Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AGAMA II

HUKUM MENGKONSUMSI KHAMR

Dosen Pengampu:
Hj. Sunniah Wibawati, S.ag.,ME

Disusun Oleh:
Lutfiatul Rohmah
NIM: 202014401039

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN BAHRUL ULUM
TAMBAK BERAS-JOMBANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunianya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul
"Hukum Mengkonsumsi Khamr " dengan tepat waktu.

Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal
menyelesaikan makalah ini.

Penyusun,

Lutfiatul Rohmah

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. 1

Kata Pengantar.................................................................................................. 2

Daftar Isi........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 7
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................. 8
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 9

2.1 Definisi khamr.................................................................................... 9


2.2 Pengharaman Khamr Secara Bertahap Dari Zaman Nabi.................. 10
2.3 Islam Melarang Kerang Keras Khamr................................................ 12
2.4 Bahaya Dari Khamr............................................................................ 12
2.5 Hukuman Bagi Orang Yang Mengkonsumsi Khamr......................... 13
2.6 Pengobatan Menggunakan Khamr...................................................... 13
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan......................................................................................... 15
3.2 Saran................................................................................................... 15
Daftar Pustaka................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Khamar adalah minuman yang memabukkan. Khamar dalam bahasa Arab
berarti “menutup” kemudian dijadikan nama bagi segala yang memabukkan
Minuman khamar menurut bahasa Al-quran adalah minuman yang terbuat
dari biji-bijian atau buah-buahan yang melalui proses begitu rupa sehingga
dapat mencapai kadar minuman yang memabukkan. Dalam sistem hukum di
Indonesia sudah dijelaskan hukuman bagi peminum khamar, kemudian juga
dalam qanun dan dalil Al-Qur‟an juga dalam As-sunnah. Tapi jika kita lihat
lagi masih lemahnya jenis hukuman yang diberikan, padahal tentang
hukuman bagi peminum Khamar tersebut sudah dijelaskan dalam dalil
sunnah.
Untuk lebih mengenal kata khamar, maka kata ini harus dikembalikan
kepada kata aslinya. Kata khamar ini adalah kata yang berasal dari bahasa
arab, al-khamru, yang artinya satrusy syai’/penutup sesuatu, sesuatu yang
bersifat menutup dan menghalangi. Dalam Islam dikenal sebuah istilah
khima>r, yang berfungsi sebagai kain penutup bagian kepala wanita.
Sedangkan secara istilah syariat khamar diartikan langsung oleh
Rasulullah saw dan juga sahabat seperti Umar bin Khattab, sebagai segala
sesuatu yang menghalangi atau menutupi akal atau istilah yang biasa dipakai
dan dipahami adalah yang memabukkan. Dalam riwayat Muslim, dari
Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah saw bersabda, “setiap yang
memabukkan itu khamar, dan setiap khamar itu haram, barang siapa yang
meminumnya di dunia dan dia belum bertaubat hingga mati dalam kebiasaan
meminum khamar, maka ia tidak akan meminumnya di akhirat”.2 Umar bin
Khattab pernah menyampaikan dalam sebuah khutbah, bahwa, “khamar
adalah semua yang menutupi akal dan pikiran. 3Kemudian dikarenakan setiap
buah atau biji-bijian yang diolah untuk menjadi khamar pasti menghasilkan
alkohol, maka khamarjuga dikenal sebagai minuman beralkohol.

