PEMBIMBING:
Ahmad Rifa’I
ANGGOTA KELOMPOK 3:
1. Indah Marctya Zanuba
2. Naila Adhania Kamila
3. Haikal Azmi Burhan H
4. Ibrahim Hafizh Junduna
5. Dhiya Akmal Luthfi
6. M. Farrel Zahran
7. M. Fajar Munir
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVE
R
MAKALAH.......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
1.3. Tujuan Makalah....................................................................................................................5
1.4. Manfaat Makalah..................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1. Pentingnya Hormat dan Patuh kepada Orang Tua.................................................................6
2.2. Pentingnya Hormat dan Patuh kepada Guru.........................................................................7
2.3. Perilaku Berbakti kepada Orang Tua....................................................................................8
2.4. Perilaku Hormat kepada Guru...............................................................................................9
2.5. Hikmah Berbakti kepada Orang Tua.....................................................................................9
2.6. Hikmah Berbakti kepada Guru...........................................................................................10
BAB III PENUTUPAN......................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................11
3.2. Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................11
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Kita semua pasti memiliki orang tua, baik yang masih dapat kita kecup
tangannya ataupun yang sudah tiada. Kedua orang tua sangat berjasa kepada
kita. Betapa banyak pengorbanan yang mereka lakukan untuk kita. Sejak kita
masih kecil hingga sekarang ini. Mereka mengorbankan jiwa, raga, harta,
waktu, dan lainnya demi kita. Sudah sepatutnya kita menghormati dan
menyayanginya.
Islam telah mengatur segala hal dalam kehidupan pemeluknya, termasuk
menjunjung hak-hak kedua orang tua kita dan mengajarkan untuk berbuat baik
kepada keduanya. Kedua orang tua kita telah mendidik dan membesarkan kita
dengan susah payah. Tak sedikit keringat yang mengucur. Tak terhitung waktu
yang telah terkuras baik di waktu siang maupun di keheningan malam. Tak
sedikit perih yang harus ditahannya demi kebahagiaan anak-anaknya.
Terkadang mereka harus menahan lapar asalkan anak-anaknya kenyang.
Mereka selalu mendahulukan kepentingan anak-anaknya di atas kebutuhannya
sendiri.
Betapa mulianya perilaku orang tua terhadap anak-anaknya. Sungguh
tidak berlebihan apabila Rasulullah saw. menegaskan bahwa, "Rida Allah Swt.
terletak pada rida orang tua, murka Allah Swt. terletak pada murka orang tua."
Namun demikian, sering kali kita saksikan melalui media, betapa sadisnya
seorang anak tega menyiksa kedua orang tuanya, kejamnya seorang anak
membunuh orang tuanya, dan masih banyak lagi. Kebaikan orang tua seakan
sirna ditelan egoisme seorang anak, hanya sekadar keinginannya tidak dipenuhi.
Guru merupakan tenaga profesional yang mempunyai tugas mengajar,
mendidik dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-
nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan pada siswa.
Menghormati dan menyayangi Orang Tua dan Guru adalah kewajiban
kita selaku anak. Pada hakekat nya orang tua kita ada tiga, yaitu pertama orang
tua kandung, ke dua mertua dan ke tiga adalah guru yang mengajar kita. Mereka
bertiga adalah orang tua bagi kita. Wajib hukum nya menghormati dan patuh
kepada mereka.
4
1.2. Rumusan Masalah
1. Untuk penulis
Makalah ini diharapkan mampu menjadi makalah yang berkualitas
sehingga penulis mampu mendapat nilai yang memuaskan
Memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Menambah wawasan bagi penulis mengenai Hormat dan
Menyayangi Orang Tua dan Guru
2. Bagi orang lain
Diharapkan memberi wawasan baru untuk Hormat dan
Menyayangi Orang Tua dan Guru
Diharapkan dapat lebih menyayangi dan menghormati kepada
Orang Tua dan Guru
5
BAB II PEMBAHASAN
Kata Menghormati orang tua sangat ditekankan dalam Islam. Banyak ayat
di dalam al-Qur'an yang menyatakan bahwa segenap mukmin harus berbuat
baik dan menghormati orang tua. Selain menyeru untuk beribadah kepada Allah
Swt. semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, al-Qur'an juga
menegaskan kepada mat Islam untuk menghormati kedua orang tuanya.
