Anda di halaman 1dari 12

“AKHLAK KEPADA KELUARGA DAN MASYARAKAT”

1. Engki Syufriadi (1803110016)


2. Yulia Syafira Lubis (1803110017)
3. Muhammad Farouq (1803110004)
4. Marizkya Nabilla (1803110020)
5. Nabila Septiani (1803110037)
6. Muhammad Shamil Al Ghiffari (1803110042)

Tanggal diberikan tugas : 13 Desember 2018


Tanggal dikumpul : 20 Desember 2018
Dosen pengampuh : Dra.Nurzanah, M. Ag

Kelas : A-1 IKO

PROGRAM STUDI ILMU KOMUIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SUMATERA UTARA
2018 / 2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG.............................................................................. 1
RUMUSAN MASALAH.......................................................................... 1
TUJUAN.................................................................................................... 1
METODOLOGI......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. AKHLAK TERHADAP KELUARGA................................................. 2

B. BENTUK KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK........... 3


1. Menghormati hak hidup anak.......................................................... 3
2. Memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anak.................................... 3
3. Bergaul dengan baik dan saling membantu..................................... 3
4. Membiasakan bermusyawarah........................................................ 4
5.
C. AKHLAK DALAM BERMASYARAKAT......................................... 4
1. Hubungan dengan tetangga............................................................. 4
2. Hubungan baik dengan masyarakat................................................ 5
3. Pergaulan muda mudi..................................................................... 5
4. Akhlak dalam bernegara................................................................. 6
5. Akhlak terhadap lingkungan........................................................... 6

D. HASIL PENELITIAN........................................................................... 6
Hasil Wawancara................................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN......................................................................... ...... 9

B. SARAN.......................................................................... ................ 9

LAMPIRAN....................................................................................... ...... 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Agama dan manusia tentu memiliki hubungan yang erat kaitannya. Agama
dan manusia tidak dapat dipisahkan karena agama dibuat untuk menolong hidup
manusia. Agama juga sangat dibutuhkan oleh setiap manusia untuk pegangan hidup
dan jalan menuju akhirat. Dengan adanya agama, maka kehidupan kita akan lebih
bermakna dan ilmu agama membuat hidup manusia sempurna.Pembinaan akhlak
kepada keluarga yang mulia dan akidah akan menjadikan setiap individu memiliki
moral yang baik serta dapat bertakwa kepada Allah SWT sehingga kita sebagai
manusia dapat menjadi teladan di masyrakat dan bermanfaat bagi manusia lainnya.

B. Rumusan Masalah.
1. Seberapa paham kah mahasiswa FAI mengenai Akhlak kepada keluarga dan
masyarakat?
2. Bagaimana kah penerapan akhlak kepada keluarga dan masyarakat?
3. Dimanakah kita bisa menerapkan Akhlak yang baik ?

C. Tujuan.
1. Untuk mengetahui seberapa paham mahasiswa FAI mengenai akhlak kepada
keluarga dan masyarakat
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan akhlak kepada dan masyarakat?
3. Untuk mengetahui dimana penerapan akhlak kepada masyarakat dan keluarga
yang baik
4. Untuk memenuhi tugas daari doesn pengampu mata kuliah Pendidikan Agama

D. Metodologi
Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dikarenakan kami disini
melakukan observasi ke lapangan langsung dengan cara mewawancarai salah satu
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Univeristas Muahmmadiyah Sumatera
Utara. Banyak sekali hal yang kami dapatkan dari wawancara tersebut sehingga kami
dapat menyimpulkan menjadi suatu bahan penelitian kami.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. AKHLAK TERHADAP KELUARGA

Keluarga adalah komunitas kecil yang terdiri dari keluarga inti dan keluarga besar.
Keluarga inti terdiri dari Ibu , ayah dan anak-anak. Sedangkan keluarga besar terdiri
dari keluarga inti dan ditambah dengan kakek , nenek, dan kakak laki-laki serta kakak
perempuan dari ayah serta ibu. Dalam keluarga ini, setiap individu memiliki
hubungan perkawinan dan hubungan sedarah, memiliki kebutuhan dan kepentingan
masing-masing yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini
mengharuskan adanya jalinan psikologi yang dibina untuk spirit religi yang harus
ditumbuhkembangkan di lingkungan keluarga.

