Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunia dan
hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas karya tulis ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta para
pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.
Tugas makalah yang diberi judul “ Evaluasi dalam Pendidikan Islam” ini ialahsuatu
karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja penulis dimana tugas ini merupakan syarat dari
aspek penilaian mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari
kekurangan, terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi dan sumber yang
penulis dapatkan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
penulis perlukan untuk perbaikan penulisan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu
mencurahkan rahmat dan karunia-Nya serta keridhoan-Nya kepada kita semua, Aamiin.
cipasung,februari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan masalah
C.Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Untuk mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan dapat tercapai? Apakah aktivitas
yang dilakukan telah berhasil mencapai sasaran? Apakah prosedur kerja yang dilakukan
sudah tepat? Apakah sumber daya yang dimiliki sudah dapat dimobilisasi secara optimal
untuk mencapai tujuan? Apakah elemen-elemen pendukung kegiatan sudah berfungsi dengan
baik? Kesemuanya itu membutuhkan proses evaluasi untuk dapat menjawab secara tepat.
Kedudukan evaluasi dalam proses kegiatan juga memiliki kedudukan yang sama
pentingnya, karena evaluasi merupakan bagian integral dari proses kegiatan secara
keseluruhan. Oleh karena itu secara sederhana evaluasi akan menjadi wahana untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan serta menjadi
sumber informasi yang terukur, hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapi di dalam
proses pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan komponen yang penting dan tidak
dapat dipisahkan dari keseluruhan proses. Kepentingan evaluasi tidak hanya mempunyai
makna bagi proses belajar siswa, tetapi juga memberikan umpan balik terhadap program
secara keseluruhan. Oleh karena itu, inti evaluasi adalah pengadaan informasi bagi pihak
pengelola proses belajar mengajar untuk membuat keputusan. Evaluasi meliputi semua aspek
pembelajaran, baik kemampuan intelektual (kognitif), kemampuan rasa dan sikap atau
perilaku (afektif), serta kemampuan keterampilan (psikomotorik). Pada aspek kognitif
evaluasi dimaksudkan sebagai seberapa jauh kemampuan pengetahuan yang diperoleh
melalui proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ini menyangkut kemampuan
anak didik untuk mengetahui, memahami, menganalisis subyek pembelajaran yang diberikan
oleh guru.
Untuk mencapai idealitas di atas, maka haruslah disusun sebuah sistem evaluasi
pembelajaran PAI yang tidak hanya melihat Islam sebagai sebuah pengetahuan atau
pemahaman, tetapi lebih dari itu yaitu dengan memandang Islam sebagai sebuah aksi moral.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
A.Pengertian Evaluasi
a. Menurut Bahasa/Etimologi
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris Evaluation yang berarti menilai. Istilah nilai (value)
pada mulanya dipopulerkan oleh filosof dan Plato yang pertama kali mengemukakannya.
Kata nilai menurut pengertian filosof, adalah idea of world. Kemudian, kata nilai juga ada
keterkaitannya dengan dunia ekonomi yang dipanutkan dengan harga.
Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihan, yang berarti ujian, dan khataman yang
berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan. Nilai dalam bahasa Arab disebut dengan
al-Qimah atau al-Taqdir. Dengan demikian secara harfiat evaluasi pendidikan, al-Taqdir al
Tarbawiy yang dapat diartikansebagai penilaian dalam bidang pendidikan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
b. Menurut Istilah/Terminologi
a.Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu.
Pengukuran bisa bersifat kuantitif yang hasilnya berupa angka dan kualitatif yang bukan
berupa angka (berupa predikat atau pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup,
kurang, dan sangat kurang), yang disertai dengan deskripsi penjelasan peserta didik.
b.Penilaian
Penilaian atau assessment adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa
digunakan untuk menilai untuk kerja individu atau kelompok peserta didik.
c.Evaluasi
Evaluasi atau evaluation adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan
suatu objek. Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian yang
memiliki banyak dimensi. Dengan demikian di dalam evaluasi terdapat pengukuran dan
penilaian.
d.Ulangan
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, unruk memantau kemajuan, melakukan
perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. (Permen Diknas
No. 20 Tahun 2007)
e.Ujian
Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dan suatu satuan pendidikan. Ujian
ada dua macam, yaitu: Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
1.Menurut Edwin Wandt evaluasi mengandung pengertian satu tindakan / proses dalam
membentuk nilai sesuatu
2)Menurut M. Chabibi Thoha evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadan objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur
untuk memproleh kesimpulan.
Oleh karena itu, yang dimaksud evaluasi dalam pendidikan Islam adalah pengambilan
sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam guna melihat sejauh mana
keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tujuan dari pendidikan
Islam itu sendiri.
Jadi evaluasi pendidikan Islam yaitu kegiatan penilaian terhadap tingkah laku peserta didik
dari keseluruhan aspek mental-psikologis dan spiritual religius dalam pendidikan Islam,
dalam hal ini tentunya yang menjadi tolak ukur adalah al-Qur’an dan al-Hadits. Evaluasi
harus dilakukan dengan tepat, cermat dan akuntable. Sebab demikian, evaluasi dapat
menggambarkan kemajuan belajar siswa secara objektif, sehingga tidak akan merugikan
siswa itu sendiri maupun Stakeholder yang lainnya, termasuk masyarakat dan negara.
Dengan pelaksanaan evaluasi ini bukan hanya pendidik juga keseluruhan aspek/unsur
pendidikan Islam.
A.Prinsip Umum
Agar evaluasi dapt akurat dan brmanfat bagi peserta didik dan masyarakat, maka harus
menerapkan seprangkat prinsip-prinsip umum sebagai berikut :
a.Valid
Evaluasi mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes yang
terpercaya dan shahih. Artinya ada kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan
sasaran pengukuran.
