Anda di halaman 1dari 13

PENELITIAN

SIKAP DAN PERILAKU SISWA DISEKOLAH YANG MENCERMINKAN


NILAI-NILAI PANCASILA

DISUSUN OLEH :

1. BINTANG SURYA NUGRAHA


2. CAHYA RAMADANI
3. CAISA AULIA
4. CALISTA YULIANTI UTAMI
5. CALLISTA OKTA NURISA
6. CELSY WANDARI
7. CHAIRIL AFDZAL MUBAROQ
8. CHANTIKA AORA
9. CHELSEA DINI KURNIYANI
10. DECA NURIL ARJANI

KELAS : IX B

KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN PESAWARAN


MTs NEGERI 1 PESAWARAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang telah
memudahkan dalam menyelesaikan Penelitian Sikap Dan Perilaku Siswa Disekolah Yang
Mencerminkan Nilai-Nilai Pancasila dengan sebaik mungkin. Tidak lupa kami ucapkan segala
rasa terima kasih atas bantuan dari segala pihak yang telah membantu memudahkan dalam
menyelesikan tugas proyek ini baik dari segi materi ataupun pikirannya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu guru selaku guru bidang studi PPKn yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya pelajari.

Harapan kelompok kami semoga, laporan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Kemudian, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami
mohon maaf atas segala isi dalam laporan ini, mungkin ada yang kata - kata yang membuat
kurang berkenan. Sekali lagi kami memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.
Selamat Membaca.

Pesawaran, September 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN............................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................2
A. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................2
B. RINGKASAN..........................................................................................4
C. HIPOTESIS..............................................................................................4
BAB III METODOLOGI..........................................................................................5
A. PEMILIHAN SUBJEK.............................................................................5
B. DESAIN PENELITIAN...........................................................................5
C. PENGUMPULAN DATA........................................................................5
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN..............................................................6
A. VALIDASI INSTRUMEN........................................................................6
B. PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA........................................6
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................................8
A. HASIL PENELITIAN..............................................................................8
B. PEMBAHASAN.......................................................................................8
C. DISKUSI.................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal dan
mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun, sebagian besar warga negara
Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa
mempedulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sadari nilai-nilai
makna yang terkandung dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat..

Pendidikan pancasila dalam kehidupan sehari hari dapat memberikan dampak yang baik
untuk siswa agar siswa mematuhi dan menganut nilai nilai dalam pancasila karena nilai
yang terkandung dalam pancasila mempunyai banyak makna untuk kehidupan sehari hari
dalam beragama, memberikan pendapat dan lain-lain.

B. RUMUSAN MASALAH

- Apakah siswa disekolah mencerminkan nilai-nilai pancasila sila ke-1?. Apa saja
pencerminan tersebut?.
- Apakah siswa disekolah mencerminkan nilai-nilai pancasila sila ke-2?. Apa saja
pencerminan tersebut?.
- Apakah siswa disekolah mencerminkan nilai-nilai pancasila sila ke-3?. Apa saja
pencerminan tersebut?.
- Apakah siswa disekolah mencerminkan nilai-nilai pancasila sila ke-4?. Apa saja
pencerminan tersebut?.
- Apakah siswa disekolah mencerminkan nilai-nilai pancasila sila ke-5?. Apa saja
pencerminan tersebut?.

C. TUJUAN PENELITIAN

- Mengetahui apakah siswa disekolah mencerminkan nilai-nilai pancasila sila ke-1?.


- Mengetahui apakah siswa disekolah mencerminkan nilai-nilai pancasila sila ke-2?.
- Mengetahui apakah siswa disekolah mencerminkan nilai-nilai pancasila sila ke-3?.
- Mengetahui apakah siswa disekolah mencerminkan nilai-nilai pancasila sila ke-4?.
- Mengetahui apakah siswa disekolah mencerminkan nilai-nilai pancasila sila ke-5?.

iv
BAB II
LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan atau penanaman nilai-nilai setiap butiran pancasila yang harus diajarkan agar
individu memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan karakter luhur bangsa dan tidak
menyimpang dari nilai pancasila yang sesuai dengan sila-sila dalam pancasila adalah sebagai
berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
 Selalu tertib dalam menjalankan ibadah.

 Tidak berbohong kepada guru maupun teman.

 Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya.

 Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di
kelas.

 Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah.

 Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya, tidak ditambah-


tambah ataupun dikurangi.

 Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah.

 Percaya pada kemampuan sendiri dalam melakukan apapun , karena Allah sudah
memberian kelebihan dan kekurangan kepada setiap manusia.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
 Menolong teman yang sedang kesusahan.

 Tidak membeda-bedakan dalam memilih teman.

 Berbagi makanan dengan teman lain jika sedang makan didepan teman lain.

 Mau mengajari teman yang belum paham dengan pelajaran tertentu.

 Memberikan tempat duduk kepada orang tua, ibu hamil, atau orang yang lebih
membutuhkan saat ada di kendaraan umum.

 Tidak memaki-maki teman bersalah kepada kita.

 Meminta maaf atau memaafkan apabila melakukan kesalahan.

 Hormat dan patuh kepada guru, tidak membentak-bentaknya.

 Hormat dan patuh kepada orang tua.

v
3. Persatuan Indonesia
 Mengikuti upacara bendera dengan tertib.
 Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah.
 Tidak berkelahi sesama teman maupun dengan orang lain.
 Memakai produk-produk dalam negeri.
 Menghormati setiap teman yang berbeda ras dan budayanya.
 Bangga menjadi warga negara Indonesia.
 Tidak sombong dan membangga-banggakan diri sendiri.
 Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah
 Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan.
 Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman dalam menyelesaikan masalah.
 Memberikan suara dalam pemilihan.
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Menerima kekalahan dengan ikhlas apabila kalah bersaing dengan teman lain.
 Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
 Berani mengkritik teman, ketua maupun guru yang bertindak semenamena.
 Berani mengemukakan pendapat di depan umum.
 Melaksanakan segala aturan dan keputusan bersama dengan ikhlas dan bertanggung
jawab.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Berlaku adil kepada siapapun.
 Berbagi makanan kepada teman lain dengan sama rata.
 Seorang ketua memberikan tugas yang merata dan sesuai dengan kemampuan
anggotanya.
 Seorang guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin dan memberi nasihat kepada
siswa yang malas.

 Tidak pilih-pilih dalam berteman.

 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.

 Suka bekerja keras

vi
B. RINGKASAN

Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam
berbangsa dan bernegara.
Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dan diperlukan dalam
membentuk kepribadian generasi bangsa yang berkarakter agar generasi dapar menghargai dan
hidup dalam damai dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang.

C. HIPOTESIS

- Para siswa disekolah dapat mencerminkan nilai-nilai pancasila dengan baik dan benar.

vii
BAB III
METODOLOGI

A. PEMILIHAN SUBJEK

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua puluh siswa. Seluruh siswa sekolah
merupakan siswa dari sekolah MTs Negeri 1 Pesawaran. Keempat sekolah tersebut diambil
dengan menggunakan teknik Population yaitu seluruh siswa dijadikan subjek penelitian.

B. DESAIN PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.


Pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif
memiliki karakteristik alami (Natural serfing) sebagai sumber data langsung, deskriptif, proses
lebih dipentingkan dari pada hasil. Analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan
secara analisis induktif dan makna makna merupakan hal yang esensial. (Lexy Moleong, 2006:
04).
Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural setting,
sehingga penelitian ini sering disebut penelitian naturalistic. Obyek yang alami adalah objek
yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki
objek, setelah berada di objek dan keluar dari objek relatif tidak berubah. Dalam penelitian
kualitatif peneliti menjadi instrumen. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif instrumennya
adalah orang atau Human instrument. Untuk menjadi instrumen peneliti harus memiliki bekal
teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan
mengkontruksi objek yang diteliti menjadi jelas dan bermakana. Kriteria data dalam penelitian
kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi
sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung
makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut ( Sugiyono, 2008: 02).

C. PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 1 Pesawaran. Penelitian membutuhkan kurang


lebih waktu hampir 1 minggu. Penelitian menggunakan metode wawancara menggunakan
kuesioner.

viii
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. VALIDASI INSTRUMEN

Validasi instrumen penelitian digunakan untuk mengukur kevalidan instrument yang


digunakan. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan terdiri dari formulir singkat. Lembar tes
yang terdiri dari 10 soal uraian yang akan di isi oleh 20 siswa MTsN 1 Pesawaran

B. PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

Dalam pengumpulan data digunakan google form untuk mengumpulkan data tersebut.
Didapatkan data dengan hasil:

Apakah
Apakah Apakah Apakah Apakah Apakah
Apakah kamu Apakah
kamu Apakah kamu kamu kamu Apakah kamu
kamu me- kamu
ber- kamu pernah me- meng- kamu me- menjaga
pernah miliki pernah
ibadah mengem- melaku- miliki hormati ngembang- keseimba-
No mengem- rasa melaku-
dalam bangkan kan rasa pen- kan rasa adil ngan
bangkan bangga kan
satu hari sikap kegiatan cinta dapat terhadap antara hak
sikap dengan musya-
satu toleransi? kemanu- tanah orang sesama? dan
hormat? tanah warah?
malam? siaan? air? lain? kewajiban
air?
1 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
3 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
4 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
5 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya
6 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
7 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
8 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
9 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
10 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

ix
11 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya
12 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
13 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
14 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
15 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
16 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
17 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
18 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
19 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
20 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya

No Nama Sampel Kelas


1 Listia Marliana IX D
2 Akbar Aditama IX A
3 Fatimah Azzahra IX C
4 Salsa Medina Aulia VII H
5 Alya Octana Keysa Rahma IX A
6 Abdul Hafiz IX A
7 Ade Rudiansyah IX A
8 Nazril Iksan IX G
9 Fazar Pratama IX C
10 Murphy Ibrahim Movic IX G
11 M. Bintang Alkarana Subhan IX E
12 Al Kafi Kurniawan Fito IX A
13 M. Ikhsan Al-Mukrom IX G
14 Vandino Prabono IX H
15 M.Azharul Za’wan IX E
16 Andreansyah Nurohman VIII A
17 Hafizar Purnama VIII D
18 Raditya Ananta Fareza IX G
19 M.Akbar Jalaludin IX E
20 Azzam Basumi VII B

x
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Untuk membentuk generasi bangsa yang bermoral dan berkualitas tentunya memerlukan
beberapa proses dalam penciptaanya. Salah satunya dengan membekali mereka dengan nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sebab Pancasila merupakan Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa dalam menjalankan kehidupannya. Mereka harus memahami,
memaknai dan mengamalkan keseluruhan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila karena nilai-
nilai itu dapat menjadi fondasi dan benteng bagi mereka dari berbagai pengaruh yang dapat
merusak moral mereka. Dengan penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter maka
sikap dan prilaku yang menyimpang akan menjadi lebih baik. Dan bentuk penyimpangan-

xi
penyimpangan tidak akan terjadi pada individu yang memiliki karakter dan jiwa yang nasionalis
dan patriotis

B. PEMBAHASAN

Diharapkan agar semua lapisan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang


terkandung dalam pancasila tidak hanya sebatas mengetaui saja namun melaksanakannya dalam
kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai
pancasila akan melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar
senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.
Pancasila yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia memiliki makna dan nilai-
nilai luhur dalam setiap sila-silanya, karena setiap butir pancasila itu dirumuskan dari nilai-nilai
yang sudah ada sejak zaman dulu dalam kehidupan pribadi bangsa Indonesia. Adapun makna
dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila itu adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu
yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan
sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun
masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam
setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar
Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi
masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan
keyakinan mereka.

2. Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang keteraturan,
sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia
sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah
menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan
masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi
semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan
dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni
penuh toleransi dan damai.

3. Persatuan Indonesia (Kebangsaan)

xii
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan
bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk
mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan
Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi
upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik
Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam
kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru
dijadikan persatuan Indonesia.

4. Permusyawaratan dan Perwakilan


Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang lain, dalam
interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan
dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk
membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni
kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah
pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan
adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai
bangsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu
yang sempit.

5. Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan,
keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna
mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya
mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada
kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan
peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.

C. DISKUSI

Memaknai kandungan nilai-nilai dalam pancasila seperti nilai ketuhanan,


kemanusiaan,persatuan,kemasyarakatan serta sebuah keadilan merupakan suatu hal yang perlu
diterapkan melalui kebiasaan agar bangsa Indonesia menjadi manusia yang taat beragama,
berkemanusiaan, adil dan berguna bagi dirinya, oranglain, bangsa dan negara.

xiii

Anda mungkin juga menyukai