Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM


Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah: Ilmu Pendidikan
Islam

Dosen pengampu: Dr. Nury Firdausia M.Pd.I

Oleh :

Muhammad Halim ( 2277011943 )

Shava Veraline Annafi ( 2277011951 )

Efendi Adam Abdullah (2277012107)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ‘ALY AL-HIKAM

MALANG 10 JANUARI 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia
dan hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas karya tulis ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad
SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.

Tugas makalah yang diberi judul “ Evaluasi dalam Pendidikan Islam” ini
ialah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja penulis dimana tugas ini
merupakan syarat dari aspek penilaian mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas


dari kekurangan, terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi dan
sumber yang penulis dapatkan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat penulis perlukan untuk perbaikan penulisan
makalah ini.

Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya serta


keridhoan-Nya kepada kita semua, Aamiin.

Malanag,10 Januari 2024


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam memandang evalusi sangat penting, karena dalam islam faktor


pengukuran, penilaian, ketercapaian suatu ibadah bisa dilihat dari syarat dan
rukunnya ibadah tersebut. Contoh dalam shalat, shalat nya sesorang bisa dinilai
dari bagaimana dia mengerjakannya apakah semua syarat dan rukunnya sudah
terpenuhi dengan baik atau belum. Bisa juga dilihat dari indicator shalat tersebut
seperti dalam Al-qur’an dijelaskan (Al-Angkabut : 29 : 45) “Sesungguhnya shalat
itu mencegah perbuatan keji dan munkar”. 1 Jadi orang yang shalatnya bener bisa
dilihat dari kesehariannya dalm berbicara, berinteraksi, berpakaian dll. Allah
dalam berbagai firman-Nya dalam Al-Quran memberitahukan kepada kita bahwa
pekerjaan evaluasi terhadap anak didik merupakan suatu tugas penting dalam
rangkaiaan proses pendidikan yang telah dilaksanakan oleh pendidik.

Ada tiga tujuan pedagogis dari system evaluasi Allah terhadap perbuatan
manusia yaitu: 1). Untuk menguji daya kemampuan mannusia beriman terhadap
berbagai macam problema kehidupan yang dialaminya. 2). Untuk mengetahui
sampai dimana atau sejauh mana hasil pendidikan wahyu yang telah diterapkan
Rosululloh SAW terhadap umatnya. 3). Untuk menentukan klasifikasi atau
tingkatan-tingkatan keislaman atau keimanan manusia, sehingga diketahui
manusia yang paling mulya disisi Allah yaitu manusia yang paling bertakwa
kepadaNya.2 Hal ini selaras dengan firman Allah dalam surat Al-hujurat : 49 : 13.
Yang artinya “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Jelaskan pengertian evaluasi pendidikan islam?
2.Bagaimana tujuan evaluasi dalam pendidikan islam?
3.Bagaimana fungsi evaluasi dalam pendidikan islam?
4. Apa saja macam-macam bentuk dalam evaluasi pendidikan islam?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


1.Untuk mengetahui pengertian dari evaluasi dalam pendidikan Islam.
2.Untuk dapat mengetahui apa saja tujuan yang terdapat dalam evaluasi
pendidikan Islam.
3.Untuk mengetahui bahwa adanya fungsi evaluasi dalam pendidikan
Islam tersebut.
4. Untuk menyebutkan macam-macam bentuk evaluasi pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian evaluasi dalam Pendidikan islam


Menurut Bahasa/Etimologi Evaluasi berasal dari bahasa Inggris Evaluation
yang berarti menilai. Istilah nilai (value) pada mulanya dipopulerkan oleh filosof
dan Plato yang pertama kali mengemukakannya. Kata nilai menurut pengertian
filosof, adalah idea of world. Kemudian, kata nilai juga ada keterkaitannya dengan
dunia ekonomi yang dipanutkan dengan harga.

Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihan, yang berarti ujian, dan
khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan. Nilai dalam
bahasa Arab disebut dengan al-Qimah atau al-Taqdir. Dengan demikian secara
harfiat evaluasi pendidikan, al-Taqdir al-Tarbawiy yang dapat diartikansebagai
penilaian dalam bidang pendidikan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan.

