Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN, TUJUAN, PRINSIP, PERANAN DAN

OBJEK SUPERVISI PENDIDIKAN

Disusun Untuk Menenuhi Tugas Kelompok Dan Dipresentasikan


Pada Mata Kuliah Supervisi Pendidikan Islam Di Semester V-B

Oleh Kelompok 1 :
Emir Jamparing
Khozainil Fauza

Dosen Pengampu :
Arif Rahman Hakim, S.Pd.I., M.Pd.

PRODI S-I MENEJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL URWATUL WUTSQO – JOMBANG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat
dan taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
kelompok dalam mata kuliah Supervisi Pendidikan Islam, dengan judul
“Pengertian, Tujuan, Prinsip, Peranan Dan Objek Supervisi Pendidikan”.
Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad
SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya, kepada pengikutnya yang senantiasa
mencontoh kemuliaan akhlaknya sebagai tauladan hidup.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih terutama kepada bapak Arif Rahman
Hakim, S.Pd.I., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Supervisi Pendidikan Islam di
kelas kami, serta teman-teman kelas yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT. Senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Kediri, 01 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Pengertian Pengertian Supervisi Pendidikan Islam......................................2

B. Tujuan...........................................................................................................3

C. Prinsip...........................................................................................................5

D. Peranan..........................................................................................................6

E. Objek.............................................................................................................8

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Kritik dan Saran..........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara institusional, kemajuan suatu lembaga pendidikan lebih
ditentukan oleh pimpinan lembaga tersebut daripada oleh pihak lain, tetapi
dalam proses pembelajaran, guru berperan paling menentukan, melebihi
metode apalagi materi. Peranan yang sangat penting dari guru itu bisa
menjadi potensi besar dalam memajukan atau meningkatkan mutu pendidikan
Islam maupun sebaliknya, bisa menghancurkannya.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas kinerja guru dalam
institusi atau lembaga haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang
dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada
di departemen pendidikan.1 Pengawasan di sini adalah pengawasan yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah
lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan
bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan
professional.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Supervisi Pendidikan Islam ?
2. Apa tujuan dan prinsip Supervisi Pendidikan Islam ?
3. Apa peran dan objek dari Supervisi Pendidikan Islam ?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari Supervisi Pendidikan Islam
2. Mengetahui tujuan dan prinsip Supervisi Pendidikan Islam
3. Memahami peran dan objek dari Supervisi Pendidikan Islam

1
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), 6.
2
M.Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), 3.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengertian Supervisi Pendidikan Islam


Supervisi dapat dijelaskan baik menurut asal usul (etimologi), bentuk
perkataannya (morfologi), dan juga secara istilah (terminologi). Berikut ini
adalah penjelasannya:
1. Etimologi
Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris “supervision” artinya
pengawasan, pemeriksaan. Sedangkan orang yang melakukan supervisi
dinamakan supervisor, dalam pendidikan dinamakan supervisor
pendidikan.
2. Morfologi
Istilah supervisi dapat dijelaskan menurut bentuk kata-katanya,
sebagaimana diuraikan oleh Lukluk Nur Mufidah, “supervisi terdiri dari
patah kata “super”+”visi”, super=atas, lebih; visi= tilik, awasi”. Hal ini
sesuai dengan fungsi seorang supervisor yaitu melihat dari atas dan
mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada yang lainnya.
Kelebihan yang dimiliki oleh supervisor semata-mata bukan karena
kedudukan, namun juga karena pendidikan dan pengalaman yang
dimilikinya. Tanpa hal itu, maka seseorang tidak dapat menjadi seorang
supervisor.
3. Terminologi
Terdapat berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli
antara lain:
a. Purwanto menjelaskan, bahwa supervisi pendidikan ialah “suatu
aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru
dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka
secara efektif”.