4
Dalam ilmu kimia alkohol/alkanol adalah nama yang umum untuk
senyawa organic, yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terkait pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hydrogen atau karbon lain,
alkohol yang biasa dijumpai pada minuman keras adalah ethyl alcohol atau
disebut juga etanol, dengan rumus kimia C2H5OH, namun biasanya lebih
sering disebut sebagai alcohol saja.4 Kata alkohol berasal dari bahasa Arab,
“al-ku-hul” dan al-‘kuhl’, yang artinya mengacu pada bubuk antimony (bahan
celak mata). Webster’s New World Dictionary mendefinisakan alcohol
sebagai, “suatu cairan yang tidak berwarna, mudah menguap, pedas atau
tajam, cairan(C2H5OH), yang dapat terbakar seperti bensin, digunakan di
industry dan dalam obat, elemen memabukkan dari minuman whisky, anggur,
bir, dan minuman keras berfermentasi atau sulingan lainnya.
Paparan singkat ini menjelaskan bahwa minuman ini tidak baik untuk
dikonsumsi, karena membahayakan bagi yang meminumnya yaitu membuat
sipeminum mabuk, atau hilang akal, tidak dapat berpikir dengan normal.
Namun mengapa banyak peradaban yang menjadikan minuman ini sebagai
minuman adat dan juga ritual keagamaan?
Islam sendiri tidak begitu tegas melarang minuman olahan yang
difermentasi ini. jika ditelusuripun tidak ada ayat Alquran yang dengan jelas
menerangkan sanksi bagi peminum khamar, meskipun kedudukannya sudah
sangat jelas diantara kalangan ulama, yaitu haram.
Dalam menentukan jenis khamar inipun ada perbedaan pendapat,
sebagaimana Abu Hanifah berpendapat bahwa yang dikatakan khamar adalah
anggur yang diperas kemudian dimasak dan difermentasikan, sesuai
penamaan asal bagi khamar, selain anggur jika tidak memabukkan meski
prosesnya seperti proses mengkhamarkan anggur, tidak disebut sebagai
khamar yang dimaksudkan. Namun jika memabukkan maka itu juga khamar.6
Ketidak jelasan kedudukan khamar dalam dunia ini umumnya, dan khusus
dalam Islam tidak hanya dirasakan oleh penulis, Umar bin Khattab juga
merasakan hal yang sama sehingga beliau selalu berdoa untuk dijelaskan
sejelas-jelasnya tentang perkara khamar. Hingga seakan firman Allah turun
hanya untuk menjawab pertanyaan atau doa Umar bin Khattab. Ibnu Katsir

5
mencantumkan kegalauan Umar saat menafsirkan ayat 219 dari surat
Albaqarah, “dari Imam Ahmad, yang berasal dari Umar, Umar berkata ketika
turun ayat pengharaman khamar, “ya Allah jelaskanlah kepada kami perihal
khamardengan penjelasan yang sejelas-jelasnya”!, maka turunlah ayat ini
(219, surat Albaqarah, “mereka menanyakan kepadamu/Muhammad tentang
khamar, dan judi,. Katakanlah, “pada keduanya terdapat dosa besar dan
beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar dari pada
manfaatnya”). Maka saat ayat ini turun kepada Nabi Muhammad saw, Umar
dipanggil dan dibacakan kepadanya ayat tersebut, Umar belum juga puas,
hingga mengulangi doanya yang sebelumnya,, “ya Allah jelaskanlah kepada
kami perihal khamar dengan penjelasan yang sejelas-jelasnya!”. Kemudian
turunlah ayat 43 dari surat An-Nisa, “wahai orang-orang yang beriman
janganlah kamu mendekati solat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, hingga
kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan”. Kemudian Umar dipanggil
kembali dan dibacakan kepadanya ayat ini. namun Umar masih belum puas
juga, dan berdoa lagi, ya Allah jelaskanlah kepada kami perihal khamar
dengan penjelasan yang sejelas-jelasnya”. Maka turunlah ayat 90 dari surat
Al-Maidah, “wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum
minuman keras, berjudi(berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan
anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung, Umar mengatakan,
intahaina>, kami telah berhenti, kami telah berhenti”. Seperti inilah yang
diriwayatkan oleh, Abu Dawud Turmudzi dan Nasa’I, yang dianggap olehAli
bin Al-Madini sanadnya shalih dan shahih. 7 Terlihat jelas keraguan sikap
Umar terhadap keharaman khamar. Meskipun Umar dikenal sebagai lelaki
yang cukup cerdas, yang mampu membedakan antara yang sesat dan yang
benar, namun dalam hal khamar Umar menantikan dukungan Allah untuk
melegalkan ketegasannya atas keraguannya terhadap kehalalan khamar.
Selain dari ketidak jelasan status khamar antara haram atau halal, yang pada
akhirnya ditegaskan, dalam permasalahan sanksi terhadap peminum
khamarpun masih samar juga. Terlihat jelas dalam Alquran tidak ada sama
sekali ayat yang menjelaskan hukuman duniawi bagi sipeminum khamar.