Sebagai muslim yang baik, tentunya kita memiliki kewajiban untuk
berbakti kepada orang tua kita baik ibu maupun ayah. Agama Islam
mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada
ibu maupun ayah. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan
perbuatan yang terpuji. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah Swt.
memerintahkan kepada umat manusia untuk menghormati orang tua. Dalil-dalil
tentang perintah Allah Swt. tersebut antara lain yang menjelaskan bahwa kita
diperintahkan Allah untuk menghormati orangtua dan larangan untuk tidak
berkata tidak sopan bahkan membentak keduanya:
َتْعُبُد ٓو ۟ا ِإٓاَّل ِإَّياُه َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن ِإْح َٰس ًناۚ ِإَّم ا َيْبُلَغَّن ِع نَدَك ٱْلِكَبَر َو َقَض ٰى َر ُّبَك َأاَّل
23 ِك اَل ُهَم ا َفاَل َتُقل َّلُهَم ٓا ُأٍّف َو اَل َتْنَهْر ُهَم ا َو ُقل َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِر يًم ا َأَح ُدُهَم ٓا َأْو.
24 الُّذ ِّل ِم َن الَّرْح َم ِة َو ُقْل َر ِّب اْر َح ْم ُهَم ا َك َم اَر ني َص ِغ يًرا واْخ ِفْض َلُهَم ا َج َناَح.
Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu
terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah "Wahai
Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
pada waktu kecil "(QS.al-Isra /17: 23-24)
Pentingnya seorang anak untuk meminta doa restu dari kedua orang
tuanya pada setiap keinginan dan kegiatannya karena restu Allah Swt.
6
disebabkan restu orang tua. Orang yang berbakti kepada orang tua doanya akan
lebih mudah dikabulkan oleh Allah Swt.
Apalagi seorang anak mau melakukan atau menginginkan sesuatu.
Seperti, mencari ilmu, mendapatkan pekerjaan, dan lain sebagainya, yang paling
penting adalah meminta restu kedua orang tuanya. Dalam sebuah hadis
disebutkan:
)ِرًضا ِهللا ِفي ِرًضا اْلَو اِلَد ْيِن َو ُسخط ِهللا ِفي ُس ْخ ِط اْلَو اِلَد ْيِن (رواه البيهقى
"Rida Allah terletak pada rida orang tua, dan murka Allah terletak pada
kemurkaan orang tua." (HR. Baihaqi).
Artinya: "Aku bertanya kepada Nabi saw, "Amalan apakah yang paling
dicintai oleh Allah Swt.?" Beliau menjawab, "salat pada waktunya." Aku
berkata, "Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Berbakti kepada orang tua. Aku
berkata, "Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Kemudian jihad di jalan Allah."
(HR. Bukhari).
Imam Adz-Dzahabi menjelaskan, bahwa birrul walidain atau bakti
kepada orang tua, hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga bentuk
kewajiban =
Pertama : Menaati segala perintah orang tua, kecuali dalam maksiat.
kudua : Menjaga amanah harta yang dititipkan orang tua, atau diberikan
oleh orang tua.
ketiga : Membantu atau menolong orang tua bila mereka membutuhkan
Guru adalah orang yang mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan dan
mendidik kita sehingga menjadi orang mengerti dan dewasa. Setinggi pangkat
atau kedudukan seseorang, tetaplah ia seorang pelajar yang berhutang budi
kepada guru yang pernah mendidiknya dahulu Guru adalah orang yang
mengetahui ilmu (alim ulama), dialah orang yangtakut kepada Allah Swt .
7
Guru adalah pewaris para nabi. Karena melalui guru, wahyu atau ilmu
para nabi diteruskan kepada umat manusia. Imam Al-Gazali mengkhususkan
guru dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan, dan penempatan guru langsung
sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga menegaskan bahwa "Seorang yang
berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang
dinamakan besar di bawah kolong langit ini, ia adalah ibarat matahari yang
menyinari orang lain dan mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi
yang baunya dinikmati orang lain dan ia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja
di bidang pendidikan. maka sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang
terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan
sopan satun dalam tugasnya ini "
Penyair Syauki telah mengakui pula nilainya seorang guru dengan kata-
kata sebagai berikut: "Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan,
seorang guru itu hampir saja merupakan seorang rasul.
