Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

 PENGERTIAN DAN HAKIKAT INOVASI PENDIDIKAN


DOSEN PENGAMPU : IRWAN, S,pd,I. MA.

Disusun oleh :

KELOMPOK 9 :

MILASARI

NURUL AULIA

PROGRAM STUDI DASAR-DASAR PENDIDIKAN

STAI AL – GAZALI BARRU

TP 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
DASAR-DASAR PENDIDIKAN yang diampu oleh Bapak Irwan, S,pd. MA.
Kami harap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, untuk ke depannya dan semoga menjadi amal jariyah
untuk kami.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

                                                                                       Barru, 11 Oktober 2021

                                                                                               Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang............................................................................................. 1

B.     Rumusan Masalah........................................................................................ 1

C.     Tujuan ……….......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Inovasi dan Hakikat InovasI               


1.    Masalah yang menuntut inovasi pendidikan
2.    Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan
3.    Tujuan Inovasi pendidikan dan cara pencapainnya.
4.    Pelaksanaan inovasi pendidikan.

BAB III PENUTUP

A.     Kesimpulan................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Berbagai perubahan yang terjadi di dalam bidang pendidikan seringkali
membawa dampak (baik positif maupun negatif) dalam pendidikan tersebut.
Dalam perkembangannya, diperlukan adanya inovasi agar pendidikan tersebut
dapat meningkat khususnya secara kualitatif guna mencapai tujuan yang
diharapkan.

Inovasi pendidikan adalah perubahan atau pembaharuan yang terjadi baik


dalam bentuk pemikiran/ide, kegiatan praktek kerja, atau berbentuk produk barang
yang dianggap baru dan berbeda dari keadaan sebelumnya untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam bidang pendidikan.

Menurut Santoso S. Hamijoyo; 1974, inovasi pendidikan adalah suatu


perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan
sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu dalam bidang pendidikan. Pembaharuan dalam sektor pendidikan
dilakukan sebagai upaya sengaja untuk memperbaiki hal ikhwal tentang
pendidikan, baik itu berebentuk hal, ide atau praktek-praktek pendidikan yang
baru untuk meningkatkan kemampuan mencapai tujuan pendidikan secara efektif
dan efesien.

Dalam inovasi, tidak hanya sekedar terjadinya perubahan dari suatu keadaan
menuju keadaan yang lain tapi juga terjadi sesuatu yang baru (terdapat unsur
kesengajaan), unsur kualitas (mutu) yang lebih baik dari sebelumnya dan terarah
pada peningkatan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu dalam
pendidikan.1

B. RUMUSAN MASALAH
1
Rona Hegarna, “makalah pengertian inovasi dan hakikat inovasi”
https://mynewblogaddres1998.blogspot.com/2016/02/makalah-pengertian-inovasi-dan-hakikat.html (diakses
pada 11 oktober 2021, pukul 17.45)

4
1. Apa saja masalah-masalah yang menuntut inovasi Pendidikan?
2. Apa saja Factor-faktor yang mempengaruhi inovasi Pendidikan?
3. Apa tujuan inovasi dan cara pencapaiannya?
4. Apa saja contoh pelaksanaan inovasi Pendidikan?
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui masalah-masalah yang menuntut inovasi Pendidikan


2. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi inovasi Pendidikan
3. Untuk mengetahui tujuan inovasi dan cara pencapaiannya
4. Untuk mengetahui contoh pelaksanaan inovasi Pendidikan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masalah masalah yang menuntut inovasi pendidikan


Inovasi dalam Pendidikan merupakan reaksi para ahli pendidikan dan
perencanaan pembangunan terhadap tekanan masalah-masalah sosial, ekonomi,
dan pendidikan sendiri yang dari tahun-ketahun makin dirasakan berat dan
mendesak (Suryobroto, 1990: 129).
Secara nasional maupun global masalah-masalah ini berkisar pada pokok-
pokok sebagai berikut (Hasbullah, 2001: 189, 190, 191).
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri,
mengakibatkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial,
ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan Bangsa Indonesia.
Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan
selama ini masih belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-
kemajuan tersebut, sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan
tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif dan aktif, yang sesuai
dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas. Bagaimanapun
berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar
pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus-menerus.
2. Pertambahan penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya
perubahan-perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat
untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif menuntut
tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
Kenyataan tersebut menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah juga yang menyebabkan
sulitnya menentukan bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja
sebagai akibat tidak seimbangnya antara output lembaga pendidikan
dengan kesempatan yang tersedia.