Hubungan antara suami dengan isteri, antara orang tua dengan anak dan antara
sesama anggota keluarga harus dipelihara agar tetap harmoni dan menjadi keluarga
yang sakinah. kedua orang tua sebagai orang yang telah melahirkan dan teramat besar
jasanya dalam mengasuh, memelihara dan membesarkan. Ibu tanpa mengeluh, sejak
mengandung selama Sembilan bulan sampai dewasa, bahkan selagi dia masih hidup
tetap memberi kasih sayang kepada anak-anaknya tanpa pamrih. Ayah sebagai kepala
keluaga bertanggungjawab mencari nafkah, dengan tidak kenal lelah, siang dan
malam, hujan ataupun panas, demi memenuhi kebutuhan sandang, pangan bagi
keluarganya. Begitu pula dengan karib kerabat, mereka juga turut berbuat kebaikan,
meskipun tidak ssebesar yang diberikan kedua orang tua.Terlepas dari jasa yang telah
diberikan kedua orang tua, ALLAH telah memberikan kehormatan dan kemuliaan,
dengan meletakkan posisi istimewa dalam islam bagi mereka berdua. Hal ini dapat
dilihat dalam firman ALLAH yang artinya :

“Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain


Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya”

Berbuat baik dan berbakti kepada prng tua, tidak terlepas pula menjalin
hubungan baik dengan keluarga dekat atau karib berabat, wajib dilakukan dalam
bentuk, menyayangi, mengasihi, mendo’kan, taat dan patuh kepada apa yang mereka
perintahkan, melakukan hal-hal yang mereka senangi dan menjauhkan apa yang tidak
mereka sukai. Pada hakekatnya hak orang tua yang harus dipunuhi anak-anaknya,
sepanjang keduannya tidak menganjurkan melakukan hal-hal yang dilarang oleh
Allah SWT dan Rasul-nya.
2
Kasih sayang dan tanggung jawab orang tua terhadap anak merupakan sebuah
kewajiban. Pada hakekatnya, anak yang dilahirkan merupakan karunia dari Allah,
agar dirawat, dipelihara dan dididik dengan sebaik-baiknya, untuk menjadi orang
yang benar-benar beriman kepada Allah SWT.

B. BENTUK KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

1.Menghormati Hak Hidup Anak

ASSnak adalah amanah dari Allah, orang tua harus bertanggung jawab sepenuhnya
untuk mendidik dan memelihara serta memberi perlindungan kepada anak-anaknya.
Anak tidak boleh dibunuh karena takut miskin, tidak boleh ditelantarkan karena susah
mencari nafkah. Allah berfirman dalam AL-Qur’an yang artinya :

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan.


Kamilah yang akan memberikan rezki kepada mereka dan juga kepadamu.
Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar”

2. Memenuhi kebutuhan fisik dan psikhis Anak

Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikhis anak adalah tanggung jawab kedua orang
tua, sampai mereka dewasa, Kebutuhan fisik berupa : sandang, pangan, papan,
umumnya dipenuhi oleh ayah. Sementara ibu membantuk ayah mengurus dan
memelihara anak-anak di rumah tangga, mendidik dan membesarkan dengan penuh
kasih sayang. semua itu dilakukan orang tua tanpa pamrih.

3. Bergaul dengan baik dan saling membantu

Hubungan baik yang terjadi di dalam keluarga akan melahirkan pergaulan yang
baik. Pergaulan baik ini akan menimbulkan ikatan silakturami yang tinggi antara seisi
keluarga. Baik antara anak dengan kedua orang tua, antara sesama anak, antara orang
orang tua dengan nenek - kakek, dan sebaliknya, antara paman bibi dan dengan
kerabat dekat lainnya. Pergaulan yang baik dalam keluarga ini, akan menimbulkan
interaksi social yang positif, saling membantu, saling menghormati, menghargai dan
mengasihi.

3
Sikap saling membantu harus dilakukan kepada anggota keluarga yang
membutuhkan, bukan hanya kebutuhan mengangkut non materi, tetapi yang
menyangkut materipun, perlu dilakukan manakala ada anggota keluarga berlebih
dibidang materi.

Sebagaimana firman Allah berikut:

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) secara boros.”

4. Membiasakan Bermusyawarah

Bermusyawarah bagian sarana ampuh untuk menyelesaikan masalah-masalah


yang timbul dalam keluarga baik berskala kecil maupun besar, baik masalah
menyangkut suami dan isteri, antara anak dan orang tua, dan dengan keluarga lainnya.
Musyawarah adalah anjuran islam bagib umatnya.

Simak firman Allah berikut:

“sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka”

C. Akhlak dalam Bermasyarakat

Masyarakat adalah kumpulan dari keluarga yang hidup disuatu tempat


diwilayah yang sama. Sesama manusia memilki ketergantungan satu dengan lain
biasa juga disebut hubungan simbiosis mutualisme.

