Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia
dan hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas karya tulis ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad
SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.
Tugas makalah yang diberi judul “ Evaluasi dalam Pendidikan Islam” ini
ialah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja penulis dimana tugas ini
merupakan syarat dari aspek penilaian mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
A. LATAR BELAKANG
Ada tiga tujuan pedagogis dari system evaluasi Allah terhadap perbuatan
manusia yaitu: 1). Untuk menguji daya kemampuan mannusia beriman terhadap
berbagai macam problema kehidupan yang dialaminya. 2). Untuk mengetahui
sampai dimana atau sejauh mana hasil pendidikan wahyu yang telah diterapkan
Rosululloh SAW terhadap umatnya. 3). Untuk menentukan klasifikasi atau
tingkatan-tingkatan keislaman atau keimanan manusia, sehingga diketahui
manusia yang paling mulya disisi Allah yaitu manusia yang paling bertakwa
kepadaNya.2 Hal ini selaras dengan firman Allah dalam surat Al-hujurat : 49 : 13.
Yang artinya “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Jelaskan pengertian evaluasi pendidikan islam?
2.Bagaimana tujuan evaluasi dalam pendidikan islam?
3.Bagaimana fungsi evaluasi dalam pendidikan islam?
4. Apa saja macam-macam bentuk dalam evaluasi pendidikan islam?
Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihan, yang berarti ujian, dan
khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan. Nilai dalam
bahasa Arab disebut dengan al-Qimah atau al-Taqdir. Dengan demikian secara
harfiat evaluasi pendidikan, al-Taqdir al-Tarbawiy yang dapat diartikansebagai
penilaian dalam bidang pendidikan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan.
a. Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu gejala
menurut aturan tertentu. Pengukuran bisa bersifat kuantitif yang hasilnya
berupa angka dan kualitatif yang bukan berupa angka (berupa predikat
atau pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, dan
sangat kurang), yang disertai dengan deskripsi penjelasan peserta didik.
b. Penilaian
Penilaian atau assessment adalah istilah umum yang mencakup
semua metode yang biasa digunakan untuk menilai untuk kerja individu
atau kelompok peserta didik.
c. Evaluasi
Evaluasi atau evaluation adalah penilaian yang sistematik tentang
manfaat atau kegunaan suatu objek. Evaluasi memerlukan data hasil
pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki banyak dimensi.
Dengan demikian di dalam evaluasi terdapat pengukuran dan penilaian.
d. Ulangan
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
unruk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan
menentukan keberhasilan belajar peserta didik. (Permen Diknas No. 20
Tahun 2007)
e. Ujian
Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau
penyelesaian dan suatu satuan pendidikan. Ujian ada dua macam, yaitu:
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
f. Para ahli mendevinisikan evaluasi sebagai berikut
1) Menurut Edwin Wandt evaluasi mengandung pengertian satu
tindakan / proses dalam membentuk nilai sesuatu
2) Menurut M. Chabibi Thoha evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadan objek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk
memproleh kesimpulan.
Oleh karena itu, yang dimaksud evaluasi dalam pendidikan Islam adalah
pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam guna
melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai
Islam sebagai tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri.
Jadi evaluasi pendidikan Islam yaitu kegiatan penilaian terhadap tingkah
laku peserta didik dari keseluruhan aspek mental-psikologis dan spiritual religius
dalam pendidikan Islam, dalam hal ini tentunya yang menjadi tolak ukur adalah
al-Qur’an dan al-Hadits. Evaluasi harus dilakukan dengan tepat, cermat dan
akuntable. Sebab demikian, evaluasi dapat menggambarkan kemajuan belajar
siswa secara objektif, sehingga tidak akan merugikan siswa itu sendiri maupun
Stakeholder yang lainnya, termasuk masyarakat dan negara. Dengan pelaksanaan
evaluasi ini bukan hanya pendidik juga keseluruhan aspek/unsur pendidikan
Islam.
Tujuan Secara Umum ada tujuan pedagogis dari sistem evaluasi Al-Qur’an
terhadap perbuatan manusia, yaitu:
1. Ujian Tulis : Penguasaan materi dapat diukur melalui ujian tulis yang
mencakup berbagai topik dalam studi agama Islam. Soal dapat mencakup
pemahaman teks Al-Qur'an, hadis, aqidah (keyakinan), fiqih (hukum Islam),
sejarah Islam, dan etika.
2. Proyek atau Presentasi : Siswa dapat dinilai melalui proyek atau presentasi
yang mengharuskan mereka untuk mendalami suatu topik tertentu dalam Islam.
Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman
mendalam mereka tentang aspek-aspek tertentu dalam ajaran Islam.
5. Tes Lisan : Siswa dapat diuji melalui tes lisan yang mencakup percakapan
tentang ajaran Islam, nilai-nilai moral, dan penerapan konsep-konsep agama
dalam kehidupan sehari-hari.
PENUTUP
Kesimpulan
a. Pengertian evaluasi dalam pendidikan islam terbagi dua yaitu secara
etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu Evaluation dan bahasa arab
yaitu al-taqdir al tarbawiy. Secara terminology ada lima istilah yang
berkaitan yaitu pengukuran, penilaian, evaluasi, ulangan, dan ujian.
b. Prinsip evaluasi dalam pendidikan islam terbagi dua yaitu (1) prinsip
umum yang mana valid, beriorentasi pada kompetensi, berkelanjutan,
menyeluruh, bermakna, adil dan objektif, terbuka, ikhlas, praktis,
dicatat dan akurat, sistematis, akuntabel. (2) prinsip khsusus
diantaranya; jenis penilaian yang dapat menunjukkan kemampuan hasil
belajar peserta didik, peserta didik dapat pelaksanakan prosedur
penilaian terhadap prestasi dan kemampuan yang dicapai, adanya
program remedial bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan,
dan penilaian juga sesuai dengan keadaan.
c. Tujuan evaluasi dalam pendidikan islam dapat dibagi menjadi dua; (1)
secara umum yng berdasarkan Al-Qur’an dan praktikal Rasulullah SAW
dengan menguji daya kemampuan manusia, mengetahui sejauh mana
pendidikan wahyu yang telah diaplikasikan. (2). Tujuan evaluasi yang
lainnya ialah mengetahui kadar pemahaman siswa, mengetahui tingkat
kecerdasan dan kekurangan dari siswa, dan mengumpulkan informasi
yang digunakan untuk pengecekan hasil pencapaian.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib & Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: Kencana, 2008
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010.
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Pers, 2002.