6
3. Meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik.
Munculnya gerakan inovasi pendidikan berkaitan erat dengan adanya
berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapai oleh dunia pendidikan
dewasa ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan IPTEK.
Kemajuan IPTEK yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi
masyarakat, dimana pada umumnya mereka mendambakan pendidikan
yang lebih baik, padahal disatu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas,
sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat.
Berkenaan dengan ini pula sekarang bermunculan sekolah-sekolah favorit,
plus, bahkan unggulan.
4. Menurunnya Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum
mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menuntut adanya sejumlah perubahan, sebab bila tidak demikian, jelas
akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan.
5. Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat
yang membangun.
Bagaimanapun dalam era modern sekarang, masyarakat menuntut
adanya lembaga pendidikan yang benar-benar mampu diharapkan,
terutama yang siap pakai dengan dibekali skill yang diperlukan dalam
pembangunan.
Umumnya kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena
itu dari perkembangan yang ada di Indonesia kita ketahui telah mengalami
beberapa kali perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan adalah dalam upaya
mengatasi masalah relevansi.
Dengan kurikulum baru inilah anak-anak dibina kepribadiannya
melalui pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntutan
masa kini dan masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan

7
unsur kurikulum baru yang selalu mendapatkan perhatian khusus dan
prioritas utama.
6. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya
suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-
perubahan yang di tuntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
Kenyataan seperti ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan
wawasan masyarakat untuk membangun dirinya kepada kemajuan-
kemajuan.
Secara lebih terperinci dengan contoh-contoh dan angka-angka,
masalah pokok tersebut telah sering diterangkan dalam berbagai
pernyataan dan laporan resmi pimpinan Departemen pendidikan.
Masalah-masalah itu semua menuntut kita untuk meninggalkan
konsepsi-konsepsi dan cara-cara kerja tradisional dan linier, dan harus
berani mengembangkan pendekatan-pendekatan alternatif yang inovatif,
dengan jalan menjelajahi, mencobakan dan menetapkan orientasi dan
struktur baru dalam pendidikan.2
B. Factor-faktor yang mempengaruhi inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah perubahan pendidikan yang didasarkan atas
usaha-usaha sadar, terencana, berpola dalam pendidikan yang bertujuan
untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntutan
zamannya. Dalam inovasi pendidikan gagasan baru sebagai hasil
pemikiran kembali haruslah mampu untuk memecahkan persoalan yang
tidak terpecahkan oleh cara-cara tradisional yang bersifat komersial.
Inovasi pendidikan dilakukan disamping sebagai tanggapan terhadap
masalah pendidikan dan tuntutan zaman, juga merupakan usaha aktif untuk
mempersiapkan diri menghadapi masa datang yang akan memberikan
harapan sesuai dengan cita-cita yang diinginkan. Kalau pada bagian

2
Rona Hegarna, “makalah pengertian inovasi dan hakikat inovasi”
https://mynewblogaddres1998.blogspot.com/2016/02/makalah-pengertian-inovasi-dan-hakikat.html (diakses
pada 11 oktober 2021, pukul 17.45)

