Anda di halaman 1dari 3

Nama: Yohanda Saputra

NIM : 22329040

Tugas Pekan Kedua

SOAL :

1. Apakah pengertian dari evaluasi pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam?

2. Apakah perbedaan istilah evaluasi, assesment, pengukuran dan tes?

3. Jelaskan fungsi evaluasi pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam

4. Jelaskan juga tujuan evaluasi pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam

JAWABAN :

1.

Evaluasi berasal dari kata “To Evaluate” yang berarti menilai. Disamping kata
evaluasi terdapat pula istilah measurement yang berarti mengukur. Pengukuran dalam
pendidikan adalah usaha untuk memahami kondisi-kondisi objektif tenang sesuatu yang
akan dinilai. Penilaian dalam pendidikan islam akan objektif apabila disandarkan pada
nilainilai Al-Quran dan Al-Hadits. Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa inggris
Evaluation, dalam bahasa arab : Al-Taqdiir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar
katanya adalah value, dalam bahasa arab (Al-Qiimah). Dengan demikian evaluasi
pendidikan secara harfiyah berarti penilaian dalam bidang pendidikan atau hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan pendidikann.

Evaluasi dalam pendidikan islam merupakan cara atau tekhnik penilaian terhadap
tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersia komperhensif dari
seluruh asfek-asfek kehidupan mental psikologi dan spiritual religious, karena manusia
hasil pendidikan islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersifat religious,
melainkan juga berilmu dan berketrampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada
tuhan dan masyarakatnya

.
2. .
 tes adalah : seperangkat soal atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh
informasi mengenai kemampuan kognitif siswa. Dengan kata lain tes adalah
seperangkat pertanyaan yang memerlukan jawaban benar atau salah. Yang
termasuk ke dalam kelompok tes adalah tes objektif atau biasa kita kenal tes
pilihan ganda, dan tes uraian. Sedangkan yang termasuk kelompok bukan tes
(non tes) antara lain adalah pedoman pengamatan, skala rating, skala sikap, dan
pedoman wawancara.
 Pengukuran adalah kegiatan penentuan angka dari suatu objek yang diukur.
Sebagai ilustrasi, seorang guru yang memberikan tes kepada siswanya, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran dengan cara memberi skor
pada hasil tes para siswanya. Namun angka yang merupakan hasil dari
pengukuran itu belum mempunyai makna, asesmen lah nanti yang akan
memberikan makna pada angka-angka tersebut.
 Asesmen adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa
yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut
untuk menilai hasil belajar siswa dan perkembangan belajar siswa. Dengan kata
lain asesmen adalah kegiatan lanjutan dari pengukuran. Agar memudahkan
pemahaman kita, mari kita cermati ilustrasi berikut ini. Pak Tono adalah seorang
guru SD, pada suatu hari pak Tono memberikan tes kepada para siswanya.
Setelah selesai tes, Pak Tono pun memeriksa hasil tes nya. Skornya bervariasi,
ada yang mendapat 100, 90, 75, bahkan ada yang mendapatkan 30. Nah angka-
angka tersebut adalah skor hasil tes siswa Pak Tono, tapi baru berupa angka
belum memberikan makna apapun. Untuk dapat makna dari hasil tes tersebut
Pak Tono harus melakukan asesmen. Setelah melakukan asesmen Pak Tono
mengetahui bahwa siswa yang berada di atas KKM baru separuh dari jumlah
seluruh siswanya.
 evaluasi adalah penilaian keseluruhan program pendidikan mulai dari
perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan
penilaian (asesmen) serta pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan
kemampuan guru manajemen pendidikan, dan sebagainya. Evaluasi juga bisa
dilakukan untuk menilai keberhasilan sebuah metode atau proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru pada suatu waktu
3. Adapun fungsi evaluasi, menurut Abudin Nata
 Mengetahui tercapai tidaknya tujuan.
 Memberi umpan balik bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran.
 Untuk menentukan kemajuan belajar.
 Untuk mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan.
 Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar yang tepat.
 Bagi pendidik, untuk mengatur proses pembelajaran.

Bagi peserta didik untuk mengetahui kemampuan yang telah dicapai, bagi
masyarakat untuk mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan program. Selain itu, ada
beberapa fungsi lain yang bisa disebut, yaitu: fungsi seleksi, fungsi penempatan, fungsi
pengukur keberhasilan dan fungsi diagnosis.

4.
Menurut Anas Sudijono, tujuan evaluasi secara umum adalah adalah,
pertama, untuk mencari informasi atau bukutibukti tentang sejauhmana kegiatan-
kegiatan yang dilakukan telah mencapai tujuan, atau sejauhmana batas kemampuan
yang telah dicapai oleh seseorang atau sebuah lembaga. Kedua, untuk mengetahui
sejauhmana efektifitas cara dan proses yang ditempuh untuk mencapai tujuan
tersebut
Secara khusus, tujuan pelaksanaan evaluasi dalam pendidikan islam adalah
untuk mengetahui kadar pemikiran dan pemahaman peserta didik terhadap materi
pelajaran, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Anda mungkin juga menyukai