1. Hubungan Dengan Tetangga

Tetangga merupakan bagian dari masyarakat, islam mengajarkan berbuat baik


kepada tetangga. Tatakrama dalam kehidupan bertetangga yang diatur Allah dalam
surah al-Nisa ayat 36 merupakan manifestasi iman seseorang apabila menyintai
tetangganya, sebagaimana hadis berikut ini:

“Dari Anas bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

“Demi Tuhan yang jiwaku bersabda di tangan-Nya, tidaklah seseorang hamba


(dikatakan) beriman sehingga ia mencintai tetangganya sebagiaman ia mencintai
dirinya sendiri.” Muttafaq Alaihi.”

4
2. Hubungan Baik dengan Masyarakat

Seseorang hidup berdampingan dengan orang atau keluarga lain, yang mana
antara lain saling membutuhkan dan mustahil hidup tanpa bantuan orang lain.

b. Saling Tolong Menolong

Saling tolong menolong dalam kebijakan menuju ketakwaan dianjurkan dalam islam,
tetapi menolak berbuat dosa.

c. Jangan Sombong dan Angkuh

Agar dalam hidup masyarakat terjalin secara harmoni, dapat menjahui sikap angkuh
dan sombong. Sesungguhnya masyarakat memiliki adab/akhlak yang baik,
mendatangkan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

3. Pergaulan Muda Mudi

Muda mudi adalah anggota masyarakat yang tergolong masih berusia belia, yakni
17 sd lebih kurang 25 tahun. Mereka adalah generasi penerus kepemimpinan bangsa
yang sejak awal harus dibenahi akhlaknya.

a. Pergaulan antar lawan jenis

Islam melalui Rasulullah SAW melarang laki-laki dan perempuan ber khalwah,
yakni berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang belum muhrim.

Berakhalwat dilarang, baik di tempat ramai maupun di tempat sunyi hal ini
disebabkan dorongan nafsu karena godaan syaitan.

b. Pergaulan antar agama

Pergaulan generasi muda hampir tidak lagi mempertimbangkan persoalan


perbedaan agama disatu sisi hal ini positif tetapi disisi lain berdampak negative

c. Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah sebuah istilah yang berarti menunjukkan rasa persaudaraan


antar sesama muslim dimana saja. Dalam islam yang menjadi pengikat ukhuwah
kesamaan aqidah, yakni bertuhankan Allah SWT.

Persaudaraan seperti ini dipelajari umat islam melalui firman Allah berikut ini :

“ Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah


(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,

5
supaya kamu mendapat rahmat”

4. Akhlak dalam bernegara

Dalam berbangsa dan bernegara, terjadi akumulasi komunikasi dari berbagai


lapisan dan jenjang status masyarakat. Persoalan bentuk negara, islam sendiri
tidak perah menentukan secara spesifik, masing-masing negara boleh menentukan
pola manajemen dan kebijakan pemerintahya. Konsep umum bernegara dalam
islam inilah yang dapat disebut dengan akhlak dalam bernegara

5. Akhlak terhadap lingkungan

Lingkugan merupakan alam semesta dengan seluruh isinya, manusia sebagai


makhluk yang diberi Allah kelebihan dibanding makhluk lainnya

Sebagaimana didalam firman Allah berikut ini:

“ Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan


tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka , agar mereka kembali (ke jalan yang benar) “

D. Hasil Penelitian

Hasil wawancara yang kami dapatkan adalah. Akhlak adalah tingkah laku,
perilaku, sifat seseorang. Akhlak masyarakat adalah hal yang penting. Bertujuan agar
hubungan baik dengan orang lain selalu terjalin dengan harmonis sehingga
menciptakan rasa cinta. Akhlak masyarakat sangat penting bagi kita, karena kita tidak
bisa hidup sendiri dan saling membutuhkan. Salah satu contoh umum adalah akhlak
dalam tetangga, akhlak dalam bergaul. Ikut dalam sebuah organisasi dan membantu
dalam kegiatan sosial juga termasuk dalam akhlak masyarakat. Namun sebelum itu,
kita juga harus memiliki akhlak yang baik pula.

6
Hasil Wawancara.

Biodata Narasumber.
Nama : M. Rifail Khair Harefa
Jurusan : Ilmu Komunikasi ( Semester 5 )
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jabatan : Ketua Umum PK IMM FISIP UMSU

Pewawancara :”Abangda kan seorang ketua dalam organisasi tentunya


abangda sering bersosialisasi dengan masyarakat. Bagaimana
pendapat abangda mengenai akhlak terhadap masyarakat ?”.

Narasumber : “Yang pertama kita harus ketahui dulu apa akhlak itu. Akhlak
itu kan sikap atau perlakuan seseorang secara spontan kepada
orang lain. Jadi kita berakhlak terhadap masyarakat itu harus
selalu peduli dengan masyarakat sekitar. Contoh, tetangga kita
sedang terkena musibah seperti kemalangan, dan kita sebagai
tetangga menghiburnya supaya orang tersebut jangan kepikiran
lagi mengenai orang yang ditinggalkan. Jadi akhlak kepada
orang lain itu adalah saling peduli”.

Pewawancara : “Jadi bang, akhlak terhadap masyarakat ini tidak jauh beda
dengan saling tolong menolong kan ya . Kalau boleh tau, salah
satu kegiatan di IMM sendiri itu apa?”.

Narasumber : “Ohh, contohnya ada seperti Bakti Sosial. Kita terjun


langsung kepada masyarakat, itu biasanya berjalan dalam 1
minggu. Jadi disana itu kita mengadakan kegiatan-kegiatan,
contohnya seperti sunat massal, penyuluhan kepada
masyarakat-masyarakat sekitar, dan juga ada tabligh akbar. Dan
untuk sosialnya itu ada sunat massal tadi dan juga apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat itu. Contoh, mereka butuh bibit-
bibit tanaman untuk usaha mereka, dan kita usahakan kita bisa
membantu”.

Pewawancara : “Apakah di IMM juga menanamkan akhlak terhadap anggota-


anggotanya ?”.

Narasumber : “Oh iya, tentu. Contohnya, kami melaksanakan kegiatan


seperti buka puasa bersama senin dan kamis, pengajian
immawati di hari jum’at”.

Pewawancara : “Terus bagaimana nih abangda menurut pandangan abangda

7
dengan adanya bencana-bencana yang terjadi di negara kita
belakangan ini? Kalau kita lihat sendiri kan banyak orang yang
masih tidak peduli untuk bersosialisasi dengan keadaan tersebut
dan ada juga orang yang menyalahkan satu pihak seperti
berargumen bahwa penyebabnya adalah karena Presidennya
tidak benar, sebagian mengatakan orang musyrik.

Itu bagaimana abangda?”.

Narasumber : “Kalau menurut saya, bencana itu kan hal yang tidak kita
inginkan. Istilahnya itu kan cobaan untuk kita. Jadi sebaiknya
kita menyadarkan diri kita kembali, apa kita sudah lari dari
jalur semestinya atau tidak”.

Pewawancara : “Jadi apa harapan abangda bagi generasi-generasi muda t


entunya bagi kami yang mahasiswa baru ini?”.

Narasumber : “Saya lihat untuk sekarang ini, akhlak generasi muda


sekarang ini akhlak itu sangat kurang. Kebanyakan anak muda
sekarang kurang menghargai orang-orang yang lebih tua. Ya
salah satunya karena faktor teknologi yang kita lihat sekarang
dunia semakin bebas makanya banyak yang sembarangan aja,
jadi rasa saling menghormati itu kurang. Istilahnya saling
peduli kepada sesama pun sudah jarang. Kalau dulu itu
urusanmu itu ya bukan urusanku. Nah gitu lebih kurangnya”.

Pewawancara : “Mungkin sampai disini saja wawancara kami, maaf jika kami
telah mengganggu waktu abangda. Terima Kasih banyak
abangda....”.

Narasumber : “Iya, baik. Sama-sama”.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi didalam akhlak dalam bermasyarakat hendaknya kita sebagai sesama
umat rasul selalau mengigatkan dan saling tolong menolong jangan ada perbedaan
antara umat beragama, selalu berprilaku baik terhadap masyarakat sekitar untuk
membangun tali silahturami karna kita sebagai mahluk hidup diciptakan untuk saling
membutuhkan dan saling menolong dalam ke adaan apapun sehingga kita
mendapatkan feedback yang baik dalam bermasyarakat.

B.SARAN

Kami berharap kedepan nya akhlak kepada masyarakat akan terjalin dengan
benar dan tersosialisasi kedalam mastarakat karna masih banyak masyarakat
diindonesia masih membedakan stastus sosial dengan adanya akhlak masyarakat ini
kita jadi semakin baik dalam menjalin persaudaraan antar umat rasul.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai