Disusun oleh:
Dosen pengampu:
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Fiqh Jinayah: “Pidana Zina dan Pidana Qadzaf”. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang menjadi sumber inspirasi
dan teladan terbaik umat manusia.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini banyak mengalami kendala. Namun
berkat bantuan, bimbingan, dan berkah dari Allah Swt sehingga kendala-kendala yang dihadapi
tersebut dapat diatasi. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu
yakni ibu Susi Sunanti, MA., Hk yang telah memberikan limpahan ilmu kepada penulis, semoga
menjadi amal ibadah dan mendapat balasan dari Allah Swt.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kesalahan dan
kekhilafan,untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini ada manfaatnya bagi kita semua dan
dapat memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. RUMUSAN
MASALAH.................................................................................................1
C. TUJUAN.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
F.HIKMAHNYA...............................................................................................................8
A.KESIMPULAN...............................................................................................................9
B.SARAN........................................................................................................................9
Minuman keras adalah seluruh jenis minuman yang mengandung zat alkohol yang
Menyebabkan turunya kesadaran bagi yang meminumnya. Dalam agama Islam
Minuman keras termasuk kedalam kelompok khamr dan apapun jenis minuman
Yang dapat membuat mabuk termasuk kedalam khamr. Batasan suatu minuman
Dikatakan sebagai khamr didasarkan pada sifatnya bukan pada jenis dan bahannya.
Minuman yang dikelompokkan pada khamr hukumnya haram. Aturan larangan
Minuman keras berlaku untuk seluruh umat Islam serta tidak ada perkecualian
Untuk individu tertentu.
Dalam hukum islam, pelaku sudah dihukum sejak meminumnya tanpa harus
Menunggunya mabuk atau tidak, ditempat sepi atau dikeramaian umum,
Merugikan orang lain atau tidak. Meminum sesuatu yang memabukan sudah
Dianggap sebagai pelanggaran karena bertentangan dengan akhlaqul karimah,
Apalagi kalau menyebabkan akibat negatif bagi yang lainnya. Minuman keras
Dapat merusak akal, sedangkan akal itu sendiri sebagai pengendalian akhlak.
Dengan demikian, pemberian hukuman bagi pelaku mabuk-mabukan itu
Merupakan upaya menjaga kesehatan akal.
Telah ditetapkan bahwa setiap yang memabukkan adalah khamr, baik sedikit
Ataupun banyak. Ijma’ sahabat telah sepakat, bahwa peminum khamr harus
Dijatuhi hadd jilid. Mereka sepakat atas penetapan hadd bagi peminum khamr, dan
Sepakat bahwa hadd bagi peminum khamr tidak boleh kurang dari 40 kali jilid.
Tindak pidana minuman keras tidak saja berkenaan dengan perbuatan minum atau
Mengkonsumsi khamr saja, melainkan berhubungan juga dengan serangkaian
Kejahatan yang saling berkaitan dengan jarimah tersebut. Diantaranya adalah
Pemeras anggur atau bahan-bahan lainnya yang menjadi bahan khamr,
Pengumpulan anggur, pembuatan khamar, pemerasan, penjualan, pembelian,
Penuang dan peminumnya.
Saat ini banyak orang yang mengkonsumsi minuman keras. Hal ini disebabkan
Oleh banyaknya tempat-tempat yang menjual minuman keras dan bahkan sudah
Banyak orang yang menjual minuman keras oplosan. Minuman keras mudah
Ditemukan diwarung-warung kecil. Dengan banyaknya para penjual minuman
Keras tersebut menyebabkan meluasnya orang yang mengkonsumsi minuman
Keras dimana untuk mendapatkan minuman keras tersebut menjadi hal yang
Sangat mudah/ gampang sehingga menjangkau kalangan para remaja.
B.RUMUSAN MASALAH
1.apa pengertian KHAMAR?
2. bagaimana unsur/ciri-ciri minuman keras (khamar)?
3.bagaimana bentuk minuman keras.
4.bagaimana hukum minuman keras (khamar)?
5.bagaimana had meminum minuman keras (khamar)?
6.bagaimana hikmah menghindari minuman keras (khamar)?
BAB II
PEMBAHASAN
Di Bali sendiri minuman keras dibuat dari bahan aren. Aren ini kemudian
difermentasikan dengan cara tradisional maka didapatlah tuak, jika tuak ini diolah
maka akan diperoleh minuman dengan kadar alkohol sampai 15% yang kemudian
dinamakan arak. Arak dengan kadar alkohol yang lebih tinggi sering disebut dengan
nama arak api, disebut demikian kerena jika arak ini disulut dengan api maka akan
langsung terbakar.
Minuman keras sering di produksi atau di pasarkan dalam bentuk minuman kaleng dan
berbagai bentuk/jenis botol. Namun karena kandungan alkoholnya, penjualan miras
diatur dengan sangat ketat, dan ada batas usia minimal bagi pembeli miras. Di
Indonesia, kebanyakan toko tidak menjual minuman beralkohol bagi orang yang
berusia di bawah 21 tahun.