8
sebelumnya telah dikemukakan tentang hal-hal yang menuntut inovasi
pendidikan, berikut ini akan dikemukakan lebih jauh tentang beberapa
faktor yang cukup berperan mempengaruhi inovasi pendidikan (Hasbullah;
2001, 1-4) yaitu:
a. Visi Terhadap Pendidikan
Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia-manusia
sebagai makhluk yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh
menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya.
Sejak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang universal,
berupa:
1) Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk
(moralidentity).
2) Kemampuan dan kebebasan untuk memperkembangkan diri sendiri
sesuai dengan pembawaan dan cita-citanya (individual identity).
3) Kemampuan untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain
(sosial identity).
4) Adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan
orang lain (individual differences).
Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yaitu
yang ia dapatkan dalam situasi pergaulan dengan kedua orang tuanya
pada khususnya dalam lingkungan budaya yang mengelilinginya.
Pendidikan seperti inilah yang akan menjadikan anak sebagai manusia
dalam arti yang sesungguhnya. Cinta kasih orang tua dan ketergantungan
serta kepercayaan anak kepada mereka pada usia-usia muda merupakan
dasar kokoh yang memungkinkan timbulnya pergaulan mendidik.
Dengan upaya pendidikan, potensi dasar universal anak akan tumbuh dan
membentuk diri anak yang unik, sesuai dengan pembawaan, lingkungan
budaya dan zamannya.
Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orang
tua, lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan, masyarakat dan
bangsanya. Manusia Indonesia, warga masyarakat dan warga negara

9
yang lengkap dan utuh harus dipersiapkan sejak anak masih kecil dengan
upaya pendidikan. Tujuan pendidikan diabadikan untuk kebahagiaan
individu, keselamatan masyarakat dan kepentingan negara. Pandangan
hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti
diketahui, bahwa kehidupan ini selalu mengalami perubahan, tujuan
pembangunan, bangsa mengalami pergeseran dan peningkatan serta
perubahan sesuai dengan waktu, keadaan dan kondisinya. Dengan
demikian pandangan dan harapan orang tua terhadap pendidikan
sekarang dapat berbeda dengan pandangan orang terhadap pendidikan
masa lampau atau waktu yang akan datang. Perbedaan pandangannya ini
erat hubungannya, kalau tidak justru harus disebut berdasarkan atas
falsafah mengenai manusia dan kemanusiaan pada zamannya masing-
masing.
b. Faktor Pertambahan Penduduk
Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat
yang luas terhadap berbagai segi kehidupan, utamanya pendidikan.
Banyak masalah-masalah pendidikan yang berkaitan erat dengan
meledaknya jumlah anak usia sekolah. Adapun masalah-masalah yang
berkaitan langsung dengan pendidikan tersebut adalah:
1) Kekurangan kesempatan belajar. Masalah ini merupakan masalah
yang mendapat prioritas pertama dan utama yang perlu segera
digarap.
2) Masalah kualitas pendidikan. Dikarenakan kurangnya dana,
kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas pendidikan, sudah
barang tentu hal ini akan mempengaruhi merosotnya mutu
pendidikan.
3) Masalah relevansi. Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup
mendasar, sebab dalam kondisi seperti sekarang ini sangat
dibutuhkan output pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat terutama dalam hubungannya dengan kesiapan kerja.

10
4) Masalah Efisiensi Efektifitas Pendidikan diusahakan agar
memperoleh hasil yang baik dengan biaya dan waktu yang sedikit.
Ini berarti harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang efisien
dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.\
c. Faktor Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Seiring dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, justru ditandai
dengan majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan secara akumulatif dan makin cepat
jalannya. Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan memasukkan penemuan
dan teori ke dalam kurikulum sekolah. Meskipun hal ini menyebabkan
adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.
d. Tuntutan adanya proses pendidikan yang Relevan
Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan
diadakannya inovasi di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara
dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka pendidikan dapat diperoleh
baik di sekolah maupun di luar sekolah. Cukup banyak pendidikan yang
sangat berarti justru tidak dapat diperoleh di sekolah, terutama yang
bersifat pengembangan profesi dan keterampilan, seperti pengembangan
karier, profesi tertentu dan sebagainya.
Permasalahan pendidikan yang kini dihadapi adalah sangat
kompleks. Adanya proses pendidikan yang relevan dengan kebutuhan
dan masalah yang dihadapi sangat diperlukan mengingat akan
keterbatasan dana pendidikan.
Dalam buku Inovasi Pendidikan yang ditulis oleh Udin Saefudin
dikatakan bahawa, lembaga pendidikan formal seperti sekolah adalah
suatu sub system dari sistem sosial. Jika terjadi perubahan dalam system
social, maka lembaga pendidikan tersebut juga akan mengalami
perubahan maka hasilnya akan berpengaruh terhadap system social. Oleh
karena itu suatu lembaga pendidikanmempunyai beban yang ganda yaitu