2
b. Menurut Kerney, sebagaimana yang dikutip Binti Maunah,
“supervisi pendidikan adalah prosedur memberikan pengarahan dan
memberikan evaluasi kritis terhadap proses instruksional.”
c. Menurut Binti Maunah, supervisi dapat diartikan sebagai: “Layanan
professional. Layanan professional tersebut dengan berbentuk
pemberian bantuan kepada personil sekolah dalam meningkatkan
kemampuannya sehingga lebih mampu mempertahankan dan
melakukan perubahan penyelenggaraan sekolah dalam rangka
meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.”
Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
supervisi pendidikan adalah usaha pembinaan menuju arah perbaikan
situasi pendidikan. Pembinaan yang dimaksud adalah dengan cara
memberikan bantuan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan
serta profesionalisme pendidik atau guru.3
Setelah mengetahui secara jelas arti dari supervisi pendidikan,
maka penulis akan berusaha mendefinisikan supervisi pendidikan Islam.
Supervisi pendidikan Islam adalah usaha pembinaan tenaga kependidikan
di lembaga pendidikan Islam secara Islami menuju arah perbaikan situasi
pendidikan Islam dengan cara memberikan bantuan untuk meningkatkan
kualitas dan mutu pendidikan Islam serta profesionalisme tenaga
kependidikan, khususnya pendidik Islam.4
B. Tujuan
Secara umum sebenarnya tujuan supervisi pendidikan telah terangkum
dalam pengertian supervisi pendidikan yang telah dikemukakan di depan.
Dari berbagai pengertian di atas, para ahli merumuskan tujuan dari supervisi
pendidikan sebagai berikut:
1. Tujuan Umum

3
Arikunto, Supervisi, 12-13.
4
Sri Banun Muslim, Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme
Guru, (Bandung: Alfabeta, 2009), 15.

3
Tujuan supervisi pendidikan adalah mengembangkan situasi
belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan
profesi belajar.
Supervisi pendidikan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan
kualitas dan kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya. Apabila kualitas
guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu melakukan pembelajaran dapat
ditingkatkan, maka diharapkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa juga
meningkat.
2. Tujuan Khusus
Secara Nasional, tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:
a. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
b. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
c. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern, metode-
metode dan sumber-sumber pengalaman belajar.
d. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil
pekerjaan guru itu sendiri.
e. Membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa
gembira dengan tugas yang diperolehnya.
f. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan
sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.5
Sedangkan mengenai tujuan supervisi pendidikan Islam yaitu untuk
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan Islam serta profesionalisme
pendidik Islam. Secara praktisnya tujuan supervisi pendidikan Islam adalah:
1. Membantu guru dalam lembaga pendidikan Islam melihat dengan jelas
tujuan-tujuan pendidikan Islam.
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid guna
mencapai tujuan pendidikan Islam.
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern, metode-
metode dan sumber-sumber pengalaman belajar.

5
Purwanto, Pendidikan, 63-64.

4
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil
pekerjaan guru itu sendiri.
5. Membantu guru-guru baru di lembaga pendidikan Islam tersebut
sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya dan
tidak jenuh dalam menjalaninya.
6. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya
dalam pembinaan lembaga pendidikan Islam.6
C. Prinsip
Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam
melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi sebagai
berikut:
1. Ilmiah, yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
a. Sistematis, yaitu dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu.
b. Objektif, artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi nyata,
bukan tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat/instrumen yang dapat memberikan informasi
sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses
belajar mengajar.
2. Demokratis yaitu Menjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa
kekeluargaan yang kuat, serta sanggup menerima pendapat orang lain
3. Kooperatif, agar Seluruh staf sekolah dapat bekerja sama,
mengembangkan usaha bersama dalam menciptakan situasi belajar
mengajar yang lebih baik.
4. Konstruktif dan kreatif yaitu yembina inisiatif guru serta mendorongnya
untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan
dapat mengembangkan potensi-potensinya.7
D. Peranan
6
Binti Maunah, Supervisi Pendidikan Islam: Teori dan Praktik, (Tulungagung: STAIN
Tulungagung Press, 2008), 82.
7
Ibrahim Bafadal, Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 49.

