Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yangharus dilakukan
secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target
yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Evaluasi pada dasarnya
adalah memberikan pertimbangan atau hargaatau nilai berdasarkan kriteria tertentu.

Evaluasi perlu dilakukan karena manusia adalah makhluk yang lemah,makhluk yang
suka membantah dan ingkar kepada Allah, mudah lupa dan banyak melakukan kesalahan
namun mempunyai batas untuk sadar kembali. Tetapi di sisilain manusia juga merupakan
makhluk terbaik dan termulia, yang dipercaya Allahuntuk mengemban amanat istimewa
diangkat sebagai khalifah di bumi.Bertolak dari pandangan tersebut, ditemukan hal- hal
prinsipil bahwamanusia ternyata memiliki kelemahan- kelemahan dan
kekurangankekurangantertentu, sehingga perlu diperbaiki baik oleh dirinya sendiri
maupun pihak lain. !amun demikian, manusia juga memiliki kelebihan- kelebihan tertentu
yang perludikembangkan sehingga mempunyai kemampuan untuk mencapai posisi
tertentuyang dapat melebihi makhluk lain seperti malaikat. "leh karena itu, evaluasi
sangatdiperlukan untuk mengukur dan menjaga agar posisi yang mulia serta terbaik
itutetap bisa dipertahankan sampai akhir hayat.

Evaluasi yang dilakukan Allah terhadap umat manusia mengandung pengertian bahwa
manusia senantiasa dalam pengawasan Allah yang apabila hal inidisadari oleh manusia
berarti ia akan hatihati dalam bertingkah laku. Al- quransebagai sumber utama
pendidikan $slam, banyak mengungkap konsep evaluasi didalam ayat ayatnya sebagai
acuan bagi manusia untuk hatihati dalam melakukansesuatu.Evaluasi merupakan kajian
yang sangat mendasar. "Oleh karena itu, permasalahan seputar pembahasan ini adalah
Bagaimana pengertian evaluasi pendidikan?, Apa Tujuan dan fungsi Evaluasi pendidikan
& Bagaimana prinsif-prinsif evaluasi pendidikan islam ? Serta bagaimana teknik evaluasi
pemdidikan islam ?

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian evaluasi pendidikan islam?

2. Apa tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan islam

3. Bagaimana prinsip- prinsip evaluasi pendidikan islam?

4. Bagaimana teknik- teknik evaluasi dalam pendidikan islam?

C. Tujuan Masalah

1.Untuk mengetahui pengertian evaluasi pendidikan islam !

2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan islam !

3.Untuk mengetahui prinsip-prinsip evaluasi pendidikan islam.!

4.Untuk mengetahui teknik-teknik evaluasi dalam pendidikan islam!

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan

Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti penilaian
dan penaksiran. Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihan yang berartiujian, dan
khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan.Selanjutnya evaluasi
dapat diartikan sebagai proses membandingkan stuasi yangada dengan kriteria tertentu
dalam rangka mendapatkan informasi danmenggunakannya untuk menyusun penilaian
dalam rangka membuat keputusan.1

Sedangkan dari segi istilah sebagaimana yang dikemukakan oleh Edwindant dan Aralte
Brown bahwa evaluasi adalah menunjukkan kepada ataumengandung pengertian suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilaidari sesuatu.

Menurut Undang Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2008 tentang Sistem
pendidikan nasional (asal 57 ayat 1 , evaluasi dilakukan dalamrangka pengendalian mutu
pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan
kepada pihakpihak yang berkepentingan, di antaranyaterhadap pesera didik, lembaga,
dan program pendidikan.2

Sedangkan evaluasi dalam pendidikan islam menurut Arifin adalahmerupakan cara


atau teknik penilaian terhadap tingkah laku manusia didik berdasarkan standar
perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek aspek kehidupan mental
psikologis dan spiritual religius karena manusia hasil pendidikan bukan saja sosok pribadi
yang tidak hanya bersikap religius, melainkan juga berilmu dan berketerampilan yang
sanggup beramal dan berbakti kepadaTuhan dan masyarakatnya.

Selain istilah evaluasi, terdapat pula istilah lain yang hampir sama, yaitu pengukuran
dan penilaian. ) sementara orang lebih cenderung mengartikan ketigakata tersebut sebagai

1
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana,2010),hlm,307.
2
Anas Sudijono,Pengantar Evaluasi Pendidikan , (Jakarta,RajaGrafindo persada,2006,).

3
suatu pengertian yang sama. Dan untuk memahami apa perbedaan, persamaan, ataupun
hubungan antara ketiganya, menurut Arikunto, dapat di pahami dari contoh-contoh di
bawah ini .

