Anda di halaman 1dari 14

MENGANALISIS MATERI AKIDAH AKHLAK

Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Materi PAI SD/SMP

Dosen Pengampu : Dr. Junaidi Arsyad, MA

Disusun Oleh:

Kelompok: 8

PAI- 3/ Sem IV

Ardiawan Pratama Nim (0301181038)

Mita Salfadillah Nim (0301181029)

M. Sazali Sihabudiin Hsb. Nim (0301182084)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. yang masih memberikan
kami kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul
“Menganalisis Materi Akidah Akhlak”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Materi PAI SD/SMP, dengan dosen pembimbing Dr. Junaidi Arsyad, MA.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari bahwa penulisan maupun penyusunan makalah ini
masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca guna memperbaiki makalah ini kedepannya.

Penulis juga berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan
bagi penulis khususnya.

Medan, 4 Mei 2020


Penulis,

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................1

B. Rumusan masalah ............................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akidah Akhlak........................................................................2

B. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak.........................................................3

C. Ruang Lingkup Pembelajaran Akidah Akhlak.............................................4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................................10

B. Saran.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akhlak merupakan sebuah kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati
nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan
dari tindakan akhlak yang dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Kesemuanya itu akan
menghasilkn perasaan moral yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah,
sehingga ia akan mampu membedakan mana yang baik dan yang tidak.
Maka akidah dan akhlak dapat disimpulkan bahwa pembelajaran akidah akhlak
adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami,
menghayati, dan mengimani Allah dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam
kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan
pengalaman dan pembiasaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akidah akhlak?
2. Apa tujuan pembelajaran akidah akhlak?
3. Bagaimana ruang lingkup pembelajaran akidah akhlak?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian akidah akhlak
2. Untuk mengetahui tujuan dari pembelajaran akidah akhlak
3. Untuk mengetahui ruang lingkup pembelajaran akidah akhlak

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akidah Akhlak


Mata pelajaran Aqidah Akhlak ini merupakan cabang dari pendidikan Agama Islam,
menurut Zakiyah Daradjat pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh.
Lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam
sebagai pandangan hidup.1
Secara etimologi (bahasa) akidah berasal dari kata “aqadaya’qidu-aqdan”, berarti
ikatan perjanjian, sangkutan dan kokoh. Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi
sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau
keyakinan. Menurut istilah (terminologi) akidah ialah dasar-dasar pokok kepercayaan atau
keyakinan hati seorang muslim yang bersumber ajaran Islam yang wajib dipegang oleh setiap
muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.2
Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak kata khuluq
atau al-khulq yang secara bahasa antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabiat. Pada hakikatnya khulq (budi pekerti) adalah suatu kondisi atau sifat yang telah
meresap dari jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbul lah berbagai macam
perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa melakukan
pemikiran.3
Dari pengertian akidah dan akhlak di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa
untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengimani Allah dan merealisasikannya

1
Ahmad Zaky Malik, Skripsi: Pengaruh Penguasaan Materi Akidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial
Siswa Man 2 Model Makassar, 2016, h. 11.
Diakses dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4420/1/Ahmad%20Zaky%20Malik.pdf
Diakses pada 03 Mei 2020.
2
Diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/3239/3/63111011_Bab2.pdf , h. 11.
Diakses pada 03 Mei 2020.
3
Ibid., h. 11-12.

2
dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.4
Maka pada pembelejaran akidah akhlak sendiri sebenarnya memiliki hubungan yang
erat, sebab akidah akhlak itu berada di dalam hati. Maka tidak salah bila pada sekolah ,
sekolah seperti MI (Madrasah Ibtidaiyah), memuat dua cakupan bahasan ini menjadi satu
mata pelajaran yakni mata pelajaran akidah akhlak.
Jadi mata pelajaran akidah akhlak mengandung arti pengajaran yang membicarakan
tentang keyakinan dari suatu kepercayaan dan nilai suatu perbuatan baik atau buruk, yang
dengannya diharapkan tumbuh suatu keyakinan yang tidak dicampuri keragu-raguan serta
perbuatannya dapat dikontrol oleh ajaran agama. Adapun pengertian mata pelajaran aqidah
akhlaq sebagaimana yang terdapat dalam Kurikulum Madrasah 2004 adalah : Mata pelajaran
Akidah dan Akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah Swt. dan merealisasikannya dalam
perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat
yang majemuk dalam bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan
aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut
agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.5
Pada dasarnya, akidah akhlak merupakan dua kelompok ilmu dalam Islam, yaitu
ilmu kepercayaan dan ilmu tentang tingkah laku yang merupakan wujud nyata dari
kepercayaan. Maka kedua ilmu ini menempati posisi penting dalam tradisi keilmuan Islam,
sebab pada lembaga-lembaga pendidikan Islam, ilmu ini menjadi yang utama dan diajarkan
pada sekolah sekolah formal, mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah sampai Madrasah
Aliyah.6

B. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak


Mata pelajaran akidah akhlak misalnya pada sekolah Madrasah Ibtidaiyah,
merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang didalamnya membahas mengenai rukun iman
yang kemudian akan dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap asmaul husna,

4
Ibid., h. 13.
5
Diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/1704/3/113911106_Bab2.pdf , h. 11-12.
Diakses pada 03 April 2020.
6
Diakses dari http://repository.uinsu.ac.id/165/4/BAB%20II.pdf , h. 18.
Diakses pada 03 Mei 2020.