11
melestarikan nilai-nilai budaya tradisional dan juga mempersiapkan
generasi muda agar dapat menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan
kemajuan zaman.
Agar kita dapat lebih memahami tentang perlunya perubahan
pendidikan atau kebutuhan adanya inovasi pendidikan dapat kita gali dari
tiga hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan disekolah,
yaitu:
a. Factor Kegiatan Belajar Mengajar
Yang menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan
belajar mengajar ialah kemampuan guru sebagai tenaga professional.
Guru sebagai tenaga yang dipandang memiliki keahlian tertentu dalam
bidang pendidikan, diserahi tugas dan wewenang untuk mengelola
kegiatan belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan tertentu, yaitu
terjadinya perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional dan tujuan institusional yang telah dirumuskan. Tetapi dalam
pelaksanaan tugas pengelolaan kegiatan belajar mengajar terdapat
berbagai factor yang menyebabkan orang memandang bahwa
pengelolaan kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang kurang
professional, kurang efektif, dan kurang perhatian. Sebagai alas an
mengapa orang memandang tugas guru dalam mengajar mengandung
banyak kelemahan tersebut, antara lain akan dikemukakan bahwa:
1) Keberhasilan tugas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar
sangat ditentukan oleh hubungan interpersonal antara guru dengan
siswa.
2) Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan kegiatan yang
terisolasi. Pada waktu mengajar dia tidak mendapatkan balikan dari
teman sejawatnya.
3) Berkaitan dengan masalah yang diatas tersebut, maka sangat minimal
bantuan teman sejawat untuk memberikan bantuan saran atau kritik
guna peningkatan kemampuan profesionalnya.

12
4) Belum adanya criteria yang baku tentang bagaimana pengelolaan
kegiatan belajar mengajar yang efektif.
5) Dalam melaksanakan tugas mengelola kegiatan belajar mengajar, guru
menghadapi sejumlah siswa yang berbeda satu dengan yang lain, baik
mengenai kondisi fisik, mental intelektual, sifat, minat, dan latar
belakang social ekonominya.
6) Dan lain-lain. Dengan berdasarkan adanya kelemahan-kelemahan
dalam pelaksanaan pengelolaan kegiatan belajar mengajar tersebut
maka dapat merupakan sumber motivasi perlunya ada inovasi
pendidikan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, atau
bahkan dari sudut pandang yang lain dapat juga dikatakan bahwa
dengan adanya kelemahan-kelemahan itu maka sukar penerapan
inovasi pendidikan secara efektif.
b. Faktor Internal dan Eksternal
Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pendidikan
dan dengan sendirinya juga inovasi pendidikan ialah siswa. Siswa sangat
besar pengaruhnya terhadap proses inovasi karena tujuan pendidikan
untuk mencapai perubahan tingkah laku siswa. Jadi siswa sebagai pusat
perhatian dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan berbagai macam
kebijakan pendidikan.
Faktor eksternal yang mempunyai pengaruh dalam proses inovasi
pendidikan ialah orang tua. Orang tua murid ikut mempunyai peranan
dalam menunjang kelancaran proses inovasi pendidikan, baik ia sebagai
penunjang secara moral membantu dan mendorong kegiatan siswa untuk
melakukan kegiatan belajar sesuai dengan yang diharapkan sekolah,
maupun sebagai penunjang pengadaan dana.
c. Sistem Pendidikan (Pengelolaan dan Pengawasan)
Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah diatur dengan aturan
yang dibuat oleh pemerintah. Penanggung jawab pendidikan di Indonesia
adalah Departemen Pendidikan Nasional yang mengatur seluruh system
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan.

