Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH EVALUASI HASIL

BELAJAR

“PENGUKURAN, PENILAIAN,
EVALUASI, TUJUAN, JENIS
EVUASI HASIL
BELAJAR”
DISUSUN OLEH (KELOMPOK 1)

Divya Sahara Bangko ( 5181142004)


Heryanto Sihombing ( 5183142015)
Marthafyola E Talaksoru (5183342016)
Zario Putra H Marpaung ( 5183142030)
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
– Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap Negara serta pendidikan
dipandang sebagai sarana untuk memecahkan masalah-masalah sosial dan untuk beberapa masalah
tertentu, kesejahteraan Negara dibebankan kepundak sekolah dan universitas.
– Menurut UU No.20 Tahun 2004 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan
segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai.
– Dimana tujuan pendidikan yaitu mengembangkan potensi anak agar memiliki kekuatan spiritual keagaman,
pengendalian diri, kepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia serta memiliki keterampilan yang
dipelukan sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.
– Kesadaran akan hal tersebut merupakan salah satu langkah kearah perbaikan. Dengan melakukan evaluasi
maka dapat memberikan pendekatan yang banyak lagi dalam memberikan informasi kepada pendidikan
untuk membantu perbaikan dan pengembangan sistem pendidikan. Khususnya dalam pembelajaran yang
terjadi disekolah atau dikelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan
demikian, guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi
hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang
dipelajari oleh siswa atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi ?

2. Apa dan tujuan evaluasi ?

3. Apa Jenis - jenis Evaluasi Hasil Belajar

1.3 Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi.