6
Berbeda halnya dengan keburukan yang lain, seperti berzina dan mencuri,
hukuman bagi pelakunya diterangkan dengan jelas dalam Alquran.
Sebagaimana lazimnya dikenal bahwa, hadis adalah penjelas dari Alquran,
maka sepatutnya mencaripenjelasan tentang hukuman bagi peminum khamar
dalam hadis, dan ternyata hasilnya beragam, dan tidak baku. Ada yang
menyatakan didera/dipukul dengan kain, sandal tangan,ataupun pelepah
kurma.
Ada pula yang mengatakan didera sebanyak 40 kali, atau 80 kali. Bahkan
ada indikasi seakan jika sipeminum tidak sampai mabuk, maka ia bebas dari
ancaman hukuman. Seperti kasus yang menimpa Al-Walid di masa
kekhalifahan Usman bin ‘Affan.8 Ditambah lagi dengan data-data hasil
penelusuran bagaimana awal mula khamar muncul dan dimunculkan. Ada
beberapa peradaban yang sejak ribuan tahun lalu memang mengkonsumsi
minuman sejenis khamar ini. mereka membuat khamar kemudian
meminumnya hingga menjadi kebiasaan dikarenakanawal mula kegiatan
pembuatan dan peminumankhamar ini untuk tujuan yang sangat positif yaitu
sebagai upaya sebuah penyembuhan, seperti menambah keperkasaan,
kesuburan,melangsingkan perut, menghaluskan kulit, mengobati luka, bahkan
sebagai obat penyakit-penyakit ganas dan berbahaya seperti kanker, dan lain-
lain.9 Semua rentetan paparan singkat ini menimbulkan beberapa pertanyaan,
ada apa dengan khamar ini, yang selama ini dikenal sebagai minuman yang
berbahaya ternyata memang memiliki banyak manfaat, sebagaimana yang
diungkap dengan gamblang dalam Alquran (wa mana>fi’u linna>s). Lantas
apakah itsmun kabi>run itu? apakah ini yang menyebabkan khamar harus
dijauhi. Mengapa dalam permasalahan khamar ini, Allah melarangnya
memakai kata perintah, jauhilah/ijtajibu>, bukan kata larangan jangan
dekati/la> taqrabu>.
1.2 Rumussan Masalah
1. Apa defiinisi dari khamr?
2. Bagaimana pengharaman khamr secara bertahap dari zaman nabi?
3. Apakah islam melarang kerang keras khamr?
4. Apa saja bahaya dari khamr?

7
5. Bagaimana hukuman bagi orang yang mengkonsumsi khamr?
6. Apakah khamr bisa dijadikan untuk obat?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulis menulis makalah mengenai khamr agar mengetahui mengenai
khamr, hukum khamr dan kemadharatan mengenai khamr, dan indikasi
mengenai orang yang boleh mengkonsumsi khamr untuk pengobatan, dan
semoga makalah ini bermanfaat baik untuk pembaca atau penulis sendiri.

8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Khamr
‫ وكل‬،‫س ِك ٍر َخ ْم ٌر‬ ْ ‫«كل ُم‬ : ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬ :‫قال‬ ،‫عن ابن عمر‬
‫ لَ ْم يَش َْر ْب َها في‬،‫ ومن ش ِرب الخمر في الدنيا فمات وهو يُ ْد ِمنُ َها لَ ْم يَت ُْب‬،‫س ِك ٍر حرام‬
ْ ‫ُم‬
‫»اآلخرة‬.  
[‫ ]صحيح‬- [‫]رواه مسلم وأخرج البخاري الجملة األخيرة منه‬
Semua yang memabukkan adalah khamar dan semua yang memabukkan
hukumnya haram. Siapa yang meminum khamar di dunia lalu mati sementara
dia terus meminumnya tanpa bertobat, maka dia tidak akan meminumnya di
akhirat.

