“Filsafat Ilmu”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
JURUSAN TARBIYAH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha
Kuasa. Kepada-Nya juga kita sampaikan rasa syukur atas keleluasan ilmu dan
pikiran hingga mampu memahami sebagian dari ilmu-Nya. Sholawat serta salam
tidak lupa kita curahkan kepada Nabi Agung Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi
Wassalaam, kepada sanak saudara beliau, sahabat-sahabat beliau dan pengikut-
pengikut beliau yang senantiasa istiqomah menjalankan sunnah-sunnah beliau
hingga akhir zaman kelak. Aamiin Yaa Rabbal Aalamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
PENUTUP .............................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................... 9
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Subjektivisme
Ciri-ciri Subjektivisme
2. Pengertian Objektivisme
3
objektivisme menganggap ilmu pengetahuan itu tak bergantung pada cara
pandang personal, tapi ilmu pengetahuan itu benar” netral.1
4. Sifat Objek
Umum
Objek bersifat umum berarti objek yang sama dapat dipresepsikan oleh
pengamat yang jumlahnya tidak terbatas. Dalam kata lain, semua orang bisa
mengamati objek yang sama.
Permanen
1
Titus Smith Nolan. 2005. “Persoalan-persoalan Filsafat. Bandung: Bulan Bintang.
2
Titus Smith Nolan. 2005. “Persoalan-persoalan Filsafat. Bandung: Bulan Bintang, hlm. 218.
4
5. Jenis Objek
a. Objek umum, yaitu suatu objek yang dapat ditangkap oleh banyak indra.
Contohnya adalah kedalaman.
b. Objek khusus, yaitu suatu objek yang hanya dapat ditangkap oleh satu
indra. Contohnya adalah warna (ditangkap oleh indra pengelihatan)
b. Organ indra harus sehat dan normal agar dapat melakukan pengamatan
5
B. Pengaruh Objetivisme dan Subjektivisme dalam Metode Ilmu Sosial
Subjektivisme adalah cara pandang yang berasal dari tiap-tiap individu. Hal
inilah yang membuat banyak orang memiliki sudut pandang berbeda antara satu
sama lain.
6
Contoh : Budi memiliki pemikiran bahwa memberi uang lebih kepada kurir
paket adalah salah satu hal yang harus dilakukan ketika sedang menggunakan
jasa kurir. Pemikiran tersebut didasarkan pada masalah yang dibaca Budi.
Budi membaca bahwa kurir hanya menerima upah yang sangat kecil dalam
setiap paketnya. Pemikiran tersebut dipengaruhi oleh perasaan Budi yang
merasa iba atau kasihan karena dedikasi kurir tidak sebanding dengan
bayarannya.
Akan tetapi pikiran tersebut tidak disetujui oleh semua orang. Karena setiap
orang memiliki cara pandangnya masing-masing dalam menanggapi masalah
tersebut. Hal itulah yang dimaksud dengan paham subjektivisme dalam ilmu
sosial.
3
Ahmad Tafsir. 2007. “Filsafat Ilmu: Mengurai Ontologi, Epistenologi dan Aksiologi
Pengetahuan”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. hlm 7.
4
Ibid.
7
Ahmad Tafsir menyatakan yang menjadi objek pengetahuan mistik adalah
objek abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib termasuk Tuhan, Malaikat, surga,
neraka, jin, dan lain-lain. Termasuk objek yang hanya dapat diketahui melalui
pengetahuan mistik ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami oleh rasio,
yaitu objek-objek supranatural (supra-rasional), Contohnya : kebal, debus, pelet,
penggunaan jin, santet.5
H. Sirajuddin Zar menyatakan bahwa objek bahasan filsafat terbagi menjadi tiga
bahasan pokok yaitu :
5
Ahmad Tafsir. 2007. “Filsafat Ilmu: Mengurai Ontologi, Epistenologi dan Aksiologi
Pengetahuan”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hlm. 27.
6
H. A. Mustofa. 2009. “Filsafat Islami”. Bandung: Pustaka Setia. 18-19).
7
H. Sirajuddin Zar. 2006. “Filsafat Islami”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm 6.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran serta masukan yang sifatnya
membangun sangatlah kami harapkan untuk memperbaiki makalah ini agar lebih
baik kedepannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8562281/kaum_objektivis_dan_subjektivishttps://kum
paran.com/berita-terkini/pengertian-dan-contoh-subjektivisme-dalam-
kehidupan-20qF44hNg07/full
10