Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar
Manajemen. Semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Penulis menyadari
bahwa penulisan makalah ini belum sempurna, maka Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun agar dapat lebih baik lagi.

jakarta , 14 Oktober 2022

Penulis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Pengertian Bank ......................................................................................................
B. Akuntansi Sumber Dana..........................................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang menjalankan operasi sebagai
intermediasi antara masyarakat yang kelebihan dana dan masyarakat yang kekurangan dana.
Dalam menjalankan operasinya itu bank melakukan kegiatan penghimpunan dan
penyaluran dana. Penghimpunan dana yang berasal dari masyarakat digunakan bank untuk
disalurkan kepada masyarakat lain yang kekurangan dana. Dana masyarakat yang dihimpun
disimpan dalam rekening kredit bank karena pada dasarnya dana simpanan dari masyarakat
adalah hutang yang harus dibayar.
Berdasarkan dari sumbernya, dana bank dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok,
yaitu dana dari masyarakat seperti giro, tabungan, dan simpanan berjangka atau deposito
berjangka serta dana dari bank lain seperti pinjaman antar bank dalam bentuk call money,
deposito berjangka dan lainnya.
Dana dalam bank adalah hutang bank kepada masyarakat atau pihak lainnya yang akan
dibutuhkan disisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Karena sifatnya sebagai hutang, maka
rekening dana ini akan bertambah di sebelah kredit dan berkurang di sebelah debet.
Rekening dana bank merupakan rekening permanen atau real yang selalu akan disajikan
pada neraca secara kumulatif.
Bank akan dibebankan dengan sejumlah bunga yang akan dicatat sebagai biaya bunga
pada ikhtisar laba-rugi bank. Suku bunga yang dibebankan akan beragam-ragam sesuai
dengan jenis dana yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Giro dalam akuntansi sumber dana
2. Pengertian Tabungan dalam akuntansi sumber dana
3. Pengertian Simpanan berjangka dalam akuntansi sumber dana.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yakni:
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan
2. Menambah pengetahuan serta wawasan mengenai sumber-sumber penerimaan dana
bank
BAB II
PEMBAHASAN

