A. Pengertian Evaluasi
Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau
penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk. (1971)
mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan
suatu alternativekeputusan.
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan
melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu
keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut,
Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran
hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas
sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang
dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar
siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan
pengukuran dan penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas
evaluasi diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya,
evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, dan hasil.
Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengolahan hasil dan pelaporan. Tujuan dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil
pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian
hasil pembelajaran oleh setiap peserta didik. Informasi kedua hal tersebut pada gilirannya
sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Menurut Bloom dan kawan-kawan dalam buku yang terkenal, yaitu Handbook Onformative
and Summative Evaluation of Student Learning yang khusus membicarakan evaluasi hasil
belajar. Evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang cukup untuk dijadikan dasar dalam
menetapkan ada atau tidak perubahan-perubahan dan tingkat perubahan yang terjadi pada diri
anak didik. Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan
pengumpulan data mengenai belajar yang dilakukan secara sistematis dan menurut prosedur
tertentu untuk dapat memberikan arti mengenai berbagai aspek belajar yaitu aspek perolehan
dalam belajar.
Dalam pembelajaran IPS evaluasi memiliki pengertian penilaian progam, proses dan hasil
pembelajaran IPS. Evaluasi pembelajaran IPS yang berkesinambungan, sebaiknya dilakukan
terus menerus sesuai dengan keterlaksanaan pembelajarannya. Evaluasi seperti ini merupakan
baro meter atau pengecekan apakah proses yang berlangsung itu dapat diikuti dan dipahami
oleh peserta didik, serta seberapa besar penguasaan atau pemahaman peserta didik. Evaluasi
pembelajaran IPS pada setiap jenjang meniliki karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan
tingkat perkembangan siswa.
Sistem penilaian ini bermanfaat bagi guru untuk mengevaluasi kebutuhan, minat,
kemampuan akademik dan karekteristik siswa secara individiual.
Penilaian Ranah Ranah/dimensi keterampilan (skill) dan nilai-nilai (values) secara eksplisit tidak
tertuang dalam SK-KD. Mengajarkan keterampilan (skill) dan nilai-nilai (values) dilakukan
dengan cara mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran. Caranya adalah dengan
menerapkan model-model pembelajaran “inovatif” yang memungkinkan siswa
mengembangkan keterampilan (skill) dan nilai-nilai (values) yang akan diintegrasikan.
Pembelajaran yang demikian menurut Joyce dan Weil (1996) mempunyai dua efek, yaitu efek
pembelajaran (instructional effect) dan efek pengiring (nurturant effect). Efek pembelajaran
mungkin dapat dilihat hasilnya dalam jangka waktu singkat. Sebaliknya efek pengiring
membutuhkan waktu yang cukup lama. Teknik penilaian yang lebih cocok adalah non tes.
Acuan untuk menyusun prosedur pengintegrasian dan penilaian ranah keterampilan dan nilai-
nilai sebagai berikut:
a. menentukan aspek keterampilan atau nilai-nilai yang akan diintegrasikan;
b. merancang metode pembelajaran dengan mengintegrasikan keterampilan atau nilai-nilai
tersebut;
c. merumuskan indikator pencapaian aspek keterampilan atau nilai-nilai yang diintegrasikan;
d. menetapkan tingkat pencapaian setiap indikator.
e. menetapkan skor tiap-tiap tingkatan;
f. menyusun rubrik.
2. Pilihan Ganda
a. Wujud tes pilihan ganda
Tes pilihan ganda terdiri dari:
1. Item atau pokok soal
Berbentuk:
a. Pertanyaan pengantar
b. Pernyataan tak lengkap
2. Jawaban-jawaban
Berbentuk:
a. jawaban yang diusulkan
b. Pengisian / pelengkap pernyataan
Jawaban terdiri dari:
a. Kunci, yaitu jawaban atau jawaban-jawaban yang benar, dan
b. Distractor atau pengecoh, yaitu jawaban yang tidak benar atau yang
menyesatkan Kunci dan distractor option.
