Disusun oleh :
Nur Aliyah ( 01062101011 )
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI ( PIAUD )
STAI DR KH.EZ MUTTAQIEN – PURWAKARTA
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan
seluruh alam yang maha rahman dan rahim karena atas berkat rahmat dan kasih sayang-Nya
makalah yang berjudul “Karakteristik Perkembangan Nam Dalam Pendidikan Karakter Aud “
dapat terselesaikan.
Dan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia, Bapa Samin Sahidin, M.Pd. yang telah mengarahkan dan membimbing pembuatan
makalah yang baik dan benar.
Dalam makalah ini dibahas tentang beberapa materi yang meliputi pengertian kalimat,
pengertian kalimat efektif, ciri-ciri kalimat efektif, kesepadanan struktur, kepararelan bentuk,
kecermatan, ketegasan, kepaduan, dan kelogisan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh
karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang hati penulis
terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan secara universal dapat dipahami sebagai upaya pengembangan
potensi kemanusiaan secara utuh dan penanaman nilai-nilai sosial budaya yang
diyakini oleh sekelompok masyarakat agar dapat mempertahankan kehidupan
secara layak. Dalam konsep pendidikan anak adalah manusia kecil yang memiliki
potensi yang harus dikembangkan, adapun dalam mengembangkan segala potensi
yang dimiliki oleh anak maka perlu diadakan suatu pendidikan. Pendidikan anak
usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai usia 6 tahun, hal tersebut dinilai merupakan upaya strategis untuk
menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas.
Pendidikan terkait dengan nilai-nilai agama dan moral bagi anak sangat erat
kaitannya dengan perilaku seorang anak, terlebih dalam hal sikap sopan santun
serta ghiroh dalam melaksanakan nilai-nilai ajaran agama pada kehidupan sehari-
hari mereka. Dalam lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), moral dan nilai-
nilai agama ditanamkan melalui keteladanan dari guru maupun orangtua, meskipun
anak-anak cenderung meneladani gurunya.
Dalam mencapai pendidikan anak yang shalih dan shalihah guru tidak cukup
hanya memberikan prinsip saja, karena yang terpenting bagi anak adalah figur yang
memberikan keteladanan dalam menerapkan prinsip tersebut, sehingga sebanyak
apapun prinsip yang diberikan tanpa disertai dengan contoh teladan maka hanya
akan menjadi suatu kumpulan resep yang tidak ada maknanya, oleh karena itu
perlunya pengembangan moral dan nilai-nilai keagamaan sejak anak usia dini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan
masalah:
1. Apa itu perkembangan Moral dan Agama?
2. Bagaimana karakteristik perkembangan NAM pada anak usia dini?
3. Bagaimana upaya untuk optimalisasi perkembangan NAM anak usia dini?
C. Tujuan Masalah
Tujuan masalah yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu perkembangan moral dan agama
2. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan NAM pada AUD
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya optimalisasi perkembangan NAM pada
AUD
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Perasaan Ketuhanan ini memegang peranan penting dalam diri pribadi
anak
3. Perasaan Ketuhanan pada fase ini merupakan fundamental bagi
perkembangan perasaan Ketuhanan pada periode berikutnya
C. Karakteristik Perkembangan Moral Dan Agama pada fase pra sekolah
( Taman Kanak-kanak )
Moral:
1. Anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap kelompok
sosialnya ( orangtua, saudara, teman sebaya)
2. Anak sudah dapat belajar memahami tentang kegiatan / perilaku mana yang
baik / boleh / diterima / disetujui atau buruk / tidak boleh / tidak diterima /
tidak disetujui
3. Anak di latih atau dibiasakan bagaimana dia harus bertingkah laku
mencuci tangan sebelum makan, menggosik gigi sebelum tidur, membaca
basmalllah / doa sebelum makan
Agama:
1. Sikap keagamaannya bersifat responsif (menerima) meskipun banyak
beratnya
2. Pandangan ketuhanannya bersifat anthropormorph (dipersonifikasi)
3. Penghayatan secara rohaniah masih superfiscal (belum mendalam)
meskipun mereka sudah berpastisipasi dalam berbagai kegiatan ritual
4. Hal Ketuhanan dipahamkan secara ideosyncritic (menurut khayalan
pribadinya) sesuai dengan tahap berpikirnya yang masih egosentris dalam
berbagai ritual
D. Upaya Menanamkan Konsep Moral Dan Agama Pada Anak Usia Dini
Upaya optimalisasi perkembangan moral pada anak:
1. Berilah pujian, ganjaran atau sesuatu yang menyenagkan anak ( dicium,
dipeluk dan beri kata-kata pujian) jika melakukan perbuatan yang baik
Ganjaran ini akan menjadi reinforceman bagi anak untuk mengulang
perbuatan yang baik
2. Berilah hukuman atau sesuatu yang mendatangkan perrasaan tidak senang,
jika melakukan perbuatan tidak baik. Hukuman tsb menjadi
reinforceman bagi anak ketika melakukan perbuatan tidak baik.
4
bahwa kejujuran akan membawa kepada kebahagiaan dan kebohongan
hanya akan indah di awal tetapi membawa penderitaan sepanjang hidup.