5
Peran supervisi adalah keikutsertaan atau kiprah seseorang dalam suatu
hal (menyangkut potensi yang dimiliki), kaitannya dalam hal ini adalah peran
supervisor adalah orang yang memiliki profesi atau pembinaan dalam
bimbingan terhadap perbaikan mutu pendidikan. Pembinaan tersebut
diberikan kepada seluruh staf sekolah/madrasah agar mereka dapat
meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar
yang lebih baik.
Adapun peran umum supervisor adalah sebagaimana berikut:
1. Observer (pemantau)
2. Supervisor (penyedia)
3. Evaluator (pengevaluasi) pelaporan
4. Successor (penindak lanjut hasil pengawasan).8
Peran supervisi meliputi Supervisi akademik dan supervisi manajerial,
Kedua supervisi harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh
pengawas sekolah/madrasah.
Dalam melaksanakan supervisi akademik, supervisor hendaknya
memiliki peran khusus sebagai:
1. Partner (mitra) guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil
pembelajaran dan bimbingan di sekolah/madrasah binaannya.
2. Innovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan
bimbingan di sekolah/madrasah binaannya.
3. Konsultan pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasah binaannya.
4. Konselor bagi guru dan seluruh tenaga kependidikan di
sekolah/madrasah.
5. Motivator untuk meningkatkan kinerja guru dan semua tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah.
Dalam melaksanakan supervisi manajerial, pengawas sekolah/madrasah
memiliki peranan khusus sebagai:

8
Lukluk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan, (Jember: Center for Society Studies,
2008), 21.

6
1. Konseptor yaitu menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervise
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/madrasah.
2. Programer yaitu menyusun program kepengawasan berdasarkan visi,
misi, tujuan, dan program pendidikan di sekolah/madrasah.
3. Komposer yaitu menyusun metode kerja dan instrument kepengawasan
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawas
di sekolah/madrasah.
4. Reporter yaitu melaporkan hasil-hasil pengawasan dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di
sekolah/madrasah.
5. Builder, yaitu:
a. Membina kepala sekolah/madrasah dalam pengelolaan (manajemen)
dan administrasi sekolah/madrasah berdasarkan manajemen
peningkatan mutu pendidikan sekolah/madrasah.
b. Membina guru dan kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan
bimbingan konseling di sekolah/madrasah, yaitu:
1) Supporter yaitu mendorong guru dan kepala sekolah/madrasah
dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapai untuk menemukan
kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya
di sekolah/madrasah.
2) Observer yaitu memantau pelaksanaan standard nasional
pendidikan di sekolah/madrasah.
3) User yaitu memanfaatkan hasil-hasil pemantauan untuk
membantu kepala sekolah/madrasah dalam menyiapkan akreditasi
sekolah/madrasah.
Uraian diatas, memaparkan tentang peran supervisi pendidikan tentu
didalamnya ada supervisor (pengawas, kepala sekolah) dalam melaksanakan
supervisi pendidikan di sekolah. Peran supervisi tersebut kalau dilaksanakan
dengan profesional dan prosedural akan meningkatkan mutu pendidikan
Islam yaitu, diantaranya menghasilkan pebelajar dengan hasil belajar yang
baik.

