Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan kita Yesus Kristus atas berkat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah Etika Kristen yang berjudul
“Pandangan Etika Kristen tentang Miras”. Dan saya mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing Etika Kristen Pdt.Benget Rumahorbo, M.Th yang telah
memberi tugas ini kepada saya.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk
mempelajari lebih lanjut mengenai Pandangan Etika Kristen tentang Minuman Keras
dan Efeknya bagi kehidupan manusia.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi kita yang
membacanya. Saya mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan. Atas kritik dan sarannya saya ucapkan termakasih.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………
.i
Daftar
Isi………………………………………………………………………………………
.. ii
BabI
Pendahuluan………………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………
1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………… 1
Bab II Kajian
Teoritis……………………………………………………………………… 2
Bab III
Pebahasan………………………………………………………………………….. 4
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………….
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu. Di Indonesia
bahkan di seluruh belahan dunia mengenal apa yang disebut dengan minuman
keras. Dalam Alkitab juga terdapat tentang minuman keras yaitu anggur.
Di belahan Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras yang memiliki berbagai
nama tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar alkohol dari minuman itu sendiri,
seperti anggur, wiski, tequila, bourbon dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
KAJIAN TEORITIS
Sebagai ajaran tentang perintah Allah itu, Etika menguraikan hukum Allah dalam
bentuk Injil, yaitu bagaimana Allah menguduskan manusia yang dipilih-Nya. Itu
sebabnya Etika berasaskan pada penyataan akan Yesus Kristus yang sekaligus
Allah yang kudus dan manusia yang dikuduskan.
Itu sebabnya juga Etika merupakan bagian dari ajaran tentang Allah. Dengan
menyatakan manusia itu milik-Nya, Allah menyatakan kerelaan-Nya untuk
bertanggung jawab atas manusia. Etika menyaksikan karunia Allah sejauh Ia
membina dan mewajibkan manusia untuk hidup sepantasnya.
1.Bir
Bir terbuat dari biji-bijian gandum barley yang direndam di dalam air dan
dikeringkan, dibumbui dengan tanaman hop yang menambah rasa pahit khas bir.
Lalu diproses dan difermentasikan dengan ditabur ragi, untuk kemudian dibiarkan
selama beberapa hari atau beberapa minggu sampai proses fermentasi, di mana ragi
mengubah kandungan gula di dalam campuran itu menjadi alkohol dan karbon
dioksida. Setelah itu, bir dimasukkan lagi ke dalam tangki tertutup dan dibiarkan
‘menua’ selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Setelah kemudian difilter dan
dipasteurisasi, akhirnya jadilah bir. Dalam hasil akhirnya, kandungan alkohol di
dalam bir adalah 2-6 persen, walau beberapa jenis bir mengandung sekitar 14 persen
alkohol.
2.Wine
Wine dibuat dari anggur yang diproses, kemudian difermentasikan. Jenis anggur
yang dipilih untuk difermentasikan, detail-detail kecil dalam pemrosesan seperti
seberapa besar tekanan yang diberi ke anggur untuk memisahkan antara kulit dengan
airnya, sampai faktor seperti iklim dan jenis tanah tempat anggur ditumbuhkan pun
diperhitungkan untuk membuat satu botol wine. Kandungan alkohol ethanol di
dalam wine terbilang ampuh menumpas bakteri-bakteri dan mikroorganisme sumber
penyakit, dan karena itu, dulu wine lebih aman diminum daripada air maupun susu.
3.Spirits
Spirits adalah istilah yang diberikan untuk minuman-minuman keras yang dibuat
dari proses penyulingan. Hasil fermentasi tertentu disuling, dan proses penyulingan
ini mengkonsentrasikan kandungan alkoholnya serta menghilangkan rasa-rasa yang
dianggap tidak enak. Hasilnya adalah minuman beralkohol dengan kandungan
alkohol yang terbilang tinggi, sekitar 40-50 persen alkohol. Contoh minuman yang
bisa disebut sebagai spirits adalah whiskey dan vodka.