Khamar adalah cairan yang dihasilkan dari peragian, biji-bijian atau


buah- buahan dan mengubah saripatinya menjadi alkohol dengan
menggunakan katalisator (enzim). Yang mempunyai kemamuan untuk
memisahkan unsur-unsur tertentu yang berubah menjadi proses peragian.
Minuman sejenis ini dinamakan dengan khamar karena dia
mengeruhkan dan menyelubungi akal. Artinya menutupi dan merusak daya
tangkapnya. Beginilah pengertian khamar menurut kedokteran.
Dari semua minuman yang tersedia, hanya satu kelompok saja yang
diharamkan yaitu khamar. Yang dimaksud dengan khamar yaitu minuman
yang memabukkan sesuai dengan penjelasan Rasulullah saw berdasarkan
hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Abdullah bin
Umar: setiap yang memabukkan adalah khamar (termasuk khamar) dan
setiap khamar adalah diharamkan (semua hadis-hadis yang digunakan
dalam pembahasan minuman yang diharamkan diperoleh dari Sabiq, 1987).
Dari penjelasan Rasulullah tersebut jelas bahwa batasan khamar didasarkan
atas sifatnya, bukan jenis bahannya, bahannya sendiri dapat apa saja.
Dalam hal ini ada perbedaan pendapat mengenai bahan yang
diharamkan, ada yang mengharamkan khamar yang berasal dari anggur
saja. Akan tetapi penulis menyetujui pendapat yang mengharamkan semua

9
bahan yang bersifat memabukkan, tidak perlu dilihat lagi asal dan jenis
bahannya, hal ini didasarkan atas kajian2 hadist- hadist yang berkenaan
dengan itu, juga pendap[at para ulama terdahulu.

Setiap sesuatu yang memabukkan termasuk khamardan tidak menjadi


soal tentang apa asalnya. Oleh karena itu jenis minuman apapun sejauh
memabukkan adalah khamar, menurut pengertian syari’at. Dan hukum-
hukum yang berlaku terhadap khamar adalah juga berlaku terhadap
minuman-minuman tersebut, baik ia terbuat dari anggur, kurma, madu,
gandum dan biji-bijian lain maupun dari jenis-jenis lain. Semua termasuk
khamar danharam hukumnya. Sebab haramnya ialah karena keburukan-
keburukannya, baik yang bersifat khusus maupun yang umum. Dan juga
karena membuat lalai dari mengingat Allah SWT. dan dari mengerjakan
shalat serta meimbulkan permusuhan dan kebencian sesama manusia.

2.2 Pengharaman Secara Bertahap


Umat Islam masih terus meminum khamar dari sejak nabi Muhammad
ijrah dari Makkah ke Madinah. Umat Islam bertanya-tanya tentang minum
khamar dan tertang berjudi demi melihat kejahatan-kejahatan dan kerusakan-
kerusakan yang diakibatkan oleh kedua perbuatan itu. Oleh karena itu Allah
menurunkan ayat :

 ‫ا‬qۗ q‫ ُر ِمنْ نَّ ْف ِع ِه َم‬qَ‫ٓا اَ ْكب‬qq‫افِ ُع لِلنَّا ۖ ِس َواِ ْث ُم ُه َم‬qqَ‫ ٌر َّو َمن‬q‫ٓا اِ ْث ٌم َكبِ ْي‬qq‫ ْل فِ ْي ِه َم‬qُ‫ ۗ ِر ق‬q‫ ِر َوا ْل َم ْي ِس‬q‫يَ ْسَٔـلُ ْونَ َك َع ِن ا ْل َخ ْم‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫سـَٔلُ ْونَ َك َما َذا يُ ْنفِقُ ْونَ ەۗ قُ ِل ا ْل َع ْف ۗ َو َك ٰذلِ َك يُبَيِّنُ ُ لَ ُك ُم ااْل ٰ ٰي‬
َ‫ت لَ َعلَّ ُك ْم تَتَفَ َّك ُر ْو ۙن‬ ْ َ‫َوي‬

Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah


pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia. Tetapi dosanya lebih besar dai manfaatnya ( Al-Baqarah : 219 )

Karena didalamnya kemadharatan-kemadharatan serta kerusakan-


kerusakan material dan agama, maksudnya ialah bahwa melakukan kedua
perbuatan itu mengandung dosa besar. Kedua hal itu memang mempunyai
manfaat yang bersifat material yaitu keuntungan bagi penjual khamar dan
kemungkinan memperoleh harta benda tanpa susah payah bagi si penjudi.