2. Untuk mengetahui kedudukan dan prosedur evaluasi dalam pembelajaran.

3. Untuk mengetahui dan tujuan evaluasi.


– II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi

– Pengukuran dalam bahasa inggris dikenal dengan measurement dalam bahasa


Arabnya adalah muqayasah, dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur sesuatu. Mengukur pada haknya adalah membandingkan sesuatu
dengan atas besar ukuran tertentu. Misalnya mengukur suhu badan dengan
ukuran berupa thermometer, hasilnya: 360Celcius, 380 Celcius, 390 Celcius dan
seterusnya. Contoh lain: Dari 100 butir soal yang diajukan dalam tes, Ahmad
menjawab dengan betul sebanyak 80 butir soal. Dari contoh tersebut dapat
dipahami bahwa pengukuran itu sifatya kuantitatif.
– Pengukuran yang bersifat kuantitatif itu, dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu
(1) Pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu; misalnya;
pengukuran yang dilakukan oleh penjahit pakaian mengenai panjang lengan,
panjang kaki, lebar bahu, ukuran pinggang dan sebagainya.
(2) Pengukuran yang dilakukan untuk menguji sesuatu; misalnya: pengukuran
untuk menguji daya tahan per baja terhadap tekanan berat , pengukuran untuk
menguji daya tahan nyala lampu pijar, dan sebagainya.
(3) Pengukuran untuk menilai, yang dilakukan dengan jalan menguji sesuatu;
misalnya: mengukur kemajuan belajar peserta didik dalam rangka mengisi nilai
rapor yang dilakukan dengan menguji mereka dalam bentuk tes hasil belajar.
Pengukuran jenis ketiga inilah yang biasa dikenal dalam dunia pendidikan.
– Penilaian berarti menilai sesuatu. Sedangkan menilai itu mengandung arti:
mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau
berpengang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau
bodoh dan sebagainya. Jadi penilaian itu sifatnya kualitatif. Dalam contoh
diatas tadi, seorang yang suhu badannya 360 celcius termasuk orang yang
normal kesehatannya, dengan demikian orang tersebut dapat ditentukan
sehat badannya. Dari 100 butir soal, 80 butir dijawab dengan betul oleh
Ahmad; dengan demikian dapat ditentukan bahwa Ahmad termasuk anak
yang pandai.
– Istilah evaluasi berasal dari sebuah kata Bahasa inggris, yaitu “Evaluation”.
Evaluasi mencangkup semua teknik yang tidak bisa diabaikan oleh seorang guru.
Evaluasi bukanlah sekumpulan teknik semata-mata, tetapi evaluasi merupakan
suatu proses yang berkelanjutan yang mendasari keseluruhan kegiatan
pembelajaran yang baik. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan suatu poses yang sistematik dan sinambung, untuk mengetahui sampai
sejauh mana efisiensi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dan efektivitas
pencapaian tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Seorang guru harus
memahami berbagai teknik dalam melaksanakan evaluasi.
– Edwind Wan dan Gerald W, Brown (1957 : 1) menyatakan bahwa “Evaluasi
berkenaan dengan kegiatan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu”.
Sesuai dengan pendapat diatas, evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan atau proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan
dengan pendidikan.
– Dari pengertian-pengertian evaluasi yang telah dikemukakan di atas
menunjukkan bahwa evaluasi sifatnya lebih luas dari pada
pengukuran. Evaluasi meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif.
Pengukuran hanya terbatas pada deskripsi kuantitatif, sedangkan
evaluasi selain menyangkut pengukuran tersebut berlanjut dengan
pemberian nilai berupa keputusan-keputusan maupun nilai tingkah
laku yang yang diukur. Dengan demikian istilah evaluasi, pengukuran,
dan penilaian dapat dibedakan. Istilah pengukuran menunjuk pada
segi kuantitas, istilah penilaian menunjuk pada segi kualitas, dan
istilah evaluasi berkenaan dengan keduanya, yaitu pengukuran dan
penilaian. Evaluasi tidak hanya menyangkut gambaran tingkah laku
secara kuantitatif, tetapi juga secara kualitatif. Dalam evaluasi
terkandung makna pengukuran yang sifatnya kuantitatif dan
penilaian yang sifatnya kualitatif.
– Antara evaluasi, pengukuran dan penilaian terdapat
hubungan yang erat yang tidak dapat dipisahkan. Norman E.
Gronlund melukiskan hubungan ketiganya sebagai berikut:
1. Evaluasi adalah deskripsi kuantitatif siswa (pengukuran)
yang ditetapkan dengan penentuan nilai
2. Evaluasi adalah deskripsi kualitatif siswa (tanpa
pengukuran) yang ditetapkan dengan penentuan nilai.
– Dengan demikian, evaluasi dapat ditentukan dengan melalui
pengukuran dan bisa pula tanpa melalui pengukuran.
2.2 Tujuan Evaluasi Pendidikan
1. Tujuan Umum
– Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan dua, yaitu :
a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan
dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf
kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan
kata lain, tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk
memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk sampai
dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik
dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh
proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-
metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses
pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Jadi tujuan
umum yang kedua dari evaluasi pendidikan adalah untuk
mengukur dan menilai sampai dimanakah efektivitas
mengajar dan metode-metode mengajar yang telah
diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan
belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik.
2. Tujuan Khusus
– Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam
bidang pendidikan adalah :
a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh
program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin
timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk
memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
b. Untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab
keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti
program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan
keluar atau cara-cara perbaikannya.
2.3 Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
1. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
• Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah
kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
• Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa
yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
• Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk
menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai
dengan karakteristik siswa.
• Evaluasi formatif
– Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk
memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan
mengajar.
• Evaluasi sumatif
– Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk
menentukan hasil dan kemajuan bekajra siswa.
2. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
a. Evaluasi konteks, Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program
baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-
kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
b. Evaluasi input, Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik
sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
c. Evaluasi proses, Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan,
baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung
dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
d. Evaluasi hasil atau produk, Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil
program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki,
dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
e. Evaluasi outcom atau lulusan, Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil
belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
3. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
• Evaluasi program pembelajaran
– Evaluais yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program
pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program
pembelajaran yang lain.
• Evaluasi proses pembelajaran
– Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan
garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
• Evaluasi hasil pembelajaran
– Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan
pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam
aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
4. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
a. Berdasarkan objek :
• Evaluasi input
– Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
• Evaluasi transformasi
– Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode
dan lain-lain.
• Evaluasi output
– Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
b. Berdasarkan subjek :
• Evaluasi internal
– Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
• Evaluasi eksternal
– Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
III. KESIMPULAN

1. Pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu atau


membandingkan sesuatu atas dasar ukuran tertentu. (kuantiitatif)

2. Penilaian adalah pengambilan keputusan terhadap sesuatu setelah melakukan


pengukuran. (kualitatif)

3. Evaluasi adalah kegiatan yang meliputi mengukur dan menilai atau proses untuk
menilai sesuatu. Evaluasi berfungsi sebagi alat selektif, alat pengukur,
keberhasilan,alat penempatan, alat diagnostic.

Anda mungkin juga menyukai