Guru adalah bapak rohani bagi seorang murid, ialah yang memberikan
santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbingnya. Maka,
menghormati guru berarti penghargaan terhadap anak-anak kita, dengan guru
itulah, mereka hidup dan berkembang.
Perilaku yang mencerminkan sikap hormat dan patuh kepada guru adalah
sebagai berikut.
1. Mengucapkan Salam Apabila Bertemu Guru
Sudah semestinya seorang siswa dianjurkan mengucapkan salam ketika bertemu
dengan guru. Sebab, merekalah yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan
serta bimbingan.
2. Memperhatikan Apa yang Disampaikan Guru
Memperhatikan guru saat pelajaran merupakan perwujudan dari sikap
kerendahan hati yang seharusnya dimiliki seorang siswa. Hal ini sekaligus
sebagai bentuk kesungguhan dalam belajar sebagai salah satu kunci
keberhasilan yang akan diraihnya di masa depan.
3. Merendahkan Suara di Hadapan Guru Salah satu hormat terhadap guru adalah
dengan merendahkan suara sehingga tidak melebihi suara guru.
4. Melaksanakan Apa yang Diperintahkan Guru Ketika suatu saat kita
menemukan perintah guru itu bertentangan dengan ajaran Islam yang
disampaikan Allah SWT tidak ada kewajiban untuk menaati dan mematuhi
perintah tersebut.
5. Mendoakan Guru
Guru adalah orang yang banyak jasanya demi keberhasilan kita di masa depan.
Oleh karena itu, mendoakan seorang yang sudah banyak berkorban,
membimbing, dan memberikan ilmu demi meraih cita-cita dan kesuksesan di
masa depan adalah salah satu amal kebaikan yang bernilai tinggi dan mulia dari
seorang siswa terhadap gurunya.
9
3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang
dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.
4. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan
umur
5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan ke
jannah (surga) oleh Allah Swt.
6. Penghapus dosa besar. Ibnu Umar meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, "Saya telah melakukan suatu dosa
besar. Apakah mungkin dosa itu diampuni?" Rasulullah saw bertanya, "Apakah
kedua ibu bapakmu masih hidup?" Lelaki itu dengan sedih menjawab,
"Keduanya telah meninggal dunia. Rasulullah saw. bertanya lagi, "Apakah kau
punya khallah (saudara ibu)?" "Ya punya." Jawab lelaki itu. Maka Rasulullah
kembali bersabda, "Baktikanlah dirimu kepadanya." (HR. At-Tirmizi, Ibnu
Hibban, dan Al-Hakim)
7. Dipanjangkan usia dan dilimpahkan rezeki. Rasulullah saw bersabda, "Siapa
yang ingin dipanjangkan usianya dan dilimpahkan rezekinya, hendaklah ia
berbakti kepada ibu bapaknya, dan memelihara silaturahim." (HR. Ahmad)
8. Amalan paling utama. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tua
merupakan amalan yang afdal atau paling utama. Sebagaimana sabda
Rasulullah saw., dari Abdullah bin Mas'ud ra, Aku bertanya kepada Rasulullah
saw. Amalan apakah yang paling afdal (utama)? Rasulullah menjawab, "salat
pada waktunya" Aku bertanya lagi, kemudian apa lagi? Beliau menjawab,
"berbakti kepada kedua orang tua" Aku bertanya lagi, kemudian apa lagi?
Beliau menjawab, "jihad fi sabilillah". Kemudian aku terdiam dan tidak lagi
bertanya kepada Rasulullah saw. Andaikan aku meminta tambahan, maka beliau
akan menambahkan kepadaku. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, At-Tirmizi)
10
6. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan itu
merupakan anugerah Allah Swt. akan memberikan anugerah-Nya kepada orang-
orang yang dikehendaki-Nya
BAB III PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mustahdi, dan Mustakim. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Jakarta: Gramedia
11