewatinya. Sekurang-kurangnya dengan berkorban jauh dari orang tua, hidup tak
‘sebebas’ mereka yang ada di luar pesantren, berkorban fisik dan mental dalam
menghadapi tantangan hidup di pesantren dsb.

Satu hal lagi kenapa hidup di pesantren adalah jalan kehidupan yang indah karena
banyak hal yang tidak dapat didapatkan oleh seseorang melainkan hanya pesantren.
Banyak cerita lucu dan momen yang sulit untuk dilupakan yang hanya bisa
didapatkan dari pesantren. Adakalanya, mengantri makan atau mandi pun menjadi
bahan cerita yang sulit dilupakan. Kemudian banyaknya kegiatan di pesantren
memungkinkan kita mengalami banyak peristiwa dan pengalaman berharga.

Hadirin Rahimakumullah

Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua di negeri ini menjadi salah
satu cermin betapa bukan hal mudah untuk mendidik manusia. Untuk menjadi
manusia yang sebenar-benarnya manusia (khalifah) dibutuhkan proses yang tidak
sebentar dan perjuangan yang tidak ringan. Perjuangan hidup di pesantren adalah
perjuangan hidup untuk menjadi manusia yang sesuai dengan apa yang
diperintahkan-Nya. Dalam prosesnya dibutuhkan kesabaran tak terbatas dan
keberanian tak terukur untuk menempa proses kehidupan yang bagi sebagian orang
sulit untuk dilakukan.

Saudaraku, pesantren tidak banyak menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi


setiap orang. Bayangkan saja, seorang santri harus bangun jam 3 pagi kemudian ia
harus mengaji, mengantri mandi, mengantri makan, berangkat ke sekolah, mengaji
lagi, mengerjakan tugas pesantren dan sekolah dan masih banyak lagi. Belum jika
terlambat shalat atau mengaji yang menyebabkannya mungkin dikenai sanksi.
Itulah ketidaknyamanan yang sering kali menyurutkan langkah seseorang untuk
belajar hidup di pesantren. Tapi bukankah ketidaknyamanan dan kesulitan adalah
media terbaik untuk belajar maka jangan aneh jika anak keluaran pesantren
mungkin lebih dewasa dan bijaksana dibanding dengan orang.

Saudaraku, katakanlah kehidupan ini adalah sebuah investasi. Mereka yang semasa
mudanya mengivestasikan waktu, tenaga, pikiran, semangat dan kerja keras adalah
mereka yang siap menghadapi kehidupan di masa depan dengan cerdas. Maka
dapat dipahami bahwa kehidupan pesantren adalah kehidupan yang penuh dengan
investasi, bukan hanya untuk keberhasilan di dunia melainkan di akherat.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan jika kamu bergaul dengan tukang sate maka
kamu akan bau sate dan sebaliknya jika kamu bergaul dengan tukang parfum maka
wangi parfum pun menjadi bagian aroma tubuhmu. Singkatnya lingkungan yang
baik akan menunjang kita untuk berbuat dan sebaliknya pula lingkungan yang
buruk akan mendorongmu menjadi orang yang buruk.

Saudaraku, memang tidak semua mereka alumni pesantren menjadi orang yang
baik kehidupannya dan yang tidak masuk pesantren buruk kehidupannya tapi yang
jelas kehidupan pesantren memberikan ruang bagi kita untuk mengenali diri kita
sendiri, sesama manusia dan Tuhan seluruh alam yaitu Allah Swt. Untuk itu,
menjadi sebuah jalan hidup yang bernilai dan indah jika kita memiliki kesempatan
untuk menuntut ilmu di pesantren.

Baiklah, kira nya yang dapat saya sampaikan – kurang lebihnya mohon dimaklumi
dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warohmatullahi
Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai