Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BEROBAT MENGGUNAKAN MINUMAN KERAS

Oleh :

Midda Septia Nurhayati (20200103334)

Anisah Sobrina

Dosen Pengampu :
Drs. K.H. Hasyim Jaelani, M.Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH
SIMAN-LAMONGAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta
atas segala kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas menyusun Makalah dengan judul “Berobat
Menggunakan Minuman Keras”.
Saya ucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Drs. K.H. Hasyim
Jaelani, M.Ag. selaku dosen pembimbing mata kuliah Masail Fiqhiyyah yang
telah banyak membantu saya dalam proses pembuatan makalah ini.
Dalam kesempatan ini, saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka saya mohon maaf apabila dalam makalah ini
terdapat kata-kata yang salah dan sulit dipahami para pembaca. Untuk itu, kritik
dan saran dari para pembaca sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.

Karang, 1 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Beakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A. Miuman Keras (Khamr) ................................................................................................ 2
B. Hukum Mengkonsumsi Minuman Keras (Khamr) ....................................................... 2
C. Hukum berobat menggunakan Minuman Keras (Khamr) ............................................ 3
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 5

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ajaran Islam telah mengharamkan khamr, karena islam menginginkan
terbentukya pribadi yang kuat fisik, jiwa, dan akal pikirannya. Tidak diragukan
lagi bahwa khamr melemahkan kepribadian dan menghilangkan akal. Salah satu
penyair mengatakan “Telah kuminum khamr dan sesatlah akalku”. Begitulah
pengaruh khamr terhadap akal.
Namun bagaimana jika seseorang sedang dalam keadaan sakit
kemudian berobat dengan menggunakan khamr? Maka dari itu di sini penulis
menganalisis tentang ketentuan hukum khamr yang dijadikan obat menurut
hukum islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Minuman Keras (Khamr) ?
2. Bagaimana hukum mengkonsumsi minuman keras (khamr) ?
3. Bagaimana hukum berobat menggunakan minuman keras (khamr) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Minuman Keras (Khamr)
2. Untuk mengetahui hukum mengkonsumsi minuman keras (khamr)
3. Untuk mengetahui hukum berobat menggunakan minuman keras (khamr)

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Minuman Keras (Khamr)
Secara bahasa, khamr berasal dar kata al-khamr, yang artinya
menutupi. Khamr adalah sejenis minuman yang memabukkan (menutupi akal
sehat). Secara istilah, khamr adalah cairan yang dihasilkan dari peragian biji-
bijian atau buah-buahan dan mengubah sari patihnya menjadi alkohol dengan
menggunakan enzim yang mempunyai kemampuan untuk memisahkan unsur-
unsur tertentu yang berubah melalui proses peragian.
Khamr juga dimaksud sebagai minuman keras, yang dimaksud dengan
minuman keras adalah segala sesuatu yang dapat merusak akal dan
memabukkan.
Menurut penulis, khamr adalah segala sesuatu yang jika dikonsumsi
akan mengakibatkan kemabukan dan menutupi akal, walaupun hanya
dikonsumsi sedikit atau tidak sampai membuat mabuk maka hukum
mengkonsumsinya tetap haram.
B. Hukum Mengkonsumsi Minuman Keras
Khamr merupakan salah satu perbuatan dosa besar, karena khamr
merupakan pintu kejahatan yang dapt menjerumuskan manusia ke dalamnya.
Islam melarang serta mengharamkan khamr bagi seluruh kaum muslimin.
Menjaga akal adalah alah satu dari pokok Maqashid Syari‟ah, maka syari‟at
Isam sangat tegas melarangnya. Terdapat beberapa ayat Al-Qur‟an dan Hadits
yang mengharamkan perbuatan meminum Khamr, diantaranya adalah :
a. Q.S. Al-Ma‟idah ayat 90
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(meminum) khamr, berjudi, (berkorban utuk) berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaithan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.”
b. Annas Rdliyallahu „anhu berkata “Allah telah menurunkan ayat

2
yang mengharamkan khamr, dan pada saat madinah tidak ada
minuman keras yang diminum kecuali kurma.” (H.R. Muslim)
Berdasarkan ayat Al-Qur;an dan Hadits di atas, dapat disimpulkan
bahwa hukum mengkonsumsi Minuman Keras (Khamr) adalah HARAM.
C. Hukum Berobat Menggunakan Minuman Keras (Khamr)
Berobat menggunakan sesuatu yang haram hukumnya adalah haram
kecuali dalam situasi dan kondisi terpaksa atau darurat. Berdasarkan kaidah
Hukum Fiqih yang mengatakan bahwa : “Darurat itu memperbolehkan hal-hal
yang dialarang.”. Maka dari itu, penggunaan berbagai bahan haram seperti
khamr maka hukumnya haram kecuali dalam kondisi darurat. Pendapat 4
imam (Maliki, Hanafi, Syafi‟i, dan Hambali) mengataka memakai khamr dan
semua benda yang memabukkan hukumya haram. Namun para ulama‟ yang
datang belakangan memberikan keringanan sebagai salah satu bentuk
rukhshah (dispensasi hukum) dengan beberapa persyaratan tertentu. Seperti
sebagian madzhab Hanafi yang membolehkan berobat dengan sesuatu yang
diharamkan, termasuk khamr dengan syarat tidak ada obat lain selain itu.

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
khamr adalah segala sesuatu yang jika dikonsumsi akan
mengakibatkan kemabukan dan menutupi akal, walaupun hanya dikonsumsi
sedikit atau tidak sampai membuat mabuk maka hukum mengkonsumsinya
tetap haram.
Berobat menggunakan sesuatu yang haram hukumnya adalah haram
kecuali dalam situasi dan kondisi terpaksa atau darurat. Pendapat 4 imam
(Maliki, Hanafi, Syafi‟i, dan Hambali) mengataka memakai khamr dan semua
benda yang memabukkan hukumya haram. Namun para ulama‟ yang datang
belakangan memberikan keringanan sebagai salah satu bentuk rukhshah
(dispensasi hukum) dengan beberapa persyaratan tertentu. Seperti sebagian
madzhab Hanafi yang membolehkan berobat dengan sesuatu yang
diharamkan, termasuk khamr dengan syarat tidak ada obat lain selain itu.

4
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah ... hlm.257.

Fathul Qarib

Anda mungkin juga menyukai