Minuman beralkohol biasanya dipisah menjadi tiga jenis: Bir, wine, dan spirit.
Hukum minum minuman keras atau khamar ialah haram,dan bagi orang yang
menkonsumsinya adalah termasuk pelaku dosa besar. Sebab akan mempunyai
dampak negative cukup berat sekali. Misalnya dengan hilangnya kesadran orang akan
berbuat semaunya ynag cenderung melanggar norma agama, social masyarakat, sera
merusak sel syaraf otak dan jantng peminumnya yang berakibat membahayakan diri
sendiri.
Larangan minum khamr, diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minum khamr itu
bagi orang Arab sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging semenjak
zaman jahiliyah. Mula-mula dikatakan bahwa dosanya lebih besar daripada
manfaatnya, kemudian orang yang mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang
terakhir dikatakan bahwa minum khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan
syetan. Oleh sebab itu hendaklah orang-orang yang beriman berhenti dari minum
khamr.
Begitulah, akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun firman
Allah yang pertama kali turun tentang khamr adalah :
Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya itu
terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafqahkan.
Katakanlah, “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepadamu agar kamu berfikir. [QS. Al-Baqarah : 219]
Di dalam hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah diterangkan sebab turunnya ayat
tersebut sebagai berikut : Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, didapatinya
orang-orang minum khamr dan berjudi (sebab hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka
sejak dari nenek moyang mereka). Lalu para shahabat bertanya kepada Rasulullah
SAW tentang hukumnya, maka turunlah ayat tersebut. Mereka memahami dari ayat
tersebut bahwa minum khamr dan berjudi itu tidak diharamkan, tetapi hanya
dikatakan bahwa pada keduanya terdapat dosa yang besar, sehingga mereka masih
terus minum khamr. Ketika waktu shalat Maghrib, tampillah seorang Muhajirin
menjadi imam, lalu dalam shalat tersebut bacaannya banyak yang salah, karena
sedang mabuk setelah minum khamr. Maka turunlah firman Allah yang lebih keras dari
sebelumnya, yaitu :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat padahal kamu
sedang mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. [An-Nisaa’ : 43]
Kemudian orang-orang masih tetap minum khamr, sehingga mereka mengerjakan
shalat apabila sudah sadar dari mabuknya. Kemudian diturunkan ayat yang lebih tegas
lagi dari ayat yang terdahulu yg artinya:
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu,
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari
mengerjakan pekerjaan itu). [QS. Al-Maidah : 90-91]
Setelah turun ayat yang sangat tegas ini, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami
berhenti (dari minum khamr dan berjudi)”. [HR. Ahmad]
Dari ayat-ayat diatas, sudah jelas bahwa Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan
khamr dengan pengharaman yang tegas. Dan bahkan peminumnya dikenai hukuman
had. Rasulullah SAW menghukum peminum khamr dengan 40 kali dera, sedangkan
Khalifah Umar bin Khaththab dimasa kekhalifahannya menetapkan hukuman dera 80
kali bagi peminum khamr, setelah bermusyawarah dengan para shahabat lainnya, yang
Isnya Allah hadits-haditsnya akan kami sampaikan di belakang nanti.
Pandangan hukum pidana positif terhadap tindak pidana minum minuman keras
(khamar) yaitu mabuk di muka umum merintangi lalu lintas, atau menggangu
ketertiban,atau mengancam keamanan orang lain, atau melakukan sesuatu yang harus
dilakukan dengan harus hati-hati atau dengan mengadakan tindakan penjagaan
tertentu lebih dahulu agar jangan membahayakan nyawa atau kesehatan orang lain,
hal ini dirumuskan pada pasal 492 KUHP, sedangkan pada Pasal 536 KUHP
merumuskan hanya mabuk berada dijalan umum. Dalam Hukum Islam melarang
perbuatan minum minuman keras (khamar), baik yang diminum sedikit maupun
banyak karena minuman keras (khamar) dianggap sebagai induk segala kejahatan dan
salah satu dosa besar. Jarimah minum minuman keras (khamar) merupakan jarimah
hudud, karena dalam hal ini jarimah minum minuman keras(khamar) diatur didalam al-
Quran dan al-Hadis. Perbedaan dan persamaan hukum pidana Positif dan hukum
pidana Islam terhadap tindak pidana minum minuman keras (khamar) perbuatan
minum minuman keras (khamar) menurut hukum pidana Islam baik diminum sedikit
maupun banyak, sedangkan perbuatan minum minuman keras (khamar) dalam KUHP
dihubungkan atau digantungkan dengan akibatnya yaitu mabuk, tindak pidana minum
minuman keras (khamar) baik dalam hukum pidana positif dan maupun hukum Pidana
Islam melandasi penjatuhan sanksi pidananya kepada nilai-nilai kemanusiaan. Dimana
sistem hukum Pidana Positif melandaskan hal tersebut kepada Hak Asasi Manusia
(HAM) sistem hukum Pidana Islam melandaskan hal tersebut kepada prinsip dasar
ajaran agama islam yaitu habbulminnas (hubungan antara manusia dengan manusia.