Menurut Istilah/Terminologi Dalam pendidikan ada lima istilah yang saling


berkaitan diantaranya:

a. Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu gejala
menurut aturan tertentu. Pengukuran bisa bersifat kuantitif yang hasilnya
berupa angka dan kualitatif yang bukan berupa angka (berupa predikat
atau pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, dan
sangat kurang), yang disertai dengan deskripsi penjelasan peserta didik.
b. Penilaian
Penilaian atau assessment adalah istilah umum yang mencakup
semua metode yang biasa digunakan untuk menilai untuk kerja individu
atau kelompok peserta didik.
c. Evaluasi
Evaluasi atau evaluation adalah penilaian yang sistematik tentang
manfaat atau kegunaan suatu objek. Evaluasi memerlukan data hasil
pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki banyak dimensi.
Dengan demikian di dalam evaluasi terdapat pengukuran dan penilaian.
d. Ulangan
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
unruk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan
menentukan keberhasilan belajar peserta didik. (Permen Diknas No. 20
Tahun 2007)
e. Ujian
Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau
penyelesaian dan suatu satuan pendidikan. Ujian ada dua macam, yaitu:
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
f. Para ahli mendevinisikan evaluasi sebagai berikut
1) Menurut Edwin Wandt evaluasi mengandung pengertian satu
tindakan / proses dalam membentuk nilai sesuatu
2) Menurut M. Chabibi Thoha evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadan objek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk
memproleh kesimpulan.

Oleh karena itu, yang dimaksud evaluasi dalam pendidikan Islam adalah
pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam guna
melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai
Islam sebagai tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri.
Jadi evaluasi pendidikan Islam yaitu kegiatan penilaian terhadap tingkah
laku peserta didik dari keseluruhan aspek mental-psikologis dan spiritual religius
dalam pendidikan Islam, dalam hal ini tentunya yang menjadi tolak ukur adalah
al-Qur’an dan al-Hadits. Evaluasi harus dilakukan dengan tepat, cermat dan
akuntable. Sebab demikian, evaluasi dapat menggambarkan kemajuan belajar
siswa secara objektif, sehingga tidak akan merugikan siswa itu sendiri maupun
Stakeholder yang lainnya, termasuk masyarakat dan negara. Dengan pelaksanaan
evaluasi ini bukan hanya pendidik juga keseluruhan aspek/unsur pendidikan
Islam.

B. Tujuan Evaluasi Dalam Pendidikan Islam

Tujuan program evaluasi adalah mengetahui kadar atau ukuran


pemahaman anak didik terhadap materi pembelajaran, melatih keberanian, dan
mengajak anak didik untuk mengingat materi yang telah diberikan

Tujuan Secara Umum ada tujuan pedagogis dari sistem evaluasi Al-Qur’an
terhadap perbuatan manusia, yaitu:

1. Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap


berbagai macam problema kehidupan. (Q.S al-baqarah: 155)
2. Untuk mengetahui sejauh mana atau sampai dimana hasil
pendidikan wahyu yang telah diaplikasikan Rasulullah kepada umatnya.
3. Untuk menentukan klasifikasi atau tingkat kehidupan keislaman
atau keimanan manusia, sehingga diketahui manusia paling beriman di sisi
Allah SWT yang paling bertaqwa kepada-Nya.

Tujuan Evaluasi di Lembaga Pendidikan Islam tujuan evaluasi pada satuan


(lembaga) pendidikan islam adalah:

1. Untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi


pelajaran, dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali
materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan
perilakunya.
2. Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan lemah,
sehingga yang lemah diberikan perhatian khusus agar ia dapat
mengejar kekurangannya.
3. Mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagi dasar untuk
mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil pendidikan
yang telah dicapai.
4. Untuk mencari dan menemukan faktor – faktor penyebab
keberhasilan dan ketidak berhasilan peserta dalam mengikuti
program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan
keluar atau cara – cara perbaikannya.