13
Dalam kaitannya dengan adanya berbagai macam aturan dari
pemerintah tersebut maka timbul permasalahan sejauh mana batas
kewenangan guru untuk mengambil kebijakan dalam melakukan
tugasnya dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi dan situasi
setempat. Demikian pula sejauh mana kesempatan yang diberikan kepada
guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya guna menghadapi
tantangan kemajuan zaman. Dampak dari keterbatasan kesempatan
meningkatkan kemampuan professional serta keterbatasan kewenwangan
mengambil kebijakan dalam melaksanakan tugas bagi guru, dapat
menyebabkan timbulnya siklus otoritas yang negative. Siklus otoritas
yang negative bagi guru yang dikemukakan oleh Florio (1973) yang
dikutip oleh Zaltman (1977) adalah guru memiliki keterbatasan
kewenangan dan kemampuan professional, menyebabkan tidak mampu
untuk mengambil kebijakan dalam melaksanakan tugasnya untuk
menghadapi tantangan kemajuan zaman. Rasa ketidakmampuan akan
menimbulkan frustasi dan bersikap apatis terhadap tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya.3
C. Tujuan inovasi dan cara pencapaiannya
Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan,
yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana,
termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu
ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya.
Kalau dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap,
yaitu:
1. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan
ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin
berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.

3
Untirta, “Faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan”
https://robbiathul.blogspot.com/search/label/UNTIRTA (diakses pada 5 Oktober 2021, pukul 17.23).

14
2. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luas sekolah
bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah
SD, SLTP, dan Perguruan Tinggi.
Disamping itu akan diusahakan peningkatan mutu yang dirasakan makin
menurun dewasa ini. Dengan sistem penyampaian yang baru diharapkan peserta
didik menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan terampil mmecahkan masalah
sendiri (Idris, Jamal, 992: 71).
Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai ialah terwujudnya manusia
Indonesia seutuhnya. Tujuan lain dilakukannya inovasi pendidikan adalah untuk
memecahkan masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia
kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat.4
D. Contoh pelaksanaan inovasi Pendidikan
Adapun untuk contoh inovasi dalam bidang pendidikan yang sudah
terapkan, diantaranya;
1. Pendidikan Berbasis Kompetensi
Konsep di balik pendidikan berbasis kompetensi yaitu pembelajaran paling
baik diukur dari dari penguasaan siswa terhadap pembelajaran, bukan jumlah
jam yang dihabiskan di ruang kelas. Pendidikan berbasis kompetensi adalah
perubahan besar dalam arti budaya sekolah, struktur, dan pedagogi yang
berfokus untuk memastikan bahwa semua siswa berhasil dan mengatasi
kekurangan mendasar dari model pendidikan tradisional.
Pendidikan berbasis kompetensi dilaksanakan pada tingkat yang lebih
dalam di lebih banyak sekolah dan kabupaten setiap tahun, dan negara bagian
mulai menyesuaikan kebijakan untuk memungkinkan inovasi pendidikan
berbasis kompetensi.
2. Flipped Classroom (Pembelajaran Terbalik)

4
M. Asrori Ardiansyah, “Tujuan Inovasi Pendidikan” https://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/04/tujuan-
inovasi-pendidikan.html (diakses pada 5 Oktober 2021, pukul 17.23).