3
serta penciptaan pada suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak
terpuji dan adab islami yang melalui pemberian contoh-contoh pada perilaku serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan al-akhlakul karimah dan adab
Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah,
malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, serta Qada dan Qadar Al-
akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini oleh siswa
dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif era
globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.7
Dengan demikian jelaslah bahwa fungsi dan tujuan pendidikan/pengajaran akidah
akhlak adalah penjabaran tujuan pendidikan Islam. Pendidikan akidah sendiri diberikan
kepada peserta didik dengan menekankan pada kemampuan dalam memahami dan
mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta dapat menghayati dan mengamalkan
nilai-nilai dalam asmaul husna. Sebab aspek akhlak menekankan pada pembiasaan untuk
melaksanakan akhlak terpuji dan dapat menjauhi akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.

C. Ruang Lingkup Pembelajaran Akidah Akhlak


Penguasaan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dalam lembaga Pendidikan dalam hal ini
madrasah telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008, dimana
dalam peraturan tersebut telah ditentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
harus dikuasai oleh peserta didik.8
Ruang lingkup mata pelajaran akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
a. Aspek akidah Dalam pembelajaran atau pendidikan akidah maka perlu
memperhatikan aspek-aspek akidah, yakni:
1) Kalimat thayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha
illallaah, basmalah, alhamdulillaah, Allaahu Akbar, ta’awwudz, maasyaAllah,

7
Diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/3239/3/63111011_Bab2.pdf , h. 14.
Diakses pada 03 April 2020.
8
Ahmad Zaky Malik, Skripsi: Pengaruh Penguasaan Materi Akidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial
Siswa Man 2 Model Makassar, 2016, h. 20.
Diakses dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4420/1/Ahmad%20Zaky%20Malik.pdf
Diakses pada 03 Mei 2020.

4
assalaamu’alaikum, salawat, tarji’, laa haula walaa quwwata illaabillah, dan
istighfaar.
2) Al-asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad, al-Khaliq,
ar-Rahmaan, ar-Rahiim, as-Samai’, ar-Razzaaq, alMughnii, al-Hamiid, asy-
Syakuur, al-Qudduus, ash-Shamad, alMuhaimin, al-Azhiim, al-Kariim, al-
Kabiir, al-Malik, alBaathiin,al-Walii, al-Mujiib, al-Wahhaab, al-‘Aliim, azh-
Zhaahir, ar-Rasyiid, al-Haadi, as-Salaam, al-Mu’min, al-Latiif, al-Baaqi, al-
Bashiir, al-Muhyi, al-Mumiit, al-Qawii, al-Hakiim, al-Jabbaar, al-Mushawwir,
al-Qadiir, al-Ghafuur, al-Afuww, ash-Shabuur, dan al-Haliim.
3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat
Thayyibah, al-asma’ al-husna dan pengenalan terhadap shalat lima waktu
sebagai manifestasi iman kepada Allah.
4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul dan Hari
akhir serta Qada dan Qadar Allah).9
b. Aspek akhlak meliputi:
1) Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan disajikan pada
tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-
santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri,
kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah,
tablig, fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan,
optimis, qana’ah, dan tawakal.
2) Menghindari akhlak tercela (madzmumah) secara berurutan disajikan pada
tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar,
bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang,
munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad.10
c. Aspek Adab Islami, meliputi:
1) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air besar/kecil,
berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin, belajar, dan bermain.
2) Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan beribadah.
3) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, teman, dan
tetangga
9
Diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/3239/3/63111011_Bab2.pdf , h. 15.
Diakses pada 03 April 2020.
10
Ibid., h. 15-16.