Sekecil apapun kebohongan tetap saja akan membawa dampak yang besar
bagi kehidupan.
4. Latihlah Tanggung Jawab, Tanggung jawab penting sekali diajarkan
kepada anak sejak dini. Orang tua bisa mengajarkan pada anak untuk
senantiasa meminta maaf apabila melakukan kesalahan terhadap orang lain.
Sebaiknya orang tua memberikan penjelasan kepada anak-anak bahwa
meminta maaf adalah bentuk dari tanggung jawab atas kesalahan yang telah
diperbuat.
5. Mengajarkan Sikap Menyayangi, Jarak usia anak kami memang sangat
dekat. Anak pertama dan kedua terpaut 14 bulan, anak kedua dan ketiga
terpaut 3 tahun sedangkan anak ketiga dan keempat terpaut 5 tahun. Jadi
setiap hari rumah sangat ramai dan sering sekali terjadi pertengkaran.
Pertengkaran biasanya muncul karena saling iri, berebut mainan, secara tidak
sengaja menyenggol hingga jatuh, saling mengejek dan lain sebagainya.
Walaupun demikian tidak berapa lama mereka akan rukun kembali dengan
cara bersalaman.
6. Tanamkan Disiplin, Dengan mengajarkan anak disiplin maka pola hidup
anak lebih teratur. Sehingga moralitas anak akan terbiasa disiplin
berkelakuan yang baik dan benar. Sepertinya hal ini sepele namun sikap
disiplin ini merupakan kunci anak patuh pada orang tua. Sebagai orang tua
jangan bosan untuk mengajak anak bangun di awal pagi, jangan lelah untuk
mengajak anak sholat 5 waktu setiap hari, jangan letih untuk mengajarkan
anak disiplin dalam belajar, mengaji, makan, tidur dan aktivitas harian
lainnya.
7. Ajaklah Bergaul, Cara lain untuk menanamkan nilai moral yaitu dengan
mengajarkan anak bergaul dengan orang lain. Orang tua yang sering
mengajak anak bergaul membiasakan anak berkomunikasi dengan orang lain
dan memahami cara menghargai sesamanya. Ajarkan anak berteman dengan
baik tanpa memilih status sosial teman mainnya. Supaya anak bersikap baik
terhadap sesama orang.
Upaya optimalisasi perkembangan agama pada anak :
Pembinaan jiwa pada anak-anak merupakan tanggung jawab dari semua
pihak dalam hal kematangan agama anak-anak dikemudian hari, adapun ciri-ciri
kematangaan beragama antara lain, yaitu :
a. Kesadaran bahwa setiap perilaku tidak terlepas dari pengawasan Tuhan.
b. Mengamalkan peribadahan.
c. Selalu bersyukur .
d. Bersabar dalam menghadapi musibah.
e. Menjalin Ukhuwah Islamiyah. (persaudaraan dalam Islam)
5
f. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
Sedangkan untuk mencapai kematangan agama diatas maka dapat dilakukan
upaya, yaitu
g. Menjadi teladan yang baik.
h. Guru memberikan peningkatan jiwa agama terhadap para peserta didik.
i. Mengajak untuk beribadah ke tempat ibadah
j. Menyediakan ekstrakulikuler kerohanian.
6
3. Mampu menyebutkan beberapa sifat Allah.
4. Menghormati orang tua, menghargai temannya, dan
menyayangi adik-adiknya atau anak di bawah usianya. 5.
Mengucapkan syukur dan terimakasih.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan untuk anak usia dini perlu untuk mendapatkan perhatian yang lebih
khusus. Pendidikan yang diberikan untuk anak usia dini berbeda dengan pendidikan
yang diberikan untuk orang dewasa. Kekhususan yang perlu mendapatkan
perhatian, misalnya dalam merapkan metode pembelajaran, termasuk di dalamnya
pemilihan metode penanaman nilai moral.
Pentingnya nilai agama dan moral bagi anak usia dini. dalam hal ini tentu
orang tualah yang paling bertanggung jawab, karena pendidikan yang utama dan
pertama adalah pendidikan dalam keluarga. Keluarga tidak hanya sekedar berfungsi
sebagai persekutuan sosial, tetapi juga merupakan lembaga pendidikan. oleh sebab
itu kedua orang tua bahkan semua orang dewasa berkewajiban membantu,
merawat, membimbing dan mengarahkan anak-anak yang belum dewasa di
lingkungannya dalam pertumbuhan dan perkembangan mencapai kedewasaan
masing-masing dan dapat membentuk kepribadian, karena pada masa usia dini
adalah masa peletakan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik,
moral dan agama.
7
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, ‘Tahap-Tahap Perkembangan Keagamaan Pada Anak’, Liputan Islam Situs Berita
Dunia Islam., 2014
M. Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam Dalam Teori & Praktek (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset, 2011)
Nurjan, Syarifan, Perkembangan Peserta Didik Perspektif Islam, Titah Surga, 2008
Satibi Hidayat, Otib. 2000. Metode Pengembangan Moral Dan Nilai-Nilai Agama. Jakarta:
Universitas Terbuka.