C. Fungsi Evaluasi dalam Pendidikan Islam

1. Ishlah, yaitu perbaikan terhadap semua komponen pendidikan,


termasuk perbaikan perilaku, wawasan dan kebiasaan – kebiasaan
peserta didik.
2. Tazkiyah, yaitu penyucian terhadap semua komponen pendidikan,
artinya melihat kembali program – program pendidikan yang
dilakukan, apakah program tersebut penting atau tidak dalam
kehidupan peserta didik.
3. Tajdid, yaitu memodrenisasi semua kegiatan pendidikan. Dengan
kegiatan ini dapat dimobalisasi dan dinamisasi untuk kepentingan
yang lebih maju.
4. Ad-Dakhil, yaitu masukan sebagai laporan bagi orang tua peserta
didik berupa rapor, ijazah, sertifikat dan sebagainya.

D. Macam-macam bentuk evaluasi pendidikan islam

1. Ujian Tulis : Penguasaan materi dapat diukur melalui ujian tulis yang
mencakup berbagai topik dalam studi agama Islam. Soal dapat mencakup
pemahaman teks Al-Qur'an, hadis, aqidah (keyakinan), fiqih (hukum Islam),
sejarah Islam, dan etika.
2. Proyek atau Presentasi : Siswa dapat dinilai melalui proyek atau presentasi
yang mengharuskan mereka untuk mendalami suatu topik tertentu dalam Islam.
Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman
mendalam mereka tentang aspek-aspek tertentu dalam ajaran Islam.

3. Diskusi Kelas : Partisipasi siswa dalam diskusi kelas dapat memberikan


gambaran tentang pemahaman mereka terhadap konsep-konsep Islam. Diskusi
juga memungkinkan pertukaran ide dan pandangan antar siswa.

4. Pemahaman Amaliyah : Evaluasi juga dapat dilakukan melalui pengamatan


terhadap praktik ibadah dan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, melibatkan
siswa dalam aktivitas keagamaan seperti shalat, puasa, dan amalan-amalan
kebajikan.

5. Tes Lisan : Siswa dapat diuji melalui tes lisan yang mencakup percakapan
tentang ajaran Islam, nilai-nilai moral, dan penerapan konsep-konsep agama
dalam kehidupan sehari-hari.

6. Ujian Praktis : Ujian praktis dapat mencakup penggunaan pengetahuan agama


Islam dalam situasi kehidupan sehari-hari, seperti menyelesaikan masalah etika
atau fiqih yang mungkin dihadapi oleh siswa.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
a. Pengertian evaluasi dalam pendidikan islam terbagi dua yaitu secara
etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu Evaluation dan bahasa arab
yaitu al-taqdir al tarbawiy. Secara terminology ada lima istilah yang
berkaitan yaitu pengukuran, penilaian, evaluasi, ulangan, dan ujian.
b. Prinsip evaluasi dalam pendidikan islam terbagi dua yaitu (1) prinsip
umum yang mana valid, beriorentasi pada kompetensi, berkelanjutan,
menyeluruh, bermakna, adil dan objektif, terbuka, ikhlas, praktis,
dicatat dan akurat, sistematis, akuntabel. (2) prinsip khsusus
diantaranya; jenis penilaian yang dapat menunjukkan kemampuan hasil
belajar peserta didik, peserta didik dapat pelaksanakan prosedur
penilaian terhadap prestasi dan kemampuan yang dicapai, adanya
program remedial bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan,
dan penilaian juga sesuai dengan keadaan.
c. Tujuan evaluasi dalam pendidikan islam dapat dibagi menjadi dua; (1)
secara umum yng berdasarkan Al-Qur’an dan praktikal Rasulullah SAW
dengan menguji daya kemampuan manusia, mengetahui sejauh mana
pendidikan wahyu yang telah diaplikasikan. (2). Tujuan evaluasi yang
lainnya ialah mengetahui kadar pemahaman siswa, mengetahui tingkat
kecerdasan dan kekurangan dari siswa, dan mengumpulkan informasi
yang digunakan untuk pengecekan hasil pencapaian.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib & Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: Kencana, 2008

Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010.

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Pers, 2002.

Drs. M. Ngalim Purwanto,M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,


PT. Remaja Rosdakarya Bandung, 2004

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan


Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Kalam Mulia, 2008.

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2002

Anda mungkin juga menyukai