5
4) Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan, di tempat
umum, dan di jalan.11
d. Aspek kisah teladan, meliputi: kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi
Sulaiman dengan tentara semut, Masa kecil Nabi Muhammad SAW, masa
remaja Nabi Muhammad SAW, Nabi Ismail, Kan’an, kelicikan saudara-
saudara Nabi Yusuf AS, Tsa’labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun,
Nabi Sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub,
Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi,
yaitu akidah dan akhlak, sehingga tidak ditampilkan dalam standar
kompetensi, tetapi disampaikan dalam kompetensi dasar dan indikator.12
Sedangkan ruang lingkup Kurikulum Pendidikan Aqidah Akhlak di Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah adalah sebagai berikut:
a) Aspek aqidah terdiri atas keimanan kepada sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah,
keimanan kepada kitab Allah, Rasul Allah, sifat-sifat dan mukjizatnya dan hari
akhir.
b) Aspek Akhlak terpuji yang terdiri dari atas khauf, taubat, tawadlu‟, ikhlas,
bertauhid, inovatif, kreatif, percaya diri, tekad yang kuat, ta‟aruf, ta‟awun,
tafahum, tasamuh, jujur, adil, amanah, menepati janji dan bermusyawarah.
c) Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, munafik, namimah dan ghibah.13

Secara garis besar, mata pelajaran akidah akhlak berisi materi pokok sebagai berikut:
a. Hubungan vertikal (antara manusia dengan khalik-Nya) mencakup dari segi
aqidah yang meliputi: keimanan kepada Allah (sifat wajib, mustahil dan jaiz
Allah) keimanan kepada Kitab-kitabnya, keimanan kepada Rasul-rasul-Nya
(sifat-sifat dan mu’jizatnya), keimanan kepada hari akhir dan keimanan
kepada Qadha dan Qadar.
b. Hubungan horizontal (antara manusia dengan manusia), materi yang dipelajari
meliputi: akhlaq dalam pergaulan hidup sesam manusia, kewajiban
11
Diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/3239/3/63111011_Bab2.pdf , h. 16.
Diakses pada 03 April 2020.
12
Ibid., h. 16.
13
Ahmad Zaky Malik, Skripsi: Pengaruh Penguasaan Materi Akidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial
Siswa Man 2 Model Makassar, 2016, h. 25.
Diakses dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4420/1/Ahmad%20Zaky%20Malik.pdf
Diakses pada 03 Mei 2020.

6
membiasakan berakhlaq yang baik terhadap diri sendiri dan orang lain, serta
menjauhi akhlaq yang buruk.
c. Hubungan manusia dengan lingkungannya, materi yang dipelajari meliputi
akhlaq manusia terhadap alam lingkungannya, baik lingkungan dalam arti
luas, maupun makhluk hidup selain manusia, yaitu binatang dan tumbuhan.14

Materi pokok atau ruang lingkup pelajaran aqidah akhlaq satu persatu sebagai
berikut :
a. Hubungan manusia dengan Allah
Dalam kurikulum hubungan manusia dengan Allah merupakan materi pertama
yang harus ditanamkan terhadap siswa yang menjadi dasar Aqidah Islam, agar
mereka meyakini keagungan dan ke-Esaan Allah sebagai Tuhan yang mencipta
alam ini. Manifestasi rasa iman kepada Allah adalah tercermin dalam bentuk
kehidupan sehari-hari. Dalam kurikulum 2004 materi yang terdapat dalam ruang
lingkup ini meliputi Aqidah Islam yaitu : rukun iman yang terdiri dari beberapa
aspek: keimanan kepada Allah (sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah), keimanan
kepada Malikat-malaikat-Nya, keimanan kepada Kitab-kitab-Nya, keimanan
kepada Rasul-rasul-Nya (sifatsifat dan mu’jizatnya), keimanan kepada hari akhir,
dan keimanan kepada Qadha dan Qadar. Maka sangatlah tepat dalam materi
aqidah akhlaq bahasan utamanya adalah masalah Ketuhanan/Ilahiyah. Dengan
demikian sejak dini siswa sudah dikenalkan terhadap tugasnya di dunia, yaitu
membina hubungan yang harmonis dengan penciptanya, dengan jalan
menjalankan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya.
b. Hubungan Sesama Manusia Hubungan sesama manusia
merupakan materi pelajaran aqidah akhlaq yang ditanamkan kepada siswa, yang
merupakan kelangsungan dan manifestasi dari bentuk hubungannya dengan
Allah, dengan maksud agar mereka kelak mampu menjadi manusia yang taat
kepada Allah, dan mampu pula berhubungan dengan sesama manusia secara baik
dan hidup berdampingan secara wajar. Hal ini perlu ditanamkan kepada siswa
karena manusia adalah makhluk sosial yang setiap saat memerlukan bantuan dan
selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Dalam kurikulum 2004 materi yang
dipelajari meliputi aspek akhlaq terpuji yang terdiri atas khauf, taubat, tawadlu.,
14
Diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/1704/3/113911106_Bab2.pdf , h. 16.
Diakses pada 03 April 2020.