10
Akan tetapi dosanya jauh lebih banyak dari manfaat-manfaatnya itu3. Oleh
karena itu perbuatan-perbuatan tersebut diharamkan oleh agama.
Setelah ayat diatas turun pula ayat yang mengharamkan khamar dalam
kaitannya dengan shalat, terutama bagi mereka yang telah kecanduan
khamar dan menjadi bagian dalam hidupnya.
َ‫س ٰك ٰرى َح ٰتّى تَ ْعلَ ُم ْوا َما تَقُ ْولُ ْون‬
ُ ‫ص ٰلوةَ َواَ ْنتُ ْم‬
َّ ‫ٰيٓا َ ُّي َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا اَل تَ ْق َربُوا ال‬
Artinya : Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu shalat sedang
kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu
ucapkan ( An-Nisa’ : 43 )

Setelah itu, Allah SWT. mengharamkan dengan tegas dengan turunnya


ayat selanjutnya mengenai pelarangan khamr
90ُ‫صابُ َوٱَأْل ْز ٰلَ ُم ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ٱل َّش ْي ٰطَ ِن فَٱجْ تَنِبُوه‬ َ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا ِإنَّ َما ْٱلخَ ْم ُر َو ْٱل َم ْي ِس ُر َوٱَأْلن‬
َ‫لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون‬
َّ ‫ص َّد ُك ْم عَن ِذ ْك ِر ٱهَّلل ِ َوع َِن ٱل‬
ۖ ‫صلَ ٰو ِة‬ َ ‫ِإنَّ َما ي ُِري ُد ٱل َّش ْي ٰطَنُ َأن يُوقِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْٱل َع ٰ َد َوةَ َو ْٱلبَ ْغ‬
ُ َ‫ضٓا َء فِى ْٱلخَ ْم ِر َو ْٱل َم ْي ِس ِر َوي‬
‘َ ‫فَهَلْ َأنتُم ُّمنتَه‬91
‫ُون‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya meminum khamar,


berjudi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dengan panah
adalah perbuatan yang keji yang termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu medapat keberuntungan.
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan
dan kebencian diantara kamu lantaran meminum khamar dan berjudi itu
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat. Maka berhentilah
kamu mengerjakan perbuatan itu. ( Al-Maidah : 90-91 )

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa, ketika Rasulullah saw. datang


ke Madinah didapatinya kaumnya suka minum arak dan makan hasil judi.
Mereka bertanya kepada Rasulullah saw. tentang hal itu, maka turunlah
surat Al-Baqarah : 219 tersebut.
Mereka berkata tidak diharampakn kepada kita meminum arak, ketika
kita minum arak hanyalah dosa besar, dan mereka terus minum arak. Pada
suatu hari ada seseorang dari kaum muhajirin yang menjadi imam dari para
sahabat pada waktu shalat maghrib bacaannya salah, dikarenakan mabuk.