1. Apabila ada orang yang akan memberi sebatang pensil kepada kita dan
kitadisuruh memilih antara dua pensil yang tidak sama panjang, maka tentu
kitaakan memilih yang panjang. ;itu tidak memilih yang pendek kecuali ada
alasanyang sangat khusus.
2. Pasar merupakan suatu tempat bertemunya orang orang yang akan menjual
danmembeli. sebelum menentukan barang yang akan dibelinya, seorang
pembeliakan memilih dahulu mana barang yang lebih baik menurut
ukurannya. Apabilaia ingin membeli jeruk, dipilihnya jeruk yang besar,
kuning, halus kulitnya.Semuanya itu dipertimbangkan karena menurut
pengalaman sebelumnya, jenis jerukjeruk yang demikian ini rasanya akan
manis. Sedangkan jeruk yang masihkecil, hijau, dan kulitnya agak kasar,
biasanya rasanya masam.

Dari contoh-contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa sebelummenentukan pilihan,


kita mengadakan penilaian terhadap bendabenda yang akankita pilih. 2alam contoh
pertama, kita memilih mana pensil yang lebih panjang,sedangkan pada contoh kedua kita
menentukan dengan perkiraan kita atas jeruk yang baik, yaitu yang rasanya manis. 2ua
langkah kegiatan yang dilalui sebelummengambil barang untuk kita, itulah yang disebut
mengadakan evaluasi, yaknimengukur dan menilai. ;ita tidak dapat mengadakan penilaian
sebelum kitamengadakan pengukuran.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pendidikanadalah


suatu kegiatan yang berisi mengadakan pengukuran dan penilaian terhadapkeberhasilan
pendidikan dari berbagai aspek yang berkaitan dengannya. Adapun objek Evaluasi
pendidikan dalam arti yang umum adalah pesertadidik. sementara dalam arti yang khusus
adalah aspek-aspek tertentu yang terdapatdalam peserta didik.Seserta didik disini
sebenarnya bukan hanya objek evaluasisemata, melainkan juga sebagai subjek evaluasi.
"leh karena itu, evaluasi pendidikan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu evaluasi diri
sendiri, danevaluasi terhadap orang lain.

4
1. Evaluasi diri sendiri (self evaluation introspeksi)

-Evaluasi terhadap diri sendiri adalah dengan mengadakan intropeksi atau perhitungan
terhadap diri sendiri. Evaluasi ini tentunya berdasarkan kesadaraninternal yang bertujuan
meningkatkan kreativitas dan produktivitas pribadi. Apabila dalam evaluasi tersebut
ditemukan beberapa keberhasilan, keberhasilanitu hendaknya dipertahankan atau
ditingkatkakan. Akan tetapi, bila ditemukan beberapa kelemahan dan kegagalan,
hendaknya hal tersebut segera diperbaikidengan cara meningktakan ilmu, iman, dan
amal.3

2. Evaluasi terhadap oranng lain

peserta didik-Evaluasi terhadap orang lain, dalam hal ini peserta didik, merupakan
bagiandari kegiatan pendidikan. Kegiatan ini merupakan sebuah keharusan. Keharusan ini
tentunya berdasarkan niat amar makruf nahi munkar yang bertujuan Ishlah perbuatan
sesama umat. Syarat evaluasi harus objektif, segera, tidak dibiarkan berlarut larut, dan
menyeluruh sehingga peserta didik tidak tenggelam kedalamkebimbangan, kebodohan,
ke?aliman, dan dapat melakukan perubahan secaracepat dan tepat ke arah yang lebih baik
dari prilaku sebelumnya.

B. Tujuan Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam

Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program pengajaran, makaevaluasi


pembelajaran dikategorikan ke dalam penilaian formatif atau evaluasiformatif, yaitu
evaluasi yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat
keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. 4

MenurutAnas Udiyono, evaluasi formatif ialah evaluasi yang dilaksanakan di


tengahtengahatau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan
pada setiapkali satuan program pelajaran atau sub pokok bahasan dapat diselesaikan,
dengantujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk. sesuai
dengantujuan pengajaran yang telah ditentukan.5
3
Novan Ardy Wiyani Dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam,(yoyjakarta: Ar Ruzz Media ,2012),hlm,
232.
4
Ibid, hlm, 233
5
Anas Sudijono,Pengantar.......... Hlm,23