Evaluasi harus memiliki pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seprangkat
pengetahuan, sikap keterampilan dan nilai yang refleksi dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak.
Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus dari waktu ke waktu untuk mengetahui secar
menyeluruh perkembangan pesert didik sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat
dipantau melalui penilaian.
d.Menyeluruh (Komprehensif)
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik dan juga meliputi seluruh materi berdasarkan prosedur.
e.Bermakna
Evaluasi diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak. Untuk itu
evaluasi hendaknya mudah difahami dan dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang
berkepentingan
Evaluasi harus mempertimbangkan rasa keadilan bagi peserta didik dan objektif berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosional dan
irasional. Jangan karena kebencian menjadikan ketidakobjektifan evaluasi.
g.Terbuka
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan
tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa ada
rekayasa atau sembunyi-sembunyi yang dapat merugikan semua pihak.
h.Ikhlas
Evaluasi dilakukan dengan niat dan yang bersih, dalam rangka efisiensi tercapainya tujuan
pendidikan dan bai kepentingan peserta didik.
i.Praktis
Evaluasi dilakukan dengan mudah dimengerti dan dilaksanakan dengan beberapa indikator:
2.Mudah diadministrasikan
4.Mudah ditafsirkan
Hasil dari setiap evaluasi peserta didik harus secara sistematis dan komprehensif dicatat dan
disimpan, sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan.
k.Sistematis
Evaluasi dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
m.Akuntabel
Evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
B.Prinsip Khusus
1.Adanya jenis penilaian yang digunakan yang memungkinkan adanya kesempatan terbaik
dan maksimal bagi perserta didik untuk menunjukan kemampuan hasil belajar mereka.
2.Setiap peserta didik harus mampu melaksanakan prosedur penilaian, dan pencatatan secara
tepat prestasi dan kemampuan serta hasil belajar yang dicapai peserta didik.
3.Hasil penilaian ditindak lanjuti dengan program remedial bagi peserta didik yang
pencapaiannya dibawah kriteria ketuntasan.
4.Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan di dalam
sekolah maupun luar sekolah.
C.Tujuan dan Fungsi Evaluasi Dalam Pendidikan Islam
Tujuan program evaluasi adalah mengetahui kadar atau ukuran pemahaman anak
didik terhadap materi pembelajaran, melatih keberanian, dan mengajak anak didik untuk
mengingat materi yang telah diberikan
Ada tujuan pedagogis dari sistem evaluasi Al-Qur’an terhadap perbuatan manusia, yaitu:
1.Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema
kehidupan. (Q.S al-baqarah: 155)
2.Untuk mengetahui sejauh mana atau sampai dimana hasil pendidikan wahyu yang telah
diaplikasikan Rasulullah kepada umatnya.
3.Untuk menentukan klasifikasi atau tingkat kehidupan keislaman atau keimanan manusia,
sehingga diketahui manusia paling beriman di sisi Allah SWT yang paling bertaqwa kepada-
Nya.
Secara umum, tujuan evaluasi pada satuan (lembaga) pendidikan islam adalah:
1.Untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, dan
mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan
mengetahui tingkat perubahan perilakunya.
2.Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan lemah, sehingga yang lemah
diberikan perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya.
4.Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan
peserta dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan
keluar atau cara-cara perbaikannya.
3.Tajdid , yaitu memodrenisasi semua kegiatan pendidikan. Dengan kegiatan ini dapat
dimobalisasi dan dinamisasi untuk kepentingan yang lebih maju.
4.Ad-Dakhil , yaitu masukan sebagai laporan bagi orang tua peserta didik berupa rapor,
ijazah, sertifikat dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
a.Pengertian evaluasi dalam pendidikan islam terbagi dua yaitu secara etimologi berasal dari
bahasa inggris yaitu Evaluation dan bahasa arab yaitu al-taqdir al tarbawiy. Secara
terminology ada lima istilah yang berkaitan yaitu pengukuran, penilaian, evaluasi, ulangan,
dan ujian.
b.Prinsip evaluasi dalam pendidikan islam terbagi dua yaitu (1) prinsip umum yang mana
valid, beriorentasi pada kompetensi, berkelanjutan, menyeluruh, bermakna, adil dan objektif,
terbuka, ikhlas, praktis, dicatat dan akurat, sistematis, akuntabel. (2) prinsip khsusus
diantaranya; jenis penilaian yang dapat menunjukkan kemampuan hasil belajar peserta didik,
peserta didik dapat pelaksanakan prosedur penilaian terhadap prestasi dan kemampuan yang
dicapai, adanya program remedial bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan, dan
penilaian juga sesuai dengan keadaan.
c.Tujuan evaluasi dalam pendidikan islam dapat dibagi menjadi dua; (1) secara umum yng
berdasarkan Al-Qur’an dan praktikal Rasulullah SAW dengan menguji daya kemampuan
manusia, mengetahui sejauh mana pendidikan wahyu yang telah diaplikasikan. (2). Tujuan
evaluasi yang lainnya ialah mengetahui kadar pemahaman siswa, mengetahui tingkat
kecerdasan dan kekurangan dari siswa, dan mengumpulkan informasi yang digunakan untuk
pengecekan hasil pencapaian.
B.Saran
Demikian paparan makalah tentang evaluasi pendidikan Islam bahwa evaluasi dalam
pendidikan islam itu sangatlah penting sehingga perlunya adanya perbaikan, menelaah dan
mengkaji secara continue dalam perbaikan secara terus menerus terhadap pembelajaran agar
mencapai tujuan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib & Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: Kencana, 2008
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Drs. M. Ngalim Purwanto,M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT. Remaja
Rosdakarya Bandung, 2004
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.