11
Maka Allah turunkan ayat yang lebih keras dari ayat yang tadi yaitu Surat
An-Nisa’ : 43 tersebut diatas.
Kemudian turun ayat yang lebih keras lagi yaitu Al-Maidah Ayat : 90-91
yang memberikan kepastian hukum haramnya kamar tersebut. Sebagai
penjelasan bagi yang gugur jihad, tetapi minum khamar dan berjudi sebelum
turunnya ayat ini.
2.3 Larangan Keras Islam dalam Mengkosumsi Khamr
Diharamkannya khamar adalah sesuai dengan ajaran-ajaran Islam yang
menginginkan terbentuknya pribad-pribadi yang kuat fisik, jiwa dan akal
pikirannya. Tidak diragukan lagi khamar melemahkan kepribadian dan
menghilangkan potensi- potensinya terutama sekali akal.
Apabila akal seseorang telah hilang, maka dia berubah menjadi binatang
yang jahat dan timbul pula darinya kejahatan serta kerusakan yang sangat
dasyat. Pembunuhan, permusuhan, membuka rahasia dan penghianatan
terhadap tanah air adalah beberapa bentuk pengaruh khamar. Diriwayatkan
oleh Abdullah Ibn Amar bahwa nabi bersabda sebagai berikut : Al-khamru
ummul khaba 'its ( Khamar adalah induk dari segala kejahatan).
Diriwayatkan pula dari Anas bahwa Rasulullah bersabda :

‫ص َرهَا َو شَا ِربَ َها َو َحا ِملَ َها َو‬


ِ َ‫ص َرهَا َو ُم ْعت‬ ِ ‫ عَا‬:ً‫ش َرة‬ َ ‫لخ ْم ِر َع‬َ ‫س ْو ُل هللاِ ص فِى ْا‬ ُ ‫ لَ َعنَ َر‬:‫س ْب ِن َمالِ ٍك قَا َل‬ ٍ َ‫عَنْ اَن‬
‫ رقم‬،380 :2 ‫ الترمذى‬.ُ‫شتَ َراةَ لَه‬ ْ ‫ي لَ َها َو ْال ُم‬ ْ ‫ساقِيَ َها َو َباِئ َع َها َو آ ِك َل ثَ َمنِ َها َو ْال ُم‬
َ ‫شتَ ِر‬ َ ‫ ْال َم ْح ُم ْولَةَ اِلَ ْي ِه َو‬: 
Artinya : dalam persoalan khamar ini ada sepuluh orang yang dikutuk
karenanya : pembuatannya, pengedarnya, peminumnya, pembawanya,
pengirimnya, penuangnya, penjualnya, pemakan uang hasilnya, pembayar
dan pemesannya5.

2.4 Bahaya Khamr


Jika kita tanyakan pada berbagai ulama’, seperti ulama’ agama, moral,
masyarakat, dan sebagainya itu pasti mereka sepakat bahwa khamar itu
dapat merugikan diri sendiri, lingkungan, serta masyarakat. Oleh sebab itu
mereka melarang khamar dengan tegas.
Ulama’-ulama’ agama mengatakan bahwa khamar itu haram hukumnya
lantaran ia merupakan induk segala kejahatan. Ahli kedokteran

12
mengatakan bahwa khamar merupakan bahaya besar yang mengencam
kehidupan manusia, bukan saja oleh karena adanya keburukan-keburukan
yang langsung ditimbulkannya, akan tetapi juga karena efek-efeknya yang
fatal.

Ulama’-ulama’ moral mengatakan bahwa agar manusia memiliki sifat-


sifat terpuji, maka seharusnya ia menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat
menghilangkan sifat-sifat terpuji itu.
Ulama’-ulama’ masyarakat mengatakan bahwa agar masyarakat manusia
ini memperoleh keteraturan dan ketertiban yang maksimal, maka seharusnya
mereka tidak merusak suasana beraturan itu dengan ulah-ulah yang bejat.
Bila kekacauan merajalela, maka akan tercipta perpecahan, dan apabila
terjadi perpecahan maka akan tercipta permusuhan.6

2.5 Hukuman Peminum Khamr


Ulama’-ulama’ fikih telah sepakat bahwa penghukum peminum khamar
adalah wajib, dan bahwa hukuman itu berbentuk deraan. Akan tetapi mereka
berbeda penddapat mengenai deraan tersebut. Penganut-penganut
madzhab Haafi dan imam Malik mengatakan 80 kali deraan, sedangkan
imam Syafi’ie mengatakan 40 kali. Pada riwayat lain dikatakan bahwa :
‫ التروذى‬.ُ‫اجلِد ُْوهُ فَاِنْ عَا َد فِي ال َّرابِ َع ِة فَا ْقتُلُ ْوه‬
ْ َ‫لخ ْم َر ف‬
َ ‫ش ِر َب ْا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫عَنْ ُم َعا ِويَةَ قَا َل‬
َ ْ‫ َمن‬:‫س ْو ُل هللاِ ص‬
449 :2
Dari Mu’awiyah Nabi berkata bagi peminum khamar : apabila dia
meminum khamar maka deralah, apabila dia minum khamar maka deralah,
apabila tiga kali dia minum khamar maka deralah, apabila empat kali dia
minum khamar maka pukullah dagunya (Tirmidzi)