Dengan bentuk pilihan ganda:
a. Aspek yang lebih tinggi dapat diuk
b. Kemungkinan benar karena tebakan lebih kecil
c. Ragam variasi / bentuk dapat dibuat banyak
d. Jawaban tidak harus mutlak benar, tetapi dapat berupa yang paling benar
atau dapat pula mengandung beberapa jawaban yang memang benar
semuanya.
b. Beberapa kritik terhadap bentuk tes objektif pilihan ganda dan B-S
1. Ragam jawaban yang benar
Salah satu dari kemungkinan itu mutlak benar, sementara yang lainnya mutlak
salah.
2. Ragam jawaban yang paling benar (paling baik)
Kemungkinan jawabannya benar dengan tingkat kebenaran yang berbeda. Yang
paling tinggi tingkat kebenaranya itulah yang paling benar.
3. Ragam banyak jawaban
Soal memiliki beberapa jawaban yang benar.
4. Ragam pernyataan tak lengkap (melengkapi pernyataan)
Ragam ini sering digunakan,dibandingkan bentuk pertanyaan.
5. Ragam negatif (pengecualian)
Ragam ini biasanya dipakai untuk bahan-bahan yang jawaban benarnya ada
beberapa yang sama bobotnya, maka jawaban yang nampak “distractor” justru
menjadi kunci dalam soal itu. Jawaban itu dapat berupa “yang salah sama
sekali” atau yang benar tapi dengan bobot yang sangat kurang dibanding
dengan yang lainnya.
6. Ragam jawaban terpadu
Ragam ini sama dengan ragam no.3, apabila menggunakan metode penilaian
(skoring) satu soal satu nilai.
a. Jika nomor 1,2,3 benar
b. Jika nomor 1 dan 3 benar
c. Jika hanya nomor 4 yang benar
d. Jika semuanya benar
Ragam ini mempunyai beberapa, versi:
a. Bentuk urutan, misalnya:
1. Urutan kronologis suatu peristiwa
2. Urutan ranking
3. Urutan berat jenis zat dan sebagainya
b. Bentuk organisasi bagian
Biasanya terdapat pada bahasan, yakni mengatur urutan kalimat menjadi satu
keseluruhan yang logis. Pada bentuk ini nampak kekurangan dalam pemberian
nilai karena hanya satu nilai untuk tiap soal.
Menurut wujud soalnya:
a) Bentuk melengkapi X pilihan
Pernyataan dalam pokok soal tidak lengkap. Untuk melengkapinya
disediakan beberapa kemungkinan bagian.
b) Bentuk analisis hubungan antar – hal
Pokok soal terdiri dari dua pernyataan yang terlebih dahulu harus dinilai
betul atau salah. Kalau ternyata keduanya batul, barulah diteliti dan
tidaknya hubungan sebab – akibat di dalamnya.
c) Bentuk melengkapi ganda
Pertanyaan dalam bentuk ini tidak lengkap. Kelengkapannya memiliki
beberapa unsur yang penempatannya terpisah menurut
peraturan/ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
d) pemakaian, gambar dan grafik
Pokok soal terdiri dari diagram, gambar atau grafik yang dijabarkan
beberapa soal. Jawaban soal-soal tersebut harus dicari dalam diagram,
gambar atau grafik itu.
e) Analisis data
Pokok soal berupa suatu masalah (kasus) yang ingin dicarikan
penyelesaiannya/jawabannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://karuniayeni.blogspot.com/2013/09/evaluasi-pembelajaran-ips-sd.html
http://pgmionemode.blogspot.com/2012/05/evaluasi-pembelajaran-ips.html
http://sejarahterjadinya.blogspot.com/2014/01/evaluasi-pembelajaran-ips-melalui.html
http://clautikaa.blogspot.co.id/2014/09/makalah-evaluasi-dalam-pembelajaran-ips.html
https://pak-boedi.blogspot.com/2015/09/makalah-evaluasi-pembelajaran-ips-di.html