A. AKUNTANSI SUMBER DANA


Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi dalam :
1. Pengertian Giro
Dalam dunia perdagangan Giro merupakan kata yang tidak asing lagi. Setiap akan
melakukan transaksi pembayaran sering dikaitkan dengan Giro, baik pembayaran yang
bersifat tunai maupun non tunai. Hal ini dilakukan karena pembayaran dengan
menggunakan giro sangat memberikan berbagai keuntungan, terutama dari segi keamanan
untuk jumlah pembayaran yang relatif besar.
1) Pengertian
Giro ( Demand Deposit )
Simpanan Giro atau yang lebih populer disebut dengan rekening Giro menurut
Undang undang Perbankan No 10 Tahun 1998 adalah Simpanan yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, BG, atau surat perintah penarikan
lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Sedangkan Jumlah Giro yang dimaksud
adalah total keseluruhan Giro yang dihimpun oleh bank dalam periode tertentu.
Pengertian dapat ditarik setiap saat juga dapat diartikan bahwa uang yang sudah
disimpan di rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan
catatan dana yang tersedia mesih mencukupi. Penarikan adalah diambilnya uang
tersebut dari rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang jumlahnya,
baik ditarik secara tunai maupun ditarik secara non tunai.
Pemilikan rekening giro disebut girant dan kepada setiap girant akan diberikan
imbalan bunga berupa jasa giro yang besarnya tergantung bank yang
mengeluarkannya. Bagi bank, giro merupakan dana murah karena imbalan bunga
yang diberikan pada girant merupakan bunga yang paling rendah jika dibandingkan
dengan suku bunga simpanan lainnya seperti tabungan dan deposito.
2. Tabungan
1) Pengertian
Pengertian tabungan menurut Undang –Undang Perbankan Nomor 10 Tahun
1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan
atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa tabungan merupakan simpanan
masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si-nasabah sewaktu-waktu
dikehendaki. Tabungan juga merupakan hutang untuk pihak bank kepada masyarakat
(nasabah) dan dikelompokkan kedalam hutang jangka pendek dalam neraca.
Saat ini tabungan yang dimiliki oleh bank berbeda dengan Tabungan
Pembangunan Nasional (Tabanas). Setiap bank memiliki jenis tabungan yang
berbeda-beda dan memiliki tingkat suku bunga yang relatif tinggi sebagai cerminan
dari adanya persaingan yang ketat dalam mengumpulkan dana masyarakat, selain itu
perbedaan mengenai pemberian hadiah, tata cara penyetoran dan penarikannya pun
berbeda-beda.
3. Simpanan Berjangka
1) Pengertian
Salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi dibanding dana giro
adalah simpanan berjangka, atau lebih dikenal dengan Deposito Berjangka. Simpanan
berjangka merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan
setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir. Sumber dana ini memiliki ciri-ciri
pokok yaitu jangka waktu penarikannya tetap, oleh karena itu sering disebut fixed
deposit. Umumnya memiliki jangka waktu jatuh tempo 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12
bulan, dan 24 bulan. Deposito berjangka ini diterbitkan atas nama baik perorangan
maupun lembaga. Artinya dalam Bilyet deposito tercantum nama seseorang atau
lembaga.
Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya
bunga pada saat deposito berjangka dibuka. Pencairan bunga deposito dapat dilakukan
setiap bulan atau setelah jatuh tempo (jangka waktu) sesuai jangka waktunya.
Penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai (pemindah-bukuan).
Dana simpanan berjangka pada bank-bank memperlihatkan arah yang meningkat
semenjak dikeluarkannya Paket Kebijakan 1 Juni 1983 yang memberikan kebebasan
kepada bank-bank untuk menetapkan suku bunga. Bahkan semenjak itu dirasakan
semakin melimpah dana yang berhasil diserap oleh bank-bank sehingga tidak heran
apabila ada bank yang memiliki aktiva likuid berlebihan (over liquid).
Dengan dikeluarkannya Paket Oktober 1988, yang memberikan peluang kepada
pihak swasta dan pihak lainnya untuk memasuki bisnis perbankan, semakin terjadi
persaingan yang ketat dalam menyerap dana masyarakat. Kebanyakan dana yang
berhasil diserap oleh sektor perbankan mengakibatkan semakin melimpahnya dana
sebagai akibat dari harga yang cukup tinggi yang bank bersedia untuk membeli.
Sebelum dikeluarkannya Paket Kebijakan 1 Juni 1983, deposito yang mengendap
di bank-bank adalah deposito atas dasar instruksi Presiden nomor 28 tahun 1986.
Deposito Inpres ini memiliki suku bunga tidak sebesar suku bunga yang ada sekarang.
Di sisi bank, sumber dana deposito berjangka ini digolongkan sebagai dana mahal
dibandingkan sumber dana lainnya. Namun keuntungannya bagi bank adalah
penyediaan likuiditas untuk kebutuhan penarikan dana ini hampir dapat diprediksi
secara akurat. Jenis simpanan dalam bentuk deposito berjangka lebih disenangi oleh
nasabah atau masyarakat karena menawarkan tingkat bunga yang relatif lebih tinggi
dibanding giro atau jenis simpanan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari sumber dana
bank yang umumnya didominasi oleh deposito berjangka.
2) Penggolongan Simpanan Berjangka
Dari sudut pandang akuntansi, simpanan berjangka yang dicatat dalam proses
akuntansi bank sebaiknya digolongkan menjadi paling tidak dua jenis, yaitu:
 Simpanan Berjangka - jangka pendek
Penggolongan simpanan berjangka yang jatuh tempo kurang dari setahun ini
disebut sebagai simpanan berjangka jangka pendek dan harus digolongkan ke
dalam kelompok hutang lancar suatu bank.
 Simpanan Berjangka - jangka panjang
Penggolongan simpanan berjangka yang jatuh tempo lebih dari setahun disebut sebagai
simpanan berjangka panjang dan harus digolongkan kedalam kelompok hutang jangka
panjang suatu bank.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan persoalan yang paling mendasar,
tanpa dana bank tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai perantara keuangan dan
sebagai lembaga yang memperlancar arus lalu lintas pembayaran, karena Bank
merupakan jantung dan urat nadinya perdagangan dan pembangunan ekonomi suatu
negara. Bank baru dapat melakukan operasionalnya jika dananya telah ada. Semakin
banyak dana yang dimiliki suatu bank, semakin besar peluangnya untuk melakukan
kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, setiap bank selalu
berusaha untuk memperoleh dana yang optimal tetapi dengan cost of money yang wajar.
Dana yang berhasil diperoleh bank dari berbagai sumber akan digunakan untuk berbagai
pembiayaan khususnya ke dalam aktiva-aktiva yang dapat menghasilkan keuntungan,
seperti pemberian kredit, penanaman dana, dan usaha- usaha lainnya. Di sisi lain dana
yang berhasil dihimpun oleh bank justru akan menimbulkan beban apabila dibiarkan
begitu saja tanpa ada usaha alokasi untuk tujuan-tujuan yang produktif. Dana yang
dihimpun bukanlah dana yang semuanya murah tapi sebagian besar adalah dana dari
deposan yang menimbulkan kewajiban bagi bank untuk membayar imbal jasa berupa
bunga.

Anda mungkin juga menyukai