BAB III
PEMBAHASAN
Masalah dalam hidup manusia berasal dari dua sumber. Pertama, yang berasal
dari luar diri, yang seringkali disebut sebagai faktor pencetus/precipitating factor,
dan yang kedua berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Yang kedua ini seringkali
disebut sebagai faktor
Faktor ini menyebabkan pemuda / remaja tidak berfikir panjang atas jalan keluar
yang diambil karena masalah yang dihadapinya. Yaitu mencakup hal berikut:
Sebenarnya minum minuman beralkohol baik jika diminum pada dosis yang
kecil pada saat-saat tertentu. Misalnya saat cuaca dingin atau sehabis makan daging
kerena kemampuan alkohol untuk meningkatkan metabolisme serta suhu tubuh.
Namun selain itu selebihnya alkohol malah disalahgunakan sehingga yang muncul
lebih banyak adalah dampak negatif ketimbang dampak positifnya. Dampak negatif
yang ditimbulkan akibat minum minuman keras antara lain:
Jika dilihat dari segi kesehatan, kebiasaan minum minuman keras tentu
akan berdampak negatif terhadap kesehatan, begitu pula dengan di
Sidemen. Peminum biasanya menampilkan ciri fisik yang berbeda dari
orang biasanya, perut bagian bawah (sisikan) mereka terlihat buncit
sedangkan tubuh mereka sendiri kurus, hal itu kerena mereka minum
tuak terlalu sering / minum tuak berlebihan. Selain itu mereka memiliki
kantung mata hitam akibat terlalu sering bagadang.
Hal tersebut baru yang terlihat dari luar, belum penyakit-
penyakit lain yang juga ditimbulkan akibat kebiasaan minum minuman
keras, antara lain penyakit hati, jantung, dan otak. Akibat begadang
minum sampai larut malam maka tentu tubuh mereka akan lemas
sehingga tidak ada semangat untuk bekerja padahal mereka
membutuhkan uang untuk hidup. Begitu pula bagi yang masih sekolah, di
sekolah akan mengantuk dan tidak konsentrasi terhadap pelajaran.
Sehingga secara tidak langsung kebiasaan minum ini berdampak pada
ekonomi serta tingkat pendidikan mereka yang rendah.
Jika dilihat dari segi sosial, kebiasaan minum minuman keras ini banyak
menimbulkan masalah. Seperti misalnya perkelahian, ketidaknyamanan
orang yang tinggal di sekitarnya, serta penyebab terjadinya kecelakaan
lalu lintas. Selain itu minuman keras juga biasanya menjadi penyebab
terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
C. Upaya Penanggulangan Terhadap Minuman Keras
Penyalahgunaan terhadap izin dan peraturan daerah tentang Miras harus ditindak
tegas dengan cara menghukum pelakunya, bukan memusnahkan Mirasnya.
Legalisasi dan lokalisasi Miras ini tentunya akan menambah penghasilan asli daerah
(PAD).
Ayat ini tidak berarti Paulus menganjurkan setiap orang Kristen untuk minum
sedikit anggur, sebab anjuran Paulus agar Timotius minum anggur adalah karena
Timotius “sering lemah” dan “pencernaannya terganggu”. Tetapi banyak orang
Kristen telah memakai ayat ini sebagai suatu alasan mengapa mereka minum
anggur. Bahkan mereka memegahkan kelakuan tersebut adalah Alkitabiah,
padahal mereka tidak sakit dan tidak lemah.
2. Alkitab juga melarang kita mabuk oleh anggur: “Dan janganlah kamu mabuk
oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh
dengan Roh” (Efe 5:18). Cara yang terbaik untuk tidak mabuk anggur adalah tidak
minum anggur. Ayat-ayat lain yang melarang kita mabuk anggur adalah sebagai
berikut: Rom 13:13; 1Kor 5:11, 6:10; Tit 2:3; 1Tim 3:8, dan lain-lain.
a. Orang nazir dilarang minum anggur dan minuman yang memabukkan (Bil 6:2-
3).
c. Yohanes Pembaptis juga dilarang minum anggur atau minuman keras (Luk
1:15).
Mengapa Tuhan melarang kita menjadi mabuk? Karena hidup ini adalah
peperangan rohani, dan kita harus mengendalikan diri dan berjaga-jaga (1 Tes. 5:6).