Dari ‘Abdullah bin ‘Adi bin Khiyar, sesungguhnya dia pernah berkata kepada ‘Utsman,
“Banyak orang yang keberatan tentang masalah Walid itu”. Lalu ‘Utsman berkata, “Baiklah,
kami akan mengambil darinya dengan benar, insya Allah”. Kemudian ia memanggil ‘Ali
seraya menyuruhnya untuk mendera Walid, maka ‘Ali mendera Walid sebanyak 80 kali.
[Diringkas dari Bukhari]. Dan dalam satu riwayat lain oleh Bukhari juga, “Ali mendera 40
kali”. Dan dapat dikompromikan antara kedua riwayat itu dengan hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Ja’far Muhammad bin ‘Ali, sesungguhnya ‘Ali bin Abu Thalib mendera Walid
dengan satu cemeti berujung dua. [HR. Syafi'i dalam musnadnya]
Artinya
“Nabi telah mendera (peminum khamar) empat puluh kali,abu baker menderanya 40
kali dan umar menderanya 80 kali,dan semua ini adalah sunnah sedangkan yang paling
saya senangi adalah 80 kali dara,” (HR muslim)
Sementara imam syafi’I dan abu dawud dan para ulama-ulama dzariyah berpendapat
bahwahad bagi peminum minuman keras ialah 40 kali pukulan dera. Tetapi imam atau
hakim dapat menambah 40 kali, sehingga menjadi 80 kali pukulan dera. Karena tmbahan 40
kali merupakan tazkir hak imam. Jika perlu bias di tambah jika tdak maka cukup 40 kali dera.
Alat yang digunakan untuk mendera adalah pelepah kurma, sandal, atau dengan
keduanya, sekali tempo dengan tangan. Disepakati bahwa dua orang saksi lelaki yang tidak
fasik diterima sebagai saksi dalam peristiwa pelanggaran minum khamr, dan jarak antara
persaksian mereka dan minumnya orang tadi tidak lebih dari satu bulan.
Bila seorang saksi memberi kesaksian atas minumanya, sedangkan yang lain
memberi kasaksian bahwa ia melihatnya muntah khamr, mka dikenai had. Demikian
keputusan sahabat Umar di hadapan para sahabat. Ulama sepakat bahwa peminum khamr,
bila ia mengulang-ulang minum khamr, dijatuhi hukuman setiap kali minum tapi tidak
dibunuh.
F.HIKMAHNYA
Adapun hikmah di haramkan meminum minuman keras ialah sbb:
a. Menjaga kesehatan badan dan mental. Karena minuman keras sangat berbahaya
bagi peminumnya mapun akibatny pada orang lain. Minuman keras juga bias
merusak jaringan syaraf pada tubuh manusia terutama syarf otak. Dan dengan di
haramkannya minuman keras maka manusia akan menghindarinya. Sehingga
akan terhindar dari bahaya yang di atas.
b. Menghindari dari lahirnya kejahatan social. Karena orang mabuk sering
melakukan kejahatan. Dan dengan menjauhi minuman keras maka kehidupan
masyarakat akan tentram dan damai.
c. Menjaga generasi penerus agar lebih baik.
d. Melindungi kehormatan, banyak bukti akibat minum minuman keras terjadi
tindakan kekerasan dan pemerkosaan terhadap wanita
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari keseluruhan penjelasan diatas kita dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Yang dimaksud dengan minuman keras ialah segala jenis minuman yang
memabukan, sehingga dengan meminumnya menjadi hilang kesadaran bagi yang
meminumnya.
2. Hukum minum minuman keras atau khamar ialah haram, dan bagi orang yang
menkonsumsinya, penjual, pengedar yang masi dalam golongan minuman keras
adalah termasuk pelaku dosa besar.
3. Bagi orang yang suka meminum atau mengkonsumsi minuman keras maka akan
mendapatkan had atau hukuman yaitu di jilid atau didera sebanyak 40 sampai 80 kali
4. Dan adapun hikmah di haramkan minuman keras agar tubuh kita selalu sehat
jasmani dan rohani.
B.SARAN
Kita sebagai genari penerus marilah kita cegah dari Minum minuman keras karena dampak
negatif yang ditimbulkannya, baik itu kemiskinan, kebodohan dan penyakit yang
ditimbulkan. Sayangi tubuh Anda dengan menjaganya dari pengaruh negatif zat-zat aditif.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.com/2014/11/makalah-minuman-keras-
khamr.html