7
ikhlas, bertauhid, inovatif, kreatif, percaya diri, tekad yang kuat, ta.aruf, ta'awun,
tafahum, tasamuh, jujur, adil, amanah, menepati janji, dan bermusyawarah.
Aspek akhlaq tercela meliputi khianat, dhalim, kejam, tama`, dan pemarah.
Dengan materi yang demikian siswa diharapkan mampu mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Hubungan Manusia dengan Alam Lingkungannya
Manusia disamping taat kepada Allah, mampu bergaul sesama manusia dengan
baik, juga diharapkan mampu mengelola dan memanfaatkan alam untuk
kesejahteraan hidupnya, antara binatang dan tumbuhan serta manusia terdapat
hubungan timbal balik yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Timbal
balik antara manusia dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan harus dijaga
keseimbangan dan kesinambungannya. Apabila keseimbangan hubungan antara
ketiganya tidak terjaga, maka akan menimbulkan kerusakan dan bencana. Aspek
hubungan manusia dengan alam ini dimaksudkan agar siswa mencintai,
menyelidiki dan mampu mengolah alam dan memanfaatkannya untuk beribadah
kepada Allah. Ajaran ini dimaksudkan agar siswa dapat menambah rasa syukur
terhadap nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah kepada manusia, sehingga
akan mempertebal rasa keimanan kepada Allah.15

Untuk mengembangkan aqidah akhlak bagi siswa atau remaja diperlukan modofikasi
unsur-unsur moral dengan faktor-faktor budaya dimana anak tinggal. Program pengajaran
moral seharusnya disesuaikan dengan karakteristik siswa tersebut, yang termasuk unsur
moral adalah 1) Penaralan moral, 2) Perasaan, 3) Perilaku moral serta 4) Kepercayaan
eksistensial/iman.16
Misal, Pendidikan atau mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah
sebagai bagian integral dari pendidikan Agam Islam, memang bukan satu-satunya faktor yang
menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Tetapi secara substansial
mata pelajaran pelajaran Aqidah Akhlak memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi

15
Diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/1704/3/113911106_Bab2.pdf , h. 16-18.
Diakses pada 03 Mei 2020.
16
Ahmad Zaky Malik, Skripsi: Pengaruh Penguasaan Materi Akidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial
Siswa Man 2 Model Makassar, 2016, h. 15.
Diakses dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4420/1/Ahmad%20Zaky%20Malik.pdf
Diakses pada 03 Mei 2020.

8
kepada peserta didik untuk memperaktikkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan
akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.17
Oleh sebab itu, setelah mempelajari materi dari pembelajaran akidah akhlak,
diharapkan siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupannya sehari-hari, dan sekaligus
sebagai satu pedoman kehidupannya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

17
Ahmad Zaky Malik, Skripsi: Pengaruh Penguasaan Materi Akidah Akhlak Terhadap Perilaku Sosial
Siswa Man 2 Model Makassar, 2016, h. 15-16.
Diakses dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4420/1/Ahmad%20Zaky%20Malik.pdf
Diakses pada 03 Mei 2020.

9
Pembelajaran akidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang
mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan
terhadap al-asma’ al-Husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam
mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan
pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran akidah
akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan
al-akhlak alkarimah dan adab islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dan
keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari
akhir serta qada dan qadar.
Tujuan pembelajaran akidah akhlak adalah agar setiap siswa memiliki pengertian
baik buruknya suatu perbuatan, juga memiliki akidah yang benar dan mantap dan dapat
mengamalkannya sesuai dengan ajaran agama Islam dan selalu berakhlakul karimah.
Akidah akhlak juga memperoleh perhatian khusus dalam ajaran agama Islam, sebab
setiap tindakan umat muslim selalu mencerminkan pribadi keagamaannya. Setaat apapun
sesorang dalam beribadah, jika tidak memiiliki akhlak maka akan menjadi sia-sia.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, kami berharap supaya pembaca termasuk kelompok
kami sendiri lebih bisa memahami mengenai “Menganalisis Materi Akidah Akhlak”. Agar
kita dapat saling mengetahui bagaimana dari materi akidah akhlak tersebut dan hubungannya
dalam kehidupan kita sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Malik, Ahmad Zaky. 2016. Skripsi: Pengaruh Penguasaan Materi Akidah Akhlak Terhadap
Perilaku Sosial Siswa Man 2 Model Makassar.

10
Diakses dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4420/1/Ahmad%20Zaky
%20Malik.pdf
Diakses pada 03 Mei 2020.
Diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/3239/3/63111011_Bab2.pdf
Diakses pada 03 Mei 2020.
Diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/1704/3/113911106_Bab2.pdf
Diakses pada 03 April 2020.
Diakses dari http://repository.uinsu.ac.id/165/4/BAB%20II.pdf
Diakses pada 03 Mei 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai