Sebelum kita bahas lebih dalam, berikut adalah penjelasan dari pendapat para ahli
dibawah ini.
Assessment atau yang disebut juga dengan penilaian adalah suatu penerapan atau
penggunaan dalam berbagai cara dan alat guna mendapatkan serangkaian informasi
mengenai hasil dari pembelajaran serta pencapaian kompetensi dari peserta didik.
Pada dasarnya, assessment merupakan suatu istilah lain dalam penilaian. Istilah
Assessment sangat berkaitan erat dengan istilah evaluasi yang merupakan metode dalam
mendapatkan hasil belajar dari siswa. Sehingga proses assessment ini dilaksanakan denga
tujuan agar dapat mengetahui sejauh mana presatasi belajar dari para peserta didik.
Tak hanya itu definisi lain dari assesment merupakan suatu proses dalam memperoleh
data atau informasi dari proses pembelajaran serta memberikan umpan baik terhadap
guru maupun kepada peserta didik..
b. Fungsi Assessment
Assessment atau penilaian mempunyai peranan yang penting dalam proses kegiatan
belajar dan mengajar terhdap peserta didik. Sebab assessment mempunyai dua fungsi
yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif, berikut penjelasannya.
1) Fungsi Formatif
2) Fungsi Sumatif
Fungsi Sumatif merupakan fungsi yang berguna dalam penentuan nilai belajar siswa
dalam satu mata pelajaran tertentu, sehingga selanjutnya dapat dijadikan bahan
memberikan laporan, untuk menentukan kenaikan kelas serta menentukan lulus atau
tidaknya peserta didik.
c. Tujuan Assessment
Menurut pendapat dari Chittenden (1994) ia menyatakan bahwa tujuan dari penilaian
“assessment purpose” merupakan “keeping track”, checking up, finding out and summing
up. Berikut adalah penjelasannya :
1) Keeping Track
Keeping track yaitu berguna dalam menelusuri dan melacak proses belajar dari
peserta didik yang mana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
diterapkan. Maka dalam hal ini guru wajib mengumpulkan data dan informasi dalam
kurun waktu tertentu dari berbagai jenis dan teknik penilaian agar mendapatkan
gambaran suatu pencapaian dan kemajuan belajar dari peserta didik.
2) Checking Up
Checking Up yaitu berguna dalam mengecek suatu pencapaian dan kemampuan dari
peserta didik dalam proses belajar dan kekurangan-kekurangan dari peserta didik
pada saat mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, dalam hal ini guru sangat
penting dalam melaksanakan penilaian sehingga mengetahui bagian mana dari materi
yang telah dikuasai peserta didik dan bagian dari materi yang belum dikuasai.
3) Finding Out
4) Summing Up
penting dalam melaksanakan penilaian sehingga mengetahui bagian mana dari materi
yang telah dikuasai peserta didik dan bagian dari materi yang belum dikuasai.
4) Wahana kontrol kualitas lulusan, dalam artian bahwa melalui asesmen capaian
pembelajaran dapat dipastikan seluruh lulusan suatu program studi telah memenuhi
standar minimal yang telah ditentukan.
5) Penunjang akuntabilitas institusi, yaitu sumber informasi terkait proses dan hasil
pembelajaran kepada pemangku kepentingan terkait.
A. Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation yang artinya penilaian. Evaluasi
memiliki banyak arti yang berbeda, menurut Wang dan Brown dalam buku yang berjudul
Essentials of Educational Evaluation, dikatakan bahwa “Evaluation refer to the act or
process to determining the value of something ”, artinya “evaluasi adalah suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu”. Sesuai dengan
pendapat tersebut maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. 1
determines the extent to which objectives have been achieved ”, yang artinya Evaluasi
merupakan proses yang menentukan kondisi, di mana suatu tujuan telah dapat
dicapai. Definisi ini menerangkan secara langsung hubungan evaluasi dengan tujuan
suatu kegiatan yang mengukur derajat dari mana suatu tujuan dicapai.
Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Evaluasi adalah proses menentukan
nilai suatu objek tertentu berdasarkan suatu criteria tertentu, di mana objeknya adalah hasil
belajar siswa dan kriterianya adalah ukuran (sedang, rendah, tingginya).3
1
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar
2
Wayan Nurkancana, dan Sumartana, P.P.N. Evaluasi Pendidikan. (Cet. I; Surabaya: Usaha Nasional,
1983), h. 43.
3
Wayan Nurkancana, dan Sumartana, P.P.N. Evaluasi Pendidikan
Cara evaluasi biasanya akan menentukan cara belajar siswa, sebaliknya tujuan
evaluasi akan menentukan metode evaluasi yang digunakan oleh seorang guru.
B. Fungsi Evaluasi
Dengan mengetahui tujuan evaluasi ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan,
maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi ada beberapa hal:
1) Evaluasi berfungsi selektif
4
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. (Cet. III; PT Bumi Aksara : Jakarta, 2008), h.
Dengan mengadakan evaluasi guru dapat mengadakan seleksi pada siswanya dengan
tujuan memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu, untuk memilih siswa yang dapat
naik ke kelas, untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, atau untuk memilih
siswa yang sudah berhak lulus.
Evaluasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran mempunyai berbagai fungsi sebagai
berikut:
a. Alat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan instruksional.
Dengan adanya evaluasi, kita dapat mengetahui apakah tujuan instruksional kita sudah
tercapai atau belum. Kalau belum dicari faktor penghambat tercapainya tujuan tersebut
kemudian dicari jalan keluar untuk mengatasinya. Di mana tujuan instruksional dari
evaluasi adalah perubahan-perubahan pada diri siswa.
5
Sukardi, M. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. (Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 55-56.