15
Pembelajaran terbalik adalah jenis blended learing (pembelajaran
campuran) di mana materi pembelajaran diperkenalkan kepada siswa ketika
di rumah dan berlatih mengerjakannya di sekolah. Ini adalah kebalikan dari
praktik yang lebih umum yaitu memperkenalkan konten baru di sekolah,
kemudian menugaskan pekerjaan rumah dan proyek untuk diselesaikan oleh
siswa secara mandiri di rumah.
Dalam pendekatan pembelajaran campuran ini, interaksi tatap muka
dicampur dengan studi independen – biasanya melalui teknologi. Dalam
skenario Flipped Classroom yang umum, siswa dapat menonton video di
rumah, kemudian datang ke sekolah untuk mengerjakan pekerjaan rumah
dengan membawa pertanyaan dan setidaknya beberapa latar belakang
pengetahuan.
3. E-Learning
E-learning, juga disebut sebagai pembelajaran online atau pembelajaran
elektronik, adalah perolehan pengetahuan yang terjadi melalui teknologi dan
media elektronik. Dalam bahasa sederhana, e-learning diartikan sebagai
“pembelajaran yang diaktifkan secara elektronik”.
4. Buku Teks Digital (Digital Text Book)
Buku teks digital adalah buku digital atau e-book yang dimaksudkan
sebagai buku teks dalam proses pembelajaran. Buku teks digital juga dikenal
sebagai buku teks elektronik atau e-teks. Digital text books menjadi
komponen utama dalam reformasi pendidikan berbasis
Ada banyak keuntungan potensial dari buku teks digital, karena
menawarkan biaya yang lebih rendah, membuatnya lebih mudah untuk
memantau kemajuan siswa, dan lebih mudah serta lebih murah untuk
diperbarui bila diperlukan.
Namun, transisi ke buku teks elektronik mahal, rumit dan kontroversial.
Siswa masih mengungkapkan preferensi yang kuat untuk buku tercetak dalam
banyak survei dan lintas budaya. Banyak faktor yang saling berhubungan,
mulai dari akses perangkat, literasi digital, hingga metode pengajaran
memengaruhi penerapan buku teks digital di kelas.

16
5. Kurikulum Terbuka
Kurikulum terbuka adalah salah satu di mana terdapat, Sangat sedikit
(mungkin satu atau dua) atau tidak ada persyaratan mata pelajaran/mata
kuliah tertentu tertentu. Kita memilih mata pelajaran/mata kuliah (dengan
beberapa batasan) dan semuanya diperhitungkan sesuai tingkatan kita. Hal ini
mempermudah siswa/mahasiswa dengan reputasi akademis yang baik untuk
lulus tepat waktu.
Tidak ada persyaratan distribusi. Sebagian besar perguruan tinggi
membutuhkan satu, dua, terkadang tiga semester Matematika, Sains, Bahasa
Asing dan Ilmu Sosial memasukkan mata kuliah ini untuk mendapatkan gelar
diploma.
Tidak ada persyaratan untuk memiliki jurusan. Siswa atau mahasiswa yang
ingin merancang sendiri program akademik tidak perlu berkomitmen pada
jurusan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi. Kurikulum Terbuka
membuatnya sangat mudah untuk merancang jurusan kita sendiri.5

5
“Contoh Inovasi Pendidikan di Indonesia” https://dosensosiologi.com/contoh-inovasi-pendidikan/ (diakses
pada 6 Oktober 2021, pukul 11.40).

17
KESIMPULAN

Pembaharuan (inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi,


tetap ijuga di segala bidang termasuk bidang pendidikan.pembaruan pendidikan
diterapkan didalam berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen
system pendidikan.
Sebagai pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi
agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat
diperoleh hasil yang maksimal.

Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya


sehingga akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat.
Namun sekolah/ lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill
apabila warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar
belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan yang ada.

18
DAFTAR PUSTAKA

Contoh Inovasi Pendidikan di Indonesia” https://dosensosiologi.com/contoh-


inovasi-pendidikan/ (diakses pada 6 Oktober 2021, pukul 11.40).

M. Asrori Ardiansyah, “Tujuan Inovasi Pendidikan” https://kabar-


pendidikan.blogspot.com/2011/04/tujuan-inovasi-pendidikan.html (diakses pada 5
Oktober 2021, pukul 17.23).

Rona Hegarna, “makalah pengertian inovasi dan hakikat inovasi”


https://mynewblogaddres1998.blogspot.com/2016/02/makalah-pengertian-
inovasi-dan-hakikat.html (diakses pada 11 oktober 2021, pukul 17.45)

Untirta, “Faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan”


https://robbiathul.blogspot.com/search/label/UNTIRTA (diakses pada 5 Oktober
2021, pukul 17.23).

19
20

Anda mungkin juga menyukai