Pertama, kita perlu berjaga-jaga untuk melayani Tuhan. Tuhan senantiasa
menghendaki kita selaras dengan Dia, dan orang-orang mempunyai kebutuhan pada
saat yang tidak terduga. Hamba Tuhan selalu ”siap sedia” dan harus siap dan
bersedia untuk melayani. Kedua, musuh kita Iblis, berjalan keliling seperti singa
yang mengaum-aum mencari seseorang untuk ditelannya (1 Pet. 5:8). Roh-roh jahat
biasanya menyusupi manusia melalui pikiran mereka, dan Alkitab dipenuhi dengan
instruksi mengenai cara mengelola pikiran kita secara tepat yaitu melalui
mengendalikan pikiran kita dan menjadikannya pikiran ilahi. Misalnya:
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
O 1 Tesalonika 5:6-8
(6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga
dan sadar.
(7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk
waktu malam.
(8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar (mengendalikan
diri, pikiran yang terang), berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan
pengharapan keselamatan.
Terdapat beberapa tokoh dalam Alkitab yang Mabuk karena minum anggur.
Diantaranya yaitu:
Dikatakan bahwa pekerjaan Nuh setelah air bah adalah bertani. Tanaman yang
digarapnya adalah anggur. Dialah yang pertama kali membuat kebun anggur di bumi
ini. Sebagai seorang pekebun anggur, tentu saja Nuh mengusahakan dengan baik apa
yang menjadi pekerjaannya itu. Dari kisah yang terjadi selanjutnya, dapat dipastikan
bahwa kebun anggur milik Nuh tentu berhasil dengan baik.
Oleh karena hasil yang baik itulah, kini Nuh menikmati anggur hasil
kebunnya. Ia minum anggur. Nuh kelebihan minum anggur sehingga ia menjadi
mabuk. Karena kelewat mabuk, Nuh lupa diri sampai-sampai ia menjadi telanjang
dalam kemahnya.
Tindakan dari Nuh di dalam kemahnya menarik perhatian dari Ham. Sehingga
ia melihat ke dalam kemah ayahnya. Kemudian setelah itu ia memberitahukan hal
tersebut kepada kedua saudaranya, Sem dan Yafet. Kata “memberitahukan” dalam
hal ini diterjemahkan dari kata Ibrani nagad yang berarti memberitahukan dengan
nada mengolok-olok. Jadi dalam hal ini Ham memberitahukan kepada kakak dan
adiknya mengenai perilaku ayahnya yang memalukan tersebut.
Kedua saudaranya itu kemudian mengambil inisiatif untuk menyelamatkan
“muka” ayahnya. Tentu saja menyelamatkan dari penglihatan para menantunya,
yakni istri-istri dari ketiga anaknya.
Setelah sadar, barulah Nuh merasa “ditelanjangi” kembali oleh Ham, anaknya.
Tentu saja hal itu diketahuinya setelah mendengar cerita entahkah dari istrinya, anak-
anaknya atau para menantunya. Sebagai orang tua, ia merasa telah didurhakai oleh
anaknya sendiri. Maka cerita ini kemudian ditutup dengan kutukan Nuh terhadap
Ham dan pemberkatatan Sem dan Yafet.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Untuk Pemerintah
Pemerintah sebaiknya lebih ketat lagi dalam mengatasi masalah Minuman Keras.
Perlunya ketegasan pemerintah dan penguasa dalam membatasi atau bahkan
menghapuskan minuman keras dari lingkungan.
2. Untuk Gereja
3. Untuk Keluarga
Membina kerohanian mereka untuk mengatasi masalah alkohol, sebab cara yang
terbaik untuk membantu mereka adalah membawa mereka mengenal Tuhan, serta
dibaharui di dalam Dia.
4. Untuk Masyarakat
Memberi perhatian juga pengertian kepada para peminum minuman keras, sehingga
mereka merasa bahwa dirinya berarti bagi orang lain dan tidak akan menyia-nyiakan
hidupnya untuk hal yang tidak baik.
DAFTAR PUSTAKA
3. Www.google.com