5
Secara umum, dalam bidang pendidikan, evaluasi bertujuan untuk

a. Memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk sampai di


manatingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam
pencapaian tujuantujuan kurikuler setelah menempuh proses
pembelajarandalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Mengukur dan menilai sampai di manakah efektifitas mengajar
danmetodemetode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh
pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta.Adapun yang
menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah
untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan
dan untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebabkeberhasilan peserta
didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapatdicari dan ditemukan
jalan keluar atau cara-cara perbaikannya. Evaluasi dalam pembelajaran
dilakukan untuk kepentingan pengambilankeputusan, misalnya tentang akan
digunakan atau tidaknya suatu pendekatan,metode, atau teknik. 2alam keadaan
pengambilan keputusan proses pembelajaran,evaluasi sangat penting karena telah
memberikan informasi mengenaiketerlaksanaan proses belajar mengajar,
sehingga dapat berfungsi sebagai pembantudan pengontrol pelaksanaan proses
belajar mengajar. Dengan demikian, betapa penting fungsi evaluasi itu dalamp
roses belajar mengajar.Secara garis besar evaluasi berfungsi untuk:
a. Mengetahui kemajuan kemampuan belajar murid. 2alam
evaluasiformatif, hasil dari evaluasi selanjutnya digunakan untuk
memperbaikicara belajar siswa.
b. Mengetahui status akademis seseorang siswa dalam kelasnya.
c. Mengetahui penguasaan, kekuatan dalam kelemahan seseorang siswaatas
suatu unit pelajaran.
d. Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru.
e. Menunjang pelaksanaan BK di sekolah.
f. Memberi laporan kepada siswa dan orang tua.
g. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi siswa.
h. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan pengurusan streaming-.
i. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan perencanaan pendidikan.
j. Memberi informasi kepada masyarakat yang memerlukan.

6
k. Merupakan feedback bagi siswa, guru dan program pengajaran.
l. Sebagai alat motivasi belajar mengajar.
m. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.

Evaluasi bagi guru perlu diperhatikan dengan sungguh sungguh agar evaluasi yang
diberikan benarbenar mengenai sasaran. Hal ini didasarkan karenahampir setiap saat
guru melaksanakan kegiatan evaluasi untuk menilai keberhasilan belajar siswa serta
program pengajaran.

C. Prinsip- Prinsip Evaluasi Pendidikan Islam

Evaluasi hasil belajar dapat terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya
senantiasa berpegang pada tiga prinsip dasar berikut ini yaitu 1.(prinsip keseluruhan, 2.
Prinsip kesinambungan, 3. Prinsip obyektivitas).

1. Prinsip keseluruhan
Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan istilah prinsip
komprehensif . Dengan prinsip komprehensif dimaksudkan bahwaevaluasi hasil
belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasitersebut
dilaksanakan secara bulat, utuh dan menyeluruh. Perlu diketahui bahwa evaluasi
hasil belajar itu tidak boleh dilakukan secaraterpisah pisah atau sepotong demi
sepotong, melainkan harus dilaksanakansecara utuh dan menyeluruh. Dengan
kata lain, evaluasi hasil belajar harusdapat mencakup berbagai aspek yang dapat
menggambarkan perkembanganatau perubahan tingkah laku yang terjadi pada
diri peserta didik sebagaimakhluk hidup dan bukan benda mati. Dalam hubungan
ini, evaluasi hasil belajar disamping dapat mengungkap aspek proses berpikir
kognitif domain sehari-hari.6
2. Prinsip kesinambungan
Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip kontinitas
ontinuity.Dengan prinsip kesinambungan dimaksudkan disini bahwaevaluasi
hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara
teratur dan berkesinambungan dari waktu ke waktu. Dengan evaluasihasil belajar
yang dilaksanakan secara teratur, terencana dan terjadwal itu makadimungkinkan
6
Anas sudijono ,Pengantar Evaluasi Pendidikan Islam, hlm.31-32.

7
bagi evaluator untuk memperoleh informasi yang dapatmemberikan gambaran
mengenal kemajuan atau perkembangan peserta didik,sejak dari awal mula
mengikuti program pendidikan sampai pada saat-saat mereka mengakhiri
program pendidikan yang mereka tempuh itu. Evaluasi hasil belajar yang
dilaksanakan secara berkesinambungan itu jugadimaksudkan agar pihak evaluator
guru, dosen dan lainlain- dapatmemperoleh kepastian dan kemantapan dalam
menentukan langkah- langka atau merumuskan kebijakan kebijakan yang perlu
diambil untuk masa-masa selanjutnya, agar tujuan pengajaran sebagaimana telah
dirumuskan pada Tujauan struksional Khusys dapat dicapai dengan
sebaikbaiknya.Penilaian belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses
belajar mengajar.
3. Prinsip Obyektivitas