7
Lembaga pendidikan Islam harus mampu menjadikan anak yang
asalnya lambat menjadi anak yang pandai melalui berbagai terobosan
strategis. Dengan demikian, manajer (kepala sekolah/madrasah) harus mampu
berkosentrasi dan mensupervisi pada upaya menjadikan input yang baik
melalui proses yang sangat baik untuk menghasilkan output yang
unggul/istimewa: input yang sedang melalui proses yang istimewa
menghasilkan output yang baik sekali; dan input yang rendah melalui proses
yang sangat istimewa menghasilkan output yang baik.
Bila kepala sekolah/madrasah, pimpinan perguruan tinggi Islam,
maupun kyai pesantren mampu mewujudkan perubahan pada pebelajar yaitu
peserta didik/santri/mahasiswa dari baik menjadi istimewa, dari sedang
menjadi baik sekali, dan dari rendah menjadi baik, maka mereka telah mampu
menghadirkan pendidikan yang sejati. Mereka merupakan para “pahlawan”
pendidikan. Sebab, jati diri pendidikan sesungguhnya terletak pada
kemampuan mengubah kondisi peserta didik/santri/mahasiswa menjadi lebih
baik lagi.9
E. Objek
Objek kajian supervisi ialah perbaikan situasi belajar mengajar. Adapun
sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah
peningkatan kemampuan profesional guru diharapkan dapat meningkat pula
prestasi belajar siswa, dan itu berarti meningkat pula kualitas lulusan sekolah
itu.
Sasaran supervisi ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam
bentuk supervisi:
1. Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada
masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam
lingkungan kegiatan Pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam
proses mempelajari sesuatu

9
Maunah, Pendidikan Islam. 93-95.

8
2. Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada
aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar
terlaksananya Pembelajaran
3. Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada
aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudkan untuk
meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan
misalnya ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), perpustakaan dan lain-
lain.10

10
Ibid., 106.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan pengarahan terhadap
kinerja tenaga pendidik untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan
pengajaran, serta memasukkan kurikulum yang berbasis keislaman terhadap
mata pelajaran sehingga para tenaga pendidik dalam pengajaranya dimasuki
unsur-unsur keislaman agar tercipta anak didik yang religius dan
berintelektual.
Tujuan Supervisi Pendidikan Islam Tujuan Umum Yakni memberikan
bantuan teknis dan bimbingan kepada guru ( dan staf sekolah yang lain) agar
personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam
melaksanakan tugas.
Superfisi dalam pendidikan Islam harus berpegang pada prinsip yang di
tentukan yaitu ilmiah, demokrati, kooperatif, konstruktif dan kreatif.
Peran supervisor adalah orang yang memiliki profesi atau pembinaan
dalam bimbingan terhadap perbaikan mutu pendidikan. Pembinaan tersebut
diberikan kepada seluruh staf sekolah/madrasah agar mereka dapat
meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar
yang lebih baik.
Objek supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam
bentuk supervisi yaitu supervisi kademik, administrasi, lembaga.
B. Kritik dan Saran
1. Kritik
Makalah ini tentunya memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal
isi, maupun dalam sistematika dan teknik penulisannya.
2. Saran

10
a. Bagi para pembaca dihrapkan mencari sumber-sumber yang lebih
lengkap mengenai topik ini supaya pengetahuan pembaca sekalian
dapat lebih luas.
b. Pembaca juga tentunya diharapkan mampu termotivasi dan
mempraktekan apa yang dibahas dalam makalah ini.
c. Bagi para pembaca yang sudah berprofesi sebagai pengajar
diharapkan benar-benar menjalankan supervisi yang sesuai dengan
ketentuan supervisor yang ada di lembaga pendidikan atau
madrasahnya.
d. Bagi penulis berikutnya yang akan mengangkat tema yang sama
dianjurkan untuk mencari sumber yang lebih banyak supaya karya
tulis yang dihasilkan dapat lebih berkualitas.

11
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.
Bafadal, Ibrahim. Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak,
Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Maunah, Binti, Supervisi Pendidikan Islam: Teori dan Praktik, Tulungagung:
STAIN Tulungagung Press, 2008.
Mufidah, Lukluk Nur. Supervisi Pendidikan, Jember: Center for Society Studies,
2008.
Muslim, Sri Banun. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme
Guru, Bandung: Alfabeta, 2009.
Purwanto, M.Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007.

12

Anda mungkin juga menyukai