Diriwayatkan pula bahwa Ali pernah berkata, apabila orang itu mabuk
maka dia akan mengigau, dan bila seseorang mengigau, makadia berdusta dan
mengada- ngada. Karena itu hukumlah dia dengan hukuman pendusta

2.6 Pengobatan Menggunakan Khamr


Sebelum lahirnya agama Islam, masyarakat jahiliah telah meminum
khamar untuk maksud pengobatan. Islam datang melarang mereka
menggunakan khamar untuk berobat dan mengharamannya pula.

13
Imam Ahmad, Muslim, Abudaud dan Turmidzi meriwayatkan dari
TarikhIbn Suwaid Al-Ju’fi bahwa beliau ini pernak bertanya pada
Rasulullah tentang khamar, nabi melarang lalu Suwaid berkata saya buat
khamar itu hanya untuk obat, Rasulullah menjawab. Khamar itu bukanlah
obat, tetapi justru penyakit.9
Abu Daud meriwayatkan dari abu Darda bahwa nabi pernah bersabda:
‫َما َأ ْن َز َل هللاُ دَا ًء ِإالَّ َأ ْنزَل لَهُ ِشفَا ًء‬
Hadits ini menunjukkan bahwa seluruh jenis penyakit, memiliki
obat yang dapat digunakan untuk mencegah, menyembuhkan,
ataupun untuk meringankan penyakit tersebut.

Pada masa sebelum Islam orang-orang jahiliyah sering pula


menggunakan khamar itu untuk mengatasi dinginnya cuaca, tetapi hal
inipun dilarang oleh Islam.

14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas kami telah mencoba memaparkan secara terperinci
mengenai khamar yang dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Setiap yang memabukkan itu adalah khamar meskipun itu terbuat dari
kurma, anggur, gandum dan sebagainya dan dikemas dalam bentuk
apapun.
2. Yang namanya khamar hukumnya tetap haram, meskipun itu sebagai
seobat sekalipun. Sebab Rasulullah melarangnya.
Jadi, khamar diharamkan sebab memang mempunyai mudharat yang
sangat besar baik bagi diri sendiri, lingkungan, sosial, budaya atau bahkan
bagi bangsa ini.
3.2 Saran
Dari penjelasan makalah tersebut sebaiknya kita tidak mengkonsumsi
khamr karena mempunyai mudharat yang sangat besar baik bagi diri sendiri
maupun orang lain, dan khamr diharamkan oleh Alloh, oleh sebab itu kita
sebagi umat muslim wajib untuk menghindari mengkonsumsi khamr
tersebut.

16
17
DAFTAR PUSTAKA
- Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah
Bandung, PT. Al-Ma’arif, 1984.

- KH. Shaleh, A., Dahlan, Dahlan, MD, Asbabun Nuzul (Latar


Belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur’an
Bandung, CV Diponogoro, 1987

‫اﻟﺤﺎﻓﻆ‬، ‫ إﺑﻦ‬،‫ ﺣﺠﺮ‬،‫ اﻟﻌﺴﻘﻸﻧﻲ‬-


‫ ﺑُﻠُﻮغ اﻟﻤﺮام‬،
،‫ ﺷﺮآﺔ ﺑﻮﻏﻜﻮل‬،‫ﺳﻮراﺑﺎﻳﺎ‬
.‫ﻩ‬1378

- Internet :
http://www.mail-archive.com/zoa-biotek@sinergy-forum.net/
msg00079.html

18

Anda mungkin juga menyukai