Prinsip obyektivitas mengandung makna, bahwa evaluasi hasil belajar dapat


dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas darifaktor faktor yang
sifatnya subyektif. Sehubungan dengan itu, dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar,
seorangevaluator harus senantiasa berpikir dan bertindak wajar, menurut keadaan
yangsenyatanya, tidak dicampuri oleh kepentingankepentingan yang
bersifatsubyektif. Prinsip ketiga ini sangat penting, sebab apabila dalam
melakukanevaluasi unsurunsur subyektif menyelinap masuk ke dalamnya, dan
akan dapatmenodai kemurnian pekerjaan evaluasi itu sendiri Agar diperoleh hasil
belajar yang objektif dalam pengertian menggambarkan prestasi dan kemampuan
siswa.7

Berkaitan dengan evaluasi apa yang telah dikerjakan berdasarkan Al-Qurandan


sunnah maka terdapat beberapa waktu evaluasi sebagai berikut:

1. Evalusi harian(ada surah Al-hasyr (59) ayat 1 disebutkan bahwa kita


diperintahuntuk mengevaluasi diri setiap hari sebagai acuan atau pertimbangan
apayang akan kita perbuat untuk hari esok. Tanpa mencoba melakukanevaluasi
terhadap apa yang telah kita kerjakan. ;emungkinan besar tidak akan ada
perubahan yang signifikan di hari esok.

7
Anas sudijono ,Pengantar Evaluasi Pendidikan Islam, hlm.33

8
2. Evaluasi mingguanEvaluasi ini dilaksanakan setiap hari jumat. Dalam beberapa
sumber disebutkan bahwa pada hari tersebut para sahabat selalu ke mesjid
jauhsebelum shalat jumat dilaksanakan. Tentu kedatangannya ke mesjid
bukansekedar untuk menggugrkan kewajiban, melainkan untuk melakukan
perenungan terhadap perbuatan yang telah dilakukan selama satu
minggusehingga ia bisa mengukur apa saja kekurangannya dan dengan cara apa
pula ia harus memperbaikinya. ;ita biasanya menyebut istilah perenungandi
Masjid tersebut dengan istilah itikaf.8
3. Evaluasi tahunanEvaluasi
Ini dilakukan setiap bulan Ramadhan. Evaluasi tersebutdilakukan dengan
berpuasa.

Dan apabila hamba-hamba bertanya kepadamu tentang (ku, maka)ja'a"lah,


"ah'asanya (ku adalah dekat (ku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabil ia memohon kepada-u, maka hendaklahmereka itu memenuhi
)segala perintahku dan hendaklah mereka beriman kepadaku, agar mereka
selalu berada dalam kebenaran. QS Al- Baqarah (2):18 9

Secara tersirat, ayat di atas menuntut orang yang berpuasa agar senantiasa melakukakan
pengkajian terhadap Al-Qur`an dan terhadap dirinyasendiri yang akan menjadikannya
tersadar kembali bahwa ia hanyalahseorang hamba yang fakir dihadapannya. $a
menyadari bahwa dirinya ituadalah sebatang ilalang ditengah bentangan alam semesta.
Eksistensihidupnya sangat bergantung pada curahan kasih sang pencipta. Kesadaran ini
akan menjadikan dirinya terus menerus mencoba mendekatan dirikepada Allah dengan
berdoa. Aalam hal ini, berdoa merupakan indikator ketawadhuan manusia kepada Tuhan.,
yang menunjukkan bahwa dirinyamenyadari betul kalau ia hanyalah manusia fakir yang
tidak mempunyaiapaapa dihadapannya.
8
Ibid, hlm. 23
9
Al Quran dan Terjemahannya ,Mushaf Fatimah............ hlm, 4.

9
D. Teknik-Teknik Evaluasi Pendidikam Islam

Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. :adi teknik evaluasi berarti alat
yangdigunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Berbagai macam teknik
penilaian dapat dilakukan secara komplementer *saling melengkapi sesuai
dengankompetensi yang dinilai. Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran
disekolah dikenal adanya 2 macam teknik, yaitu teknik tes dan non test.

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatutugas atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh sekelompok peserta didik,sehingga
menghasilkan suatu nilai tentang prestasi belajarnya, yang dapatdibandingkan dengan
nilai yang dicapai oleh peserta didik lainnya atau dengan nilaistandar yang ditetapkan. 2i
samping evaluasi dalam bentuk test, pendidik perlumengadakan evaluasi pendidikan
dalam bentuk lain, yaitu non test. Misalnya dalam bentuk laporan pribadi self-report atau
catatan catatan hasil sikap pesertadidik, atau hasil observasi yang dilakukan secara
sengaja.10

1. Teknik tesTujuan penilaian dengan teknik tes, yaitu untuk mengetahui


a. Tingkat kemampuan awal peserta didik
b. asil belajar peserta didik
c. Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
d. Keberhasilan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaranTes
dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu sebagai berikut:
- Tes lisanTes lisan dilakukan secara verbal, ini terutama untuk
- Kemampuan memcahkan masalah proses berpikir terutama
melihat hubungan sebab akibat
- Menggunakan bahasa lisana
- Kemampuan mempertanggungjawabkakan pendapat atau
konsep yangdikemukakan.11
2. .Tes perbuatan

10
Syahril ,Komsep Evaluasi Pendidikan Dalam Perspektif Alquran, Jurnal Hunafa,Vol 4,No
4 :2007,hlm 311-312
11
Novan Ardy Winayi dn Barnawi ,Ilmu Pendidikan Islam ,hlm , 245

10
Tes perbuatan atau tes unjuk kerja adalah tes yang dilaksanakan denganmenjawab
menggunakan perbuatan, tindakan atau unjuk kerja, hal ini berfungsi sebagai
penilaian terhadap kemampuan melakukan sesuatu perbuatan berhubungan dengan
domain psikomotor-. Bentuk tes ini cocok untuk mengukur kemampuan seseorang
dalam melakukan tugas tertentu,seperti praktik di laboratorium. beserta didik diminta
untuk mendemosntrasikan kemampuan dalam bidang tertentu.

3. Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes yang dilakukan secara tertulis baik pertanyaanmaupun
jawabannya. Tes ini mempunyai kegunaan yang cukup luas karenates ini dapat
dilakukan secara perorangan ataupun kelompok. $tu sebabnyates ini populer
karena alasan efektif dan efisien.
4. Teknik bukan tes

Teknik bukan tes umumnya menggunakan alat alat seperti berikut:


Wawancara dan interview. Teknik wawancara ini dilakukan dengan menggunakan tanya
jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti menggunkan media.Alat yang
digunakan adalah pedoman wawancara yang mengacu padatujuan yang ditetapkan.
b.AngketAngket adalah wawancara yang dilakukan secara tertulis. (rinsip penggunaan
dan alat sama dengan wawancara.c.(engamatan dan observasi2ilakukan dengan cara
melakukan pengamatan terhadap kegiatan, baik sacara langsung maupun tak langsung.
Alat yang digunakan berupa panduanobservasi yang disusun dalam bentuk.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi pendidikan adalah suatu kegiatan yang berisi mengadakan pengukuran


dan penilaian terhadap keberhasilan pendidikan dari berbagai aspek yang berkaitan
dengannya. Dengan kata lain, evaluasi pendidikan adalah kegiatanmengukur dan menilai
terhadap sesuatu yang terjadi dalam kegiatan pendidikan.Termevaluasi dalam $slam tidak
dapat ditemukan padanan yang pasti, tapi term term yang mengarah kepada evaluasin
terdapat kata Al-Hisab, Al-Bala, Al-Hukm, Al-Qadha , Al-Nazhar, Al-Imtihan
menghitung, cobaan, vonis, putusan,melihat,ujian-.Tujuan pedagogis sistem evaluasi
dalam $slam adalah menguji keimananmanusia dalam menghadapi persoalan hidup,
untuk mengetahui sejauh mana pendidikan wahyu yang telah dilakukan 6asulullah dan
untuk mengetahui tingkatke $slaman dan keimanan manusia. Fungsi evaluasi dalam islam
adalah islah,takiyah, tajdid, dan tadkil perbaikan, penyucian, modernisasi,
komponenkomponen pendidikan, dan laporan hasil pendidikan-. )edangkan prinsip
evaluasi pendidikan Islam adalah berkesinambungan, menyeluruh, objektivitas,
validitas,reabilitas, efesiensi, dan Ta’ubadiyah.

B. Saran

Demikian makalah yang telah disusun. Penulisan menyadari dalam penyususan


makalah ini masih banyak kekurangan. "leh karena itu, penulismembutuhkan sumbangsih
kritik maupun saran yang konstruktif demi perbaikanmakalah selanjutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat dan menambah keilmuan dan pengetahuan kita. Amin

12
DATAR ISI

https://id.scribd.com/document/395447685/Makalah-Evaluasi-Pendidikan-Islam

https://www.studocu.com/en-us/document/harvard-university/economics/makalah-
evaluasi-dalam-pendidikan-isalam/37272264

13

Anda mungkin juga menyukai